ARSY NUR FADILAH, WIDODO, ARIS
SLAMET WIDODO
Program Studi Agribisnis, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Email: arsyarsymedes@yahoo.co.id

Sikap Konsumen Terhadap
Produk Donat Berbahan
Mocaf Sebagai Pengganti
Tepung Terigu

ABSTRACT
The aims of this research were to identify
consumer attitude toward all kinds of
donut atribute which made from wheat
flour and mocaf; and to compare
consumer attitude toward all types of
subtitution phase of donut. The respon-
dents of this research were 45 respon-
dents which accidentally taken from the
buyers.  The method of this research was
eksperimental with the object were donut
with 30% and 50% mocaf substitution
ingredients and without mocaf substitu-
tion as a control. The data was gained in
March 2015. Fishbein model was used to
identify consumer’s attitude toward
donut attribute which consist of taste,
tekstur, shape, size, colour, and price;
whereas Friedman test was used  to
compare consumers attitude toward

donut with all types of substitution. The result of this research were showed
that taste attribute and tekstur attribute was more considered in choosing
donut product; and there was no significant difference in consumer attitude
toward donut with mocaf substitution.
Keyword: mocaf, donut attribute, comparison consumer attitude.

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap konsumen terhadap
berbagai atribut donat berbahan tepung terigu dan mocaf; dan untuk
membandingkan sikap konsumen terhadap donat dengan berbagai tingkatan
subtitusi. Responden pada penelitian ini berjumlah 45 orang yang diambil
secara aksidental yaitu pada konsumen yang membeli donat. Metode yang
digunakan yaitu metode eksperimental dengan objek penelitian berupa donat
berbahan subtitusi mocaf sebanyak 30 % dan 50% serta tanpa subtitusi mocaf
sebagai kontrol. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2015. Model
Fishbein digunakan untuk mengidentifikasi sikap konsumen terhadap berbagai
atribut donat meliputi atribut rasa, tekstur, bentuk, ukuran, warna, dan harga;
sedangkan uji Friedman digunakan untuk membandingkan sikap konsumen
terhadap donat dengan berbagai tingkatan subtitusi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa atribut rasa dan atribut tekstur dianggap lebih menjadi
pertimbangan oleh konsumen dalam pemilihan produk donat; dan  tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam sikap konsumen terhadap donat dengan
berbagai substitusi mocaf.
Kata kunci: mocaf, atribut donat, perbandingan sikap konsumen.

PENDAHULUAN
Tepung terigu menjadi komoditas yang sangat penting bagi masyarakat

Indonesia. Tepung terigu banyak digunakan sebagai bahan dasar berbagai
macam produk olahan seperti mie, roti, kue, bakso, dan berbagai aneka
produk makanan kecil. Tingkat konsumsi Indonesia terhadap produk

DOI:10.18196/agr.1218



150
Jurnal AGRARIS

tepung terigu sangat tinggi. Konsumsi tepung terigu
Nasional naik 5,61% dari 1,15 juta ton pada tahun 2011
menjadi 1,22 juta ton pada tahun 2012 (Aptindo, 2012).
Kenaikan konsumsi terigu terpacu oleh pertumbuhan
industri produk hilir berbasis terigu seperti produsen
biskuit, mie instan dan crumbed bread di Indonesia. Hal
ini menggambarkan bahwa tingkat selera masyarakat yang
tinggi terhadap makanan olahan berbahan terigu.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar
yang berada pada peringkat ke-4 di Dunia dengan jumlah
penduduk mencapai 253,60 juta jiwa dan wilayah yang
sangat luas, ketahanan pangan merupakan agenda
penting di dalam pembangunan ekonomi. Salah satu
upaya untuk membangun ketahanan pangan adalah
dengan mengembangkan bahan-bahan substitusi yang
mampu mengurangi komoditi impor. Salah satu produk
substitusi impor terigu adalah mocaf (modified casava
flour). Mocaf merupakan modifikasi tepung singkong
biasa dengan melakukan fermentasi antara lain
menggunakan bakteri asam laktat, asam asetat atau
enzim. Perlakuan fermentasi tersebut dihasilkan tepung
singkong yang memiliki testur lembut, putih dan tidak
berbau khas singkong. Selain itu mocaf juga memiliki
daya gelasi, viskositas yang lebih baik dari pada tepung
singkong biasa, sehingga memiliki karakteristik yang
mirip dengan terigu.

TABEL 1. PRODUKSI SINGKONG DI INDONESIA

Sumber: BPS online 2014

Ketersediaan singkong yang melimpah di Indonesia
ini dapat menjadi alternatif  untuk mewujudkan
ketahanan pangan. Singkong merupakan tanaman yang
sangat mudah dibudidayakan secara massal. Tanaman
singkong mempunyai adaptasi yang luas. Tanaman ini
dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai
tinggi, yaitu dari 0 sampai 2500 m di atas permukaan
laut, maupun di daerah kering dengan curah hujan
sekitar 500 mm/tahun, asalkan air tidak sampai

tergenang diperakarannya (Soenarjo,1979). Tanaman ini
cocok dengan kultur tanah Indonesia yaitu cocok
ditanam pada jenis tanah latosol dan aluvial yang banyak
tersebar di wilayah Indonesia seperti Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera
bagian timur, pantai utara Jawa dan masih banyak daerah
yang lainnya. Menurut data BPS produksi singkong di
indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat (Tabel
1).

Kehidupan masyarakat Indonesia yang menjadi
semakin modern menyebabkan masyarakat mulai tertarik
pada produk pangan yang praktis dalam penyajiannya.
Perubahan pola konsumsi masyarakat ini menyebabkan
kebutuhan terhadap bahan pangan berbasis tepung-
tepungan meningkat pesat, salah satunya yang paling
besar konsumsinya adalah tepung terigu. Ketergantungan
Indonesia pada tepung terigu dapat dikurangi dengan
mocaf. Mocaf dapat menjadi substitusi atau
komplementer dari bahan pangan terigu. Mocaf
dihasilkan dari singkong ini memiliki karakteristik mirip
tepung terigu. Mocaf juga memiliki daya gelasi, viskositas
yang lebih baik dari pada tepung singkong biasa,
sehingga memiliki karakteristik yang mirip dengan terigu.
Sebagai produk substitusi, tidaklah sulit bagi mocaf untuk
mengganti tepung terigu (Utomo,dkk. 2013), termasuk
salah satunya donat.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, mocaf sudah
diproduksi di beberapa tempat, diantaranya di Kabupaten
Kulon Progo dan Gunung Kidul. Akan tetapi pemasaran
mocaf masih menemui banyak kendala karena pelaku
industri kecil makanan olahan berbahan baku terigu
belum menggunakan mocaf sebagai substitusi terigu.
Pelaku industri belum mempunyai informasi tentang
respon konsumen terhadap makanan olahan yang
disubstitusi dengan mocaf oleh karena itu, diperlukan
penelitian tentang sikap konsumen terhadap makanan
olahan yang bahan bakunya disubstitusi dengan mocaf.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi sikap
konsumen terhadap berbagai atribut donat berbahan
tepung terigu dan mocaf serta membandingkan sikap
konsumen terhadap donat dengan berbagai tingkatan
substitusi.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimental yaitu observasi dibawah kondisi



151
Vol.1 No.2 Juli 2015

buatan yang dibuat dan diatur oleh peneliti. Relawan
dalam penelitian ini adalah konsumen donat yang
kebetulan bertemu dengan peneliti dan bersedia
dijadikan relawan. Penelitian ini dilakukan kepada 45
orang konsumen yang membeli donat di berbagai kantin
di lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 Penelitian ini menggunakan donat yang bahan
bakunya disubstitusi dengan tepung mocaf. Donat yang
akan diujikan kepada responden dibuat dalam 3 tingkat
substitusi yang berbeda yaitu: (i) donat dengan substitusi
30% tepung mocaf, (ii) donat dengan substitusi 50%
tepung mocaf, dan (iii) donat dengan 100% tepung terigu.
Donat yang digunakan sebagai obyek sikap pada
penelitian eksperimen ini adalah donat yang
dipersiapkan oleh peneliti.

Penelitian ini dilakukan di 3 kantin yang ada di
kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
yaitu di kantin yang terletak di bagian utara kampus
UMY, kantin yang terletak bagian selatan kampus UMY
dan kantin yang terletak di bagian tengah kampus UMY..

Analisis sikap konsumen terhadap produk diukur
dengan menggunakan model multi atribut Fishbein yang
secara sistematis dituliskan :

Ao =” ( b
i
 ) ( e

i
 )

Keterangan :
b

i
 : kepercayaan konsumen terhadap baik buruknya

suatu karakteristik donat

e
i
 : evaluasi konsumen tentang kepentingan atribut

donat

Analisis perbedaan sikap dalam penelitian ini
menggunakan uji Friedman. Uji ini digambarkan dengan
rumus

Keterangan :
n   : jumlah responden
Rj  : jumlah keseluruhan jenjang
k    : jumlah ordinal
Atribut donat dalam penelitian ini meliputi rasa,

tekstur, bentuk, ukuran, warna, dan harga. Kategori sikap
konsumen dibedakan menjadi 5 kriteria yaitu Sangat
buruk, buruk, cukup baik, baik dan sangat baik dengan
berdasarkan skor keseluruhan atribut produk.

HASIL DAN PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK DONAT

Karakteristik donat yang diamati meliputi rasa, tekstur,
bentuk, warna, ukuran dan harga. Pada karakteristik rasa
menurut pandangan peneliti tidak ada perbedaan antara
rasa donat mocaf dengan donat berbahan 100% tepung
terigu sedangkan untuk karakteristik tekstur, bentuk,
warna dan harga terdapat perbedaan. Tekstur donat
mocaf  lebih lembut dibanding dengan terigu. Donat
mocaf memiliki tekstur yang lebih berminyak dibanding
dengan donat berbahan 100% tepung terigu. Pada
karakteristik bentuk, donat mocaf memiliki bentuk yang
tidak rata dibandingkan dengan donat berbahan 100%
terigu dan pada ketiga produk donat yang diteliti
memunculkan warna donat yang berbeda yaitu warna
kuning kecoklatan dimiliki oleh donat subtitusi 30%
tepung mocaf, sedangkan warna kecoklatan dimiliki oleh
donat subtitusi 50% tepung mocaf sementara warna
kuning dan sedikit kecoklatan dimiliki oleh donat
berbahan 100% tepung terigu.

Perbedaan bahan baku tepung dapat mempengaruhi
karakteristik ukuran produk donat seperti donat yang
disubtitusikan dengan mocaf yaitu ukuran donat menjadi
lebih kecil dibanding dengan donat yang berbahan 100%
tepung terigu. Pada karakteristik harga jumlah hasil
produksi  donat sangat mempengaruhi dalam penentuan
harga.  Pembuatan donat dalam penelitian ini dibuat
dengan menggunakan bahan-bahan yang sama namun
menghasilkan jumlah hasil produksi yang berbeda-beda
sehingga pada keuntungan masing-masing donat
menghasilkan keuntungan yang berbeda-beda pula
dengan berdasarkan harga pokok produksi. Keuntungan
untuk donat bersubtitusi 30% tepung mocaf sebesar Rp
472, sedangkan donat bersubtitusi 50% tepung mocaf
sebesar Rp 304 sementara donat berbahan 100% tepung
terigu Rp 307, dengan harga pokok masing-masing donat
yaitu donat bersubtitusi 30% tepung mocaf mencapai
harga sebesar Rp 1.028 sedangkan donat bersubtitusi
tepung mocaf 50% mencapai harga sebesar  Rp 1.196
sementara donat berbahan 100% tepung terigu memiliki
harga sebesar Rp 1.193. Hal ini menunjukan bahwa harga
donat yang disubtitusi 30% mocaf mendapatkan harga
produksi yang lebih murah dibandingkan dengan donat
bersubtitusi 50% tepung mocaf dan donat berbahan
100% tepung terigu sehingga keuntungan yang lebih
besar terdapat pada donat dengan subtitusi 30% tepung
mocaf.



152
Jurnal AGRARIS

DESKRIPSI RESPONDEN
Deskripsi karakteristik responden dapat memberikan

gambaran mengenai identitas responden dalam
penelitian ini. Deskripsi identitas responden dalam
penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok yaitu : jenis kelamin, usia responden, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan.

TABEL 2. PROFIL RESPONDEN

Karakteristik konsumen ditemukan bahwa sebagian
besar merupakan mahasiswa yang sedang menempuh
perguruan tinggi dan mayoritas berumur 16th-20th.
Tabel 7 menunjukan bahwa responden sebagian besar
berjenis kelamin perempuan 57,8 % dan mayoritas
responden berpendapatan lebih rendah Rp 1.500.000.

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DONAT
BERBAHAN SUBTITUSI TEPUNG MOCAF

Sikap konsumen terhadap donat berbahan subtitusi
tepung mocaf dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan model Fishbein yang menggabungkan
antara kepercayaan dan evaluasi terhadap atribut-atribut

pada donat. Atribut-atribut tersebut meliputi rasa, tekstur,
bentuk, ukuran, warna, dan harga.

KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT
BERBAHAN SUBTITUSI TEPUNG MOCAF

Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa
suatu produk memiliki atribut tertentu (bi). Konsumen
akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai
atribut yang dimiliki donat. Semakin tinggi kepercayaan
konsumen terhadap atribut yang dimiliki donat maka
semakin menjadi pertimbangan utama konsumen
memilih donat tersebut.

Secara keseluruhan rata-rata skor kepercayaan atribut
pada donat yang diteliti menunjukan katagori yang cukup
baik. Total skor rata-rata keseluruhan kepercayaan atribut
donat mencapai 20,25 dari kisaran skor 6-30 yang
dikategorikan cukup baik.

Kepercayaan konsumen terhadap keseluruhan atribut
donat berbahan 100% tepung terigu lebih baik
dibandingkan dengan donat yang berbahan subtitusi
tepung mocaf. Skor  donat berbahan 100% tepung terigu
adalah 20,75 yang lebih tinggi dibandingkan dengan skor
donat berbahan subtitusi 30% tepung mocaf yaitu 20,24
dan skor donat bersubtitusi 50% tepung mocaf yaitu
19,77.

Kepercayaan konsumen terhadap atribut bentuk,
ukuran dan harga pada donat bersubtitusi 30% tepung
mocaf dianggap lebih buruk dibandingkan dengan donat
berbahan 100% tepung terigu, sedangkan pada atribut
rasa, tekstur dan warna pada donat bersubtitusi 30%
tepung mocaf  lebih baik dibandingkan dengan donat
bersubtitusi 50% tepung mocaf.

Kepercayaan konsumen terhadap atribut rasa, tekstur,
warna dan bentuk pada donat bersubtitusi 50% tepung
mocaf lebih buruk dibandingkan dengan donat
bersubtitusi 30% tepung mocaf dan donat berbahan
100% tepung terigu, sedangkan atribut ukuran dan harga
pada donat bersubtitusi 50% tepung mocaf lebih baik
dibandingkan dengan donat bersubtitusi 30% tepung
mocaf.

Kepercayaan konsumen terhadap atribut rasa, bentuk,
ukuran dan harga donat berbahan 100% tepung terigu
lebih baik dibandingkan dengan donat yang bersubtitusi
30% dan 50% tepung mocaf. Semua atribut pada donat
berbahan 100% tepung terigu memiliki skor lebih tinggi
dari skor rata-rata, namun jika dilihat dari skor atribut
tekstur dan warna pada donat berbahan 100% tepung



153
Vol.1 No.2 Juli 2015

terigu lebih buruk dibanding dengan skor pada donat
yang disubsitusi 30% tepung mocaf. Berdasarkan hal
tersebut dapat menunjukan bahwa atribut tekstur dan
warna dapat menjadi atribut unggulan yang perlu
dipertahankan sebagai ciri khas donat yang disubtitusi
30% tepung mocaf.

TABEL 3 TINGKAT KEPENTINGAN (E
I
) ATRIBUT DONAT

EVALUASI KONSUMEN TERHADAP DONAT
BERBAHAN DISUBTITUSI TEPUNG MOCAF

Evaluasi atribut donat menggambarkan pentingnya
suatu atribut donat bagi konsumen (e

i
). Konsumen akan

mengidentifikasikan atribut–atribut yang dimiliki oleh
donat yang akan dievaluasi.

Konsumen menganggap sangat penting semua atribut
yang diteliti yaitu meliputi atribut rasa, tekstur, bentuk,
ukuran dan harga. Rata-rata skor evaluasi keseluruhan
atribut donat mencapai 25,68 dari kisaran 6-30 yang
termasuk dalam kategori sangat penting.

Tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut
warna dan ukuran  adalah rendah. Atribut warna dan
ukuran tidak menjadi suatu kepentingan dalam memilih
produk donat. Rata-rata skor per atribut menunjukan
bahwa dari keenam atribut produk donat yang dievaluasi
konsumen atribut warna (4,13) dan ukuran (3,62)
memiliki nilai terkecil dibanding dengan atribut lainnya.

Konsumen akan mempertimbangkan atribut internal
dan eksternal sebagai faktor utama dalam memilih
produk donat. Atribut internal yang dianggap penting
oleh konsumen yaitu atribut  rasa dan atribut eksternal
yang dianggap penting yaitu atribut harga.  Rata-rata skor
per atribut menunjukan bahwa atribut yang memiliki
nilai tertinggi adalah atribut rasa (4,60) dan atribut harga
(4,48) adalah skor tertinggi kedua setelah atribut rasa.

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DONAT YANG
BERBAHAN SUBTITUSI TEPUNG MOCAF

TABEL 2 TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP ATRIBUT DONAT (B
I
)



154
Jurnal AGRARIS

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor penting yang
akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memilih sebuah produk. Sikap merupakan
kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap
yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk
sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai
produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang
lain dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap
mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama
dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen
kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari
perilaku tertentu.

Sikap konsumen cukup baik terhadap donat. Rata-rata
skor sikap konsumen keseluruhan atribut donat
mencapai (86,88) dari kisaran 6-150 yang termasuk dalam
kategori cukup baik.

Sikap konsumen donat berbahan 100% tepung terigu
lebih baik dibandingkan dengan donat yang disubtitusi
tepung mocaf.Pada sikap konsumen terhadap atribut
bentuk, ukuran dan harga pada donat yang disubtitusi
30% tepung mocaf lebih rendah dibandingkan dengan
donat yang disubtitusi 50% tepung mocaf dan donat
100% tepung terigu, namun  pada atribut rasa, tekstur
dan warna pada donat yang disubtitusi 30% tepung mocaf
lebih baik dibandingkan dengan donat yang disubtitusi
50% tepung mocaf dan donat berbahan 100% tepung
terigu.

Sikap konsumen terhadap atribut rasa, tekstur, bentuk
pada donat yang disubtitusi 50% tepung mocaf lebih
rendah dibanding dengan donat yang disubtitusi 30%
tepung mocaf dan donat berbahan 100% tepung terigu,
namun pada atribut ukuran dan harga pada donat yang
disubtitusi 50% tepung mocaf lebih tinggi dibandingkan
dengan donat yang disubtitusi 30% tepung mocaf.

Sikap konsumen terhadap atribut rasa, bentuk,ukuran
dan harga donat berbahan 100% tepung terigu lebih baik
dibandingkan dengan donat yang disubtitusi tepung
mocaf, namun atribut tekstur dan warna donat berbahan
100% tepung terigu lebih buruk dibandingkan dengan
donat yang disubtitusi 30% tepung mocaf.

Berdasarkan respon konsumen tekstur donat
bersubtitusi 30% tepung mocaf memiliki tekstur lebih
lembut dibanding dengan donat berbahan 100% tepung
terigu dan warna donat memiliki warna yang lebih coklat
dibanding dengan donat berbahan 100% tepung terigu.
Pada atribut warna, semakin banyak menggunakan
subtitusi tepung mocaf maka warnanya akan mengikuti
dari warna tepung mocaf yaitu kecoklatan.

Hal ini dapat menunjukan bahwa tepung yang
disubtitusi 30% tepung mocaf dapat mempengaruhi
kualitas tekstur menjadi lebih baik yaitu lebih lembut
pada pangan olahan seperti donat dalam penelitian ini.
Hal tersebut juga dapat manjadi keunggulan tepung
mocaf pada kualitas pangan olahan basah.

TABEL 4. HASIL ANALISIS SIKAP MULTI ATRIBUT FISHBEIN UNTUK DONAT



155
Vol.1 No.2 Juli 2015

PERBEDAAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP
DONAT BERBAHAN SUBTITUSI TEPUNG MOCAF

Penelitian ini menggunakan uji Friedman untuk
menguji perbedaan sikap konsumen terhadap donat
dengan berbagai subtitusi tepung mocaf dan untuk
memperkuat hasil karakteristik resonden maka peneliti
menggunakan analisis Chis Suare yang bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan respon konsumen
terhadap donat dengan berbagai subtitusi tepung mocaf.
Berdasarakan analisis uji friedman menunjukan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam sikap
konsumen terhadap donat bersubtitusi mocaf. Hal ini
menggambarkan bahwa konsumen memiliki sikap
kesukaan yang sama terhadap donat yang disubtitusi 30%
tepung mocaf, donat yang disubtitusi 50% tepung mocaf
dan donat berbahan 100% tepung terigu. Perhitungan
sikap model fishbein menunjukan bahwa konsumen
memiliki sikap cukup baik terdapat donat yang diteliti.
Berdasarkan perhitungan uji friedman dan perhitungan
model fishbein menunjukan bahwa sikap konsumen
cukup baik dan tidak ada perbedaan yang signifikan
terhadap donat yang diteliti yaitu donat yang disubtitusi
30% tepung mocaf, donat yang disubtitusi 50% tepung
mocaf dan donat berbahan 100% tepung terigu.

KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Sikap konsumen terhadap produk donat menunjukan

sikap yang cukup baik. Ini dapat dilihat dari total skor

sikap konsumen (86,88) dengan kategori sikap cukup

baik.

2. Diantara keenam atribut donat, atribut rasa dan

atribut tekstur memiliki skor sikap tertinggi. Ini

artinya bahwa kedua atribut tersebut dianggap lebih

penting dalam pemilihan produk donat. Hal ini dapat

dilihat pada skor total sikap konsumen yang

menunjukan skor atribut tertinggi berada pada taribut

rasa (16,65) dan disusul dengan skor atribut tekstur

(15,891).

3. Berdasarkan analisis sikap multiatribut Fishbein

konsumen lebih menyukai produk donat berbahan

100% terigu daripada  donat bersubtitusi 30% dan

50% tepung mocaf.  Hal ini dapat dilihat pada skor

total sikap masing-masing donat yaitu donat berbahan

100% tepung terigu memiliki skor (88.88) sedangkan

donat berbahan 30% tepung mocaf (86,91) sementara

donat bersubtitusi 50% teung mocaf (84,84).

4. Berdasarkan analisis sikap multiatribut Fishbein

konsumen menganggap donat bersubtitusi 30%

tepung mocaf lebih disukai dibandingkan dengan

donat bersubtitusi 50% tepung mocaf.

5. Berdasarkan uji Friedman menunjukan bahwa tidak

ada perbedaan yang signifikan dalam sikap konsumen

terhadap donat dengan berbagai subtitusi tepung

mocaf.Ini artinya menunjukan bahwa konsumen

memiliki sikap kesukaan yang sama terhadap ketiga

donat tersebut.

SARAN
1. Atribut bentuk pada donat bersubtitusi mocaf baik

donat dengan tingkatan subtitusi tepung mocaf 30%

atau 50 % mendapatkan nilai skor dibawah rata-rata.

Hal ini dapat dilihat pada skor atribut dalam

kepercayaan dan sikap konsumen, sehingga perlu

adanya perbaikan dalam teknis penggorengan yaitu

dengan menggunakan alat cetakan yang ukurannya

lebih besar namun dengan berat tetap 30gram per

donat.

2. Berdasarkan uji Friedman menunjukan bahwa tidak

ada perbedaan yang signifikan dalam sikap konsumen

terhadap donat dengan berbagai subtitusi tepung

mocaf dengan dengan donat 100% berbahan tepung

terigu. Hal ini diharapkan dapat menjadi informasi

dan referensi kepada industri makanan berbahan

baku tepung terigu untuk mensubtitusikan bahan

baku tepung terigu  dengan mocaf.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad Subagio, Wiwik Siti W, Yuli Witono, Fikri

Fahmi.2008. Prosedur Operasi Standar (POS) Prosedur

Mocal Berbasis Klaster.

APTINDO.2014.Overview Industri Tepung Terigu

Nasional Indonesia.Online. http://www.aptindo.or.id/

pdfs/Update%20overview%2011%20Juli%202014.pdf.

Diakses 6April 2014

Aptindo.2012. Impor Tepung Terigu Turun 34,92%.

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.

Jakarta. Online. http://www.kemenperin.go.id/



156
Jurnal AGRARIS

artikel/3199/Impor-Tepung-Terigu-Turun-34,92.

Diakses 4 April 2014

BPS. 2013. Produksi Ubi Kayu di Indonesia. Online.

http://bps.go.id/

tnmn_pgn.php?kat=3&id_subyek=53&notab=0.Diakses

10 April 2014

Dewi Suryani.2008. Sikap Konsumen Terhadap Produk

Pangan Olahan Berlabel Perguruan Tinggi Pertanian

(Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta Di Luar Fakultas

Pertanian).Yogyakarta :Fakultas Pertanian, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Dian Ayu D, Wiwik Wahyuni, Made Wena. 2014. Kajaian

Kadar Serat, Kalsium, Protein, dan Sifat Organoleptik

Chiffon Cake Berbahan Mocaf Sebagai Alternatif

Pengganti Terigu.TEKNOLOGI DAN KEJURUAN,

VOL. 37, NO. 1.

Hidayat MS.2012. Menperin Pastikan Stok Tepung Terigu

dan Minyak Goreng Aman. Jakarta: Kementrian

Perindustrian Republik Indonesia.Online.http://

www.kemenperin.go.id/artikel/6912/Menperin-

Pastikan-StokTepung-Terigu-dan-Minyak-Goreng-

Aman. Diakses 4 April 2014.

Katwang,J. 2012. Bisnis Tepung Mocaf, Atasi Krisis Terigu

Impor. Kompasiana. Online.  http://

www.kompasiana.com. Diakses 3 April 2014

Mahatama.E, Afrianto, Tim Komoditi Spesialis Tepung

Terigu Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.

2012.Tinjauan Pasar Tepung Terigu. Kementrian

Perdagangan Republik Indonesia. Edisi :04/TRG/

TKSPP/2012. Online.http://ews.kemendag.go.id/

download.aspx?file=4.+TERIGU+APRIL+2012.pdf&type=publication.

Diakses 2 April 2014.

Peter.J.P dan J.C Olson.1996. Consumer Behavior perilaku

konsumen dan strategi pemasaran.

Rahmi Yulifianti, Erliana Ginting, dan Joko Susilo

Utomo,2012. T epung Kasava Modifikasi Sebagai

Bahan Subtitusi Terigu Mendukung Diversivikasi

Pangan.Buletin Palawija. NO. 23

Soenarya,S.Y. 2000. Analisis Preferensi Konsumen

Terhadap Produk Dodol Garut (Studi Kasus Pada

PD.CITRA). MB IPB Repository.Online. http://

repository.mb.ipb.ac.id/1335/1/

R16%2D01b%2DSrie_Yuliawaty_Soenarya%2DLembar_Pengesahan.pdf.

Diakses 23 November 2014

Shiffman, Leon.G dan Leslie Lazar Kanuk, 1997, Con-

sumer Behavior, Fifth Edition, Prentice Hall, Inc.,New

Yersey.

Simanura B. 2004. Paduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta.

PT Gramedia Pustaka Utama.

Soenarjo, R. 1979. Status ubi-ubian di indonesia; Prospek

Penelitian dan Pengembangannya. Lembaga Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. BP Bimas NFCEP.

Bogor. hlm. 26– 29.

Subagio A.2007.Industrialisasi Modified Cassava Flour

(MOCAF) Sebagai Bahan Baku Industri Pangan untuk

Menunjang Diversifikasi Pangan Pokok Nasional.

Jember : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas

Jember.

Sumarwan Ujang. 2000. Analisis Sikap Multiatribut

Fishbein Terhadap Produk Biskuit Sandwich Coklat.

Media Gizi & Kaluarga, Desember 2000.XXTV(2):79-

85

Utomo, Priyo & Avenida Danni Nugroho. 2013. Tepung

Singkong dan Hasil Olahannya. Kementrian

Pertanian. Online. http://cybex.deptan.go.id/. Diakses

2 April 2014

Winarno, F.G.2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.