5.7 Siti Tabi'atul Hasanah - Pendeteksian Outlier pada Regresi Nonlinier dengan Metode Statistik Likelihood Di


 

 

PENDETEKSIAN OUTLIER PADA REGRESI NONLINIER DENGAN 

METODE STATISTIK LIKELIHOOD DISPLACEMENT (LD) 

 
Siti Tabi’atul Hasanah 

 

Mahasiswa Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 

e-mail: chib_y@yahoo.com 

 

ABSTRAK 

Outlier  merupakan  pengamatan yang jauh berbeda (ekstrim) dari data pengamatan lainnya, 

atau dapat diartikan data yang tidak mengikuti pola umum model. Adakalanya outlier memberikan 

informasi yang tidak dapat diberikan oleh data yang lainnya. Karena itulah outlier tidak boleh begitu saja 

dihilangkan. Outlier dapat juga merupakan pengamatan berpengaruh. Banyak sekali metode yang dapat 

digunakan untuk mendeteki adanya outlier. Pada penelitian-penelitian sebelumnya pendeteksian outlier 

dilakukan pada regresi linier. Selanjutnya akan dikembangkan pendeteksian outlier pada regresi 

nonlinier. Regresi nonlinier disini dikhususkan pada regresi nonlinier multiplikatif. Untuk mendeteksi 

yaitu menggunakan metode  statistik likelihood displacement.  Metode statistik likelihood displacement 

disingkat (LD)  adalah suatu metode untuk mendeteksi adanya outlier dengan cara menghilangkan data 

yang diduga outlier. Untuk mengestimasi parameternya maka digunakan metode maximum likelihood, 

sehingga didapatkan hasil etimasi yang maksimal. Dengan metode LD diperoleh ����, yaitu likelihood 
displacement yang diduga mengandung outlier. Selanjutnya Keakuratan metode LD dalam mendeteksi  

adanya outlier  ditunjukkan dengan cara membandingkan MSE dari LD dengan MSE dari regresi pada 

umumnya. Statistik uji yang digunakan adalah . Hipotesis awal ditolak ketika ����	
�� 
 ������� , sehingga 
terbukti ���� adalah suatu outlier. 

 

Kata kunci: likelihood displacement, maximum likelihood estimation, outlier, regresi nonlinier multiplikatif.  

 

ABSTRACT  

Outlier is an observation that much different (extreme) from the other observational data, or 

data can be interpreted that do not follow the general pattern of the model. Sometimes outliers provide 

information that can not be provided by other data. That's why outliers should not just be eliminated. 

Outliers can also be an influential observation. There are many methods that can be used to detect of 

outliers. In previous studies done on outlier detection of linear regression. Next will be developed 

detection of outliers in nonlinear regression. Nonlinear regression here is devoted to multiplicative 

nonlinear regression. To detect is use of statistical method likelihood displacement. Statistical methods 

abbreviated likelihood displacement (LD) is a method to detect outliers by removing the suspected 

outlier data. To estimate the parameters are used to the maximum likelihood method, so we get the 

estimate of the maximum. By using LD method is obtained ����  i.e likelihood displacement is thought to 
contain outliers. Further accuracy of LD method in detecting the outliers are shown by comparing the 

MSE of LD with the MSE from the regression in general. Statistic test used is Λ. Initial hypothesis was 

rejected when  ���	
�� 
  ������� , proved so ���� is an outlier. 
 

Keywords:  likelihood displacement, maximum likelihood estimation, multiplicative nonlinear regression, 

Outlier 

 

 

PENDAHULUAN 
 

Outlier adalah pengamatan yang jauh 

berbeda (ekstrim) dari data pengamatan lainnya. 

Salah satu penyebab terjadinya outlier adalah 

kesalahan pada pengambilan data sehingga 

menyebabkan data tersebut menjadi ekstrim. 

Adakalanya outlier ini tidak boleh begitu saja 

dihilangkan, namun dalam hal ini harus hati-hati 

karena terkadang outlier itu memberikan 

informasi yang tidak dapat diberikan oleh titik 

pengamatan lain, misalnya karena adanya 

kombinasi keadaan yang tidak biasa dan perlu 

diadakan penyelidikan lebih jauh. Suatu outlier 

dapat dibuang setelah ditelusuri ternyata 

pengamatan tersebut merupakan akibat dari 

kesalahan pengukuran atau kesalahan dalam 

menyiapkan pengukuran. Outlier dapat juga 

merupakan pengamatan berpengaruh. Outlier  

yang bukan pengamatan berpengaruh, tidak 

memiliki pengaruh yang kuat pada model kecuali 

outlier tersebut sangat besar. Tetapi jika outlier 



Siti Tabi’atul Hasanah 

 

 

178  Volume 2 No. 3 November 2012   

merupakan data berpengaruh, maka akan 

memberikan dampak pada model (Drapper dan 

Smith, 1992:146). 

Misalkan saja pada suatu penelitian 

tentang sapi penghasil susu. Dari suatu data 

ternyata diperoleh ada beberapa sapi yang 

menghasilkan hasil susu yang lebih banyak dari 

biasanya atau dari sapi normalnya. Sapi penghasil 

susu yang tidak sesuai dengan normalnya 

merupakan suatu outlier, namun jika 

mengahapus begitu saja data ini berarti telah 

menghilangkan bibit sapi unggul yang mampu 

menghasilkan banyak susu sapi. Oleh sebab itulah 

penting untuk mengidentifikasi adanya outlier 

agar tidak kehilangan suatu data yang memiliki 

kualitas yang bagus. Jika dengan adanya outlier 

itu kurang baikmaka perlu diidentifikasi dan 

kemudian dihilangkan data yang mengandung 

outlier. 

Banyak sekali metode yang dapat 

digunakan untuk mendeteksi outlier, salah 

satunya yaitu pendektesian outlier pada model 

linier univariat telah dikemukaan oleh Cook 

dengan memperkenalkan Jarak Cook (Cook’s 

Distance) sebagai ukuran untuk mendeteksi 

pengamatan berpengaruh dalam model linier 

univariat. Ukuran Jarak Cook ini dirumuskan 

sebagai kombinasi dari studential residual, 

variansi residual, dan variansi nilai prediksi. 

Selain metode yang dikemukakan oleh Cook, 

masih banyak lagi metode yang digunakan untuk 

pendeteksian outlier  pada model linier 

(Makkulau, 2010:95) 

Xu, Abraham dan Steiner (2005) 

mengembangkan Jarak Cook univariat untuk 

mendeteksi outlier pada model linier multivariat 

(model regresi linier multivariat) dengan 

menggunakan metode statistik likelihood 

displacement yang disingkat LD. Metode LD 

adalah suatu metode untuk mendeteksi adanya 

outlier dengan cara menghilangkan pengamatan 

yang diduga outlier (Makkulau, 2010:95). 

Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk 

mengetahui cara mendeteksi outlier pada regresi 

nonlinier dengan metode statistik Likelihood 

Displacement (LD). 

Mafaat dari penelitian ini adalah untuk 

mengembangkan metode yang dapat digunakan 

untuk mendeteksi adanya outlier. 

 

KAJIAN TEORI 
 

1. Outlier       
Secara umum outlier dapat diartikan data 

yang tidak mengikuti pola umum pada model 

atau data yang keluar dari model dan tidak 

berada dalam daerah selang kepercayaan 

(Sembiring, 1995:62). 

Menurut Draper dan Smith (1992:146) 

sisaan yang merupakan outlier adalah yang nilai 

mutlaknya jauh lebih besar dari pada sisaan 

lainnya dan terletak tiga atau empat kali 

simpangan baku atau lebih jauh lagi dari rata-rata 

sisaannya. Outlier merupakan suatu keganjilan 

dan menandakan suatu titik data yang sama 

sekali tidak tipikal dibandingkan data lainnya. 
 

2. Estimasi Parameter 
Menurut Yitnosumarto (1990:211) 

penduga (estimator) adalah anggota peubah acak 

statistik yang mungkin untuk sebuah parameter 

(anggota peubah yang diturunkkan). Parameter 

adalah nilai yang mengikuti acuan keterangan 

atau informasi yang dapat menjelaskan batas-

batas atau bagian-bagian tertentu dari suatu 

sistem persamaan. 

Murray dan Larry (1999:166) 

menyatakan terdapat dua jenis estimasi 

parameter, yaitu: estimasi titik dan estimasi 

interval.  

Estimasi titik adalah Estimasi dari 

sebuah parameter populasi yang dinyatakan oleh 

bilangan tunggal disebut sebagai estimasi titik 

dari parameter tersebut. Sebuah nilai yang 

diperoleh dari sampel dan digunakan sebagai 

estimasi dari parameter yang nilainya tidak 

diketahui. Misalkan �1,�2,…,�� merupakan 
sampel acak berukuran n dari X, maka statistik 

yang berkaitan dengan θ dinamakan estimasi dari 

θ. Setelah sampel diambil, nilai-nilai yang 

dihitung dari sampel itu digunakan sebagai 

taksiran titik bagi θ.  

Estimasi dari parameter populasi yang 

dinyatakan dengan dua bilangan. Di antara posisi 

parameternya diperkirakan berbeda, sehinggga 

disebut estimasi interval. Estimasi interval 

mengindikasikan adanya tingkat kepresisian atau 

akurasi dari sebuah estimasi sehingga estimasi 

interval akan dianggap semakin baik jika 

mendekati estimasi titik 

Adapun sifat-sifat estimasi titik adalah 

sebagai berikut: 

1. Tak Bias 
Yusuf Wibisono (2005:362) dalam 

bukunya menyatakan bahwa estimator tak bias 

bagi parameter θ, jika �����  � 
2. Konsisten 

Damodar N. Gujarati (2007:98) 

menerangkan estimator parameter �� dikatakan 
konsisten bila nilai-nilainya mendekati nilai 

parameter yang sebenarnya meskipun ukuran 

sampelnya semakin besar. 

3. Efisien  
Jika distribusi sampling dari dua statistik 

memiliki mean atau ekspektasi yang sama, 

maka statistik dengan variansi yang lebih kecil 



Pendeteksian Outlier pada Regresi Nonlinier dengan Metode Statistik Likelihood Displacement (LD) 

 

Jurnal CAUCHY – ISSN: 2086-0382  179 

disebut sebagai estimator efisien dari mean, 

sementara statistik yang lain disebut estimator 

tak efisien. Adapun nilai-nilai yang 

berkorespondensi dengan statistik-statistik ini 

masing-masing disebut sebagai estimasi efisien 

dan estimasi tak efisien. 

                                            

4. Distribusi  
Suatu peubah acak � berdistribusi 

normal !"#,$�% bila untuk suatu $� 
 0 dan *
∞ + # + ∞ (Turmudi dan Harini, 2008:204). 

mempunyai fungsi densitas pada �  , 
dengan persamaan: -",%  1$√2/012�34156 7

8
 

(2.1) 

Distribusi lain yang digunakan yaitu 

distribusi chi-square. Distribusi chi-square 

merupakan distribusi dengan variabel acak 

kontinue. Simbol untuk chi-square adalah ��. 
Distribusi chi-square sebenarnya merupakan 

jumlah kuadrat dari variabel-variabel acak yang 

bebas dan menyebar normal dengan mean 0 dan 

ragam 1�9~!;�"0,1%�. Distribusi ini dapat 
dinyatakan dengan  ��  92� = 9�� = >= 9?�  ��  @9��� @A

B� * #�$� C�
�

 

merupakan variabel acak yang tersebar menurut 

distribusi chi-square dengan derajat bebas 

sebesar D dan dapat dituliskan �� E �?� 
dimana �?� yaitu distribusi chi-square dengan 
derajat bebas D.  

Suatu variabel acak � berdistribusi chi-
square dengan derajat bebas D, dinyatakan 
dengan �?�"0% bila untuk suatu bilangan bulat D 
 0. (Turmudi dan Harini, 2008: 210) 

Distribusi ini mempunyai fungsi 

kepekatan peluang sebagai berikut: 

-4",%  F
1

2?�Γ 3D27,
3?�712014�, , G 0 

0,                           selainnya
M 

Nilai tengah (mean) dan ragam untuk 

distribusi �� adalah #  D dan N�  2D. Distribusi 
chi-square bergantung pada banyaknya 

simpangan baku yang bebas antara satu dengan 

yang lain atau dengan kata lain bergantung pada 

derajat bebasnya. 

Jika  � dan B variabel acak, maka peluang 
terjadinya � dan B secara serentak dinyatakan 
sebagai -",,O% disebut Distribusi Peluang 
Gabungan untuk setiap pasangan ",,O% 
(Herrhyanto, 2009:5). 
 

5. Regresi Nonlinier 
Analisis regresi merupakan analisis yang 

menyangkut studi tentang hubungan antara satu 

variabel yang disebut variabel terikat atau 

variabel yang dijelaskan dan satu atau lebih 

variabel yang lain yang disebut variabel bebas 

atau variabel penjelas (Gujarati, 2007:115). 

Regresi yang variabel-variabelnya 

berbentuk tidak biasa. Bentuk grafik regresi 

nonlinier adalah berupa lekungan (Hasan, 

2002:297). 

Model regresi nonlinier dapat 

digolongkan menjadi dua yaitu model linier 

intrinsik dan model nonlinier intrinsik. Jika suatu 

model dikatakan model linier intrinsik, maka 

model model ini dapat dinyatakan dalam bentuk 

linier baku dengan mentransformasikan secara 

tepat terhadap peubahnya. Jika suatu model 

nonlinier tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 

baku, berarti model ini secara intsinsik adalah 

nonlinier. Berikut ini adalah beberapa model 

yang dapat dinyatakan dalam linier baku (Draper 

dan Smith, 1992:213). 
 

6. Regresi Multiplikatif 
Regresi Multiplikatif adalah salah satu 

bentuk dari regresi linier intrinsik. Bentuk umum 

dari regresi multiplikatif adalah sebagai berikut:              B  P �2Q��R�SRT (2.2) 
dimana $, U, dan V adalah parameter yang tidak 
diketahui, dan T adalah galat acak yang bersifat 
multiplikatif. Dengan mengalgoritmakan basis e 

pada pada persamaan di atas, maka model 

persamaan di atas menjadi W�  B  W�X =UW��2 = YW��� = VW��S = W�T. 
Model persamaan tersebut menjadi 

bentuk linier sehingga dapat ditangani dengan 

prosedur regresi nonlinier. Model tersebut 

merupakan model linier dalam bentuk W�T. T 
tidak berdistribusi normal, sebab yang 

berdistribusi normal adalah W�T (Draper dan 
Smith, 1992:213). 
 

7. Regresi dalam Pendekatan Matriks 
Model regresi yang paling sederhana 

adalah model regresi linier. Model regresi  linier 

sederhana terdiri dari satu variabel. Model 

tersebut dapat digeneralisasikan menjadi lebih 

dari satu atau dalam k variabel. Persamaan model 

regresi linier  dengan D peubah adalah sebagai 
berikut:  O  UZ = U2,2 = U�,� = >= U?,? = T (2.3) 
pengamatan mengenai O,,2,,�,…,,? dinyatakan 
masing-masing dengan O�,,�2,,��,…,,�? dan 
galatnya T�, maka persamaan (2.3) dapat 
dituliskan sebagai: O�  UZ = U2,�2 = U�,�� = >= U?,? = T� untuk,^  1,2, . . ,�. Dinotasikan dalam bentuk  
matriks, sehingga menjadi: 

_O2O�̀O
a  _
1 ,22 … ,2?1 ,�2 … ,�?
1̀ `,
2 `… ,
?a_

UZU2̀
U

a= _T2T�̀T
a 

 



Siti Tabi’atul Hasanah 

 

 

180  Volume 2 No. 3 November 2012   

Misalkan  

B  _O2O�̀O
a   �  _
1 ,22 … ,2?1 ,�2 … ,�?
1̀ `,
2 `… ,
?a     

 U  _UZU2̀U

a  T  _T2T�̀T
a 

Persamaan (2.11)  dapat dinyatakan 

sebagai: B  �U =T (2.4) 
dengan: B : vektor respon � x 1 � :matriks peubah bebas berukuran � x "D = 1%  U : vektor parameter berukuran "D = 1% x 1 T : vektor galat ukuran � x 1 

(Sembiring,1995:134-135) 
 

8. Maximum likelihood 
Statistik inferensia dapat dibagi dalam dua 

bagian besar, estimasi dan pengujian hipotesis. 

Kedua inferensi tersebut masing-masing 

bertujuan untuk membuat pendugaan dan 

pengujian suatu parameter populasi dan 

informasi sampel yang diambil dari populasi 

tersebut. Gujarati N. Damodar (2010:131) 

menjelaskan bahwa metode dari estimasi titik 

(point estimation) dengan sifat-sifat teoritis yang 

lebih kuat dari pada metode OLS adalah metode 

maximum likelihood (ML). 

Fungsi likelihood dari � peubah acak ,2,,�,…,,
 didefinisikan sebagai fungsi 
kepadatan bersama dari n peubah acak. Fungsi 

kepadatan bersama -4c,…4d ",2,…,,
;�%, yang 
mempertimbangkan fungsi dari �. Jika ,2,…,,
 
adalah sampel acak dari fungsi kepadatan -",,�%, 
maka fungsi likelihoodnya adalah -",2;�%-",�;�%…-",
;�% (Mood, Graybill and 
Boes, 1986:278). 

Maximum likelihood dapat diperoleh 

dengan menentukan turunan dari L terhadap 

parameternya dan menyatakannya sama dengan 

nol. Dalam hal ini, akan lebih mudah untuk 

terlebih dahulu menghitung logaritma kemudian 

menentukan turunannya. Dengan cara ini 

diperoleh: 1-"�2,�%f-",2,�%f� = >= 1-"�
,�%f-",
,�%f�  0 
Penyelesaian dari persamaan ini, untuk � dalam bentuk ,?, dikenal sebagai estimator 

maximum likelihood dari �. 
 

 

 

 

9. Metode Statistik Likelihood Displacement 
(LD)  

Metode LD adalah suatu metode yang 

dikembangkan dengan cara menghilangkan 

pengamatan yang diduga outlier. Misalkan D 
adalah pengamatan dikumpulkan pada 

pengamatan tertentu, dengan D diduga sebagai 
outlier. Indeks g? adalah kumpulan dari D yang 
diduga outlier. 

LD dari pengamatan yang mengandung outlier 

untuk Uhi dengan variansi σj� adalah:  ���� �Uhik$l��  2mW���Uhi,$l��M *         MW��3Uhin��o,$l�"Uhin��o%7p                        "2.5% 
dimana σj�"Uhin��o adalah MLE dari σj� ketika Uhi 
diestimasi oleh Uhin��o (Makkulau, dkk, 2010:97). 
  

PEMBAHASAN 
 

1. Regresi Nonlinier Multiplikatif 
Bentuk umum dari regresi nonlinier 

multiplikatif adalah dinyatakan sebagai berikut: O�  UZ,�2Qc,��Q8,�SQr …,
?Q� …T� (3.1) 
Persamaan (3.1) dapat dilinierkan dengan 

melogaritmanaturalkan persamaannya, sehingga 

modelnya menjadi: W�O�  W�UZ = U2 W�,2� = U� W�,�� = >= U? W�,
? = >= W�T�                      (3.2) 
dengan ^  1,2,…,� dan D  1,2,…,� 

Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa 

variabel terikat "W�O% berdistribusi normal 
dengan mean # dan variansi $�. Sehingga dalam 
persamaan (3.1) T berdistribusi log normal, 
karena yang berdistribusi normal adalah lnT. 

Dengan menggunakan pendekatan 

matriks, diperoleh: B
 s 2i  �
 s"?t2 %i U"?t2 %s 2i = T
 s 2 i  (3.3) 
 

2. Estimasi parameter regresi noninier 

multiplikatif 

Dari persamaan (3.3) diketahui bahwa Bi  "W�O2, W�O�,… , W�O
%u adalah variabel 
random, karena diasumsikan berdistribusi 

normal, maka Bi~!"�iUi, ;$�% dengan �i  "W�,Z� , W�,2� ,…, W�,2?% dan Ui  "W�UZ ,U2,…,U
%u  dimana ^  1,2,…,� dan ; 
adalah matriks identitas. Sehingga fungsi 

distribusi peluang gabungannya adalah -"Bi|Ui,$�%  A 2w�x68C
 01 c8y8"zi1{iQi%|"zi1{iQi%                   
(3.4) 

sehinggga fungsi likelihoodnya adalah: �"Ui,$�|Bi%  A 2w�x68C
 01 c8y8"zi1{iQi%|"zi1{iQi%                   
(3.5) 

Dengan menggunakan metode maximum 

likelihood, estimasi parameter Ui dan $� dari 
persamaan (3.5) adalah sebagai berikut: 



Pendeteksian Outlier pada Regresi Nonlinier dengan Metode Statistik Likelihood Displacement (LD) 

 

Jurnal CAUCHY – ISSN: 2086-0382  181 

Uhi  "�iu�i%12�iuBi (3.6) 
Dan $l�  1�"Bi * �iUi%u"Bi * �iUi% (3.7) 
Estimator Uhi mempunyai sifat-sifat: Uhi mempunyai sifat unbias. Bukti: Uhi  "�iu�i%12�iuBi  ��Uhi�  �""�iu�i%12�iuBi%   "�iu�i%12�iu�"Bi%   "�iu�i%12�iu�iUi   ;Ui   Ui  

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa 

estimator Uhi adalah estimator efisien. Dikatakan 
estimator efisien apabila mempunyai nilai 

variansi yang terkecil. Sehingga }~� �Uhi�  "�iu�i%12$� harus sekecil mungkin agar 
estimator Uhi efisien.  

Kemudian sifat estimator yang ketiga 

yaitu konsisten. Dikatakan estimator yang 

konsisten jika W^�
�∞ �"k��
 *�k + T  1 
sehingga: W^�
�∞ �3�� * �����7�  W^�
�∞"�iu�i%12$�  0. 
Sehingga dapat dikatakan bahwa Uhimerupakan 
estimator yang konsisten 

Selanjutnya menentukan Fungsi likelihood 

dari estimator  Uhi dan $l� adalah sebagai berikut: ��Uhi,$l�� 1"2/%
�"$�%
� 01
2�68"zi1{iQi%|"zi1{iQi% 

 

(3.8) 

Fungsi likelihood ini kemudian 

dilogaritmakan. Sehingga diperoleh: 

 *�2ln"2/%* �2ln"$�%* �2 
 

(3.9) 

3. Pendeteksian Outlier 
Pendeteksian outlier pada regresi 

nonlinier dengan metode statistik likelihood 

displacement (LD) dilakukan dengan cara 

menghilangkan pengamatan yang diduga 

mengandung outlier pada model. Misalkan ada D 
pengamatan yang dikumpulkan dalam suatu 

himpunan tertentu, dengan D adalah pengamatan 
yang diduga mengandung outlier. Dimana D + �. 
Dan misalkan indeks g? adalah kumpulan dari D 
pengamatan yang diduga outlier dengan g?  ^2, ^�,… , ^?, dan misalkan indeks ^? � �1,2,…,��. 

Dengan mempertimbangkan pengamatan D dalam estimasi parameter, maka likelihood 
displacement untuk ��  Uhi,$l�dan ��n��o  Uhn��oi ,$ln��o� adalah: 

���?"U  i|$�%  2�ln��Uhi,$l��* ln��Uhn��oi ,$ln��o� �� (3.10) 
dimana Uhiadalah maximum likelihood estimation 
dari U  i dan $l� adalah maximum likelihood 
estimation pada keseluruhan pengamatan dan Uhn��oi  dan $ln��o�  adalah MLE dari U  i dan $� ketika 
pengamatan dengan indeks g? dihilangkan. 

Pada kasus khusus yaitu �2  "U2i,$2�% subset dari �  "Ui,$�%, maka fungsi 
likelihood displacement dapat dimodifikasi 

menjadi ����""U2i,$2�%|"U�i,$��%%  2mW� ��Uhi,$l��M* Mln��"Uh2i,$l2�%n��o  , �Uh�i,$l���"Uh2i,$l2�%n��o�� 
Dengan:  �"�Uh�i,$l���"Uh2i,$l2�%n��o%  �~,"Q8i,688%�3"Uh2i,$l2�%n��o  , �Uh�i,$l���7 
adalah memaksimumkan fungsi log likelihood 

pada parameter "U�i,$��%  dengan   "U2i,$2�%  "Uh2i,$l2�%n��o maka U2i  Uh2n��oi  dan $2�  $l2n��o�  
adalah maximum likelihood estimation dari "U2i,$2�% ketika pengamatan D dihilangkan. 

Selanjutnya untuk keseluruhan data 

ketika D pengamatan pada himpunan g? 
dihilangkan maka modelnya menjadi: Bn��oi  �n��oi Un��oi = Tn��o (3.11) 
dengan  Bn��oi ~!"0,;$�% 
estimasi parameter Un��oi  dan $n��o�  dari 
persamaan (3.11) dengan maximum likelihood 

diperoleh: Uhn��oi  Uhi * "�iu�i%12���iu�; * ����12T�̂�i  
estimator Uhn��oi  adalah estimator tak bias. Dan   $ln��o�  �� * D$� = 1� * DT�̂�u ����; *����12T�̂� 
dengan: ���  ���i "�iu�i%12���iu T�̂�i  B��i * ���i Uhi  

 

Pada kasus khusus seperti yang telah 

dijelaskan maka estimasi dari $l� 3Uhin��o7 dimana $l� 3Uhin��o7 adalah maximum likelihood estimation  
dari $l� ketika Ui diestimasi dengan Uhin��o. 
Dengan mensubtitusikan Uhin��o untuk Ui pada $l�, 
sehingga diperoleh: $l� 3Uhin��o7  $l� = 1�T�̂�iu�; *����12���x �; * ����12T�̂�i  
 

Selanjutnya menentukan Fungsi likelihood 

dari Uhin��o,$l� 3Uhin��o7 diperoleh: 



Siti Tabi’atul Hasanah 

 

 

182  Volume 2 No. 3 November 2012   

�AUhin��o,$l� 3Uhin��o7C  132/
�7�$l� 3Uhin��o7
��
01 2�6j83Q�i����7Azi1{����i Q����i C

|Azi1{����i Q����i C
 

Fungsi likelihood ini kemudian 

dilogaritmakan. Sehingga diperoleh: *�2W�2/ * �2W�$l� 3Uhin��o7* �2 (3.12) 
 

4. Metode statistik likelihood displacemen 
(LD) 

Likelihood Displacement dari  Ui dan $� 
yang diberikan pada persamaan (2.5) adalah: ����"Ui|$�%  2�ln��Uhi,$l��* ln�AUhin��o,$l� 3Uhin��o7Cp 

Subtitusikan persamaan (3.9) dan (3.12) 

ke persamaan (2.5) maka: ����"Ui|$�%  2�3*�2W�"2/% * �2W�"$�%7M * M3*�2W�2/ * �2W�$l� 3Uhin��o77p  2�*�2W�"2/% * �2W�"$�%= �2W�2/ =M M�2 W�$l� 3Uhin��o7p  2�*�2W�"$�%=�2W�$l� 3Uhin��o7p  *�W�$� = � W�$l� 3Uhin��o7  ��*W�$� = W�$l� 3Uhin��o7p  ��W�$l� 3Uhin��o7* W�$�p 
 �W��$l� 3Uhin��o7$� � 
 �W��$l� = 1�T�̂�iu�; * ����12����; * ����12T�̂�i$� � 

misal ���  �; * ����12����; * ����12, maka: 
����  �W��$l� = 1�T�̂�iu���T�̂�i$� � 

 �W��$l�$l� =
1�T�̂�iu���T�̂�i$l� � 

 �W��1 = 1�$l� T�̂�iu���T�̂�i � 
Sehingga Likelihood Displacement yang diduga 

mengandung  outlier adalah sebagai berikut: ����  �W��1 = 1�$l� T�̂�iu���T�̂�i � 
Untuk menunjukkan keakuratan dari hasil 

metode LD dalam mendeteksi adanya outlier, 

maka digunakan uji statistik. Uji statistik disini 

dilakukan dengan cara membandingkan MSE dari 

metode LD dengan MSE dari regresi pada 

umumnya (regresi tanpa outlier). Statistik uji 

yang digunakan adalah 

Λ  ������������� ~����  
dimana  �, ^  1, 2,…,D, adalah nilai eigen dari ���. Ketika nilai ������� lebih besar dari pada ������ maka nilai  akan semakin besar. 

Dari hasil uji statistik yang telah 

dijelaskan, maka diberikan uji hipotesis sebagai 

berikut:  ¡Z:g?   adalah bukan outlier ¡2:g?   adalah outlier  ¡Z ditolak jika ����	
�� 
 ������� dan ¡Z diterima 
jika ����	
�� + ������� . 

                                       

PENUTUP 
 

Berdasarkan pembahasan yang 

dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa metode 

statistik Likelihod Displacement (LD) mampu 

mendeteksi adanya outlier pada regresi nonlinier 

multiplikatif.  

Sebelum menerapkan metode LD terlebih 

dahulu harus melinierkan model dengan asumsi 

bahwa error berdisrtibusi normal kemudian 

mengestimasi parameter regresi nonlinier 

multiplikatif dengan metode maximum likelihood 

estimation. Kemudian menerapkan metode 

statistik likelihood displacement, sehingga 

diperoleh hasil perumusan ���� likelihood 
displacement untuk pengamatan yang diduga 

mengandung outlier. 

Keakuratan metode LD dalam 

mendeteksi adanya outlier ditunjukkan dengan 

uji statistik. Yaitu dengan membandingkan MSE 

dari LD dengan MSE dari regresi pada umumnya. 

Statistik uji yang digunakan adalah . Hipotesis 

awal ditolak ketika ����	
�� 
 ������� , Sehingga 
terbukti ���� adalah suatu outlier..   

 

DAFTAR PUSTAKA 

 

[1] Abdusysyakir. 2007. Ketika Kyai Mengajar 
Matematika. Malang :  UIN-Malang Press. 

[2] Al-Asqolani, I. H. & Al-Imam, A. 2007. Fathul 
Baari Penjelas Kitab Shahih Al-Bukhari (12). 

Penj. Amiruddin. Jakarta: Pustaka Azzam. 

[3] Al-Mahally, I. J. & As-Suyuthi, I. J. 1990. 
Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbaabun 

Nuzul. Bandung: Sinar Baru. 



Pendeteksian Outlier pada Regresi Nonlinier dengan Metode Statistik Likelihood Displacement (LD) 

 

Jurnal CAUCHY – ISSN: 2086-0382  183 

[4] Al-Maraghi, A. M. 1989. Tafsir Al-Maraghi. 
Semarang: CV. Thoha Putra. 

[5] Amrullah, A. A. 1981. Tafsir Al-Azhar. 
Surabaya: Yayasan Latimojong 

[6] Draper, N. & Harry, S. 1992. Analsis Regresi 
Terapan (edisi kedua). Jakarta: PT. Gramedia 

Pustaka Utama. 

[7] Ghoffur, A. dkk. 2007.  Tafsir Ibnu Katsir (8). 
Bogor: Pustaka Imam Syafi’i.  

[8] Gujarati, D. N. 2007. Dasar-dasar Ekonometri 
jilid 1 edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga.   

[9] Hasan, M. I. 2002. Pokok-pokok Materi 
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. 

Jakarta:Ghalia Indonesia. 

[10] Herrhyanto, N. 2007. http: // www. 
Herryanto. blog/ Statistika. Matematika. I. 

html  (diunduh pada tanggal 26 januari 

2012). 

[11] Makkulau, S. L. & Purhadi, M. M. 2010. 
Pendeteksian Outlier dan Penentuan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Produksi Gula 

dan Tetes Tebu dengan Metode Likelihood 

Displacement Statistic-Lagrange. Jurnal 

Teknik Industri, Volume 12. No. 2 Desember 

2010, 95-100. 

[12] Mood, M Alexander dkk.1986. Introduction 
to the Theory of Statistics. McgrawHill Book 

Company.Sembiring, RK. 1995. Analisis 

Regresi. Bandung: ITB. 

[13] Murray & Larry. 2007. Statistik edisi ke-3. 
Jakarta: Erlangga. 

[14] Shihab, M. Q. 2003. Tafsir Al-Mishbah Volume 
14. Jakarta: Lentera Hati. 

[15] Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: 
Transito. 

[16] Turmudi & Harini, S. 2008. Metode Statistika 
Pendekatan Teoritis dan Aplikatif. Malang: 

UIN-Press. 

[17] Wibisono, Y. 2005. Metode Statistik. 
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 

[18] Xu, A. & Steiner. 1998. Outlier Detection 
Methods in Multivariate Regression Models. 

Journal of Multivariate Analysis, 65, 1998, pp. 

195-208. 

[19] Yitnosumarto, S. 1990. Dasar-Dasar 
Statistika. Jakarta: Rajawali.