Microsoft Word - 62_TI_Reina - Perbandingan Bubble Sort_OK.docx 1106 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115 PERBANDINGAN BUBBLE SORT DENGAN INSERTION SORT PADA BAHASA PEMROGRAMAN C DAN FORTRAN Reina; Josef Bernadi Gautama Computer Science Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 reina@binus.edu; jbernadi@binus.edu ABSTRACT Sorting is a basic algorithm studied by students of computer science major. Sorting algorithm is the basis of other algorithms such as searching algorithm, pattern matching algorithm. Bubble sort is a popular basic sorting algorithm due to its easiness to be implemented. Besides bubble sort, there is insertion sort. It is less popular than bubble sort because it has more difficult algorithm. This paper discusses about process time between insertion sort and bubble sort with two kinds of data. First is randomized data, and the second is data of descending list. Comparison of process time has been done in two kinds of programming language that is C programming language and FORTRAN programming language. The result shows that bubble sort needs more time than insertion sort does. Keywords: algorithm, sorting, bubble sort, insertion sort, C, FORTRAN ABSTRAK Sorting merupakan algoritma dasar yang dipelajari oleh mahasiswa fakultas ilmu komputer. Algoritma sorting menjadi dasar bagi algoritma lain dalam melakukan pencarian, patern matching dan proses lainnya. Algoritma sorting dasar yang populer digunakan adalah bubble sort. Bubble sort menjadi salah satu algoritma sorting yang mudah dimengerti dan mudah diimplementasikan dalam bahasa program. Selain bubble sort, algoritma lain yang dapat digunakan untuk melakukan pengurutan adalah insertion sort. Insertion kurang populer daripada bubble sort karena memiliki algoritma yang lebih rumit dalam melakukan pengurutan. Paper ini membahas kecepatan proses antara bubble sort dan insertion sort menggunakan dua jenis data, yaitu data random dan data yang terurut secara descending. Penelitian ini juga membandingkan hasil sorting antara bahasa program C dan bahasa program FORTRAN. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa waktu mengurutkan yang dibutuhkan bubble sort lebih lama dibandingkan pengurutan dengan menggunakan insertion sort. Kata kunci: algoritma, sorting, bubble sort, insertion sort, C, FORTRAN Perbandingan Bubble Sort ... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1107 PENDAHULUAN Algoritma sorting adalah algoritma untuk mengurutkan sejumlah data yang menghasilkan urutan dari kecil ke besar (ascending) maupun dari besar ke kecil (descending). Algoritma sorting merupakan salah satu algoritma yang dipelajari oleh mahasiswa tingkat dasar pada fakultas ilmu komputer. Algoritma ini menjadi dasar dari algoritma lainnya seperti pencarian, patern matching, dan lain-lain seperti yang dikatakan oleh Sunny Y. Wang (1996) “Sort Algorithm is one of the fundamental technique in computer science because of the following reasons. First, it is the basis of many other algorithms such as searching, pattern matching, digital filter etc., and many application have been found in database system“. Salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan sorting adalah bubble sort. Algoritma bubble sort yang mudah diingat, menjadikan algoritma ini paling banyak dipilih oleh mahasiswa dalam membuat program sorting. Selain bubble sort ada algoritma lain yaitu insertion sort. Algoritma insertion sort agak sulit dipahami, namun diduga lebih cepat dalam melakukan sorting dibandingkan dengan bubble sort. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Astrachan (2003), “The bubble sort algorithm is not very useful in practice, since it runs more slowly than insertion sort and selection sort, yet is more complicated to program”. Bubble sort memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi pada penelitian di tahun 2000 dan 2002. Seperti yang ditunjukan oleh Tabel 1, pada tahun 2000 lebih banyak orang yang mengakses kata kunci bubble sort sebanyak 12.400 hits, dibandingkan dengan insertion sort yang hanya 8450 hits. Dua tahun kemudian pada tahun 2002, jumlah orang yang mengakse skata kunci bubble sort juga lebih besar dari pada insertion sort yaitu 33.800 hits, sedangkan insertion sort hanya 21.870, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bubble sort lebih popular dibandingkan dengan insertion sort. Tabel 1 Tingkat Popularitas Algoritma Sorting Sort Hits 2000 Hits 2002 Quick 26,780 80,200 Merge 13,330 33,500 Heap 9,830 22,960 Bubble 12,400 33,800 Insertion 8,450 21,870 Selection 6,720 20,600 Shell 4,540 8,620 Untuk itu dibutuhkan suatu penelitian yang membuktikan perbandingan kecepatan implementasi kedua algoritma sorting tersebut dengan jumlah data di atas sepuluh ribu. Bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan untuk implementasi algoritma pada fakultas ilmu komputer adalah bahasa pemrograman C, yang merupakan bahasa yang paling banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi. Peneliti memilih dua bahasa pemrograman yang digunakan untuk penerapan kedua algoritma tersebut, yaitu bahasa pemrograman C dan bahasa pemrograman FORTRAN. METODE Dalam penelitian ini disiapkan dua jenis data, yaitu lima puluh ribu data random berupa bilangan bulat antara 1 sampai 10000 dan lima puluh ribu data yang terurut secara descending dari 1108 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115 50000 sampai 1 yang masing-masing disimpan dalam sebuah file. Peneliti membuat algoritma yang sama untuk diterapkan dalam bahasa pemrograman C dan bahasa pemrograman FORTRAN untuk membaca data dari file, menyimpan dalam array satu dimensi, mencatat waktu proses sorting yang dilakukan baik dengan bubble maupun insertion sort. Hasil pencatatan disimpan dalam file yang merupakan hasil dari penelitian ini. Algoritma bubble sort yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubble sort yang akan berhenti melakukan pengurutan dalam sekali putaran data jika data sudah terurut. Pseudocode bubble sort yang digunakan adalah sebagai berikut: Start //membaca isi file initialize arr to array of 50000 initialize a to 0 open File 1 while not end of file "file 1" input arr index a from 1 line of file 1 add 1 to a end while //mencetak waktu mulai initialize time_start to time now print time_start //bubble sort initialize temp to 0 initialize flag to 0 initialize n to 50000 initialize i to 1 initialize j to n-1 do set flag to 0 do if arr index j-1 > arr index j then set temp to arr index j set arr index j to arr index j-1 set arr index j-1 to temp set flag to 1 end if minus 1 to j while j>=i add 1 to i while i 1 //mencetak waktu selesai initialize time_end to time now print time_end initialize time_need to time end - time_start print time_need end Perbandingan Bubble Sort ... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1109 Sedangkan konsep insertion sort yang digunakan adalah insertion yang umum digunakan. Pseudocode insertion yang digunakan adalah sebagai berikut: Start //membaca isi file initialize arr to array of 50000 initialize a to 0 open File 1 while not end of file "file 1" input arr index a from 1 line of file 1 add 1 to a end while //mencetak waktu mulai initialize time_start to time now print time_start //bubble sort initialize temp to 0 initialize n to 50000 initialize i to 0 initialize k to 0 initialize y to 0 do set y to arr index k set i to k-1 do set arr index i+1 to arr index i minus 1 to j while i>=0 and arr index i > y set arr index i+1 to arr i add 1 to k while k0; i--) { fprintf(file,”%d”,i); } Dari pseudocode yang sudah disiapkan, diterjemahkan ke bahasa program C dan FORTRAN, sehingga menghasilkan program-program sebagai berikut : Program bubble sort yang disiapkan: #include #include #include void main() { long a=0,arr[50000]; FILE *fp; fp=fopen("data2.txt","r"); FILE *fw; fw=fopen("hasil.txt","a"); if(fp==NULL){ printf("File can’t be opened\n"); exit(1); } while(!feof(fp)){ fscanf(fp,"%d",&arr[a]); a++; } //cetak waktu sekarang time_t now; time(&now); Perbandingan Bubble Sort ... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1111 printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t startClock = clock(); //bubble sort long temp=0,flag=0,n=50000; for(int i=1; i=i; j--) { if(arr[j-1] > arr[j]) { temp=arr[j]; //swaping arr[j]=arr[j-1]; arr[j-1]=temp; flag=1; //printf("t"); } } if(flag==0)break; } //cetak waktu selesai time(&now); printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t endClock = clock(); printf("%ld detik\n\n", (endClock - startClock) / CLOCKS_PER_SEC); fprintf(fw,"%ld detik\n\n", (endClock - startClock) / CLOCKS_PER_SEC); fclose(fp); fclose(fw); } Sedangkan program code yang dipakai untuk melakukan algoritma insertion sort dengan bahasa program C adalah sebagai berikut: #include #include #include void main() { long a=0,arr[50000]; FILE *fp; fp=fopen("data2.txt","r"); FILE *fw; fw=fopen("hasil.txt","a"); if(fp==NULL){ printf("File can’t be opened\n"); exit(1); } while(!feof(fp)){ fscanf(fp,"%d",&arr[a]); 1112 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115 a++; } //cetak waktu sekarang time_t now; time(&now); printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t startClock = clock(); //insertion sort long n=50000; long i, k, y; for(k=0; k < n; k++) { y = arr[k]; for(i=k-1; i >= 0 && y < arr[i]; i--) arr[i+1] = arr[i]; arr[i+1] = y; } //cetak waktu selesai time(&now); printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t endClock = clock(); printf("%ld detik\n\n", (endClock - startClock) / CLOCKS_PER_SEC); fprintf(fw,"%ld detik\n\n", (endClock - startClock) / CLOCKS_PER_SEC); fclose(fp); fclose(fw); getchar(); } Algoritma buble sort pada bahasa program FORTRAN sebagai berikut: Integer data(50000) Character (Len=20) :: FDate@ Character (Len=8) :: Time@ Open(5,File='data1.txt') Open(10,File='hasilbubble2.txt') Open(20,File='hasilsort.txt') Do 10 i = 1,50000 10 Read(5,*) data(i) Write(10,*) FDate@(), Time@() Call Clock@(Time1) i = 1 Do While (i .LT. 50000) kflag = 0 j = 50000 Perbandingan Bubble Sort ... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1113 Do While (j .GT. 1) If (data(j-1) .GT. data(j)) then kTemp = data(j) data(j) = data(j-1) data(j-1) = kTemp kflag = 1 EndIf j = j - 1 End Do i = i + 1 If (kflag .EQ. 0) Goto 60 End Do 60 Write(10,*) FDate@(), Time@() Call Clock@(Time2) Write(10,*) Time2-Time1 Close(5) Close(10) Do 40 i = 1,50000 40 Write(20,*) i,data(i) Close(20) End Sedangkan algoritma insertion pada bahasa FORTRAN adalah sebagai berikut: Integer data(50000) Character (Len=20) :: FDate@ Character (Len=8) :: Time@ Open(5,File='data1.txt') Open(10,File='hasilinsertion.txt') Open(20,File='hasilsortinsertion.txt') Do 10 i = 1,50000 10 Read(5,*) data(i) Write(10,*) FDate@(), Time@() Call Clock@(Time1) k = 1 Do While (k .LE. 50000) y = data(k) i = k - 1 Do While ((i .GT. 0) .AND. (y .LT. data(i))) data(i+1) = data(i) i = i - 1 End DO data(i+1) = y k = k + 1 End Do Write(10,*) FDate@(), Time@() 1114 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115 Call Clock@(Time2) Write(10,*) Time2-Time1 Close(5) Close(10) Do 40 i = 1,50000 40 Write(20,*) i,data(i) Close(20) End Untuk mengeksekusi program ini, digunakan compiler Visual studio express edition 2010 untuk C, dan Silverfrost FTN95 untuk FORTRAN. Dari hasil penelitian didapatkan hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, yaitu waktu yang dibutuhkan dalam mengurutkan menggunakan bahasa C dengan menggunakan algoritma bubble sort dengan data acak yaitu 22 detik. Sedangkan untuk data descending bubble sort membutuhkan waktu 26 detik. Sedangkan jika menggunakan algoritma insertion sort untuk data acak membutuhkan waktu 8 detik, dan 16 detik untuk data yang terurut descending. Adanya perbedaan waktu antara algoritma bubble sort dan insertion sort juga ditunjukkan oleh table 3 dengan menggunakan bahasa FORTRAN, didapat rata-rata waktu untuk mengurutkan dengan algoritma bubble sort adalah 128 detik untuk data acak dan 151 detik untuk data terurut descending. Sedangkan mengurutkan dengan algoritma insertion sort adalah 21 detik untuk data acak, dan 43 detik untuk data terurut secara descending. Tabel 2 Hasil Penelitian dengan Bahasa C Bahasa Program C Data Acak Data Descending Bubble Sort 22 26 Insertion Sort 8 16 Tabel 3 Hasil Penelitian dengan Bahasa FORTRAN Bahasa Program FORTRAN Data Acak Data Descending Bubble Sort 128 151 Insertion Sort 21 43 Dari hasil yang didapat, penelitian ini menunjukkan bahwa dugaan algoritma insertion sort mengurutkan data lebih cepat dibandingkan dengan bubble sort adalah benar. Kecepatan waktu proses ini berpengaruh kepada jumlah perulangan yang dilakukan oleh kedua jenis sorting ini. Bubble sort menggunakan iterasi sebanyak n2, hal ini mengakibatkan pengaksesan data yang sama dilakukan berulang ulang. Sedangkan pada insertion sort, iterasi yang dilakukan hanya 1 kali kepada keseluruhan data, karena cara yang dilakukan insertion sort adalah menemukan posisi yang tepat pada setiap key- nya. Kecepatan eksekusi ini terbukti baik dalam bahasa pemrograman C maupun bahasa pemrograman Perbandingan Bubble Sort ... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1115 FORTRAN. Proses pengurutan yang lebih cepat akan membantu pengguna dalam efisiensi waktu dan penggunaan memori. PENUTUP Penelitian ini menyimpulkan bahwa sorting menggunakan algoritma insertion sort akan membutuhkan waktu lebih singkat dari pada algoritma bubble sort walaupun algoritma bubble sort yang lebih poluler. Kecepatan proses ini dipengaruhi oleh perbedaan cara kerja setiap sort. Jumlah pengaksesan setiap key pada bubble sort lebih banyak dibandingkan dengan jumlah akses pada insertion sort. Hal ini mengakibatkan waktu proses akan semakin lambat, dan berpengaruh kepada keseluruhan proses sorting. Kecepatan proses ini terbukti tidak hanya di bahasa program C, tetapi juga terbukti pada bahsa program FORTRAN. DAFTAR PUSTAKA Astrachan, Owen. (2003). Bubble sort: an archaeological algorithmic analysis. SIGCSE Bull, 35(1), 1 – 5. Nyhoff, L., & Leestma, S. (1983). FORTRAN 77 for Engineers and Scientists. Canada: Macmillan Publishing Company. Wang, Sunny Y. (1996). A New Sort Algorithm: Self-Indexed Sort. SIGPLAN Notices, 31, 28 – 36. DOI:10.1145/227717.227725