Microsoft Word - 69_SI_Tanty Oktavia_OK.docx Perancangan Model Basis Data … (Tanty Oktavia) 1179 PERANCANGAN MODEL BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASISKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT Tanty Oktavia Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 toktavia@binus.edu ABSTRACT Data is a very important asset for a company since it describes the company’s running processes. Database as a part of the information system components provides a big influence in helping data integration in a company. Therefore, we need a system which can facilitate the availability of data to be processed and used as needed, This study takes a company engaged in the sale of bike and spare parts, namely PT TDI, as the object of the study. At this time, PT TDI uses an integrated system in helping the company's operations. Along with the vision and mission, PT TDI intends to build a new operating system by applying the concept of Customer Relationship Management (CRM) which is believed to assist the company in maintaining relationships with customers using web-based platform. It aims to facilitate interaction with customers so that it can be done anytime and anywhere. This study implements the database design life cycle adjusted to the component aspects of CRM. The result achieved is a model that combines database CRM systems that can help companies improve relationships with customers. Keywords: database, customer relationship management, web ABSTRAK Data merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan karena menggambarkan seluruh proses yang berjalan. Database sebagai bagian dalam komponen sistem informasi memiliki andil yang cukup besar dalam membantu mengintegrasikan data-data dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memfasilitasi keberadaan data agar dapat diolah dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini mengambil satu contoh objek perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan sepeda dan sparepart-nya, yaitu PT TDI. Pada saat ini, PT TDI menggunakan sistem terintegrasi dalam membantu operasional perusahaan. Seiring dengan visi dan misi perusahaan ingin menjadi salah satu perusahaan terbesar dalam bidang sepeda ini, PT TDI berkeinginan untuk membangun suatu sistem operasional baru dengan menerapkan konsep Customer Relationship Management (CRM) yang diyakini dapat membantu perusahaan dalam menjaga hubungan dengan pelanggan menggunakan web based platform. Hal ini bertujuan untuk memudahkan interaksi perusahaan dengan pelanggan agar dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Penyusunan penelitian ini menggunakan metode perancangan dalam database life cycle yang disesuikan dengan aspek komponen dalam CRM. Hasil yang dicapai adalah model database yang mengkombinasikan sistem CRM yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan. Kata kunci: database, customer relationship management, web 1180 D komplek di segal berpenga database dapat me gambar, sistem d menggun D constrain Sampai oleh per functiona hierarch pengekse dalam su ketika in menekan sebelum pengecek Selanjutn Manager tersedia Program Gambar Database M ks dan cukup la bidang u aruh dalam i e sendiri men enyimpan in dan video. database, s nakan konsep Data model nt integritas saat ini, ban rusahaan/org al, object or hical data mo Sebuah DBM ekusian quer uatu transak ngin masuk n tombol lo mnya pada a kan secara nya, komput r dari DBM dalam kom m Object Cod 1. Management p kritikal kar nit usaha. H ilmu komput nurut (Belan formasi dala Sebagai lan ecara konse p dasar dan n memuat tig yang menj nyak sekali p ganisasi, di riented), rec odel), dan ph MS tersusun ry yang dilak ksi, ketika se ke dalam em ogin. Tombo aplikasi. Kem semantik m ter akan men MS. Setelah i mponen DBM de, Database Gambar 1 PEN Systems (D rena DBMS t Hal ini mem ter dan terus nger & Slyke am bentuk ya ngkah dalam eptual pengg notasi. ga komponen aga kesesua pengelompok antaranya o cord based d hysical data m dari beberap kukan oleh p eorang peng mail, penggu ol login ini mudian akan maupun secar ngaktifkan A itu barulah MS, seperti e Manager, d Komponen ut ComT NDAHULU DBMS) me telah menjad mbuat datab dilakukan in e, 2012) meru ang bervarias memudahka guna dapat n, di antaran aian data; se kan kategori object based data model ( model. pa komponen pengguna dal gguna menga una akan me yang akan n dilakukan ra sintaks y API untuk me seluruh ekse DML Prepr dan Dictiona tama DBMS ( Tech Vol.4 N UAN erupakan sal di bagian dal base berpera novasi terhad upakan kump si, seperti dal an untuk me menggunak nya struktura ebagai bagian data model d data mode (relational d n yang saling lam suatu sis akses suatu emasukan us mengekseku parsing ya yang didefin enghubungka ekusi dilakuk rocessor, Qu ary Manger, (Connolly & B No. 2 Desem lah satu sis lam sistem p an menjadi dap perkemba pulan data y lam bentuk t erepresentasi kan data m al, operasion n dalam pem yang berkem el (entity re data model, g berkolabora stem databas tombol dala sername dan usi query y ang bertujua nisi pada qu an dengan C kan, sesuai uery Process dan lain seb Begg, 2010) ber 2013: 11 stem softwa penunjang pe konsep yan angannya. P yang terorgan text, angka, d ikan objek d model yang nal manipula mbentukan d mbang dan d lationship, s network dat asi dalam me se. Jika diilu am situs web n password k yang telah te an dalam m uery yang te Client Commu dengan utili sor, DDL C bagainya sep 179-1189 are yang erusahaan ng cukup engertian nisir yang dokumen, dari suatu tersusun ative, dan database. digunakan semantic, ta model, endukung ustrasikan b, seperti kemudian erdefinisi melakukan erbentuk. unication itas yang Compiler, perti pada Perancangan Model Basis Data … (Tanty Oktavia) 1181 Operasional yang berlangsung pada PT TDI sudah dilakukan secara terintegrasi menggunakan sistem terpusat. Semua data yang dihasilkan dalam tiap transaksi telah tersimpan semua dalam bentuk yang sistematis. Hal ini berdampak cukup positif dalam kelangsungan operasional PT TDI. Semakin tingginya persaingan yang terjadi dalam industri mendorong perusahaan semakin aware terhadap relasi yang dibangun dengan customer. Customer yang diyakini sebagai roda penggerak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus tetap dijaga agar tidak mudah beralih ke perusahaan pesaing. Jika seorang customer memutuskan untuk beralih ke perusahaan lain, diyakini perlu usaha yang cukup keras bagi perusahaan untuk menemukan customer baru yang berpotensi dalam melakukan transaksi di dalam perusahaan. Tidak sedikit biaya dan waktu yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari pemikiran tersebut, muncul sebuah ide untuk mengkombinasikan konsep CRM dalam pelayanan transaksi perusahaan. Dalam konsep CRM ini, semua operasional akan difokuskan pada Customer sebagai pusat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan dari customer, serta menjaga hubungan baik dengan customer yang dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan dukungan ataupun memfasilitasi customer experiences dengan mengintegrasikan dalam kegiatan marketing, sales, serta dukungan terhadap customer melalui kegiatan pengukuran dan evaluasi dari proses knowledge sharing. Dengan begitu, customer akan merasa memiliki keterikatan batin dengan perusahaan dan sulit untuk beralih ke perusahaan lain. Konsep CRM ini telah berkembang cukup lama, dan telah banyak diterapkan oleh perusahaan- perusahaan terkenal, seperti Starbuck, Amazon, dan perusahaa lainnya. Konsep CRM yang diusulkan pada PT TDI ini akan dijalankan menggunakan infrastruktur internet sebagai pondasi dasar pelaksanaan mekanisme sistemnya karena disadari internet telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan internet sebagai bagian dari pelaksanaan sistem perusahaan, di antaranya (Chaffey, 2000): (1) mengurangi biaya – kegiatan pemasaran dan penjualan dapat dilakukan dengan menggunakan media elektronik, sehingga dapat mengurangi biaya-biaya penunjang, seperti kertas dan iklan; (2) keuntungan kompetitif – jika suatu perusahaan mengenalkan inovasi baru sebelum pesaingnya mengeluarkan hal yang sama dan inovasi tersebut dapat diterima oleh customer, perusahaan tersebut akan unggul dalam pasar sampai pesaing berhasil menyamakan kekuatan dengan perusahaan; (3) peningkatan komunikasi – penggunaan internet dapat meningkatkan komunikasi dengan customer, karyawan, pemasok, dan distributor karena komunikasi dapat dilakukan lebih intens lagi; (4) kontrol – internet dan intranet menyediakan penyelidikan pemasaran melalui perilaku customer; (5) peningkatan pelayanan terhadap customer dengan meningkatkan operasional internal, seperti memperhatikan stok barang dan mendengarkan segala kritik dan saran yang datang dari customer. Mengkolaborasikan konsep CRM dengan operasional yang berjalan dalam suatu perusahaan/organisasi bukanlah pekerjaan yang mudah karena proses ini akan menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan dari sisi customer (Motiwalla & Thompson, 2009). Penelitian ini lebih difokuskan pada penggunaan relational data model. Konsep relational database management system merupakan salah satu bentuk struktur model yang sudah matang dan paling banyak diimplementasikan saat ini. Sistem ini dapat ditemukan pada berbagai core sistem infrastruktur aplikasi, seperti e-commerce, medical records, billing, human resources, payroll, dll. (Hellerstein, Stonebraker, & Hamilton, 2007). Pada konsep relational database ini, masing-masing data akan diklasifikasikan menjadi satu entitas/tabel yang saling terhubung satu sama lain. Sistem relational menyediakan sistem penyimpanan data pada setiap transaksi yang dilakukan. METODE Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengintegrasikan database yang dapat mendukung pelaksanaan operasional, sehingga mengacu pada beberapa metode. Pertama adalah analisis. Proses 1182 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1179-1189 analisis dlakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: (1) observasi yang dilakukan dalam proses yang berjalan pada objek penelitian, yaitu PT TDI; (2) analisis terhadap pengumpulan data dari hasil temuan selama observasi; (3) mengidentifikasikan kebutuhan informasi dalam mendukung perancangan sistem CRM; (4) memetakan fase CRM dengan kegiatan operasional perusahaan. Metode kedua yaitu perancangan. Perancangan dilakukan untuk model sistem yang dapat mendukung pelaksanaan operasional CRM dalam perusahaan dengan memfokuskan pada pembentukan database sebagai media penyimpanan data. Perancangan model database mengacu pada database life cycle (Connolly & Begg, 2010), yang membagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: database planning, system definition, requirement collection and analysis, database design, DBMS selection , application design, prototyping, implementation, data conversion and loading, testing, dan operational maintenance. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi CRM merujuk pada beberapa fase yang dapat mendukung perusahaan dalam menciptakan dan menjalin hubungan baik dengan para customer-nya. Fase-fase tersebut dijabarkan sebagai berikut (Kalakota & Robinson, 2001): Fase pertama adalah mendapatkan customer baru (acquire). Untuk memperoleh customer baru, pada sistem aplikasi perlu disediakan modul register, promosi, general announcement, FAQ bagi para calon customer yang ingin bergabung dengan perusahaan. Pada modul promosi, perusahaan melakukan aktifitas pemasaran kepada para customer baru, guna menarik minat mereka untuk bergabung dalam memasarkan produk perusahaan PT TDI. Hal ini dilakukan dengan cara meminta pengunjung website untuk memasukkan alamat email-nya. Sehingga nantinya perusahaan akan mengirimkan promosi-promosi perusahaan melalui alamat email tersebut. Pada halaman ini juga disajikan seluruh informasi mengenai barang yang masuk kategori promosi. Setelah tertarik untuk bergabung, para customer dapat memilih menu register yang berfungsi untuk mendaftarkan diri mereka bergabung dengan perusahaan. Setelah melakukan register, pihak perusahaan akan menghubungi dalam waktu 1 x 24 jam untuk konfirmasi. Pada modul general announcement, para customer dapat melihat event yang diadakan perusahaan. Modul ini dapat menarik minat para customer untuk ikut berpartisipasi dalam event tersebut. Keikutsertaan customer akan menjadi peluang bagi perusahaan untuk menarik dealer untuk bergabung menawarkan produk perusahaan. Pada modul FAQ, para customer dapat melihat semua list pertanyaan yang sering diajukan berserta jawabannya. Dari semua pertanyaan tersebut, para customer dapat memperkirakan apa saja keuntungan dan kerugian yang mungkin didapatkan jika bergabung dengan perusahaan. Jadi dengan begitu, modul FAQ ini menjadi faktor pendukung dalam menarik customer baru. Fase kedua adalah meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan dari customer yang telah ada (Enhance). Pada website yang diusulkan terdapat modul Transaction, My History dan Point. Pada modul Transaction, para customer dapat melakukan transaksi dengan lebih mudah dan cepat, bahkan dapat melakukan transaksi di mana saja dan kapan pun. Pada menu Transaction ini, para customer dapat melakukan pemesanan (order), pembatalan pemesanan (back order), mengajukan klaim, dan melakukan retur barang. Selain itu, disediakan juga modul history transaction, di mana pada modul ini para customer dapat melihat transaksi-transaksi yang pernah dilakukannya selama ini pada perusahaan, mulai dari pemesanan (order), pembatalan pemesanan (back order), mengajukan klaim, dan melakukan retur barang. Pada menu Point, para customer dapat melihat perolehan poin yang didapat oleh customer tersebut. Biasanya dalam rangka meningkatkan loyalitas dari para customer, perusahaan sering mengadakan event-event reward yang memberikan hadiah kepada para customer atas pengumpulan poin tertentu berdasarkan pada besarnya transaksi yang dilakukannya. Hal ini dapat menarik minat para customer untuk membeli produk perusahaan lebih banyak lagi, guna mendapatkan poin-poin tersebut. Peranca F terdapat Forum d ditawark Sugestio berkenaa tersebut perusaha dalam m ancaman perusaha dari piha diadakan dikeluark perusaha proses b pihak pe survei m dapat m oleh pe berdasar aktifitas segala in forum ju Bentuk r D bentuk menginte perancan and Beg Databa P database menginte angan Mode Fase ketiga y modul Pro dan Buletin. kan perusaha on, para cust an dengan p akan ditamp aan untuk leb mengidentifik n bagi peru aan. Pada m ak perusahaa n pihak peru kan perusah aan. Pada m bisnis yang s erusahaan da mengenai seg memperoleh f erusahaan. D rkan informa yang dilaku nformasi yan uga dapat dig realisasi dari Dari alur op konsep CR egrasikan m ngan sistem g (2010), yan ase Planni Pada tahapan e system lif egrasikan se el Basis Data yaitu mempe oduct, Critic Pada modu aan, baik pro tomer dapat pemasaran, p pung oleh p bih berkemb kasi segala k sahaan kehi modul Private an, contohny sahaan, pem haan, dll. De modul Questi selama ini di alam waktu 1 gala informa feedback dar Dari hasil s asi yang did ukan perusah ng disampaik gunakan seba masing-mas perasional ya RM, selanju asing-masing database ini ng terbagi m ing n awal ini di fe cycle se luruh strateg … (Tanty Ok ertahankan k cal & Suges ul Product in oduk baru, b mengajukan penjualan, p pihak perusah ang. Selain i kekurangan y ilangan cust e Announcem ya reminder mberitahuan m engan begitu on, para cus ilakukan kep 1 x 24 jam. si yang ingi ri pihak cust survei terseb dapat meng haan. Pada m kan oleh par agai sarana u sing fase yan Gamba ang berjalan utnya dapat g fitur yang i mengacu p menjadi beber ilakukan pere ecara efektif gi sistem info ktavia) konsumen ya stion, Quest ni perusahaa best seller m n kritik dan produk, pela haan sebaga itu, informas yang terdapa tomer yang ment, para c jatuh tempo mengenai list u, para cust stomer dapat pada pihak p Pada modul n diketahui tomer berken but, pihak enai apa ya modul forum ra customer untuk bertuk ng ada dapat ar 2 Arsitektu n dalam peru dibentuk akan diimpl ada konsep d rapa tahapan encanaan rea f dan efisie ormasi dalam ang ada (reta tion, Private an dapat mel maupun produ n saran kepa ayanan dll. Y ai bahan pert si yang diper at pada peru selama ini customer aka o piutang, un t harga produ tomer akan t mengajuka perusahaan. P Questionna oleh perusah naan dengan perusahaan ang menjadi dan buletin yang tergabu kar pikiran ap terlihat deng ur CRM usahaan PT model pera ementasi pad database life sebagai beri alisasi kegiat en. Dalam m organisasi. ain). Pada we e Announcem lihat semua uk lama. Pa ada pihak pe Yang nantin timbangan d roleh dapat m usahaan, yan telah menja an memperol ndangan atas uk perusahaa merasa dipe an pertanyaa Pertanyaan in aire, perusah haan. Denga n aktifitas su dapat mela i kekurangan ini, para cu ung di dalam pabila terjadi gan jelas pad TDI dan te ancangan da da sistem ya fe cycle dari p ikut: tan dalam tah tahapan da ebsite yang d ment, Quest produk-prod ada modul C erusahaan, b nya segala i dan acuan ba membantu pe ng dapat mem adi penyalur leh informas s event terte an, produk b erhatikan ol an-pertanyaan ni akan dijaw aan dapat m an begitu, pe urvei yang d akukan refl n dan ancam stomer dapa m website. S i suatu perm da Gambar 2 elah dipetaka atabase yan ang berjalan. pendekatan hapan penge tabase plan 1183 diusulkan tionnaire, duk yang Critical & baik yang informasi agi pihak erusahaan mberikan r produk si khusus entu yang baru yang leh pihak n seputar wab oleh melakukan erusahaan dilakukan eksi diri man dari at melihat Selain itu, asalahan. berikut. an dalam ng dapat Tahapan Connolly embangan nning ini 1184 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1179-1189 Tahapan awal yang penting dalam database planning adalah secara jelas mendefinisikan mission statement untuk sistem database yang akan dibangun. Mission statement mendefinisikan tujuan utama dari sistem database, guna mengarahkan projek. Pada studi kasus ini, mission statement- nya adalah merancang , mengintegrasikan, dan mengelola data yang dibutuhkan untuk mendukung proses operasional yang berlangsung dalam perusahaan dengan mengkolaborasikan konsep Customer Relationship Management (CRM). Setelah terbentuk mission statement, langkah selanjutnya adalah mendefinisikan mission objective yang berfungsi dalam mengidentifikasi kegiatan yang menunjang sistem database. Mission objective-nya sebagai berikut: 1) Mengelola tabel (insert, update, select) pada produk 2) Mengelola tabel (insert, update, select) pada karyawan 3) Mengelola tabel (insert, update, select) pada FAQ 4) Mengelola tabel (insert, update, select) pada klaim 5) Mengelola tabel (insert, update, select) pada customer 6) Mengelola tabel (insert, update, select) pada surat order pemesanan 7) Mengelola tabel (insert, update, select) pada surat jalan 8) Mengelola tabel (insert, update, select) pada surat permintaan pembelian 9) Mengelola tabel (insert, update, select) pada surat pembelian 10) Mengelola tabel (insert, update, select) pada retur 11) Mengelola tabel (insert, update, select) pada backorder 12) Mengelola tabel (insert, update, select) pada retur 13) Mengelola tabel (insert, update, select) pada pembayaran 14) Mengelola tabel (insert, update, select) pada promosi 15) Mengelola tabel (insert, update, select) pada pengumuman 16) Mengelola tabel (insert, update, select) pada point 17) Mengelola tabel (insert, update, select) pada pertanyaan 18) Mengelola tabel (insert, update, select) pada kritik 19) Mengelola tabel (insert, update, select) pada saran 20) Mengelola tabel (insert, update, select) pada private announcement 21) Mengelola tabel (insert, update, select) pada jawaban 22) Mengelola basis data (select) pada laporan pemesanan 23) Mengelola basis data (select) pada laporan pembelian System Definition Spesifikasi lingkup dan boundaries dari sistem database, termasuk dari user view, pengguna, dan area aplikasi pada penelitian ini mencakup proses penjualan, pembelian, persediaan, registrasi customer, registrasi supplier, serta proses pelayanan transaksi secara menyeluruh. Requirement Collection and Analysis Tahapan ini merupakan pengumpulan data dan analisis kebutuhan dari sistem database yang akan diajukan. Setelah dilakukan observasi, ditemukan beberapa klasifikasi data, yaitu: data barang, faktur penjualan, pembelian, supplier, customer, surat jalan, retur, serta pembayaran. Masing-masing data ini akan diintegrasikan ke dalam sistem. Database Design Pada tahap ini dilakukan pembentukan desain yang akan mendukung mission statement dan mission objective sebagai kebutuhan dari sistem database. Tahapan ini terbagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu: conceptual database design, logical database design, dan physical database design. Perancangan Model Basis Data … (Tanty Oktavia) 1185 Conceptual Database Design Pada tahap ini dilakukan pembentukan data model yang digunakan dalam perusahaan, terlepas dari aspek fisikal. Tahap ini termasuk dalam tahap awal perancangan, di mana pada tahap ini akan menghasilkan suatu data model yang terbentuk dari dokumen berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari pengguna. Tahap konseptual secara keseluruhan terbebas dari detil aturan teknikal, seperti software DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform hardware, ataupun masalah fisikal lainnya. Berikut contoh tahapan yang dilakukan pada level konseptual (Tabel 1): Tabel 1 Identifikasi Entitas dan Asosiasi Atribut Entitas Entity Name Attribute Description Data Type Length Null Multivalued FAQ IDFAQ Kode dari FAQ Integer 11 No No TopikFAQ Judul FAQ Varchar 255 No No Pertanyaan Pertanyaan yang sering ditanyakan Varchar 255 No No Jawaban Jawaban dari pertanyaan Varchar 255 No No TanggalProses Tanggal pemrosesan FAQ Datetime - No No Logical Database Design Setelah melalui tahap konseptual, selanjutnya masuk pada tahap logikal. Pada tahap ini dilakukan pembentukan data model perusahaan berdasarkan pemodelan yang lebih spesifik, tetapi terlepas dari penggunaan jenis DBMS tertentu dan permasalahan fisikal. Tahap ini lebih menekankan pada validasi dan pengetesan dari sisi kebutuhan pengguna. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode normalisasi sebagai teknik untuk mengetes validitas dari model logikal. Berikut data model yang terbentuk dari proses perancangan yang dilakukan (Gambar 3). Physical Database Design Proses selanjutnya adalah pembentukan deskripsi dalam implementasi database pada media penyimpanan; Hal ini digambarkan dalam relasi table dasar, organisasi file, dan index yang digunakan untuk memeperoleh akses yang efisien terhadap data, dan integrity constraint, serta pengukuran keamanan. Berikut contoh pembentukan Database Design Language (DBDL) pada tahap perancangan level fisikal: DBDL Produk Domain Kode_Produk Char,Length 5 Domain Nama_Produk Varchar,Length 50 Domain Jenis_Produk Varchar,Length 30 Domain Ukuran_Produk Varchar,Length 3 Domain Gambar_Produk Varchar,Length 15 Domain Harga_Produk Decimal Produk ( IDProduk Kode_Produk NOT NULL, NamaProduk Nama_Produk NOT NULL, Jenis Jenis_Produk NOT NULL, Ukuran Ukuran_Produk NOT NULL, Gambar Gambar_Produk NOT NULL, 1186 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1179-1189 Harga Harga_Produk NOT NULL, PRIMARY KEY (ID_Produk) ); Pengunjung PK IDPengunjung EmailPengunjung OrderH PK NoOrder TanggalOrder FK1 IDDealer FK2 NIK Status OrderD PK,FK2 NoOrder PK,FK1 IDProduk Qty Keterangan Klaim PK NoKlaim Tanggal FK1 IDDealer FK2 NIK Status Klaim BackOrderH PK NoBackOrder TglBackOrder FK2 IDDealer FK1 NIK Status BackOrderD PK,FK1 NoBackOrder PK,FK2 NoOrder PK KdProduk Qty Deskripsi Produk PK IdProduk NamaProduk Jenis Ukuran Image Harga Buletin PK IdBuletin Dari Subject TanggalProses Pesan Kuisioner PK IdKuisioner Tanggal FK1 NIK Pertanyaan Pilihan1 Pilihan2 Pilihan3 Pilihan4 Status Deskripsi Point PK IdPoint FK1 NoOrder Tanggal Jumlah FK2 IdDealer Dealer PK IdDealer Nama Alamat No.HP Email LimitPiutang TanggalGabung Keterangan Pengumuman PK IdPengumuman Judul Isi Tanggal Pertanyaan PK IdPertanyaan Tanggal Kepada Dari Topik IsiPertanyaan Jawaban Status TanggalJawab FK1 IDPengunjung Saran PK IdSaran Tanggal Jenis Kepada Dari Judul Isi Status FK1 IDPengunjung Forum PK IdForum Topik TanggalProses Isi Subforum PK,FK1 Idforum PK IdSubforum TanggalProses Isi FK2 IdPengunjung Stok PK IdStok Tanggal Stok FK1 IdProduk Karyawan PK NIK Nama Alamat NoTelp TanggalMasuk Status Gaji FK1 IdJabatan FK2 IdBagian FAQ PK IdFAQ Topik Pertanyaan Jawaban TanggalProses Website PK IdWebsite Header Content Footer Fitur PK,FK1 IdWebsite FK2 IdFAQ FK3 IdForum FK4 IdKuisioner FK5 IdSaran FK6 IdPertanyaan FK7 IdBuletin FK8 IdPengumuman FK9 NoKlaim Jabatan PK IdJabatan NamaJabatan Bagian PK IdBagian NamaBagian ReturH PK NoRetur Tanggal FK1 IdDealer FK2 NoOrder ReturD PK,FK1 NoRetur PK IdProduct Qty FK2 IdProduk Dealer PK IdDealer Username Password Nama Alamat No_HP Email Limit TanggalGabung Keterangan Gambar 3 Entity relationship diagram DBMS Selection Pada tahapan ini dilakukan pemilihan DBMS yang sesuai dengan konsep database yang dirancang. DBMS yang digunakan pada perusahaan ini mengacu pada DBMS Microsoft SQL Server 2008. Hal ini dikarenakan pada sistem yang berjalan perusahaan telah menggunakan platform tersebut, sehingga tidak dilakukan perbandingan dengan DBMS lainnya. Application Design Setelah dilakukan perancangan database, selanjutnya dilakukan perancangan user interface dan program aplikasi yang digunakan sebagai eksternal view dalam pemrosesan data dalam database. Berikut contoh tampilan layar yang dihasilkan (Gambar 4): Perancangan Model Basis Data … (Tanty Oktavia) 1187 Gambar 4 Tampilan layar Prototyping Pada tahap ini dilakukan pembentukan model kerja dari sistem database, yang memungkinkan pengguna dalam memvisualisasi dan mengevaluasi bagaimana sistem bekerja. Tujuan utama dalam tahap ini adalah mengembangkan prototype sistem database yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan prototype dalam mengidentifikasikan fitur sistem yang sesuai dan jika memungkinkan memberikan masukan untuk pengembangan lebih lanjut maupun fitur baru yang dapat diajukan. Tahapan prototyping ini dilakukan dengan membandingkan data model yang terbentuk dengan prosedur kerja yang berjalan dan disesuaikan dengan tampilan layar yang dihasilkan. Strategi prototyping ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu requirements prototyping dan evolutionary prototyping. Pada requirement prototyping dilakukan dengan menggunakan prototipe untuk menentukan kebutuhan dari sistem database yang diajukan, dan ketika requirement telah terpenuhi, maka prototype akan dihilangkan. Sedangkan pada evolutionary prototyping, prototype tidak dihilangkan melainkan dapat dijadikan sebagai pengembangan lebih lanjut dari sistem. Pada penelitian ini prototyping dilakukan dengan model evolutionary prototyping yang memungkinkan prototype yang dihasilkan tetap disimpan untuk kebutuhan selanjutnya. Implementation Tahap perancangan dilanjutkan dengan tahap implementasi database dan program aplikasi. Implementasi database dilakukan menggunakan DDL pada DBMS yang digunakan atau GUI, yang menyediakan kesamaan fungsional dengan DDL. Sedangkan implementasi program aplikasi menggunakan software aplikasi 3GL atau 4GL, yang berfungsi sebagai bagian dalam transaksi database, dengan mengimplementasikan fungsi DML pada target DBMS. Selain itu, pada system ini juga dirancang sistem keamanan dan integritas pada sistem yang terbentuk. Data Conversion and Loading Pada tahapan ini dilakukan pemindahan data dari sistem yang lama ke sistem baru, dan jika memungkinkan dilakukan konversi dari aplikasi yang berjalan ke database baru. Tahapan ini 1188 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1179-1189 dilakukan jika sistem yang baru akan menggantikan sistem yang lama. Oleh karena itu, pada kasus ini tidak dilakukan proses konversi data. Testing Setelah melakukan pembentukan sistem, selanjutnya adalah proses testing guna mengecek kesalahan dan validasi apakah ada requirement yang tidak sesuai dengan pengguna sebelum dijalankan secara live. Secara ideal proses testing ini tentunya melibatkan seluruh pengguna sistem agar mengetahui secara pasti apakah sistem yang dibentuk sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut kriteria evaluasi sistem yang perlu dilakukan saat testing: (1) learnability, yaitu seberapa lama pengguna baru dapat produktif dengan menggunakan sistem baru; (2) performance, yaitu seberapa baik sistem merespon sesuai dengan pekerjaan pengguna; (3) robustness, yaitu seberapa besar toleransi sistem jika pengguna salah; (4) recoverability, yaitu seberapa baik sistem dalam melakukan recovery dari error yang terjadi; (5) adaptability, yaitu bagaimana sistem dapat disatukan dalam model kerja. Operational Maintenance Pada tahapan ini dilakukan implementasi secara keseluruhan. Sistem ini secara berkesinambungan dimonitor dan dimaintain guna mencegah turunnya performa kerja. Namun, secara normal DBMS memiliki utilitas yang dapat membantu dalam mengatur database, termasuk di dalamnya kemampuan dalam monitoring yang dapat memberikan informasi mengenai penggunaan database, efisiensi locking, serta strategi eksekusi query. Dari seluruh informasi yang tersedia dapat membantu DBA dalam melakukan tuning ke dalam sistem agar dapat meningkatkan performa sistem. Dalam kasus ini, perlu dilakukan pengecekan konsistensi data secara periodic pada operasional yang berjalan, sehingga tidak ditemukan waktu delay ketika transaksi terjadi. PENUTUP Setelah dilakukan proses analisis dan perancangan terhadap sistem pada objek penelitian PT TDI, maka dapat ditarik beberapa simpulan, yaitu: (1) Model database yang dihasilkan dapat membantu perusahaan dalam menerapkan sistem CRM yang terpadu dengan layanan transaksi yang dilakukan berbasiskan web, sehingga customer dapat dengan mudah berinteraksi dengan perusahaan tanpa adanya batasan waktu dan tempat; (2) Melalui rancangan aplikasi yang terbentuk, aliran informasi dari perusahaan ke customer menjadi lebih efisien dan efektif karena customer dapat secara mandiri mengakses seluruh informasi yang berkaitan dengan perusahaan; (3) konsep customer touching application dapat dengan mudah diterapkan karena dengan bentuk rancangan sistem yang dibangun, memungkinkan customer melayani dirinya sendiri secara personal; (4) infrastruktur yang dirancang menggunakan platform yang disesuaikan dengan operasional yang berjalan dalam perusahaan. Hal ini memudahkan dalam tahap implementasi yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Belanger, F., & Slyke, C. V. (2012). Information Systems for Business. New Jersey: John Wiley & Sons. Chaffey, D. (2000). Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice. London: Pearson Education. Perancangan Model Basis Data … (Tanty Oktavia) 1189 Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2010). Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Boston: Pearson Education. Hellerstein, J. M., Stonebraker, M., & Hamilton, J. (2007). Architecture of a Database System. Foundations and Trends in Databases, 141-259. Kalakota, R., & Robinson, M. (2001). E-Business 2.0: Roadmap for Success . Boston: Addison Wesley. Motiwalla, L. F., & Thompson, J. (2009). Enterprise Systems For Management. New Jersey: Pearson Education.