173

Volume 46, Number 4, December 2013

Research Report

Ekspresi COX-2 setelah pemberian ekstrak etanolik kulit manggis 
(Garcinia mangostana Linn) pada tikus wistar

(COX-2 expression after mangosteen rind (Garcinia mangostana Linn) 
etanolic extract administration in wistar rats) 

Rendra Chriestedy Prasetya,1 Tetiana Haniastuti,2 dan Nunuk Purwanti3
1 Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember-Indonesia 
2 Bagian Biologi Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta-Indonesia
3 Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta-Indonesia

abstract

Background: Cyclooxygenase is an enzyme for prostaglandins (PGs) synthesis from arachidonic acid. Cyclooxygenase have been 
characterized and named as COX-1 and COX-2. COX-1 is responsible for constitutive PGs production under physiological condition 
and maintains normal function. On the other hand, while COX-2 expression is inducible by cytokines and endotoxin. Periodontitis 
is a chronic inflammatory disease caused by anaerobic bacteria especially gram negative bacteria. The periodontitis occurrence is 
followed by increased of COX-2 expression. Mangosteen rind (Garcinia mangostana Linn) contains gamma mangostin which inhibits 
the synthesis of PGE2 through inhibition of COX-2 expression. Purpose: This research was aimed to study COX-2 expression in 
experimental-induced periodontitis in wistar rats after mangosteen rind etanolic extract administration. Methods: Forty eight male 
wistar rats were induced periodontitis by putting silk ligature subgingivally around the cervical of the anterior lower teeth for 7 days. 
After the ligation was taken out, the rats were divided into 4 groups, and treated orally with mangosteen rind extract 60 mg/kg BB, 
30 mg/kg BB, ibuprofen and saline respectively. The rats were sacrificed on the 1st, 3rd, 4th, 7th day after the treatment. The rats’ 
anterior lower jaws were processed for paraffin embedded tissue, cut serially and stained with immunohistochemistry. COX-2 expression 
were observed and counted under the microscope (400x). The data were analyzed using kruskall wallis test. Results: Kruskal wallis 
test showed a significant difference COX-2 expression among group indicating that mangosteen rind etanolic extract affected COX-2 
expression. Conclusion: Mangosteen rind etanolic extract reduced COX-2 expression in periodontitis rats.

Key words: Periodontitis, Garcinia mangostana Linn, mangosteen rind etanolic extract, cyclooxygenase-2, wistar rats

abstrak

Latar belakang: Siklooksigenase adalah enzim yang mensintesis prostaglandin (PG) dari asam arakhidonat. Siklooksigenase dibagi 
menjadi 2 yaitu COX-1 dan COX-2. COX-1 bertanggung jawab pada sintesis PG dalam kondisi fisiologis dan mempertahankan fungsi 
normal, sedangkan ekspresi COX-2 dapat terinduksi oleh  sitokin dan endotoksin. Periodontitis adalah penyakit peradangan kronis yang 
disebabkan oleh bakteri anaerob terutama bakteri gram negatif. Terjadinya periodontitis diikuti oleh peningkatan ekspresi COX-2. Kulit 
buah manggis (Garcinia mangostana Linn) mengandung mangostin gamma yang menghambat sintesis PGE2 melalui penghambatan 
COX-2. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ekspresi COX-2 pada tikus wistar jantan yang diinduksi periodontitis setelah 
pemberian ekstrak etanolik kulit manggis. Metode: Empat puluh delapan ekor tikus wistar jantan diinduksi periodontitis dengan 
meletakkan ligatur sutra pada subgingiva sevikal gigi anterior rahang bawah selama 7 hari. Setelah ligatur dilepas, tikus dibagi dalam 
4 kelompok yaitu ekstrak kulit manggis dosis 60 mg/kg BB, 30 mg/kg BB, ibuprofen dan saline dengan pemberian secara peroral. Tikus 
didekapitasi pada hari ke-1,3, 5 dan 7 setelah perlakuan. Rahang bawah gigi depan dilakukan pemrosesan menjadi blok paraffin, 
dipotong serial dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia. Ekspresi COX-2 diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400x. 



174 Dent. J. (Maj. Ked. Gigi), Volume 46, Number 4, December 2013: 173–178

pendahuluan

Siklooksigenase dikenal juga prostaglandin H synthase 
merupakan enzim kunci dalam sintesa prostaglandin.1 
Siklooksigenase disintesis dari membran fosfolipid yang 
didegradasi oleh enzim fosfolipase A2 (PLA2). Asam 
arakidonat diubah menjadi prostaglandin H2 (PG-H2) 
oleh enzim siklooksigenase dan sintesis PGE2 oleh enzim 
prostaglandin sintase (PGES).2 Siklooksigenase terdiri dari 
2 isoform yaitu COX-1 dan COX-2. 

Siklooksigenase-1 merupakan enzim utama yang 
ditemukan di banyak jaringan dan bertanggung jawab 
dalam menjaga fungsi normal tubuh termasuk keutuhan 
mukosa lambung dan pengaturan aliran darah ginjal.3 
Siklooksigenase 2 merupakan enzim yang diekspresikan 
sebagai respon terhadap agen proinflamasi seperti sitokin 
dan endotoksin. Enzim ini berperan dalam pembentukan 
prostaglandin yang diikuti oleh proses patofisiologis seperti 
edema, hiperalgesia, dan demam.4 

Periodontitis merupakan inflamasi kronis yang 
mengenai jaringan periodontal gigi. Penyebab utama 
terjadinya periodontitis adalah invasi bakteri dan produknya 
terutama bakteri gram negatif anaerob.5 Gambaran klinis 
periodontitis adalah kemerahan, terjadi perubahan kontur 
tekstur halus mengkilat, kedalaman probing yang dalam 
diikuti dengan hilangnya attachment dan kerusakan tulang 
alveolar. Apabila kerusakan tulang alveolar semakin parah 
akan menyebabkan kehilangan gigi (tooth loss).6 Salah satu 
gambaran histologis periodontitis adalah meningkatnya 
infiltrasi sel inflamasi terutama makrofag dan limfosit. 

Bakteri dan produknya akan menginduksi sel untuk 
mensintesis Interleukin-1 dan Tumor necrosis factor-α 
(TNF-α). Interleukin-1 dan TNF-α akan mempengaruhi 
kepada membran sel untuk mensintesis siklooksigenase-2 
melalui metabolisme asam arakhidonat.7

Saat ini perawatan periodontitis adalah perawatan 
mekanis yang ditunjang dengan penggunaan antibiotik 
dan anti inflamasi. Perawatan mekanis meliputi skaling 
dan rootplaning serta perawatan bedah yang bertujuan 
untuk mengurangi akumulasi plak dan kalkulus. Pemberian 
antibiotik dan anti inflamasi sebagai terapi tambahan dalam 
perawatan periodontitis bertujuan untuk menghambat 
pertumbuhan bakteri, mengurangi bertambah parahnya 
periodontitis serta menurunkan infiltrasi sel inflamasi.8

Manggis merupakan tumbuhan yang berasal dari Asia 
tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand. Manggis 

merupakan buah yang fungsional, buahnya dipakai untuk 
buah kaleng, sirup atau sari buah. Secara tradisional buah 
manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir dan 
luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk 
untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat 
tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, 
kayu bakar atau kerajinan.9 Kulit buah manggis (Garcinia 
mangostana Linn) telah dimanfaatkan oleh masyarakat 
sebagai obat antiinflamasi. Khasiat anti inflamasi kulit buah 
manggis diduga berasal dari senyawa golongan xanton yang 
termasuk di dalamnya α-mangostin dan γ-mangostin.10 

Hasil penelitian Chen et al11 menunjukkan bahwa alfa 
mangostin secara signifkan menghambat produksi nitrit 
oksida (NO), Prostaglandin E2 (PGE2), tumor necrosis 
factor(TNF)-α dan inducible NOS (iNOS) pada sel RAW 
264.7 yang diinduksi lipopolisakarida.11 Selain itu hasil 
penelitian Nakatani et al12 menunjukkan bahwa gamma 
mangostin mampu menghambat pelepasan PGE2 dengan 
menghambat ekspresi COX-2 dan mRNA pada sel glioma 
tikus C6 yang diinduksi Ca2+ ionophore A23187 (in vitro). 

Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh ekstrak kulit 
manggis terhadap ekspresi siklooksigenase-2 pada gingiva 
tikus wistar yang diinduksi periodontitis. 

bahan dan metode

Penelitian ini menggunakan 48 ekor tikus wistar 
jantan usia 2 bulan dengan berat badan 175-200 gram. 
Tikus dianastesi dengan diinjeksi ketamine HCl secara 
intramuskular pada otot paha belakang dengan dosis 
0,2 ml/200 gram berat BB. Kulit manggis diidentifikasi 
di Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi 
Universitas Gadjah Mada. Pembuatan ekstrak kulit manggis 
dilakukan di LPPT unit I UGM Yogyakarta dengan metode 
ekstraksi yang digunakan adalah metode perkolasi dengan 
pelarut etanol.

Induksi periodontitis dilakukan dengan mengikat 
benang  sutra (silk ligature) ukuran 3,0 pada daerah 
subgingiva di servikal gigi incisivus rahang bawah. Pada 
hari ke-7 ligasi dilepas kemudian tikus dibagi menjadi 4 
kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberi ekstrak 
kulit manggis dosis 60 mg/kg BB, kelompok yang diberi 
ekstrak kulit manggis dosis 30 mg/kg BB, kelompok kontrol 
positif yang diberi ibuprofen 9 mg/kg BB dan kelompok 
kontrol negatif yang diberi saline 0,5 ml. Pemberian 

Data pengamatan dianalisa dengan uji kruskall wallis. Hasil: Uji kruskall wallis menunjukkan terdapat perbedaan bermakna ekspresi 
COX-2 diantara kelompok perlakuan yang mengindikasikan bahwa ekstrak kulit manggis mempengaruhi ekspresi COX-2. Simpulan: 
Ektrak etanolik kulit manggis menurunkan ekspresi COX-2 pada tikus dengan periodontitis.

Kata kunci: Periodontitis, Garcinia mangostana Linn, ekstrak etanolik kulit manggis, tikus wistar

Korespondensi (correspondence): Rendra Chriestedy Prasetya, Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jl. 
Kalimantan no. 37 Jember 68121, Indonesia. E-mail: rendrachriestedy@gmail.com 



175Prasetya, et al.: Ekspresi COX-2 setelah pemberian ekstrak etanolik kulit manggis

Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
Ekstrak kulit 

manggis 60 mg/kg 
BB

Ekstrak kulit 
manggis 30 mg/kg 

BB

Ibuprofen

Saline

Gambar 1. Ekspresi COX-2 pada gingiva tikus periodontitis hari ke-1,3,5 dan 7 setelah pemberian ekstrak kulit manggis 60 mg/kg 
BB, ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB, ibuprofen dan saline. Ekspresi COX-2 tampak di daerah sulkus gingiva meluas 
di jaringan ikat di bawah epitel junctional dan sulkuler. Tampak Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat pada kelompok 
ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB pada hari ke-1 dan terus menurun dengan intensitas lemah pada hari ke-7. Ekspresi 
COX-2 dengan intensitas kuat pada kelompok saline hari ke-1 dan ke-7. Sel yang mengekspresikan sel epitel basal (  ), 
fibroblast ( ) dan makrofag ( ).

 Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
Ekstrak kulit 
manggis 60 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 

    

Ekstrak kulit 
manggis 30 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 
 

    

 
Ibuprofen 
 
 
 

 
Saline 
 
 
 
 
 
 

Gambar 1.   Ekspresi COX-2 pada gingiva tikus periodontitis hari ke-1,3,5 dan 7 setelah pemberian 
ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB, ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB, ibuprofen
dan saline.  Ekspresi COX-2 tampak di daerah sulkus gingiva meluas di jaringan ikat di 
bawah epitel junctional dan sulkuler. Tampak Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat 
pada kelompok ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB pada hari ke-1 dan terus menurun 
dengan intensitas lemah pada hari ke-7. Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat pada 
kelompok saline hari ke-1 dan ke-7. Sel yang mengekspresikan sel epitel basal ( ), 
fibroblast ( ) dan makrofag (  ).

 Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
Ekstrak kulit 
manggis 60 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 

    

Ekstrak kulit 
manggis 30 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 
 

    

 
Ibuprofen 
 
 
 

 
Saline 
 
 
 
 
 
 

Gambar 1.   Ekspresi COX-2 pada gingiva tikus periodontitis hari ke-1,3,5 dan 7 setelah pemberian 
ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB, ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB, ibuprofen
dan saline.  Ekspresi COX-2 tampak di daerah sulkus gingiva meluas di jaringan ikat di 
bawah epitel junctional dan sulkuler. Tampak Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat 
pada kelompok ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB pada hari ke-1 dan terus menurun 
dengan intensitas lemah pada hari ke-7. Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat pada 
kelompok saline hari ke-1 dan ke-7. Sel yang mengekspresikan sel epitel basal ( ), 
fibroblast ( ) dan makrofag (  ).

 Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
Ekstrak kulit 
manggis 60 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 

    

Ekstrak kulit 
manggis 30 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 
 

    

 
Ibuprofen 
 
 
 

 
Saline 
 
 
 
 
 
 

Gambar 1.   Ekspresi COX-2 pada gingiva tikus periodontitis hari ke-1,3,5 dan 7 setelah pemberian 
ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB, ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB, ibuprofen
dan saline.  Ekspresi COX-2 tampak di daerah sulkus gingiva meluas di jaringan ikat di 
bawah epitel junctional dan sulkuler. Tampak Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat 
pada kelompok ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB pada hari ke-1 dan terus menurun 
dengan intensitas lemah pada hari ke-7. Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat pada 
kelompok saline hari ke-1 dan ke-7. Sel yang mengekspresikan sel epitel basal ( ), 
fibroblast ( ) dan makrofag (  ).

 Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
Ekstrak kulit 
manggis 60 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 

    

Ekstrak kulit 
manggis 30 mg/kg 
BB 
 
 
 
 
 
 

    

 
Ibuprofen 
 
 
 

 
Saline 
 
 
 
 
 
 

Gambar 1.   Ekspresi COX-2 pada gingiva tikus periodontitis hari ke-1,3,5 dan 7 setelah pemberian 
ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB, ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB, ibuprofen
dan saline.  Ekspresi COX-2 tampak di daerah sulkus gingiva meluas di jaringan ikat di 
bawah epitel junctional dan sulkuler. Tampak Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat 
pada kelompok ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB pada hari ke-1 dan terus menurun 
dengan intensitas lemah pada hari ke-7. Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat pada 
kelompok saline hari ke-1 dan ke-7. Sel yang mengekspresikan sel epitel basal ( ), 
fibroblast ( ) dan makrofag (  ).



176 Dent. J. (Maj. Ked. Gigi), Volume 46, Number 4, December 2013: 173–178

perlakuan secara per oral sehari 3 kali dengan menggunakan 
oral gavage pada masing-masing kelompok tikus. 

Pada hari ke-1, 3, 5, dan 7 setelah perlakuan, hewan 
didekapitasi. Rahang bawah pada bagian gigi anterior 
yang telah diberi perlakuan diambil dan difiksasi dengan 
buffered formalin 10% selama 24 jam. Spesimen kemudian 
didekalsifikasi menggunakan EDTA 10% pH 7,4 selama 6 
minggu pada suhu 4°C. Setelah lunak, spesimen ditanam 
dalam parafin, dan dipotong serial dengan ketebalan 3 µm 
untuk dilakukan pengecatan imunihistokimia menggunakan 
antibodi COX-2 (Lab vision RB 9072-PO).

Ekspresi COX-2 diamati dengan menggunakan 
skor persentase sel positif dan intensitas warna COX-2 
yang diamati pada tiga lapangan pandang berbeda pada 
daerah sulkus gingiva dan jaringan ikat di bawah epitel 
junctional dan epitel sulcular. Pengolahan data statitistik 
menggunakan Kruskall Wallis test dilanjutkan dengan uji 
Mann whitney test dengan tingkat signifikansi p<0,05.

hasil

Pada penelitian ini diperoleh data hasil untuk masing-
masing kelompok perlakuan, yang terbagi dalam 4 
kelompok perlakuan yaitu kelompok ekstrak kulit manggis 
60 mg/kg BB, kelompok ekstrak kulit manggis 30 mg/kg 
BB, kelompok kontrol (+), kelompok kontrol (-).

Ekspresi COX-2 pada gingiva tikus periodontitis hari 
ke-1,3,5 dan 7 setelah pemberian ekstrak kulit manggis 60 
mg/kg BB, ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB, ibuprofen 
dan saline. Ekspresi COX-2 tampak di daerah sulkus 
gingiva meluas di jaringan ikat di bawah epitel junctional 
dan sulkuler. Tampak Ekspresi COX-2 dengan intensitas 
kuat pada kelompok ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB 
pada hari ke-1 dan terus menurun dengan intensitas lemah 
pada hari ke-7. Ekspresi COX-2 dengan intensitas kuat pada 
kelompok saline hari ke-1 dan ke-7(Gambar 1).

Ekspresi COX-2 pada tikus dengan periodontitis 
setelah pemberian ekstrak kulit manggis dihitung dengan 

Gambar 2. Modus skor persentase area positif COX-2 
berdasarkan kelompok perlakuan dan waktu 
dekapitasi

Gambar 3. Modus skor intensitas warna COX-2 berdasarkan 
kelompok perlakuan dan waktu dekapitasi

Tabel 1.  Hasil uji Kruskal-Wallis antar kelompok perlakuan 
terhadap perubahan skor persentase area positif COX-
2 berdasarkan kelompok perlakuan 

Kelompok Mean Rank Sig.

Manggis 60mg/kg BB 12,33

0,00*
Manggis 30 mg/kg BB 24,33

Ibuprofen 25,50

Saline 35,83
Keterangan: * = berbeda bermakna (p<0,05)

Tabel 2.  Hasil uji Mann-Whitney antar kelompok perlakuan 
terhadap perubahan skor persentase area positif COX-
2 berdasarkan kelompok perlakuan 

Kelompok Mean Rank Sig.

Manggis 60 mg/kg BB 7,29
0,00*

Saline 17,71

Manggis 30 mg/kg BB 9,38
0,02*

Saline 15,62

Ibuprofen 9,50
0,02*

Saline 15,50

Manggis 60 mg/kg BB 8,88
0,01*

Ibuprofen 16,12

Manggis 30 mg/kg BB 12,12
 0,78

Ibuprofen 12,88

Manggis 60 mg/kg BB 9,17
0,02*

Manggis 30 mg/kg BB 15,83
Keterangan: * = berbeda bermakna (p<0,05)

Tabel 3.  Hasil uji Kruskal-Wallis antar kelompok perlakuan 
terhadap perubahan skor intensitas warna COX-2 
berdasarkan kelompok perlakuan

Kelompok Mean Rank Sig.

Manggis 60 mg/kg BB 22,17

0,04*
Manggis 30 mg/kg BB 19,25

Ibuprofen 23,92

Saline 32,67
Keterangan: * = berbeda bermakna (p<0,05)



177Prasetya, et al.: Ekspresi COX-2 setelah pemberian ekstrak etanolik kulit manggis

menggunakan modus skor persentase area positif dan 
intensitas warna COX-2. Modus skor persentase area positif 
COX-2 ditunjukkan dalam grafik pada Gambar 2.

Dari Gambar 2 tampak bahwa terjadi penurunan modus 
skor persentase area positif COX-2 pada kelompok yang 
diberi ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB, 30 mg/kg BB, 
ibuprofen serta saline dengan bertambahnya waktu. Skor 
persentase area positif COX-2 terendah tampak pada 
kelompok yang diberi ekstrak kulit manggis 60 mg/kg 
BB. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Kruskall 
Wallis untuk mengetahui perbedaan skor persentase area 
positif COX-2 antar kelompok tikus perlakuan (Tabel 1).

Hasil uji Kruskall Wallis dengan nilai sig. 0,00 
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit manggis 
berpengaruh terhadap penurunan skor persentase area COX-
2 antara kelompok yang diberi ekstrak kulit manggis 60 mg/
kg BB, 30 mg/kg BB, ibuprofen dan saline. Selanjutnya 
dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan 
skor persentase area positif COX-2 antara masing-masing 
kelompok (Tabel 2). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan 
adanya perbedaan skor persentase area positif COX-2 yang 
bermakna (p<0,05) antara semua kelompok perlakuan.

Intensitas warna sel yang mengekspresikan COX-2 
diukur dengan kriteria ekspresi dengan intensitas lemah 
(skor 1), sedang (skor 2) dan kuat (skor 3). Gambar 3 
menunjukkan modus skor intensitas warna COX-2 tampak 
mengalami penurunan pada seluruh kelompok perlakuan 
pada hari ke-5 dan hari ke-7. Data hasil pengamatan 
dianalisis dengan uji Kruskall Wallis untuk mengetahui 
perbedaan skor intensitas warna COX-2 antar kelompok 
tikus perlakuan.

Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan adanya 
perbedaan intensitas warna COX-2 yang bermakna 
(p<0,05) antar kelompok yang diberi ekstrak kulit manggis 
60 mg/kg BB, 30 mg/kg BB, ibuprofen dan saline. Hal 
ini berarti pemberian ekstrak kulit manggis berpengaruh 

Tabel 4.  Hasil uji Mann-Whitney antar kelompok perlakuan 
terhadap perubahan skor intensitas warna COX-2 
berdasarkan kelompok perlakuan 

Kelompok Mean Rank Sig.

Manggis 60 mg/kg BB 13,21
0,048*

Saline 15,08

Manggis 30 mg/kg BB 9,17
0,01*

Saline 15,83

Ibuprofen 10,25
0,09

Saline 14,75

Manggis 60 mg/kg BB 12,04
0,07

Ibuprofen 12,96

Manggis 30 mg/kg BB 11,29
0,34

Ibuprofen 13,71

Manggis 60 mg/kg BB 13,21
0,58

Manggis 30 mg/kg BB 11,79
Keterangan: * = berbeda bermakna (p<0,05)

terhadap penurunan intensitas warna COX-2. Selanjutnya 
dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan 
intensitas warna COX-2 antara masing-masing kelompok 
(Tabel 3). 

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan 
intensitas warna COX-2 yang bermakna (p<0,05) antara 
kelompok yang diberi ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB 
dan manggis 60 mg/kg BB dibandingkan dengan kelompok 
saline. Tidak terdapat perbedaan intensitas warna COX-2 
yang bermakna (p>0,05) antara kelompok yang diberi 
ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB dan 30 mg/kg BB 
dibandingkan dengan ibuprofen, serta kelompok yang 
diberi ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB dibandingkan 
yang diberi ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB (Tabel 4).

pembahasan

Pada penelitian ini ekspresi COX-2 diukur melalui 
skor persentase area positif dan intensitas warna. Induksi 
periodontitis dilakukan dengan cara mengikatkan benang  
sutra (silk ligature) ukuran 3,0 pada daerah subgingiva di 
sekeliling gigi incisivus anterior rahang bawah.13 Ligasi 
bertujuan agar terjadi akumulasi dental plak yang akan 
menginduksi terjadinya periodontitis. Setelah ligasi akan 
terbentuk dental plak yang tersusun antara lain oleh bakteri 
Veilonella Parvula, Parmivonas Micra, Streptococcus 
Mitis.14

Hasil pewarnaan dengan teknik imunohistokimia 
menggunakan antibodi anti COX-2 tampak warna coklat 
pada sitoplasma sel fibroblas, makrofag, neutrofil serta 
lapisan basal epitel dengan intensitas yang bervariasi 
mengindikasikan ekspresi positif COX-2. Semakin kuat 
intensitas warna semakin kuat ekspresi COX-2. Hal ini 
sesuai dengan hasil penelitian15 bahwa protein COX-2 
terekspresi pada sel inflamasi, sel endotel, fibroblas gingiva 
dan sel epitel pada gingiva yang terinflamasi. 

Ekspresi COX-2 pada kelompok ekstrak kulit manggis 
60 dan 30 mg/kg BB lebih rendah dibandingkan kelompok 
ibuprofen (kontrol positif) maupun kelompok saline 
(kontrol negatif). Sedangkan ekspresi COX-2 diantara 
ekstrak kulit manggis 60 dan 30 mg/kg BB menunjukkan 
penurunan pada hari ke-3, 5 dan 7 dibandingkan hari 
ke-1 baik pada skor persentase area positif dan intensitas 
warna. Peningkatan intensitas warna hari ke-3 hanya pada 
kelompok ekstrak kulit manggis 30 mg/kg BB dibandingkan 
hari ke-1. 

Lipopolisakarida (LPS) akan menginduksi terjadinya 
inflamasi pada jaringan periodontal gigi. Lipopolisakarida 
akan berikatan dengan makrofag melalui toll like receptor 
4. Ikatan tersebut akan memicu NF-kB di dalam makrofag 
yang selanjutnya menginduksi sekresi sitokin proinflamasi 
antara lain IL-1 dan TNF-α.8 Interleukin-1 dan TNF-α 
yang dihasilkan oleh makrofag juga akan menyebabkan 
lepasnya fosfolipid dari membran sel epitel gingiva, 
fibroblas, sel mast, neutrofil, makrofag, limfosit sehingga 
terjadi metabolisme asam arakhidonat oleh kerja enzim 



178 Dent. J. (Maj. Ked. Gigi), Volume 46, Number 4, December 2013: 173–178

fosfolipase A2. Siklooksigenase (COX) merupakan enzim 
yang disintesis dari metabolisme asam arakhidonat. 
Siklooksigenase berperan pertama kali mengkatalisis 2 
tahap biosintesis prostaglandin dan terdapat dalam 2 bentuk 
yaitu COX-1 dan COX-2. Siklooksigenase 1 berperan 
dalam proses homeostasis sedangkan COX-2 jumlahnya 
meningkat saat terjadi inflamasi dan berperan dalam sintesis 
prostaglandin terutama PGE2.16 Peningkatan ekspresi 
COX-2 akan meningkatkan sintesis PGE2. Peningkatan 
sintesis PGE2 akan menyebabkan peningkatan vasodilatasi 
dan permeabilitas endotelium yang berakibat meningkatkan 
infiltrasi sel inflamasi.5

Penurunan ekspresi COX-2 pada kelompok yang 
diberi ekstrak kulit manggis lebih baik dibandingkan 
kelompok ibuprofen (kontrol positif) maupun kelompok 
saline (kontrol negatif), hal ini diduga disebabkan oleh 
kandungan kulit manggis sebagai bahan antiinflamasi. 
Kandungan kulit buah manggis adalah golongan xanton 
yang termasuk di dalamnya alfa mangostin dan gamma 
mangostin.10 Gamma mangostin dari kulit buah manggis 
mampu menghambat ekspresi MAPK, NF-kB dan AP-1 
dalam makrofag.17 Hasil penelitian Liu et al18 secara in vitro 
alfa mangostin kulit manggis terbukti mampu menurunkan 
induksi lipopolisakarida (LPS) terhadap sintesi sitokin pro 
inflamasi TNF- α dan IL-4 melalui penghambatan ekspresi 
gen oncostatin M pada jalur MAPK pada kultur sel U937. 

Penurunan sekresi IL-1 dan TNF-α akan menurunkan 
ekspresi COX-2 karena hambatan sinyal dari IL-1 dan 
TNF-α untuk lepasnya fosfolipid dari membran sel, 
sedangkan ekspresi COX-2 pada kelompok kontrol negatif 
lebih tinggi. Jumlah mRNA dan protein COX-2 gingiva 
pada subyek dengan periodontitis kronis lebih tinggi 
dibandingkan yang sehat.19 Hal ini diperkuat hasil penelitian 
Mesa et al20 bahwa ekspresi COX-2 pada pasien gingivitis 
ataupun periodontitis lebih tinggi dibandingkan dengan 
gingiva yang sehat. 

Hasil penelitian ini juga menunjukkan ekspresi COX-2 
pada kelompok ekstrak kulit manggis 60 mg/kg BB lebih 
rendah dibandingkan kelompok esktrak kulit manggis 
30 mg/kg BB. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh 
komponen senyawa yang terkandung dalam kulit manggis 
terdiri dari gabungan beberapa senyawa kimia yang 
saling bersinergi.21 Komponen yang terkandung dalam 
kulit manggis antara lain triterpenoid, xanton, vitamin 
B1, kalsium dan zat besi. Senyawa paling utama adalah 
golongan xanton yaitu alfa mangostin, beta mangostin, 
gamma mangostin, mangostanol, garcinon dan E gartanin.10 
Semakin besar dosis yang diberikan semakin banyak 
komponen-komponen yang bekerja sinergis satu sama 
lainnya juga semakin kuat bekerja sebagai antiinflamasi 
sehingga infiltrasi sel inflamasi dan ekspresi COX-2 yang 
terhambat juga besar.22 Penelitian ini menunjukkan bahwa 
ekstrak kulit manggis mampu menurunkan ekspresi COX-2 
pada tikus wistar yang diinduksi periodontitis.

daftar pustaka

 1. Khan A, Ladaroda M, Yang HT, Dionne RA. Expression of COX-1 
and COX-2 in a clinical model of acute inflammation. J Pain 2007; 
8(4): 349-54.

 2. Inada Y, Ikeda K, Tojo K, Sakamoto M, Takada Y, Tajima N. Possible 
involvenment of corticotropin release factor receptor of signaling 
on vascular inflammation. Peptides 2006; 5: 142-47.

 3. Zhang WY, Yang X, Jin D, Zhu X. Expression and enzyme activity 
determination of human COX-1 and 2 in baculovirus-insect cell 
system. Acta Pharmacologica 2004; 25(8): 1000-6.

 4. Fracon NR, Teofilo MJ, Satin BR, LamanoT. Prostaglandin and 
bone: potential risk and benefit related to the use of nonsteroidal 
anti-inflamatory drugs in clinical dentistry. J Oral Sci 2008; 50: 
247-52. 

 5. Carranza F, Henry H, Newman, Michael, G Clinical periodontology 
10th edition. New York: WB Saunders; 2006. p. 66-70.

 6. Reddy DS. The role of neurosteroid in the pathophysiology and 
treatment of catamenial epilepsy. Epilepsy Res 2009; 3: 127-29.

 7. Rose FL, Mealey LB, Genco JB, Rose WD. Periodontics medicine 
and surgery. Missouri: Mosby; 2004. p. 38-43.

 8. Kumar V, Abbas A, Fausto N. Pathologic basis of disease. 8th ed. 
New York: Elsevier; 2006. p. 45-9.

 9. Nugroho AE. Manggis (Garcinia mangostana L.): Dari Kulit Buah 
yang Terbuang Hingga Menjadi Kandidat Suatu Obat. Majalah Obat 
Tradisional 2011; 16(2): 64-9.

10. Chin YW, Jung, HA, Chai H, Keller WJ, Kinghorn AD. Xanthones 
with quinone reductase-inducing activity from the fruits of garcinia 
mangostana (Mangosteen). Phytochem 2008; 69: 754–58.

11. Chen LG, Yang LL, Wang CC. Anti inf lamator y activity of 
mangostins from garcinia mangostana. J Food Chem Toxicol 2006; 
10: 1016.

12. Nakatani K, Yamakuni T, Kondo N, Arakawa T, Oosawa K, 
Shimura S, Inoue H, Ohizumi Y. Gamma mangostin inhibitor 
KB kinase activity and decreases lipopolysaccharide-induced 
cyclooxygenase-2 gen expression in C6 rat glioma cells. J Mol 
Pharmacol 2004; 662- 67.

13. Tsagareli W. Ultrastructural aspect of gingival soft tissue cells 
population under experimental gingivitis. Georgia: Med News 2005; 
120: 71-4.

14. Duarte MP, Tezolim RK, Figueiredo CL, Feres M, Bastus PM. 
Microbial profile of ligature-induced periodontitis in rats. Arch 
Oral Biol 2010; 55: 1142-47.

15. Gitlin MJ, Loftin DC. Cyclooxygenase-2 inhibition increases 
lipopolysacharide-induced atherosclerosis in mice. Cardiovasculer 
Research 2009; 81: 400-7.

16. Porth MC, Matfin G. Pathophysiology concept of altered health 
science. 8 th ed. New York: Mosby; 2009. p. 66-71.

17. Bungrumpert A, Kalpravidch R, Chuang C, Overman A, Martinez 
K, Kennedy A, McIntosh C. Xanthones from mangosteen inhibit 
inflammation in human macrophages and in human adipocytes 
exposed to macrophage condition media. J Nutr 2010; 16: 342-47.

18. Liu SH, Lee LT, Huu NY, Huange KK, Shih YC, Mukenazu L, Li 
JM, Chou TY, Wang WH, Chen TS. Effect of alpha mangostin on 
the expression of anti inflammatory genes in u937 cells. Chinese 
Med 2012; 7-9.

19. Zahng F, Engebretson SP, Morton RS, Cavanaugh PF, Subbaranaiah 
K, Dannenberg AJ. The overexpression of cyclo-oxygenase-2 in 
chronic periodontitis. JADA 2013; 134: 61-7.

20. Mesa F, Aguilar M, Galindo-Moreno P, Bravo M, Valle OF. COX-2 
expression in gingival biopsies from periodontal patient is correlated 
with connective tissue loss. J Periodontol 2012; 11: 561.

21. Pasaribu F, Sitorus P, Bahri S. The test of ethanol extract of 
mangosteen (garcinia mangostana l) to decrease blood glucose 
level. J Pharm Pharmacol 2012; 1: 1-8.

22. Wijaya A, Santoningsih D, Setyawati S. Pengaruh ekstrak kulit buah 
manggis (garcinia mangostana linn) terhadap penurunan jumlah 
foam cell pada aorta tikus (rattus novergicus) model aterogenik, 
Tesis. Malang: Universitas Brawijaya 2011.