Jurnal EMPOWERMENT Volume 6, Nomor 1 Februari 2017, ISSN No. 2252-4738 19 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN PERMAINAN KARTU KATA DI TK AL-FAUZAN DESA CIHARASHAS KECAMATAN CILAKU KABUPATEN CIANJUR Nining Hadini nining.hadini@yahoo.com TK Al-FAUZAN CIANJUR ABSTRAK Merujuk pada permasalahan yang ada yaitu masih kurangnya kemampuan membaca anak usia dini di TK Al-Fauzan peneliti mencoba mencari solusi atau jalan kelurnya yaitu melalui kegiatan permainan kartu kata untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini. Penelitian ini bertujuan 1) Mendeskripsikan perencanaan meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui kegiatan permainan kartu kata di TK AL- Fauzan Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. 2) Mendeskripsikan proses meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui kegiatan permainan kartu kata di TK AL-Fauzan Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. 3) Mendeskripsikan hasil meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui kegiatan permainan kartu katadi TK AL-Fauzan Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data yang lebih akurat sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam pemecahan masalah meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui kegiata kartu kata. Adapun pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang, atau keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi. Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara, dokumentsi dan studi literatur. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak Al-Fauzan Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur dan yang menjadi sample penelitian adalah 1orang pengelola, 1 orang tutor dan 5 orang peserta didik. Hasil penelitian ini merujuk bahwa tingkat kemampuan membaca anak TK kelas B sebelum dilaksakan kegiatan membaca melalui permainan kartu kata tingkat membaca nya rendah, tetapi sesuadah diadakannya pembelajaran dengan permaina kertu kata sudah mulai terlihat ada peningkatan. Hasil penelitian ini sudah mencapai indicator yang diharapkan, dengan menggunakan permaianan kartu kata dapat mneingkatkan kemampuan membaca anak usia dini. Kata Kunci : Kartu Kata, Membaca, Anak Uisa Dini mailto:nining.hadini@yahoo.com Jurnal EMPOWERMENT Volume 6, Nomor 1 Februari 2017, ISSN No. 2252-4738 20 A. PENDAHULUAN Kemampuan membaca adalah salah satu fungsi kemanusiaan yang tertinggi dan menjadi pembeda manusia dengan makhluk lain. Di dunia modern saat ini, kemampuan membaca dapat menentukan kualias seorang manusia. Banyak membaca dapat menjadikan seseorang memiliki ilmu pengetahuan luas, bijaksana, dan memilik nilai-nilai lebih dibandingkan orang yang tidak membaca sama sekali, sedikit membaca atau hanya membaca bacaan tidak berkualitas. Baca atau membaca dapat dirtikan sebagai kegiatan menelusuri, memahami, hingga mengeksplorasi berbagai simbol. Simbol dapat berupa rangkaian huruf- huruf, dalam suatu tulisan atau bacaan, bahkan gambar. Walaupun membaca diartikan demikian, tetapi secara khusus membaca diartikan mengerti tulisan (Sekarang bagaimana menjadikan anak mampu membaca dengan baik?). Untuk menjadikan anak mampu membaca yang terpenting dilakukan orangtua dan guru adalah memilih media atau sarana yang dapat membantu mengasah kemampuannya dengan cara yang menyenangkan. Wilson dan Peters (Resmini, Novi dan Hartati, Tatat, 2006: 107) mendefinisikan bahwa , “Membaca dan permainan kartu kata merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis diantara pengetahuan pembaca yang telah ada, informasi yang dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca.” Membaca merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi.Kepandaian membaca pada umumnya diperoleh dari sekolah. Kepandaian membaca ini merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan untuk alat komunikasi bagi kehidupan setiap manusia. Seseorang akan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang baru dengan membaca. Kegiatan mebaca sangat diperlukan oleh siapapun yang meninginkan kemajuan dan peningkatan diri, karena membaca dapat meningkatkan daya pikiran dan mempertajam pandangan, serta menambah wawasan. Pentingnya Media Pembelajaran, saat kita membicarakan tentang pembelajaran yang berlangsung, yang akan menjadi hambatan utama bagi berjalannya kegiatan pembelajaran yang baik di negara ini. Salah satunya adalah mengenai keterbatasan media pembelajaran yang dapat digunakan serta ketidakmampuan dalam menggunakan media pembelajaran tersebut secara baik. Dengan hal tersebut maka Jurnal EMPOWERMENT Volume 6, Nomor 1 Februari 2017, ISSN No. 2252-4738 21 diperlukan sebuah pembahasan khusus mengenai media pembelajaran ini. Sebelum menggunakan media permainan kartu kata, yang pertama digunakan di Taman Kanak-kanak Al-Fauzan adalah dengan metode permainan peran, tetapi tidak efektif dan tidak semua anak berminat untuk mempelajari permainan peran yang diterapkan oleh guru, sehingga guru mengganti media supaya semua anak bisa mengikuti pembelajaran, yaitu guru mengsiasatinya dengan permainan kartu kata. B. KAJIAN TEORI DAN METODE Salah satu program Pendidikan Luar Sekolah salah satunya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting untuk membangun karakter anak sejak dini. Definisi Pendidikan Usia Dini (PAUD) Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 dinyatakan bahwa : Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Adalilla S, 2010). Membaca merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi. Kepandaian membaca pada biasanya diperoleh dari sekolah. Kepandaian membaca ini merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan untuk alat komunikasi bagi kehidupan setiap manusia. Seseorang akan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang baru dengan membaca. Setelah membaca, Anda akan mendapat peningkatan daya pikiran dan mempertajam pandangan, serta menambah wawasan. Sehingga kegiatan membaca sangat diperlukan oleh siapapun yang http://koffieenco.blogspot.com/2014/06/hakikat-media-pembelajaran.html Jurnal EMPOWERMENT Volume 6, Nomor 1 Februari 2017, ISSN No. 2252-4738 22 menginginkan kemajuan dan peningkatan diri. Dalam hal ini, guru akan mengajarkan cara dan mendefinisikan pengertian membaca menurut kurikulum dan para ahli. Para guru biasanya memberikan referensi beberapa definisi membaca menurut para ahli. Buku definisi membaca menurut para ahli ini bisa anda dapatkan di toko-toko buku atau perpustakaan. Menurut Lado (1976 : 132), definisi membaca yaitu memahami dari pola-pola atau tata bahasa dari subuah gambaran yang tertulisnya. Sedangkan pengertian PAUD menurut Direktorat PAUD (2002:30) yaitu: “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya bimbingan yang ditujukan kepada anak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap berikutnya. Berkaitan dengan standar PAUD ,dituangkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, yang mencakup standar tingkat pencapaian perkembangan,standar pendidik dan standar tenaga kependidikan, standar isi,proses dan penilaian,standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan, sedangkan untuk non formal, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang “Menu Pembelajaran Generik PAUD”. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat dilaksankan dengan baik apabila disosialisasikan kepada berbagai pihak secara propesional, serta adanya hubungan dan kerja sama yang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.Dalam hal ini,pemerintah daerah juga telah mengeluarkan kebijakan dalam pengaturan penerimaan peserta didik dan penyelenggaraan pendidkan.Kebijakan tersebut dikenal dengan Peraturan Daerah (PERDA), yang terbentuk Keputusan Gunernur,Keputusan Bupati atau Walikota. Secara lebih umum dalam term psikologi, Joan Freeman dan Utami Munandar (1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. Tujuan utama penelitian ini bukan hanya sekedar untuk mendeskripsikan objek yang diteliti, akan tetapi mencakup proses pengekplorasian fakta dan data objek di lapangan sebagaimana adanya. Pelaksanaan meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui kegiatan permaian kartu kata, dalam rangka pemerolehan Jurnal EMPOWERMENT Volume 6, Nomor 1 Februari 2017, ISSN No. 2252-4738 23 bahasa Indonesia pada prinsipnya bukan hanya sekedar realitas sosial yang bersifat kontekstual, maka tafsiran-tafsiran kualitatif perlu dilakukan untuk memberi keyakinan dan gambaran secara integratif. Dengan demikian, pendekatan penelitian yang dianggap relevan untuk penelitian ini ialah pendekatan penelitian kualitatif. Seperti yang dikemukakan Nasution (1988: 5) bahwa “Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”. Dengan kata lain pendekatan kualitatif berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Pendekatan kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Sumber data dalam penelitian ini, disebut informan. Mereka merupakan komponen utama yang memiliki kedudukan penting dalam peneltian ini, karena dari mereka terdapat aspek-aspek yang menjadi kajian untuk diteliti. Dalam penelitian ini, informan yang diteliti terdiri atas dua bagian. Pertama, sebagai sumber informasi/ data utama yaitu 1 orang pengelola, 1 orang tutor/ pendidik dan 25 orang peserta didik/warga belajar. Namun dari 25 orang warga belajar tersebut, yang menjadi fokus deskripsi dan analis dalam penelitian ini adalah lima (5) orang, dibatasi pada yang berlatar belakang kurang dalam membaca dan memiliki capaian keberhasilan pembelajaran yang baik, sehingga menunjukkan dampak yang positif dalam meningkatkan keberdayaan mereka. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian deskriptif kualitatif Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Permainan Kartu Kata (Penelitian dilaksanakan di TK AL-Fauzan Desa Ciharahas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, proses dan hasil, setelah dilaksanakan penelitian denagan dilaksanakannya pembelajaran melalui permaianan kartu kata dapat diketahui peningkatan kemampuan membaca anak sangat sangat meningkat berdasarkan analisis yang dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai kolabolator dapat diketahui bahwa penggunaan metode permaina kartu kata dapat meningkaykan kemampuan membaca permulaan yang meliputi menganal huruf, menyebutkan symbol huruf, menyebutkan kelompok suku kata, yang memiliki huruf awal yang sama Jurnal EMPOWERMENT Volume 6, Nomor 1 Februari 2017, ISSN No. 2252-4738 24 dan memahami hubungan antara bunyi dengan bnetuk huruf. Ditinjau dari hasil wawancara dalam mengikuti kegiatan kalau di presentasikan dari awaalnya 60% setelah dilasanakannya metode permainan kartu kata sekarang meningkat menjadi 90%. , ditinjau dari aktifitas guru sudah berjalan dengan baik dam berhasil dengan presentase 85%. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraokan di dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut; Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan kesenangan dan keingintahuan anak terhadap suatu konsep atau pengertian serta dapat mengembangkan motivasi belajar anak. Peningkatan perkembangan kemampuan membaca anak dapat dilakukan oleh guru melalui permainan kartu kata, membaca mendorong anak mendengarkan, berbicara, sehingga anak dapat belajar tata cara membaca, mempraktekan cara membaca dengan permainan kartu kata serta merangsang anak untuk melakukan dan menirinya. Agar kemampuan membaca anak dapat tercapai secara optimal diperlukan strategi dan pendekatan yang sesaui dengan karakteristikpembelajaran di TK, yaitu menggukan metode yang menyenangkan dengan media kartu kata untuk perkembangan kemampuan membaca anak serta melibatkan anak secara langsung dalam kegiatan membaca. Pelasanaan membaca menggunakan permainan kartu kata dapat meningkatkan membaca anak kelas B TK Al-Fauzan Kabupaten Cianjur terlihat dalam kemampuan membaca anak secara individu atau punkelompok dnegan keberanian anak tampil didepan kelas. E. DAFTAR PUSTAKA Adalilla, S, (2010). Pendidikan Anak Usia Dini. Rineka Cipta. Jakarta Mr.Lado.( 1976). Membaca Anak Usia Dini. Lubuk Agung. Jakarta UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 PAUD menurut Direktorat PAUD (2002) Wilson dan Peters (Resmini, Novi dan Hartati, Tatat, 2006). Membaca Anak Usia Dini. Rineka Cipta. Jakarta