Available online at : http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/gjik Gladi : Jurnal Ilmu Keolahragaan 10 (01) 2019, 56 - 67 Permalink/DOI: https://doi.org/10.21009/GJIK.010.06 MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS (TriAs) UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR 1Tri Alim Saputra Hidayat Universitas Nahdlatul Ulama Lampung Mataram Marga, Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Lampung 34194 *Corresponding Author : Email : alimpor2015@gmail.com Abstrak. Tujuan penelitian dan pengembangan model keterampilan renang gaya bebas (crawl) untuk anak usia Sekolah Dasar. Selain itu, penelitian dan pengembangan dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang pengembangan dan penerapan model pembelajaran dan mengetahui efektifitas, efisiensi model yang dibuat. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode penelitian pengembangan research and development (RnD) dari Borg and Gall. Subjek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah siswa Sekolah Dasar kecamatan metro lampung. Uji efektifitas model menggunakan instrumen tes ketermpilan gaya bebas (crawl) untuk mengumpulkan data kemampuan renang siswa Sekolah Dasar. Analisis data penelitian menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05. Analisis data diperoleh nilai rata-rata efektif data keterampilan renang pretest: 44,63 post test: 71,28 dengan nilai signifikansi dari keterampilan yaitu: keterampilan renang gaya bebas dengna t-hitung = -79,88, Df=39 dan P- value = 0,00 < 0,05. Dengan taraf signifikansi 0,05 maka h0 ditolak. Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas (crawl) untuk usia SD yang dikembangkan dapat diterapkan secara efektif dan eisien sehingga dapat meningkatkan keterampilan renang gaya bebas. Abstract,The purpose of research and development model swimming skills style free (crawl) to child primary school age. Besides, research and development done to obtain information in depth about the development and application of model of learning and uncover the effectiveness, efficiency model made. Research and development it uses the methodology the development of research & development (R n D) of borg and gall. Subject in research and development this is primary school student in metro lampung. A model test the effectiveness of using the instruments skills tests style free (crawl) to collect the data the ability of swimming primary school student. Data analysis test the research uses t and significance 0.05 economic situation. An analysis of data is collected the average effective value of the data swimming skills pre-test: 44.63 post-test: 71.28 with a value of significance in of skills which are: skill swimming style freely with t-hitung = -79.881, df = 39 and p-value = 0.00 > 0.05 it. Wih level of significance 0.05 then h0 rejected. Based on the information we can conclude that kind of classroom skills swimming style free (crawl) to primary school-aged developed can be applied effectively and efficiently so that it can be improved the skills of a style of free swimming. Keywords: Model, Skill, Swimming and Free Style mailto:alimpor2015@gmail.com Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 57 Tri Alim Saputra PENDAHULUAN Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Guru pendidikan jasmani dituntut untuk menjadi seorang guru yang inovatif, kreatif untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah. Usaha yang dilakukan oleh seorang guru adalah dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi maupun dengan menggunakan alat yang dapat membantu proses belajar siswa dan meningkatkan minat belajar siswa. Sehingga inovasi seorang guru sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan jasmani. Kurikulum dirancang untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, dan olahraga. Melalui Kurikululum yang telah dirancang dituntut adanya perubahan paradigma dalam dunia pendidikan yaitu pembelajaran yang semula berpusat pada guru beralih berpusat pada siswa. Pada pendidikan jasmani yang di dalam nya terdapat mata pelajaran renang, dimana renang merupakan salah satu cabang olahraga yang menyenangkan dan digemari masyarakat saat ini. Karna selain bermanfaat untuk kesehatan olahraga renang dapat menumbuhkan sifat keberanian serta percaya diri. Pada olahraga renang terdapat 4 gaya, meliputi: (1) gaya bebas (crawl) (2) gaya punggung (back Stroke). (3) gaya dada (breast stroke), (4) gaya kupu-kupu (butterfly). Dalam pembelajaran renang pada pendidikan jasmani yang didesain melalui kurikulum dan telah diatur secara rapi dimana pada usia sekolah dasar diajarkan pertama kali adalah gaya bebas (crawl). Gaya bebas pertama kali diberikan kepada anak usia dasar atau pemula karena gaya yang paling mudah seperti orang berjalan. Pada usia sekolah dasar peserta didik lebih tertarik dengan model Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 58 Tri Alim Saputra pembelajaran melalui variasi-variasi yang diberikan oleh pengajar. Antusias dan minat peserta didik akan meningkat apabila pendidik memberikan variasi permainan dibandingkan dengan pembelajaran dengan cara drill yang terkesan monoton karena karakteristik peserta didik usia pemula yang menyukai permainan. Oleh karena itu diperlukan penyajian model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif agar peserta didik tidak cenderung bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Inovasi dan kreatifitas yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran pendidikan jasmani sangat banyak cara dan metodenya, baik inovasi dalam hal sarana prasarana belajar, metode dalam mengajar, pendekatan dalam proses pembelajaran. Maka dengan adanya permasalahan dan kondisi yang terlampir di atas peneliti berupanya merancang teknik dan strategi pembelajaran. Dengan membuat model pembelajaran renang gaya bebas guna proses pembelajaran berlangsung dengan efektif serta dapat meningkatkan keterampilan gerak kepada peserta didik dengan merancang model sesuai karakter dan fase-fase perkembangan pada anak usia sekolah dasar. Konsep Pengembangan Model Model dapat dikatakan sebagai sesuatu yang menggambarkan pola berfikir. Produk pembelajaran dengan pengembangan model harus dilakukan secara bertahap, menyeluruh dan komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Sugiyono menyatakan “untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis”. Model pembelajaran terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru pendidikan jasmani. Baik hambatan dari sarana prasana maupun model pembelajaran yang kemudian timbul permasalahan dalam pembelajaran. Penelitian pengembangan (development research) merupakan kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program, proses dan hasil-hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria, konsistensi dan keefektifan secara internal. . Pendidikan jasmani yang dilakukan di sekolah-sekolah masih banyak mengalami kendala. Baik sarana prasarana dan strategi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada. Perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi kendala dalam pendidikan Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 59 Tri Alim Saputra jasmani. Oleh karena itu penelitian pengembangan dirancang untuk menghasilkan produk strategi pembelajaran. Sugiyono di dalam bukunya menuliskan bahwa “penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Penelitian pengembangan bukan untuk merinci dan menerapkan intervensi yang lengkap akan tetapi ditujukan untuk memberikan motivasi belajar dengan menampilkan pembelajaran yang menarik dan kreatif. Model Pembelajaran “Belajar mempunyai makna sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Tingkah laku itu mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Tingkah laku dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapak diamati dan yang tidak diamati. Tingkah laku yang dapat diamati disebut dengan behaviorial performance, sedangkan yang tidak dapat diamati disebut behaviorial tendency. “Oleh karena itu dalam dunia pengajaran ada baiknya guru menggunakan suatu prototipe dari suatu teori atau model. Disebut model karena hanya merupakan garis besar atau pokok- pokok yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional. Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang. Isi yang terkandung di dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Menurut Husdarta “Model pembelajaran menpunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode ataupun prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran: (1) Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik, (2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (3) Langkah-langkah mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dolaksanakan dengan optimal, (4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.” Model pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan mengacu kepada empat ciri khusus dari ciri-ciri model yang telah dijelaskan diatas. Model pembelajaran renang yang dikembangkan meliputi variasi-variasi pembelajaran renang gaya bebas. Menurut Meyer dalam Tite “model dapat dimaknai sebagai objek atau konsep yang Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 60 Tri Alim Saputra digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif ”. Kegiatan pembelajaran dapat di artikan sebagai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, dosen dengan mahasiswa atau pengajar dengan peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah guru sebagai pendidik atau pengajar yang bertugas untuk memberikan materi kepada peserta didik, sedangkan peserta didik berperan sebagi penerima materi dari seorang guru. Guru berperan menyampaikan materi kepada peserta didik yang diharapkan mencapai hasil yang baik. Dalam penyampaian materi perlu adanya inovasi agar peserta didik tidak merasa jenuh. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu dilakukan model pembelajaran yang kreatif untuk menarik antusias peserta didik dalam menerima materi. Model pembelajaran dilakukan untuk mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan standar kurikulum. Oleh karena itu model pembelajaran dapat bermanfaat untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif agar tujuan pembelajaran tercapai. Model pembelajaran renang gaya bebas yang dikembangkan mengacu kepada empat ciri khusus dari ciri-ciri model yang telah dijelaskan diatas. Model pembelajaran renang gaya bebas yang dikembangkan yaitu model pembelajaran yang shederhana. Di mana seorang murid dengan mudah dapat dengan mengikuti pembelajaran dengan model yang telah dibuat sebagai acuan untuk renang gaya bebas. Renang Gaya Bebas Renang dalam kamus Bahasa Idonesia adalah mengambang dan berjalan pada permukaan (dalam) air. Janet Evans mengatakan “bahwa Swimming is an activity many people have done virtually their entire lives. Kids look forward to days at the pool, lake, or ocean, splashing around and racing friends”. Olahraga ini diminati oleh semua tingkat usia baik dari orang dewasa, remaja, dan tidak terkecuali dengan anak- anak yang menantikan hari dimana mereka dapat bermain dikolam renang dengan teman-temannya seperti berkeliling di area kolam renang bahkan berkompetisi berenang. Air merupakan bagian penting dalam hidup, seperti yang di anjurkan oleh Nabi Muhammad S.A.W bahwa berkuda, memanah dan berenang penting di ajarkan oleh ank-anak pada usia sembilan tahun. Selain untuk olahraga, Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 61 Tri Alim Saputra berenang juga dapat digunakan untuk meraih prestasi dengan mengikuti perlombaan baik tingkat daerah, nasional dan internasional. Gaya renang yang diperlombakan terdiri dari 4 gaya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu- kupu dan gaya dada. Keempat gaya tersebut diperlombakan dalam setiap pertandingan tingkat daaerah, nasional dan internasional pada saat saat tertentu misal nya Porprov, Pon, Asian Games. Menurut David Haller: Hal pertama yang perlu diingat ketika mempelajari renang gaya bebas adalah tubuh harus berada pada posisi datar di atas air, sedangkan kaki hanya beberapa inci di bawah air. Hal yang utama adalah mempertahankan wajah diatas air dengan mata menatap ke bawah dan ke depan kecuali pada waktu bernafas. Bernaafas ke sisi sementara kepala segaris dengan permukaan air.” Koordinasi “Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh kecepatan”. Latihan koordinasi dapat dikembangkan dan anak usia dini antara umur 8-13 tahun mempunyai karakteristik, yaitu memiliki kecepatan belajar yang luar biasa. Selama melakukan koordinasi gerakan kaki secara terus menerus bergerak melakukan cambukan ke atas dan ke bawah dengan irama yang tetap dan rilek. Kemudian lengan melakukan tarikan dimulai dari entry, cacth, pull, dan push. Ketika lengan yang melakukan tarikan telah selesai berada disamping paha kemudian mengambil napas. Posisi kepala tetap dijaga agar tidak keluar dari porosnya. Pada saat lengan masuk ke permukaan air, kepala segera masuk ke dalam air. Gerakan koordinasi dikatakan baik apabila antara gerakan kaki, lengan, dan napas terjadinya sinkronisasi dalam irama yang tetap sehingga menghasilkan daya laju yang mulus. Gambar 1: Renang Gaya Bebas Tujuan Penelitian Penelitian dan pengembangan model pembelajaran renang gaya bebas (crawl) untuk usia siswa sekolah dasar secara khusus ada beberapa tujuan antara lain: Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 62 Tri Alim Saputra 1. Mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran renang gaya bebas (crawl) bagi siswa usia Sekolah Dasar. 2. Memperoleh data empiris tentang efektifitas hasil pengembangan model renang gaya bebas (crawl) untuk siswa usia Sekolah Dasar. Tujuan akhir dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa buku yang berisikan model pembelajaran renang gaya bebas (crawl) bagi siswa usia sekolah dasar, sehingga dapat melengkapi bantuan belajar yang ada pada saat ini, yakni agar pembelajaran pada siswa dapat diantaranya: 1) Efektif, artinya merupakan kelengkapan dalam meningkatkan efektifitas atau memudahkan siswa dalam mengembangkan keterampilan renang gaya bebas (crawl), khususnya untuk siswa Sekolah dasar. 2) Menarik, artinya merupakan kelengkapan belajar yang memiliki daya tarik sehingga siswa dapat termotivasi untuk memanfaatkan dan dapat belajar lebih maksimal lagi. Metode Penelitian Penelitian pengembangan model pembelajaran renang gaya bebas (crawl) menggunakan model penelitian dan pengembangan (Reseach and Development) dari Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh langkah yakni antara lain: (1) Reseach and information collecting (2) Planning (3) Development of the preliminary from of product (4) Preliminary field testing (5) Main product revision (6) Main field test. (7) Operational product revision (8) Operational field testing. (9) Final produk (10) Dissemination and implementation. Gambar 2: Skema penelitian RnD HASIL PENELITIAN Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Berdasarkan evaluasi uji coba kelompok kecil yang dilakukan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada saat melakukan pembelajaran renang guru harus lebih banyak Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 63 Tri Alim Saputra mengawasi karena dikhawatirkan ada beberapa anak yang luput dari pengawasan dan akan beresiko tenggelam. 2. Tingkat keamanan penggunaan alat dalam pembelajaran renang bagi pemula, dinyatakan sudah aman dan layak untuk digunakan. 3. Antusisme siswa akan menggalami peningkatan jika pembelajaran renang diberikan berupa model-model yang bervariasi dan tidak mengurangi inti pembelajaran itu sendiri. 4. Penggunaan alat-alat sederhana yang mudah didapat dinyatakan oleh para ahli sudah baik, namun disesuaikan dan dibuat lebih menarik lagi. 5. Penyusunan model dari yang mudah ke jenjang yang lebih sulit, para ahli menyatakan sudah tersusun dengan baik. 6. Ahli menyatakan efetivitas penyusunan model pembelajaran renang bagi siswa SD dirasakan sudah efektif dalam membantu guru pendidikan jasmani dan guru Sekolah Dasar untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran akuatik. Hasil Uji Coba Kelompok Besar Setelah revisi pengembangan produk renang gaya bebas (crawl) untuk anak usia sekolah dasar ini diujikan dalam skala kecil dan telah direvisi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba kelompok besar. Berdasarkan hasil uji coba terbatas (ujicoba kelompok kecil) yang telah dievaluasi oleh para ahli, kemudian peneliti melakukan revisi produk awal dan memperoleh 33 model pembelajaran renang gaya bebas pada olahraga renang yang akan digunakan dalam uji coba kelompok besar. Langkah selanjutnya setelah model diujicobakan dikelompok besar yaitu dengan subjek penelitian 80 orang siswa sekolah dasar dan hasilnya mengalami revisi dari ahli yaitu untuk peningkatan gerak harus disusun dari yang mudah ke yang sulit jadi diberikan tingkatan penambahan gerakan, selanjutnya setelah revisi ahli dikelompok besar dilanjutkan dengan uji efektifitas produk. Uji efektifitas Analisis data untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan analisis statistik parametrik, yaitu uji-t (paired t-test). Tabel 1. Analisis Data Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 pre_test 30.3500 40 2.43426 .38489 pos_test 48.4750 40 2.49088 .39384 Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 64 Tri Alim Saputra Berdasarkan hasil output dengan menggunakan SPSS 21 bahwa nilai rata-rata model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas sebelum diberikan model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas adalah 30.35 dan setelah diberikan perlakuan dengan model latihan small game 48.47 artinya bahwa nilai rata-rata model latihan small side game pada permainan sepakbola terdapat peningkatan. Koefesiensi Korelasi Tabel 2. Hasil Paired Sample Pre Test dan Post test N Correlation Sig. Pair 1 pre_test & pos_test 40 .830 .000 Berdasarkan hasil ouput tabel di atas bahwa koefisien model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas adalah 0.830 dengan p-value 0.00 < 0.05 jadi kesimpulannya signifikan. Uji Signifikansi Perbedaan Tabel 3. Signifikansi Perbedaan Paired Differences T d f Sig. (2- taile d) Mean Std. Deviat ion Std. Erro r Mea n 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper - 1.8125 0E1 1.4355 8 .226 99 - 18.58 412 - 17.66 588 - 79.8 51 3 9 .000 Dalam uji signifikansi perbedaan dengan SPSS 21 dapat hasil t-hitung = - 79.85, df = 39 dan p-value = 0.00 < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan model pembelajaran renang gaya bebas dan sesudah diberi model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas. Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan pembelajaran keterampilan renang gaya bebas dalam pembelajaran renang yang dikembangkan efektif dan dapat meningkatkan pembelajaran renang gaya bebas. Penelitian menggunakan diagram batang pada model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas bisa dilihat sebagai berikut : Gambar 3. Grafik model pembelajaran Pembahasan Produk a. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran untuk Anak Usia Sekolah Dasar Kelebihan model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas (crawl) untuk anak usia sekolah dasar adalah karena hasil akhir pada model pembelajaran berupa 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 Model pembelajaran keterampilan renang pre test post test Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 65 Tri Alim Saputra buku panduan, sehingga produk dapat dijadikan refrensi bagi pengajar atau pelatih karena dapat dijadikan pedoman atau panduan meningkatkan efektifitas keterampilan renang khususnya renang gaya bebas (crawl). Kekurangan yang terdapat pada model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas ini adalah karena konsep dasar yang dikembangkan hanya fokus pada kemampuan renang gaya bebas (crawl) saja, sedangkan dalam olahraga renang terdapat beberapa komponen gaya yang harus dikuasai oleh seorang perenang seperti gaya frog style, backstroke, butterfly. Faktor penghambat dalam penerapan model pembelajaran renang gaya bebas untuk sekolah dasar ini antara lain: (1) sarana dan prasarana di daerah yang terbatas, (2) terbatasnya dana yang dianggarkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dikolam renang. Melihat kekurangan dan kelebihan dari produk yang dibuat terdapat masukan yang akan peneliti sampaikan demi tercapainya penyempurnaan produk ini, adapun masukannya adalah sebagai berikut: 1. Dikarenakan ini adalah model maka perlu adanya penyesuaian gerak terhadap perenang (siswa) yang diberikan pembelajaran dengan variasi model. 2. Penggunaan alat yang lebih bervariasi membuat kesempatan perenang(siswa)melakukan gerakan lebih maksimal, sehingga lebih banyak dalam melakukanpengulangan gerakan. 3. Karakteristik dan pemahaman perenang, mengharuskan guru memberikan penjelasan untuk gerakan-gerakan yang dirasakan baru untuk dilakukan. b. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diupayakan secara maksimal sesuai dengan kemampuan dari peneliti, namun dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang harus diakui dan dikemukakan sebagai bahan pertimbangan dalam menggeneralisir hasil dari penelitian yang dicapai. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Uji coba lapangan penelitian ini dilakukan pada satu wilayah 3 Sekolah Dasar, Yaitu SD Negeri 3 Metro Pusat, SD Negeri 1 Metro Timur, SD Madrasah AL-ARSYAD Metro. 2. Adanya faktor-faktor psikologis yang diduga ikut mempengaruhi hasil penelitian antara lain: percaya diri, dan faktor psikologis lainnya. 3. Adanya faktor lain yang diduga ikut mempengaruhi hasil penelitian, yaitu tinggi badan, kekuatan, kemampuan koordinasi gerak serta kondisi fisik. Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 66 Tri Alim Saputra Kesimpulan Berdasarkan data yang diperolah, dari hasil uji coba lapangan dab pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Menghasilkan produk akhir berupa model pembelajaran renag gaya bebas (crawl) untuk anak usia sekolah dasar. Yang terdiri dari 35 model pembelajaran. 2. Dengan model pembelajaran renang gaya bebas untuk anak usia sekolah dasar pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien. Saran dan Rekomendasi Pada bagian ini dikemukakan beberapa saran oleh peneliti sehubungan dengan produk yang dikembangkan. Saran- saran yang dikemukakan meliputi saran pemanfaatan, saran deseminasi, dan saran pengembangan lebih lanjut. Saran pemanfaatan Produk pengembangan ini adalah model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas untuk anak usia sekolah dasar yang dapat digunakan oleh guru, pelatih maupun siswa. Dalam memanfaatkannya sangat perlu dipertimbangkan situasi, kondisi dan sarana prasarana. Saran Deseminasi Dalam penyebarluasan Pengembangan kesasaran yang lebih luas, peneliti memberikan saran, antara lain Sebelum disebarluaskan sebaiknya model pembelajaran keterampilan renangg gaya bebas untuk anak usia sekolah dasar ini di rancang kembali agar lebih baik, antara lain tentang cover maupun isi dari vasia model pembelajaran keterampilan yang telah dirancang oleh peneliti. Buku ini akan di cetak harusnya lebih banyak lagi agar para guru bisa memahami dan mengaplikasikan model ini dengan sempurna atu lebih efektif dan efisien. Saran Pengembangan Lebih Lanjut a. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik itu dari jumlah maupun sekolah yang digunakan sebagai kelompok uji coba. b. Hasil model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas ini dapat disebarluaskan ke seluruh guru di seluruh Indonesia. Demikian saran-saran terhadap pemanfaatannya, deseminasi, maupun model pembelajaran keterampilan renang gaya bebas ini. DAFTAR PUSTAKA dkk, Tite Juliantine. Model-Model Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang Warli Artika, 2013. Evant, Janet. Total Swimming. Champaign: United Graphics, 2007. Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (1), April - 67 Tri Alim Saputra Husdarta. Manajemen Pendidikan Jasmani . Bandung: Alfabeta, 2009. —. Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta, 2013. Husdarta, H.J.S. Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta, 2010. Samsudin. Kurikulum Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: PPS UNJ, 2014. —. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: Litera, 2008. Saputra, Husdarta dan Yudha M. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013. —. Buku Pintar Olahraga. Jogjakarta: Pustaka Baru Press, 2016. Tangkudung, James. Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Cerdas Jaya, 2013.