Available online at : http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/gjik  
Gladi : Jurnal Ilmu Keolahragaan 10 (02) 2019, 79 - 88  
Permalink/DOI: https://doi.org/10.21009/GJIK.102.02 

 
 

PENGARUH POWER  LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KOORDINASI MATA 

TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM 

PERMAINAN BOLA VOLI  PADA SISWA SMK NEGERI 10 MAKASSAR 
 

Alimin 1 
1 Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar 

Kampus Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar – 90222 

 

Corresponding Email : aliminali012@gmail.com 
 
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh power  lengan, panjang lengan serta koordinasi 

mata tangan terhadap keterampilan passing bawah pada cabang olahraga voli. Penelitian ini merupakan penelitian 

deskriptif dengan menggunakan desain analisis jalur dengan pengelolaan secara statistik menggunakan aplikasi 

SPSS versi 21.00 dan taraf signifikansi 0.05 atau 95 %. Populasi dalam penelitian ini adalah seluru siswa SMK 

Negeri 10 Makassar yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler bola voli sebanyak 30 orang. Dan sampel dalam 

penelitian ini adalah peneliti mengambil seluruh populasi sebanyak 30, teknik pengambilan sampel yaitu dengan 

teknik purposive sampling. Hasil penelitian dari hasil pengujian  analisis regresi struktur 1 dan struktur 2 

menunjukkan bahwa pengaruh langsung power  lengan terhadap koordinasi mata-tangan sebesar 0,844. Pengaruh 

langsung panjang lengan-terhadap koordinasi mata-tangan sebesar 0.266. Pengaruh langsung power  lengan 

terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0.845. Pengaruh langsung panjang lengan terhadap keterampilan 

passing bawah sebesar 0.429. Pengaruh langsung koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah 

sebesar 0,765. Dilihat dari nilai α 0,05 maka pengaruh langsung power  lengan, panjang lengan terhadap 

koordinasi mata-tangan dan power  lengan, panjang lengan, koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan 

passing bawah diterima karena nilai signifikansi di bawah α 0,05. Hasil penelitian dari nilai standardized 

coefficients beta. Pengaruh tidak langsung power  lengan melalui koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan 

passing bawah sebesar 0,645 lebih kecil dari pengaruh langsung power  lengan terhadap keterampilan passing 

bawah sebesar 0,845. Pengaruh tidak langsung panjang lengan melalui koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah sebesar 0.203 lebih kecil dari pengaruh langsung panjang lengan terhadap 

keterampilan passing bawah sebesar 0,429.  

 

Kata Kunci: power  lengan, panjang lengan, koordinasi mata-tangan dan keterampilan passing bawah. 

 
Abstract: The study aims at examining the influence of arms power and arm’s length directly on lower passing 

skills, and the indirect influence of arms power and arm’s length on lower passing skills based on yeast-hands 

coordination. The study is descriptive research by using path analysis design which is processed statistically using 

SPSS version 21.00 application at the significant level 0.05 or 95%. The populations of the study were students 

at SMKN 10 Makassar who took extracurricular in volleyball with 30 students. The samples were all population 

with 30 students taken by employing purposive sampling technique. The results of the study from regression 

analysis of structure 1 and 2 indicated that the direct influence of arms power on eyes-hand coordination is 0.844. 

The direct influence of arm’s length on eyes-hands coordination is 0.266. The indirect influence arms power on 

lower passing skills is 0.845. The direct influence of arm’s length on lower passing skills is 0.429. The direct 

influence of eyes-hands coordination on lowers passing skills is 0.765. Based on the value of α 0.05, the direct 

influence of arms power, arm’s length on eyes-hands coordination and arms power, arm’s length, eyes-hands 

coordination on lower passing skills are accepted because the significant value is lower α 0.05. The results of the 

study from the standardized coefficients beta value indicated that the indirect influence of arms power through 

eyes-hands coordination on lower passing skills is 0.645 which is smaller than the direct influence of arms power 

on lower passing skills by 0.845. The indirect influence of arm’s length through eyes-hands coordination on lower 

passing skills is 0.203 which is smaller than the direct influence of arm’s length of lower passing skills by 0.429.  

 

Keywords: arms power, arm’s length, eyes-hands coordination and lower passing skills. 

 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 80 

Alimin 
 

 

PENDAHULUAN 

Permainan bola voli merupakan 

salah satu cabang olahraga yang sangat 

digemari oleh masyarakat Indonesia. 

Perhatian pemerintah terhadap bidang 

keolahragaan semakin meningkat terutama 

faktor-faktor pendukung untuk pencapaian 

prestasi baik di tingkat regional, nasional, 

maupun internasional. 

Teknik dasar bola voli. Menurut 

rahmani  (2014 : 115 dalam jurnal Rendy 

Abrasyi, Bambang Sujiono, Hernawan, 

2018) dalam cabang olahraga bola voli 

terdapat beberapa teknik dasar diantaranya 

servis, passing, smash, dan blocking. 

Menurut Peter Waite (2009 : 43 

dalam jurnal rendy abrasyi, bambang 

sujiono, hernawan, 2018) passing is one of 

the most vital skills in the sport of 

volleyball; without it, you will have no 

offense. Passing adalah keterampilan yang 

paling sering digunakan dan diperlukan, 

tanpa adanya passing, permainan tidak 

akan berjalan dengan lancar pada 

permainan. 

Salah satu teknik dasar permainan 

bola voli yang menjadi titik lemah pada saat 

permainan berlangsung adalah 

keterampilan passing bawah, padahal 

passing bawah memegang peranan penting 

dalam bertahan dan menyerang. 

Passing bawah adalah umpan yang 

diberikan kepada teman satu tim yang 

menggunakan lengan yang lurus dan di 

kunci, telapak tangan menyilang, telapak 

tangan di tekan ibu jari dan telapak tangan 

menghadap ke atas. (rendy abrasyi, 

bambang sujiono, hernawan, 2018). 

Berdasarkan pengamatan peneliti 

bahwa selain melakukan teknik dasar 

dengan baik dan benar, permasalahan yang 

sering terjadi dalam permainan bola voli 

adalah siswa di sekolah  terkadang 

mengabaikan hal-hal yang berkontribusi 

dalam pelaksanaan passing bawah. Faktor-

faktor tersebut antara lain kekuatan otot 

lengan, panjang lengan dan koordinasi mata 

tangan.  

Dalam melakukan passing bawah 

pada permainan bola voli diperlukan lengan 

yang kuat, karena merupakan salah satu 

faktor keberhasilan dalam melakukan 

passing bawah. Kekuatan otot lengan 

adalah keterampilan otot lengan dalam 

mengembangkan tenaga maksimum dalam 

kontraksi yang maksimal untuk mengatasi 

beban atau hambatan. Kekuatan adalah 

keterampilan dari otot untuk mengatasi 

tahanan atau beban dalam menjalankan 

aktivitas. Tahanan dalam hal ini adalah bola 

yang diterima dengan passing bawah. 

Menurut M. Sajoto (1988: 58) daya 

ledak atau Muscular power  adalah 

“kemampuan seseorang untuk melakukan 

kekuatan maksimum dengan usaha yang 

dikerahkan dalam waktu sependek-



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 81 

Alimin 
 

 

pendeknya.”. Dalam hal ini dapat 

dikemukakan bahwa, daya ledak atau 

power  = kekuatan atau Force X kecepatan 

atau velocity (P = F x T) seperti gerak dalam 

tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan 

lainnya yang bersifat explosive. 

Koordinasi mata tangan yang baik 

turut menunjang keterampilan gerak dalam 

melakukan passing bawah pada permainan 

bola voli karena seseorang yang memiliki 

koordinasi yang baik mampu bergerak 

dengan mudah dan lancar dalam melakukan 

rangkaian gerakan, iramanya terkontrol 

dengan baik serta mampu melakukan 

gerakan yang efisien. 

Koordinasi adalah menggabungkan 

sistem syaraf terpisah dengan 

mengubahnya menjadi suatu pola gerak 

yang efisien. Semakin kompleks suatu 

gerakan, maka semakin tinggi tingkat 

koordinasinya.  

Bompa & Tudor (1990, p. 56) 

menyatakan bahwa koordinasi adalah suatu 

komponen biomotorik yang sangat 

kompleks, saling berhubungan dengan 

kecepatan, kekuatan, daya tahan dan 

kulentukkan. Kecenderungan orang selama 

ini mengartikan koordinasi sebagai 

keterampilan seseorang untuk merangkai 

beberapa unsur gerakan menjadi suatu 

gerakan yang selaras dan sesuai dengan 

tujuannya.  

Dalam pencapaian hasil passing 

bawah yang baik dalam permainan bola 

voli, selain memiliki kekuatan otot lengan 

dan koordinasi mata tangan yang baik, 

antropometri (panjang lengan) juga 

merupakan salah satu bagian yang sangat 

penting dalam pencapaian hasil gerak yang 

sempurna, terutama sekali menyangkut 

kapasitas raihan atau keterampilan 

menjangkau dalam sebuah aktivitas 

olahraga tertentu. Raihan dalam hal ini 

adalah  keterampilan menjangkau bola voli 

pada saat melakukan passing bawah. 

Terutama dalam menjangkau bola liar yang 

jauh dan keras. 

Menurut Suharno (1985:9) pemain 

bola voli yang baik harus memiliki antara 

lain anatomis yang baik, tinggi badan 180 

cm ke atas untuk putra dan 160 cm ke atas 

untuk putri. Pendapat tersebut dipertegas 

oleh Yunus (1992, p. 35) bahwa penjelasan 

di atas mempunyai pemikiran bahwa 

ukuran panjang lengan menyesuaikan 

dengan tinggi badan. Semakin tinggi badan 

seseorang, maka ukuran lengan akan 

bertambah. Lebih lanjut Suharno (1985:9) 

menjelaskan bahwa tangan panjang dan 

ramping tetapi harus memiliki daya ledak 

yang tinggi untuk pukulan bola voli.  

Oleh karena itu, untuk mencapai 

hasil passing bawah yang baik, bukan 

hanya menguasai teknik dengan benar tapi 

kita juga perlu memperhatikan komponen 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 82 

Alimin 
 

 

fisik, seperti kekuatan otot lengan, 

koordinasi mata tangan serta kondisi 

antropometri (panjang lengan). 

Jadi keterampilan seorang pemain 

bola voli untuk memadukan unsur kekuatan 

otot lengan, koordinasi mata tangan yang 

didukung dengan panjang lengan yang baik 

pada saat melakukan passing bawah akan 

berpengaruh terhadap baik buruknya 

ayunan yang dihasilkan. 

Dari teori di atas mendorong 

peneliti untuk mengadakan suatu penelitian 

yakni “Pengaruh Power  Lengan, Panjang 

Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan 

Terhadap Keterampilan Passing Bawah 

Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa 

SMK Negeri 10 Makassar”. 

 

METODE 

Pada dasarnya metode merupakan 

teknik atau cara yang dipergunakan  untuk 

mencari pembuktian secara ilmiah yang 

dilakukan secara sistematis dalam 

mengungkapkan dan memberi jawaban atas 

permasalahan yang dikemukakan dalam 

suatu penelitian, sehingga arah dan tujuan 

pengungkapan fakta atau kebenaran sesuai 

dengan apa yang ditemukan dalam 

penelitian. 

Menurut Sugiyono (2017, p. 35) 

mengemukakan bahwa “variabel penelitian 

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa 

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk 

dipelajari sehingga diperoleh informasi 

tentang hal tersebut, kemudian ditarik 

kesimpulannya.  

Variabel dalam penelitian ini adalah 

power  lengan (X1), panjang lengan (X2), 

koordinasi mata – tangan (X3) dan 

keterampilan passing bawah (Y). Power  

lengan adalah kemampuan otot lengan 

dalam mengembangkan tenaga maksimum 

dalam kontraksi yang maksimal dalam 

waktu yang sependek-pendeknya. Panjang 

lengan merupakan bagian dari struktur 

tubuh yang merupakan salah satu indikator 

penggerak bagi tubuh dalam melakukan 

gerak atau aktivitas termasuk dalam 

kegiatan olahraga.  

Koordinasi adalah kemampuan 

seseorang dalam merangkai berbagai 

macam gerakan menjadi satu dalam satu 

satuan waktu dengan gerakan yang selaras 

dan sesuai dengan tujuan. Tingkat 

koordinasi atau baik tidaknya koordinasi 

gerak seseorang tercermin dalam 

kemampuannya untuk melakukan suatu 

gerakan secara mulus, tepat dan efisien. 

Passing bawah merupakan cara memainkan 

bola dengan menggunakan kedua lengan 

yang saling bertautan atau dengan satu 

lengan. Perkenaan bola pada passing bawah 

yaitu di atas pergelangan tangan.   

Teknik pengumpulan data yang 

dipakai dalam penelitian ini adalah metode 

pengukuran dan tes  yang merupakan suatu 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 83 

Alimin 
 

 

cara pengumpulan data untuk dianalisis. 

Teknik pengumpulan data merupakan salah 

satu langkah penting dalam penelitian 

karena akan dihubungkan dengan data yang 

diperoleh selama penelitian. Untuk 

memperoleh data yang sesuai dengan 

penelitian ini, maka teknik digunakan 

adalah metode survei ke kelapangan 

kemudian dilakukan    kemudian dilakukan 

pengukuran dan tes. Penelitian ini 

dilaksanakan di SMK Negeri 10 Makassar. 

 

HASIL DAN PEMBASAHAN 

 

Tabel 1. Deskripsi data hasil 

Perhitungan (X1) 

 (X1) 

N  30 

Mean 28.07 

Median 28.00 

Std. Deviation    2.625 

Variance 6.892 

Range 10 

Minimum 24 

Maximum 34 

Sum 842 

Sumber: Analisis Data SPSS versi 21, 

2018 

 

Tabel 2. Deskripsi data hasil perhitungan 

(X2) 

 (X2) 

N  30 

Mean 77.97 

Median 78.50 

Std. Deviation   4.694 

Variance 22.033 

Range 16 

Minimum 69 

Maximum 85 

Sum 2339 

Sumber: Analisis Data SPSS versi 21, 

2018 

 

 

 

 

 

Tabel 3. Deskripsi data hasil perhitungan 

(X3) 

 (X3) 

N  30 

Mean 18.07 

Median   18.00 

Std. Deviation 2.149 

Variance   4.616 

Range 8 

Minimum 14 

Maximum 22 

Sum 542 

Sumber: Analisis Data SPSS versi 21, 

2018 

 

Tabel 4. Deskripsi data hasil perhitungan 

(Y) 

 (Y) 

N  30 

Mean 18.13 

Median 18.00 

Std. Deviation 1.889 

Variance 3.568 

Range 6 

Minimum 15 

Maximum 21 

Sum 544 

Sumber: Analisis Data SPSS versi 21, 

2018 

 

Adapun hasil pengujian normalitas 

data variabel power  lengan, panjang lengan 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 84 

Alimin 
 

 

dan koordinasi mata – tangan terhadap 

keterampilan passing bawah siswa SMK 

Negeri 10 Makassar, dapat dilihat pada 

tabel berikut: 

 

 

 

Tabel 5. Hasil Pengujian Normalitas data 

Variabel power  lengan, panjang lengan, 

dan koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah dalam 

permainan bola voli pada siswa SMK 

Negeri 10 Makassar. 

Variabel KS-Z 
P-

Value 
α 

X1 0.681 0.742 0.05 

X2 0.757 0.615 0.05 

X3 0.555 0.918 0.05 

Y 0.603 0.860 0.05 

 

Pengujian hipotesis dari data setiap 

variabel yang dikemukakan pada hipotesis 

tersebut dilakukan dengan menggunakan 

dengan SPSS versi 21. Adapun hasil yang 

diperoleh dapat dilihat pada tabel koefisien 

persamaan struktural model I sebagai 

berikut: 

Tabel 6. Hasil analisis multivariate  

regresi struktur 1 variabel power  lengan 

terhadap koordinasi mata-tangan. 

Variabel Beta P Α 

X1  

0,844 

 

0,000 

 

0,05 
X3 

X2   

X3     

0,266 

0,010 0,05 

 

Persamaan tabel 6 di atas dikatakan 

layak untuk digunakan karena nilai P pada 

uji tersebut <0,05. Dari tabel koefisien 

Model Sub Struktur 1 di atas diperoleh nilai 

koefisien persamaan struktural untuk 

variabel power  lengan terhadap koordinasi 

mata-tangan sebesar 0,844. Artinya 

terdapat pengaruh langsung yang signifikan 

power  lengan terhadap koordinasi mata-

tangan. 

Persamaan di atas dikatakan layak 

untuk digunakan karena nilai P pada uji 

tersebut < 0,05. Dari tabel koefisien Model 

Sub Struktur 1 di atas diperoleh nilai 

koefisien persamaan struktural untuk 

panjang lengan terhadap koordinasi mata-

tangan sebesar 0,266. Artinya terdapat 

pengaruh langsung yang signifikan panjang 

lengan terhadap koordinasi mata-tangan. 

Adapun hasil pengolahan data 

menggunakan SPSS versi 21 untuk 

hipotesis tersebut dapat dilihat pada tabel 

berikut: 

Tabel 7. Hasil analisis multivariate  

regresi struktur 2 variabel power  lengan, 

panjang lengan dan koordinasi mata-

tangan terhadap keterampilan passing 

bawah. 

Variabel Beta P Α 

X1 0,845 0,019 0,05 

 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 85 

Alimin 
 

 

Y 

X2 0,429 0,037 0,05 

Y 

X3 0,765 0,035 0,05 

Y 

 

a) Nilai koefisien persamaan struktural 

untuk variabel power  lengan terhadap 

keterampilan passing bawah sebesar 

0,845 dengan signifikan yang diperoleh 

adalah 0,019. Karena nilai signifikan 

lebih kecil dari 0,05 (0,019 < 0,05) 

maka dapat diambil keputusan Ho 

ditolak. Artinya terdapat pengaruh 

langsung yang signifikan power  lengan 

terhadap keterampilan passing bawah. 

b) Nilai koefisien panjang lengan terhadap 

keterampilan passing bawah sebesar 

0,429 dengan signifikan yang diperoleh 

adalah 0,037. Karena nilai signifikan 

lebih kecil dari 0,05 (0,037 < 0,05) 

maka dapat diambil keputusan Ho 

ditolak. Artinya terdapat pengaruh 

langsung yang signifikan panjang 

lengan terhadap keterampilan passing 

bawah. 

c) Nilai koefisien koordinasi mata-tangan 

terhadap keterampilan passing bawah 

sebesar 0,765 dengan signifikan yang 

diperoleh adalah 0,035. Karena nilai 

signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,035 < 

0,05) maka dapat diambil keputusan Ho 

ditolak. Artinya terdapat pengaruh 

langsung yang signifikan koordinasi 

mata-tangan terhadap keterampilan 

passing bawah. 

Dalam desain analisis jalur terdapat 

pengaruh secara tidak langsung, maka 

hipotesis tersebut juga perlu diuji apakah 

memiliki pengaruh tidak langsung yang 

signifikan atau tidak memiliki pengaruh 

tidak langsung yang signifikan. Koefisien 

yang dapat menjelaskan pengaruh antar 

variabel ini adalah standardized coefficient 

beta. 

Pada hipotesis keenam yaitu untuk 

mengetahui apakah ada pengaruh tidak 

langsung power  lengan melalui koordinasi 

mata-tangan terhadap keterampilan passing 

bawah. Diketahui nilai koefisien beta 

pengaruh langsung power  lengan terhadap 

koordinasi mata-tangan adalah 0,844 dan 

nilai koefisien beta pengaruh langsung 

terhadap koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah adalah 0,765. 

Maka nilai koefisien beta pengaruh tidak 

langsung power  lengan melalui koordinasi 

mata-tangan terhadap keterampilan passing 

bawah adalah  (0,844*0,765 = 0,645). Dan 

hasil analisis multivariate  dari variabel 

power  lengan dengan variabel koordinasi 

mata-tangan diperoleh nilai sig sebesar 

0,000 dan nilai koordinasi mata-tangan 

terhadap keterampilan passing bawah 

diperoleh nilai sig sebesar 0,035. Maka 

nilai sig pengaruh tidak langsung power  



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 86 

Alimin 
 

 

lengan melalui koordinasi mata-tangan 

terhadap keterampilan passing bawah 

adalah (0,000*0,035=0,000). Karena nilai 

sig lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat 

disimpulkan bahwa pengaruh power  

lengan cenderung berpengaruh secara 

langsung terhadap keterampilan passing 

bawah tanpa perlu melalui faktor 

koordinasi mata-tangan. 

Pada hipotesis ketujuh yaitu untuk 

mengetahui apakah ada pengaruh tidak 

langsung panjang lengan melalui 

koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah. Diketahui 

nilai koefisien beta pengaruh langsung 

panjang lengan terhadap koordinasi mata-

tangan adalah 0,266 dan nilai koefisien beta 

pengaruh langsung koordinasi mata-tangan 

terhadap keterampilan passing bawah 

adalah 0,765. Maka nilai koefisien beta 

pengaruh tidak langsung panjang lengan 

melalui koordinasi mata-tangan terhadap 

hasil keterampilan passing bawah adalah  

(0,266*0,765 = 0,203). Dan hasil analisis 

multivariate  dari variabel panjang lengan 

dengan variabel koordinasi mata-tangan 

diperoleh nilai sig sebesar 0,010 dan nilai 

koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah diperoleh nilai 

sig sebesar 0,035. Maka nilai sig pengaruh 

tidak langsung panjang lengan melalui 

koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah adalah 

(0,010*0,035=0,00035). Karena nilai sig 

lebih kecil dari 0,05 Sehingga dapat 

disimpulkan bahwa pengaruh panjang 

lengan cenderung berpengaruh secara 

langsung terhadap keterampilan passing 

bawah tanpa perlu melalui faktor 

koordinasi mata-tangan. 

1. Ada pengaruh langsung power  lengan 

terhadap koordinasi mata-tangan pada 

siswa SMK N 10 Makassar.  

Dari hasil analisis data yang 

diperoleh ada tiga hal yang ditunjukkan. 

Pertama, nilai koefisien beta variabel 

power lengan terhadap koordinasi 

mata-tangan sebesar 0,844. Kedua, nilai 

signifikansi yang diperoleh sebesar 

0,000. Ketiga, nilai signifikan yang 

diperoleh lebih kecil dari α 0,05 

(0,000<0,05). 

2. Ada pengaruh langsung panjang lengan 

terhadap koordinasi mata-tangan pada 

siswa SMK N 10 Makassar. 

Dari hasil analisis data yang 

diperoleh ada tiga hal yang ditunjukkan. 

Pertama, nilai koefisien beta variabel 

panjang lengan terhadap koordinasi 

mata-tangan sebesar 0,266. Kedua, nilai 

signifikansi yang diperoleh sebesar 

0,010. Ketiga, nilai signifikan yang 

diperoleh lebih kecil dari α 0,05 

(0,010<0,05). 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 87 

Alimin 
 

 

3. Ada pengaruh langsung power  lengan 

terhadap keterampilan passing bawah 

pada siswa SMK N 10 Makassar. 

Dari hasil analisis data yang 

diperoleh ada tiga hal yang ditunjukkan. 

Pertama, nilai koefisien beta variabel 

power  lengan terhadap keterampilan 

passing bawah sebesar 0,845. Kedua, 

nilai signifikansi yang diperoleh 

sebesar 0,019. Ketiga, nilai signifikan 

yang diperoleh lebih kecil dari α 0,05 

(0,019<0,05). 

4. Ada pengaruh langsung panjang lengan 

terhadap keterampilan passing bawah 

pada siswa SMK N 10 Makassar. 

Dari hasil analisis data yang 

diperoleh ada tiga hal yang ditunjukkan. 

Pertama, nilai koefisien beta variabel 

panjang lengan terhadap keterampilan 

passing bawah sebesar 0,429. Kedua, 

nilai signifikansi yang diperoleh 

sebesar 0,037. Ketiga, nilai signifikan 

yang diperoleh lebih kecil dari α 0,05 

(0,037<0,05). 

5. Ada pengaruh langsung koordinasi 

mata - tangan terhadap keterampilan 

passing bawah pada siswa SMK N 10 

Makassar.  

Dari hasil analisis data yang 

diperoleh ada tiga hal yang ditunjukkan. 

Pertama, nilai koefisien beta variabel 

koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah sebesar 

0,765. Kedua, nilai signifikansi yang 

diperoleh sebesar 0,035. Ketiga, nilai 

signifikan yang diperoleh lebih kecil 

dari α 0,05 (0,035<0,05). 

 

KESIMPULAN  

Berdasarkan hasil penelitian dan 

pembahasan yang telah dikemukakan, 

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. 

1) Ada pengaruh langsung power  lengan 

terhadap koordinasi mata-tangan pada 

siswa SMK Negeri 10 Makassar. 2) Ada 

pengaruh langsung panjang lengan 

terhadap koordinasi mata-tangan pada 

siswa SMK Negeri 10 Makassar. 3) Ada 

pengaruh langsung power  lengan terhadap 

keterampilan passing bawah dalam 

permainan bola voli pada siswa SMK 

Negeri 10 Makassar. 4) Ada pengaruh 

langsung panjang lengan terhadap 

keterampilan passing bawah dalam 

permainan bola voli pada siswa SMK 

Negeri 10 Makassar. 5) Ada pengaruh 

langsung koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah dalam 

permainan bola voli pada siswa SMK 

Negeri 10 Makassar. 6) Ada pengaruh 

tidak langsung power  lengan melalui 

koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah dalam 

permainan bola voli pada siswa SMK 

Negeri 10 Makassar. 7) Ada pengaruh 

tidak langsung panjang lengan melalui 

 



Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan, 10 (2), Oktober - 88 

Alimin 
 

 

koordinasi mata-tangan terhadap 

keterampilan passing bawah dalam 

permainan bola voli pada siswa SMK 

Negeri 10 Makassar.  

Berdasarkan kesimpulan tersebut 

di atas, maka dapat disarankan bagi  para 

pembina atau guru olahraga, 

direkomendasikan bahwa kiranya dalam 

upaya untuk meningkatkan keterampilan 

passing bawah pada siswa atau atlet  

hendaknya memperhatikan beberapa unsur 

di luar teknik dasar passing bawah salah 

satunya adalah kondisi fisik. bagi para 

siswa, disarankan bahwa siswa perlu 

membekali diri dengan kondisi fisik yang 

baik agar lebih mudah meningkatkan 

prestasinya. 

DAFTAR PUSTAKA 

Ahmadi, N. (2007). Panduan Olahraga 

Bola Voli. Surakarta: Era Pustaka 

Utama. 

Andi, R. (2012). Kontribusi Panjang 

Lengan, Kelentukan Pergelangan 

Tangan Terhadap Kemampuan 

Pukulan Dropshot Bulu Tangkis 

Mahasiswa Fik UNM. Jurnal Kajian 

Pendidikan Jasmani Kesehatan & 

Rekreasi, 3(3). 

Andy, N. (2017). Hubungan antara 

panjang lengan, kekuatan otot lengan 

dengan keterampilan passing bawah 

bola voli sma negeri 5 bandar 

lampung. Universitas Lampung. 

Anwar, P. (2012). Pertumbuhan Dan 

Perkembangan Fisik Pendidikan 

Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. 

Makassar: Badan Penerbit Universitas 

Negeri Makassar. 

Bompa, & Tudor, O. (1990). Theory And 

Metodology Of Training. Lowa: 

Kendal/Hunt Publishing Company. 

Burhan, B. (2006). Metodologi penelitian 

kuantitatif. Jakarta: Kencana. 

Durwachter, G. (2002). Belajar Dan 

Berlatih Sambil Bermai Bolavolley. 

Jakarta: Gramedia. 

Halim, & Ichsan, N. (2004). Tes dan 

pengukuran kesegaran jasmani. 

Makassar: Badan Penerbit Universitas 

Negeri Makassar. 

Harsono. (1998). Coaching Dan Aspek-

aspek Psikologi Dalam Coaching. 

Jakarta: PT. Dirjen Dikti P2LPT. 

Hikmad, H. (2012). Analisis Kemampuan 

Passing Bawah Dalam Permainan 

Bola Voli Pada Siswa Cokroaminoto 

Tamalanrea Makassar. Jurnal 

Pendidikan Kepelatihan Olahraga 

FIK UNM, 4(3). 

Juliansyah, N. (2016). Metodologi 

Penelitian. Jakarta: Kencana. 

Rendy Abrasyi, Bambang Sujiono, 

Hernawan, D. (2018). Model Latihan 

Passing Bawah Bola Voli Pada Siswa 

Sekolah Menengah Pertama. Journal 

Sport Area Penjaskesrek FKIP UIR, 

2(3), 178. 

Sugiyono. (2017). Metode penelitian 

kuantitatif, kualitatif dan R&D. 

Bandung: Alfabeta. 

Suharsimi, A. (1998). Prosedur Penelitian 

Suatu Pendekatan Praktik. Rineka 

Cipta. 

Viera, & Bonnie. (2004). Bola Voli Tingkat 

Pemula. Jakarta: PT. Raja Grafindo 

Persada. 

Widiastuti. (2017). Teknik Dasar Bermain 

Bola Voli. Jakarta: PT Raja Grafindo 

Persada. 

Winarno. (2013). Teknik Dasar Bermain 

Bola Voli. Malang: Universitas Negeri 

Malang (UM Press). 

Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan 

Bolavoli. Jakarta: Jakarta: 

Depdikbud, Dirjendikti, PPTK.