Microsoft Word - 12-Azharia.docx Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 505 Received : 13-03-2021 Revised : 01-04-2021 Published : 15-04-2021 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN VIDEO ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA MADRASAH ALIYAH Azhariansah Madrasah Aliyah Nurul Ummah, Kota Yogyakarta, Indonesia ianiansah2019@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis teks eksplanasi siswa Madrasah Aliyah Nurul Ummah Kota Yogyakarta setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD) berbantuan video animasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis & McTaggart. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang setiap pertemuan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan beserta observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes tulis. Teknik analisis data kualitatif mempergunakan model Miles & Huberman, sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menulis teks eksplanasi siswa MA Nurul Ummah Kota Yogyakarta setelah penerapan model pembelajaran kooperatif student team achievement division (STAD) berbantuan video animasi berhasil ditingkatkan. Di siklus 1, terdapat 27 siswa yang telah mencapai skor ≥75 atau sebesar 79.41%. Di siklus 2, terdapat 30 siswa yang telah mencapai skor ≥75 atau sebesar 88.23% dalam kategori tinggi. Persentase di siklus 2 ini telah melampaui persentase keberhasilan penelitian sebesar 85% dengan kenaikan sebesar 11.11%. Kata kunci: stad; video animasi; teks eksplanasi Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 506 PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa di Indonesia tidak lepas dari adanya pengaruh pembelajaran bahasa yang berlaku di dunia saat ini. Pelbagai model, pendekatan, dan metode pembelajaran bahasa yang mengalami perkembangan di dunia dipungut ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Secara umum, terdapat dua corak penyajian materi pembelajaran bahasa di dunia yang turut memengaruhi materi pembelajaran bahasa di Indonesia, yaitu pembelajaran dengan konsentrasi pokoknya pada bentuk (form) bahasa dan pembelajaran dengan konsentrasi pokok pada fungsi (function) bahasa. Pembelajaran dengan memokusan bentuk bahasa lebih terkonsentrasi pada kecakapan pemahaman struktur (tata bahasa), sedangkan pembelajaran dengan konsentrasi pada fungsi bahasa lebih terfokuskan pada kecakapan pemakaian bahasa (Kemendikbud, 2013: 9). Di Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia mempergunakan pembelajaran berbasis teks. Pembelajaran berbasis teks ialah pembelajaran yang menjadikan teks sebagai dasar, asas, pangkal, dan tumpuan. Dalam konteks ini, fungsi pembelajaran bahasa Indonesia ialah pengembangan kemahiran pemahaman dan penciptaan teks karena komunikasinya berlangsung dalam teks atau pada ranah teks (Dewantara, Sutama, dan Wisudariani, 2019: 276). Karena aktivitas pamungkas dalam pembelajaran berbasis teks harus terproduksi teks, siswa harus dituntut untuk terlatih dalam menulis agar mahir dalam melakukannya. Menulis dapat dipahami dengan daya ungkap ekspresi terhadap sesuatu dengan mempergunakan bahasa tulis. Sesuatu yang dimaksudkan di sini bisa dimaknai dengan pikiran, perasaan, dan pengalaman, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain (Saleh, 2016: 96). Untuk itu, siswa harus mempunyai nalar yang kreatif saat akan menulis teks. Salah satu teks tersebut adalah teks eksplanasi. Ditelisik dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia, teks eksplanasi ialah materi dalam kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Materi teks eksplanasi tersajikan dalam struktur dan kaidah kebahasaan. Teks eksplanasi ini ialah teks yang memuat pemaparan mengenai proses yang berkaitan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan sebagainya. Teks eksplanasi bersumber dari pertanyaan seseorang yang berkaitan dengan “mengapa” dan “bagaimana” dari fenomena tersebut. (Priyatni, 2014: 82). Teks eksplanasi memiliki tiga struktur, yakni pernyataan umum, rangkaian sebab akibat, dan interpretasi. Eksplanasi ditulis untuk men-justifikasi bahwa sesuatu yang dijelaskan secara kausal itu betul adanya dengan memerhatikan kaidah kebahasaannya (Budi, 2017: 68). Oleh karena itu, siswa dituntut untuk mempunyai nalar kritis dan kreatif agar mampu mengungkapkan fenomena-fenomena yang dijumpainya ke dalam sebuah tulisan sehingga terciptalah teks eksplanasi sesuai dengan yang dikehendaki. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran teks eksplanasi, terkadang ditemui adanya siswa yang masih belum seutuhnya memahami teks yang sedang ditelaahnya. Siswa masih belum mampu memahami struktur, kaidah, karakteristik, serta kebahasaan teks eksplanasi. Padahal, siswa tidak hanya sekadar mengetahui dan memahami bentuk teks semata, tetapi juga harus dituntut untuk mempraktikkannya dengan menuliskan bentuk teks yang diketahui dan dipahaminya tersebut. Jika tidak segera teratasi, persoalan ini akan menjadi preseden negatif bagi pembelajaran berbasis teks, terutama menulis teks eksplanasi, karena akan melahirkan sebuah asumsi bahwa menulis itu susah sehingga siswa tidak memiliki motivasi untuk memulainya. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 507 Dengan kondisi riil di atas, peneliti sekaligus sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia menyadari bahwa pembelajaran yang dikerjakan selama ini belum efektif karena pilihan model pembelajaran dirasakan belum tepat. Guru masih lebih mendominasi ketimbang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Siswa lebih cenderung hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, pasif, dan berat hati untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat. Karena tidak muncul dinamika, kreativitas, dan keaktifan siswa, guru mengalami kesulitan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Siswa pun menemui kesukaran dalam upaya pemahaman atas materi teks eksplanasi, lebih-lebih menulis teks eksplanasi. Oleh karenanya, perlu adanya solusi agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari hasil penelusuran pelbagai pustaka yang berhubungan dengan persoalan pembelajaran serta pengalaman peneliti sebagai guru, alternatif untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah penerapan model pembelajaran yang lebih memokuskan keaktifan siswa dan memberi kesempatan bagi siswa untuk upaya pengembangan imajinasinya. Model pembelajaran yang dituju di sini ialah model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD ialah model pembelajaran yang memiliki penekanan pada aktivitas peserta didik dengan cara berkelompok kecil secara heterogen. Sesudah diberikan suatu pekerjaan kepada kelompok, tiap-tiap anggota kelompok dituntut untuk mempelajarinya dan jika salah satu anggota sudah memahaminya, ia harus memberikan bantuan pada anggota yang lainnya. Kelebihannya ialah adalah terdapat kerja sama dalam kelompok dan kesuksesan kelompok bergantung dari kesuksesan individu (Aryana, Al Idrus, dan Harjono, 2015: 50). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipandang relevan untuk diimplementasikan pada pembelajaran materi teks eksplanasi karena dalam mempelajari teks eksplanasi tidak hanya sekadar adanya pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep teks, tetapi juga diperlukan suatu kecakapan dalam menulis teksnya secara baik dan benar. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe STAD antara kerja kelompok dan kerja individu dilakukan secara berimbang di dalam penerapannya. Ini diperlukan dalam pembelajaran materi teks eksplanasi karena pada akhirnya kerja individu menjadi fokus utamanya dalam memproduksi teks walaupun penggalian pengetahuan dan pemahaman teks serta ide-ide dapat dilakukan secara berkelompok dengan berdiskusi antarteman. Untuk efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dibutuhkan media yang mendukung. Media pembelajaran yang terpilih adalah video animasi. Secara literal, animasi adalah “menghidupkan”. Maksudnya adalah upaya untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Animasi ialah kombinasi dari komputer dan video (Imamah, 2012: 34). Video animasi ini berfungsi sebagai media pembelajaran yang menunjang keefektifan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan materi teks eksplanasi. Dari uraian tersebut dan untuk perbaikan proses pembelajaran beserta hasil pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi teks eksplanasi pada siswa, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis teks eksplanasi siswa Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ummah Kota Yogyakarta Kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2020/2021 setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi. METODE Lokasi penelitian di Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ummah Kota Yogyakarta, sedangkan waktu penelitiannya di semester 1 tahun pelajaran 2020/2021. Objek penelitian difokuskan pada upaya meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa saat pembelajaran Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 508 bahasa Indonesia, sedangkan subjek penelitiannya adalah semua siswa kelas XI IPS MA Nurul Ummah Kota Yogyakarta saat mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia pada semester 1 tahun pelajaran 2020/2021 yang terdiri atas 34 siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis & McTaggart (Arikunto, 2002: 131). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang setiap pertemuan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan beserta observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes tulis. Teknik analisis data kualitatif mempergunakan model Miles & Huberman, sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Hipotesis tindakan penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi dapat meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa MA Nurul Ummah Kota Yogyakarta kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2020/2021. Untuk mencapai hal tersebut, indikator keberhasilan penelitian adalah (1) keberhasilan belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok teks eksplanasi dengan kriteria keberhasilan hasil belajar secara individu ≥75 dan (2) keberhasilan belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok teks eksplanasi dengan kriteria keberhasilan penelitian 85%. HASIL Siklus 1 Hasil belajar bahasa Indonesia siklus 1 dilaksanakan oleh peneliti berdasar pada hasil tes setelah pertemuan 2 di siklus 1 karena di pertemuan 1 dipergunakan untuk memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi (KD. 3.4). Hasil belajar siklus 1 ialah hasil belajar dari KD 4.4, yaitu memproduksi teks eksplanasi. Kriteria hasil belajar siswa dalam menulis teks eksplanasi ini adalah ≥75. Skor ≥75 berdasarkan amatan terhadap hasil kerja tiap-tiap siswa dalam menulis teks eksplanasi dengan memerhatikan empat aspek, yaitu isi, struktur, ejaan, dan kalimat. Hasilnya berikut ini. Tabel 1. Keberhasilan Menulis Teks Eksplanasi Siklus 1 Keterangan Nilai Frekuensi % N≥75 27 79.41% N<75 7 20.59% Berdasarkan data hasil menulis teks eksplanasi siklus 1 di atas, terdapat 27 siswa yang telah mencapai skor ≥75 atau sebesar 79.41% dan masih terdapat 7 siswa yang belum mencapai nilai ≥75 atau sebesar 20.59%. Artinya, pencapaian 79.41% ini masih di bawah kriteria keberhasilan penelitian sebesar 85%. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti dan guru kolaborator berdiskusi untuk menentukan tindakan selanjutnya dalam rangka memperbaiki siklus 1. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 pada dasarnya sudah berjalan dengan baik dan hasil belajar pun sudah cukup baik. Hanya saja, jika melihat indikator keberhasilan penelitian yang sebesar 85%, hal ini masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan karena pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi belum berjalan dengan optimal. Beberapa permasalahan yang ditemukan adalah (1) perhatian siswa belum seutuhnya tertuju pada kegiatan pembelajaran, (2) alokasi waktu masih dirasakan kurang karena siswa kekurangan waktu dalam mencari informasi materi dan berdiskusi, (3) adanya beberapa siswa mengalami Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 509 kendala jaringan internet, (4) kerja sama siswa dalam kelompok masih kurang dalam mempelajari materi karena masih ditemukan siswa yang diam dan tidak berdiskusi, (5) saat mengalami kesulitan dalam kelompok, masih terdapat siswa yang menanyakan kesulitan dengan langsung bertanya kepada guru tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan anggota kelompok, (6) siswa terlihat belum siap dengan model pembelajaran yang baru, dan (7) keberhasilan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas X IPS 1 hanya mencapai 79.41% yang masih di bawah kriteria sebesar 85%. Dengan temuan di atas, peneliti disarankan oleh guru kolaborator untuk menambah alokasi waktu bagi pertemuan kedua di siklus 2, yaitu alokasi waktu yang dipergunakan untuk menulis teks eksplanasi. Selain itu, disarankan juga adanya bimbingan intensif bagi siswa satu per satu melalui Whatshap jalur pribadi atau telepon langsung mengingat pembelajaran dilaksanakan secara daring (online) untuk memberikan perhatian, motivasi, dan mengatasi masalah sesuai kondisi siswa masing-masing selama proses pembelajaran. Siklus 2 Pengamatan hasil belajar bahasa Indonesia siklus 2 dikerjakan oleh peneliti berdasar pada hasil tes setelah pertemuan 2 di siklus 2 karena di pertemuan 1 juga dipergunakan untuk memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi (KD. 3.4). Sama halnya dengan siklus 1, hasil belajar siklus 2 merupakan hasil belajar dari KD 4.4, yaitu memproduksi teks eksplanasi. Kriteria keberhasilan keterampilan menulis teks eksplanasi ini adalah ≥75. Skor ≥75 berdasar pada amatan atas hasil kerja tiap-tiap siswa dalam menulis teks eksplanasi dengan memerhatikan empat aspek, yaitu isi, struktur, ejaan, dan kalimat. Hasilnya sebagai berikut. Tabel 2. Keberhasilan Menulis Teks Eksplanasi Siklus 2 Keterangan Nilai Frekuensi % N≥75 30 88.23% N<75 4 11.76% Berdasarkan data hasil menulis teks eksplanasi siklus 2, terdapat 30 siswa yang telah mencapai nilai ≥ 75 atau sebesar 88.23% dan masih terdapat 4 siswa yang belum mencapai nilai ≥ 75 atau sebesar 11.76%. Artinya, pencapaian 88.23% ini telah melampaui kriteria keberhasilan penelitian sebesar 85%. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 2 di atas, dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan dengan memertimbangkan hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas X IPS 1 yang diperoleh pada siklus 2 dan mengevaluasi hasil tindakan atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi. Proses model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi pada siklus 2 menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas X IPS 1 yang telah melampaui kriteria keberhasilan penelitian yang ditetapkan sebelumnya. Hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah (1) video animasi yang dimanfaatkan sebagai pendamping penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat membantu siswa dalam memahami teks eksplanasi, (2) penambahan alokasi waktu di siklus 2 pertemuan 2 juga memberikan keleluasaan aktivitas diskusi dan aktivitas menulis teks eksplanasi, (3) secara keseluruhan hasil pembelajaran telah tercapai dengan baik sehingga tercukupkan sampai dengan siklus 2, dan (4) keaktifan siswa per siswa selama proses pembelajaran perlu menjadi perhatian dan bimbingan secara intensif. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 510 PEMBAHASAN Penerapan pembelajaran bahasa Indonesia dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi dari siklus 1 ke siklus 2, menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas X IPS 1. Hal ini tampak pada tabel berikut. Tabel 3. Kenaikan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siklus Persentase ≥ 75 1 79.41% 2 88.23% Peningkatan 11.11% Pada tabel di atas, terjadi peningkatan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas X IPS 1 dari siklus 1 ke siklus 2. Kenaikannya adalah sebesar 11.11%. Dari perbandingan ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi dapat meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas X IPS 1 Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ummah Kota Yogyakarta. Disadari bahwa keterampilan berkaitan erat dengan kreativitas dan kreativitas memiliki differensi dengan kecerdasan. Dyers, J. H. (via Machali, 2014: 89) mengemukakan bahwa 2/3 dari kompetensi kreativitas seseorang didapatkan lewat pendidikan dan 1/3 lainnya bersumber dari bawaan. Berbeda halnya kompetensi kecerdasan karena 1/3 kompetensi kecerdasan didapatkan dari pendidikan dan 2/3 lainnya dari bawaan. Artinya, seorang guru tidak mampu melakukan banyak hal untuk mengembangkan kecerdasan seorang anak, tetapi seorang guru mempunyai banyak peluang untuk mengembangkan kreativitas seorang anak. Dyers juga mengemukakan bahwa pembelajaran dengan fokus mengembangkan kecerdasan tidak akan menghasilkan perolehan secara signifikan karena hanya kenaikan 50%) bila diperbandingkan yang meningkatkan kreativitas yang bisa mencapai 200%. Oleh karenanya, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi cukup membantu untuk dapat membentuk kreativitas peserta didik yang dimaksud. SIMPULAN Keterampilan menulis teks eksplanasi siswa MA Nurul Ummah Kota Yogyakarta kelas XI IPS semester 1 tahun pelajaran 2020/2021 setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video animasi berhasil ditingkatkan. Di siklus 1, terdapat 27 siswa yang telah mencapai skor ≥75 atau sebesar 79.41%. Di siklus 2, terdapat 30 siswa yang telah mencapai skor ≥75 atau sebesar 88.23% dalam kategori tinggi. Persentase di siklus 2 ini telah melebihi dari persentase keberhasilan sebesar 85%. Kenaikannya adalah sebesar 11.11%.. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Asdi Mahasatya. Aryana, I. G. M. R., Agil Al Idrus, and Ahmad Harjono. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif NHT dan STAD Terhadap Hasil Belajar Sikap Siswa SMA Negeri 2 Gerung.” JURNAL PIJAR MIPA 10 (2). https://doi.org/10.29303/jpm.v10i2.30. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.114 511 Budi, Eko Nur. 2017. “Penerapan Pembelajaran Virtual Class pada Materi Teks Eksplanasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI IPS 2 SMA 1 Kudus Tahun 2017.” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 27: 14. Dewantara, A A N Bagus Janitra, I Made Sutama, and Ni Made Rai Wisudariani. 2019. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks di SMA Negeri 1 Singaraja.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha 9 (2). https://doi.org/10.23887/jjpbs.v9i2.20462. Imamah, N. 2012. “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Konstruktivisme Dipadukan dengan Video Animasi Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan.” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 5. Kemendikbud. 2013. Buku Guru: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Untuk Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. Machali, Imam. 2014. “Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.” Jurnal Pendidikan Islam 3 (1). Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Saleh, Moch. 2016. “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Komplek Melalui Model STAD pada Siswa SMA.” Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual 1 (1): 95. https://doi.org/10.28926/briliant.v1i1.14.