Microsoft Word - 02-Nur.docx Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 549 Received : 01-04-2021 Revised : 25-04-2021 Published : 03-05-2021 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, AKTIVITAS, KINERJA DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA Nurmuflihatin SMAN 1 Sekaran Lamongan, Indonesia muflihatinnur@gmail.com Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep, aktivitas siswa, dan kinerja siswa pada materi fluida dinamis dengan digunakannya model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Pembelajaran berbasis masalah ini menerapkan penelitian tindakan (ation researh) tiga putaran. Dalam satu putaran terdiri dari empat tahap yaitu rancangan,kegiatan dan pengamatan,refleksi serta refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa/siswi kelas xi- ipa1 SMAN I Sekaran Lamongan.Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif . Data yang diperoleh dari hasil lembar evaluasi siswa,lembar observasi guru dan siswa,lembar kinerja siswa dalam proses belajar mengajar.Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan yaitu penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pehaman konsep ,aktivitas, kinerja hasil belajar siswa pokok bahasan fluida dinamis. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan skor rata-rata nilai siswa serta meningkatnyaa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar dilihat dari ulangan tiap siklus,nilai rata-rata sebelum adanya tindakan yaitu 59,80 kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 nilai rata-ratanya berubah menjadi 71,03 selanjutnya hasil ulangan pada siklus II berubah 78,28 dan rerata hasil akhir siklus III menjadi 83,9. Prosentase mengalami peningkatan dalam hal ketercapaian ketuntasan minimal dari 40,6 % pada keadaan awal, kemudian berubah 62,1 % pada akhir siklus I dan pada siklus II akhir menjadi 82,8 % dan pada siklus III akhir menjadi 89,7 %. Aktivitas hasil belajar siswa dari penelitian tindakan kelas juga mengalami peningkatan. 5 aspek aktivitas siswa yang diamati yaitu pasif, mendengarkan penjelasan, mencatat,mengajukan pertanyaan dan melakukan diskusi .Keadaan mula-mula sebelum adanya tindakan sebesar 49,4 % dan berubah menjadi 63,5 % pada kondisi siklus I .Selanjutnya setelah dilakukan tindakan siklus II dan III aktivitas belajar siswa menjadi 68,6 % dan 71,0 % .Kinerja siswa selama praktikum juga mengalami peningkatan,pada kondisi awal diperoleh hasil 30,3 %,pada siklus 1 mencapai 45,1 %,siklus II mencapai 63,7 % dan siklus III menapai 79,4 %. Penggunaan metode pembelajaran problem based learning sebaiknya diterapkan dan dikembangkan lagi pada materi yang lebih luas, hal ini menyebabkan peningkatan prestasi hasil belajar siswa untuk mata pelajaran fisika. Kata Kunci : problem based learning; pemahaman konsep; aktifitas dan kinerja; fluida dinamis Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 550 PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan dalam pembangunan negara kita terutama di bidang pendidikan. Pelaku pendidik yang berkualitas dan berkarakter akan menentukan mutu kehidupan pribadi suatu negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mengatasi persoalan-persoalan hidup, dan tantangan kehidupan yang terjadi dalam masyarakat yang serba kompleks dan beragam. Dalam mewujudkan hal di atas bukan hal yang mudah dan sederhana. Perlu upaya keras dan sungguh-sungguh dan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. seluruh komponen bangsa harus memberi dukungan dalam berbagai sektor, baik jasmani atau rohani. Dalam pencapain tujuan itu upaya yang dilakukan harus maksimal, berkesinambungan dan berkelanjutan, serta berlangsung terus menerus tidak boleh terputus pada satu generasi saja.. Dalam menciptakan manusia Indonesia yang utuh dan berkualitas melalui pendidikan dibutuhkan seperangkat prasarana dan sarana pendukung yang cukup. Satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen pendidikan di negara kita berdasarkan rancangan pelajaran mata pelajaran tertentu dalam satu jenjang pendidikan dimana komponennya esensial dan utama yang perlu dikembangkan dan dikreasikan oleh pelaku pendidik dan ini perlu mendapat perhatian dari berbagai elemen, yaitu guru sebagai ujung tombak pelaksana, kurikulum di sekolah, pengembang kurikulum dan pemerintah. Dengan melihat uraian latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep pokok bahasan fluida dinamis setelah diterapkannya Model Problem Based Learning dan mengetahui bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Model Problem Based Learning) dapat meningkatkan aktivitas dan kinerja siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Sekaran Lamongan. TINJAUAN PUSTAKA Pengajaran Model Problem Based Learning Pengajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi dan kondisi yang berorientasi pada masalah yang diberikan di kelas. Menurut Ibrahim dan Nur (200: 2)), “Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg (Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”. Tabel 1. Tahapan Pengajaran model pembelajaran berbasis masalah Tindakan Perilaku Guru Tindakan 1 Siswa berorientasi pada masalah yang diberikan. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran, menjelaskan peralatan yang diperlukan dalam praktek, memberi semangat siswa agar aktif terlibat pada aktivitas penyelesaian masalah yang dipilihnya Tindakan 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar dalam pemecahan masalah yang diberikan Guru membimbing siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubugnan dengan masalah yang diberikan tersebut Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 551 Tindakan 3 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok berdasarkan masalah yang ada Guru mengajak siswa untuk mengumpulkan informsi sebanyak- banyaknya yang sesuai dengan masalah yang diberikan, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan data dan hasil dari masalah yang berikan. Tindakan 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil data eksperimen terhadap masalah yang ada Guru membimbing siwa merencanakan dan menyiapkan hasil data yang sesuai lembar kerja seperti membuat laporan praktikum Tindakan 5 Menganalisa dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam proses pemecahan maslah Guru membimbing siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap data hasil penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Proses Belajar Mengajar Dalam pendidikan proses belajar mengajar hubungan guru dan siswa tidak bisa lepas satu dengan yang lain.keduanya merupakan bagian dari pelaku pendidikan.Sehingga dalam proses belajar mengajar mereka saling memberi umpan balik,dan guru memegang peranan penting dalam proses belajar dalam memberikan pendidikan dan pengajaran dengan tujuan tertentu. Definisi aktivitas belajar Aktivitas belajar peserta didik menurut ( Sardiman,2005:96): “Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental atau rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta belajar yang optimal Dalam aktivitas belajar ini peserta didik haruslah aktif mendominasi dalam mengikutiproses belajar mengajar sehingga mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.” Kinerja Siswa Kinerja siswa merupakan salah satu alternatif penilaian yang difokuskan pada dua aktivitas pokok yaitu : 1. pengamatan atau obsrvasi proses saat berlangsungnya unjuk ketrampilan 2. Evaluasi hasil percobaan atau eksperimen METODE Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas.Dan melalui berbagai tindakan atau tahapan yang saling berkelanjutan. Tempat penelitian, Waktu penelitian dan Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian SMAN 1 Sekaran tahun Pelajaran 2019/2020. 2. Waktu Penelitian Bulan Agustus -desember semester satu tahun pelajaran 2019/2020 3. Subyek Penelitian Siswa Kelas XI IPA-1 tahun Pelajaran 2019/2020. Pokok bahasan fluida dinamis Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 552 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Tahapan yang dilalui dalam PTK digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Scema Penelitian Tindakan Kelas Gambar 1. Rancangan penelitian Jadwal Penelitian Jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 2. Jadwal Penelitian Kegiatan Bulan ke.. Tahun 2019 agustus ( tanggal ) september ( tanggal ) oktober ( tanggal ) november ( tanggal ) desember ( tanggal ) Perancangan 12, 19 Persiapan 25 ,30 8,15, 20 Pelaksanaan 24 5,14,18,20 12,18,24 2,3 Analisis data 9,10 Laporan 12,13 Presentasi,revisi 19,20 Instrumen Penelitian 1. Silabus pembelajaran Fisika kelas xi IPA 2. Rencana Pelajaran (RP) Fluida dinamis tiap siklus 3. Lembar kerja siswa (LKS) tiap siklus 4. Tes formatif (pilihan ganda ) Siklus ke- n Rekomenda si Rencana I Tindakan Observa si Reflek sisi Siklus I Refleksi Rencana I Tindaka n Observa si Siklus II Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 553 Teknik Analisis Data Penelitian 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif a. Validitas Tes Tingkat kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product Moment: (Suharsimi Arikunto, 2001: 72) b. Reliabilitas (Suharsimi Arikunto, 20001: 93) 2. Untuk ketuntasan belajar Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini melalui 3 tahapan siklus, yaitu siklus ke-I siklus ke-II dan siklus ke-III siswa kelas XI IPA- 1 SMA Negeri 1 Sekaran tahun pelajaran 2019-2020 semester satu. Tabel 3. Pengelolaan Pembelajaran awal sebelum di adakan tindakan siklus No Aspek yang diamati Penilaian Rata- rata P1 P2 I Pengamatan selama kegiatan belajar mengajar A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2 3 3 2 2,5 2,5 B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan tahapan pembelajaran. 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan belajar mengajar 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok dalam memecahkan masalah 4. Siswa mempresentasikan hasil ekperimen yang telah dilakukan. 5. Pembimbingan siswa untuk membuat kesimpulan atau temuan konsep setelah bereksperimen 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 C. Penutup 1. Menyimpulkan hasil temuan konsep siswa 2. Memberikan evaluasi pada ahir pembelajaran 3 3 3 3 3 3 II Pembagian Waktu 3 3 3 III Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias dalam proses belajar mengajar 2. Guru Antusias dalam proses belajar mengajar 3 3 3 3 3 3 Jumlah 36 36 36 å å= N X X ( )( ) ( ){ } ( ){ }å åå å ååå -- - = 2222 YYNXXN YXXYN rxy )1( 2 2/21/1 2/21/1 11 r r r + = %100 ... x Siswa belajartuntasyangSiswa P å å= Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 554 Tabel 4. Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel : No Aktivitas guru yang diamati Persentase 1 Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 8,30 2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah dalam proses KBM 10.00 3 Mengkaitkan pelajaran hari ini dengan pokok bahasan berikutnya 8,30 4 Menyampaikan pokok bahasan dalam pemecahan masalah 6,67 5 Menjelaskan pokok bahasan yang sulit difahami oleh siswa 11,67 6 Memberi bimbingan ke siswa dalam penemuan konsep selama pemecahan masalah 8,30 7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 6,67 8 Memberikan tanggapan langsung pada siswa selama proses belajar 10,00 9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 8,30 Tabel 5. Keadaan Awal Aktivitas Siswa Sebelum Tindakan Siklus Tindakan Siswa dalam kelas Jumlah siswa Persentase jumlah Siswa Siswa pasif dalam proses belajar mengajar 10 31,2 % Siswa mendengarkan penjelasan guru 28 87,5 % Siswa mencatat materi 32 100 % Siswa akatif bertanya pada guru 3 9,4 % Siswa berdiskusi dg teman 10 31,2 % Rata-rata skor aktivitas 51,86% Tabel 6. Keadaan Awal Kinerja Siswa Selama praktikum Sebelum Tindakan Siklus Tindakan Siswa selama praktikum Jumlah siswa Persentase jumlah Siswa Ketepatan merangkai peralatan 5 15,,6 % Ketepatan menggunakan alat ukur 15 46,87 % Ketepatan menuliskan data 20 62,5 % Jujur dalam menuliskan data 10 31,25 % Ketertiban dan manajemen waktu 10 31,25 % Rata-rata skor aktivitas 37,5 % Tabel 7. Keadaan Awal Siswa berdasrkan UH fluida statik Nilai Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa ketuntasan Persentase ketuntasan < 40 9 28,1 % Belum 59,4 % 41 – 74 10 31,3 % Belum 75 – 100 13 40,6 % Tuntas 40,6 % Jumlah 32 100 % 100 % Nilai tertinggi = 90 ; nilai terendah = 40 dan rerata = 59,8 Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 555 Tabel 8. Pengelolaan Pembelajaran kelas setelah dilakukan tindakan siklus 1 No Aspek yang diamati Penilaian Rata- rata P1 P2 I Pengamatan selama kegiatan belajar mengajar A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4 3 4 3 4 3,0 B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan tahapan pembelajaran. 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan belajar mengajar 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok dalam memecahkan masalah 4. Siswa mempresentasikan hasil ekperimen yang telah dilakukan. 5. Pembimbingan siswa untuk membuat kesimpulan atau temuan konsep setelah bereksperimen 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3,5 4 3 C. Penutup 1. Menyimpulkan hasil temuan konsep siswa 2. Memberikan evaluasi pada ahir pembelajaran 3 3 3 3 3 3 II Pembagian Waktu 3 3 3,0 III Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias dalam proses belajar mengajar 2. Guru Antusias dalam proses belajar mengajar 4 4 4 3 4 3,5 jumlah 41 41 41 Tabel 9. Keadaan aktivitas Guru setelah tindakan siklus 1 No Aktivitas guru yang diamati Persentase 1 Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 11,67 2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah dalam proses KBM 6,67 3 Mengkaitkan pelajaran hari ini dengan pokok bahasan berikutnya 8,30 4 Menyampaikan pokok bahasan dalam pemecahan masalah 10,00 5 Menjelaskan pokok bahasan yang sulit difahami oleh siswa 11.67 6 Memberi bimbingan ke siswa dalam penemuan konsep selama pemecahan masalah 11,67 7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 10.00 8 Memberikan tanggapan langsung pada siswa selama proses belajar 10,00 9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 8,33 Tabel 10. Keadaan Akhir Aktivitas Siswa Setelah Tindakan Siklus I Tindakan siswa dalam kelas Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa Siswa pasif dalam proses belajar mengajar 10 31,25 % Siswa mendengarkan penjelasan guru 24 75,0 % Siswa mencatat materi 32 100 % Siswa akatif bertanya pada guru 15 40,62 % Siswa berdiskusi dg teman 25 78,12 % Rata-rata Aktivitas 64,99 % Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 556 Tabel 11. Keadaan Kinerja Siswa Selama praktikum Setelah Tindakan Siklus 1 Tindakan siswa selama praktikum Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa Ketepatan merangkai peralatan 15 46,8 % Ketepatan menggunakan alat ukur 20 62,5 % Ketepatan menuliskan data 20 62,5 % Jujur dalam menuliskan data 25 78,13 % Ketertiban dan manajemen waktu 15 46,8 % Rata-rata skor aktivitas 59,35 % Tabel 12. Nilai Tes Formatif Pada Siklus I No. urut Siswa Nilai Keterangan No.urut Siswa Nilai Keterangan T TT T TT 1 65 √ 17 65 √ 2 55 √ 18 70 √ 3 70 √ 19 80 √ 4 85 √ 20 80 √ 5 65 √ 21 80 √ 6 80 √ 22 70 √ 7 85 √ 23 80 v 8 80 √ 24 80 √ 9 40 √ 25 80 √ 10 80 √ 26 75 √ 11 80 √ 27 60 √ 12 80 √ 28 80 √ 13 75 √ 29 70 √ 14 40 √ 30 60 √ 15 85 √ 31 65 √ 16 55 √ 32 75 √ Jumlah 9 7 jumlah 9 7 Jumlah Skor yang dicapai 2290 Jumlah Skor Maksimal Ideal 3200 % Skor yang Tercapai 71,6 Tabel 13. Keadaan Akhir Siklus 1 Ulangan Harian fluida dinamis Nilai Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa ketuntasan Persentase ketuntasan < 40 2 6,25 % Belum 43,75 % 41 – 74 12 37,5 % Belum 75 – 100 18 56,3 % Tuntas 56,25 % Jumlah 32 100 % 100 % Nilai tertinggi siswa= 85 ; nilai terendah siswa= 40 dan rerata = 71,6 Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 557 Tabel 14. Pengelolaan Pembelajaran kelas setelah dilakukan tindakan siklus II No Aspek yang diamati Penilaian Rata- rata P1 P2 I Pengamatan selama kegiatan belajar mengajar A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4 4 4 4 4,0 4,0 B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan tahapan pembelajaran. 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan belajar mengajar 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok dalam memecahkan masalah 4. Siswa mempresentasikan hasil ekperimen yang telah dilakukan. 5. Pembimbingan siswa untuk membuat kesimpulan atau temuan konsep setelah bereksperimen 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4,0 3,5 3 4 4 C. Penutup 1. Menyimpulkan hasil temuan konsep siswa 2. Memberikan evaluasi pada ahir pembelajaran 4 4 4 4 4 4 II Pembagian Waktu 4 3 3,5 III Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias dalam proses belajar mengajar 2. Guru Antusias dalam proses belajar mengajar 3 4 3 4 3 4 jumlah 45 45 45 Tabel 15. Keadaan aktivitas Guru setelah tindakan siklus II No Aktivitas guru yang diamati Persentase 1 Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 13.33 2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah dalam proses KBM 11,67 3 Mengkaitkan pelajaran hari ini dengan pokok bahasan berikutnya 10,00 4 Menyampaikan pokok bahasan dalam pemecahan masalah 11,67 5 Menjelaskan pokok bahasan yang sulit difahami oleh siswa 13.33 6 Memberi bimbingan ke siswa dalam penemuan konsep selama pemecahan masalah 13,33 7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 8,30 8 Memberikan tanggapan langsung pada siswa selama proses belajar 13.33 9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 11.67 Tabel 16. Keadaan Akhir Aktifitas Siswa Setelah Tindakan Siklus II Tindakan siswa di dalam kelas Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa Siswa pasif dalam proses belajar mengajar 5 15,6 % Siswa mendengarkan penjelasan guru 30 93,8 % Siswa mencatat materi 32 100 % Siswa akatif bertanya pada guru 20 62,,5 % Siswa berdiskusi dg teman 30 93,8 % Rata-rata Aktivitas 73,14 % Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 558 Tabel 17. Keadaan Kinerja Siswa Selama praktikum Setelah Tindakan Siklus 1I Tindakan siswa dalam praktikum Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa Ketepatan merangkai peralatan 26 81,2 % Ketepatan menggunakan alat ukur 27 84,4 % Ketepatan menuliskan data 28 87,5 % Jujur dalam menuliskan data 28 87,5 % Ketertiban dan manajemen waktu 26 81,2 % Rata-rata skor aktivitas 84,36 % Tabel 18. Nilai Tes Formatif Pada Siklus II No Urut Siswa Nilai Keterangan No. urut Siswa Nilai Keterangan T TT T TT 1 75 √ 17 75 √ 2 60 √ 18 85 √ 3 85 √ 19 85 √ 4 90 √ 20 90 √ 5 70 √ 21 80 √ 6 80 √ 22 75 √ 7 85 √ 23 85 √ 8 80 √ 24 85 √ 9 65 √ 25 85 √ 10 85 √ 26 85 √ 11 80 √ 27 70 √ 12 85 √ 28 85 √ 13 75 √ 29 65 √ 14 60 √ 30 75 √ 15 85 √ 31 80 √ 16 65 √ 32 75 √ Jumlah 11 5 jumlah 14 2 Jumlah Skor yang dicapai 2505 Jumlah Skor Maksimal Ideal 3200 % Skor yang Tercapai 78,3 Tabel 19. Keadaan Akhir Siklus II Ulangan Harian fluida dinamis Nilai Jumlah siswa Prosentase Jumlah Siswa ketuntasan Persentase ketuntasan < 40 0 0 % Belum 21,88 % 40 – 74 7 21,88 % Belum 75 – 100 25 78,13 % Tuntas 78,13 % Jumlah 32 100 % 100 % Nilai tertinggi siswa = 90 ; nilai terendah siswa = 60 dan rerata = 78,3 Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 559 Tabel 20. Pengelolaan Pembelajaran kelas setelah dilakukan tindakan siklus III No Aspek yang diamati Penilaian Rata- rata P1 P2 I Pengamatan selama kegiatan belajar mengajar A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4 4 4 3 4,0 3,5 B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan tahapan pembelajaran. 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan belajar mengajar 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok dalam memecahkan masalah 4. Siswa mempresentasikan hasil ekperimen yang telah dilakukan. 5. Pembimbingan siswa untuk membuat kesimpulan atau temuan konsep setelah bereksperimen 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4,0 4,0 4,0 3,5 4,0 C. Penutup 1. Menyimpulkan hasil temuan konsep siswa 2. Memberikan evaluasi pada ahir pembelajaran 3 4 3 4 3,0 4,0 II Pembagian Waktu 4 4 4,0 III Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias dalam proses belajar mengajar 2. Guru Antusias dalam proses belajar mengajar 4 4 3 4 4,0 4,0 jumlah 47 47 47 Tabel 21. Keadaan aktivitas Guru setelah tindakan siklus III No Aktivitas guru yang diamati Persentase 1 Menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 13.33 2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah dalam proses KBM 13.33 3 Mengkaitkan pelajaran hari ini dengan pokok bahasan berikutnya 11,67 4 Menyampaikan pokok bahasan dalam pemecahan masalah 13,33 5 Menjelaskan pokok bahasan yang sulit difahami oleh siswa 13,33 6 Memberi bimbingan ke siswa dalam penemuan konsep selama pemecahan masalah 11,67 7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 11,67 8 Memberikan tanggapan langsung pada siswa selama proses belajar 13,33 9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 13,33 Tabel 22. Keadaan Akhir Aktifitas Siswa Setelah Tindakan Siklus III Tindakan siswa dalam kelas Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa Siswa pasif dalam proses belajar mengajar 1 3,1 % Siswa mendengarkan penjelasan guru 31 96,9 % Siswa mencatat materi 32 100 % Siswa akatif bertanya pada guru 30 93,8 % Siswa berdiskusi dg teman 31 96,9 % Rata-rata Aktivitas 78,14 % Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 560 Tabel 23. Keadaan Kinerja Siswa Selama praktikum Setelah Tindakan Siklus III Tindakan siswa dalam praktikum Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa Ketepatan merangkai peralatan 27 84,,4 % Ketepatan menggunakan alat ukur 28 87,5 % Ketepatan menuliskan data 28 87,5 % Jujur dalam menuliskan data 28 87,5 % Ketertiban dan manajemen waktu 26 81,3% Rata-rata skor aktivitas 85,6 % Tabel 24. Nilai Tes Formatif Pada Siklus III No. urut Siswa Nilai Keterangan No. urut Siswa Nilai Keterangan T TT T TT 1 80 √ 16 75 √ 2 75 √ 17 80 √ 3 85 √ 18 85 √ 4 100 √ 19 90 √ 5 80 √ 20 90 √ 6 85 √ 21 85 √ 7 90 √ 22 80 √ 8 85 √ 23 90 √ 9 70 √ 24 85 √ 10 90 √ 25 90 √ 11 85 √ 26 85 √ 12 80 √ 27 80 √ 13 89 √ 28 85 √ 14 65 √ 29 70 √ 15 85 √ 30 80 √ 31 85 √ 32 85 √ Jumlah 15 2 jumlah 14 1 Jumlah Skor yang dicapai 2670 Jumlah Skor Maksimal Ideal 3200 % Skor yang Tercapai 83,4 Tabel 25. Keadaan Akhir Siklus III Ulangan Harian fluida dinamis Nilai Jumlah siswa Persentase Jumlah Siswa ketuntasan Persentase ketuntasan < 40 0 0 % Belum 9,37 % 40 – 74 3 9,37 % Belum 75 – 100 29 90.62 % Tuntas 90,62 % Jumlah 32 100 % 100 % Nilai tertinggi siswa= 100 ; nilai terendah siswa = 65 dan rerata = 83,4 Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 561 Tabel 26. Rekapitulasi Rata-rata hasil belajar,Aktivitas ,Kinerja siswa tiap siklus. ASPEK KEADAAN AWAL SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Pokok bahasan skor Pokok bahasan skor Pokok bahasan skor Pokok bahasan skor Rata-rata Hasil Belajar yang dicapai siswa Fluida statis 59,8 Fluida dinamis 71,6 0 Fluida dinamis 78,3 Fluida dinamis 83,4 Aktifitas Siswa 51,86 % 64,9 9% 73,14 % 78,14 % Kinerja Siswa 37,5 % 59,5 % 78,3 % 85,6 % . SIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan yaitu penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pehaman konsep ,aktivitas, kinerja hasil belajar siswa pokok bahasan fluida dinamis. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan skor rata-rata nilai siswa serta meningkatnyaa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar dilihat dari ulangan tiap siklus,nilai rata-rata sebelum adanya tindakan yaitu 59,80 kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 nilai rata-ratanya berubah menjadi 71,03 selanjutnya hasil ulangan pada siklus II berubah 78,28 dan rerata hasil akhir siklus III menjadi 83,9. Prosentase mengalami peningkatan dalam hal ketercapaian ketuntasan minimal dari 40,6 % pada keadaan awal, kemudian berubah 62,1 % pada akhir siklus I dan pada siklus II akhir menjadi 82,8 % dan pada siklus III akhir menjadi 89,7 %. Aktivitas hasil belajar siswa dari penelitian tindakan kelas juga mengalami peningkatan. 5 aspek aktivitas siswa yang diamati yaitu pasif, mendengarkan penjelasan, mencatat,mengajukan pertanyaan dan melakukan diskusi .Keadaan mula-mula sebelum adanya tindakan sebesar 49,4 % dan berubah menjadi 63,5 % pada kondisi siklus I .Selanjutnya setelah dilakukan tindakan siklus II dan III aktivitas belajar siswa menjadi 68,6 % dan 71,0 % .Kinerja siswa selama praktikum juga mengalami peningkatan,pada kondisi awal diperoleh hasil 30,3 %,pada siklus 1 mencapai 45,1 %,siklus II mencapai 63,7 % dan siklus III menapai 79,4 %. Penggunaan metode pembelajaran problem based learning sebaiknya diterapkan dan dikembangkan lagi pada materi yang lebih luas,hal ini menyebabkan peningkatan prestasi hasil belajar siswa untuk mata pelajaran fisika. . Saran Saran yang bisa diberikan berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan penggunaan model Problem Based Learning membutuhkan persiapan dan peralatan yang cukup, dimana guru harus sanggup memilih pokok bahasan yang benar- benar bisa diterapkan dengan metode pembelajaran model problem based learning dalam kegiatan belajar mengajar sehingga diperoleh prestasi yang maksimal. 2. Dalam upaya peningkatan kemampuan menerapkan konsep dan prinsip pada materi fisika, guru sebaiknya lebih intensif melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.119 562 yang cocok dengan kondisi dan kemampuan siswa.Dari situ siswa diharapkan dapat menemuan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan mandiri, sehingga terbiasa dalam memecahkan masalah yang dihadapi. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon. Hadi, Sutrisno. 198. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM. Melvin, L. Siberman. 2004. Aktif Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa. Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2000. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.