Microsoft Word - 09-Rusli.docx Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 643 Received : 13-03-2021 Revised : 15-04-2021 Published : 07-05-2021 BIBLIOBATTLE SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN MINAT DAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MERESENSI BUKU DI MASA PANDEMI COVID-19 Masfufah Rusli MAN 1 Mojokerto, Indonesia ruslimasfufah1975@gmail.com Abstrak Selama pembelajaran daring (PJJ) di masa pandemic Covid-19, kompetensi dasar (materi pembelajaran) yang berkaitan dengan keterampilan menulis resensi memeroleh hasil kurang maksimal, baik dari minat maupun dari teknik menulis sehingga kompetensi dasar yang ditetapkan tidak tercapai. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pencapaian kompetensi dasar menulis resensi ini, diperlukan metode khusus. Bibliobattle dipilih sebagai cara untuk meningkatkan minat dan keterampilan meresensi di masa pandemi Covid-19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana Bibliobattle mampu meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam meresensi buku. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi (pengamatan). Hasil yang diperoleh, Bibliobattle mampu meninkatkan minat dan keterampilan siswa dalam meresensi buku di masa pandemic Covid-19. Kata Kunci: bibliobattle; resensi; menulis Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 644 PENDAHULUAN Keterampilan dalam berbahasa dibagi menjadi empat tataran, yakni, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi adalah keterampilan menulis. Hal ini disebabkan hasil akhir dari keterampilan menulis, seseorang dituntut untuk menghasilkan sesuatu atau memproduksi sesuatu, yakni tulisan. Untuk menghasilkan tulisan ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan waktu berlatih yang panjang dan terus menerus. Selain itu, dalam keterampilan menulis juga dibutuhkan kecerdasan dan ketelitian penulis. (Riyanti, 2019) Kemampuan keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, dapat dikatakan keempatnya saling terkait. Keterampilan menulis tidak akan dapat dicapai dengan sempurna jika seseorang tidak menguasai keerampilan membaca. Hal ini telah diamanatkan pada Pedoman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Penyelarasan Kurikulum 2013 (kemendikbud, 2016), yakni menekankan agar peserta didik mampu mendengarkan, berbicara, memirsa (viewing), membaca, dan menulis. Kompetensi dasar (KD) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan keseluruhan keterampilan berbahasa tersebut secara terpadu, saling berhubungan, dan saling mendukung dalam pengembangan tiga lingkup materi utamanya, yakni pembelajaran berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi. Selain itu, pada ranah pengembangan literasi, literasi diartikan sebagai kemampuan peserta didik dalam “melek wacana”. Keterampilan awalnya menekankan pada pengembangan kompetensi menulis dan membaca. Kemampun berliterasi merupakan bentuk integrasi dari kemampuan mendengarkan, berbicara, memirsa, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Dalam pengembangannya, literasi merupakan upaya peningkatan kemampuan berbahasa dan bersastra yang berhubungan dengan keberhasilannya dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal itu di antaranya ditandai dengan kegemaran dan kemampuannya dalam membaca makna tersurat dan tersirat, kemampuan menulis secara benar dan jelas; serta dapat mengembangkan kemampuannya itu melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah, di masyarakat,ataupun di dunia kerja nantinya. Untuk mewujudkan hal yang termaktub dalam kurikulum tersebut, diperlukan upaya yang maksimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis. Salah satu kompetensi dasar menulis yang harus dikuasai oleh siswa klas XII adalah menulis resensi. Kegiatan menulis resensi buku memiliki manfaat yang cukup mendasar bagi kemampuan siswa. Dalam menulis resensi buku siswa dituntut untuk terampil membaca dan menulis. Keterampilan menulis ini sangat berguna bagi para siswa agar dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan, lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi, dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat, dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif, lebih mudah memecahkan permasalahan dengan cara menganalisis tulisannya, mendorong siswa untuk terus belajar aktif dan membiasakan siswa berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur (Riyanti, 2019). Pada pembelajaran kompetensi dasar menulis resensi siswa kelas XII MAN 1 Mojokerto juga diperlukan upaya-upaya khusus agar memeroleh hasil yang terbaik, mengingat untuk tahun ini pandemi Covid-19 melanda negeri ini sehingga pembelajaran dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 645 Selama pembelajaran daring (PJJ), kompetensi dasar (materi pembelajaran) yang berkaitan dengan keterampilan menulis, banyak siswa yang terlambat dalam pengumpulan tugas serta hasil kerja yang copas dari karya orang lain (maraknya plagiarisme). Faktor tersebut menjadi indikator bahwa hasil pembelajaran menulis kurang maksimal, baik dari minat maupun dari teknik menulis sehingga kompetensi dasar yang ditetapkan tidak tercapai. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pencapaian kompetensi dasar menulis resensi ini, diperlukan metode khusus. Bibliobattle dipilih sebagai cara untuk meningkatkan minat dan keterampilan meresensi di masa pandemi Covid-19. Hal ini diasumsikan bahwa dengan Bibliobattle siswa akan lebih tertarik untuk meresensi buku dengan baik sesuai ketentuan sebuah resensi buku. Bibliobattle merupakan kegiatan yang memperlombakan presentasi terhadap isi sebuah buku. Peserta mempresentasikan isi buku layaknya meresensi buku namun dikemas dalam bentuk video yang dilombakan. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah orang telah paham terhadap buku yang dipaparkan. (Panuntun, 2018). Pendapat lain mengatakan bahwa Bibliobattle Challenge adalah permainan ulasan buku yang dikembangkan di Graduate School of Informatics di Kyoto University (Jepang). Bibliobattle Challenge ini dilaksanakan untuk mengembangkan komunikasi mahasiswa dalam memotivasi orang lain untuk memiliki minat membaca buku untuk selanjutnya minat tersebut dibagikan melalui media sosial. Dalam pelaksanaan Bibliobattle challenge tersebut mahasiswa diminta untuk mengulas buku favorit terpilih di kelas dalam bentuk video kemudian mengunggahnya ke akun media sosial pribadinya. (Fauziah, 2019) Sedangkan Agustina & Rusmono pada tahun 2018 dengan judul “Boosting Communication Skills of Millenial Generation Through Bibliobattle” Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi yang diperoleh oleh generasi milenial dapat diasah atau dibuat melalui kegiatan Bibliobattle challenge. Taniguchi dengan judul “Bibliobattle: Informal Community Scheme Based On Book Review Session” yang dilakukan di Kyoto University tahun 2009, pada penelitian ini ditemukan hasil bahwa Bibbliobattle tidak hanya memiliki satu fungsi, yaitu, berbagi informasi, tetapi juga memiliki berbagai fungsi seperti, kemampuan mengembangkan komunikasi, membuat buku menarik, dan menghasilkan konten video yang natural. (dalam Fauziah, 2019) Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh paparan bagaimana Bibliobattle sebagai sarana meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam meresensi buku di masa pandemi Covid-19. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode penetian yang berfokus pada pendeskripsian fenomena- fenomena yang berhubungan dengan perilaku manusia maupun latar belakangnya dalam memecahkan masalah. Penelitian ini dilakukan tidak untuk menganalisis angka namun mendeskripsikan hasil penelitian secara detail. Penelitian deskriptif kualitatif dimaksudkan untuk mendefinisikan sebuah kejadian untuk mendapatkan sebuah arti, konsep, karakteristik, metafora, simbol, maupun deskripsi (Angrosino, dalam Pertiwi & Weganofa, 2015). Demikian juga dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuaitatif karena mendeskripsikan perubahan perilaku siswa. Khususnya, yang berkaitan dengan minat dan keterampilan dalam meresensi buku. Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 646 Dalam pengambian data, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu: (a) menentukan siswa yang menjadi subyek penelitian, (b) melakukan pengamatan selama proses pembuatan video Bibliobattle, (c) mengumpulkan dengan mengunggah video Bibliobattle di Instagram masing-masing siswa dan menandai instagram peneliti. Karena cara mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan observasi (pengamatan), alat penelittian yang digunakan adalah seperangkat aturan dalam melakukan pengamatan. Seperangkat aturan yang dimaksud berupa rubrik yang berisi hal-hal atau kegiatan yang akan diamati pada proses dan hasil pembuatan bibliobattle (resensi buku)/ video Bibliobattle responden karya dari 63 siswa MIPA 2 dan MIPA 6 semester VI. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Aedi (2010: 5-6) bahwa alat pengamatan yang berupa seperangkat aturan pengamatan ini, biasa digunakan dalam kegiatan pengamatan yang tersistem, yakni pengamat bekerja sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Aturan-aturan tersebut berisi daftar jenis kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai 1 Februari 2021 sampai dengan 31 Maret 2021, pada siswa MIPA 2 dan MIPA 6 semester VI MAN 1 Mojokerto, dengan menggunakan desain penelitian antara lain: merencanakan penelitian, melaksanakan penelitian, dan menyusun laporan penelitian. Pada kegiatan perencanaan, peneliti merumuskan masalah, menentukan tujuan, melakukan pengamatan (survei) awal. Pada tahap pelaksanaan penelitian, yang dilakukan adalah reduksi data (pengumpulan dan penyeleksian), pengolahan dan penyajian data. Pada tahap pelaporan inilah peneliti melaporkan (menulis) semua hal yang telah dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian. HASIL Data hasil observasi awal terhadap minat dan keterampilan siswa dalam menulis resensi pada masa pandemi Covid-19 (pembelajaran jarak jauh/ daring) tersaji sebagai berikut Tabel 1. Hasil Pengamatan terhadap Minat Meresensi Buku No Rombel Jumlah Siswa Siswa Yang Memenuhi Aspek Penilaian Ketepatan Waktu Pengumpulan Originalitas Karya Kreativitas (dalam angka) (dalam persen) (dalam angka) (dalam persen) (dalam angka) (dalam persen) 1 MIPA 2 Semester VI 35 17 48 % 7 20 % 16 45 % 2 MIPA 6 Semester VI 28 13 46 % 10 36 % 12 42 % Dari tabel 1 tersebut, dapat dilihat bahwa dari dua rombongan belajar (Rombel), siswa yang memenuhi aspek penilaian (indikator penilaian) minat terhadap pembelajaran meresensi buku pada aobservasi awal (tanpa menggunakan bibliobattle) masing-masing tidak mencapai 50%. Memenuhi aspek penilaian diartikan bahwa siswa seharusnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kompetesi dasar meresensi buku, yakni 78. Pada rombongan belajar MIPA 2 semester VI, ketepatan waktu pengumpulan tugas hanya 48% atau 17 siswa dari 35 siswa; originalitas karya (keaslian karya yang dibuat) hanya 20%, unsur plagiarisme masih mendominasi; kreativitas dari karya yang dihasilkan hanya 45% atau 16 siswa dari 35 siswa. Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 647 Pada rombongan belajar MIPA 6 semester VI, ketepatan waktu pengumpulan tugas hanya 46% atau 13 siswa dari 28 siswa; originalitas karya (keaslian karya yang dibuat) hanya 36%, unsur plagiarisme masih mendominasi; kreativitas dari karya yang dihasilkan hanya 42% atau 12 siswa dari 28 siswa. Tabel 2. Hasil Pengamatan terhadap Keterampilan Meresensi Buku No Rombel Jumlah Siswa Siswa Yang Memenuhi Aspek Penilaian Struktur Resensi Kebahasaan (dalam angka) (dalam persen) (dalam angka) (dalam persen) 1 MIPA 2 Semester VI 35 7 20 % 5 14 % 2 MIPA 6 Semester VI 28 10 36 % 7 25 % Dari tabel 2 tersebut, dapat dilihat bahwa dari dua rombongan belajar (Rombel), siswa yang memenuhi aspek penilaian (indikator penilaian) penguasaan keterampilan terhadap pembelajaran meresensi buku pada aobservasi awal (tanpa menggunakan bibliobattle) masing-masing tidak mencapai 50%. Memenuhi aspek penilaian diartikan bahwa siswa seharusnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kompetesi dasar meresensi buku, yakni 78. Pada rombongan belajar MIPA 2 semester VI, kelengkapan struktur resensi hanya 20% atau 7 siswa dari 35 siswa; kebahasaan (ketepatan penggunaan bahasa) mencapai 14% atau 5 siswa dari 35 siswa. Pada rombongan belajar MIPA 6 semester VI, kelengkapan struktur resensi hanya 36% atau 10 siswa dari 28 siswa; kebahasaan (ketepatan penggunaan bahasa) mencapai 25% atau 7 siswa dari 28 siswa. Setelah mengetahui hasil observasi awal (survey awal) belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), dilakukan penugasan ulang kompetensi dasar meresensi buku dengan pembuatan Bibliobattle dengan tujuan memeroleh hasil yang lebih baik. Hasil yang diperoleh setelah penugasan ulang kompetensi dasar meresensi buku dengan pembuatan Bibliobattle akan dideskripsikan melalui tabel berikut, yakni: 1. Tabel 3 adalah tabel untuk menjawab permasalahan, “Bagaimanakah bibliobattle sebagai sarana meningkatkan minat siswa dalam meresensi buku?” Tabel 3. Hasil Pengamatan terhadap Minat Meresensi Buku No Rombel Jumlah Siswa Siswa Yang Memenuhi Aspek Penilaian Ketepatan Waktu Pengumpulan Originalitas Karya Kreativitas (dalam angka) (dalam persen) (dalam angka) (dalam persen) (dalam angka) (dalam persen) 1 MIPA 2 Semester VI 35 32 91 % 35 100 % 30 86 % 2 MIPA 6 Semester VI 28 25 89 % 28 100 % 24 96 % Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 648 Dari tabel 3 tersebut, dapat dilihat bahwa dari dua rombongan belajar (Rombel), siswa yang memenuhi aspek penilaian (indikator penilaian) minat terhadap pembelajaran meresensi buku dengan menggunakan bibliobattle masing-masing sudah mencapai lebih dari 85%. Memenuhi aspek penilaian diartikan bahwa siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kompetesi dasar meresensi buku, yakni 78. Pada rombongan belajar MIPA 2 semester VI, ketepatan waktu pengumpulan tugas mencapai 91% atau 32 siswa dari 35 siswa; originalitas karya (keaslian karya yang dibuat) mencapai 100%, unsur plagiarisme tidak ditemukan; kreativitas dari karya yang dihasilkan mencapai 86% atau 30 siswa dari 35 siswa. Pada rombongan belajar MIPA 6 semester VI, ketepatan waktu pengumpulan tugas mencapai 89% atau 25 siswa dari 28 siswa; originalitas karya (keaslian karya yang dibuat) mencapai 100%, unsur plagiarisme tidak ditemukan; kreativitas dari karya yang dihasilkan mencapai 96% atau 24 siswa dari 28 siswa. 2. Tabel 4 adalah tabel untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimanakah bibliobattle sebagai sarana meningkatkan keterampilan siswa dalam meresensi buku?” Tabel 4. Hasil Pengamatan terhadap Keterampilan Meresensi Buku No Rombel Jumlah Siswa Siswa Yang Memenuhi Aspek Penilaian Struktur Resensi Kebahasaan (dalam angka) (dalam persen) (dalam angka) (dalam persen) 1 MIPA 2 Semester VI 35 30 85 % 28 80 % 2 MIPA 6 Semester VI 28 26 92 % 23 82 % Dari tabel 4 tersebut, dapat dilihat bahwa dari dua rombongan belajar (Rombel), siswa yang memenuhi aspek penilaian (indikator penilaian) penguasaan keterampilan terhadap pembelajaran meresensi buku dengan menggunakan bibliobattle masing-masing sudah mencapai lebih dari 80%. Memenuhi aspek penilaian keterampilan meresensi buku (kelengkapan struktur resensi dan ketepatan penggunaan bahasa) ini diartikan bahwa siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kompetesi dasar meresensi buku, yakni 78. Pada rombongan belajar MIPA 2 semester VI, kelengkapan struktur resensi mencapai 85% atau 30 siswa dari 35 siswa; kebahasaan (ketepatan penggunaan bahasa) mencapai 80% atau 28 siswa dari 35 siswa. Pada rombongan belajar MIPA 6 semester VI, kelengkapan struktur resensi mencapai 92% atau 26 siswa dari 28 siswa; kebahasaan (ketepatan penggunaan bahasa) mencapai 82% atau 23 siswa dari 28 siswa. PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Bibliobattle mampu meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam meresensi buku. Berdasarkan data hasil observasi awal, diketahui bahwa saat siswa melakukan resensi (tidak menggunakan Bibliobattle) diperoleh hasil yang tidak maksimal. Siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) kurang dari 50%, baik dari minat maupun keterampilan dalam meresensi buku, khususnya di masa pandemi Covid-19 (pembelajaran jarak jauh/ daring). Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 649 Berdasarkan observasi awal (survei awal) melalui wawancara pada siswa, tidak tercapainya pembelajaran meresensi buku ini disebabkan oleh beberapa faktor,antara lain: (1) siswa merasa, meresensi buku adalah hal yang tidak menarik dan membosankan; (2) Karena pembelajaran dilaksanakan jarak jauh (daring), siswa merasa santai, menganggap hasil kerja tidak akan dikoreksi guru sehingga sah-sah saja untuk mencontek atau menyalin karya orang lain. (Hasil wawancara, 15 Februari 2021) Karena faktor tersebut, kriteria ketepatan waktu pengumpulan tugas, originalitas karya, dan kreativitas penyelesaian tugas tidak tercapai. Begitupula dengan keterampilan meresensi buku, tidak memeroleh hasil yang maksimal. Karena siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas (rendah minat), hal itu berdampak secara otomatis pada penguasaan keterampilan dalam meresensi buku (pemahaman struktur dan kebahasaan resensi). Seperti yang dikatakan oleh Wahyuningsih (hlm. 131), bahwa minat seseorang akan sangat memengaruhi kemampuan dia menulis. Jika seseorang mempunyai keinginan yang tinggi terhadap menulis, kemampuan menulisnya akan baik. Namun sebaliknya, jika keinginan untuk menulis rendah, rendah pula kemampuannya. Keinginan yang kuat akan mampu memotivasi seseorang untuk mau melakukan sesuatu termasuk menulis. Salah satu tugas guru adalah mmenumbuhkan keinginan yang kuat untuk belajar, salah satunya adalah kegiatan menulis. Motivasi atau dorongan dari guru mempunyai peranan yang penting dalam menumbuhkan keinginan seseorang dalam hal ini siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis dengan baik menulis. Seorang guru harus mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Jika keinginan beajar sudah terbentuk, keajegan dalam belajar juga akan terbentuk termasuk kegiatan menulis (Wahyuningsih, 2011:131). Berangkat dari pendapat tersebut, untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam meresensi buku, digunakan Bibliobattle. Bibliobattle merupakan kegiatan yang memperlombakan presentasi terhadap isi sebuah buku. Peserta mempresentasikan isi buku layaknya meresensi buku namun dikemas dalam bentuk video yang dilombakan. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah orang yang telah paham terhadap buku yang dipaparkan (Panuntun, 2018) Berdasarkan konsep tersebut, peneliti memilih Bibliobatte sebagai sarana meningkatkan minat dan keterampilan meresensi buku. Dengan Bibliobattle, pembelajaran meresensi akan menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa tertarik untuk belajar meresensi buku. Langkah yang harus dilakukan siswa dalam memenuhi tugas meresensi buku dalam bentuk Bibliobattle, yakni: yag pertama, siswa membaca buku pilihannya. Kemudian, langkah kedua, siswa membuat video yang berisi ulasan isi buku yang telah dibaca tadi lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya serta nilai buku. Setelah jadi video, masing-masing siswa mengunggah video tersebut ke akun Instagramnya masing-masing dengan menandai akun Instagram guru/ peneliti. Peneliti memanfaatkan akun media sosial sebagai bagian dari membuat siswa lebih tertantang untuk mengerjakan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Selain itu juga karena selama pembelajaran jarak jauh/ daring masa pandemic Covid-19 ini media sosial adalah hal yang paling dekat dengan siswa. Hal ini sejalan degan yang dikemukan oleh Kuntarto, bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran, mulai dari proses pembelajaran sampai dengan evaluasi pembelajaran. Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pembelajaran akan lebih efektif. Dalam penelitian ini, Bibliobattle merupakan bagian dari pemanfaatan teknologi sebagai media dalam pembelajaran meresensi Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 650 buku. Sedangkan pemanfaatan media sosial (instagram) merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam pemebelajaran meresensi buku ini. Dan setelah diterapkannya pembelajaran meresensi dengan menggunakan Bibliobattle, hasil yang diperoleh cukup signifikan. Terjadi peningkatan minat dan keterampilan dalam meresensi buku seperti yang dapat dilihat hasilnya pada tabel 3 dan 4. Pada tabel tersebut terlihat bahwa capaian siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), nilai minimal 78, di atas 50 % siswa. Siswa yang mengumpulkan tepat waktu telah mencapai lebih dari 85%, yang menjaga originalitas karyanya 100 % karena mereka benar-benar harus melakukannnya sendiri, kreativitas pembuatan Bibliobattle lebih dari 85 %. Demikian juga dengan kemampuan meresensi masing-masing siswa juga mengalami peningkatan, baik pemahaman struktur resensi maupun kebahasaannya. SIMPULAN Dari paparan pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemakaian Bibliobattle mampu meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam meresensi buku di masa pandemic Covid 19. Hal itu ditunjukkan dengan adaya peningkatan nilai yang diperoleh siswa baik dari sisi minat maupun keterampilan meresensi dari sebelumnya kurang dari 50 % yang mampu mencapai KKM menjadi lebih dari 85 % yang mampu mencapai KKM. DAFTAR PUSTAKA Fauziah, Siva Suralyn 2019. Studi Mengenai Motif Pemilihan Buku Mahasiswa Dalam Bibliobattle Challenge (Kuantitaif Deskriptif Pada Mata Kuliah Bimbingan Minat Baca Mahasiswa Perpusinfo 2017) Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu Fauziyyah, Rima Amirah. 2017. Implementasi Pembelajaran Remedial Menulis Resensi Buku Universitas Pendidikan Indonesia http://repository.upi.edu/id/eprint/31654 Kuntarto, Eko dan Asyhar, Rayandra, 2016. Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning pada Aspek Learning Design dengan Platform Media Sosial Online sebagai Pendukung Perkuliahan Mahasiswa. https://repository.unja.ac.id/626/2/Artikel%20Jurnal-Blended%20Learning.pdf Moleong, L.J. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Ramaja Karya, Bandung Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nasution. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito, Bandung Panuntun, Galih & Margareta Aulia Rachman. 2018. Bibliobattle sebagai strategi promosi: studi kasus di Perpustakaan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia journal.ugm.ac.id/bip/article/download/34628/24540 Riyanti, Supini dkk. 2019. Korelasi antara Minat Baca dengan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Sumber Rejo Kabupaten Musi Rawas. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jurnaldiksa doi: https://doi.org/10.33369/diksa.v5i1.9236 Weganofa, Riza & Widya Hanum Sari Pertiwi. Lingua Vol. 10, No. 1, Juni 2015 • ISSN 1693-4725 • e-ISSN 2442-3823 Pemahaman Mahasiswa atas Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Refleksi Artikel Hasil Penelitian ejournal.uin- malang.ac.id/index.php/humbud/article/download/3029/pdf Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.128 651 Wahyuningsih, Nuning. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dengan Catatan Harian Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X Sman 2 Cirebon, (Swadaya Gunung Jati Cirebon: Deiksis-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), hlm. 131. Tim. 2016. Pedoman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Penyelarasan. Kemendikbud https://yudikustiana.wordpress.com/kurikulum-2013/