Microsoft Word - 14-Sumina.docx Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 694 Received : 24-03-2021 Revised : 02-04-2021 Published : 07-05-2021 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENELAAH TEKS PIWULANG PUPUH SINOM DENGAN METODE KOREMOR PADA SISWA SMP Suminarsih SMP Negeri 1 Gabus, Grobogan, Indonesia meinanda.sum@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom menggunakan metode Koremor untuk siswa SMP dan Meningkatkan kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor untuk siswa SMP. Untuk tempat penelitiannya di SMPN 1 Gabus. Adapun pelaksanaan penelitian yaitu di bulan Februari 2020 sampai dengan bulan April 2020. Adapun Subjek penelitian yakni siswa kelas VII. Untuk pengumpulan data menggunakan teknik observasi serta tes tertulis. Sedangkan untuk analisis data mengguankan teknik deskriptif kualitatif dan komparatif. Setelah dilaksanakan menggunakan dengan metode Koremor, proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom meningkat menjadi baik. Kedisiplinan, keaktifan, semangat kerja sama, rasa percaya diri dan tanggung jawab siswa menjadi lebih baik. Persentase hasil observasi terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran di kegiatan prasiklus sebesar 64%, untuk pelaksanaan di siklus I sebesar 74% dan di siklus II meningkat menjadi 89%. Hasil belajar berupa kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom pada siswa SMP meningkat. Pada pelaksanaan prasiklus siswa yang tuntas belajar ada 20 siswa atau sebesar 63%, pada pelaksanaan siklus I ada 23 siswa atau sebesar 72%, dan pada pelaksanaan siklus II ada 29 siswa atau sebesar 91%. Kata kunci: koremor; menelaah; sinom Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 695 PENDAHULUAN Menurut (Purwanto, 2014:107) Yang dimaksud keberhasilan dalam pendidikan akan terwujud apabila terdapat proses pembelajaran yang lebih efektif. Pembelajaran yang lebih efektif dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni faktor yang berkaitan dengan diri siswa meliputi kemampuan, minat, motivasi, dan keaktifan belajar, sedangkan faktor eksternal yakni faktor dari luar diri siswa, antara lain model pembelajaran, media pembelajaran, sarana, dan kelas. Menelaah teks Piwulang Serat Wulangreh pupuh Sinom merupakan salah satu materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa di kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Sehubungan dengan kompetensi tersebut, kemampuan pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020 dalam menelaah materi masih rendah. Dari sejumlah 32 siswa hanya 20 yang telah tuntas dalam belajar. Persentase keberhasilan pembelajaran sebesar 63%. Padahal, indikator keberhasilan pembelajaran sebesar 85%. Hal itu berarti pembelajaran belum berhasil. Identifkasi Masalah (1) Pemilihan metode dan teknik pembelajaran kurang menarik sehingga kurang dapat merangsang semangat belajar siswa.(2) Siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom. (3) Sarana dan prasarana pendukung dalam pembelajaran kurang lengkap dan kurang mendukung. (4) Persiapan yang dilakukan guru untuk pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut, Penelitian ini bertujuan (1) Meningkatkan proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor untuk siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020. (2) Meningkatkan kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom menggunakan metode Koremor untuk siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik secara teoretis maupun dengan cara praktis. Dalam segi teoritis, dari penelitian ini berhasil memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran berkenaan dengan penelitian dalam dunia pendidikan. Disamping itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pendorong bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian yang lebih luas. Dari segi praktis, hasil penelitian ini merupakan sebuah informasi tentang metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom. Untuk tahap berikutnya hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk guru mata pelajaan Bahasa Jawa guna lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom di kelas-kelas yang lain. LANDASAN TEORETIS Adapun pengertian menelaah yaitu mempelajari, menyelidiki, mengkaji, memeriksa, atau menilik. Didalam pelaksanaannya siswa harus bisa memahami isi wacana dari suatu teks yang dibaca. Selanjutnya mengkaji bagian demi bagian berdasarkan struktur dari wacana tersebut. Pemahaman merupakan proses berpikir serta belajar. Di sebutkan demikian sebab untuk menuju ke arah pemahaman diperlukan dua hal yakni proses belajar dan berpikir. Seperti dijelaskan oleh Poerwadarminta (1991: 636) bahwa pemahaman merupakan proses, perbuatan, dan cara memahami. Teks Piwulang Pupuh Sinom merupakan salah satu di antara sebelas tembang macapat. Dijelaskan oleh Sutardjo (2011: 10) bahwa macapat berasal dari kata maca ‘membaca’ dan pat yang berubah menjadi mat, dan mat berasal dari bahasa Belanda maat berarti ‘irama, Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 696 metrum, tembang’. Sehingga macapat dapat diartikan membaca dengan irama tembang atau metrum atau menyanyi. Irama atu lagu dalam tembang macapat sering dibentuk dengan gregel, yaitu perpanjangan suara dengan penuh estetis, naik turunnya suara. Sedangkan tembang macapat tersebut mengulas tentang kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai dengan meninggal. Dapat diartikan juga bahwa tembang yang mengulas tentang kehidupan anak manusia yang masih membutuhkan bimbingan serta tuntunan dari orang tua mereka yakni tembang Sinom. Menurut Wasisto (2020), Tembung atau kata Sinom berasal dari kata “sinom” yang berarti sebuah pucuk yang baru tumbuh ataupun bersemi. Pupuh atau tembang Sinom ini secara filosofi menggambarkan manusia yang mulai tumbuh dan beranjak dewasa, serta telah menjadi seorang pemuda atau remaja yang sedang bersemi atau berkembang. Pada saat menjadi seorang remaja, maka tugas mereka adalah untuk menuntut ilmu sebaik dan setinggi mungkin agar bisa menjadi pucuk. Menurut pendapat lainnya Sinom merupakan gambaran tentang seseorang yang akan menginjak usia muda, mulai memasuki masa yang indah, penuh dengan harapan dan angan- angan sehingga menjelang usia akil-balik atau menjelang dewasa. Adapun pathokan atau paugeran tembang atau pupuh Sinom yakni terdiri atas 9 gatra atau 9 baris, dan guru wilangan 8 8 8 8 7 8 7 8 12, serta mempunyai guru lagu a i a i i u a i a. Untuk tembang atau pupuh Sinom memiliki watak yang digunakan untuk mengungkapkan suasana yang bersemangat, bijaksana, kadang bersifat sedih dan bersifat gembira. Karakter yang ada pada tembang Sinom memuat tentang kerahmatan dan kesabaran yang tulus. Tembang Sinom sesuai jika digunakan dalam membuat syair tembang yang mempunyao tujuan untuk menyampaikan piwulang (mengajari) wewarah (membimbing), juga dapat digunakan dalam acara yang mempunyai perwatakan pemberian nasehat orang tua terhadap anaknya atau yang lebih muda. Metode Koremor sebagai metode kooperatif yang dikembangkan dari salah satu metode informal kooperatif yaitu Cooperative Review dan disandingkan dengan metode Numbered Heads Together. Teknik pelaksanaan pembelajaran metode Koremor dijelaskan oleh Huda (2012: 131- 132) sebagai berikut : (1) Siswa ditempatkan guru dalam kelompok-kelompok kooperatif yang terdiri dari 3 atau 4 anggota. Adapun setiap anggota mempunyai nomor masing-masing dari 1, 2, 3 atau 1, 2, 3, 4. (2) Guru atau siswa menyampaikan berbagai pertanyaan review, kemudian dalam masing-masing kelompok mendiskusikan jawabannya. (3) Kemudian guru memanggil secara acak dari salah satu nomor salah satu kelompok untuk menjelaskan jawaban kelompoknya. (4) Apabila terdapat informasi yang belum tercakup didalam penjelasan yang disampaikan tadi, guru memanggil nomor yang sama (atau dapat juga nomor yang berbeda) dari kelompok berbeda untuk memaparkan penjelasannya kembali, begitu seterusnya selama masih ada informasi penting yang belum tersampaikan dalam jawaban siswa. (5) Untuk anggota kelompok yang bisa menjawab dengan benar atau dapat memberikan informasi tambahan atas jawaban tersebut, maka kelompok tersebut akan memperoleh poin khusus. Pembelajaran untuk menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom pada kondisi awal belum menggunakan metode Koremor. Dalam pembelajaran siswa kurang bersemangat, pasif, dan kurang tertarik dengan mengikuti pembelajaran. Hasil pembelajaran untuk menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom termasuk kategori rendah. Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 697 Pada tahap tindakan guru menerapkan metode Koremor untuk menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom. Pada siklus I pembentukan kelompok berdasarkan tempat duduk yang berdekatan. Penataan tempat duduk juga secara konvensional. Pada siklus I ini proses pembelajaran berlangsung lebih baik daripada sebelum tindakan. Demikian juga hasil dan ada perubahan sikap siswa. Akan tetapi, dalam siklus sebelumnya belum tercapai indikator keberhasilan sehingga akan dilaksanakan tindakan siklus II. Dalam pelaksanaan siklus II pembentukan kelompok diatur oleh guru dengan memperhatikan tingkat kemampuan siswa dan gender. Adapun setiap kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan sedang, dan yang kurang kemampuannya. Dalam masing-masing kelompok, ada siswa laki-laki dan perempuan. Penataan tempat duduk juga tidak seperti biasanya, tetapi membentuk tapal kuda. Pada siklus II proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi, serta ada perubahan perilaku dan hasil belajar meningkat dan mencapai indikator keberhasilan. Hipotesis tindakan yang diajukan ada didalam penelitian ini adalah (1) Penggunaan metode Koremor dapat meningkatkan proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020. (2) Penggunaan metode Koremor dapat meningkatkan hasil belajar dalam menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020. METODE Untuk PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini dilaksanakan di SMPN 1 Gabus dimana alamatnya berada di Jalan Tahunan Nomor 11, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. Lokasi SMP 1 Gabus berbatasan dengan Kabupaten Blora. Penelitian ini dilaksanakan tiga bulan yaitu sejak bulan Februari 2020 sampai dengan April 2020. Adapun subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2019/2020 adapun jumlah siswanya 32 siswa. Dari sejumlah siswa tersebut terdiri 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa informasi tentang proses pembelajaran dengan metode Koremor dan hasil belajar berupa kemampuan siswa dalam menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom. Dalam peneletian ini untuk mengumpulkan data menggunakan dua cara yaitu dengan tes dan observasi. Untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar menggunakan observasi. Sedangkan untuk tes mengacu pada pengertian bentuk-bentuk pertanyaan, tugas, atau latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Siswa dituntut untuk berpikir tentang dan mempergunakan apa yang diketahui yang berkenaan dengan pertanyaan yang harus dijawab didalam tes bentuk esai. Valididasi data menurut Patton dalam Sutopo (2006: 92) juga menjelaskan bahwa teknik trianggulasi ada 4 macam yakni trianggulasi data, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologis, dan trianggulasi teoretis. Didalam penelitian ini pengembangan validitas data adalah dengan trianggulasi data atau yang disebut juga dengan trianggulasi sumber. Sumber datanya berbentuk arsip atau dokumen hasil observasi proses pembelajaran dan nilai siswa dalam menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom. Untuk menganalisis data-data yang telah dikumpulkan menggunakan teknik analisis yakni teknik deskriptif komparatif dan teknik deskriptif kualitatif. Untuk data kuantitatif menggunakan teknik deskriptif komparatif yaitu untuk membandingkan hasil belajar Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 698 antarsiklus. Teknik deskriptif kualitatif berkaitan dengan data kualitatif yaitu mencakup kegiatan dalam mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif dari ketentuan yang ada. Indikator Keberhasilan (1) Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kedisiplinan, keaktifan, semangat kerja sama, rasa percaya diri, dan tanggung jawab siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020 dalam proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor secara klasikal mencapai 85% atau lebih. (2) Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil tes kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020 secara klasikal mencapai 85% atau lebih. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Proses Pembelajaran Tabel 1. Peningkatan Proses Pembelajaran Menelaah Teks Piwulang Pupuh Sinom dengan Metode Koremor No Aspek yang Diamati Presentase Hasil Butir Sikap Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran 64 % 77% 87% 2 Keaktifan siswa dalam pembelajaran 65% 75% 89% 3 Semangat kerjasama dalam kelompok 63% 70% 90% 4 Rasa Percaya diri siswa dalam pembelajaran 67% 73% 89% 5 Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas 63% 74% 88% Presentase Keberhasilan 64% 74% 89% Peningkatan Presentase Keberhasilan 10% 15% Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui perkembangan proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor di kelas VIIA SMP Negeri 1 Gabus tahun pelajaran 2019/2020. kedisiplinan siswa dalam pembelajaran pada prasiklus sebesar 64%, dalam pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 77%, dalam siklus II meningkat lagi menjadi 87%. Keaktifan siswa dalam prasiklus sebesar, 65%, dalam pelaksanaan siklus I menjadi 75%, dalam siklus II menjadi 89%. Semangat kerja sama siswa dalam prasiklus sebesar 63%, siklus I menjadi 70%, dan dalam pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 90%. Rasa percaya diri siswa dalam prasiklus sebesar 67%, dalam pelaksanaan siklus I menjadi 73%, dan siklus II meningkat menjadi 89%. Tanggung jawab siswa dalam prasiklus sebesar 63%, pada siklus I sebesar 74%, dalam pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 88%. Persentase keberhasilan proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor awal kegiatan atau prasiklus sebesar 64%, dalam pelaksanaan siklus I menjadi 74%, dan pada pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 89%. Ada peningkatan sebesar 10% dari prasiklus ke siklus I dan 15% dari siklus I ke siklus II. Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 699 Peningkatan Hasil Belajar Tabel 2. Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Menelaah Teks Piwulang Pupuh Sinom No Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Nilai minimum 53 60 70 2 Nilai maksimum 83 90 100 3 Rata-rata nilai 71,77 77,81 84,79 4 Jumlah Siswa 32 32 32 5 Siswa Belum Tuntas 12 9 3 6 Siswa Tuntas 20 23 29 7 Presentase Keberhasilan 63% 72% 91% 8 Peningkatan Presentase Keberhasilan 9% 19% Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui peningkatan rata-rata nilai siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020 dalam menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom sejak prasiklus sampai dengan siklus II. Saat prasiklus nilai terendah siswa adalah 53, dalam pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 60, dan meningkat lagi dalam pelaksanaan siklus II menjadi 70. Nilai tertinggi saat prasiklus adalah 83, dalam pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 90, dan dalam pelaksanaan siklus II menjadi 100. Rata-rata nilai saat prasiklus adalah 71,77. Setelah dilakukan tindakan dengan metode Koremor saat siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 77,81 dan dalam pelaksanaan siklus II meningkat lagi menjadi 84,79. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada prasiklus sebanyak 20, pada siklus I meningkat menjadi 23 siswa, dan siklus II meningkat lagi menjadi 29. Persentase keberhasilan pada prasiklus sebesar 63%, pada siklus I meningkat menjadi 72%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 91%. Adapun besar peningkatan keberhasilan dari prasiklus ke siklus I sebesar 9% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 19%. Menurut pembahasan tersebut akan diketahui bahwa dari prasiklus sampai dengan siklus II proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor telah mengalami peningkatan. Persentase keberhasilan proses pembelajaran pada siklus II mencapai 89%. Nilai kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dari prasiklus sampai dengan siklus II juga terdapat peningkatan dengan persentase keberhasilan dalam siklus II yaitu sebesar 91%. Indikator keberhasilan proses dan hasil belajar yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 85%. Oleh karena indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian tindakan dengan metode Koremor dihentikan sampai pada siklus II. Pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dengan metode Koremor di kelas VIIA SMPN 1 Gabus semester I tahun ajaran 2019/2020 dinyatakan telah berhasil. SIMPULAN Kesimpulan Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Proses pembelajaran menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom meningkat menjadi baik setelah dilaksanakan tindakan dengan metode Koremor. Kedisiplinan, keaktifan, semangat kerja sama, rasa percaya diri, dan tanggung jawab siswa kelas VIIA SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020 menjadi lebih baik. Persentase hasil observasi terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran saat prasiklus sebesar 64%, dalam pelaksanaan siklus I sebesar Vol.2 No.5 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.133 700 74% dan dalam siklus II meningkat menjadi 89%. (2) Hasil belajar berupa kemampuan menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom pada siswa kelas VII A SMPN 1 Gabus tahun ajaran 2019/2020 meningkat. Saat prasiklus siswa yang tuntas belajar sebanyak 20 atau sebesar 63%, dalam pelaksanaan siklus I sebanyak 23 atau sebesar 72%, dan dalam pelaksanaan siklus II sebanyak 29 atau sebesar 91%. Saran Saran yang dapat disimpulkan berdasarkan penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut (1) Guru mata pelajaran Bahasa Jawa hendaknya dalam melaksanakan pembelajaran materi menelaah teks Piwulang Pupuh Sinom dapat menerapkan pendekatan, metode, dan menggunakan teknik pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. (2) Peneliti bidang pendidikan dapat memanfaatkan metode Koremor untuk penelitian tindakan kelas pada kompetensi yang lain. DAFTAR RUJUKAN Adi Suprayitno. 2020. Menyusun PTK Era 4.0. Yogyakarta: CV. Budi Utomo Depdiknas. 2009. Modul: Panduan Implementasi Standar Penilaian pada KTSP di Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Endang Widi Winarni. 2018. Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Jakarta: Bumi Aksara Wasisto, Roni Han. 2020. KOMUNIKASI SOSIAL PADA TEMBANG MACAPAT. COMMUNICARE, Volume 1, Nomor 1, 2020. Kurniawan, Endang dan Endah Mustaqimah. 2010. Modul Suplemen MGMP BERMUTU: Penilaian. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen PMPTK PPPPTK Bahasa. Priyantono dan Sawukir. 2017. Marsudi Basa lan Sastra Jawa Kanggo SMP/MTs Kelas VII Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Purwanto. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Silbermen. 2007. Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Yappendis. Sudharto, dkk. 1991. Sekar Macapat Jumbuh Kaliyan Wulangan Basa Jawi. Semarang: PT Masscom Graphy Semarang. Tresno Sukendro dan Sukarman. 2017. Widya Basa Jawa Kanggo SMP/MTs Kls. VII/K2013. Jakarta : Erlangga.