Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 749 Received : 13-02-2021 Revised : 26-04-2021 Published : 15-06-2021 Metode Observasi Lingkungan dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa MTs Hari Pujiyanto MTs Al Islam Gondangnrejo, Indonesia haripujiyanto19@gmail.com Abstrak: Secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi ekosistem melalui metode observasi lingkungan bagi siswa kelas VII MTs Al-Islam Gondangrejo. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al Islam Gondangrejo, kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar dengan subyek penelitian siswa – siswi kelas VII A tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 31 siswa. Metode penelitian tindakan kelas dipakai pada penelitian ini yang terdiri atas dua kali tindakan dalam dua siklus, sedangkan tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: merencanakan tindakan ( planing), melakukan tindakan (acting), melakukan pengamatan (observating) dan merefleksi hasil tindakan (reflecting). Dari alat pengumpul data berupa Test, observasi, dan dokumentasi yang merupakan dasar hasil penelitian dapat dikemukakan kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut : (1) hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi ekosistem bagi siswa dapat ditingkatkan melalui metode observasi lingkungan, (2) terdapat peningkatan peran serta siswa yang signifikan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode observasi lingkungan, hal ini dapat dilihat pada dengan adanya perubahan siswa dalam proses pembelajaran yang telah mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan dari guru baik pertanyaaan tingkat rendah maupun pertanyaan tingkat tinggi. Kata Kunci: hasil belajar ipa; metode observasi lingkungan; proses pembelajaran https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 mailto:email@domain.com Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 750 PENDAHULUAN Ketika siswa- siswi mengikuti kegiatan belajar mata pelajaran Imu Pengetahuan Alam ( IPA ) mereka sudah beranggapan bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang tidak menarik, dan sulit difahami sehingga ini selalu berakibat setiap berlangsung kegiatan belajar mengajar IPA para siswa cenderung pasif, kurang bisa menerima pelajaran dengan baik, bahkan mereka seringkali takut dengan pelajaran ini. Hal ini merupakan kondisi awal siswa-siswa Kelas VII A MTs Al-Islam Gondangrejo pada semester Genap tahun 2019 yang terjadi sebelum diadakan penelitian Kenyataan seperti inilah yang dialami oleh siswa kelas VII A MTs Al Islam Gondangrejo pada semester genap tahun 2018/2019. Hal ini terbukti berdasarkan tiga penilaian harian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Ekositem, nilai rerata siswa hanya sekitar 54 dengan perolehan nilai rerata 70 keatas hanya 10 siswa atau hanya sekitar 32 persen saja dari seluruh siwa. Dari rerata hasil belajar siswa yang hanya 54 berarti siswa dalam menguasai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemampuannya masih dibawah kriteria ketuntasann minimal (KKM) yaitu sebesar 70. Harapannya dengan penggunaan metode observasi lingkungan siswa beserta gurunya bisa memperoleh pengalaman langsung melalui pembelajaran situasi sesungguhnya diluar kelas dengan melibatkan siswa kepada lingkungan yang sebenarnya untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar. LANDASAN TEORI Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) dalam Model Pembelajaran IPA terpadu menjelaskan bahwa IPA berhubungan dengan penggalian keingin tahuan tentang alam secara ilmiah, maka dari itu IPA merupakan proses inkuiri. Dalam hal ini pada kegiatan pembelajarannya dititik beratkan kepada pemberian pengalaman langsung dalam rangka pengembangan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam secara sistematis. Pembelajaran IPA sebaiknya harus inkuiri dan mendatangkan pengalaman dengan maksud mengarahkan siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik berkaitan dengan alam sekitar. Hakekat Belajar Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya( Moh. Surya,1997) , Sedangkan dalam pandangan Witherington (1952) dijelaskan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan (Nana Sudjana) https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 751 Metode Observasi. Observasi secara sederhana dapat diartikan pengamatan terhadap suatu objek atau pokok permasalahan, sehingga metode observasi dapat diartikan sebagai suatu metode pembelajaran bagi siswa dengan pengamatan suatu obyek atau pokok permasalahan yang dikemukan atau yang disampaikan guru melalui media atau lingkungan sekitar. Kerangka berfikir Kondisi awal sebelum sebelum diadakannya penelitian ini guru belum memanfaatkan penggunaan metode observasi lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar, padahal disekeliling sekolah penggunaan metode ini sangat mendukung sekali sebab jika dilihat dari letak sekolah kebetulan berdekatan dengan sawah dan kebun. Sehingga dari belum adanya penggunaan metode tersebut mengakibatkan selalu rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan alam materi ekosistem bagi siswa kelas VII A MTs Al- Islam. Dari kondisi tersebut supaya hasil belajar Siswa menjadi lebih baik maka perlu diadakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru / peneliti yaitu dengan cara penggunaan metode observasi lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan yang diajukan berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir sebagai berikut : penggunaan metode observasi lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas VII A MTs Al – Islam Gondangrejo pada semester Genap 2018/ 2019. METODE Setting dan Subyek Penelitian Kegiatan Penelitian dilakukan pada semester genap yaitu mulai bulan Januari 2019 hingga Juni 2019, alasan pada waktu tersebut karena materi dari mata pelajaran yang diteliti sesuai dengan materi yang diajarkan pada bulan – bulan tersebut. Sedangkan tempat penelitian di MTs Al-Islam Gondangrejo Karanganyar yang merupakan tempat Peneliti mengajar, selain itu di MTs Al- Islam Gondangrejo disekitarnya dikelilingi kebun dan banyak persawahan, sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil data sebab pada penelitian ini menggunakan metode observasi lingkungan sehingga dengan berdekatannya lokasi penelitiaan dengan sekolah maka waktu yang digunakan bisa lebih efektik karena tidak habis dalam perjalanan. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data Data berupa hasil Tes, observasi ,dan dokumentasi merupakan Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data sedangkan alat pengumpul datanya berupa butir soal tes ,lembar observasi dan dokumen daftar nilai. Prosedur Penelitian Metode Peneltian Tindakan Kelas ( PTK ) dipakai dalam melakukan penelitian ini yang terdiri dari dua siklus, siklus I dengan kelompok Siswa besar(8 siswa), sedang siklus 2 dengan kelompok kecil (2 siswa). Adapun langkah tiap sikus terdiri atas: https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 752 a. Planing ( Perencanaan ) Merupakan perencanaan awal oleh peneliti yaitu dengan menentukan banyak siswa dalam satu kelompok sekaligus membentuknya, , selain itu juga menyiapkan lembar pertanyaan yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi setelah pelaksanaan observasi. b. Acting ( Pelaksanaan ) Para siswa mulai melaksanakan pembelajaran dengan mengadakan observasi lingkungan dengan mencatat apa yang ditemuinya sesuai petunjuk yang ada pada lembar observasi sedang guru memberikan bimbingan pada semua kelompok. c. Observing ( Pengamatan ) guru melakukan observing / pengamatan selama berlangsungnya kegiatan. Pengamatan ini juga digunakan untuk mengetahui sikap para siswa pada waktu kegiatan berlangsung d. Reflecting ( Merefleksi ) Merupakan refleksi guru terhadap semua tindakan pada satu siklus sehingga dapat diperoleh analisa sementara pada siklus I untuk dapat dibandingkan pada keadaan sebelum siklus satu atau sebelum diadakan penelitian. HASIL Deskripsi Kondisi awal, Siklus 1 dan siklus 2 (kondisi akhir) 1. Tindakan Tabel 1. Hasil tindakan Penelitian Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 / Kondisi akhir Pada Pembelajaran Sains Materi Ekosistem belum menggunakan metode obsevasi lingkungan Pada kegiatan pembelajaran Sains materi Ekosistem sudah menggunakan metode observasi lingkungan dengan cara kelompok besar, setiap kelompok mempunyai 8 atau 7 anggota siswa Pada pembelajaran Sains materi Ekosistem materi ekosistem sudah memanfaatkan metode observasi lingkungan dengan cara kelompok kecil, setiap kelompok mempunyai 2 anggota siswa 2. Kegiatan Pembelajaran Tabel 2. Hasil Kegiatan Pembelajaran Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 / kondisi akhir Masih banyak siswa yang pasif, masih banyak siswa yang kurang minat mengikuti pelajaran Siswa yang pasif mulai berkurang , sedang minat untuk mengikuti pelajaran meningkat meskipun belum semuanya Para siswa aktif mengikuti pelajaran , sedang minat untuk mengikuti pelajaran tinggi. 3. Hasil Belajar Tabel 3. Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2/kondisi akhir Penilaian harian pada kondisi awal Hasil belajar terkecil 30 Hasil belajar terbesar 80 rerata hasil belajar 52 Penilaian harian pada siklus I Hasil belajar terkecil 40 Hasil belajar terbesar 90 rerata hasil belajar 61 Penilaian harian pada siklus 2 Hasil belajar terkecil 60 Hasil belajar terbesar 100 rerata hasil belajar 71 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 753 1. Proses Pembelajaran Terdapat peningkatan keaktifan siswa serta minat belajar siswa Setelah pada kondisi akhir dalam proses pembelajaran IPA materi Ekosistem 2. Hasil Pembelajaran Setelah pada kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari rerata 52 menjadi 71 atau ada peningkatan sebesar 26 persen SIMPULAN 1. Penggunaan metode observasi lingkungan ternyata dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi ekosistem bagi siswa kelas VII A MTs Al Islam Gondangrejo semester genap tahun 2018/2019. 2. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode observasi lingkungan ternyata dapat meningkatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran yang signifikan, hal ini dapat dilihat pada dengan adanya perubahan siswa dalam proses pembelajaran yang telah mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan dari guru baik pertanyaaan tingkat rendah maupun pertanyaan tingkat tinggi. 3. Minat belajar siswa dalam negikuti kegiatan pembelajaran meningkat. Saran 1. Bagi guru a. Dalam mengajar hendaknya guru perlu memperhatikan metode yang tepat terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan kepada para siswa. b. Perlunya penggunaaan metode observasi lingkungan pada penyampaian pelajaran IPA materi Ekosistem 2. Bagi Siswa Dalam pembelajaran hendaknya siswa untuk bersikap aktif dan kreatif, sehingga proses pembelajaran dapat berjalaan dua arah yaitu tidak hanya dari guru saja, tetapi siswa juga dapa bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru atau temannya 3. Bagi Sekolah Karena hasil penelitian ternyata dapat meningkatkan hasil pembelajaran, maka diharapkan sekolah dapat mengarsip penelitian ini atau diterapkan pada guru yang lain DAFTAR RUJUKAN JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 14-28 EduHumaniora: Vol. 5 No. 2, Juli 2013 Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Jurnal Pendidikan, Volume 16, Nomor 2, September 2015, 110-126 Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Bandung : Alfabeta Sri Wuryastuti & Ima Ni’mah (2013): Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan, Serang. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143 754 Faidhani, Achmad (2017): Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Media I- Pai Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills), Jakarta Innobel Guru Pendidikan Menengah Artawan, Gde, dkk. (2015) :Penerapan Model Pembelajaran Penemuan ( Discoveri Leaning ) Dalam Pembelajaran Teks Hasil Observasi Melalui Observasi Lingkungan Sekolah Kelas X SMA Negeri 1 Singaraja https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.143