Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 765 Received : 13-02-2021 Revised : 26-05-2021 Published : 15-06-2021 Peningkatan Antusias dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Resitasi dan Diskusi pada Mapel PPKn Purnomo Kuncoro SDN Larangan 11 Banten, Indonesia purnomohari07@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan antusias siswa dengan metode resitasi dan diskusi. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan dengan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN Larangan 11. Hasil penelitian ini adalah adanya 22 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 70% pada siklus 1. Selain itu, pada siklus 2 terdapat 29 siswa yang tuntas dengan persentase 93%. Kata kunci: antusias; hasil belajar; ppkn; resitasi dan diskusi https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 mailto:purnomohari07@gmail.com Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 766 PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran merupakan proses hubungan/ interaksi antara siswa dengan guru di sekolah. Guru merupakan pihak yang memanajemen, mengatur , dan pelaksana pembelajaran. Tidak salah jika guru disebut sebagai sentral pembelajaran. Guru sebagai pelaksana pembelajaran sudah berkewajiban mengelola, mengatur, dan proses pembelajaran. Guru jugalah yang berkewajiban mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Selain tuntutan mengelola dan mengatur kelas, guru juga dituntut untuk membuat pembelajaran semakin menarik, efektif, dan efisien. Hal itu bertujuan agar materi ajar yang disampaikan guru lebih dapat membuat siswa senang sehingga menambah motivasi siswa terhadap pembelajaran. Apalagi berdasarkan temuan data awal penelitian, peneliti menemukan bahwa Sebagian guru masih menggunakan metode ceramah yang dianggap siswa masih membosankan. Ada bapak dan ibu guru yang masih cenderung meminta siswa untuk hafalan materi ajar. Hal tersebut cenderung menimbulkan sauatu kebosanan di dalam kelas sehingga siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran tersebut. Peneliti menawarkan metode resitasi dan diskusi guna mengatasi masalah antusias siswa. Metode resitasi dapat dipadukan dengan metode diskusi. Metode resitasi dapat didefinisikan sebagai cara, teknik, atau metode pembelajaran yang dilakukan dengan pemberian tugas di luar jam pelajaran kepada siswa. Menurut Ahmadi (1991:118), pelaksanaan tugas tersebut dapat dilakukan siswa di luar jam pelajaran yaitu bisa di perpustakaan, laboratorium, gazebo literasi, dll. Metode diskusi adalah bentuk pembelajaran yang melibatkan kelompok kelas baik kelompok kecil atau kelompok besar. Diskusi kelompok dapat memberi bermanfaat bagi pemebelajaran di kelas apalagi bagi kelompok kecil karena kegiatan pembelajaran dilaporkan secara keseluruhan. Laporan ini dapat lebih bermanfaat untuk siswa karena para siswa dapat saling mengetahui hasil belajar setiap kelompok. Siswa dapat memperkirakan hasil kelompoknya dengan kelompok lain, mungkin hasilnya belajarnya sama tetapi diperoleh dengan cara yang berbeda. Dengan kata lain, melalui teknik ini pengalaman belajar siswa dalam memahami materi tertentu akan bertambah. Surakhmad (1990:114) menjelaskan bahwa teknik resitasi memiliki beberapa fase, yaitu guru memberi tugas, siswa melaksanakan/ mengerjakan tugas, dan siswa melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas tersebut pada guru. Menurut Surakhmad, teknik resitasi biasa disebut dengan pemberian pekerjaan rumah meskipun sebenarnya metode ini ranah dan ruang lingkupnya lebih luas. Jadi, ttekni resitasi tidak hanya sekadar memberi pekerjaan rumah. Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan suatu tindak lanjut guna menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu tindakan berupa pelaksanaan Metode Resitasi dan diskusi. METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan empat tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan; dan refleksi. Jika hasil refleksi penelitian menunjukkan diperlukan tindakan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Semua rencana, pelaksanaan, pengawasan, dan refleksi pada siklus satu perlu disempurnakan. Dalam rancangan penelitian PTK ini, jika siklus satu tidak berhasil, maka dilakukan siklus dua dengan cara memperbaiki tindakan, misalnya, dengan membuat jadi lebih sederhana materi pembelajaran atau menambah media pembelajaran. Jika siklus dua tidak https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 767 terjadi peningkatan, maka siklus tiga perlu disiapkan guna menghilangkan kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran. Penyelesaian masalah atau solusi tersebut didasarkan pada refleksi pada setiap siklus sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS) yang menggambarkan teknik/metode pembelajaran dengan resitasi dan diskusi. Peneliti juga mendeskripsikan proses dan hasil yang diinginkan dapat tercapai. Penelitian dilaksanakan di SDN Larangan 11 yang beralamat di Jalan Haji Manuk no. 180 Kelurahan Larangan Utara Kec. Larangan Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas V SDN Larangan 11 tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa hasil belajar. Penelitian ini menggunakan data kualitatif berupa deskripsikan hasil pengamatan pembelajaran yang dilakukan. Kemudian, pembelajaran tersebut dibandingkan dengan pembelajaran yang seharusnya terjadi sesuai dengan dasar teori yang sesuai. Teknik pengumpulan data dengan Teknik (a) tes dan (2) nontes. Alat yang berupa tes terdiri dari LKS dan lembar evaluasi. Alat yang nontes terdiri dari lembar observasi, pedoman wawancara, dan alat evaluasi berupa draf pertanyaan. Lembar observasi mengetahui hasil belajar siswa yang rendah. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan latar belakang tentang alasan atau sebab motivasi/antusias dan hasil belajar siswa rendah. Terakhir, adanya alat evaluasi yaitu draf pertanyaan digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kegiatan metode resitasi dan diskusi dalam pembelajaran siswa pada Mapel PPKn Tema ke 3. Penelitian ini menggunakan beberapa Langkah dalam proses analisis data. Langkah- langkah tersebut antara lain reduksi data, memaparkan data, dan membuat simpulan penelitian. Data penelitian yang tidak sesuai dengan ruang lingkup penelitian dapat disisihkan. Jika masih dirasa kekurang data, maka peneliti dapat menambah data penelitian sehingga data penelitian sudah dianggap jenuh. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus 1 Tahap siklus 1 penelitian ini dilakukan pada 15—25 Agustus 2019 dan 1—15 September 2019. Pada siklus satu ini, pembelajaran sudah menggunakan Teknik/Metode Resitasi dan Diskusi. Peneliti bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan dituliskan dalam lembar observasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus satu belum kondusif. Siklus satu pelum sesuai harapan peneliti. Hal tersebut dapat dikarenakan siswa belum terbiasa dengan penerapan Metode Resitasi dan Diskusi. Oleh karena itu, ketika dalam pembelajaran para siswa masih belum sepenuhnya memahami apa yang harus dilakukannya. Secara umum, diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar lebih banyak daripada jumlah siswa ketika pada prasiklus. Berdasarkan hasil dari kegiatan siklus pertama, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada tahap Siklus pertama motivasi/antusias siswa serta hasil belajar siswa terhadap mapel PPKn siswa kelas V menunjukkan peningkatan positif, yaitu ketuntasan belajar siswa melebihi standar KKM daripada siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan siklus satu proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Selain itu, situasi pembelajaran juga kondusif. Dari keseluruhan siswa, terdapat 22 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM, https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145 768 dengan persentase 70%. Dengan demikian, teknik Resitasi dan Diskusi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi/antusias siswa. Siklus 2 Berdasarkan pengamatan pada siklus dua, dapat diketahui bahwa proses belajar mengajar sudah bisa dikatakan berjalan lebih kondusif. Selain itu, situasi pembelajaran juga sesuai harapan peneliti. Hal itu dapat dilihat dari siswa yang sudah sudah paham dengan penerapan teknik Resitasi dan Diskusi. Dengan demikian, banyak siswa yang sudah memahami tindakan-tindakan apa saja yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. Hasil penelitian dalam siklus dua ini dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan antusias dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya 29 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus dua, penelitian ini dapat diketahui bahwa pada siklus dua ini proses pembelajaran sudah berjalan dengan sangat baik. Selain itu, proses belajar dan mengajar juga mengalami peningkatan keaktivan dari pada siklus pertama. Hal itu dapat dibuktikan dari keseluruhan siswa, terdapat 29 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Persentase ketuntasan belajar siswa adalah 93%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teknik resitasi dan diskusi meningkatkan antusias dan hasil belajar siswa pada mapel PPKn. SIMPULAN Berdasarkan penjabaran hasil dan pembahasan penelitian tersebut, maka peneliti dapat mengambil simpulan penelitian sebagai berikut. 1. Dengan menggunakan Teknik resitasi dan diskusi, maka terjadi peningkatan antusias dan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 22 siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama, dengan persentase 70% 2. Dengan menggunakan Teknik resitasi dan diskusi, maka dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 29 siswa yang tuntas belajar pada siklus kedua dengan persentase 93%. DAFTAR RUJUKAN Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. Dimyati ,dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban. Mohamad Surya. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Oemar, Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Surakhman, Winarno. 1980. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.145