Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 782 Received : 17-04-2021 Revised : 28-05-2021 Published : 29-06-2021 Pelaksanaan Workshop untuk Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Membimbing Kegiatan Ekstrakurikuler Tulis dan Baca Puisi Kepada Siswa Melalui Teknik Asosiasi dan Fantasi Naning Indarwati SDN 2 Krajankulon Kaliwungu Kab. Kendal, Indonesia indarwatinaning46@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian adalah melalui workshop dapat meningkatkan keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler tulis dan baca puisi dengan penerapan teknik asosiasi dan fantasi. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah dengan dua siklus dan masing-masing siklus melalui empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflection). Teknik pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara observasi, angket, dan dokumentasi untuk mendeskripsikan tingkat keberhasilan pelaksanaan workshop bagi guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler tulis dan baca puisi. Penelitian berlangsung selama tiga bulan, yaitu Oktober–Desember 2019 di SDN 2 Krajankulon Kaliwungu Kabupaten Kendal. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, kualitatif. Hasil observasi guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi siklus 1 adalah 78,7 %; hasil angket guru terhadap pelaksanaan workshop, pelatihan, hingga pendampingan siklus 1 adalah 77,2% masih perlu ditingkatkan dari target yang diharapkan, yaitu 85%. Pada siklus 2 tingkat ketercapaian hasil observasi guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi mengalami peningkatan, yaitu 86,4% dan hasil angket guru terhadap pelaksanaan workshop, pelatihan, hingga pendampingan siklus 2 adalah 86,2%, sehingga penelitian ini sudah memenuhi harapan dari indikator pencapaian yang ditetapkan, yaitu 85%. Dapat disimpulan bahwa melalui workshop terdapat peningkatan keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi dengan penerapan teknik asosiasi dan fantasi kepada siswa di SDN 2 Krajankulon Kaliwungu Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2019/2020. Kata kunci: workshop; ekstrakurikuler tulis baca puisi; asosiasi dan fantasi https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 mailto:indarwatinaning46@gmail.com Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 783 PENDAHULUAN Berdasarkan kurikulum SDN 2 Krajankulon tahun pelajaran 2019/2020, bahwa perlu menumbuhkan aktivitas dan memupuk prestasi siswa melalui pengembangan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler. Terdapat beberapa kegiatan ekstrakurikuler di SDN 2 Krajankulon, yaitu bidang keagamaan, olahraga, dan seni. Salah satu bidang seni adalah kegiatan tulis dan baca puisi. Kegiatan ini sangat sedikit peminatnya, padahal hampir setiap tahun dilaksanakan event lomba tersebut, sehingga sekolah mengalami krisis minat siswa bidang tulis dan baca puisi. Mengapa demikian? Sebenarnya menulis dan membaca puisi bagi siswa sekolah dasar bukanlah barang baru bagi siswa, namun demikian menulis dan membaca puisi di SD juga bukan hal mudah untuk dimiliki siswa sebagai suatu keterampilan. Tak jarang dijumpai ketika siswa diberikan tugas untuk menulis puisi tidak memiliki ide dan siswa tidak mengerti apa yang harus dituliskan. Tak jarang juga dijumpai ketika siswa harus membacakan sebuah puisi, siswa merasa malu karena tidak yakin kalau cara membacanya memenuhi harapan sehingga menibulkan kegaduhan karena ditertawakan temannya. Hambatan menulis dan membaca puisi yang demikian, terjadi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga ketika dilaksanakan kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi hanya beberapa siswa saja yang mengikuti. Hal ini disebabkan karena belum diterapkannya suatu teknik yang mampu untuk meningkatkan daya tarik siswa terhadap kegiatan tersebut. Siswa merasa tidak membutuhkan puisi, siswa belum menganggap bahwa menulis dan membaca puisi adalah sesuatu yang menyenangkan dan dapat dijadikan hoby serta sarana menyalurkan inspirasi. Demikian juga halnya dengan guru. Belum banyak guru yang tertarik dengan puisi dan tidak jarang dijumpai bahwa seorang guru belum pernah menulis puisi sekali pun semenjak menjadi guru. Puisi yang ditampilkan adalah puisi karya orang lain. Hal ini sangat berpengaruh kepada siswanya. Siswa akan beranggapan bahwa gurunya juga tidak mampu berpuisi baik menulis atau membacanya. Untuk mengatasi hal tersebut dilaksanakan pemberian bekal kepada guru dalam upaya membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi melalui workshop. Secara umum, pengertian workshop adalah pertemuan beberapa kelompok orang yang memiliki minat, keahlian, ataupun profesi bidang tertentu yang terlibat aktif dalam suatu diskusi dan kegiatan intensif pada instansi tertentu untuk mencari pemecahan masalah, jalan keluar dari topik yang disajikan (https://accurate.id/marketing- manajemen/pengertian-workshop/). Oleh karena itu, tak jarang dalam workshop menghadirkan narasumber dan menampilkan interaksi bersama untuk membahas suatu masalah tertentu. Pelaksanaan workshop dilaksanakan dalam beberapa hari dengan perhitungan jumlah jam untuk menyampaikan materi dan memecahkan masalah disertai pelatihan yang bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan yang bisa diterapkan sesuai dengan bidang yang ditekuni. Workshop kali ini dibahas secara tuntas teknik asosiasi dan fantasi yang dipergunakan guru untuk membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi bagi siswa SDN 2 Krajankulon Kaliwungu Kab. Kendal. Kedua teknik ini diyakini mampu mengatasi kesulitan guru dalam membimbing siswa menulis dan membaca puisi, karena teknik asosiasi merupakan turunan dari teori peta konsep yang diadaptasi oleh Nursisto pada tahun 1999 dengan nama teori asosiasi untuk menulis puisi (Hudoyo, https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 784 2002). Peta konsep memberikan kemudahan bagi otak untuk menerima sebuah materi dan mengambilnya kembali sewaktu-waktu (Buzan, 2011). Peta konsep adalah suatu alternatif solusi yang dirasa tepat sesuai dengan namanya, dapat memetakan informasi- informasi di dalam kepala. Kehebatan peta konsep ini adalah dapat mengeluarkan ide-ide dari sebuah kata kunci yang masih bisa dikembangkan kemudian membantu siswa menggali ide sebanyak-banyaknya. Peta konsep menggunakan pengingat visual sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan untuk belajar mengasosiasikan dan merencanakan. Peta konsep dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan dengan mudah jauh lebih mudah dari pada pencatatan secara tradisional (Sugiyanto, 2013). Kelebihan peta konsep ini digunakan dalam mengajarkan menulis puisi di sekolah dasar sebagai sara menggali kreativitas. Teknik asosiasi merupakan suatu teknik turunan dari peta konsep, dimana siswa dituntut dapat mengasosiasikan sebuah kata. Berasosiasi dimaksudkan agar siswa terampil mencari pertautan hubungan antara suatu benda dengan benda lain yang keberadaannya saling melengkapi. Teknik fantasi merupakan suatu teknik fantasi siswa untuk memahami suasana dalam puisi. Berfantasi dalam membaca puisi, pembaca akan menghubungkan dengan situasi dan suasana puisi dengan kegiatan indera yang menampilkan suasana sedih, gembira, kagum, dsb. Teknik fantasi dalam membaca puisi merupakan upaya menghadirkan suasana dan melibatkan imaji dan pancaindera untuk memperoleh suasana sesuai dengan tema dan larik-larik puisi yang dibacakan. Imaji-imaji yang diciptakan harus berfungsi untuk mendukung isi dan suasana puisi (Puspasari 2013). Dengan demikian sejatinya berfantasi dalam pembacaan pusi melibatkan perasaan, ekspresi, dan gerak tubuh serta mimik untuk penghayatan pembacaan puisi. Puspasari (2013) melakukan penelitian berjudul Pengembangan Strategi Fantasi K-POP dalam Pembelajaran Menulis Puisi untuk Siswa SMP Kelas VII. Hasil penelitian adalah hasil rata-rata nilai keseluruhan buku panduan strategi Fantasi K-POP mencapai 67.6% pada ahli strategi pembelajaran, 98% pada ahli pembelajaran puisi, dan 97.5% pada ahli praktisi. Nilai keseluruhan produk dari hasil semua uji kelayakan mencapai 87.7% yang berarti produk layak dan dapat diimplementasikan. Disimpulkan bahwa buku panduan strategi Fantasi K-POP dapat diimplementasikan pada pembelajaran menulis puisi khususnya siswa kelas VII. Penelitian berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Ekspresif Puisi Siswa Kelas III SD Wirolegi 05 melalui Metode Demonstrasi dilakukan oleh Sri (2010). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan membaca ekspresif puisi siswa kelas III SDN Wirolegi 05 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember tahun pelajaran 2009-2010. Hal ini jelas tergambar dari nilai yang dicapai oleh siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hanya terdapat 21 siswa (72,41%) yang mencapai KKM sedangkan pada siklus II terdapat 27 siswa (89,65%) yang mencapai KKM. Penelitian berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melului Teknik Pengamatan Objek Langsung Siswa Kelas IV SDN Mojorayung 03 Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2008/2009 dilakukan oleh Nuraini (2009). Hasil penelitian adalah (1) hasil belajar dari siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 siswa menjadi 21 siswa atau dari 28% menjadi 84% mengalami kenaikan 56%, Ini berarti peningkatan hasil tersebut berkaitan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 785 diskusi kelompok dan didukung oleh pemahaman dalam mengekspresikan sesuai dengan objek langsung, (2) Keaktifan minat belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus 1 adalah 58 pada siklus II meningkat menjadi 74,2, ada peningkatan 16,25. Nuraini (2009) menyimpulkan bahwa dengan teknik pengamatan objek langsung kemampuan menulis puisi siswa kelas IV meningkat. Beberapa penelitian telah dipaparkan. Penelitian Puspasari (2013) berupa pengembangan strategi fantasi K-POP dalam pembelajaran menulis puisi untuk siswa SMP kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan buku ajar. Penelitian selanjutnya adalah penelitian Sri (2010) tentang kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan membaca ekspresif puisi siswa kelas III SD, dan penelitian Nuraini (2009) tentang teknik pengamatan objek langsung untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas IV. Dari beberapa penelitian yang ada belum ada peneliti yang memaparkan telaah mengenai peningkatan keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler tulis dan baca puisi dengan penerapan teknik asosiasi dan fantasi kepada siswa. Dengan demikian, penelitian ini merupakan hal yang baru dan belum pernah diteliti, sehingga bukanlah penelitian saduran atau penelitian ulang yang pernah dilakukan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan sekolah dengan transfer ilmu dari kepala sekolah kepada guru melalui workshop. Kepala sekolah sebagai narasumber. Kegiatan workshop diikuti dengan pelatihan serta pendampingan dalam melaksanakan bimbingan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Materi workshop yang disampaikan adalah teknik asosiasi dan fantasi dalam menulis dan membaca puisi, untuk membekali guru dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desriptif pemecahan masalah yang diteliti dengan gambaran subjek penelitian adalah guru SDN 2 Krajankulon Kaliwungu Kab. Kendal. Jumlah guru yang dilibatkan sebagai subjek penelitian adalah 8 orang guru kelas, dan 2 orang guru mata pelajaran. Waktu dan tempat penelitian di SDN 2 Krajankulon dalam rentang waktu Oktober sampai dengan Desember 2019. Dengan rangkaian kegiatan menyusun proposal penelitian tindakan sekolah, menyusun instrumen, pengumpulan data melalui dua siklus, yaitu siklus 1 dan 2. Prosedur penelitian dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada tiap siklusnya. Perencanaan dilakukan dengan penyusunan proposal dan melakukan sosialisasi kepada guru melalui rapat sekolah. Peneliti menyampaikan alasan dilaksanakannya penelitian dan tindakan sekolah. Perencanaan disusun dengan merumuskan tujuan, permasalahan, rencana alur tindakan, penyusunan instrumen. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri atas tiga pertemuan. Pertemuan 1 siklus 1 dengan workshop pengenalan teknik asosiasi dan fantasi dalam menulis dan membaca puisi. Workshop pertemuan kedua dilaksanakan dengan memberikan pelatihan dan menumbuhkan kecintaan dan kemahiran guru dalam menggali inspirasi menciptakan puisi dan membacakannya dengan teknik https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 786 fantasi. Pertemuan ketiga dilaksanakan pendampingan kepada guru dalam membimbing ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Pada pertemuan ini pula dilaksanakan evaluasi dan pengumpulan data penelitian siklus 1. Demikian prosedur penelitian yang sama dan berulang di siklus 2. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, hasil unjuk kerja, kuesioner, serta dokumentasi. Selama pendampingan digunakan metode observasi dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilaksanakan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, unjuk kerja, dan evaluasi. Hasil observasi digunakan untuk mendeskripsikan proses dan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Kuesioner (angket) digunakan untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar untuk menjamin informasi yang valid dan akurat dalam sikap, perilaku, dan karakteristik guru dalam mendukung dan melaksanakan program sekolah berupa kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Kuesioner ini berupa pertanyaan yang harus dijawab responden untuk mengetahui dan memperoleh data validitas yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif (Supardi 2006). Perolehan hasil observasi dan kuesioner (angket) dianalisis secara deskriptif kuantitatif berdasarkan skor nilai 1–5. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus I dan siklus II untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif persentase, dengan rumus: n Na = ------- x 100% N Keterangan: n = skor yang diperoleh N= skor total Na= Nilai Akhir Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase, yang dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK) dengan tabel interval nilai sebagai berikut (Depdiknas 2002). Tabel 1. Kriteria Penilaian Skor Nilai Interval Nilai (%) Kategori 5 86 – 100 Sangat Baik (SB) 4 71 – 85 Baik (B) 3 56 – 70 Cukup (C) 2 41 – 55 Kurang (K) 1 0 – 40 Sangat Kurang (SK) Indikator kinerja dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah terdapat peningkatan keterampilan guru dalam membimbing siswa dalm kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi yang ditandai keberhasilan 85%. Selain itu, juga ditandai dengan kemampuan unjuk kerja guru dalam menulis dan membaca pusi melalui pelatihan dalam workshop dengan nilai ketercapaian sangat baik (SB). https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 787 HASIL Hasil Sebelum Tindakan Sebagaimana dicantumkan dalam kurikulum sekolah, bahwa ada beberapa kegiatan ektrakurikuler, salah satunya adalah menulis dan membaca puisi. Sebelum dilaksanakan penelitian kegiatan ekskul yang satu ini menemui banyak kendala sehingga sangat kecil keberhasilan dan hasilnya tidak dapat dirasakan sebagai suatu pencapaian kurikulum yang maksimal. Terbukti dengan belum pernah menjuarai lomba minimal di tingkat kecamatan. Minimnya peserta dan kurangnya minat baik guru maupun siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya daya tarik dikarenakan tidak pernah ada terobosan baru bagaimana cara membuat guru maupun siswa tertarik. Peneliti menerapkan teknik menulis dan membaca puisi dengan melaksanakan workshop untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membimbing siswa dalm kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Materi workshop adalah teknik asosiasi dan fantasi dalam menulis dan membaca puisi bagi guru untuk dipakai sebagai bekal dalam membimbing siswa dalam kegiatan yang dimaksud. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum dilakukan penelitian, kegiatan ekstrakurikuler tidak berjalan sesuai harapan. Tujuan yang dicanangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi, yaitu mampu menjuarai lomba minimal tingkat kecamatan belum pernah terealisasi. Guru tidak mengenal teknik yang tepat untuk mengajarkan bagaimana cara menulis puisi, menuangkan ide dan imajinasi serta bagaimana membaca puisi supaya dapat menikmati secara pribadi dan dinikmati banyak orang. Hasil Setelah Tindakan Siklus 1 Workshop dengan pelatihan dan pendampingan guru dalam upaya meningkatkan keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi dengan teknik asosiasi dan fantasi. Tahap pertama adalah perencanaan, yaitu penyusunan proposal dan sosialisasi kegiatan untuk menyamakan persepsi terhadap kegiatan workshop yang akan dilaksanakan. Dilanjutkan dengan penyiapan instrumen kegiatan. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan, yaitu melaksanakan workshop dan pemebrian latihan, serta pendampingan. Selanjutnya dilaksanakan evaluasi melalui observasi dan refleksi. Hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan guru saat membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis puisi dianalisis tiap item. Terdapat tujuh item yang dipergunakan, dan masing-masing item disediakan skor penilaian 1–5, kemudian dihitung rata-rata tiap item dan tingkat ketercapaiannya. Secara jelas hasil penialaian dapat dicermati pada tabel 2. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 788 Tabel 2. Hasil Observasi Siklus 1 Indikator pengamatan Nilai Tingkat Ketercapaian 1. Guru bersemangat mengikuti dan menyambut gembira diadakannya workshop 75,0 75 % 2. Setelah dilaksanakan workshop, guru selalu berantusias mengembangkan teknik asosiasi dan fantasi dalam puisi serta mampu menyampaikan kepada siswa penuh kegembiraan 84,2 84 % 3. Guru mampu berimajinasi dan menulis puisi dengan teknik asosiasi dan fantasi 76,7 77 % 4. Guru mampu menarik perhatian siswa dan mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi 75,4 75 % 5. Guru mampu memotivasi siswa untuk optimis bisa menjadi yang terbaik 80,8 81 % 6. Guru lebih kreatif dalam menyampaikan bimbingan kepada siswa setelah dilaksanakan workshop. 84,2 84 % 7. Guru selalu memberikan reword dan tindak lanjut untuk kemajuan siswa 75,0 75 % Rata-rata 78,7 Rata-rata ketercapaian 79% (Baik) Perolehan nilai rerata adalah 78,7, rata-rata tingkat ketercapaian 79% dengan kategori baik. Perolehan ini masih belum memuaskan karena indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 85%. Hasil angket dianalisis dalam tujuh item yang dipergunakan. Tiap pertanyaan disediakan angka 1–5 bagi responden, kemudian dihitung rata-rata dan tingkat ketercapaiannta. Secara jelas dapat dicermati dalam tabel 3. Tabel 3. Hasil Angket Siklus 1 Indikator pengamatan Nilai Rata-rata Tingkat Ketercapaian 1. Saya menyukai kegiatan workshop dalam rangka membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi 74,2 74 % 2. Saya bersedia mengarahkan siswa untuk menyukai puisi 81,7 82 % 3. Saya akan selalu berusaha jika motivasi siswa mengikuti kegiatan ekskul menurun 76,3 76 % 4. Sebelumnya saya tidak pernah mengenal teknik asosiasi dan fantasi dalam puisi 74,2 74 % 5. Setelah mengetahui teknik asosiasi dan fantasi, saya menyukainya dan merasa mudah dalam berpuisi 78,8 79 % 6. Saya selalu memotivasi siswa saya menjadi juara dalam kegiatan atau lomba 81,7 82 % 7. Saya akan mencari bibit siswa terampil berpuisi melalui teknik asosiasi dan fantasi 73,8 74 % Rata-rata 77,2 Rata-rata ketercapaian 77% (Baik) Perolehan nilai rerata kuesioner adalah 77,2, rata-rata tingkat ketercapaian 77% dengan kategori baik. Perolehan ini masih belum memuaskan karena indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 85%. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 789 Tingkat ketercapaian keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi siklus 1 secara umum kategori yang dihasilkan adalah baik, namun indikator ketercapaian masih jauh dari harapan, yaitu 85%. Peneliti masih harus berupaya maksimal agar hasil sesuai dengan indikator ketercapaian yang sudah ditetapkan . namun demikian, kelebihan pelaksanaan siklus 1 adalah guru sudah mendesain pembimbingan ekstrakurikuler dengan teknik asosiasi dan fantasi yang menyenangkan, dan siswa mampu merespons dan mengapresiasi positif seluruh rangkaian kegiatan . Hasil Setelah Tindakan Siklus 2 Tingkat ketercapaian hasil pengamatan siklus 2 terhadappelaksanaan workshop keterampilan guru dalam membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi dengan Teknik asosiasi dan fantasi mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan tersebut dapat dicermati pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Observasi Siklus 2 Indikator pengamatan Nilai Rata- rata Tingkat Ketercapaian 1. Guru bersemangat mengikuti dan menyambut gembira diadakannya workshop 86,7 87 % 2. Setelah dilaksanakan workshop, guru selalu berantusias mengembangkan teknik asosiasi dan fantasi dalam puisi serta mampu menyampaikan kepada siswa penuh kegembiraan 87,5 87 % 3. Guru mampu berimajinasi dan menulis puisi dengan teknik asosiasi dan fantasi 85,8 86 % 4. Guru mampu menarik perhatian siswa dan mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi 84,2 84 % 5. Guru mampu memotivasi siswa untuk optimis bisa menjadi yang terbaik 86,7 87 % 6. Guru lebih kreatif dalam menyampaikan bimbingan kepada siswa setelah dilaksanakan workshop. 88,0 88 % 7. Guru selalu memberikan reword dan tindak lanjut untuk kemajuan siswa 85,0 85 % Rata-rata 86,37 Rata-rata ketercapaian 86% (Sangat Baik) Dari tabel 4 setelah dinilai dan dianalisis melalui 7 indikator. Hampir setiap indikator sudah dilaksanakan dengan benar dan baik oleh setiap guru. Perolehan nilai adalah 86,37, rata-rata tingkat ketercapaian 86% dengan kategori sangat baik. Perolehan ini sangat memuaskan karena indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 85% sudah tercapai. Hasil kuesioner siklus 2, dirangkum dari 7 indikator. Masing-masing indikator diberikan rentang nilai 1–5 dan dihitung nilai dan tingkat ketercapaian. Hasil kuisioner siklus 2 dapat dicermati pada tabel 5. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 790 Tabel 5. Hasil Kuisioner Siklus II Indikator pengamatan Nilai Tingkat Ketercapaian 1. Saya menyukai kegiatan workshop dalam rangka membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi 87,5 87 % 2. Saya bersedia mengarahkan siswa untuk menyukai puisi 87,5 87 % 3. Saya akan selalu berusaha jika motivasi siswa mengikuti kegiatan ekskul menurun 85,4 85 % 4. Sebelumnya saya tidak pernah mengenal teknik asosiasi dan fantasi dalam puisi 85,0 85 % 5. Setelah mengetahui teknik asosiasi dan fantasi, saya menyukainya dan merasa mudah dalam berpuisi 86,3 86 % 6. Saya selalu memotivasi siswa saya menjadi juara dalam kegiatan atau lomba 87,1 87 % 7. Saya akan mencari bibit siswa terampil berpuisi melalui teknik asosiasi dan fantasi 85,0 85 % Rata-rata 86,2 Rata-rata ketercapaian 86% (Sangat Baik) Dari tabel 5 dapat dicermati bahwa hampir setiap indikator penilaian dilakukan oleh setiap guru dengan baik, hal ini terbukti dengan perolehan nilai rata-rata 86,2 dengan kategori sangat baik, indikator ketercapaian 86% sudah melebihi indikator kinerja yang telah ditetapkan, yaitu 85%. Tindak Lanjut Hipotesis tindakan yang dirumuskan dalam penelitian ini membuktikan bahwa pelaksanaan workshop dengan materi penerapan teknik asosiasi dan fantasi dapat meningkatkan keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi. Peningkatan tersebut maliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor guru yang sudah terangkum dalam tiap indikator lembar observasi dan angket. Dengan dukungan data dan fakta dalam tiap siklusnya, maka penelitian tindakan sekolah ini dapat dijadikan rujukan bagi guru atau pemerhati pendidikan yang akan meneliti dan mendeskripsikan setiap interaksi maupun inovasi pembelajaran. Interaksi yang ditekankan adalah interaksi multiarah yang dapat menjalin hubungan batin sehingga dapat menciptakan suasana sekolah yang nyaman serta tercapai tujuan yang dicanangkan. Suasana menyenangkan dalam interaksi menuntun guru pada penanaman sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan kepada siswanya. Kreatifitas guru dalam berinovasi akan menjadi barometer bagi semangat dan aktivitas siswa untuk berkembang dan menghasilkan karya, baik sastra maupun nonsastra. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan inovasi yang dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagaimana tujuan yang tuangkan dalam Undang-undang Sisdiknas, yaitu mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 791 SIMPULAN Dari serangkaian penelitian dan pengambilan data dapat disimpulkan bahwa melalui workshop terdapat peningkatan keterampilan guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi dengan penerapan teknik asosiasi dan fantasi kepada siswa di SDN 2 Krajankulon Kaliwungu Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2019/2020. Data yang diperoleh siklus 1, yaitu hasil observasi guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi siklus I adalah 78,7 %; hasil angket guru terhadap pelaksanaan workshop, pelatihan, hingga pendampingan siklus I adalah 77,2% masih perlu ditingkatkan dari target yang diharapkan, yaitu 85%. Pada siklus 2 tingkat ketercapaian hasil observasi guru dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler menulis dan membaca puisi mengalami peningkatan, yaitu 86,4% dan hasil angket guru terhadap pelaksanaan workshop, pelatihan, hingga pendampingan siklus 2 adalah 86,2%, sudah melampaui indikator pencapaian yang ditetapkan, yaitu 85%. DAFTAR RUJUKAN Buzan, Toni. 2011. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hodoyo. 2002. Peta Konsep. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Minarsih, 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melului Teknik Pengamatan Objek Langsung Siswa Kelas IV SDN Mojorayung 03 Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2008/2009. Jember: FKIP.PGSD Universitas Jember. Nektarity. 2015. Variasi dan Teknik Menulis Pusi. http://www.rumpunnektar.com/2013/09/variasi-teknik-dalam-menulis-puisi.html diakses tanggal 15 Oktober 2019. NN. 2021. Pengertian Workshop dan Perbedaannya dengan Training dan Seminar. https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-workshop/ Puspasari, Yunita. 2013. Pengembangan Strategi Fantasi K-POP dalam Pembelajaran Menulis Puisi untuk Siswa SMP Kelas VII tahun 2012/2013. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Skripsi. http://karya- ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/27180 diakses tanggal 15 Oktober 2019. Sugiyanto. 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka Sarno. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Puisi dengan Peta Konsep pada Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Joglo 76 Surakarta. Tesis. UMS. http://eprints.ums.ac.id/65931/16/Naskah%20PI.pdf Sri, Tutut, Nurul Musarofa. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Ekspresif Puisi Siswa Kelas III SD Wirolegi 05 melalui Metode Demonstrasi. Skripsi Jember: FKIP.PGSD Universitas Jember. Sutrisno. 2009. Menulis Puisi melalui Model ”Pengembangan Fantasi Korelatif”. Skripsi. Yogyakarta: UNY http://omtrisno06.blogspot.co.id/ diakses tanggal 15 Januari 2016. Syukur, Nurben. 2014. Cara Membaca Puisi yang Baik dan Benar. http://artikel.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/27180. diakses tanggal 15 Oktober 2019. Trihartanto, Slamet. 2009. Model Bahasa Indonesia yang Mengembangkan Kreativitas Anak. Semarang: LPMP Jawa Tengah. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.160 http://www.rumpunnektar.com/2013/09/variasi-teknik-dalam-menulis-puisi.html https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-workshop/ http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/27180 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/27180 http://eprints.ums.ac.id/65931/16/Naskah%20PI.pdf http://omtrisno06.blogspot.co.id/ http://artikel.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/27180