Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 896 Received : 14-04-2021 Revised : 26-05-2021 Published : 30-06-2021 Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Supervisi Administrasi oleh Kepala Sekolah Di SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak Isticharoh SDN Kebonbatur 2, Kec. Mranggen Kab. Demak, Indonesia isticharohmpd@gmail.com Abstrak: Berdasarkan hasil survey pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan di SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak, dalam pelaksanaan proses pendidikan , terdapat temuan awal dimana masih terdapat guru yang memiliki produktivitas kerja yang rendah, diukur dari pencapaian hasil kerja guru dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sejumlah 25% guru menjelaskan bahwa apa yang dirumuskan dalam kurikulum belum sepenuhnya tercapai. Masih kurangnya produktivitas guru juga teridentifikasi melalui hasil belajar siswa yang mana masih terdapat sekitar 20% siswa yang prestasinya lebih rendah dari KKM yang ditetapkan. Desain penelitian ini adalah Pendlitian Tindakan Sekolah (PTS) dilakukan tiga siklus. Hasil observasi Pra Penelitian Tindakan Sekolah,Siklus I, Siklus II dan Siklus III. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru dari yang kurang aktif menjadi lebih aktif, dari yang kurang disiplin menjadi lebih disiplin, dan dari yang kurang mandiri menjadi lebih mandiri. Perolehan nilai rata-rata pada Pra Siklus dari 8 indikator produktivitas kerja masih diantara skor 2 dan 3, yaitu sebesar 2,71 dengan KKM 65. Pada siklus I skor sebesar 3 pada siklus II skor sebesar 3,7 dan pada Siklus III tercapai skor 4 Dari nilai rata- rata prasiklus sebesar 2,71 sampai siklus III terjadi peningkatan skor sebesar 1,29. Hasil pada siklus III sebanyak guru 10 guru (83,3%) dalam kategori baik dan 2 orang guru (16,6%) dalam kategori sangat baik. Kata kunci: kinerja guru; produktivitas kerja guru; supervisi administrasi https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 mailto:isticharohmpd@gmail.com Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 897 PENDAHULUAN Kepala sekolah berperan sangat besar untuk kemajuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya sehingga pengalaman maupun pengetahuan yang dimiliki menjadi sebuah hal yang akan membantunya dalam pembangunan lembaga pendidikan. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawas bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Mulyasa (2007: 3) menjelaskan bahwa pendidikan adalah salah satu wahana yang berperan untuk meningkatkan kualitas SDM, sehingga kualitas pendidikan harus selalu ditingkatkan. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya,tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidikan. Pelaksanaan supervisi dapat menjadi bagian dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja guru. Pelaksanaan supervisi dalam PP No 19 tahun 2005 pasal 1 ayat (25) dijelaskan sebagai bagian dari upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan. Pasal 19 ayat (3) PP No 19 Tahun 2005 mengisyaratkan bahwa pengawasan merupakan bagian dalam upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sedangkan pasal 23 mengisyaratkan bahwa supervisi menjadi salah satu bagian dari pengawasan. Menurut Sagala (2010:89), untuk meningkatkan produktivitas guru dalam proses pembelajaran, diperlukan adanya supervisi pembelajaran. Supervisi menurut PP No 19 Tahun 2005 mencakup supervisi administrasi,supervisi administrasi dan supervisi lembaga. Supervisi administrasi meliputi aspek-aspek pelaksanaan proses pembelajaran. Menurut Purwanto (2007: 86), salah satu fungsi supervisi adalah memberikan bantuan kepada anggota organisasi (seperti guru) dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Hal ini menunjukkan pentingnya supervisi, sebab permasalahan akan selalu muncul dalam pelaksanaan proses pembelajaran mengikuti perkembangan-perkembangan situasi yang ada. Masalah-masalah yang tidak terselesaikan atau tidak diperoleh solusi yang mamadai tentunya akan berdampak pada terhambatnya upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Berdasarkan hasil survey pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan di wilayah SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak, dalam pelaksanaan proses pendidikan , terdapat temuan awal dimana masih terdapat guru yang memiliki produktivitas kerja yang rendah, diukur dari pencapaian hasil kerja guru dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sejumlah 25% guru menjelaskan bahwa apa yang dirumuskan dalam kurikulum belum sepenuhnya tercapai. Masih kurangnya produktivitas guru juga teridentifikasi melalui hasil belajar siswa yang mana masih terdapat sekitar 20% siswa yang prestasinya lebih rendah dari KKM yang ditetapkan. Hal ini mengindikasikan bahwa masih perlu dikembangkan upaya supervisi administrasi yang diharapkan dapat memberikan solusi pada permasalahan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Terselesaikannya kendala- https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 898 kendala administrasi guru diharapkan akan meningkatkan output kerja guru dalam kondisi dimana sumber daya yang dibutuhkan hanya sedikit memerlukan support tambahan. Lebih tingginya output kerja guru dibanding target-target yang ditetapkan ataupun dibanding dengan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan merupakan indicator dari tingginya produktivitas kerja guru. Hal ini perlu didukung dengan upaya pemberian motivasi kerja oleh kepala sekolah sebagai supervisor, sehingga produktivitas kerja guru lebih mudah ditingkatkan. Survay awal yang dilakukan kepala sekolah juga menunjukkan adanya temuan bahwa kendala-kendala administrasi yang dialami guru SDN Kebonbatur 2 bersumber dari kendala- kendala konseptual dan teknis yang mana guru sangat mengharapkan bantuan dari supervisor untuk memberikan solusi, seperti masalah strategi pengembangan proses pembelajaran yang efektif, strategi penggunaan media pembelajaran, serta masalah teknis lainnya. Disisi lain, guru terlihat belum memiliki motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan masalah pembelajaran secara mandiri akibat ketidakpercayaan diri dalam merumuskan strategi pembelajaran di sekolah. Rumusan Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan supervisi administrasi kepada guru untuk meningkatkan produktivitas kerja guru di SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak? (2) Seberapa peningkatan produktivitas kerja guru setelah pelaksanaan supervisi administrasi yang dikembangkan oleh kepala sekolah? Tujuan Penelitian penelitian ini adalah (1) Langkah-langkah pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah kepada guru untuk meningkatkan produktivitas kerja guru di SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak (2) Besarnya peningkatan produktivitas kerja guru setelah pelaksanaan supervisi administrasi dikembangkan oleh kepala sekolah. Penelitian yang Relevan Laeli Kurniati (2007) dalam penelitiannya menemukan adanya temuan bahwa supervisi kepala sekolah secara simultan yang dilakukan secara bersamaan dengan upaya membangun motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja, yang berarti juga bahwa pelaksanaan supervisi yang memadai mampu menjadi faktor atas produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja akan diikuti dengan tingginya kinerja guru, begitu sebaliknya. Besarnya pengaruh supervisi dan motivasi kerja terhadap kinerja mencapai 20,7%. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak tahun 2019,dengan simpulan penelitian yaitu secara simultan supervisi administrasi kepala sekolah dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak Tahun 2019. Faktor motivasi bukan dijadikan sebagi faktor pengontrol atas pengaruh yang ditimbulkan oleh supervisi terhadap produktivitas kerja, akan tetapi menjadi faktor yang bersama-sama dengan supervisi menciptakan pengaruh terhadap produktivitas kerja. Administrasi dan Supervisi Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan- kegiatan yang berupa pelayanan yang diberikan sekolah mencakup bagaimana pelaksaanan belajar-mengajar agar dapat memperlancar proses pembelajaran itu sendiri. Maka dari itu pentingnya Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang ada pada sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran itu dengan mengetahui teknik, metode, serta pelaksanaan administrasi dan supervisi pendidikan itu dan memberikan manfaat bagi guru agar termotivasi untuk selalu meningkatkan kempetensinya dalam menyusun administrasi pembelajaran.. https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 899 Adapun Desain Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah kepada Guru-guru SDN Kebonbatur 2 Kecamatan Mranggen,Demak Gambar 1. Desain penelitian HASIL PENELITIAN SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demak dengan NSS 101032101034 terletak di Jl Dongko Raya desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak dengan NSPN 20319175 . Visi dan Misi Sekolah Visi, misi, dan tujuan SDN Kebonbatur 2 Mranggen Demaktidak lepas dari dasar kependidikan umum sebagai berikut: a. Visi Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Berperilaku, Berwawasan Lingkungan berdasarkan IMTAQ dan IPTEK b. Misi (1) Mengedepankan Iman dan Taqwa di segala aspek kehidupan semua warga sekolah (2) Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan secara Efektif,Kreatif,Inovatif dan Menyenangkan (3) Menumbuhkan semangat Berprestasi kepada semua Warga Sekolah sesuai Bakat dan Minat (4) Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Iptek kepada Semua Warga Sekolah (5) Menjalin Kerjasama yang Harmonis dalam suasana Kekeluargaan (6) Membiasakan Budaya Tertib, Disiplin,Sopan dan Bersih dalam Kehidupan sehari-hari. Kondisi produktivitas kerja guru sebelum dilaksanakannya penelitian adalah diantara kurang dan sedang, diamati berdasarkan indikator-indikator berikut: https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 900 Tabel 1. Hasil Observasi Pra Penelitian Tindakan Sekolah Indikator Skor Hasil Observasi Observator I Observator II Observator III 1. Kualitas kerja guru: ketelitian, kerapian, ketepatan dan kesesuaian terhadap standar dalam pengajaran, penelitian, peningkatan kompetensi dan wawasan. 2. Kuantitas kerja: kemampuan mencapai target 3. Kecepatan kerja: kemampuan menyelesaikan administrasi per satuan waktu 4. Penyelesaian kerja: baik buruknya administrasi yang diselesaikan 5. Kehandalan kerja: keadaan bekerja dalam kondisi tanpa pengawasan, ketepatan menjalankan dan menyelesaikan administrasi 6. Hubungan kerja: kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas 7. Keselamatan kerja: kemampuan bekerja sacara aman, kewaspadaan, keselamatan. 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 4 4 Rata-Rata 2,71 Sumber: Hasil Observasi Pra Pelaksanaan Penelitian Tindakan *Keterangan Skor: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi Berdasarkan hasil observasi pra pelaksanaan penelitian tindakan sekolah tersebut, terlihat bahwa produktivitas kerja guru dilihat berdasarkan 8 indikator produktivitas kerja masih diantara skor 2 dan 3, yaitu sebesar 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas guru baru dalam taraf hampir cukup. Pencapaian target program pembelajaran masih rendah. Pencapaian target ini diukur baik dari target prestasi belajar siswa maupun target-target dalam indikator program pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan. Pencapaian hasil belajar riil masih dibawah KKM, dimana untuk semua bidang studi pada semua siswa, rata- rata KKM yang ditetapkan adalah 7,0 sedangkan ketuntasan belajar rata-rata siswa baru mencapai 6,5. Bimbingan peningkatan kompetensi melalui IHT berlangsung dengan baik, dimana guru telah melakukan presentasi dalam hasil IHT dengan baik. Adapun hasil observasi terhadap produktivitas kerja guru adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Observasi Siklus I Indikator Skor Hasil Observasi Observator I Observator II Observator III 1. Kualitas kerja guru: ketelitian, kerapian, ketepatan dan kesesuaian terhadap standar dalam pengajaran, penelitian, peningkatan kompetensi dan wawasan. 2. Kuantitas kerja: kemampuan mencapai target 3. Kecepatan kerja: kemampuan menyelesaikan pekerjaan per satuan waktu 4. Penyelesaian kerja: baik buruknya pekerjaan yang 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 901 Indikator Skor Hasil Observasi Observator I Observator II Observator III diselesaikan 5. Kehandalan kerja: keadaan bekerja dalam kondisi tanpa pengawasan, ketepatan menjalankan prosedur dan peraturan, pemaman pekerjaan, 6. Hubungan kerja: kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas 7. Keselamatan kerja: kemampuan bekerja sacara aman, kewaspadaan, keselamatan. 3 4 3 3 4 3 3 4 4 Rata-Rata 3,0 Sumber: Hasil Observasi Siklus I Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah *Keterangan Skor: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan produktivitas kerja guru dalam pra penelitian II,dan diharapkan dapat ditingkatkan lagi dalam siklus selanjutnya. Adapun hasil observasi terhadap produktivitas kerja guru adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Observasi Siklus II Indikator Skor Hasil Observasi Observator I Observator II Observator III 1. Kualitas kerja guru: ketelitian, kerapian, ketepatan dan kesesuaian terhadap standar dalam pengajaran, penelitian, peningkatan kompetensi dan wawasan. 2. Kuantitas kerja: kemampuan mencapai target 3. Kecepatan kerja: kemampuan menyelesaikan pekerjaan per satuan waktu 4. Penyelesaian kerja: baik buruknya pekerjaan yang diselesaikan 5. Kehandalan kerja: keadaan bekerja dalam kondisi tanpa pengawasan, ketepatan menjalankan prosedur dan peraturan, pemaman pekerjaan, 6. Hubungan kerja: kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas 7. Keselamatan kerja: kemampuan bekerja sacara aman, kewaspadaan, keselamatan. 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 Rata-Rata 3,7 Sumber: Hasil Observasi Siklus II Penelitian Tindakan Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, terlihat bahwa aktivitas supervisi administrasi hamper semuanya telah berlangsung dengan baik, dan hanya pada satu aktivitas yang belum baik yaitu pada bimbingan pengembangan RPP. Tindakan perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus III adalah mengupayakan pelatihan khusus pada guru untuk dalam memahami konsep secara jelas, pelatihan anlisis, pembuatan contoh RPP, dan evaluasi bersama. Produktivitas guru sudah mengalami peningkatan menjadi https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 902 Pelaksanaan Siklus III, hanya tinggal dilaksanakan program peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP, dan perlu dilaksanakan bersama-sama oleh kepala sekolah dan pengawas. Kegiatan supervisi lainnya dihentikan oleh karena sudah baik dan perlunya berfokus pada masalah utama yaitu meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP melalui tahapan-tahapan berikut: (1) Memberikan penjelasan tentang standar acuan dari BSNP. (2) Seksi tanya jawab tentang hal-hal yang menjadi kendala guru dalam memahami standar acuan BSNP (3) Menjelaskan secara jelas apa dan bagaimana cara menetukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. (4) Pelatihan menetukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator, dan melakukan analisis pada contoh yang diberikan.(a) Penjelasan apa dan bagaimana menentukan tujuan pembelajaran (b) Pelatihan merumuskan tujuan pembelajaran (b) Menjelaskan bagaimana memasukkan alokasi waktu (c) Pelatihan memasukkan alokasi waktu (d) Penjelasan tentang menentukan materi pembelajaran (e) Pelatihan menetapkan materi pembelajaran .Penjelasan tentang bagaimana menetapkan metode, teknik pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara inovatif : Pelaksanaan tindakan pada siklus III sesuai dengan perencanaan, yang diselenggarakan dengan cara workshop dengan dibantu pengawas sekolah. Dalam setiap konsep, dilakukan satu kali pelatihan, dan dalam akhir kegiatan dilakukan demonstrasi analisis atas RPP yang dibuat beberapa guru, dan guru diminta memberikan solusi atas permasalahan yang muncul..Pelaksanaan tetap dengan metode partisipatif dan berbasis masalah, dimana pelatihan tambahan diberikan ketika terdapat permasalahan-permasalahan yang dialami guru. Tabel 4. Hasil Observasi Produktivitas guru Siklus III Indikator Skor Hasil Observasi Observator I Observator II Observator III 1. Kualitas kerja guru: ketelitian, kerapian, ketepatan dan kesesuaian terhadap standar dalam pengajaran, penelitian, peningkatan kompetensi dan wawasan. 2. Kuantitas kerja: kemampuan mencapai target 3. Kecepatan kerja: kemampuan menyelesaikan pekerjaan per satuan waktu 4. Penyelesaian kerja: baik buruknya pekerjaan yang diselesaikan 5. Kehandalan kerja: keadaan bekerja dalam kondisi tanpa pengawasan, ketepatan menjalankan prosedur dan peraturan, pemaman pekerjaan, 6. Hubungan kerja: kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas 7. Keselamatan kerja: kemampuan bekerja sacara aman, kewaspadaan, keselamatan. 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 Rata-Rata 4 Sumber: Hasil Observasi Siklus III Pelaksanaan Penelitian Tindakan Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus III menunjukkan hasil yang baik, dimana kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan adalah mengkutsertakan guru dalam kegiatan diluar dalam rangka meningkatkan kemampuan menyusun RPP. Produktivitas guru mencapai skor 4 yang berarti sudah baik atau produktif. PEMBAHASAN https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 903 Pelaksanaan supervisi administrasi pada penelitian tindakan sekolah ini bertumpu pada asas perbaikan pelaksanaan program-program pembelajaran. Prinsip-prinsip pelaksanakaan supervsi pada penelitian tindakan ini adalah dilaksanakan berdasarkan permasalahan- permasalahan: Rendahnya kualitas kerja guru terkait dengan ketepatan dan kesesuaian terhadap standar dalam pengajaran, penelitian, peningkatan kompetensi dan wawasan. Pendekatan-pendekatan dalam proses pembelajaran belum dikembangkan dengan baik, dimana guru belum mampu mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang modern, mengakibatkan rendahnya capaian kerja guru. Disisi lain, kemampuan guru dalam menetapkan KKM juga masih rendah, dimana KKM ditetapkan bukan berdasarkan perhitungan Pencapaian target program pembelajaran masih rendah. Pencapaian hasil belajar riil masih dibawah KKM, dimana untuk semua bidang studi pada semua siswa, rata-rata KKM yang ditetapkan adalah 7,5 sedangkan ketuntasan belajar rata-rata siswa baru mencapai 7,1. Pada siklus I dilaksanakan upaya-upaya perbaikan melalui (1) Bimbingan secara kelompok melalui workshop internal di sekolah: (2) Bimbingan pengembangan penelitian pembelajaran kolabaratif sesama guru; (3) Bimbingan meningkatkan kemampuan menetapkan KKM secara standard, (4) Bimbingan dan pelatihan mengembangkan RPP yang sesuai dengan kondisi siswa dan sumberdaya sekolah, (5) Bimbingan dan pelatihan menetapkan target program pembelajaran yang handal, (6) Bimbingan dan pelatihan mengembangkan strategi proses pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan produktivitas guru dari pra pelaksanaan sampai pada akhir siklus III adalah sebagai berikut: Tabel 5. Peningkatan produktivitas kerja guru Pra Penelitian Tindakan Sekolah Siklus I Siklus II Siklus III 2,71 3 3,7 4 Hasil tersebut dapat digambarkan dengan grafik berikut: Gambar 1. Grafik Peningkatan produktivitas kerja guru. Adanya peningkatan produktivitas kerja guru akibat pelaksanaan supervisi administrasi tersebut menunjukkan kesesuaian dengan pendapat para ahli, dimana pelaksanaan supervisi 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III Produktivitas Produktivitas https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 904 administrasi yang efektif berdampak pada terjadinya perbaikan-perbaikan program pembelajaran sehingga produktivitas kerja guru yang terkait dengan bidang akademik dapat ditingkatkan. SIMPULAN Berdasarkan atas hasil penbelitian tindakan sekolah yang dilakuakn, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan supervisi administrasi dapat dikembangkan dengan mendasarkan pada permasalahan-permasalahan yang muncul di sekolah terkait dengan program-program pembelajaran yang dikembangkan guru. 2. Pelaksanaan supervisi administrasi yang efektif mampu meningkatkan produktivitas kerja guru di sekolah oleh karena terselesaikannya permasalahan-permasalahan guru dalam pengembangan maupun pelaksanaan program-program pembelajaran di sekolah. Saran Berdasarkan atas hasil penelitian, dibuat saran-saran sebagai berikut: 1. Kepala sekolah perlu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pendidikan di sekolah secara lebih rinci sehingga kendala-kendala pembelajaran dapat terselesaikan secara lebih baik. 2. Supervisi administrasi perlu dilaksanakan secara kontinu sehingga tidak terjadi kendala- kendala yang fatal akibat akumulasi permasalahan akademik. DAFTAR PUSTAKA Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia Yusron Dahlan. 2009. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-faktor-yang- dapat-mempengaruhi-produktivitas/. Diakses pada 25 Juli 2009 Soripada. 2007. Konsep Sekolah Model dan Intrumen Verifikasi Sekolah Model SMA. www.psb-psma.org diakses pada 25 Juli 2009. Blumberg, Hansen. 1974. The Human Side Of Relationships Between Supervisors And Teachers To Understand Their Interactions. Human Resource Journal Vol 11. January, 1974 Vincent Gaspersz. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kusnan. 2009. Urgensi Supervisi administrasi Bagi Dosen Di Institusi Pendidikan Tinggi. http://pendidikantinggi.hostei.com/produk/1-kusnan.pdf Igneel. 2009. Supervisi Pendidikan. http://dikot.blogspot.com/2009/11/supervisi- pendidikan.html. Diakses pada 25 Juli 2009 Sahertian, Piet A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan : Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2000. Syaiful Sagala. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta Ngalim Purwanto. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja RoSMPakarya H.A. Syamsudin Makmun. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja RoSMPakarya Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Budiyono. 2007. Motede Statistik untuk Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-%e2%80%93-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/ http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-%e2%80%93-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/ http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/ http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/ http://www.psb-psma.org/ http://dikot.blogspot.com/2009/11/supervisi-pendidikan.html http://dikot.blogspot.com/2009/11/supervisi-pendidikan.html Vol.2 No.6 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173 905 Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Herman R. Soetisna. 2007. Pengukuran Produktivitas. Bandung: Laboratorium PSK&E TI- ITB Komarudin. 2004. Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu. Jakarta: Rajawali, Gomes, Faustino Cardoso. 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Andi offset. Puslitjaknov, 2008. MetodePenelitian Pengembangan. Jakarta: Depdiknas Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara. H.A.R Tilaar. 1999. ParadigmaBaru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta Bogdan, R..C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research for Education. Boston:Allyn & Bacon Inc. Danim, Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Danim, Sudarwan. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Alfabeta Depdiknas. 2001. Kurikulum SMP. Jakarta: Depdiknas. Dediknas. 2003. Undang-Undang R I Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara. Supriadi, D. 2000. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita. Depdiknas. 2004. Pola Pembinaan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan PGSMP. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2005. Undang-Undang RI Nomor 14 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Guru Kelas SMP/MI Lulusan S 1 PGSMP. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas.2008. StanPembangunan Pendidkan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Goetz, J.P. & Comte, LMD. 1984. Ethnography and Qualitative Design And Educational Research. New York: Academy Press Inc. Hasan, S.H. 2004. Kurikulum dan Tujuan Pendidikan. Bandung: Pasca Sarjana UPI. Hatten, K.J. & Rosenthal, S.R. 2001. Reaching for the Knowledge Edge. New York: Amrican Management Association. Manisera, Marica., Dusseldrp, E., and Kooij, A.J. Van. 2005. Component Structure of Job Satisfaction Based on Herzberg’s Theory. Italy: Leiden University Slade, L.A. and Rush, M. 1991.Achievement Motivation and Dynamics of Task Difficulty Choices. Journal of Personality and Society Psychology Vol 6 No 1, 165-172. Sukmadinata, Nana Saodih,2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja RoSMPakarya Williams, J.K. 2003. Maslow’s Hierarchy of Needs and Alderfer’s ERG Theory. London: SLC https://doi.org/10.47387/jira.v2i6.173