Microsoft Word - 01-Srianah.docx Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 1 Received : 01-07-2020 Revised : 15-08-2020 Published : 20-09-2020 KARTU PINTAR UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BERPIDATO PERSUASIF KELAS IX SMP NEGERI 1 SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Srianah SMP Negeri 1 Sukapura Probolinggo, Indonesia srianahsmpn1sukapura@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan prestasi Belajar Menulis Teks Pidato Persuasif Kelas IX dengan media Kartu Pintar pada SMP Negeri 1 Sukapura Kabupaten Probolinggo. Kartu pintar diterapkan dalam pembelajaran menulis teks pidato persuasif dan hasilnya dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi pembelajaran menulis pidato persuasif. Subjek penelitian ini adalah Peserta didik kelas IXA berjumlah 26 orang. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif. Abstract: This study aims to describe the improvement in the learning achievement of Class IX Persuasive Speech Text Writing with Smart Card media at SMP Negeri 1 Sukapura, Probolinggo Regency. Smart cards are applied in learning to write persuasive speech text and the results can make it easier for students to absorb persuasive speech writing learning material. The subjects of this study were 26 students of class IXA. The method used is classroom action research (CAR) which is carried out collaboratively. Kata kunci: media pembelajaran, kartu pintar, pidato persuasif Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 2 PENDAHULUAN Dalam Pembelajaran Kompetensi Dasar 4.4. Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (pelepasan kelas IX) secara lisan dan/atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. 4.4.2 Menulis teks pidato persuasif dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan pada IX SMP Negeri 1 Sukapura Tahun pelajaran 2019/2020 , dijumpai Fakta Terdapat 50 % peserta didik berhasil mencapai KKM pada KD ini. Dan 48 % tidak berhasil mencapai KKM 5 % tidak berpidato persuasif dengan nilai rata-rata kelas sebesar 67. Dapat dikatakan pembelajaran pada KD ini belum berhasil mencapai KKM sebesar 75. Fakta tersebut penyebab peserta didik belum memenuhi kreteria ketuntasan minimal (KKM) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK). Untuk penyelesaian Masalah di atas, dipilih media kartu pintar yang dikembangkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif berdasarkan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau masyarakat untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-event tertentu banyak ditemui pidato persuasif yang di lakukan kepada khalayak. Media Kartu Pintar adalah kartu yang membuat peserta didik pintar belajar. Diadopsi dari Ustadz Murtadho, Dosen Bahasa Arab IKIP Malang tahun 1995 pada mata kuliah Penelitian. Media Kartu pintar ini sederhana terbukti berhasil menumbuhkan minat berlajar menulis peserta didik di SMPN 2 Krejengan. Terinspirasi dari fakta tersebut, maka Media kartu pintar ini diterapkan di SMP Negeri 1 Sukapura untuk pembelajaran Menulis Teks Pidato Persuasif. Penerapan kartu pintar pada pembelajaran teks pidato persuasif merupakan hal baru dan masih membutuhkan penyesuaian dengan Kondisi peserta didik SMP Negeri 4 Sukapura. Tidak ada kendala krusial. Malah peserta didik antusias dan penuh rasa penasaran melakukannya dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran. Akhir kegiatan peserta didik menghasilkan kartu pintar pidato persuasif yang dalam proses media kartu pintar ini memudahkan peserta didik menulis teks pidato. Dan setelah selesai kartu tersebut dapat digunakan untuk kegiatan berlatih berpidato persuasif. Penerapan kartu pintar dalam pembelajaran teks pidato perlu dibuktikan keefektifan manfaatnya dalam penelitian Tindakan kelas ini selanjutnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang bertujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. SMP Negeri 1 Sukapura dipilih peneliti sebagai tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IXA pada semester gasal tahun ajaran 2019/ 2020 terletak di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolingo Jawa Timur. Pelaksanaan pengambilan data menyesuaikan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX yang dilaksanakan pada hari Senin jam ke 2-4 (07.40-09.09.40 WIB) dan hari Selasa jam ke 1-3 (07.00-09.00 WIB). Subjek penelitian ini adalah Peserta didik kelas IXA berjumlah 26 orang. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan observasi awal oleh peneliti sendiri atas rekomendasi kepala SMP Negeri 1 Sukapura. Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 3 Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif. PTK dilakukan dengan pengkajian berulang. Terdapat empat langkah dalam PTK yang meliput : (1) perencanaan (planning); (2) tindakan (action); (3) pengamatan (observation); dan (4) refleksi (reflection). Penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya hingga tercapai indikator keberhasilan penelitian yang diinginkan. Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) ada 2 siklus, yaitu: (1) Siklus I dan (2) siklus II. Dimana setiap siklusnya melalui tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan, merupakan tahap awal kegiatan untuk menentukan lagkah-langkah pemecahan masalah, rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun pedoman observasi dan wawancara, menyusun rancangan evaluasi, menentukan objek dan mempersiapkan alat dokumentasi. 2. Tindakan, merupakan pelaksanaan rencana tindakan pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan strategi pembelajaran RAFT (Role-Audience-Format-Topic). 3. Observasi, dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar observasi dengan membuat lembar catatan lapangan. Hal yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran dan aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran. 4. Refleksi, dilakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I untuk perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Refleksi pada akhir pembelajaran bertujuan untuk megetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah lebih lanjut sebagai dasar perbaikan pada pembelajaran berikutnya pada siklus II dan seterusnya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: (1) lembar observasi, Lembar observasi untuk mendata, memberikan gambaran proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Lembar observasi diisi berdasarkan pedoman observasi yang digunakan untuk mengobservasi siswa; dan (2) dokumentasi, dan catatan lapangan. Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 4 Tabel 1. Pedoman Penilaian menulis teks pidato persuasif Aspek PENILAIAN Kreteria Skor kereram pilan m enulis struktur T eks Judul Sesuai tema 1 tidak 2 Salam ada 1 tidak 2 Sapaan ada 1 tidak 2 Pengantar ada 1 tidak 2 Isi Sesuai judul 1 tidak 2 Penutup ada 1 tidak 2 kebahasaan ejaan benar 1 tidak 2 tanda baca benar 1 tidak 2 Pilihan Kata variatif 1 tidak 0 Kalimat efektif efektif 1 tidak 0 Paragraf persuasif Sesuai judul 1 tidak 0 m enulis di kartu pintar buat kartu pintar buat 1 tidak 0 Kreatifiras ada 1 tidak 0 Tulisan rapi 1 tidak 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan sebagai upaya mencari solusi. Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik kelas IX A SMP Negeri 1 Sukapura unutk mengetahui permasalahan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Data menunjukan hasil nilai rata-rata kelas IX A pada materi berpidato Persuasif tahun pelajaran 2019/2020 belum mencapai KKM yaitu 50% dari 26 peserta didik yang memenuhi KKM hanya 13 peserta didik, dilihat dari hasil pembelajaran pada pra siklus. Lebih jelas terlihat kondisi ini pada Gambar 1. Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 5 Gambar 1. Prestasi Belajar Berpidato Persuasif Dari data tersebut dapat dilihat hasil belajar peserta didik prasiklus melalui tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Belajar Peserta Didik Prasiklus Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata kelas Siswa tuntas Siswa tidak tuntas jumlah % jumlah % 26 80 40 69 13 50 13 50 Berdasarkan pada Tabel 1 hasil belajar prasiklus menunjukkan dari 26 peserta didik yang memenuhi KKM sebanyak 13 peserta didik, dan 13 peserta didik tidak tuntas KKM. Ini terjadi karena peserta didik belum menyiapkan naskah berpidato persuasif dengan baik. selanjutnya peneliti melakukan tahap pelaksanaan yaitu siklus untuk mencapai indikator keberhasilan. Siklus akan berhenti pada saat indikator keberhasilan sudah tercapai. Adapun penerapan penulisan kartu pintar pada penulisan teks pidato persuasif dalam penelitian tindakan kelas dilakukan terdiri dari empat tahap yaitu Perencanaan (Planning). Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini dengan merefleksikan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Kegiatan utama yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini yaitu: 1. menganalisis kurikulum dalam rangka mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan disampaikan dengan menggunakan media kartu pintar untuk kegiatan menulis teks pidato persuasif; 2. Menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar menulis teks pidato persuasif di kartu pintar dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar; 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan kartu pintar; menyiapkan lembar kerja produk, sebagai penerapan dari penulisan teks pidato persuasive di kartu pintar learning; menyiapkan lembar observasi evaluasi siswa sebagai penilaian dari hasil belajar; membuat format penilaian serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran; menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah dengan lembar obseravsi. NAMA PESERTA DIDIK 78 80 40 75 79 56 45 65 75 65 64 67 80 75 75 60 Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 6 Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap ini peneliti menerapkan strategi joyful learning mengacu pada RPP dalam waktu 2 kali pertemuan (6 jam Pelajaran). Pelaksanaan pertemuan pertama dimulai dari kegiatan pendahuluan dengan melakuakan doa bersama, menyiapkan siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan pembelejaran. Tujuan pemebelajaran pertemuan pertama siswa dapat memahami cara menulis teks pidato di kartu pintar dan siswa dapat menulis teks pidato persuasif di kartu pintar. Kegiatan selanjutnya guru memulai kegiatan inti dengan membimbing peserta didik menulis teks persuasif di kartu pintar . Pada tahapan ini dilakukan dengan langka sebagai berikut: (1) guru membuat peserta didik membuat kartu pintar ; (2) Setelah selesai membuat kartu, guru membimbing peseta didik menulis setiap bagian teks pidato pada satu kartu; (3) setelah selesai menulis teks, peserta didik diminta mengedit teks pidato persuasif yang dibuatnya di kartu pintar; (4) peserta didik diminta memperbaiki, jika terjadi kesalahan menulis teks persuasif. (5) peserta didik diminta saling bertukar kartu dan saling mengedit kartu pintar berpidato persuasif temannya. (6) peserta didik diminta saling mengembalikan kartu pinta milik temannya; (7) peserta didik diminta memperbaiki kartunya yang salah tulis. Observasi (Observing) Pelaksanaan proses pembelajaran dengan strategi joyful learning ini diamati dan dinilai oleh observer. Hasil penilaian pengisian instrumen observasi tindakan guru, siswa dan kondisi lingkungan disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil penilaian pengisian instrumen observasi Indeks Hasil Observasi Rata-rata % setiap pertemuan Siimpulan 1 II Rata-rata kategori Inseks observasi pembelajaran guru (IPG) 70 80 75 baik Inseks observasi Respon Siswa (IRS) 80 94 87 Sangat baik Inseks observasi kondisi lingkungan (IKL) 75 85 80 baik Refleksi (Reflecting) Refleksi dilaksanakan setelah observasi dan tindakan dilakukan. Pada tahapan ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi proses kegiatan mengajar guru, respon siswa dan kondisi lingkungan untuk mengukur keberhasilan penerapan penulisan teks pidato persuasif di kartu pintar untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Sukapura. Jika pada hasil refleksi tidak sesuai dengan indikator keberhasilan maka akan dilakukan perbaikan pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Hasil nilai yang diperoleh setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan kartu pintar pada penulisan teks persuasif dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 7 Gambar 2. Hasil Nilai pada Siklus 1 Dari data tersebut dapat dilihat hasil belajar peserta didik prasiklus melalui tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil belajar peserta didik prasiklus Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata kelas Siswa tuntas Siswa tidak tuntas jumlah % jumlah % 26 96 60 87 24 93 1 7 Berdasarkan hasil pada Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar menulis teks pidato persuasif di kartu pintar siswa kelas IX A telah mencapai indikator keberhasilan penelitian, terdapat 24 peserta didik yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan presentase 93 % dan siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan sebanyak 2 siswa dengan peresentase 7% dan memperoleh hasil rata-rata kelas sebesar 87 Setelah dilakukan peneltian mulai dari pra siklus sampai dengan siklus I menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peaerta didik. Peningkatan tersebut terjadi setelah diterapkannya penulisan kartu pintar pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis pidato persuasif aljabar. Berikut ini Gambar 3 berupa data perbandingan hasil belajar menulis Pidato persuasif peserta didik kelas IX A. NAMA PESERTA DIDIK 96 95 60 95 92 75 75 85 90 80 85 84 95 90 90 86 Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 8 Gambar 3. Data perbandingan hasil belajar menulis Pidato persuasif Berdasarkan dari data perbandingan maupun diagram 4, dapat diketahui bahwa dari pra siklus sampai dengan siklus I dalam penelitian tindakan kelas siswa mengalami perubahan hasil belajar dan siswa dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan. Rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas IX A juga meningkat, dari mulai pra siklus 69 dan siklus I 87. Hasil dari data yang diperoleh, peningkatan hasil belajar pada materi menulis teks berpidato dapat dipresentasekan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Data peningkatan prestasi belajar Matematika Peserta Didik Prasiklus Siklus 1 Nilai tertinggi 80 96 Nilai terendah 40 60 Mencapai KKM 69 87 Yaitu ≥ 75 50% 7% Berdasarkan Tabel 4 peningkatan hasil belajar menulis teks pidato peserta didik kelas IX B diatas dapat kita lihat bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis teks pidato dengan menerapakn penulisan di kartu pintar dari pra siklus sampai dengan siklus I mengalami peningkatan. Data yang diperoleh dari hasil tes menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara bertahap dan cukup baik dibandingkan sebelum diterapkannaya kartu pintar. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Penerapan penulisan kartu pintar menunjukkan peningkatan pada hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis teks pidao persuasif kelas IX A SMP Negeri 1 Sukapura. Hal ini dapat dilihat dari pra siklus dan siklus I, dimana pada pra siklus 13 peserta didik yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dengan nilai rata-rata kelas 67. Siklus I meningkat menjadi 24 peserta didik yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 87. Adapun observasi pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai rata-rata IPG = 80% dengan kategori baik, IRS = 87 % dengan kategori sangat baik, dan IKL = 80% dengan kategori baik. NAMA PESERTA DIDIK 78 80 40 75 79 56 45 65 75 65 64 67 80 75 75 60 96 95 60 95 92 75 75 85 90 80 85 84 95 90 90 86 Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.18 9 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan saran untuk meningkatkan hasil belajar siswa; bagi guru setiap pembelajaran sebaiknya diterapkan berbagai strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat membuat siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; meningkatkan hasil belajar, minat dan motivasi belajar bagi siswa; bagi pihak sekolah dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah serta meningkatkan fasilitas pada lingkungan sekolah. DAFTAR RUJUKAN [1] Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. [2] Departemen Pendidikan Nasional. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia. Kelas IX Jakarta: Balai Pustaka. [3] Departemen Pendidikan Nasional. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Kelas IX Jakarta: Balai Pustaka. [4] Kustandi dan Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia Madya. [5] Nugraha. 2009. Media Pembelajaran. http://yudinugraha.co.cc/?. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2011Suwarsih. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta. [6] Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta.