Microsoft Word - 04-Roslina.doc


Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 952 

Received : 15-05-2021 
Revised : 22-06-2021 
Published : 29-07-2021 
 
 

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta D i d i k  p a d a  Pelajaran 
Fisika Materi Usaha dan Energi dengan Menerapkan Model 

Project Based Learning  
 

Roslina Hidayati 
SMA Negeri 15 Surabaya, Indonesia 

linasman15@gmail.com  
 

Abstrak:  
Keberhasilan suatu kelas dalam KBM tidak lepas dari peran seorang guru, Proses 
belajar mengajar tidak akan terjadi bila tidak ada guru.Dengan berbagai teknik, 
model, dan pendekatan pembelajaran yang ada, semua itu hanya mengindikasikan 
tingkat dominasi peran guru. Dengan metode ceramah, guru meniadi pelaku utama 
proses pembelajaran. Dalam teknik diskusi, guru. berperan sebagai narasumber. dan. 
Saat melakuken pembelajaran mandiri, peran guru sebagai motivator dan sekaligus 
supervisor kegiatan anak didiknya. Penelitian Tindakan Kela ini. Dibuat bertujuan 
untuk : (1) Dengan menerapkan mode~ Project Based Leaming untuk mengetahui 
ada tidaknya peningkatan basil belajar fisika pada materi usaha dan energi pada 
peserta didik kelas X IPA-1, (2) Mengetahui langkah-langkah saat proses 
pembelajaran dengan menerapkan model. Project Based Leaming berhasil membuat 
semangat belajar fisika pada materi asaha dan energi pada peserta didik kelas X 
IPA-1 SMAN 15 Surabaya. .Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan 
menggunakan penelitian indakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus 
masing-masing dalam 4 tahap, yaitu: tahap Perencanaan (Planning}, Pelaksanaan 
Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflection). Instrumen 
penelitian divalidasi oleh sesama guru fisika di SMA Negeri 15 Surabaya. Soal 
diujikan pada kelas X IPA-1 di SMA Negeri 15 Surabaya untuk diambil data 
·penelitiannya. Data dianalisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil 
penelitian adalah (1) Menerapkan model Project Based Learning pada materi pokok 
usaha dan energi dapat rneningkatkan basil belajar fisika peseta didik kelas X IPA-1 
di SMA Negeri 15 Surabaya, (2) Mengukur beser peningkatan hasil belajar fisika 
pada materi usaha dan energi rata..rata sebelum tindakan sebesar 39. Siklus l nilai 
test yang didapatkan sebesar 49 dengan kategori kurang dan pada siklus 2 nilai test 
yang didapatkan sebesar 71,5 dengan kategori cukup, Hal tersebut menunjukkan 
bahwa terdapat peningkatan basil belajar dari siklus l ke siklus II langkah-langkah 
menerapkan Project Based Leaming yang terdiri dari: pertanyaan essensial, 
perencanaan, penyusun jadwal, pengawasan, penilaian, dan evaluasi. 
 
Kata kunci: motivasi; prestasi belajar; belajar f isika; usaha dan energi 
 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 953 

PENDAHULUAN 
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Pencapaian standar proses untuk 

meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang 
dapat membentuk danmemengaruhi proses pembelajaran. Namun demikian, komponen yang 
selamaini dianggap sangat memengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru.Hal ini 
memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan 
peserta didik sebagai subjek dan objek belajar. 

Agar dapat mencapai tujuan pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat menjadi 
sebuah tim yang solid, komunikatif, dan kondusif selama prosespembelajaran. Seorang guru 
diharapkan mampu mengelola pembelajarandengan baik. Pembelajaran yang monoton 
tentunya akan perpengaruh terhadap semangat belajar dan prestasi belajar peserta didik. Guru 
belum memberikan metode pembelajaran fisika yang tepat sesuai materi pelajaran yang akan 
diajarkan sehingga pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep fisika masih masih 
kurang. Pemilihan strategi dan model pembelajaran yang relevan dengan standar kompetensi 
juga dapat memacu kemampuan serta minat belajar peserta didik demi tercapainya 
optimalisasi kualitas pembelajaran (Wijanarko et al., 2017). Berdasarkan pengalaman 
mengajar fisika di SMK Negeri 1 Surabaya,ditemukan beberapa kendala pada saat peserta 
didik menerima pelajaran.Misalnya peserta didik cepat bosan saat menerima pelajaran, 
mudahmengantuk, berbicara dengan teman-temannya di luar materi yang sedangdibahas 
dalam pembelajaran, peneliti kadang-kadang hanya fokus pada satupeserta didik saja sehingga 
peserta didik lain merasa terabaikan. Disamping itu,peserta didik masih menganggap fisika 
adalah salah satu mata pelajaran yangdianggap sangat sulit untuk dipelajari karena banyaknya 
rumus yang harusdipahami. Anggapan tersebut dibuktikan dengan pendapat peserta didik 
bahwapelajaran fisika itu harus menguasai semua rumus dan pelajaran yangmembosankan 
untuk dipelajari. Salah satu penyebabnya karena pembelajaranfisika merupakan pembelajaran 
konvensional, sehingga peserta didik kurangdapat memahami secara luas materi pelajaran 
yang diberikan pendidik dan jugapeserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran 
sehingga kurangmeningkatnya keaktifan, kreatifitas serta keterampilan peserta didik.  

Akibatnya nilai-nilai yang didapatkan saat ujian fisika sangatlah rendah dan di 
bawahKriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan pengalaman tersebut peneliti ingin 
mencoba metode pembelajaran yang bisa melibatkan pesertadidik lebih dalam pembelajaran 
sehingga peserta didik menjadi tertarik dalammengikuti pelajaran fisika dan salah satu 
solusinya dengan menerapkan project based learning dilatarbelakangi oleh teori 
konstruktivistik yang menyediakan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk menciptakan 
lingkungan belajar yang aktif. 

Materi fisika usaha dan energi merupakan salah satu materi yang diajarkanpada peserta 
didik kelas X semester 1, ada banyak peristiwa yangberhubungan dengan usaha dan energi 
dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai peristiwa tersebut kemudian akan memberikan 
pertanyaan besar yangmendasari pemikiran peserta didik, mengapa hal itu dapat terjadi dan 
apa yangterjadi pada benda-benda tersebut. Peserta didik dapat diarahkan untuk 
dapatmenyelesaikan permasalahan dengan merancang sebuah proyek denganmenerapkan 
prinsip usaha dan energi pada kehidupan sehari-hari.  

 
 

 
 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 954 

METODE 
Penelitian ini melibatkan siswa kelas X IPA dengan jumlah siswa 36 orang. Penentuan 

penelitian pada kelas tersebut adalah sesuai dengan tempat peneliti mengajar. Dengan 
demikian peneliti mengetahui kemampuan maupun karakter dari siswa kelas X IPA-1 
tersebut. Kelas X IPA-1 merupakan kelas yang kompleksitas prestaslnya, penerimaan siswa 
disini dari pendaftaran online sesuai dengen PPDB Dinas Provinsi Jatim, jadi ada 4 jalur 
melalui cara masuk peserta didik, bisa dari jalur prestasi, jalur rnitra warga, jalur regular dan 
jalur siswa inklusi, jadi intelektual para peserta didik juga bervariasi sesuai dengan jalur 
masuknya, kondisi di kelas X IPA-1 dapat dikatakan sebagai kelas yang beragam kemampuan 
peserta didiknya diambil dari urertan berdasarkan abjad dalam absensinya dan seluruh kelas X 
IPA yang terdiri dari empat kelas. Dengan rnerujuk pada kenyataan tersebut, rnaka 
karakteristik dari kelas X IPA-1 dapat dikatakan kelas yang secara intelegensinya biss 
dibilang merata, kedisiplinannya, kemampuan nalar, dan pikirnya sangat bervariasi, kritis, dan 
terlebih dari keluarga yang strata ekonominya bervariasi. 

Penelitian ini dilaksanakan selama 1,5 bulan, sejak pertengahan Agusius hingga akhir 
September, yaitu Siklus I pada tanggal 13 dan 20 Agustus 2019 sedangkan Siklus II pada 
tanggal 26 Agustus dan 2 September 2019. Untuk analisis data dan pembuatan laporan di 
rencanakan berakhir pada tanggal akhir september 2019. 

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan 
meningkatkan hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran pbl Metode 
penelitian ini menunjuk pada penelitian Kemmis dan Mc. Taggan yang mengembangkan 
penelitiannya berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Lewin, dengan disertai beberapa 
perubahan. Menurut Kemmis dan McIaggert, masing-masing siklus penelitian PTK terdiri 
dari empat komponen yaitu pereneanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Widayati, 2014).  

Tahapan/langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut : 
1. Perencanaan (Planning), merupakan tahap awal setelah diperoleh gambaran umum tentang 

kondisi, situasi pernbelajaran di kelas, dan lingkungannya dapat dikenali dengan baik. 
2. Pelaksanaan Tindakan (Action) yaitu tentng pelaksanaan tindakan merupakan penerapan 

skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan terkendali serta berusaha untuk 
memperbaiki keadaan. 

3. Pengamatan (Observation) yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru sejawat, 
Pengamatan yang dilakukan rneliputi saat proses pernbelajaran berlangsung mengamati 
aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran fisika pada saat berlangsungnya 
kegiatan pembelaiaran dengan menggunakan instrument observasi yang telah dibuat dan 
disiapkan. 

4. Refleksl Tindakan (Reflection) tahap ini merupakan tahap menganalisis pada lembar 
respon peserta didik yang kemudian akan digunakan sebagai refleksi, metode dan langkah-
langkah pembelajaran mana saja yang kurang atau sudah dapat meningkatkan hasil belaiar 
fisika pada materi usaha dan energy dengan model pembelajaran PJBL. Hasil observasi 
dan refleksi digunakan dalam rnenentukan perbaikan pada siklus I. 

Sedangkan pada Siklus II dengan tahapan yang sama, hanya saja terdapat penekanan 
sebagai perbaikan dari siklus I. 

Data penelitian dapat diperoleh dalam dua kategori, yaitu kualitatif dan kuantitaif. Data 
kualitatif diperoleh dari hasil validasi guru fisika, serta lembar respon peserta didik berupa 
komentar dan saran untuk bahan perbaikan pada siklus selanjutnya. Sedangkan data 
kuantitatif merupakan data penilaian dari soal pretest dan posttest. Indikator keberhasilan dan 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 955 

kinerja adalah berfokus pada pemilihan variable dengan fokus untuk menjawab permasalahn 
yang dihadapi dalam proses pembelajaran fisika. 

Keberhasilan penelitian ini dapat dililhat dari dua sisi, yaitu dari sisi pretes dan dari sisi 
hasil. Dari sisi proses keberhasilan penelitian ini dengan penerapan model pembelajaran yang 
dipiliih sebagai alternalif pemecahan masalah pelajaran dapat dilihat dari adanya perubahan 
tingkah laku belajar peserta didik yang relevan atau yang positif secara signifkan, seperti 
meningkamya motivasi belajar peserta didik di kelas, meningkatnya partisipasi belajar peserta 
didik, meningkatnya keberanian benanya dan berpendapat, meningkamya atensi atau 
perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran, meningkatnya kemampuan 
mendengarkan, meningkatnya kreativitas belajar peserta didik, meningkatnya interaksi 
belajar, dan lain sebagainya. Sedangkan keberhasilan dari sisi hasil dapat dilihat dari 
meningkatnya prestasi hasil belajar peserta didik dan ketuntasan belajar peserta didik secara 
signifikan sesuai dengan acuan yang telah ditentukan dalam penelitian ini (Dwija I Wayan, 
2020). 

Acuan penialain berupa KKM, yaitu KKM nilai Fisika yang ada di SMK Negeri 1 
hanyalah 60, jadi terbilang sangat rendah sekali,sehingga menyesuaikan dengan kriteria yang 
ada pada umumnya. Berikut ini ditetapkan kriteria penilaian hasil penelitian tentang 
penguasaan materi fisika atau kompetensi dan tentang aktivitas peserta didikdalam proses 
pembelajaran, sebagai berikut:  

 
Tabel 1. Kriteria Penilaian Penguasaan Materi 

No NiIai Kriteria 
1 <59 Rendah 
2 60– 75 Cukup 
3 76 –85 Tinggi 
4 86– 100 Tinggi Sekali 

 
 

Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Belajar Peserta Didik 
No NiIai Kriteria 
1 <60 Tidak Tuntas (Remedi) 
2 60 - 100  Tuntas 

 
 

Tabel 3. Kriteria Aktivitas Peserta Didik Yang Relevan Dengan Belajar 
No Nilai/Frekuensi Kriteria 
1 < 59 Rendah 
2 60–75% Cukup 
3 76– 85% Tinggi 
4 86 – 100% Tinggi Sekali 

 
 

Tabel 4. Kriteria Aktivitas Peserta Didik Yang Tidak Relevan Dengan Belajar 
No Nilai/Frekuensi Kriteria 
1 1 –19% Rendah Sekali 
2 20 - 39% Rendah 
3 40–59% Cukup 
4 60–79% Tinggi 
5 80– 100% Tinggi Sekali 

 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 956 

Penelitian ini menggunakan metode PTK bertujuan untuk memperbaikikondisi 
pembelajaran, dalam hal ini hasil belajar fisika pada materi Usaha dan energi siswa kelas X 
SMA Negeri 15 Surabaya. Oleh karena itu, indikator keberhasilan penelitian ini ditandai 
dengan adanya peningkatan hasil belajarfisika materi Usaha dan Energi setelah menggunakan 
model pembelajaran PjBL. Indikator keberhasilan lain yaitu dengan terpenuhinya sebagian 
besarpeserta didik pada batas nilai kriteria kentuntasan minimal (KKM) yang berlakudi 
SMAN 15 Surabaya,peserta didik dikatakan tuntas dalam pembelajaran fisika jika telah 
mencapai skor 60. 
 
HASIL  

Hasil penelitian pada siklus I tentang penilaian soal pre test, yang peneliti amati dan 
soal post test yang ,enjadi bahan penilaian proses pembelajaran. Persentase ketercapaian 
peserta didik dalam hasil belajar fisika dijabarkan dalam tabel 5 

 
Tabel 5. Persentase Keterangan hasil Belajar Fisika Siklus I 

Jenis Test % KP 
Min Max Reatar 

Pre-Test 27 55 41 
Post Test 53 61 57 

 
Untuk memperoleh hubungan antara nilai pretest dan post test maka ditambahkan 

keduanya dan dibagi 2 dan bisa dilihat hasilnya masih kurang memuaskan seperti pada tabel 6 
 

Tabel 6. Rata-rata nilai pre test dan post test 

Rerata Pre Test Rerata Post Test (Pre Test + Post Test) Kriteria 

41 57 49 Rendah 
 

Dari tabel di atas bahwa nilai Rata-rata Test Kognitif Siklus I terkihat masih jauh dari 
ekspektasi peneliti dan akan menjadi bahan evaluasi pada siklus II agar hasilnya dapat lebih 
baik lagi. 

Sedangkan hasil pada siklus II dari segi aspek kognitif yaitu yang meliputi pre test dan 
post test, menunjukkan kemampuan awal mengenahi materi yang akan dipelajari dan post 
menunjukkan penguasaan konsep fisika yang dikauasi peserta didik setelah tindakan. Pada 
siklus II, persentase ketercapaian hasil belajar fisika peserta didik dijabarkan dalam tabel 7 
sebagai berikut : 

Tabel 7. Persentase Keterangan hasil Belajar Fisika Siklus I 

Jenis Test % KP 
Min Max Reatar 

Pre-Test 56 62 59 
Post Test 68 100 84 

 
Maka ditambahkan keduanya dan dibagi 2.dengan hasil seperti pada tabel 8 sebagai 

berikut : 
 

Tabel 8. Rata-rata nilai pre test dan post test 
Rerata Pre Test Rerata Post Test (Pre Test + Post Test) Kriteria 

59 84 71,5 Cukup 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 957 

Dari tabel 8 terlihat bahwa hubungan antara nilai pre test dan post test sebesar 71,5 
dengan kriteria Cukup. Skor rata-rata pre test sebesar 59 dan post test sebesar 84 dengan 
kenaikan pre test ke post test sebesar 25 poin, sedangkan peserta didik yang tuntas belajar 
mencapai 100%.  

Sementara dari segi praktikum, maka dari hasil pengamatan dari aktifitas peserta didik 
saat mengikuti pelajaran yaitu saat perserta didik mengamti, menyusun hipotesis, melakukan 
eksperimen, mengklarifikasi data ke dalam tabel, interpelasi data, menyimpulkan, dan 
mengomunikasikan pada siklus I seperti pada tabel 9. 

 
Tabel 9. Persentase Ketercapaian Penilaian ProsesPraktikum 

No 
Aspek 

Keterampilan 
Proses Sains 

Persentase Keterampilan Proses Sains (%) Kate-
gori Kelompok Rat 

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 

1. Mengamati 90 95 87,5 93,8 87,5 87,5 87,5 87,5 89,5 Sangat Baik 

2. Menyusun Hipotesis 90 90 87,5 87,5 93,8 87,5 75 81,3 86,6 
Sangat 
Baik 

3. Melakukan Eksperimen 90 90 87,5 93,8 87,5 81,3 81,3 93,8 88,1 
Sangat 
Baik 

4. 
Mengklasifikasi 
Data ke Dalam 
Tabel 

90 85 87,5 87,5 87,5 81,3 87,5 75 85,1 Baik 

5. Interpretasi Data 70 80 75 100 87,5 87,5 100 93,8 86,7 Sangat Baik 
6. Menyimpulkan 75 75 81,3 93,8 87,5 81,3 75 81,3 81,3 Baik 
7. Mengomunikasikan 80 75 100 87,5 68,8 75 75 100 82,6 Baik 

Rerata 83,6 84,3 86,6 92,0 85,7 83,0 83,0 87,5 85,7 Baik 
 

Sedangkan hasil dari proses praktikum pada siklus II seperti pada tabel 10. 
 

Tabel 10. menunjukkan persentaseketercapaian prosesspraktikum peserta didik 

No. 
Aspek 

Keterampilan 
Proses Sains 

Persentase Keterampilan Proses Sains (%) Kate 
gori Kelompok Rata 

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 

1.  Mengamati  90  95  87,5  93,8  87,5  87,5  87,5  90  89,5  Sangat Baik 

2.  Menyusun Hipotesis  90  90  87,5  87,5  93,8  87,5  90 81,3  88,4 
Sangat 
Baik 

3.  Melakukan Eksperimen  90  90  87,5  93,8  87,5  81,3  81,3  93,8  88,2 
Sangat 
Baik 

4. 
Mengklasifikasi 
Data ke Dalam 

Tabel 
90  85  87,5  87,5  87,5  90  87,5  75  86,2 Baik 

5.  Interpretasi Data  90 80  75  100  87,5  87,5  100  93,8  89,2 Sangat Baik 
6.  Menyimpulkan  75  75  81,3  93,8  87,5  81,3  90 81,3  83,2 Baik 
7.  Mengomnikasikan 80  90 100  87,5  90  75  90  100  89 Baik 

 
Pada akhir proses pembelajaran peneliti dan peserta didik melakukan evaluasi terhadap 

aktivitas dan basil keria proyek yang sudeh dijalankan. Proses evaluasi dilakukan dengan cara 
peserta didik diminta untuk mengisi lembar respon peserta didik yang berisi tentang 
ungkapan, perasaan, dan pengalaman peserta didik selama mengikuti proses, pembelajaran 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 958 

dari lernbar respon peserta didik tersebut diketahui bahwa peserta didik, senang dengan model 
pembelajaran PjBL yang berupa merancang percobaan. Proses evaluasi juga dilakukan 
penelitian diskusi dengan peserta didik diperoleh bahwa proses pembelajaran pada siklus II 
sudah menujukkan penerapan model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan hasil belaiar 
fisika dan keterampilan proses sains peserta didik kelas X IPA-1. 
 
PEMBAHASAN 

Permasalahan inti dalam proses pembelajaran fisika di kelas X IPA-1 SMA Negeri 15 
Surabaya ini adalah aktivitas belajar peserta didik di kelas yang kurang aktif, proses 
pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered) karena guru rnemberikan konsep-konsep 
pembelajaran fisika secara tekstual, guru jarang mengajak peserta didik untuk melakukan 
percobaan di karenakan SMAN 15 peserta didik tidak rnengetahui dari mana konsep-konsep 
fisika tersebut diperoleh. Hasil belajar fisika pesena didik pada ranah kognitif juga masih 
rendah dibuktikan saat peneliti rnelaksanakan PTK dengan rata-rata nilai ulangan harian 
peserta didik di bawah KKM dan hanya dua peserta didik yang tuntas belajar. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fisika dan 
proses praktikum peserta didik kelas X IPA-1 dengan menggunakan model pembelajaran 
PjBL walaupun masih dilakukan di dalarn kelas dan untuk mengetahui besar peningkatan 
hasil belajar fisika dan proses praktikum setelah diberikan model pembelajaran PjBL 
(Jayadiningrat & Ati, 2018). Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini 
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa siklus. Adapun dalam 
penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus I merupakan hasil dari peneliti yang dilaksanakan 
di awal sedangkan siklus II berdasarkan hasil refleksi sesudah mengetahui kekurangan dan 
kelemahan dari penilaiaan awal. 

Dengan menganalisis hasil dari tindakan pada siklus II, dapat diketahui bahwa pada 
siklus ini telah terjadi peningkatan hasil belajar fisika peserta didik dari aspek kognitif dan 
peningkatan keterampilan proses praktik. Rerata nilai kognitif (pre test) sebesra 59 telah 
meningkat dengan post tes sebesar 84 seeta nilai peserta didik yang tuntans belajar mencapai 
75%. Kedua rata-rata tersebut merupakan nilai tertinggi yang dicapai. 

Tercapainya hasil belajar fisika dan keterampilan proses praktek peserta didik 
sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran atau 
tibdakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar fisika dan keterampilan 
proses praktek. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran PjBL berupa 
merancang percobaan projek dapat meningkatkan hasil belajar fisika dan proses praktikum 
peserta didik. 
 
SIMPULAN 

Pelaksanaan penelitian telah diupayakan semaksimal mungkin agar sesuai dengan 
tujuan penelitian, tetapi terdapat keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dihindarkan. 
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 15 Surabaya dan pembahasan 
yang telah dikemukakan maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah 
Peningkatan proses praktikum siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan motifasi dalam 
keterampilan proses sains peserta didik dari rata-rata 85,7 dengan kategori baik ke rata-rata 
87,7 dengan kategori baik pada siklus II. Sedangkan pada penerapan model pembelajaran 
Project based Learning (PjBL) pada materi pokok usaha dan energy dapat meningkatkan hasil 
belajar fisika dengan proses praktikum siswa kelas X IPA-1 SMAN 15 Surabaya. Besar 



Vol.2 No.7 2021 
ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 
https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.183  

 959 

peningkatan hasil belajar fisika dapat dilihat dari besar nilai kognitif rata-rata sebesar 59 
sebelum tindakan menjadi 84 setelah tindakan. Dengan demikian menunjukkan bahwa 
terdapat peningkatan hasil belajar fisika dari siklus I ke siklus II 
 
DAFTAR RUJUKAN 
A Suhaenah Suparno. (2011). Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat JendralPendidikan 

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 
Dwija I Wayan. (2020). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yayasan Gandhi Puri. 

http://yayasangandhipuri.penerbit.org/index.php/books/article/view/18/17 
Jayadiningrat, M. G., & Ati, E. K. (2018). Peningkatan Keterampilan Memecahkan Masalah 

Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Pada Mata Pelajaran 
Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 1. 
https://doi.org/10.23887/jpk.v2i1.14133 

Muhammad Fathurrohman. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta: Ar-Ruzz 
Media. 

Widayati, A. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 
6(1), 164. https://doi.org/10.21831/jpai.v6i1.1793 

Wijanarko, A. G., Supardi, K. I., & Marwoto, P. (2017). Keefektifan Model Project Based 
Learning Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil 
Belajar IPA. Journal of Primary Education, 6(2), 120–125. 
https://doi.org/10.15294/jpe.v6i2.17561