Microsoft Word - 11-Reni.docx Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1039 Received : 22-05-2021 Revised : 12-06-2021 Published : 29-07-2021 Efektivitas Moda Luring Teknik Guru Kunjung pada Pembelajaran Matematika Materi Perpangkatan dan Bentuk Akar untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Reni Resmanawati SMP Negeri 1 Cikancung, Indonesia smp_cikancung_1@yahoo.com Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas ini berjudul “Efektivitas Moda Luring Teknik Guru Kunjung Pada Pembelajaran Matematika Materi Perpangkatan dan Bentuk Akar, Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IX-B SMP NEGERI 1 Cikancung Tahun pelajaran 2020/2021”. Sejak kondisi pandemi COVID-19 terjadi, kegiatan belajar dilaksanakan dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh, dengan moda daring atau luring. Tujuan dilaksanakan guru kunjung adalah untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas pembelajaran pada materi Perpangkatan dan Bentuk Akar di kelas IX-B. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam dua siklus, dengan masing- masing siklus terdiri dari empat langkah, merujuk pada model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil dari penelitian menunjukkan teknik guru kunjung pada materi Perpangkatan dan Bentuk Akar berlangsung efektif, hal ini dibuktikan dengan indikator efektivitas yang diperoleh mengalami peningkatan dari sebelum diberi tindakana/pra siklus, setelah tindakan siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisa hasil kegiatan yaitu aktivitas pembelajaran sebelum diberi tidakan semua aspek hanya 40% (katagori kurang), setelah diberi tindakan maka terjadi kenaikan yang sangat signifikan yaitu aktivitas pembelajaran menjadi 70% pada siklus I dan 90% pada siklus II, proses komunikasi dari 40% sebelum tindakan menjadi 75% setelah tindakan siklus I dan naik menjadi 90% setelah tindakan siklus II, demikian pula untuk respon peserta didik dari 40 % sebelum tindakan, menjadi 75% setelah tindakan siklus I dan 90% setelah tindakan siklus II, sehingga hasil belajar yang semula 40 % naik menjadi 64% dan 86% setelah tindakan siklus II. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran moda luring dengan teknik guru kunjung berlangsung efektiv dan dapat meningkatkan prestasi belajar kelas IX-B SMP Negeri 1 Cikancung. Kata kunci: efektivitas; moda luring; teknik guru kunjung; prestasi belajar Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1040 Pendahuluan Pendidikan merupakan tonggak utama keberhasilan seseorang dalam menggapai harapan dan cita-cita, sebab melalui pendidikan akan diperoleh perubahan sikap dan pola pikir yang akan berimbas pada langkahnya kelak di kemudian hari. Pernyataan ini sejalan dengan fungsi pendidikan sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sebagai proses pembentukan pribadi maka pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahapan-tahapan berkesinambungan dan sistemik oleh karena berlangsungnya dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat). Sebagaimana tercantum dalam UU Sisdiknas mengenai prinsip penyelenggaraan pendidikan pada bab III pasal 4 bahwa pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Kondisi pandemi yang melanda bumi ini menjadikan sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang terdampak, dan berimbas pada kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung sebelum pandemi tiba. Corona telah mereset segalanya, kegiatan belajar yang semula dilaksanakan di sekolah dalam kapasitas bertemunya antar peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan guru di sekolah dan ruangan kelas menjadi tidak bisa terlaksana, karena keselamatan dan kesehatan pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan merupakan faktor utama selama masa pandemi ini. Namun demikian hal ini membuka peluang dan kesempatan kepada semua pihak untuk berpikir mencari berbagai alternatif dan solusi sehingga kegiatan pembelajaran dapat tetap berlangsung karena peserta didik memiliki hak untuk tetap belajar. Seiring berjalannya waktu dengan kondisi yang sedang melanda dunia termasuk negara kita Indonesia, banyak perubahan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai cara untuk mengatasi dan mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat pandemi ini, salah satunya adalah adanya kebijakan belajar dari rumah (BDR) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ menjadikan peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajaran menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tanggal 16 Maret 2020, dengan mengoptimalkan fasilitas belajar secara daring/online melalui pemanfaatan berbagai aplikasi pembelajaran daring antara lain whatsapp, google classroom, google form dan aplikasi lain yang bisa membantu terselenggaranya proses pendidikan. Dengan adanya fasilitas tersebut di atas, dan sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik, guru berusaha untuk tetap dapat melaksanakan kewajiban dan tugasnya dalam memberikan layanan pendidikan kepada para peserta didiknya dan senantiasa menjalin komunikasi yang intensif baik dengan peserta didik maupun dengan orangtua peserta didik. Hal ini dipandang penting karena orangtua adalah kekuatan besar dalam membangun keyakinan pada putera/puterinya sebagai peserta didik pada jenjang manapun. Orangtua memiliki peran yang strategis ketika mereka harus mendampingi putra/puterinya belajar dari rumah. Keadaan ini sebenarnya kesempatan bagi orangtua untuk memberikan pendampingan yang paling baik daripada saat putera/puterinya berada full di sekolah. Dengan demikian kondisi pandemik dan tuntutan Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1041 pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah telah memberikan nilai-nilai kreativitas yang tinggi bagi orangtua, sehingga mereka mampu membangun kebersamaan secara sinergis. Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. Pendidikan yang dilaksanakan memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, sehingga guru memiliki peran penting yaitu membantu peserta didik menghadapi ketidakpastian yang disebabakan oleh pandemi, melibatkan peserta didik untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu. Namun semua itu tidaklah mudah untuk dilakukan, karena ini merupakan hal baru dan tidak disangka sebelumnya, perlu adaptasi kebiasaan baru antara guru sebagai pendidik, dan orangtua di rumah yang akan berperan sebagai guru dalam mendampingi kegiatan belajar putera/puterinya dan peserta didik itu sendiri. Terkait dengan mata pelajaran Matematika, pada saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui moda daring dan komunikasi melalui aplikasi whatsapp ataupun google classroom ternyata masih banyak peserta didik yang merasa kesulitan untuk mamahami materi/bahan ajarnya, jika dibandingkan dengan kegiatan belajar tatap muka. Imbasnya adalah pada penyelesaian tugas yang masuk hanya sekitar 40-50% saja dari satu kelas dan respon mereka juga terhadap pelajaran Matematika sangat kurang. Hal ini dimungkinkan karena mereka tidak memahami materi pelajaran yang sedang dipelajari sehingga prestasinyapun menurun. Selain itu kendala fasilitas untuk daring mulai dari kepemilikan gawai/komputer yang tidak dimiliki oleh semua peserta didik, karena kondisi dan latar belakang ekonomi yang berbeda, kuota dan signalpun menjadi kendala yang dihadapi dalam kegiatan belajar melalui moda daring ini. Akibat dari semuanya adalah kegiatan belajar menjadi tidak efektif dan menyebabkan terjadinya peserta didik yang mengalami learning lost. Guru yang berperan sebagai pendidik dan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya berusaha untuk mencari solusi agar bisa mengatasi berbagai kendala yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang dihadapi oleh peserta didiknya, sehingga peserta didik yang memiliki keterbatasan untuk mengikuti kegiatan belajar secara daring dapat terfasilitasi. Untuk mengatasi ketidaksiapan peserta didik pada kegiatan belajar dengan menggunakan moda daring maka kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan moda luring. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan moda luring memungkinkan adanya kegiatan guru kunjung diterapkan untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik terutama dalam pelajaran Matematika pada materi perpangkatan dan bentuk akar yang dilengkapi dengan ketersediaan modul yang sudah disusun oleh guru. Pada saat rencana kegiatan guru kunjung disampaikan, peserta didik dan orangtuanya merespon dengan sangat baik, karena kegiatan ini dimungkinkan juga sebagai bentuk home visit yang dapat memotret langsung kegiatan belajar peserta didik dan interaksi langsung antara guru dengan peserta didik, dan guru dengan orangtua peserta didik, serta antarsesama peserta didik dengan jumlah terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang disampaikan oleh pemerintah melalui berbagai media informasi. Pada moda luring dengan teknik guru kunjung, peneliti sebagai pendidik melaksanakan kegiatan ini dengan mendata terlebih dahulu peserta didik yang mengalami kendala terhadap pembelajaran moda daring. Selanjutnya menyiapkan modul untuk kegiatan guru kunjung agar peserta didik memiliki keinginan untuk belajar dan pada pelaksanaannya guru bekerjasama dengan wali kelas serta guru bimbingan konseling yang dapat bertindak sebagai observer. Selain itu peneliti perlu juga melakukan diskusi dan tukar pikiran dengan rekan-rekan satu Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1042 rumpun dengan mata pelajaran Matematika khususnya, termasuk dengan peserta didik. Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan-rekan sesama guru mata pelajaran Matematika dapat disimpulkan bahawa teknik guru kunjung merupakan cara yang memungkinkan untuk dapat dilakasanakan. Pada penelitian kali ini, materi yang akan dibahas merujuk kepada standar kompetensi inti pengetahuan dengan kompetensi dasarnya (KD) adalah (3.1) “menjelaskan dan melakukan operasi bilangan berpangkat, bilangan rasional dan bentuk akar serta sifat- sifatnya”. Materi ini dipilih karena peserta didik dimungkinkan sudah memiliki materi prasyarat pada jenjang sebelumnya. LANDASAN TEORITIS Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pembelajaran yang berlangsung pada masa pandemi seperti yang sedang kita hadapi dan sudah mencapai lebih dari satu tahun, merupakan hal yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi, sehingga kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung selama ini mengalami perubahan dan penyesuaian dengan situasi dan kondisi yang dihadapai. Banyak terjadi adaptasi kebiasaan baru di berbagai sektor, termasuk pada dunia pendidikan. Berdasarkaan data dari UNESCO lebih dari 91% populasi peserta didik di dunia telah dipengaruhi oleh penutupan sekolah karena pandemi COVID-19. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan panduan belajar jarak jauh dengan tujuan mendorong kolaborasi orang tua, guru, peserta didik, untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat virus corona, juga memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Aktivitas belajar dilaksanakan dari rumah( BDR) cocok dengan pesan edaran Mendikbud no 4 tahun 2020 tentang panduan pembelajaran jarak jauh( PJJ) yang diperkuat dengan pesan edaran Sesjen no 15 tahun 2020 tentang panduan belajar dari rumah. Pada hakekatnya proses belajar mengajar jarak jauh ialah pembelajaran yang berlangsung sejauh hayat yang berorientasikan pada kepentingan, keadaan, serta ciri pembelajar. Pembelajaran sejauh hayat ialah salah satu wujud hak asasi manusia, ialah kalau tiap manusia harus, mencari ilmu semenjak lahir ataupun dalam buaian bunda sampai wafat dunia, dan berhak buat menemukan apa yang dibutuhkan buat petumbuhan serta pertumbuhan dirinya cocok dengan norma- norma yang berlaku dalam warga. Proses belajar mengajar jarak jauh sifatnya spesial( khusus) yang meliputi beberapa program pembelajaran serta proses belajar mengajar ataupun pemberdayaan pembelajar, sehingga membolehkan diperolehnya pembelajaran yang cocok dengan hakikat manusia ialah meliputi atensi, kebutuhan serta kemampuannya. Pembelajarn jarak jauh ialah pembelajaran terbuka yang membagikan peluang kepada siapa saja, pada umur berapa saja, buat mendapatkan pembelajaran apa saja, dari sumber mana saja serta dari siapa saja. Pembelajar bisa mendapatkan pembelajaran di rumah( home based education) yang dibimbing oleh orangtua ataupun anggota keluarga. Proses belajar mengajar jarak jauh( distance learning) ialah bagian dari pembelajaran jarak jauh( distance education). Proses belajar mengajar jarak jauh berperan membagikan layanan pembelajaran kepada kelompok warga yang tidak bisa menjajaki pembelajaran secara tatap muka ataupun regular( UU Nomor. 20/ 2003). Proses belajar mengajar jarak jauh di Indonesia sudah lama ada yaitu sejak awal kemerdekaan, dan berlanjut dengan dirintisnya SMP Terbuka pada tahun 1979 pada 5 lokasi yaitu di lampung Selatan, Cirebon, Tegal, Jember dan Lombok Barat. Sedangkan pada jenjang perguruan tinggi dengan diselenggarakannya Universitas Terbuka yang mampu menyentuh seluruh wilayah tanah air Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1043 bahkan luar negeri. Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020, dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagaimana diuraikan berikut ini. a. Tidak membahayakan Sebagaimana guru di seluruh dunia mencoba untuk mengurangi kemungkinaan kerugian dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan peserta didik (students well-being) harus menjadi hal ter penting untuk dipikirkan. Upaya penyampaian kurikulum secara jarak jauh tidak menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan bagi peserta didik dan keluarganya. b. Realistis Guru hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran tersebut. Moda Daring Dalam konteks pembelajaan jarak jauh (PJJ), ada dua moda yang dikembangkan dan direkomendasikan pemerintah unuk menjamin keberlangsungan pembelajaran. Kedua moda itu adalah daring dan luring. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran daring artinya pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Dalam kegiatan pembelajaran secara daring peserta didik dan pendidik juga peserta didik dengan sesama peserta didik melakukan komunikasi dan belajar secara online dengan menggunakan platform dan aplikasi yang telah tersedia, misalnya dengan menggunakam aplikasi google classroom, google form, zoom maupun whatssapp. Kelebihan belajar secara daring, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dari berbagai media dengan fasilitas internet yang ada, dan kegiatan belajar bisa berlangsung lebih cepat tanpa terbatas jarak dan waktu. Pengolahan hasil belajar peserta didik lebih mudah juga lebih hemat dari segi tenaga, dan peserta didik belajar lebih mandiri. Namun, di balik itu semua terdapat kekurangan/kelemahan dari pembelajaran secara daring yaitu: (1) tidak semua peserta didik memiliki fasilitas untuk kegiatan moda daring, hal ini tentu saja berkaitan dengan kondisi ekonomi dan latar belakang sosial peserta didik dan orangtua peserta didik, mereka harus siap dengan kuota internet yang memadai(2) tidak semua orangtua peserta didik dapat memberikan bimbingan dan pendampingan pada kegiatan belajar putera/puterinya disebabkan oleh aktivitas dan tugas-tugasnya sebagai orangtua di rumah dalam hal pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik(faktor ekonomi)( 3) pembelajaran secara daring tidak bisa melihat kondisi fisik dan psikis yang sedang dialami oleh peserta didik;(4) kegiatan pembelajaran cenderung berlangsung satu arah;(5)guru kesulitan komunikasi dengan orangtua sebagai mitra pada kegiatan belajar di rumah;(6) kesulitan orangtua dalam memahami pelajaran dan memotivasi peserta didik di rumah;(7) peningkatan rasa stres akibat isolasi belajar dari rumah. Moda Luring Moda pembelajaran kedua yang menjadi tren dan ciri dari PJJ pada sat ini adalah moda luring, luring artinya ”luar jaringan”. Pembelajaran secara luring dapat diartikan sebagai kegiatan pembelajaran tanpa harus menggunakan koneksi internet, kegiatan belajar peserta Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1044 didik bisa dari rumah dengan mengikuti pembelajaran melalui televisi maupun peserta didik belajar tatap muka terbatas dengan gurunya dengan mengikuti aturan protokol kesehatan yang berlaku. Kelebihan pembelajaran yang dilaksanakan secara luring adalah (1)secara ekonomi lebih hemat karena tidak memerlukan fasilitas untuk daring; (2) tidak terpengaruh oleh jaringan internet;(3) memungkinkan adanya interaksi dua arah antara peserta didik dengan gurunya dan peserta didik dengan sesama peserta didik.(4) Sedangkan kelemahan pembelajaran dengan menggunakan moda luring antara lain ;(5) tidak memaksimalkan dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada;(6) keterbatasan waktu yang tersedia; Guru Kunjung Guru kunjung merupakan salah satu teknik dalam kegiatan pembelajaran moda luring yang bisa diterapkan pada daerah zona hijau dan kuning dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Banyak manfaat dari kegiatan guru kunjung antara lain; (a) peserta didik bisa lebih terbuka menyampaikan permasalahan dalam pembelajaran;(b) guru dapat memotret langsung peran serta dukungan orangtua peserta didik terhadap kegiatan belajar putera/puterinya;(c) proses pembelajaran dapat teramati langsung pada saat kegiatan berlangsung dan permasalahan yang menjadi kendala dapat teratasi dengan lebih cepat;(d) memberikan pembelajaran secara lebih realistis dibanding pembelajaran jarak jauh € dapat memastikan kondisi peserta didik baik secar fisik maupun secara psikis;(f) kegiatan pembelajaran lebih interaktif karena terjadi dua arah;(g) kegiatan pembelajaran lebih humanis. Materi Matematika “Perpangkatan dan Bentuk Akar” Pada kegiatan pembelajaran dengan teknik guru kunjung, materi yang dipelajari adalah perpangkatan dan bentuk akar sebagaimana tertera pada peta konsep berikut: Gambar 1. Peta konsep materi perpangkatan Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1045 Materi perpangkatan terdiri atas: 1. bilangan berpangkat 2. perkalian pada perpangkatan 3. pembagian pada perpangkatan 4. pangkat nol, pangkat negatif dan bentuk akar 5. notasi ilmiah Adalah Julius Wilhelm Richard Dedekind yang lahir pada 3 Oktober 1831 dan wafat pada 12 Februari 1916, pada usia 85 tahun. Beliau merupakan matematikawan asal Jerman yang sangat dipertimbangkan dalam sejarah matematika, sebagi salah satu penemu di bidang matematika, pemikiran Dedekind menemukan bahwa konsep bilangan secara kuantitif dan merupakan representatif suatu label yang disebut bilangan. 1. Bilangan Berpangkat Perpangkatan adalah perkalian berulangdari suatu bilangan yang sama. Bentuk umum dari perpangkatan adalah an = a x a x a x a..........x a, sebanyak n, dengan n adalah bilangan bulat positif. Contoh perpangkatan 3 seperti di bawah ini: 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 35 3 disebut sebagai bilangan pokok (basis) sedangkan 5 sebagai pangkat (eksponen). Contoh lain dari perpangkatan bilangan bulat negatif, bilangan desimal dan bilangan pecahan adalah sebagi berikut: • (-2)3 = (-2) x (-2) x (-2) = -8 • (0,3)4 = (0,3) x (0,3) x (0,3) x (0,3) = 0,0081 • !! " " # = ! " x! " x! " = ! $ 2. Perkalian Pada Perpangkatan Hasil kali dari perpangkatan dengan basis yang sama Sifat perkalian dalam perpangkatan : am x an = am+n Contoh : 32 x 33 = 32+3 = 35 52 x 53 = (5 x 5) x ( 5 x 5 x 5 ) = 55 (-4)3 x ( -4 )4 = ( -4) x (-4) x (-4 ) x ( -4 ) x ( -4 ) x ( - 4 ) = ( -4 )7 Hasil pemangkatan dari perpangkatan dengan basis yang sama Sifat pemangkatan pada perpangkatan : (am)n = am.n = amn Contoh: (32)3 = 32.3 = 36 (32)4 = 32 .4 = 38 Hasil perpangkatan dari suatu perkalain bilangan Sifat perpangkatan dari perkalian bilangan : ( a x b)m = am x bn Contoh : (2 x 3) 3 = 23 x 33 (5 x 4 )6 = 56 x 46 3. Pembagian pada perpangkatan Hasil bagi dari perpangkatan dengan basis yang sama Secara umum bentuk % ! %" = am-n Contoh : & # &$ = 64-3 = 61 '( % '(& = -47-2 = -45 Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.187 1046 Perpangkatan pada pecahan Contoh : !" # " # = " $ #$ 4. Pangkat Nol, Pangkat Negatif dan Bentuk Akar Pangkat Nol Untuk setiap a bilangan real tak nol, a0 bernilai 1 Secara aljabar dapat ditulis kembali sebagai berikut: a0 = 1 untuk a bilangan real dan a ≠ 0 Contoh : 1) ( ' (' = 4&'& = 4) ( ' (' = ( + ( + ( + ( + ( ( + ( + ( + ( + ( = (),& (),& = 1 Jadi 4) = 1 2) 1 = 10) Pangkat Negatif Untuk setiap a bilangan real tak nol dan n bilanagan bulat berlaku: a-n = ! %" untuk a ≠ 0, a bilangan real dan n bilangan bulat Contoh : ! -& = 5'" 6'# = ! &$ Bentuk akar √𝑎 dibaca akar kuadrat a Jika a tidak negatif, √𝑎 adalah bilangan tidak negatif dimana (√𝑎 )2 = a √𝑎" dibaca akar pangkat n dari a, jika a tidak negatif maka √𝑎" b dan b tidak negatif, jika hanya jika bn = a dan b tidak negatif. Jika a negatif dan n ganjil, maka √a( = b jika hanya jika bn = a Menyederhanakan perkalian bentuk akar 1. b√a + c√a = ( b + c)√a 2. b√a − c√a = ( b − c)√a 3. √ab = √a x b = √a x √b Jika a dan b bilangan positif, dan b ≠ 0, maka berlaku @ % . = @ % . Notasi Ilmiah Notasi ilmiah (bentuk baku) dari suatu bilangan positif dituliskan dalam bentuk a x 10n dengan .....1