Microsoft Word - 19-Silvia.docx Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1142 Received : 12-05-2021 Revised : 18-06-2021 Published : 29-07-2021 Implementasi Pembelajaran dalam Jaringan dengan Menggunakan Instagram dan Liveworksheets pada Masa Pandemi Silvia Hazlita SMP Negeri 1 Selat Nasik, Indonesia hazlita.silvia@gmail.com Abstrak: Corona Virus menuntut guru untuk berinovasi demi menciptakan pembelajaran yang tidak memberatkan siswa sekaligus meningkatkan jumlah partisipan di kelas. Salah satu caranya dengan menggunakan Instagram dan Liveworksheets sebagai media pembelajaran dan evaluasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman penulis dalam mengimplementasikan pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan Instagram dan Liveworksheets pada masa pandemic di SMP Negeri 1 Selat Nasik. Metode penulisan yang dilakukan adalah best practice, yaitu menceritakan pengalaman penulis selama kegiatan berlangsung sejak awal pemberian instruksi hingga selesai evaluasi. Subjek kegiatan berjumlah 70 orang siswa kelas IX yang sedang mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan. Data diperoleh melalui tes tertulis dalam jaringan dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk tes tertulis dan deskriptif kualitatif untuk wawancara. Hasil kegiatan menunjukkan adanya perbedaan jumlah partisipan antara pembelajaran dalam jaringan secara konvensional dengan pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan Instagram dan Liveworksheets. Kata kunci: instagram; liveworksheets; partisipan Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1143 PENDAHULUAN Corona Virus 19 sebagai penyakit baru sudah menjadi sebuah pandemi (Susilo et al., 2020), 2020). Menurut (Yuliana, 2020), virus RNA strain tunggal ini berasal dari Wuhan, China dan mampu menginfeksi saluran pernapasan manusia. (Fitriani, 2020), menjelaskan gejala utama Corona virus (Covid) 19 berupa demam, batuk kering, dyspnea, fatigue, nyeri pada otot serta sakit kepala. (Putria et al., 2020) menyebutkan infeksi Covid - 19 yang disebabkan virus corona baru telah menjadi sebuah pandemi baru, bisa menulari manusia dan penyebarannya sangat cepat. Untuk merespon pandemi ini, pemerintah pun menganjurkan untuk bekerja dan belajar dari rumah. Menurut (Wahidah et al., 2020), perlu sinergitas pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi penyebaran pandemic. Karenanya guru wajib ikut serta dalam memutus rantai penyebaran Covid dengan mengikuti anjuran pemerintah. (Abidin et al., 2020) menyimpulkan bahwa Covid-19 memberikan dampak besar pada dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang awalnya dilaksanakan secara konvensional terpaksa harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh dari rumah. Menurut (Nafrin & Hudaidah, 2021), perubahan system pembelajaran menjadi sebuah tantangan baru dalam belajar. Social distancing mengharuskan pembelajaran yang semula dilakukan di kelas terpaksa harus ditiadakan dan diganti dengan pembelajaran dalam jaringan dari rumah. Social distancing adalah langkah menjaga jarak yang bertujuan untuk mengurangi kontak fisik dan potensi penularan penyakit (Bell et al., 2006). (Abidah et al., 2020) menjelaskan contoh jenis pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran dalam jaringan (daring). Menurut (Handarini & Wulandari, 2020), pembelajaran dalam jaringan bisa menjadi salah satu solusi pembelajaran dalam masa social distancing. Pembelajaran dalam jaringan dikenal juga dengan istilah e-learning. Untuk mengantisipasi perkembangan jaman mutlak diperlukan sistem e-learning (Elyas, 2018). Sudah saatnya sistem e-learning perlu diadaptasikan ke dalam proses pembelajaran karena kelebihan yang dimilikinya. (Herliandry et al., 2020) menjelaskan pembelajaran dalam jaringan dapat mempermudah pentransferan informasi di berbagai kondisi dan situasi. Menurut (Hartanto, 2016), contoh faktor pendukung keberhasilan pada pembelajaran dalam jaringan adalah interaksi yang maksimal peserta didik dengan guru. Tetapi di dalam pelaksanaannya ternyata pembelajaran dalam jaringan memiliki kelemahan. Menurut (Aji, 2020), Kebijakan belajar di rumah bisa menimbulkan gangguan seperti pembelajaran siswa, proses penilaian, pembatalan hasil penilaian di mata public, hingga sulitnya mendapat pekerjaan setelah lulus. (Putria et al., 2020) menerangkan bahwa pembelajaran dalam jaringan dirasa kurang efektif untuk memberikan materi pelajaran. Peserta didik mudah jenuh saat belajar dan penggunaan media pembelajarannya pun menjadi kurang maksimal. (Mamluah & Maulidi, 2021) membahkan bahwa masih ada guru yang gagap teknologi. Oleh karenanya guru harus mau meningkatkan kemampuan IT dan berinovasi dalam menentukan metode dan media terbaik yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Pemerintah pun harus mendukung dengan memfasilitasi guru baik dengan penyelenggaraan pelatihan yang mendukung maupun pemenuhan fasilitas lain yang dirasa perlu. Namun menurut (Waryanto, 2006), pembelajaran dalam jaringan, khususnya pada masa pandemi, cukup efektif untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia, walaupun masih ada kelemahan di dalamnya. Setidaknya pembelajaran dalam jaringan mempermudah peserta didik dalam mengakses pendidikan di tengah kondisi yang kurang mendukung. (Suryati, 2017) menambahkan walaupun pembelajaran dilakukan dengan bantuan aplikasi dari jarak Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1144 jauh, guru tetap memegang peranan penting dalam pencapaian kompetensi peserta didik. Guru harus bisa mendesain pembelajaran yang menarik dengan pembelajaran jarak jauh sebagai kendaraan yang membantu mentrasfer ilmu kepada para peserta didik. Media pembelajaran sangat berpengaruh pada keberhasilan kegiatan belajar mengajar. (Mahnun, 2012) menyebutkan bahwa berhasil tidaknya sebuah media pembelajaran dalam peningkatan kualitas peserta didik juga ditentukan dari kemampuan guru dalam memilih media yang tepat. Media pembelajaran sangat beragam. Menurut (Aghni, 2018), media pembelajaran memiliki fungsi komunikasi, motivasi, kebermaknaan, penyamaan persepsi dan individualitas. Media pembelajaran tidak hanya berdampak bagi perkembangan kognitif peserta didik, tetapi juga bagi daya imajinasinya. Menurut (Mahendra, 2017), Instagram adalah media social yang popular di kalangan remaja untuk menunjukkan eksistensi. Selain untuk tempat mengunggah foto pribadi, media social ini juga dapat membantu remaja untuk menemukan segala informasi. Instagram bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran jarak jauh. Menurut (Ambarsari, 2020), Aplikasi Instagram dapat digunakan sebagai media pembelajaran. (Rubiyati et al., 2017) menyebutkan bahwa pemanfaatan instagram bisa berpengaruh pada kreatifitas remaja. Remaja yang bisa memanfaatkan instagram dengan baik, kreativitas dalam belajarnya pun semakin baik. (Prihatiningsih, 2017) menambahkan melalui instagram remaja bisa mengetahui informasi ter- update. Instagram juga dapat direkomendasikan sebagai alat komunikasi yang baik melalui foto atau video yang diunggah maupun secara siaran langsung. Menurut (L, 2019), Evaluasi merupakan kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar peserta didik. Data ini digunakan untuk melihat sudah sejauh mana program yang disusun telah berjalan. Data ini juga bisa digunakan untuk menentukan revisi program kegiatan pembelajaran selanjutnya. Seorang guru harus bisa menentukan jenis evaluasi yang tepat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan belajar peserta didiknya. (Z & Aristia, 2018) menyebutkan jenis instrument evaluasi terbagi menjadi bentuk tes (objektif) dan non tes (non-objektif). Dalam kaitannya dengan pandemi, evaluasi bentuk tes bisa diselenggarakan dalam jaringan. Penyelenggaraan tes ini bisa dibantu dengan pemanfaatan situs evaluasi online gratis bernama Liveworksheet. Situs ini bisa diakses di www.liveworksheets.com secara gratis dengan syarat guru harus mendaftarkan diri untuk memperoleh sebuah akun. Jenis soal yang bisa dibuat di situs ini sangat beragam. Guru bisa memilih tipe soal drop-down (letakkan- turun), multiple choice (pilihan ganda), check boxes (mencentang), joint with arrow (menghubungkan), drag-drop (tarik dan letakkan) maupun listening-speaking (mendengarkan-berbicara). Guru juga bisa menggunakan soal yang telah dibuat pengguna lainnya dengan menyalin link soal tersebut dan membagikannya ke grup peserta didik. Kelebihan lain dari situs ini adalah setelah selesai mengerjakan evaluasi, system otomatis akan memberikan skor pada sheet yang dikerjakan siswa. Melihat tantangan dunia pendidikan yang terdampak Covid-19 dan alternative solusi yang ada, penulis pun mencoba mengkombinasikan media sosial instagram dan liveworksheets untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan di masa pandemic ini. Karenanya peneliti ingin menceritakan pengalaman mengajar terbaik melalui Implementasi pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan Instagram dan Liveworksheets pada masa pandemi. Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1145 METODE Tulisan ini merupakan best practice dengan mendeskripsikan pengalaman penulis saat mengimplementasikan pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan instagram dan liveworksheets pada masa pandemic di SMP Negeri 1 Selat Nasik. Subjek kegiatan adalah 70 orang siswa di kelas IX yang sedang mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan. Sebelum memulai kegiatan, penulis memetakan dan menganalisa KD dan KI. Penulis juga merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi, menentukan model pembelajaran dan menyusun RPP. Penulis lalu menganalisa banyak partisipan untuk materi yang sama pada semester sebelumnya. Banyak partisipan sebelumnya digunakan untuk menjadi pembanding pada hasil kegiatan ini. Subjek kegiatan diberikan pelatihan khusus tentang cara menggunakan Instagram dan Livewoeksheets. Penulis mempersiapkan slide paparan materi berbentuk powerpoint yang dikonversi ke dalam format foto. Foto paparan ini diunggah ke akun Instagram dan menjadi bahan belajar untuk pelaksanaan kegiatan. Penulis mempersiapkan evaluasi berupa soal tes berbentuk pilihan ganda, menjodohkan dan mencocokkan. Evaluasi yang sudah jadi kemudian diunggah ke dalam akun Liveworksheets penulis. Pada saat pelaksanaan, subjek diberikan instruksi di Whatsapp grup untuk membuka link bahan ajar di Instagram. Subjek diberi waktu untuk mempelajari bahan ajar tersebut dan berdiskusi di grup kelas. Penulis lalu menanyakan hal-hal apa saja yang tidak dipahami subjek dari bahan ajar tersebut. Penulis lalu memberikan link evaluasi Liveworksheets pada subjek dan mempersilahkan subjek untuk bertanya pada guru terkait pengerjaan evaluasi. Pembelajaran ditutup dengan penulis mengumumkan batas waktu pelaksanaan evaluasi. Saat proses evaluasi sedang berlangsung, penulis akan menelaah dokumen nilai pada materi yang sama di tahun sebelumnya. Penulis akan menghitung banyak partisipan dan non partisipan dari daftar nilai yang ada. Penulis lalu akan mengkonversi banyak partisipan dan non partisipan ke bentuk persentase untuk memudahkan penulis saat akan membandingkan banyak partisipan pada kedua metode pembelajaran. Selanjutnya penulis akan merekap hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik yang tercantum pada lembar liveworksheetnya. Penulis lalu menghitung jumlah partisipan dan mencari persentase partisipannya lalu mengkonversikannya ke dalam bentuk persentase. Selanjutnya, persentase partisipan pembelajaran jarak jauh dengan metode konvensional akan dibandingkan dengan persentase partisipan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan Instagram dan Liveworksheets untuk melihat tingkat partisipannya. Kemudian penulis akan menganalisa non partisipan pembelajaran dalam jaringan menggunakan Instagram dan Liveworksheets dengan mewawancarai subjek. Tujuannya adalah untuk mencari tahu factor apa saja yang menyebabkan subjek menjadi non partisipan. HASIL Yang dimaksud sebagai partisipan dalam kegiatan ini adalah subjek yang mengikuti kegiatan sampai akhir, yaitu dengan menyelesaikan evaluasi pembelajarna yang diberikan. Yang dimaksud sebagai non partisipan dalam kegiatan ini adalah subjek yang tidak mengikuti kegiatan sampai akhir, yaitu dengan menyelesaikan evaluasi pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan analisis hasil evaluasi, banyak partisipan pada pembelajaran materi yang sama di tahun sebelumnya dengan metode konvensional adalah 31 orang dari 64 orang. Dengan demikian persentase partisipannya adalah 48,44%. Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1146 Tabel 1. Tabel Partisipan Pembelajaran Dalam Jaringan Melalui Metode Konvensional Jumlah Subjek Banyak Partisipan Persentase Partisipan Banyak Non Partisipan Persentase Non Partisipan 64 31 48,44% 33 51,56% Gambar 1. Bahan Ajar yang Diposting di Instagram. Gambar 2. Evaluasi di Liveworksheets Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1147 Setelah memberikan instruksi melalui Whatsapp group, subjek membuka link instagram yang diberikan dan berdiskusi di grup kelas dengan teman-temannya. Subjek menanyakan hal-hal yang kurang dipahaminya. Lalu subjek membuka link Liveworksheets yang diberikan penulis. Hal-hal yang kurang dipahami tentang Liveworksheets, mulai dari pengoperasian hingga soal yang tertulis di lembar soal ditanyakan pada tahap ini. Subjek yang telah selesai mengerjakan soal evaluasinya melapor pada penulis melalui chat pribadi. Penulis kemudian mengecek jawaban yang dikirimkan subjek di akun Liveworksheetsnya. Gambar 3. Hasil Evaluasi Subjek di Liveworksheets Berdasarkan analisis data hasil evaluasi implementasi pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan instagram dan liveworksheets pada masa pandemic di SMP Negeri 1 Selat Nasik, banyak partisipannya adalah 52 orang dari 70 orang. Sehingga presentasenya adalah 74,29%. Tabel 2. Tabel Partisipan Pembelajaran Dalam Jaringan Menggunakan Instagram dan Liveworksheets Jumlah Subjek Banyak Partisipan Persentase Partisipan Banyak Non Partisipan Persentase Non Partisipan 70 52 74,29% 18 25,71% PEMBAHASAN Dari hasil wawancara pada subjek yang menjadi participant diperoleh informasi bahwa subjek mengalami pembelajaran yang menyenangkan. Subjek bisa bermain instagram, sekaligus belajar. Serta lembar evaluasi Liveworksheets yang otomatis menampilkan skor saat subjek selesai mengerjakan evaluasi membuat subjek menjadi termotivasi. Subjek merasa usahanya tidak sia-sia karena bisa langsung melihat hasil dari jawabannya. Dari hasil wawancara pada subjek yang tidak menjadi partisipan diperoleh hasil sebagai berikut: Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1148 Tabel 3. Tabel Sebaran Alasan Subjek Non Partisipan No Alasan Banyak Non Partisipan Persentase 1 Sedang tidak memiliki ponsel pintar 3 4,28 % 2 Tidak mendapat informasi 3 4,28 % 3 Tidak bisa mengirimkan jawaban ke guru 5 7,15 % 4 Tidak ada komentar 7 10 % Jumlah 18 25,71 % Penjelasan : a. Tiga orang subjek sedang tidak memiliki ponsel pintar ini dikarenakan ponsel yang biasa digunakan untuk pembelajaran dalam jaringan sedang dibawa oleh orang tuanya untuk bekerja di Tanjungpandan (beda pulau dengan pulau Mendanau). b. Tiga orang subjek tidak mendapat informasi ini dikarenakan di area tempat tinggalnya tidak ada sinyal dan pada saat pelaksanaan evaluasi memiliki kendala lain sehingga tidak memungkinkan untuk ke tempat yang memiliki akses sinyal yang memadai. c. Lima orang subjek yang tidak bisa mengirimkan jawaban ke guru dikarenakan kesalahan teknis pada saat memasukkan data. d. Tujuh orang subjek tidak berkomentar dikarenakan kurangnya semangat, kepedulian dan kesadaran dirinya dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun terdapat perubahan banyak partisipan dengan pembelajaran menggunakan Instagram dan Liveworksheets, namun masih ada kendala karena masih terdapat 25,71% subjek non partisipan. Adapun masalah tersebut terjadi karena keterbatasan fasilitas (ponsel pintar dan sinyal) sebesar 8,56 %, kesalahan teknis saat memasukkan data di Liveworksheets sebesar 7,15 % serta adanya subjek yang kurang kepedulian dan kesadaran di diri subjek untuk tetap belajar selama pembelajaran jarak jauh berlangsung sebesar 10 %. Cara mengatasi masalah subjek yang tidak menjadi partisipan karena keterbatasan fasilitas baik ponsel pintar maupun sinyal adalah dengan memanjangkan waktu pengumpulan tugas sehingga subjek bisa mencari alternative penyelesaian untuk kendala yang tengah dihadapinya. Cara mengatasi masalah bagi subjek yang tidak bisa mengirimkan jawabannya karena kesalahan dalam memasukkan data di Liveworksheets adalah dengan melakukan sosialisasi ulang sampai subjek mengerti cara memasukkan data yang benar di Liveworksheets. Sementara bagi subjek yang tidak menjadi partisipan karena kurangnya kepedulian dan kesadaran adalah dengan memberikan motivasi sekaligus teguran agar ke depannya mau peduli dan aktif dengan pembelajaran yang dilaksanakan. SIMPULAN Dari hasil implementasi pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan instagram dan liveworksheets pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Selat Nasik diperolah data bahwa ada perbedaan jumlah partisipan yaitu 48,44 % pada pembelajaran dalam jaringan dengan metode konvensional dan 74,29% pada pembelajaran dalam jaringan menggunakan instagram dan liveworksheet. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa penggunaan instagram dan liveworksheet dalam pembelajaran e-learning di masa pandemi dapat meningkatkan banyak partisipan. Selain itu, masih terdapat 25,71 % peserta didik yang menjadi non partisipan. Dari hasil wawancara ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan peserta didik menjadi non partisipan pada pembelajaran daring menggunakan instagram dan liveworksheets. Faktor-faktor tersebut adalah keterbatasan fasilitas baik ponsel pintar maupun sinyal, masih terjadi kesalahan pada saat memasukkan data di Liveworksheet serta kurangnya Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1149 semangat, kepedulian dan kesadaran peserta didik untuk tetap belajar selama pembelajaran jarak jauh berlangsung. Karenanya perlu pendekatan lebih lagi kepada peserta didik agar mau tetap semangat dan aktif pada saat pembelajaran dalam jaringan selama masa pandemi. DAFTAR RUJUKAN Abidah, A., Hidaayatullaah, H. N., Simamora, R. M., Fehabutar, D., & Mutakinati, L. (2020). The Impact of Covid-19 to Indonesian Education and Its Relation to the Philosophy of “Merdeka Belajar.” Studies in Philosophy of Science and Education, 1(1), 38–49. https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.9 Abidin, Z., Hudaya, A., & Anjani, D. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19. Research and Development Journal of Education, Special Ed(October), 131–146. https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/RDJE/article/view/7659/3379 Aghni, R. I. (2018). Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, XVI(1), 98–107. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/20173/10899 Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia : Salam : Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, 7(5), 395–402. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i5.15314 Ambarsari, Z. (2020). Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Pada Era 4.0. Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Pada Era 4.0, 81–86. http://digilib.unimed.ac.id/41225/1/Fulltext.pdf Bell, D., Nicoll, A., Fukuda, K., Horby, P., Monto, A., Hayden, F., Wylks, C., Sanders, L., & Van Tam, J. (2006). Nonpharmaceutical interventions for pandemic influenza, national and community measures. Emerging Infectious Diseases, 12(1), 88–94. https://doi.org/10.3201/eid1201.051371 Elyas, A. H. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran e-Learning Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Warta, 56(04), 1–11. http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/4 Fitriani, N. I. (2020). Tinjauan Pustaka Covid-19 : Virologi, Patogenesis dan Manifestasi Klinis. Jurnal Medika Malahayati, 4(3), 194–201. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/medika/article/view/3174/pdf Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3), 496–503. https://doi.org/10.1093/fampra/cmy005 Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2002). Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 3(1), 9–12. https://jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/view/101/110 Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 10(1), 1–18. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/3438/2696 Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), 65–70. https://doi.org/10.21009/jtp.v22i1.15286 L, I. (2019). EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Idrus L 1. Adaara : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2), 920–935. https://jurnal.iain- bone.ac.id/index.php/adara/article/view/427/352 Vol.2 No.7 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.195 1150 Mahendra, B. (2017). Eksistensi Sosial Remaja dalam Instagram (Sebuah Perspektif Komunikasi). Jurnal Visi Komunikasi, 16(01), 151–160. https://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/16/articles/1649/submission/original/16 49-3678-1-SM.pdf Mahnun, O. N. (2012). Media Pembelajaran ( Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran ). Jurnal Pemikiran Islam, 37(1), 27–35. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/310/293 Mamluah, S. K., & Maulidi, A. (2021). Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 869–877. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/800/pdf Nafrin, I. A., & Hudaidah. (2021). Perkembangan Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid- 19. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 456–462. https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/324/pdf Prihatiningsih, W. (2017). Motif Penggunaan Media Sosial Instagram di Kalangan Remaja. Jurnal Communication, 8(1), 51–65. https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/view/651/543 Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. (2020). Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (Daring) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 861–870. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.460 Rubiyati, Asrori, M., & Wicaksono, L. (2017). Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Instagram Terhadap Kreativitas Belajar Pada Remaja Kelas VII. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(5), 1–8. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/25681/75676576765 Suryati. (2017). Sistem Manajemen Pembelajaran Online, Melalui e-Learning. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, 1(1), 60–76. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/ghaidan/article/view/2034 Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Khie, L., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, O. M., Yunihastuti, E., Penanganan, T., New, I., … Cipto, R. (2020). Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini Coronavirus Disease 2019 : Review of Current Literatures. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67. http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415/228 Wahidah, I., Septiadi, M. A., Rafqie, M. C. A., Fitria, N., Hartono, S., & Athallah, R. (2020). Pandemik Covid-19 : Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan. Jurnal Manajemen Dan Organisasi, 11(3), 179–188. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmo/article/view/31695. Waryanto, N. H. (2006). Online Learning Sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran. In Pythagoras (Vol. 2, Issue 1, pp. 10–23). http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132304807/Online Learning sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran.pdf Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 187–192. ttps://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026/pdf Z, A. W. H., & Aristia, R. (2018). Jenis - Jenis Instrumen dalam Evaluasi Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1–13. http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembelajaran Adea_Risa-1.pdf