Microsoft Word - 05-Puji.docx Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1219 Received : 08-06-2021 Revised : 23-07-2021 Published : 20-08-2021 Blended Learning Berbantuan Learning Management System dan WhatsApp Sebagai Upaya Pembelajaran Peningkatan Aktivitas Siswa Semasa Pandemi Puji Lestari SMK Negeri 2 Trenggalek, Indonesia ciput.1969@gmail.com Abstrak: Semenjak wabah Covid-19 melanda, sistem pendidikan mencari inovasi untuk proses kegiatan pembelajaran disekolah. Guru sebagai tenaga pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa tidak bisa pergi kesekolah. Solusinya, guru mau tidak mau harus dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring. Pembelajaran blendded learning dengan Learning Management System Edmodo sebagai website dijadikan sebuah wadah atau forum diskusi oleh sekolah tidak dapat berdisi sendiri untuk pelaksanaan pembelajaran, diperlukan aplikasi whatsapp untuk meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran daring semasa pandemi. Kata kunci : blended learning; learning management system; aktivitas; whatsapp Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1220 PENDAHULUAN Semenjak wabah Covid-19 melanda, sistem pendidikan mencari inovasi untuk proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Covid-19 adalah wabah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan pertama kali di Wuhan. Virus ini menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga dewasa. Virus corona menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat, hingga kematian. Kondisi ini membuat beberapa negara menetapkan kebijakan pembatasan terbatas hingga lockdown dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia, pemerintah telah meberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya menekan angka penyebaran virus ini. Karena kebijakan tersebut, semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan atau dibatasi temasuk kegiatan pembelajaran. Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang berisi anjuran seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi disampaikan dari rumah masing-masing atau disebut dalam jaringan. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) adalah sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa namun dilakukan dengan cara online yang menggunakan jaringan internet. Kami guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa tidak kesekolah. Kami harus mendesain pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Di SMKN 2 Trenggalek sendiri Guru diberikan arahan untuk melakukan kegiatan KBM melalui Learning Management System dengan menggunakan Edmodo. Inezwndi, 2019 menyatakan bahwa edmodo merupakan website yang dapat dijadikan sebuah wadah atau forum diskusi pembelajar yang memiliki tampilan latar seperti Facebook atau Myspace. Pengguna Edmodo dapat membuat profil dan berbincang dengan orang lain yang terhubung dalam website tersebut. Selain itu siswa juga dapat meminta informasi kepada guru tentang nilai atau tugas, dan guru dapat mengunggah nilai siswa dan tugas di dalam web tersebut (A. Purcell, 2012: 14) Penggunaan Edmodo yang diharapkan dapat mengatasi masalah namun disisi lain juga menimbulkan masalah lainnya. Perubahan yang terjadi secara mendadak ini mengakibatkan dunia pendidikan harus menghadapi suatu tantangan baru untuk memenuhi tuntutan kemahiran atau keterampilan di abad ke-21. Siswa maupun guru mengalami kesulitan dalam mengakses KBM, hal ini menjadi permasalahan yang mendesak bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana paket data (kuota) mereka miliki, sedangkan mayoritas orangtua siswa kami berpenghasilan menengah kebawah atau bahkan ada yang rendah (kurang mampu). Hingga hal seperti in harus dibebakani dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring karena penggunaan internet pada LMS yang ditentukan oleh sekolah tidak termasuk dalam kuota bantuan kemendikbud, sehingga muncul berbagai alasan siswa untuk tidak mengumpulkan tugas atau sekedar merespon pembelajaran. hal ini sesuai dengan pernyataan Charles Wankel, 2011 (2011:26) edmudo mudah untuk mengirim berkas, gambar, video dan link, mengirim pesan individu ke pengajar, membuat grup untuk diskusi tersendiri menurut kelas atau topik tertentu, lingkungan yang aman untuk peserta didik baru, pesan dirancang untuk lebih mudah dipahami dan tidak dibatasi oleh jumlah karakter. sedangkan kekurangan edmudo adalah ganguan pada koneksi internet dapat mempengaruhi website berjalan lebih lambat, siswa dibatasi aksesnya untuk keluar, karena hanya terbatas di kelas tersebut, masih dalam versi pengembangan dan belum sempurna seutuhnya. Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1221 Hal tersebut membuat guru memanfaatkan aplikasi whatsapp untuk menunjang kegiatan KBM. Whatsapp merupakan aplikasi dengan kelebihan dapat digunakan dalam kegiatan forum, grup, atau kelas, aplikasi whatsapp juga dapat memuat link,video, gambar dan audio. Kelebihan tersebut membuat aplikasi ini layak digunakan dalam pembelajaran. Kesulitan pembelajaran daring memang nampak terlihat, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia. Selain itu pembelajaran pada jurusan tata boga banyak mengharuskan siswa praktek langsung sehingga diperlukan metode yang dapat mengakomodasi kebutuhan siswa tersebut. Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar (Meilwansyah, 2020). Beberapa komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil dan kuota siswa, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang user friendly. Berdasarkan keadaan ini, blended learning berbantuan learning management system dan whatsapp diharapkan dapat meningkatkan aktivitas aktivitas siswa semasa pandemi. METODE Metode penelitian ini adalah penelitan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Whitney (Moleong, 2010 : 11) berpendapat bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Trenggalek pada bulan maret sampai dengan April 2021 . Subjek penelitian siswa kelas X tata boga C. jumlah siswa kelas tersebut adalah 34 siswa. Pengambilan data menggunakan tehnik pengamatan dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa. analisis data dimulai dengan menelaah data observasi yang tersedia kemudian di proses dengan cara Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012 : 146) 1. Reduksi data Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 2. Penyajian data Penyajian data dalam penelitian kualitatif disajikan bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. 3. Verifikasi Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan yang sebelumnya belum pernah ada. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab masalah yang dirumuskan sejak awal namun mungkin juga tidak karena masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan. Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1222 HASIL Pembelajaran blended learning Menurut Semler (2005) “Blended learning menggabungkan aspek terbaik dari pembelajaran online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktik dunia nyata. Sistem pembelajaran online, pelatihan di kelas, dan pengalaman di tempat kerja memiliki kelemahan utama sendiri. Pendekatan blended learning menggunakan kekuatan masing-masing untuk melawan kelemahan yang lain.” pada pembelajaran semasa pandemi yang kami lakukan mengacu pada kebijakan sekolah adalah memakai edmudo hal ini dikarenakan absensi masuk di integrasikan pada edmudo. hal pertama yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah meminta siswa bergabung dengan aplikasi edmudo, memberikan sosialisasi kepada siswa tentang cara-cara menggunakan fitur pada edmudo. pada pelaksanaannya siswa begitu pasif hal ini dapat di lihat pada pembelajaran yang di posting pada edmudo pada gambar satu, pada gambar tersebut adalah pemberlajaran share materi pada edmudo, pada saat siswa melakukan PTM terbatas (Blended Learning) siswa menyatakan jarang melihat edmudo karena keterbatasan jaringan dan hp yang mereka miliki. Hal ini menyebabkan tergangunya pembelajaran tatap muka terbatas yang seharusnya hanya melakukan mengulang kembali serta penguatan pembelajaran Gambar 1. Aktivitas Siswa Menggunakan LMS Edmudo Pembelajaran dilanjutkan dengan memanfaatkan whatsaap grup dengan memberitahukan kepada siswa tentang postingan pada edmudo serta tugas yang diharapkan untuk dikumpulkan sehingga ketika siswa membuka edmudo siwa hanya melakukan absensi serta upload tugas, sedang pengunduhan sudah mereka lalukan pada grup whatsApp. Pada pengumpulan tugaspun guru memberikan kebebasan mengumpulkan secara japri whatsapp atau melakukan edmudo. Aktifitas siswa saat menggunakan perlakuan pembelajaran ini dapat di lihat pada gambar dua. Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1223 Gambar 2. Aktivitas Siswa Menggunakan LMS Edmudo dan whatsapp PEMBAHASAN Aktiviatas belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan siswa selama menerima materi pembelajara. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, tanpa aktivitas proses bejar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Dledrich, 2012 Membagi aktivitas belajar dalam delapan kelompok yaitu aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas motorik, aktivitas mental, aktivitas emosional. Berdasarkan hal tesebut aktivitas dapat dibagi dalam dua kategori yaitu faktoor intern dalam diri siswa dan faktor ektern dari luar diri siswa. Namun kondisi tersebut tentunya berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa lainnya, termasuk di dalamnya adalah cara belajar siswa. aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jejak digital siswa yang menandakan siswa telah membaca postingan guru, merespon postingan, mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Pada saat siswa mengunakan blended learning menggunakan edmudo siswa mengerjakan tugas pada saat PTM sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk menguatkan siswa digunakan untuk membahas materi dan tugas kembali. Sedangkan respon pada edmudo sangat minim. Penggambaran respon aktifitas siswa dapat di lihat pada grafik satu. Pada grafik tersebut terdiri dari tiga pertemuan daring tidak langsung dimana rata-rata siswa yang mengumpulkan 1-3 sedang yang lainnya mengumpulkan saat pertemuan tatap muka terbatas. Gambar 3. Grafik respon aktivitas siswa menggunakan LMS edmudo Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1224 Belajar secara daring mempunyai sifat yang fleksibel sehingga lebih mudah diakses dan menemukan jejak digital siswa, namun dilain sisi kita menyadari pembelajaran online ini mengurangi interaksi guru dengan siswa (Safaruddin et al., 2020, Juhaeni et al., 2020). Kedadaan ini menuntut kami sebagai tenaga pendidikan harus lebih inovatif dan kreatif memilih metode pembelajaran dan menyampaikan materi pembelajaran sehingga anak tidak mudah sehingga bosan ketika menerima materi pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan (Nurdin & Anhusadar, 2020, p. 5). Pada grafik dua, grafik hasil observasi terhadap KBM blended learning menggunakan LMS edmudo dan whatsapp menampakkan bahwa terdapat peningkatan respon siswa baik dalam segi respon yang menandakan mereka membaca, menjawab pertanyaan maupun mengumpulkan tugas. Reaksi/ aktifitas siswa ini merata di LMS, grup whatsapp dan japri whatsapp, sedang pada pengumpulan tugas lebih banyak yang japri. Pada kegiatan pembelajaran ini pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik seinggga saat PTM siswa dapat langsung mempraktikan teori dan guru memberikan penguatan pada siswa. Gambar 4. Grafik respon aktivitas siswa menggunakan edmudo dan whatsapp Sitem pembelajaran online/ daring disekolah menggunakan media whatsapp aplikasi berbasis internet pembelajaran daring di sekolah menggunakan media WhatsApp aplikasi berbasis internet sejalan dengan penelitian “sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai media komunikasi, karena memudahkan penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi tanpa menghabiskan biaya banyak dalam pemakaiannya karena wa tidak menggunakan pulsa, melainkan menggunakan data internet” (Sucito, djiwo: 2020) Laporan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa siswa jurusan tata boga tidak dapat melaksanakan pembelajaran 100% daring, PTM sangat diperlukan untuk penguatan dalam praktek. SIMPULAN Pada pembelajaran blended learning berbantuan edmudo dan whatsapp dapat meningkatkan aktivitas siswa dari pada menggunakan blended learning dengan menggunakan learning management system edmudo saja. Peningkatan ini ditandai dengan lebih banyaknya siswa yang melakukan interaksi dan mengumpulan tugas. Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.204 1225 DAFTAR RUJUKAN Ardianto, didit et.all. 2016. Literasi sains dan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA terpadu tipe shared. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/9650 B.Diedrich, Paul. (2012). Aktivitas belajar siswa. [online]. Dalam http://hamiddarmadi. blogspot.com/2012/04/aktivitas-belajar-siswa-alapaul-b.html. Graham, Charles et.all.2016. The Handbook of Blended Learning: Global Perspectives. https://books.google.co.id/books?id=2u2TxK06PwUC&lpg=PA1&hl=id&pg=PA20 #v=onepage&q&f=false Inezwindi. 2019. Media Pembelajaran Berbasis Edmodo.https://inezwindi.wordpress.com/2019/05/03/media-pembelajaran-berbasis- edmodo/ Juhaeni, Safaruddin, R Nurhayati, & Aulia Nur Tanzila. (2020). Konsep Dasar Media Pembelajaran. JIEES : Journal of Islamic Education at Elementary School, 1(1), 34- 43. https://doi.org/10.47400/jiees.v1i1.11 Makarim, Nadiem. 2020. Surat Edaran Mendikbud No.04. Tahun 2020. https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud-no-4-tahun-2020- tentang-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-corona- virus-disease-covid-1-9/ Nurdin, N., & Anhusadar, L. (2020). Efektivitas Pembelajaran Online Pendidik PAUD di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 686. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.699 Semler, S. (2005). Use Blended Learning to Increase Learner Engagement and Reduce Training Cost. Diakses pada 20 Januari 2017. http://www.learningsim.com/content/Isnews/blended_learning.html. Resmaleni. (2014). Edmodo Sebagai Platform Pembelajaran. http://guraru.org/guruberbagi/edmodo-sebagai-platformpembelajaran/ Sucipto Dwijo, eko dkk. 2020. Penerapan Metode Pembelajaran Melalui Media WhatsApp Selama Pandemi COVID-19 di RA Al-Qodir. http://jurnalftk.uinsby.ac.id/index.php/JCED/article/view/840