Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 1309 Received : 23-06-2021 Revised : 28-07-2021 Published : 29-08-2021 Meningkatkan Kegiatan Perolehan Belajar Melalui Penggunaan Media Gambar Mengenal Jenis-Jenis Budaya di Indonesia pada Mata Pelajaran IPS Siswa SD Yulia Rozani SD Negeri 025/Ii Muara Bungo, Indonesia yuliarozani27@guru.sd.belajar.id Abstrak: Perlu dilakukan pembaharuan dan cara mengajar pendidik dalam mengelola proses kegiatan mengajar di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang sekolah dasar sebagai respons terhadap penurunan kualitas dari pengetahuan peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 25/II Muara Bungo dengan tujuan menaikkan kegiatan dan perolehan dari belajar peserta didik di sekolah dasar umumnya dan khususnya di kelas IV SD Negeri 025/II Muara Bungo. Selain itu, untuk meningkatkan kreativitas dan mutu seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian adalah aktivitas masing-masing siswa meningkat dari perolehan nilai belajar peserta didik 66,66 % siklus 1 pada siklus II 71,42% Siklus III 78,09%. Dengan hasil penelitian ini tentunya diperoleh intisari yaitu penggunaan media gambar, baik itu visual dan audio visual dapat meingkatkan aktivitas pembelajaran di bidang IPS bagi peserta didik SD khususnya di kelas IV SD Negeri 25/II Muara Bungo. Kata kunci: media gambar; kegiatan; perolehan belajar https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 mailto:yuliarozani27@guru.sd.belajar.id Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 1310 PENDAHULUAN Pelajaran IPS adalah suatu muatan pelajaran yang disampaikan di sekolah dasar yang membahas tentang sekumpulan kejadian, sebuah fakta dan konsep yang berkenan dengan masalah sosial. Dengan muatan pelajaran IPS, peserta didik dikenalkan tentang bagaimana masyarakat yang demokratis dengan tanggung jawab sebagai masyarakat sipil yang cinta damai. Oleh karena itu, tentunya mahasiswa akan menghadapi banyak tantangan yang cukup sulit dikarenakan kehidupan secara global selalu berubah setiap waktunya. Hal itu berdasarkan pemahaman BSNP (2006:575) yang menjelaskan bahwa isi dari pelajaran pengetahuan sosial dibuat untuk dapat dikembangkan konigtif, pengertiannya, kesanggupan analisis terhadap suatu kondisi sosial masyarakat yang akan dihadapi, serta mampu memasuki kehidupan sosial yang dinamis. Dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan selain mengubah struktur pengetahuan peserta didik juga membuat sebuah kreativitas lingkungan. Kegiatan belajar berkaitan dengan jenis pengetahuan yang diperoleh dan mengikutsertakan sebuah peran dari lingkungan sosial (Sanjaya, 2009:102). Dapat dikatakan bahwa keberanian melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan atau keterampilan seorang guru dalam membuat informasi yang mengedukasi dengan pendidik dan anak didik yang meliputi unsur pengetahuan, sikap serta keterampilan, untuk memperoleh sebuah perencanaan. Pada aspek penilaian dan langkah selanjutnya untuk mencapai rencana pembelajaran. Berdasarkan uraian diperoleh ketentuanya, yaitu muatan pelajaran IPS memiliki nilai pendekatan dan hal perlu menyiapkan kualitas masyarakat yang handal, kompeten, dan bermartabat dari awal. Masih ditemukan model pembelajaran dengan memakai metode ceramah pada aktivitas belajar mengajar sehingga peserta didik tidak memperoleh ketercapaian proses belajar (Hutauruk, Maulina, & Manik, 2018 ; Suarni, 2019). Namun, pemakaian metode serta pendekatan dan media (alat) adalah sesuatu hal yang sangat perlu dalam kegiatan proses pembelajaran. Ketercapaian dalam tujuan pembelajaran adalah ketepatan penggunaan sebuah media dan metode dalam aktivitas pembelajaran. Oleh sebab itu, pentingnya kondisi kegiatan belajar mengajar yang menggembirakan dan dapat membentuk sisa menjadi lebih aktif dan senang untuk belajar. Dengan semakin aktif peserta didik dalam aktivitas belajarnya, tentunya dapat berhasil pada kegiatan pembelajaran tersebut. Efisiensi sebuah proses belajar terdiri dari petunjuk yaitu taraf pembelajaran, keselarasan tingkatan belajar dengan zaman. Machin (2014) juga menjelaskan bahwa pendekatan belajar pada dasarnya yaitu sebuah upaya bentuk ketepatan dalam meningkatkan pelajaran. Dalam sebuah kehidupan nyata, yaitu manusia dalam berbagai hal selalu berupaya untuk meningkatkan faedah pelajaran Pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IV SD Negeri 025/II Muara Bungo Masih menggunakan metode konvesional akibatnya anak didik menjadi kurang memahami isi materi pelajaran yang dibahas. Hal tersebut disebabkan oleh masih rendahnya tingkat penalaran peserta didik. Hal lain yang dipermasalahkan antara lain (a) Peserta didik kurang keikutsertaanya dalam aktivitas pembelajaran, (b) Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar peserta didik tidak bersemangat, (c) Susasana Kelas Tidak kondusif, (d) Dalam aktivitas belajat tidak menggunakan media, dan (e) Kurang kemauan peserta didik ikut berpikir kreatif. https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 1311 METODE PENELITIAN Studi ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 25/II Muara Bungo yang beralamat di Jalan H. Ibrahim Syamsir, Kecamatan Bungo Dani Kabupaten Bungo. Jumlah siswa sebanyak 108 siswa dengan mata pencaharian oran tua siswa yang beragam. Ada yang bekerja sebagai buruh, pedagang dan PNS. Namun, mayoritas peserta didik ini berasal dari anak pedagang, karena tempat tinggal mereka dekat dengan pasar.jumlah siswa kelas IV, yaitu 21 siswa. Keadaan sekolah ini yaitu memiliki rombel sebanyak enam tenaga guru dan tenaga kependidikan sebanyak dua belas orang. Studi yang dilaksanakan penulis ini dimulai dari bulan Agustus sampai Oktober 2019.Perolehan dari setiap siklus melalui sebuah penelitian ini, dari siklus tersebut dilakukan berdasrkan hasil perubahan dari masing-masing siklus yang sudah dirancang dengan prosedur sebagai berikut : Metode, Implementasi, Pengamatan dan refleksi. Data dikumpulkan sejak awal penelitian dengan memperhatikan semua proses yang terlihat. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis gambaran yang menggunakan sebuah teknik dan akumulasi yang didapatkan dari kegiatan belajar mengajar. Data yang diperoleh untuk analisis interpretasi data antara lain: 1) Hasil belajar diperoleh dari nilai tes hasil belajar siswa. 2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar diperoleh dengan menganalisis tingkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui lembar observasi dapat dikelompokan yaitu : lebih baik (A), baik (B), cukup (C) dan kurang baik (D). 3) Kemampuan guru dalam mengajar diperoleh dengan menganalisis kinerja guru berdasarkan aktivitas belajar pada lembaran observasi di kelompokan ke dalam sangat baik (A), baik,(B) cukup (C), dan kurang (D) Perolehan dari setiap siklus melalui sebuah penelitian ini, dari siklus tersebut dilakukan berdasrkan hasil perubahan dari masing-masing siklus yang sudah di rancang dengan prosedur sebagai berikut: Metode, Implementasi, Pengamatan dan refleksi, Tahap dari siklus I,II dan III adalah : 1. Perencanaan. a. Melalui penelitian dengan refleksi pada setiap siklus dibuatlah sebuh perencaan pembelajaran b. Membuat RPP yang di pakai media gambar. c. Buatlah instrumen yang akan di pakai pada siklus yang di teliti d. Membuat LKPD e. Mengembangkan alat evaluasi pembelajaan. 2. Implementasi Peneliti melaksanakan kegiatan mengunakan sebuah wahana gambar berdasarkan RPP dan perencanaan ulang siklusI. Aktivitas pada kegiatan di tahap ini adalah mengimplementasikan metode yang di gunakan pada aktivitas kegiatan belajar mengajar berdasarkan kemampuan pertama menghargai jenis suku serta jenis kebudaya yang ada di Indonesia melalui pembelajaran ada beberapa tahapan dalam penggunaan media gambar di antaranya (a) Pada tahap orientasi, guru meniup seruling bambu dan memukul rebana di depan kelas, (b) Dalam kegiatan apersepsi, guru bercerita tentang alat musik daerah di Indonesia, (c) Guru memberikan motivasi dengan mengingatkan siswa untuk mempelajari alat https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 1312 musik daerah sebagai kekayaan alam Indonesia agar tidak diakui oleh bangsa lain, (d) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pelajaran hari ini adalah belajar tentang keanekaragaman jenis media musik tradisional serta senjata tradisional warisan nenek moyang dari berbagai daerah di Indonesia. Saat berinteraksi dengan siswa diselingi dengan pertanyaan, tanggapan dan pertanyaan siswa, (e) Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan guru, (f) Siswa mencari informasi tentang alat musik dan senjata tradisional di Indonesia dari buku sumber, (g) Melalui diskusi, siswa mencari informasi tentang nama-nama alat musik tradisional dan senjata yang ditampilkan oleh guru melalui gambar, (h) Guru memfasilitasi peserta didik dalam aktivitas belajar dengan penggunaan sebuah media gambar, (i) Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya tentang lagu dan senjata tradisional di Indonesia, (j) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi, untuk menghasilkan ide, (k) Siswa secara berkelompok secara bergiliran maju ke depan kelas untuk menyebutkan nama tarian pada media gambar di papan tulis. Hal ini kemudian dilakukan kepada perwakilan masing-masing kelompok, (l) Siswa mengerjakan tugas pada LKS untuk melatih siswa lebih memahami keanekaragaman alat musik dan senjata tradisional di Indonesia dengan bantuan media gambar. Siswa dan guru menyimpulkan hasil belajar, (n) Siswa dan guru mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang mereka tidak mengerti, (o) Guru dan siswa membuat kesimpulan dan memberikan penguatan, dan (p) Siswa mengikuti tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa mengapresiasi keragaman bahasa di Indonesia yang disampaikan melalui media gambar. 3. Pengamatan. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan media gambar. Pada kegiatan akhir proses pembelajaran dengan melakukan pengamatan dari aktivitas siswa dan Kinerja Guru yang dilaksanakan oleh observer dengan memakai lembaran sebuah observasi mengenai situasi pada kegiatan pembelajaran. 4. Refleksi. Dengan melakukan revisi dalam perencanaan tindakan terhadap pembelajaran pada tahap siklus III dengan membuat keputusan tentang tindakan pembelajaran dengan media gambar. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menghargai jenis suku dan jenis budaya di Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 25/II di 2019. Adapun Ketercapaian yang diperoleh peserta didik dalam setiap siklus terlihat pada beberapa tabel penelitian, yaitu nilai rata-rata 66,66 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100. Pada Siklus II nilai rata-rata menjadi 78,09 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data, perolehan nilai belajar peserta didik tahap siklus II dengan KKM 65, yaitu nilai rata-rata menjadi 78,09 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100. Tabel 1. Hasil belajar NO KKM 65 Menggunakan Media Gambar Tuntas Belum Tuntas 1. Jumlah 1640 18 3 2. Rata-rata 78,09 3. Nilai Tertinggi 100 4. Nilai terendah 50 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 1313 Dari perolehan rata-rata kelas Siswa mampu menyelesaikan hasil kerjanya, hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi aktivitas siswa yang meningkat. Siklus I Rata-rata nilai Yang di peroleh 66.66, siklus II 71,42% menjadi 78,09 pada siklus ketiga. Dari data yang diperoleh, maka diketahui sebuah data dari siklus 1, 2, dan 3 secara menyeluruh dari aktivitas perolehan belajar peserta didik dengan menghargai sebuah jenis- jenis kebudayaan sebuah daerah di Indonesia pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mendapatkan peningkatan. Peserta didik sudah bisa menyebutkan jenis-jenis suku bangsa, jenis bahasa, jenis-jenis alat musik tradisional dan senjata tradisional. Jenis lagu dan tarian daerah, serta jenis rumah adat dan upacara adat dari setiap daerah di seluruh Indonesia. Selain itu, untuk kinerja guru dari aspek lembar observasi sudah terlihat menunjukkan peningkatan dengan baik. Dengan mengunakan sebuah media berupa gambar,bagi peneliti sangat membantu pada saat melakukan penelitian tindakan Kelas. Untuk memudahkan memotivasi peserta didik untuk berpikir peneliti mencari sebuah metode yang mudah dalam pembelajaran.mengharapkan peserta didik dapat lebih terangsang mengembangkan rasa ingin tahu tentang jenis-jenis kebudayaan dan jenis-jenis ras di Indonesia. Tentunya dengan mengunakan alat berupa gambar-gambar yang diambil dari media visual atau audio visual, dapat memunculkan ide-ide dalam memahamin suatu hal. SIMPULAN Berdasrkan perolehan dari tahap masing-masing siklus pada penelitian tindakan di jenjang sekolah dasar, yaitu pada peserta didik kelas IV SDN 25/II Ma Bungo. Selama tiga siklus diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Dengan wahana berupa gambar dari sebuah media baik media visual atau audio visual pada mata pelajaran Ilmu Pegetahuan Social (IPS), dengan hasil uji kopetensi dasar yang diperoleh dari materi pembelajaran Jenis ras suatu bangsa dan kebudayaan setiap bangsa di daerah, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik di sekolah, terutama di kelas IV SDN 25/II Maura Bungo. b. Perolehan dari hasil belajar pada masing-masing tahap memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa, yang pada siklus pertama diperoleh rata-rata 66,66% dan siklus II diperoleh rerataan 71,42% dan pada siklus III 78,09 %. DAFTAR RUJUKAN Amri, Amri, dan Andi Jusman Tharihk. “Pengembangan Perangkat Asesmen Pembelajaran Proyek Pada Materi Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan.” DIDAKTIKA BIOLOGI: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi 2, no. 2 (2018): 103–12. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung, 2009. Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta, 2009. Badan Standar Nasional Pendidikan. Pelajaran IPS, t.t. Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Hutauruk, Deswidya S, Intan Maulina, dan Yuni Mariani Manik. “Hasil Belajar Peserta didik dengan Strategi Pemberdayaan Berpikir melalui Pertanyaan (PBMP) di SMA Negeri 5 Medan.” Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi 2, no. 1 (2018): 33–40. https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 1314 Machin, Achmad. “Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan.” Jurnal Pendidikan Ipa Indonesia 3, No. 1 (2014). Rohani, Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta, 2010. Sagala, Gagne. “Pengertian Belajar,” 2011, 17. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Media Kencana Predana, 2009. https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.216 3. Pengamatan. 4. Refleksi.