Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1331 Received : 21-06-2021 Revised : 30-07-2021 Published : 29-08-2021 Pemanfaatan Media Lagu “A4” untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Belajar PAI Materi Asmaulhusna pada Siswa Sekolah Dasar Wahyuni SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya, Indonesia wahyuniyuned@gmail.com Abstrak: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya pemahaman peserta didik terhadap makna Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. Dari 35 peserta didik, 8 yang nilainya di atas KKM, 4 yang mencapai KKM, dan 23 yang di bawah KKM. Melihat latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan pemahaman peserta didik tentang makna Allah al-Aḥad dan Allah al- Wahhāb dengan memanfaatkan media lagu “Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb (A4)”. Penelitian ini terdiri atas dua siklus, yang keduanya meliputi 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan mulai dari pra siklus, siklus I, sampai dengan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik. Pada pra siklus menghasilkan nilai rata-rata 67,57, kemudian siklus I menghasilkan nilai rata-rata 78, sedangkan pada siklus II menghasilkan nilai rata-rata 89,29. Adapun persentase kenaikan ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 91,63%, dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 52,19%, dan kenaikan dari pra siklus ke siklus II sebesar 191,63%. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media lagu “A4” dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran PAI materi Allah Maha Esa dan Allah Maha Pemberi pada kelas III SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya Tahun Pelajaran 2020/2021. Kata Kunci: media lagu; pemahaman konsep; hasil belajar; asmaulhusna https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 mailto:wahyuniyuned@gmail.com Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1332 PENDAHULUAN Salah satu indikator keberhasilan pendidikan agama Islam adalah meningkatnya keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt. Adapun salah satu dari peningkatan tersebut adalah pemahaman konsep peserta didik terhadap Allah Swt. melalui nama-nama- Nya yang baik (Asmaulhusna). Asmaulhusna pada kurikulum pendidikan agama Islam jenjang SD tertuang dalam Permendikbud No. 37 Tahun 2018 (Kemendikbud, 2018) tentang KI dan KD di semua tingkat, mulai dari kelas I hingga kelas VI. Oleh sebab itu, sangat disayangkan bila pembelajaran yang dilakukan tidak berjalan maksimal dan tidak mencapai tujuan yang ditentukan sehingga capaian keberhasilan pendidikan agama Islam belum terpenuhi. Berdasarkan hasil pembelajaran pada peserta didik kelas III B di SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya, dapat dilihat bahwa masih banyak peserta didik yang belum memahami konsep tentang Asmaulhusna: Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. Dari total 35 peserta didik, terdapat hanya 8 yang memiliki nilai di atas KKM (75), 4 yang memiliki nilai mencapai KKM, dan 23 peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM. Dengan begitu, maka dibutuhkan adanya penelitian tindakan kelas dengan maksud meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. Melihat dari hasil pembelajaran tersebut, peneliti bermaksud dan tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media lagu. Peneliti berusaha meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan menggunakan media lagu Allah al- Aḥad dan Allah al-Wahhāb (A4). Banyak penelitian sebelumnya yang telah membuktikan efetivitas penggunaan media lagu untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Melalolin, Hartini, dan Mahayanti (Melalolin et al., 2020) dengan judul pemanfaatan lagu sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman tentang simple past tense. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan lagu sebagai media pembelajaran sangat efektif. Terbukti karena dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Siswa merasa belajar dengan suasana yang menyenangkan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Sri Wulan Anggraeni (Anggraeni, 2016) dengan judul penggunaan media lagu anak dalam meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi. Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata tes siswa mulai dari pra siklus hingga siklus kedua mengalami peningkatan. Peningkatan nilai rata-rata tersebut sebagai berikut: pra siklus sebesar 53,67, siklus I sebesar 59, dan siklus II sebesar 70,17. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media lagu dapat meningkatkan hasil belajar siswa menulis puisi. Oleh sebab itu, peneliti sangat antusias untuk melakukan penelitian yang sama dengan materi yang tentunya berbeda. Harapan dan tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik tentang Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. Bagaimana pembelajaran PAI materi Allah Maha Esa dan Allah Maha Pemberi dengan memanfaatkan lagu sebagai media pembelajaran. Apakah media lagu “A4” dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik tentang Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1333 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran di kelas sehingga ada perbaikan dan peningkatan. PTK yang peneliti lakukan ini menggunakan PTK model Kemmis dan Taggart, yaitu PTK yang meliputi empat langkah, di antaranya: (1) perumusan masalah dan perencanaan tindakan, (2) melaksanakan tindakan yang telah direncanakan, (3) pengamatan (observasi) terhadap pelaksanaan tindakan, dan (4) refleksi dari hasil pengamatan. Langkah terakhir menjadi penentu atas tindakan selanjutnya. Apabila hasil dari keempat langkah ini masih belum memenuhi target dan tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah pemahaman peserta didik dengan bukti hasil belajar masih kurang maksimal karena kebanyakan peserta didik nilainya di bawah KKM, maka keempat langkah tersebut kembali dilaksanakan. Inilah yang dapat dikatakan sebagai siklus spiral pada PTK. Adapun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus sebagaimana gambar berikut. Gambar 1. Rancangan PTK Model Kurt Lewin Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya dengan subjek penelitian siswa kelas III-B yang berjumlah 35 siswa. Sekolah ini dipilih oleh peneliti selain karena peneliti sedang bertugas menjadi guru PAI juga karena sekolah terpilih menjadi sekolah adiwiyata di tingkat provinsi dan akan berlanjut ke tingkat nasional. Peneliti juga memilih siswa kelas III-B sebagai subjek penelitian dikarenakan kelas tersebut merupakan kelas yang paling heterogen dalam hal kemampuan belajar di antara kelas III lainnya. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 yang berlangsung selama tiga bulan, September sampai dengan November 2020. Selama tiga bulan itulah peneliti melaksanakan PTK mulai dari penemuan masalah dan perencanaan hingga refleksi dan pelaporan. Adapun data penelitian ini bersumber dari proses tindakan dan hasil tindakan dalam hal ini adalah pemahaman peserta didik yang berbentuk hasil belajar. Data proses tindakan berupa data verbal dan data perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran materi Allah al-Aḥad Perencanaan Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan Pengamatan Pelaksanaan Refleksi SIKLU SIKLUS https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1334 dan Allah al-Wahhāb dengan memanfaatkan media lagu “A4”. Sedangkan data hasil tindakan berupa hasil belajar peserta didik. Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi. Instrumen itu disebut pedoman pengamatan atau pedoman wawancara atau kuesioner atau pedoman dokumenter, sesuai dengan metode yang dipergunakan (Gulo, 2002). Dalam penelitian ini terdapat empat instrumen penelitian, di antaranya: silabus pembelajaran PAI Kelas III, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi Allah Maha Esa dan Allah Maha Pemberi tiap siklus, pedoman observasi, dan rubrik penilaian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara mencari serta mengumpulkan data, kemudian peneliti akan menelaah dan menganalisa data- data tersebut sehingga mendapatkan data atau informasi sebagai bahan penelitian. Analisis data yang peneliti lakukan ada tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil analisis data ini dijadikan sebagai bahan refleksi untuk menentukan langkah pembelajaran pada siklus selanjutnya sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. HASIL PENELITIAN Dari analisis data terhadap pem ahaman peserta didik pada materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb ditemukan beberapa hasil sebagai berikut. Hasil Pra Siklus Dalam proses pembelajaran, pemahaman peserta didik terhadap materi masih tergolong rendah. Berikut tabel hasil belajar pada pembelajaran pra tindakan (pra siklus). Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Pra Siklus No. Urut Siswa Nilai Keterangan No. Urut Siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 1 70 √ 19 60 √ 2 80 √ 20 70 √ 3 65 √ 21 75 √ 4 60 √ 22 65 √ 5 75 √ 23 55 √ 6 55 √ 24 80 √ 7 75 √ 25 70 √ 8 65 √ 26 85 √ 9 70 √ 27 65 √ 10 85 √ 28 60 √ 11 55 √ 29 85 √ 12 60 √ 30 50 √ 13 90 √ 31 60 √ 14 50 √ 32 75 √ 15 70 √ 33 55 √ 16 80 √ 34 80 √ 17 45 √ 35 60 √ 18 65 √ Jumlah 6 12 Jumlah 6 11 Jumlah skor yang dicapai: 2365 Jumlah skor maksimal: 3500 Rata-rata klasikal: 67,57 Ketuntasan klasikal: 34,29 % https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1335 Hasil pembelajaran pra siklus materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb pada peserta didik Kelas III-B SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya menunjukkan bahwa hanya 12 dari 35 siswa Kelas III-B yang tuntas belajar. Dengan demikian, hanya 34,29% nilai ketuntasan belajar siswa di kelas. Kedua belas siswa tersebut terdiri atas 8 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (75) dan 4 siswa yang memiliki nilai mencapai KKM. Peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM, dalam hal ini belum tuntas belajar mencapai 23 siswa yaitu 65,71%. Faktor dari besarnya persentase ketidaktuntasan belajar siswa antara lain: budaya literasi peserta didik masih rendah, tingkat konsentrasi belajar mereka masih minim dikarenakan mereka banyak bermain game online di smartphone masing-masing, dan mereka masih belum bisa membedakan antara Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb yang notabene berbahasa Arab yang bukan merupakan bahasa ibu mereka. Oleh sebab itu, dibutuhkan peningkatan hasil belajar siswa dengan diadakan penelitian tindakan kelas menggunakan media lagu “A4”. Hasil Belajar Siklus I Setelah diadakan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media lagu “A4” pada pembelajaran materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb peserta didik Kelas III-B di siklus I, didapatkan peningkatan secara signifikan. Adapun hasil pembelajarannya sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Siklus I No. Urut Siswa Nilai Keterangan No. Urut Siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 1 80 √ 19 75 √ 2 90 √ 20 80 √ 3 75 √ 21 85 √ 4 75 √ 22 70 √ 5 85 √ 23 65 √ 6 65 √ 24 95 √ 7 85 √ 25 75 √ 8 70 √ 26 100 √ 9 80 √ 27 80 √ 10 95 √ 28 70 √ 11 70 √ 29 95 √ 12 75 √ 30 65 √ 13 100 √ 31 70 √ 14 60 √ 32 80 √ 15 75 √ 33 60 √ 16 90 √ 34 90 √ 17 60 √ 35 75 √ 18 70 √ Jumlah 12 6 Jumlah 11 6 Jumlah skor yang dicapai: 2730 Jumlah skor maksimal: 3500 Rata-rata klasikal: 78 Ketuntasan klasikal: 65,71 % Hasil pembelajaran pada siklus I dengan memanfaatkan media lagu “A4” pada materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari 35 peserta didik Kelas III-B, terdapat 23 siswa yang tuntas belajar dengan 16 siswa yang memiliki nilai di atas KKM dan 7 siswa nilainya mencapai KKM. Masih ada 12 siswa atau https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1336 34,29% yang belum mencapai KKM. Persentase ketuntasan belajar siswa materi Allah al- Aḥad dan Allah al-Wahhāb mencapai 65,71. Dengan demikian, peningkatan hasil belajar dan pemahaman peserta didik dari pra siklus ke siklus I mencapai 91,63% dilihat dari ketuntasan klasikal. Adapun peningkatan hasil belajar dan pemahaman peserta didik bila dilihat dari jumlah skor yang dicapai adalah 15,43%. Faktor yang melatarbelakangi masih banyak hasil belajar dan pemahaman peserta didik di bawah KKM adalah siswa masih sebatas dapat menyanyikan dan hafal lagu “A4”. Namun, masih belum bisa memahami dan menerapkannya dalam pengetahuan mereka. Sehingga peneliti tertarik untuk merencanakan tindakan pada siklus pembelajaran berikutnya dengan menambah gerakan pada saat menyanyikan lagu “A4” untuk memberikan pemahaman lebih kepada siswa. Hasil Belajar Siklus II Hasil pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan secara optimal. Berikut tabel nilai hasil belajar pada siklus II. Tabel 3. Nilai Hasil Belajar Siklus II No. Urut Siswa Nilai Keterangan No. Urut Siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 1 90 √ 19 85 √ 2 100 √ 20 95 √ 3 90 √ 21 100 √ 4 85 √ 22 80 √ 5 100 √ 23 75 √ 6 75 √ 24 100 √ 7 100 √ 25 90 √ 8 85 √ 26 100 √ 9 95 √ 27 100 √ 10 100 √ 28 80 √ 11 80 √ 29 100 √ 12 85 √ 30 75 √ 13 100 √ 31 75 √ 14 75 √ 32 95 √ 15 90 √ 33 75 √ 16 100 √ 34 100 √ 17 75 √ 35 90 √ 18 85 √ Jumlah 18 0 Jumlah 17 0 Jumlah skor yang dicapai: 3125 Jumlah skor maksimal: 3500 Rata-rata klasikal: 89,29 Ketuntasan klasikal: 100 % Hasil pembelajaran pada siklus II dengan memanfaatkan media lagu “A4” dan gerakan saat menyanyikan lagu tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan. Ketuntasan belajar siswa mencapai 100% dengan nilai rata-rata 89,29. Dari 35 peserta didik kelas III-B, terdapat 12 siswa yang tuntas belajar dengan nilai maksimal 100, 16 siswa yang memiliki nilai di atas KKM, dan 7 siswa yang mencapai nilai KKM (75). https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1337 Adapun peningkatan hasil belajar dan pemahaman peserta didik terhadap materi dari pra siklus ke siklus II mencapai 91,63% dilihat dari ketuntasan belajarnya secara klasikal. Jumlah persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II mencapai 52,19%. Sedangkan bila dilihat dari jumlah skor yang dicapai dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 32,14%, dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 14,47%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik sebagai berikut. Tabel 4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa per Siklus Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata-Rata 67,57 78 89,29 Jumlah Skor yang Dicapai 2365 2730 3125 Ketuntasan Belajar 34,29% 65,71% 100% Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa per Siklus Dengan demikian, peningkatan hasil belajar dan pemahaman peserta didik pada materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb mulai pra siklus hingga siklus II mengalami kenaikan secara signifikan. Maka, pemanfaatan media lagu “A4” dalam pembelajaran tersebut sangat efektif dalam peningkatan pemahaman konsep peserta didik. PEMBAHASAN Lagu Sebagai Media Pembelajaran Media adalah alat komunikasi. Media menurut bahasa berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium. Secara bahasa, media memiliki arti perantara. Perantara pesan/objek/informasi yang disampaikan oleh komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Ada beberapa pengertian media menurut para pakar baik secara individu maupun secara kelompok atau sosiasi. Salah satunya adalah yang telah dikemukakan oleh Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika. Menurut AECT dalam Arsyad (2014: 3), “media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Nilai Rata- Rata Jumlah Skor yang Dicapai Ketuntasan Belajar Siklus II Siklus I Pra Siklus https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1338 untuk menyalurkan pesan atau informasi.” Jadi, media adalah alat yang dapat menjadi perantara tersampainya pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerimanya. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dijadikan sarana penyaluran komunikasi dan pesan. Dalam kegiatan belajar mengajar, media merupakan sesuatu yang sangat baik dan bermanfaat, di mana sebagai sesuatu yang bisa menjadi penghubung komunikasi antara guru dan siswa. Dengan demikian media menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran. Media menjadi sangat penting dalam pembelajaran, karena dengan menggunakan media, materi yang disampaikan oleh guru dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Selain juga dapat menjadikan siswa lebih fokus terhadap pembelajaran. Adapun lagu dalam hal ini dimaksudkan sebagai nyanyian yang telah disusun dan dirangkai dengan sedemikian rupa untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Lagu tersebut nantinya akan dinyanyikan secara bersama-sama oleh siswa dalam pembelajaran. Adapun lirik lagu dalam hal ini berisi tentang materi pembelajaran PAI, yaitu Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. Mora dalam Jumaryatun (Jumaryatun et al., 2014) berpendapat, “Music seems to leave a particularly deep trace in our memories: this could be due to the fact that it is related to affective and unconscious factors.” Musik memang dapat merangsang daya pikir dan daya ingat siswa dalam mengingat dan memahami materi pembelajaran sehingga berdampak besar terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan pengertian dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lagu sebagai media pembelajaran di sini dimaksudkan bahwa alat perantara informasi yang berisi materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa berupa lagu. Adapun lirik lagunya berisi tentang materi-materi yang berkaitan dengan Allah Maha Esa dan Allah Maha Pemberi. Diharapkan dengan memanfaatkan lagu sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Pemahaman Konsep Pemahaman merupakan kemampuan diri seseorang dalam menyerap arti dari materi yang telah dipelajari. Dalam domain kognitif Bloom dalam Anderson (2017), pemahaman berada di tingkatan kedua setelah mengingat. Aspek pemahaman adalah aspek yang menitikberatkan pada kemampuan seseorang dalam mengerti dan memahami arti suatu materi. Adapun yang dimaksud dengan pemahaman konsep yaitu kemampuan dalam memahami dan menangkap pengertian-pengertian. Kemampuannya meliputi dapat mengungkapkan materi yang telah dipelajari ke dalam bentuk sesuatu yang bisa lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, serta dapat mengimplementasikannya. Belajar Pendidikan Agama Islam Belajar adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan belajar, seseorang bisa mengerti sesuatu, kehidupannya semakin terarah, dan dapat merubah perilaku dan kehidupan yang lebih baik. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Pendapat lain mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Ngalim Purwanto, 2011). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar manusia untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan, informasi, dan https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1339 pengalaman yang dengannya dapat mengubah pola hidup dan tingkah laku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut Dzakiyah Darajat (dalam Ramayulis, 2012), pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Abdul Majid (2012) menjelaskan bahwa pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada peserta didik agar dapat memahami, menghayati, mengalami, serta mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari baik yang berhubungan dengan Allah Swt. maupun kepada sesama manusia. Materi PAI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tentang Asmaulhusna. Membahas tentang Asmaulhusna, Lili Khoirunnisa (Khoirunnisa, 2017) mendefinisikan dua makna. Dari segi etimologi, Asmaulhusna berarti nama-nama (Allah) yang terbaik. Sedangkan dari segi terminologi, Asmaulhusna berarti nama-nama (Allah) yang terbaik, sempurna, tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan (tidak seperti makhluk-Nya) dan nama- nama ini disandarkan pada sifat-sifat Allah Swt. Asmaulhusna yang dimaksud dalam materi pembelajaran dan penelitian ini ada dua, yaitu al-Aḥad dan al-Wahhāb. Allah al-Aḥad yang berarti Allah Maha Esa dan Allah al-Wahhāb yang artinya Allah Maha Pemberi. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang bersumber dari hasil belajar peserta didik mulai dari pra siklus, siklus I, sampai dengan siklus II, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa media lagu “A4” dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik Kelas III-B SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya pada materi Allah al-Aḥad dan Allah al-Wahhāb. Peningkatan hasil belajarnya sangat signifikan, baik mulai dari tindakan pra siklus hingga tindakan siklus II. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan media “A4” sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik pada materi Allah Maha Esa dan Allah Maha Pemberi. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan bahwa media lagu dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran PAI sehingga permasalahan yang terjadi, khususnya pemahaman konsep peserta didik dan hasil belajar mereka dapat meningkat dengan signifikan. Selain media lagu memang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran peserta didik pada usia dini, khususnya jenjang SD. Karena, dengan lagu anak-anak dapat belajar secara menyenangkan dan mudah dihafalkan serta dipahami. Jadi, media lagu sangat bermanfaat dan efektif digunakan dalam pembelajaran. https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 Vol.2 No.8 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219 1340 DAFTAR RUJUKAN Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2017). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anggraeni, S. W. (2016). Penggunaan Media Lagu Anak dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi. Jurnal Sekolah Dasar, 1(1), 49–60. https://doi.org/10.36805/jurnalsekolahdasar.v1i1.62 Arsyad, Azhar. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo persada. Danial dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI. Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Jumaryatun, Mulyono, S., & Anindyarini, A. (2014). Penggunaan Media Lagu Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Menulis Cerpen. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 1(3), 504–513. Kemendikbud. (2018). Permendikbud RI Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI. Khoirunnisa, L. (2017). Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Asmaul Husna dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XI MA Nurul Ummah Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 14(1), 51–68. https://doi.org/10.14421/jpai.2017.141-04 Melalolin, L. M., Hartini, N. M. S. A., & Mahayanti, N. W. S. (2020). Pemanfaatan Lagu Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Simple Past Tense. Journal for Lesson and Learning Studies, 3(1), 108–119. Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Ramayulis. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.219