Microsoft Word - Artikel 3.docx Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1366 Received : 27-08-2021 Revised : 23-09-2021 Published : 30-09-2021 Inovasi Media Pendidikan Di Indonesia Pramita Putri Arifin1, Nurul Endah Amara Fitri Sam Br Matondang2, Dian Dhini Pratiwi3, Rendra Reymundus4 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta pramitaputri.2019@student.uny.ac.id, nurulendah.2019@student.uny.ac.id, diandhini.2019@student.uny.ac.id, rendrareymundus.2019@student.uny.ac.id Abstrak Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membentuk peradaban bangsa. Sebab di dalamnya terdapat proses pembelajaran, dimana guru mengajarkan pengetahuan baru kepada peserta didik. Pada konteks ini guru berperan penting dalam menyampaikan dan mengajarkan pengetahuan tersebut kepada peserta didik. Maka media pendidikan menjadi perantara interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran sekaligus tuntutan zaman yang dinamis maka guru dituntut tidak hanya mampu menggunakan media pendidikan tetapi juga diperlukannya inovasi media pendidikan. Kajian mengenai "Inovasi Media Pendidikan" ini menggunakan metode studi kepustakaan yaitu dilakukan dengan mengekplorasi dan/atau menelaah beberapa jurnal, buku, dan dokumen- dokumen (elektronik maupun cetak) serta sumber-sumber informasi atau data lainnya yang sesuai atau relevan dengan kajian. Hasil dari kajian didapati bahwa Inovasi media pendidikan adalah ide, produk atau suatu hal baru tentang media yang digunakan sebagai alat dan bahan pengajaran yang bermaksud untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalan pengajaran. Tentunya media pendidikan memiliki ciri umum, fungsi hingga manfaat dalam pembelajaran. Contoh inovasi media pendidikan di antaranya poster, papan atau buku interaktif, alat peraga, lagu, video, permainan, aplikasi berbasis teknologi, dan buku teks digital. Kata kunci: inovasi; media; pendidikan Abstract Education is an important thing in shaping the nation's civilization. Because in it there is a learning process, where the teacher teaches new knowledge to students. In this context, the teacher plays an important role in conveying and teaching this knowledge to students. Then the educational media becomes an intermediary for interaction between teachers and students during learning. To be able to achieve learning goals as well as the demands of a dynamic era, teachers are required not only to be able to use educational media but also to need educational media innovation. This study on "Innovation of Educational Media" uses the literature study method, which is carried out by exploring and/or reviewing several journals, books, and documents (electronic and printed) as well as other sources of information or data that are appropriate or relevant to the study. The results of the study found that educational media innovation is an idea, product or something new about the media that is used as a tool and teaching material that intends to increase effectiveness and efficiency in teaching. Of course, educational media have general characteristics, functions and benefits in learning. Examples of educational media innovations include posters, interactive boards or books, props, songs, videos, games, technology-based applications, and digital textbooks. Keywords: innovation; media, education Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1367 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membentuk sebuah peradaban bangsa. Sriwilujeng (2017) berpendapat bahwa pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaaan oleh kelompok orang yang kemudian diturunkan ke generasi berikutnya melalui pelatihan, pengajaran, dan penelitian (Firawati, 2021). Pendidikan akan melahirkan perubahan dan penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini, faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting yaitu guru. Profesionalisme guru kini semakin menyeruak ke ruang publik seiring dengan meningkatnya tuntutan akan mutu pendidikan. Guru akhirnya menjadi sorotan karena merekalah yang menjadi patokan terdepan yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi seperti ini, guru dituntut untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan dan melahirkan hal-hal baru. Guru yang mampu berinovasi berarti menandakan guru tersebut bisa mengembangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki. Kemampuan utama yang harus dimiliki oleh para pendidik adalah dalam strategi pembelajaran. Artinya seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya, tetapi juga harus menguasai dan mampu mengajarkan pengetahaun tersebut pada peserta didik. Metode lebih penting dari pada materi, dan guru lebih penting dari pada metode dan materi. Mengingat kondisi para pendidik dan calon pendidik, maka usaha untuk mendalami serta mengaplikasikan media pembelajaran inovatif menjadi salah satu alternatif. Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang mampu menyelaraskan antara media pembelajaran dan metode pembelajaran. Teknologi pendidikan semakin berkembang dengan ditemukan metode-metode pembelajaran yang baru dan pemanfaatan media berbasis komputer digunakan sebagai sarana pendukung pendidikan (Surya, 2012:1). Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak kemajuan yang sangat pesat terhadap dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang sangat penting dan saling berkaitan, yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran (Pram, 2013:2). Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa, serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Dalam konteks pembelajaran penggunaan media interaktif tidak berarti menghilangkan peran guru sebagai salah satu sumber belajar. Guru tetap memiliki peran sentral yang tidak bisa diabaikan. Penggunaan Media interaktif justru merupakan bentuk inovasi yang harus dilakukan oleh seorang guru sesuai dengan tuntutan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, sehingga perannya akan mencerminkan kompetensi sebagai seorang guru yang berkualitas, kreatif dan inovatif. Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Sementara itu, dalam kenyataannya banyak guru yang sudah menggunakan media namun belum mampu untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran secara inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut (Panut Setiono, 2017) pada Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1368 pelaksanaannya guru kurang maksimal dalam meggunakan media pembelajaran, selanjutnya guru lebih sering menggunakan pembelajaran yang konvesional yaitu pembelajaran dengan metode ceramah saja dan penggunaan media tidak berlangsung terus menerus setiap harinya. Perlu adanya profesionalisme guru dalam mengikuti perkembangan media dan menggunakan media pendidikan yang inovatif. Profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional. Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk menyusun dan mendeskripsikan kajian teori mengenai: 1) pengertian inovasi media pendidikan, 2) ciri-ciri umum media pendidikan, 3) jenis-jenis media pendidikan, 3) fungsi dan manfaat media pendidikan, dan 5) contoh-contoh inovasi media pendidikan. METODE Kajian ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Doktor et al., 2016). Ciri utama dalam studi pustaka yaitu pertama, penulis atau peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka, bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan. Kedua, data pustaka yang diperoleh merupakan data pustaka “siap pakai” yang berarti peneliti tidak terjung langsung kelapangan melainkan berhadapan langsung dengan sumber data yang ada di perpustakaan. Ketiga, umumnya data pustaka merupakan sumber sekunder, yaitu bahan atau data yang diperoleh peneliti berasal dari tangan kedua serta bukan data orisinil dari data pertama di lapangan. Keempat, yaitu data pustaka memiliki kondisi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (Zed, 2003:4-5). Dalam penelitian kepustakaan peneliti mengumpulkan berbagai informasi serta data dari berbagai sumber yang terdapat diperpustakaan seperti buku, jurnal, artikel yang diterbitkan media massa, serta berbagai jurnal elektronik yang erat kaitannya dengan permasalahan yang dibahas (Published et al., 2021). Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengumpulan data dari kajian ini yaitu dilakukan dengan mengekplorasi dan/atau menelaah beberapa jurnal, buku, dan dokumen-dokumen (elektronik maupun cetak) serta sumber-sumber informasi atau data lainnya yang sesuai atau relevan dengan kajian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengertian Media Pendidikan Dunia pendidikan dari masa ke masa terus mengalami perubahan dalam segala aspek didalamnya, terutama di masa pandemi Covid-19. Dimana pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka sehingga berbagai stakeholder pendidikan terutama guru harus berinovasi agar pembelajaran dapat terlaksana. Salah satunya inovasi media pendidikan. Inovasi sendiri memiliki berbagai definisi, diantaranya inovasi menurut UU No. 19 Tahun 2002 yang menjelaskan bahwa inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau pengrekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam sebuah produk atau proses proses produksi. Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1369 Bateman & Snell (2009) memiliki pandangan yang selaras bahwa inovasi merupakan perubahan positif pada metode atau teknologi yang bermanfaat dan bermula dari ide yang sudah ada sebelumnya dimana terdapat dua tipe inovasi yaitu inovasi proses dan inovasi produk. Berbeda dari Bateman dan Snell, Menurut Everett M Rogers (1983) inovasi merupakan gagasan, praktik, atau benda yang diterima sebagai hal baru oleh individu atau kelompok secara sadar untuk diadopsi. Rogers (1983) juga memiliki pandangan yang sama terkait inovasi sebagai berikut : innovation is an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption. Artinya inovasi merupakan sebuah ide, praktek, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau kelompok lain yang mengadopsinya. Sedangkan Makmur dan Thahier (2015) menjelaskan bahwa inovasi adalah proses pemikiran manusia untuk menemukan output, input, proses yang baru dan dapat memberi manfaat pada kehidupan manusia. Dari berbagai pendapat atau pandangan diatas dapat dicermati bahwa tidak ada perbedaan signifikan terkait definisi inovasi. Pada intinya inovasi merupakan sebuah ide, gagasan ,praktek, input, output yang baru untuk memberikan manfaat pada kehidupan manusia. Sedangkan media pendidikan atau media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran. Menurut National Education Association media pembelajaran merupakan sebuah sarana komunikasi baik cetak maupun pandang - dengar, termasuk perangkat keras didalamnya. Zakiah Drajat juga berpendapat bahwa media pendidikan atau pembelajaran merupakan suatu hal yang dapat didengar, dilihat atau diindra baik yang berada dalam kelas atau luar kelas sebagai media komunikasi dalam proses interaksi belajar mengajar guna meningkatkan efektivitas (Zakiah Daradjat, 1995:265). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa inovasi media pendidikan yaitu inovasi media pendidikan adalah ide, produk atau suatu hal baru tentang media yang digunakan sebagai alat dan bahan pembelajaran yang bermaksud untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengajaran. Ciri-Ciri Umum Media Pendidikan Menurut Oemar Hamalik ada beberapa ciri-ciri umum media pembelajaran, yaitu; 1) media pembelajaran berupa benda yang bisa diamati menggunakan panca indra, 2) media mampu menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, serta realistis sehingga perbedaan persepsi setiap siswa pada suatu informasi dapat diperkecil, 3) media pembelajaran adalah alat bantu belajar yang bisa digunakan di luar dan di dalam kelas, 4) media digunakan untuk memperlancar komunikasi antara guru dengan siswa ketika proses pembelajaran. (Arsyad. 2016) mengemukakan terdapat ciri-ciri umum dari media pendidikan seperti; 1) media pendidikan mempunyai pengertian fisik yang dikenal dengan hardware (perangkat keras) yang bisa didengar, dilihat, diraba oleh panca indera, 2) media pendidikan memiliki pengertian software (perangkat lunak) yang merupakan isi dari yang ingin disampaikan ke siswa, 3) penekanan media pendidikan terdapat dalam audio dan visual, 4) memiliki pengertian sebagai alat bantu pada proses belajar baik diluar maupun didalam kelas, 5) digunakan untuk komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran, 6) dapat digunakan secara masal, kolompok besar, kelompok kecil, atau perorangan, 7) sikap, organisasi, perbuatan, strategi, dan manajemen berhubungan dalam penerapan suatu ilmu. Berdasarkan pendapat ahli di atas, makan dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri umum dari media pendidikan yaitu benda yang dapat diamati dengan panca indera (hardware yang dapat dirasakan dengan panca indera dan software adalah isi materi yang ada dalam hardware), Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1370 mampu menanamkan konsep dasar yang benar, alat bantu belajar yang bisa digunakan di dalam dan di luar kelas, memperlancar komunikasi guru dengan siswa, penekanannya pada audio dan visual, media pendidikan dapat digunakan secara masal, kolompok besar, kelompok kecil, atau perorangan, dan sikap, organisasi, perbuatan, strategi, dan manajemen berhubungan dalam penerapan suatu ilmu. Jenis-Jenis Media Pendidikan Menurut Oemar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), jenis media yaitu: a) media auditif, mengandalkan kemampuan suara seperti tape recorder. b) media visual, mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual. Seperti poster dan gambar. c) media audiovisual, mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audiovisual dibagi ke dalam dua jenis yaitu 1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide, 2) audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete, dan VCD. Jenis-jenis media pendidikan menurut Sudjana dan Rivai (1997) sebagai berikut: a) Media grafis atau media dua dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar seperti gambar, grafik, foto, bagan atau diagram, poster kartun, dan komik. b) Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solit model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, dan lain-lain. c) Model proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. d) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa jenis media pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu media visual yang mengandalkan indra penglihatan seperti gambar, poster, foto, bagan dsb. Media audio mengandalkan indra pendengaran seperti radio, rekaman, dan tape rekorder serta media audiovisual yang menonjolkan unsur suara dan gambar seperti film dan video. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan McKown dalam bukunya “Audio Visual Aids To Instruction” mengemukakan empat fungsi media yaitu a) mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari materi abstrak menjadi kongkret, tadinya teoritis menjadi fungsional praktis, b) membangkitkan motivasi belajar, media dapat menarik perhatian siswa dan pembelajaran lebih menarik, c) memberikan kejelasan, dengan media materi yang disajikan akan lebih mudah dimengerti karena media dapat memperjelas suatu materi, d) memberikan stimulasi belajar, terutama rasa ingin tahu siswa tinggi terhadap media tersebut dan materi. Wina Sanjaya (2014) menjabarkan beberapa fungsi media dalam beberapa jenis yaitu a) fungsi komunikatif, yaitu untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan, b) fungsi motivasi, dengan media diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar, c) fungsi kebermaknaan, yaitu kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta dapat meningkat melalui media pendidikan. Serta meningkatkan aspek sikap dan keterampilan level tinggi d) fungsi penyamaan persepsi, yaitu setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan, e) fungsi individualitas yaitu melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa fungsi media pendidikan yaitu menjadikan pembelajaran menjadi lebih konkret, membangkitkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran lebih menarik, memperjelas materi, memberikan stimulasi belajar siswa, Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1371 memudahkan komunikasi antara guru dan siswa, memberikan pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan, dan media dapat melayani kebutuhan setiap individu. Menurut Kemp dan Dayton (1985) manfaat media pendidikan yaitu a) penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, sehingga penafsiran yang berbeda dapat dihindari, b) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, c) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, d) efisiensi waktu dan tenaga, e) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, f) media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, g) media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, h) merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Menurut Ensiclopedi of Educational Research, nilai atau manfaat media pendidikan adalah a) meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalitas, b) memperbesar perhatian siswa, c) meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran lebih mantap, d) memberikan pengalaman yang nyata, d) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, f) membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan bahasa, g) memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain, h) media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid, i) media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti, j) media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa manfaat media pendidikan yaitu penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif karena adanya komunikasi antara guru dan siswa, efisiensi waktu dan tenaga, meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, memperbesar perhatian siswa, memberikan pengalaman yang nyata karena media memungkinkan adanya aktivitas siswa, dan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar. Contoh Inovasi Media Pendidikan Adapun berbagai contoh inovasi media dalam bidang pendidikan yang sudah terapkan, diantaranya; a) poster, b) papan atau buku interaktif, c) alat peraga, d) lagu, e) video, f) permainan tradisional dan konvensional, g) aplikasi berbasis teknologi, h) buku teks digital (Digital Text Book) SIMPULAN Inovasi media pendidikan adalah ide, produk atau suatu hal baru tentang media yang digunakan sebagai alat dan bahan pengajaran yang bermaksud untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengajaran. Media pendididkan memiliki ciri umum, beberapa di antaranya yaitu benda yang diamati dengan panca indera, dapat menanamkan konsep dasar yang benar, alat bantu belajar yang bisa digunakan di dalam dan di luar kelas, dan memperlancar komunikasi guru dengan siswa. Jenis media pendidikan di antaranya media visual yang mengandalkan indra penglihatan, media audio mengandalkan indra pendengaran serta media audiovisual yang menonjolkan unsur suara dan gambar. Fungsi media pendidikan yaitu menjadikan pembelajaran menjadi lebih konkret, membangkitkan motivasi belajar siswa, memperjelas materi pembelajaran, memberikan stimulasi belajar siswa, memudahkan komunikasi antara guru dan siswa, memberikan pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan, dan media dapat melayani Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1372 kebutuhan setiap individu. Sedangkan manfaat media pendidikan beberapa di antaranya yaitu penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, dan efisiensi waktu dan tenaga. Contoh inovasi media pendidikan yaitu poster, papan atau buku interaktif, alat peraga, lagu, video, permainan, aplikasi berbasis teknologi, dan buku teks digital. Saran Diharapkan guru untuk selalu berinovasi mengembangkan media pembelajaran yang akan dia gunakan. Dari berbagai pengalaman dan referensi yang dijalani, guru hendaknya bisa mengembangkan berbagai media yang semakin kedepannya semakin efektif dan efisien digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. DAFTAR PUSTAKA Aghni, Rizqi Ilyasa. (2018). FUNGSI DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Vol. XVI, No.1. Tahun 2018. Aji, Pram Satyo dan Suparman. 2013. Pengaruh Media Pembelajaran. Menggunakan Macromedia Flash 8 Pokok Bahasan Internet pada Mata Pelajaran TIK terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 6 Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknik Informatika: Edisi 1 : 1-4. Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakrta: Pustaka Pelajar. Falahudin, Iwan. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Edisi 1 No. 4. Oktober – Desember 2014. p.104-117. Firawati. (2021). Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kata Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Sekolah Dasar. 1–16. http://eprints.umsida.ac.id/1649/1/shofiul%20mifullah.pdf diakses 12 September 2021 http://eprints.ums.ac.id/48953/3/BAB%20I.pdf diakses 12 September 2021 Klasifikasi Media Pembelajaran. Diakses di https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/29308/mod_resource/content/3/KL ASIFIKASI%20MEDIA%20PEMBELAJARAN.pdf pada Sabtu, 11 September 2021 pukul 19.45 WIB Lisbijanto, Herry. 2013. Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mitfah, M. (2013). FUNGSI, DAN PERAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA. Vol. 1. Nomor 2. Desember 2013. Mulyani & Asmendri. (2021). Model ASSURE dan Media Infografis pada Desain Pembelajaran Sosiologi di Masa Pandemi Covid-19. Vol.2. No.8. 2021. Panut Setiono, I. R. (2017). Kreativitas Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Di Kelas V Sekolah Dasar Panut Setiono 1 dan Intan Rami 2. Gentala Pendidikan Dasar. 2(2). 219–236. Rahmat, H. (2019). Mobile Learning Berbasis Appypie Sebagai Inovasi Media Pendidikan Untuk Digital Natives Dalam Perspektif Islam. Jurnal Tarbawi. 16 (1). 34-50. S, Isran Rasyid Karo-Karo & Rohani. (2018). MANFAAT MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Vol. VII. No. 1. Januari – Juni 2018. Supriyadi. (2016). COMMUNITY OF PRACTITIONERS : SOLUSI ALTERNATIF BERBAGI PENGETAHUAN ANTAR PUSTAKAWAN. (2): 83-93, 2016. Vol.2 No.9 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.255 1373 Thabroni, Gamal. (2020). Media Pembelajaran: Pengertian, Ciri, Fungsi, Kriteria, dsb. https://serupa.id/media-pembelajaran/ diakses pada tanggal 11 September 2021. Umar. (2014). MEDIA PENDIDIKAN: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Volume 11. Nomor 1. Edisi Januari-Juli 2014. Zulkifli. (2010). Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks. Skripsi. Fakultas Ilmu Trbiyah Dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah.