Microsoft Word - 04-Nining.docx Vol.3 No.3 2022 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v3i3.268 148 Received : 29-04-2022 Revised : 22-05-2022 Published : 19-06-2022 Implementasi Media Google Classroom pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Daring Nining Sari MTsN 3 Medan sarinining597@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana implementasi penggunaan media Google Classroom dan ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran PKn secara daring pada siswa kelas VII 1 di MTsN 3 Medan pada tahun pelajaraan 2020/2021. Implementasi pembelajaran daring menggunakan google classroom di kolaborasikan dengan bantuan group whatsaap siswa di kelas VII 1 MTsN 3 Medan yang berjumlah 32 orang pada mata pelajaran PKn dengan materi Keberagaman Pada Masyarakat Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pretest 25% dan Postest 81,25% sebesar 56,25%. Media google classsroom mampu membantu peserta didik dalam proses pembelajaran yang berkualitas, karena tugas-tugas peserta didik dapat dikumpulkan, didistribusikan, dinilai dimana dan kapanpun tanpa terikat batas jam pelajaran seperti di sekolah. Pendidik juga dapat berinovasi dalam memberikan pembelajaran yang terbaik dalam pembelajaran daring. Kata Kunci : media google classroom; pendidikan kewarganegaraan; ketuntasan belajar Vol.3 No.3 2022 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v3i3.268 149 PENDAHULUAN Bulan Pebruari 2020, awal mula COVID 19 masuk ke Indonesia. Bermula dari datangnya warga Indonesia yang baru pulang dari Wuhan, menyebabkan kluster baru di Indonesia. Dengan adanya kluster baru, membuat Pemerintah mengambil langkah strategis dalam penyikapannya. Pemerintah, khususnya Menteri Kesehatan langsung melacak siapa saja yang pulang ke Indonesia. Tak lama kemudian muncullah kluster-kluster baru, yang membuat masyarakat panik. Kepanikan tersebut menimbulkan rasa solidaritas di semua komunitas masyarakat menjadi menurun. Penyelamatan diri individu dan keluarga menjadi nomor satu dibandingkan menyelamatkan komunitas. Pereduksian ke akuan, menjadi sangat dominan dikalangan masyarakat. Masyarakat dengan memperhitungkan nasibnya sendiri dan keluarganya menjadi sangat protektif dan menang sendiri. Kepanikan semakin mencuat dan melebar di segala lini hingga tak memandang bulu, mulai dari lapisan masyarakat kecil hingga ke pegawai pemerintahan. Kepanikan yang sudah merebak, mengakibatkan Intitusi Pemerintahan seperti Dinas Pendidikan melakukan kebijakan yang sebelumnya belum pernah di lakukan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang dikepalai oleh Mas Nadiem Makarim terpaksa harus memutar otak untuk keberlangsungan proses pendidikan. Proses pendidikan, yang dahulunya memakai tehnik tatap muka langsung sekarang dengan adanya keadaan darurat karena bencanan non alam COVID 19 membuat proses belajar mengajara dialihkan menjadi Daring (dalam jaringan). Tentulah ini menjadi persoalan baru, dimana tata kebiasaan dan kebudayaan yang selama ini dijalankan harus dialihkan menjadi online. Pemberlakuan sekolah virtual mulai dari SD,SMP, SMA dan sederajat hinga Perguruan Tinggi pun terpaksa harus dan wajib menjalankan proses pendidikan dengan jalan virtual. Pemberlakuan sekolah virtual ini, merupakan jalan terbaik untuk keberlangsungan proses pendidikan. Sebab pendidikan sangatlah penting dalam suatu peradaban. Meskipun tidak bisa bertatap muka dalam pembelajaran disebabkan merebaknya pandemi, banyak cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran tetap berlangsung. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem elearning menggunakan google classroom pada pembelajaran PKn di MTsN 3 Medan pada tahun ajaran 2020/2021. Google classroom dapat digunakan melalui mobile phone maupun laptop atau komputer. Pembelajaran Mobile-learning dapat mengubah mobile phone memiliki fungsi tambahan muatan pelajaran yang semula hanya digunakan untuk telepon, sms, dan internet menjadi perangkat untuk alat belajar yang lengkap (Yuniati, 2011). Mengarahkan siswa untuk terbiasa dan menyenangi pembelajaran daring adalah tugas guru (Oktiani, 2017) . Pembelajaran daring memiliki tujuan untuk memberikan layanan yang bersifat masif dan lebih umum agar peminatnya lebih banyak (Oktafia, 2020). Kendala yang terberat adalah bagaimana guru harus terampil menggunakan teknologi belajar daring ini dan mengimbaskan keterampilan ini juga pada siswa. Dari permasalahan inilah penulis mencoba mencari solusinya dengan berbagai usaha dan strategi yang dilakukan untuk mengembangkan pemikiran siswa yang beraneka ragam, ditambah lagi pada masa pandemi sekarang yang mengharuskan siswa untuk belajar dirumah, maka kehadiran google classroom menjadi salah satu solusi dengan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini. Vol.3 No.3 2022 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v3i3.268 150 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dapat diaplikasikan secara luas dalam pembelajaran (Sugiono, 2011) dengan menggunakan pembelajaran e-learning google classroom. Penyampaian ke siswa bagaimana cara menggunakan google classroom digunakan akun wathsaap dimana siswa bergabung dalam group kelas di akun wathsaap. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN 3 Medan. Penelitian ini melibatkan 32 orang siswa yaitu siswa kelas VII 1 pada tahun pelajaran 2020/2021. Materi yang digunakan yaitu keberagaman dalam masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap awal mencari sumber tentang pemanfaatan goole classroom dalam pembelajaran. Tahap pelaksanaan dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran yang dibimbing melalui group kelas di wathsaap. Kemudian tahap evaluasi yang diberikan setelah siswa selesai melakukan pembelajaran dengan google classroom. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi dan observasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis induktif. Setelah data terkumpul, oleh peneliti akan dianalisis dan diinterpretasikan sehingga akan mudah dalam menarik kesimpulan akhir. Analisis data secara induktif yaitu segala hal yang bersifat khusus akan dicari dan ditarik kesimpulannya untuk dapat menjelaskan segala hal yang bersifat umum (Naserly, 2020). Segala hal yang ditemukan oleh peneliti akan dianalisis dan diobservasi melalui data dan berbagai studi kepustakaan. Hal ini untuk mencapai keberhasilan dalam penggunaan metode deskriptif melalui observasi sehingga terfokus pada tujuan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi pembelajaran daring menggunakan google classroom di kolaborasikan dengan bantuan group whatsaap siswa di kelas VII 1 MTsN 3 Medan yang berjumlah 32 orang pada mata pelajaran PKn dengan materi Keberagaman Pada Masyarakat Indonesia dilakukan dengan tahapan berikut. 1. Fitur Google Classroom Aplikasi google classroom sangat aman untuk digunakan. dapat diakses menggunakan internet di komputer atau android dengan browser apa pun, seperti Chrome, Firefox, Internet Explorer, termasuk Safari. Secara umum, Google Classroom mendukung rilis browser utama secara berkelanjutan (Rini, dkk, 2021). Google Classroom dapat diunduh dan disiapkan dengan mudah. Pengajar dapat menyiapkan kelas dan mengundang siswa serta rekan pengajar lainnya jika diperlukan. Di halaman Tugas Kelas, siswa dapat berbagi informasi tugas, pertanyaan, dan materi. Google Classroom membuat pengajar dapat menghemat waktu dan kertas. Mereka dapat membuat kelas, memberikan tugas, berkomunikasi, dan melakukan pengelolaan, semuanya di satu tempat. Google Classroom juga menawarkan pengelolaan yang lebih baik. Siswa dapat melihat tugas di halaman Tugas, di aliran kelas, atau di kalender kelas. Semua materi kelas otomatis disimpan dalam folder Google Drive. Selain itu, Google Classroom memungkinkan terjadi komunikasi antara pengajar dengan murid atau antar-murid lebih efektif. Pengajar dapat membuat tugas, mengirim pengumuman, dan memulai diskusi kelas secara langsung. Siswa dapat berbagi materi antara satu sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas atau melalui email. Pengajar juga dapat melihat dengan cepat siapa saja yang sudah dan belum menyelesaikan tugas, serta langsung memberikan nilai dan masukan real time. Yang paling utama Google Classroom tidak berisi Vol.3 No.3 2022 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v3i3.268 151 iklan dan tidak pernah menggunakan konten pengguna atau data siswa untuk tujuan periklanan (Wicaksono, 2020) 2. Proses Pembuatan Google Classroom Masuk ke aplikasi Google Classroom atau akses lewat peramban di PC. a. Klik Get Started, dan pilih alamat surel (email) Google yang ingin digunakan untuk bergabung di Google Classroom. b. Tekan tanda plus (+) di pojok kanan. c. Ada dua pilihan, yaitu Join Class dan Create Class. Pilih Create Class. d. Ada dua pilihan role, yaitu teacher/student. Anda bisa memilih salah satunya. e. Isi kolom class name, section, subject, dan room. f. Setelah kelas dibuat, Google Classroom akan otomatis generate class code. Anda bisa membagikan class code ini kepada para murid agar bisa Join Class. g. Pada bagian Classwork, Anda bisa mengunggah materi, memberikan tugas, atau mengadakan kuis. h. Agar lebih mudah dan hemat waktu, pertanyaan kuis tidak perlu diketik satu per satu di bagian question/pertanyaan. Jadikan satu file, kemudian unggah dengan klik Add. i. Jangan lupa tetapkan skor maksimum yang bisa didapat pelajar dan tenggat waktu (due). j. Kemudian klik Assign. k. Lakukan hal yang sama untuk memberikan tugas berupa daftar pertanyaan. Jadikan satu file, kemudian unggah dengan klik Add. l. Jangan lupa tetapkan skor maksimum yang bisa didapat pelajar dan tenggat waktu (due). m. Kemudian klik Ask. 3. Implementasi Google Classroom Pada Pembelajaran PKn Setelah guru membuat akun google classroom, melalui akun whatsaap group kelas guru membimbing siswa bagaimana caranya untuk masuk ke akun google classroom serta bagaimana caranya siswa dapat mengerjakan semua yang diarahkan guru. Siswa bergabung di room yang sudah disediakan dengan memasukkan kode kelas terlebih dahulu. Guru mendistribusikan materi atau tugas dengan cara memposting file- file materi atau tugas di google classroom, sehingga dapat diakses secara langsung oleh seluruh siswa yang sudah bergabung di dalamnya. Untuk penilaian guru dapat langsung menilai hasil kerja siswa, selain itu dengan menggunakan google classroom guru dapat mengetahui jumlah siswa yang sudah dan siswa yang belum mengumpulkan tugas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Aryani (2020) dimana, dengan menggunakan google classroom guru akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi terhadap proses belajar siswa. Dengan adanya layanan google classroom yang cukup lengkap maka pembelajaran secara daring dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ashadi (2020) yang menyatakan bahwa google classroom dapat menjadi suatu media distribusi tugas, pengumpulan tugas, bahkan penilaian tugas-tugas oleh guru, sehingga dapat membantu memudahkan guru dan siswa dalam proses belajar secara mendalam. Vol.3 No.3 2022 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v3i3.268 152 4. Ketuntasan Belajar Dengan Google Classroom Ketuntasan belajar yang diperoleh dari hasil belajar PKn menggunakan google classroom tersebut pada hasil pretest dari 32 peserta didik sebanyak 8 Peserta didik dengan persentase (25,00%) dinyatakan tuntas dan 24 Peserta didik dengan persentase (75,00%) dinyatakan tidak tuntas dengan nilai rata-rata yaitu 55,33 Dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 1. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Pre Test Pada tahap postest dari 32 peserta didik sebanyak 26 Peserta didik dengan persentase (81,25%) dinyatakan tuntas dan sebanyak 6 Peserta didik dengan persentase (18,75%) dinyatakan tidak tuntas dengan nilai rata-rata 82,85. Dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 2. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Pada Posttes 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Tuntas tidak Tuntas Tuntas; 25 tidak Tuntas; 75 % K et un ta sa n Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pretest 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas; 81,25 Tidak Tuntas; 18,75 % K et un ta sa n Ketuntasan belajar Siswa Pada Posttest Vol.3 No.3 2022 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v3i3.268 153 Berdasarkan hasil ketuntasan siswa pada pretest 25% dan Postest 81,25% terjadi kenaikan ketuntasan belajar siswa sebesar 56,25% . KESIMPULAN Berdasarkan data proses pembelajaran dan ketuntasan belajar PKn pada siswa kelas VII MTs N 3 Medan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pretest 25% dan Postest 81,25% sebesar 56,25%. Dengan demikian media google classsroom mampu membantu peserta didik dalam proses pembelajaran yang berkualitas, karena tugas-tugas Peserta didik dapat dikumpulkan, didistribusikan, dinilai dimana dan kapanpun tanpa terikat batas jam pelajaran seperti di sekolah. Media ini memfasilitasi para pendidik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang dimiliki para pendidik kepada peserta didik. Pendidik mempunyai kebebasan waktu untuk membagikan kajian ilmu, memberikan tugas mandiri, mengalokasikan tugas, dan mengatur waktu pengumpulan tugas kepada Peserta didik. Selain itu, Pendidik juga dapat menciptakan ruang diskusi bagi para peserta didik secara online. Daftar Pustaka Aryani, D., Malabay, M., Ariessanti, H. D., & Putra, S. D, 2020, Pelatihan Pemanfaatan Google Classroom untuk Mendukung Kegiatan Pembelajaran Daring saat Pandemi COVID 19 di SMPIT Insan Rabbani. Jurnal Abdidas, 1(5) Ashadi, N. R., & Suhaeb, S. (2020). Hubungan Pemanfaatan Google Classroom dan Kemandirian terhadap Hasil Belajar Mahasiswa PTIK pada Masa Pandemi. Jurnal Media Elektrik, 17(2), 46-51. Naserly, M. K, 2020, Implementasi Zoom, Google Classroom, Dan Whatsapp Group Dalam Mendukung Pembelajaran Daring (Online) Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Lanjut. EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC, 4(2): 155-165. Oktafia, H. Ik, 2020, Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8 (3), 496- 503. Oktiani, I, 2017, Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik. Jurnal Kependidikan, 5 (2), 216–232. Rini Satikah, dkk, 2021, Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal PETIK Volume 7, No 1, Maret Sugiyono, S, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Yuniati, L, 2011, Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan. JP2F 2(2). Wicaksono, M. D, 2020, Pemanfaatan Google Classroom dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII. Inspirasi (Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial).