Microsoft Word - 11-Said.docx Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.28 88 Received : 01-07-2020 Revised : 15-08-2020 Published : 20-09-2020 PENGGUNAAN MEDIA “LEMJATAR” MATERI JURNAL UMUM DENGAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Said Edy Wibowo MAN 5 Bojonegoro, Indonesia Sadywo_Imoets@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan media pembelajaran Lemjatar dengan model simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Lemjatar merupakan sebuah media simulasi akuntansi perusahaan jasa yang dibuat berdasarkan kartu transaksi, namun langkah dan cara kerja dengan aturan transaksi perusahaan jasa, sesuai kompetensi dasar yang harus dipahami siswa. Jenis penelitian ini PTK dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah 7 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Pada siklus I tergolong dalam kategori baik dengan persentase 58,14%. Siklus II, aktifitas siswa secara individu naik menjadi kategori sangat baik dengan persentase 79,01%. Skor hasil belajar siswa masuk kategori cukup (53,49%) dengan skor rata-rata hanya 49,96 pada Siklus I, Dalam siklus II, skor hasil belajar siswa masuk kategori sangat baik (48,83) dengan rata-rata 86,74. Abstract: This study aims to describe Lemjatar learning media with a simulation model to improve student learning achievement. Lemjatar is a service company accounting simulation media that is made based on transaction cards, but the steps and methods of working with service company transaction rules are according to the basic competencies that students must understand. This type of research is PTK with descriptive methods. The research subjects were 7 male students and 32 female students. In the first cycle it was in the good category with a percentage of 58.14%. Cycle II, individual student activities rose to the very good category with a percentage of 79.01%. The score of student learning outcomes was in the moderate category (53.49%) with an average score of only 49.96 in Cycle I, In cycle II, the score of student learning outcomes was in the very good category (48.83) with an average of 86.74. Kata kunci: Media Pembelajaran, Kartu Pintar, Model Simulasi, Lemjatar Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.28 89 PENDAHULUAN Perubahan kurikulum beberapa tahun terakhir merupakan indikasi kuatnya keinginan para pemerhati, pelaku, dan subjek pendidikan di negeri ini untuk bersama-sama mencari formula yang tepat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Realisasi pencapaian tujuan tersebut terdapat kegiatan interaksi belajar mengajar terutama yang terjadi di kelas. Dengan demikian, kegiatannya adalah bagaimana terjadi hubungan antara guru/bahan ajar yang didesain dengan anak didik. Interaksi ini merupakan proses komunikasi penyampaian pesan pembelajaran. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses interaksi, yaitu proses penyampaian pesan melalui saluran media/teknik/ metode ke penerima pesan (Arief S, Sadiman, dkk, 1996:13). Selama ini pendidikan kita pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar yang “baru” yang lebih memberdayakan siswa menghafal fakta-fakta tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Akuntansi Termasuk pelajaran yang sulit menurut siswa. Persepsi siswa mengenai sulitnya mempelajari Akuntansi diduga karena proses belajar belum dilakukan secara aktif, Padahal keaktifan siswa dalam proses belajar dapat menjadikan belajar lebih bermakna. Makna dalam hal ini merupakan hasil bentukan siswa sendiri yang bersumber dari apa yang mereka lihat, rasakan dan alami (Aunurrhman, 2009). Senada yang terjadi di lembaga penulis mengajar, Akuntansi menjadi momok siswa, termasuk bagi siswa jurusan MIPA (lintas minat). Siswa pada Jurusan MIPA terkesan tidak begitu antusias dalam proses belajar. Banyak transaksi pada akuntansi yang harus dikerjakan, ditulis dari awal siklus akuntansi, menganalisis transaksi, membuat tabel/ kolom pada Akuntansi sehingga siswa terkesan malas dan tidak antusias. Dari hasil pengamatan penulis Prestasi Belajar kelas XII MIPA 3 berjumlah 39 siswa tidak begitu maksimal dan antusias dalam pembelajaran Akuntansi. Permasalahan yang dihadapi siswa adalah siswa selalu bingung pada tahapan menganalisis transaksi dan mencatatnya ke dalam jurnal umum. Siswa bingung pada saat membayangkan bahwa mereka adalah pemilik usaha,yang harus mencatat transaksi keuangan yang mereka lakukan, sehingga siswa sering keliru dalam menerjemahkan transaksi yang dilakukan. Untuk itu penulis sengaja mengambil peran pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja Pintar (LEMJATAR) dengan model pembelajaran simulasi dalam menyampaikan materi tersebut guna mendapatkan pemahaman yang optimal, maksimal dan disambut antusias oleh siswa. Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini diambil judul “Penggunaan Media ‘Lemjatar’ Materi Jurnal Umum dengan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII MIPA 3 MAN 5 Bojonegoro”. Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan, antara lain (1) Bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa Materi Jurnal Umum dengan menggunakan metode simulasi memakai media LEMJATAR dikelas XII MIPA 3 MAN 5 Bojonegoro?, (2) Bagaimana Implementasi pembelajaran akuntansi usaha Jasa media LEMJATAR (Lembar Kerja Pintar). Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.28 90 Manfaat dari penelitian ini adalah (1).Siswa dapat terus berkarya meningkatkan kemampuan dalam bidang Ekonomi/Akuntansi Usaha Jasa, Jurnal Umum usaha jasa melalui peningkatan pemahaman tentang jurnal umum, usaha jasa dengan pemberian life skill dalam proses pembelajaran, (2) Guru dapat membantu memotivasi siswa dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam rangka membentuk insan yang cerdas, kreatif, dan selalu menumbuhkan rasa keingintahuan dalam proses pembelajaran, dan (3) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama dalam bidang pendidikan ekonomi/Akuntansi. Lemjatar Media yang dibuat penulis adalah media sederhana yang diberi nama Lembar Kerja Pintar (LEMJATAR). Media ini dibuat penulis untuk menjawab permasalahan yang dihadapi siswa , pada saat mempelajari akun transaksi usaha jasa dan pencatatannya ke Jurnal Umum. siswa tidak bisa membayangkan bahwa mereka adalah pemilik usaha jasa yang harus dilakukan pencatatan atas semua transaksi usaha yang terjadi. Media Lemjapin adalah lembar kerja yang sudah berupa kolom Jurnal Umum agar siswa tidak perlu lama lama untuk membuat kolom, selain itu pada Lemjapin juga diberi soal agar siswa lebih mudah konsentrasinya dalam bertransaksi dan memasukkan transaksi kedalam jurnal umum. Soal yang ada di Lemjatar adalah soal berupa transaksi usaha jasa agar siswa bisa langsung menganalisa transaksi dan setelah di analisa maka transaksi tersebut bisa segera di masukkan kedalam jurnal umum. Jurnal Umum Menurut Radianto (2009), Jurnal Umum adalah aktivitas meringkas mencatat Transaksi perusahaan jasa berdasarkan dokumen yang diperolah secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan dalam buku harian. Jurnal berfungsi mencatat dan meringkas setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Transaksi yang dicatat dalam buku harian dan akan dipindahkan /diposting ke buku besar sesuai jenis akun. Jurnal umum mempunyai beberapa fungsi yaitu mencatat, histori, analisis, instruktif,, dan informative maka diperlukan beberapa metode untuk menggambarkan dan menganalisa setiap transaksi yang ada pada usaha jasa, pada materi jurnal umum siswa harus bisa menganalisa setiap transaksi usaha jasa, apakah transaksi masuk ke debet atau masuk ke kredit?. Contoh transaksi pembayaran Tunai sebesar Rp.1.500.000,- atas pekerjaan senilai Rp. 2.500.000,- terjemahannya adalah uang pemilik usaha kas bertambah Rp. 1.500.000,- (Debit) dan piutang pemilik usaha bertambah sebesar Rp. 1.000.000,- (Debit) dan pendapatan bertambah Rp.2.500.000,- (Kredit) jumlah sisi debit dan kredit haruslah sama, biasanya siswa akan terbalik, menterjemahkan, sehingga keliru mencatat di jurnal umum, dan akibatnya akan fatal pada langkah berikutnya. Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang dicapai siswa melalui pendidikan formal di sekolah yang biasanya diwujudkan dalam bentuk angka atau hruuf yang dapat dilihat melalui buku laporan pendidikan. Prestasi belajar ini mencakup seluruh mata pelajaran yang diberikan di sekolah-sekolah. Hasil belajar yang dicapai oleh anak tentulah tidak sama, walaupun setiap anak didik ditempat yang sama, diajar oleh guru yang sama, menggunakan sarana dan prasarana sekolah yang sama dan waktu belajar yang sama pula. Sebenarnya prestasi seseorang tidak selalu merupakan gambaran dari kemampuan yang sebenarnya dari seseorang yang bersangkutan atau dengan kata lain prestasi tidak selalu dengan kecakapan. Kecakapan sebenarnya hanya merupakan sebagian dari unsur-unsur pembentukan Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.28 91 suatu prestasi. Kecakapan yang tinggi bukan merupakan jaminan yang mutlak terhadap tercapainya prestasi yang tinggi, sebaliknya kecakapan yang rendah tidak selalu menelurkan prestasi yang rendah pula. Dari kajian teori diatas diduga bahwa dengan metode simulasi dengan media Lemjatar maka prestasi belajar siswa kelas XII MIPA 3 MAN 5 Bojonegoro mengalami peningkatan pemahaman dan peningkatan prestasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerjasama antara peneliti dan guru, dalam meningkatkan kemampuan guru agar menjadi lebih baik dalam menyusun proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1985:63). Dengan metode ini peneliti berupaya menjelaskan data yang dikumpulkan melalui komunikasi langsung atau, wawancara, observasi/ pengamatan dan diskusi yang berupa persentase atau angka-angka. Tempat Penelitian ini dilakukan di MAN 5 Bojonegoro Kelas XIII MIPA 3 Semester I Mata Pelajaran Ekonomi tahun pelajaran 2018/2019. Fokus penelitian ini di kelas XIII MIPA 3 dengan jumlah peserta didik 39 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 07 dan siswa perempuan berjumlah 32 siswa Sekolah ini memiliki rombongan belajar yang diasuh oleh 15 orang guru sebagai wali kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus kedua nampak sejumlah peningkatan dan keberhasilan dari strategi pembelajaran model simulasi. Meskipun, di sisi lain juga masih muncul beberapa kekurangan.Keberhasilan pembelajaran model simulasi pada siklus kedua bisa dipaparkan di bawah ini: (1) Peningkatan keaktifan siswa dalam kelompok diskusi. Siklus pertama, skor rata-rata keaktifan siswa hanya 2 dari skor ideal 12. Sedangkan, pada siklus kedua skor rata-rata meningkat menjadi 9 atau mengalami peningkatan sebesar 70%. Siswa bisa dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik. Hal ini bisa terjadi, karena diprediksikan siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran model simulasi sehingga mereka merasa lebih enjoy. (2) Peningkatan keaktifan siswa secara individu dalam PBM: Pembelajaran model simulasi pada siklus I tergolong dalam kategori baik dengan persentase sebesar 58,14 persen. Setelah dilakukan pembelajaran siklus kedua, aktifitas siswa secara individu naik menjadi kategori sangat baik dengan persentase mencapai 79,01 persen atau meningkat sekitar 20,87 persen. Hal ini terjadi, karena pembejalaran model simulasi juga menuntut keaktifan siswa secara individual. Selain itu, siswa juga sudah semakin akrab dengan pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya. (3) Peningkatan aktifitas guru dalam PBM: Jika pada siklus pertama skor rata-rata aktifan guru mencapai 45 (75 persen) dari skor ideal 60, pada siklus kedua skor rata-rata aktifitas guru meningkat menjadi 53 (88,33 persen) dari skor ideal 60. Ini berarti kenaikan keaktifan guru mencapai 13,33 persen. Hal ini bisa terjadi karena pembelajaran model simulasi juga menuntut guru lebih aktif dalam memfasilitasi pembelajaran. (4) Peningkatan hasil belajar siswa : Pada siklus pertama, skor hasil belajar siswa masuk kategori cukup (53,49 persen) dengan skor rata-rata hanya 49,96 . Sedangkan dalam siklus kedua, skor hasil belajar Vol.1 No.1 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i1.28 92 siswa masuk kategori sangat baik (48,83) dengan skor rata-rata mencapai 86,74. Ini berarti skor rata-rata hasil belajar mengalami kenaikan sebesar 36,78. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan :Penerapan pembelajaran model simulasi dengan Media Lemjatar pada Materi Jurnal Umum dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MIPA 3 MAN 5 Bojonegoro, Penerapan pembelajaran model simulasi dengan media Lemjatar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MIPA 3 MAN 5 Bojonegoro dari rata-rata 49,96 pada siklus pertama menjadi 86,74 pada siklus kedua. Sehubungan pembelajaran model simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MAN 5 Bojonegoro pada Materi Jurnal Umum, maka disarankan pembelajaran tersebut diterapkan guru-guru pada pembelajaran mata pelajaran lain. Adanya respon positif dari siswa terhadap pembelajaran model simulasi, guru maupun pihak sekolah hendaknya terus berupaya melakukan inovasi untuk melakukan terbosan-terobosan di bidang pendidikan utamanya terobosan di bidang strategi pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN [1] Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineke Cipta. [2] Budihardjo, Soepbowo. 2002. Model belajar Mandiri, Purwokerto. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Banyumas dan jaint UNESCO-UNICEF [3] Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. [4] Depdikbud 1997, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Yogyakarta:UKMP-SD [5] Depdikbud. 1999. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta. [6] Depdiknas, 2001, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Malang: Universitas Negeri Malang [7] Dimyati dan Mudhiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. [8] Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. [9] Gordon Dryden dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar,Bandung: Kaifa. [10] Mansyur, 1996. Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Pembinaan kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. [11] Muhibbin Syah. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos. [12] Purwanto,M.Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosda Karya [13] Purwanto,M,Ngalim. 2001. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. [14] Roesyitah NK. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [15] Syarif syahrial dkk. 2007. Ekonomi SMP/MTs Kelas VII. Jakarta; PT. Intan Pariwara