Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 130 Received : 26-08-2020 Revised : 18-09-2020 Published : 07-10-2020 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI PERMAINAN BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Paryanto SMP Negeri 1 Poncowarno Kabupaten Kebumen, Indonesia thoriqjamil794@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan memaparkan peningkatan motivasi dan prestasi hasil belajar passing bola voli menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus, yang setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas 7D SMP Negeri 1 Poncowarno Kabupaten Kebumen yang berjumlah 27 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di kondisi awal yang mampu menguasai gerakan dengan benar hanya 11,11%. Siklus pertama menjadi 44,44%. Pada siklus ke dua meningkat menjadi 74,03% dan di siklus ke tiga menjadi 81,48%. Rata-rata nilai teknik dasar passing permainan bola voli adalah pada kondisi awal 68,40, siklus pertama 74,70 , siklus kedua meningkat menjadi 79,30 dan siklus ketiga meningkat menjadi 81,00. Pada penilaian motivasi belajar siswa terjadi peningkatan dari 65 di siklus 1, meningkat menjadi 75 di siklus 2, meningkat menjadi 80 di siklus 2 dan menjadi 87 di siklus 3. Abstract: This study aims to describe the increased motivation and achievement of volleyball passing learning outcomes using a scientific approach through the Student Teams Achievement Division (STAD) type of cooperative learning model. This research is a classroom action research with three cycles, each of which includes planning, implementing, observing, and reflecting. The research subjects were 27 students of Class 7D SMP Negeri 1 Poncowarno, Kebumen Regency. The results showed that learning in the initial conditions was only 11.11% able to master the movements correctly. The first cycle becomes 44.44%. In the second cycle it increased to 74.03% and in the third cycle it became 81.48%. The average value of the basic technique of passing volleyball in the initial conditions was 68.40, the first cycle was 74.70, the second cycle increased to 79.30 and the third cycle increased to 81.00. In the assessment of student learning motivation there was an increase from 65 in cycle 1, increased to 75 in cycle 2, increased to 80 in cycle 2 and became 87 in cycle 3. Kata kunci: model pembelajaran, pembelajaran kooperatif, STAD mailto:thoriqjamil794@gmail.com Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 131 PENDAHULUAN Menurut Sanjaya (2008), keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik intern maupun ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang ada di dalam diri siswa, seperti kecerdasan, minat, dan motivasi belajar, sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti sarana dan prasarana belajar, proses pembelajaran, dan lingkungan secara umum. Kondisi rendahnya motivasi dan prestasi di SMP Negeri 1 Poncowarno Kabupaten Kebumen, motivasi dan prestasi hasil belajar untuk pembelajaran teknik passing dalam permainan bola voli masih cukup rendah. Pembelajaran materi passing dalam permainan bola voli yang telah mampu menguasai teknik dasar passing, baik passing bawah maupun passing atas dengan baik baru 3 siswa dari sejumlah 27 siswa dalam kelas tersebut atau baru mencapai 11,11 % dengan rata-rata ketuntasan nilai hasil belajar untuk seluruh siswa adalah 68,4 serta tingkat motivasi pembelajaran sebesar 65. Sebagai upaya solusi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini akan dicobakan strategi pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran “Cooperative Learning tipe Student Teams Achevement Division ( STAD)”. Menurut Suryabrata (2002: 232), belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan dalam diri si pelajar, perubahan pokoknya adalah didapatnya pengetahuan atau kecakapan baru yang terjadi karena usaha. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktifivas tertentu. Menurut Sanjaya (2008), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran adalah faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana dan faktor lingkungan. Dalam model ini peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat menetukan efektifitas kerja. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri individu untukmelakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan (Kompri, 2016:4). Dengan motivasi yang tinggi dalam pembelajaran akan berdampak terhadap prestasi hasil belajar yang lebih baik. Sebagaimana teori tiga kebutuhan yang disampaikan oleh Mc Celland dkk yaitu : kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan afiliasi. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk memotivasi murid dalam belajar, antara lain (1) motivasi instrinsik dapat dilakukan dengan cara (a) mengenali apa sebenarnya tujuan yang ingin dicapai dalam belajar sehingga kegiatan belajar olahraga itu tidak sia -sia, (b) bayangkanlah suatu kegagalan sebagai akibat kurang termotivasi untuk belajar, dan (c) menanamkan dalam diri sendiri bahwa menuntut ilmu itu perlu dan tidak ada batasnya. (2) Motivasi Ekstrinsik dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain (a) Meningkatkan penggunaan metode mengajar secara bervariasi oleh pihak sekolah sehingga siswa tidak bosan dalam belajar, (b) Memberikan penghargaan berupa pujian, hadiah dan harapan yang positif terhadap murid, (c) Menjelaskan tujuan pembelajaran hendaknya pada setiap awal jam pelajaran guru harus menjelaskan tujuan belajar murid pada saat itu. Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif. Semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif siswa Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 132 didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement Division (STAD) menurut Rusman (2014:2015) antara lain penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok (4 atau 5 anak), presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim kerja, evaluasi, penghargaan tim prestasi (menghitung skor individu, menghitung skor kelompok , pemberian hadiah dan dan pengakuan scor kelompok). METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Pada penelitian tindakan kelas ini solusi yang diberikan adalah pendekatan saintifik menggunakanan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Rancangan penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklus dilakukan pada satu tatap muka. Tempat penelitian berada di SMP Negeri 1 Poncowarno dengan alamat Jalan Poncowarno Km 01, Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 7D SMP Negeri 1 Poncowarno semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 sejumlah 27 siswa dengan perincian jumlah siswa laki-laki adalah 13 siswa dan jumlah siswa perempuan 14 siswi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah (a) hasil prestasi belajar passing bawah dan passing atas bola voli; (b) hasil penilai motivasi selama pembelajaran oleh kolabor; dan (c) hasil angket motivasi belajar oleh siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi : observasi, angket, dan tes ketrampilan. Observasi yang digunakan adalah observasi partisipan dengan derajat keterlibatan pemeran serta sebagai pengamat. Angket merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Tes Keterampilan teknik dasar yaitu passing permainan bola voli. Dalam penelitian ini, kegiatan validasi dilakukan dengan triangulasi yaitu melakukan komparasi pada jenis informasi yang berbeda dan menggunakan metode yang berbeda (observasi penilaian motivasi, angket, dan dokumentasi penilaian prestasi hasil belajar). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif menggunakan rata-rata dan persentase terhadap berbagai data yang diperoleh, yang selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif, yang meliputi tiga langkah secara bersamaan dan terus–menerus selama dan setelah pengumpulan data, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi (Milles & Huberman, 1992: 54 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Poncowarno Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 7D semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa. Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal siswa sebelum penelitian, nilai motivasi siswa berdasarkan angket yang telah diberikan adalah baru 65 dan dapat di deskripsikan pada Tabel 1 berikut. Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 133 Tabel 1. Kondisi Awal Prapenelitian No Kegiatan Pra Siklus 1 Nilai rata- rata tingkat motivasi belajar 65 2 Nilai rata – rata seluruh siswa 68,4 3 Prosentase Keberhasilan 11,11 Diskripsi Hasil Siklus Pertama a. Perencanaan Tindakan Dalam perencanaan tindakan terdiri atas kegiatan menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) siklus pertama, Lembar Obeservasi untuk penilaian motivasi siswa dalam pembelajaran oleh kolabor ( teman sejawat ), dan Lembar Penilaian Hasil Belajar teknik dasar passing permainan bola voli. b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus pertama teknik pelaksanaannya adalah melakukan pembelajaran menggunakan model kooperatif learning tipe STAD, sisw di bagi menjadi beberapa kelompok dan satu kelompok 4 atau 5 anak. c. Hasil Pengamatan Setelah selesai pembelajaran menggunakan model cooperatif learning tipe STAD dengan satu teman pembimbing dalam kelompok kemudian siswa di evaluasi satu per satu. Dan hasilnya dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus 1 No Kegiatan Pra Siklus Siklus 1 1 Nilai rata- rata tingkat motivasi belajar 65,5 75 2 Nilai rata – rata seluruh siswa 68,40 74,70 3 Prosentase Keberhasilan 11,11 44,44 d. Refleksi Hasil refleksi siklus pertama bahwa berdasarkan hasil penilaian masih ada siswa yang berada di bawah KKM, dan prosentasi keberhasilan belum memenuhi batas indikator kinerja. Oleh itu peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus kedua. Diskripsi Hasil Siklus Kedua a. Perencanaan Tindakan Dalam perencanaan tindakan terdiri atas kegiatan menyiapkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) siklus ke-2, Lembar Obeservasi untuk penilaian motivasi siswa dalam pembelajaran oleh kolabor ( teman sejawat ), Lembar Penilaian Hasil Belajar teknik dasar passing permainan bola voli. Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 134 b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus kedua teknik pelaksanaannya adalah melakukan pembelajaran menggunakan model kooperatif learning tipe STAD, siswa di bagi menjadi beberapa kelompok dan satu kelompok 4 atau 5 anak. c. Hasil Pengamatan Setelah selesai pembelajaran menggunakan model cooperatif learning tipe STAD dengan dua teman pembimbing dalam kelompok kemudian siswa di evaluasi satu per satu. Dan hasilnya adalah dapat di lihata pada tabel berikut. Tabel 3. Hasil pengamatan siklus 2 No Kegiatan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 1 Nilai rata- rata tingkat motivasi belajar 65 75 80 2 Nilai rata – rata seluruh siswa 68,4 74,70 79,30 3 Prosentase Keberhasilan 11,11 44,44 74.03 d. Refleksi Hasil refleksi siklus kedua berdasarkan hasil penilaian masih ada siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan, dan prosentasi keberhasilan belum memenuhi batas indikator kinerja. Oleh itu peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus ketiga. Diskripsi Hasil Siklus Ketiga a. Perencanaan Tindakan Dalam perencanaan tindakan terdiri atas kegiatan menyiapkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) siklus ke-3 dalam pembelajaran oleh kolabor ( teman sejawat ), Lembar Penilaian Hasil Belajar teknik dasar passing permainan bola voli, dan Lembar Obeservasi untuk penilaian motivasi siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ketiga teknik pelaksanaannya adalah melakukan pembelajaran menggunakan model kooperatif learning tipe STAD, siswa di bagi menjadi beberapa kelompok dan satu kelompok 4 atau 5 anak. c. Hasil Pengamatan Setelah selesai pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe STAD dengan dua teman pembimbing dalam kelompok kemudian siswa di evaluasi satu per satu. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut. Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 135 Tabel 4. Hasil pengamatan siklus 3 No Kegiatan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 1 Nilai rata- rata tingkat motivasi belajar 65 75 80 87 2 Nilai rata – rata seluruh siswa 68,40 74,70 79,30 81,00 3 Prosentase Keberhasilan 11,11% 44,44% 74.03% 81,48% d. Refleksi Hasil refleksi siklus ketiga berdasarkan hasil penilaian dan pengamatan, setelah siswa mengikuti pembelajaran cooperatif learning tipe STAD, ternyata prosentasi keberhasilan telah memenuhi batas indikator kinerja. Oleh itu peneliti menganggap bahwa siklus tidak perlu untuk dilanjutkan. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 , 2 dan 3 maka tindakan peneliti dalam usaha meningkatkan motivasi dan hasil pembelajaran teknik dasar passing dalam permainan bola voli menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada siklus 1 , 2 dan 3 ( nilai pada daftar tabel ) Proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dapat dilihat dalam Tabel 5 dan Tabel 6 sebagai berikut. Tabel 5. Keadaan proses pembelajaran Kondisi Awal Siklus Pertama Siklus Kedua Siklus Ketiga Refleksi Masih banyak siswa yang belum bisa melakukan gerakan teknik dasar passing dengan baik dan benar Siswa melakukan pembelajaran teknik dasar passing bawah dan passing atas menggunakan model kooperatif learning tipe STAD dengan 1 teman pembimbing Siswa melakukan pembelajaran teknik dasar passing bawah dan passing atas menggunakan model kooperatif learning tipe STAD dengan 2 teman pembimbing Siswa melakukan pembelajaran teknik dasar passing bawah dan passing atas menggunakan model kooperatif learning tipe STAD dengan saling passing satu dengan yang lain. Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan motivasi dan prestasi hasil belajar passing bola voli Tabel 6. Keadaan hasil pembelajaran Kondisi Awal Siklus Pertama Siklus Kedua Siklus Ketiga Refleksi Siswa sejumlah 27 yang bisa melakukan teknik dasar passing hanya 11,11% dengan rata-rata nilai 68,40 dan nilai motivasi 65 Kemampuan siswa mengalami peningkatan menjadi 44,44% dengan rata-rata nilai 74,70 serta nilai motivasi 75 Kemampuan siswa mengalami peningkatan menjadi 74,03% dengan rata- rata nilai 79,30 serta nilai motivasi 80 Kemampuan siswa mengalami peningkatan menjadi 81,48% dengan rata-rata nilai 81 serta nilai motivasi 87 Kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan yang signifikan karena ada kenaikan menjadi 81,48 % Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.33 136 Berdasarkan pembahasan proses pembelajaran dan hasil belajar, dapat dilihat bahwa hasil tindakan selama siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan. Kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan motivasi dari 65 menjadi 86 dan hasil belajar teknik dasar dribble, passing dan shooting dalam bola basket dari 11,11% menjadi 87,00% SIMPULAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada kelas 7D semester 2 tahun 2016/2017 SMP Negeri 1 Poncowarno Kabupaten Kebumen dalam pembelajaran Penjasorkes, khususnya dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar belajar teknik dasar passing permainan bola voli sangat efektif dan efisien. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan prosentase keberhasilan belajar siswa, yaitu pada kondisi awal 11,11% dengan nilai motinasi 65, pada siklus 1 mencapai 44,44% dengan nilai motivasi 75 , pada siklus 2 mencapai 74,03% dengan nilai motivasi 80 dan pada siklus 3 meningkat menjadi 81,48% dengan nilai motivasi 87. DAFTAR RUJUKAN [1] Fathurrohman, Pupuh. dan M. Sobry Sutikno. 2010. Strategi belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama. [2] Kompri, 2016. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. [3] Moleong, L.J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. [4] Rusman, 2014. Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. [5] Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [6] Shoimin Aris, 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar-ruzz Media [7] Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research and Practice. Allyn and Bacon: The Johns Holeins University USA. [8] Sodikin, Chandra. 2010. Pendidikan Jsmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII. Surakarta : CV Putra Nugraha. [9] Suharsimi Arikunto. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.. Jakarta: Bumi Aksara