Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

167 

Received : 26-08-2020 

Revised : 02-09-2020 

Published : 09-10-2020 

 

 

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PENGINPUTAN 

PENILAIAN E-RAPORT MELALUI PELATIHAN TIK  

DI SMP NEGERI 1 KERTASARI  
 

Ruspandi 

SMP Negeri 1 Kertasari Bandung, Indonesia 

yusruspandi@gmail.com  

 

 
Abstrak: 

Penelitian ini ialah Penelitian Tindakan Sekolah yang dilaksanakan 2 siklus, 

topik penelitian yakni para guru SMPN 1 Kertasari sejumlah 33 guru. Diperoleh 

informasi awal jika guru belum sanggup dalam penginputan penilaian E- Raport. 

Informasi penelitian tindakan sekolah yang didapat dari hasil pemantauan 

tindakan guru dalam praktek penginputan penilaian e- raport pada siklus I, 

hasilnya tercantum katagori“ baik” dengan pada umumnya aspek 1 yakni 2, 

aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, 75, serta aspek 4 yakni 1. Perihal ini 

membuktikan kalau kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport telah 

bagus, akan tetapi perlu peningkatan. Dengan terdapatnya hasil pemantauan serta 

penilaian pada siklus I hingga peneliti melaksanakan refleksi. Dari refleksi 

kepada semua aktivitas pada siklus I, hingga ditemui sebagian hambatan yang 

menyebabkan belum optimalnya kompetensi guru dalam penginputan penilaian 

e- raport. Informasi yang didapat dari pemantauan guru pada siklus II, sehabis 

dianalisis terdapat kenaikan kearah koreksi ialah terletak pada katagori“ amat 

bagus”, dengan pada umumnya angka pada pandangan 1 ialah 3, pada pandangan 

2 ialah 3, pada pandangan 3 ialah 2, 75, pada pandangan 4 ialah 2. Sebaliknya 

kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport, masing- masing serta 

terdapat kenaikan yang ke arah yang lebih baik adalah: penilaian praktek 

penginputan penilaian e- raport terletak pada katagori“ sangat baik”. Dengan 

melihat hasil pada siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang didapat peneliti 

pada siklus II ini merupakan terdapatnya kenaikan kompetensi guru dalam 

penginputan penilaian e- raport. Perihal ini dibuktikan dengan nilai pada 

umumnya yang didapat dalam penilaian hasil praktek penginputan penilaian e- 

raport. Dari seluruh guru 100% telah meraih kriteria yang diresmikan. 

 

 

  

mailto:yusruspandi@gmail.com


Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

168 

Abstract: 

This research is a school action research conducted in two cycles, the research 

subjects are 33 teachers of SMP 1 Kertasari. Initial data were obtained that the 

teacher had not been able to input the e-raport assessment. School action 

research data obtained from observations of teacher attitudes in the practice of 

inputting the e-raport assessment in cycle I, the results were categorized as 

"good" with average value first aspect 2, second aspect 2, third aspect 1.75, and 

fourth aspect 1. This indicates that the teacher competences in inputting e-raport 

is good, but needs improvement. The results of observations and assessments in 

cycle I reflected by the researcher. It’s found some resistance that the resulted is 

not optimal in inputting e-raport assessments. The data obtained from teacher 

observations in cycle II, after being analyzed there was an improvement become 

"very good" category, with the average value in first aspect 3, second aspect 3, 

third aspect 3 2.75, fourth aspect 2. The teacher competences in inputting e-

raport assessments, each of them also has increased to be better. The assessment 

of inputting practice of e-raport is in the "very good" category. Based on the 

results in cycle II, the researcher has congcluded that the teacher competences 

in inputting e-raport has been increased. It’s proven by the average value in the 

assessment results of the practice inputting e-raport. From all teachers 100% 

has reached the specified criterias. 

 

 

Kata Kunci: kompetensi guru, penilaian e-raport, pelatihan tik 

 

PENDAHULUAN 

Aplikasi e-raport yang telah diluncurkan oleh Kemendikbud baik untuk SD/MI, 

SMP/MTs, SMA/MA dan SMK telah berlangsung kurang lebih 3 tahun. Guru disibukkan 

dengan tugasnya sebagai pendidik, dimana guru dalam fungsi tugasnya Merencanakan, 

Mengajar, Mendidik dan Melakukan Evaluasi atau Penilaian terhadap peserta didik di setiap 

akhir semester. 

Kalau selama ini penilaian dilakukan secara manual yaitu guru menuliskan Raport 

dengan menggunakan tinta pulpen, setelah diluncurkan e-raport maka penilaian Raport di 

lakukan dengan digital dimana guru harus merencanakan penilaian dan melakukan penilaian 

secara semi online. Penilaian e-raport memiliki tingkat keribetan yang tinggi ketika sudah 

berhadap K13 di bandingkan KTSP. Penggunaan E-Rapor pada K13 membuat Guru harus 

ekstra mengisi raport dan berkutat dengan bantuan komputer atau pun laptop. Bahkan guru 

secara bersama mengerjakan E-Rapor di Lab Komputer Sekolah. 

Realita yang terjadi di SMP Negeri 1 Kertasari adalah kompetensi guru dalam 

penginputan penilaian e-raport masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa data di 

lapangan yaitu guru belum mampu mengubah password sendiri, guru masih kesulitan dalam 

merencanakan penilaian pengetahuan, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial, tidak 

hanya itu guru juga sedang kesulitan dalam menginput nilai wawasan, keahlian, sikap 

spiritual, serta tindakan sosial, menyimpan proses penjelasan nilai, mengirim nilai akhir, 

menginput angka US/ USBN. 

Oleh karenanya, peneliti di sini hendak meningkatkan kompetensi guru dalam 

penginputan penilaian e-raport melalui pelatihan TIK. Pelatihan merupakan sesuatu cara 

dimana banyak orang mencapai keahlian khusus buat menolong mencapai tujuan lembaga. 

Oleh karena itu, metode ini terikat dengan berbagai tujuan lembaga, pelatihan dapat 

dipandang dengan cara kecil ataupun besar. Dengan cara terbatas, pelatihan sediakan para 



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

169 

karyawan dengan pemahaman yang khusus serta bisa dikenal dan juga keahlian yang dipakai 

dalam profesi mereka saat ini. Sering- kali terdapat batas yang ditarik antara pelatihan dengan 

pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih besar dalam jangkauan serta 

memusatkan pada individu untuk mencapai keahlian terkini yang berfungsi baik untuk 

kariernya saat ini atau di masa yang akan datang. Pelatihan didefinisikan oleh Ivancevich 

bagaikan “upaya buat tingkatkan kemampuan karyawan dalam profesinya saat ini ataupun 

dalam profesi lain yang hendak dijabatnya segera”. Selanjutnya, sehubungan dengan 

penafsiran nya itu, Ivancevich (2008) mengemukakan sebagian nilai berarti yang dipaparkan 

di dasar ini: Pelatihanc(training) ialah“ suatu cara analitis untuk mengganti perilaku kegiatan 

seseorang atau segerombol karyawan dalam upaya menaikkan kemampuan organisasi”. 

Pelatihan terpaut dengan keahlian dan kemahiran yang diperlukan bikin karier yang disaat ini 

dicoba. Pelatihan membidik ke masa sekarang serta menolong karyawan buat memahami 

kemampuan serta keterampilan( kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam profesinya. 

Sebaliknya Istilah Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK) telah kerap dipakai di 

dalam kehidupan sehari- hari. Apalagi terdapat beberapa orang yang kira- kira berlebihan 

pemahamannya, ialah yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer ataupun internet saja. 

Akhirnya, setiap terdapat perbincangan mengenai TIK, hingga yang terlintas di dalam 

pandangan yang berhubungan merupakan komputer ataupun internet. 

Berasal pada uraian latar belakang di atas hingga pengarang terpikat untuk membuat 

penelitian yang akan dituangkan dalam sesuatu wujud catatan PTS dengan judul" Kenaikan 

Kompetensi Guru Dalam Penginputan Penilaian e- raport Melalui Pelatihan TIK di SMP 

Negeri 1 Kertasari Tahun Aajaran 2018/ 2019”. 

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, sehingga bisa dikatakan kalau 

identifikasi masalahnya merupakan para guru sedang kesulitan dalam perihal( 1) Mengganti 

password sendiri,( 2) Merancang evaluasi pemahaman, keahlian, sikap spiritual, serta 

tindakan sosial,( 3) Menginput nilai pemahaman, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan 

sosial,( 4) Menyimpan proses penjelasan nilai,( 5) Mengirim nilai akhir, serta( 6) Menginput 

angka US atau USBN. 

Penulis membatasi hanya pada kenaikan kompetensi guru dalam penginputan penilaian 

e- raport lewat pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/ 2019. 

Berdasarkan batasan permasalahan itu hingga bisa dirumuskan permasalahan sebagai 

berikut: (1)Bagaimana meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport 

lewat pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/2019?, (2) Apakah 

pelatihan TIK dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport di 

SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/2019? 

Tujuan Penelitian bersumber pada kesimpulan permasalahan di atas tersebut ialah untuk 

(1) Mengenali gimana meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport 

lewat pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/ 2019 dan (2) 

Mengetahui bagaimana apakah pelatihan TIK dapat meningkatkan kompetensi guru dalam 

penginputan penilaian e-raport di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/2019. 

Hasil penelitian ini diharapkan hendak bisa membagikan manfaat dengan cara praktis 

ialah hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang meningkatkan 

kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport melalui pelatihan TIK. Manfaat secara 

teoritis yaiutu memberikan kontribusi serta masukan- masukan buat pengembangan penelitian 

khususnya dalam aspek pembelajaran, serta bisa dijadikan bagaikan sumber data ilmiah untuk 



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

170 

penelitian yang berhubungan dengan meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan 

penilaian e-raport melalui pelatihan TIK. 

 

METODE 

Penelitian ini ialah penelitian kegiatan sekolah( School Action Research), sebab 

penelitian dicoba buat memecahkan permasalahan cara pembelajaran di sekolah. Penelitian ini 

menjelaskan gimana sesuatu metode penataran diaplikasikan serta gimana hasil yang 

diinginkan bisa diraih. Penelitian ini mengutip bentuk penelitian tindakan sekolah( PTS) yaitu 

peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport lewat pelatihan TIK, 

yang terdiri dari 2 siklus serta masing- masing siklus terdiri dari 4 langkah ialah: 

(1) langkah pemograman program tindakan, 

(2) penerapan program tindakan, 

(3) observasi program, 

(4) refleksi. 

Rancangan Awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, 

tujuan serta membuat rencana tindakan, tercantum didalamnya instrumen penelitian serta 

perangkat pembelajaran. 

Tindakan dilakukan sesudah rancangan disusun. Tindakan ialah bagian yang akan 

dicoba dalam Penelitian Tindakan Sekolah dalam penelitian. 

Pengamatan dicoba waktu guru mengajar di kelas. Informasi yang digabungkan bisa 

berbentuk informasi pengurusan sekolah. Instrumen yang biasa digunakan merupakan lembar 

observasi, serta cacatan lapangan yang digunakan buat mendapatkan informasi dengan cara 

objektif yang tidak bisa terekam lewat lembar observasi, misalnya kegiatan pelajar selama 

pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, ataupun pentunjuk- petunjuk lain yang bisa 

digunakan bagaikan bahan dalam analisa serta untuk kebutuhan refleksi. 

Refleksi, peneliti menelaah melihat serta memikirkan hasil ataupun akibat dari aksi 

yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kertasari. Pemilihan tempat ini di 

mana penulis bertugas sebagai kepala sekolah di sekolah tersebut. 

Penelitian akan dilakukan pada bulan januari sampai dengan bulan april 2019 semester 

genap tahun pelajaran 2018/2019 di SMP Negeri 1 Kertasari dengan subjek penelitian adalah 

guru yang ada di sekolah ini, dan di ambil sampel sebanyak 33 orang guru. 

Indikator tujuan penelitian tindakan sekolah yang dicoba pada guru di SMP Negeri 1 

Kertasari merupakan dalam tingkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- 

raport lewat pelatihan TIK. Hingga yang jadi indikator kinerja dalam penelitian ini 

merupakan pelatihan TIK bisa menjadi pendekatan yang efisien pada guru dalam 

meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport. Untuk mengukur 

kesuksesan penelitian ini, hingga indikator kinerja selanjutnya bila hasil penelitian ini dengan 

valid bisa meningkatkan kompetensi guru dalam( 1) merancang penilaian pengetahuan, 

keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial,( 2) Menginput angka pengetahuan, keahlian, 

sikap spiritual, serta tindakan sosial,( 3) Menaruh metode deskripsi nilai, serta( 4) Mengirim 

nilai akhir. 

  



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

171 

Prosedur pelaksanaan penelitian pada Siklus 1 meliputi : 

Perencanaan 

Pada tahapan ini peneliti merumuskan serta menyiapkan: konsep agenda pelaksanaan 

tindakan, konsep penerapan pelatihan TIK, membuat lembar observasi, serta menyiapkan 

kelengkapan lain yang dibutuhkan dalam bagan analisa informasi.  

Pelaksanaan 

Penerapan pelatihan TIK Siklus I dilaksanakan selama 2 x pertemuan dalam sepekan. 

Penerapan tindakan pada dasarnya diselaraskan dengan setting tindakan yang sudah 

diresmikan dalam agenda pelaksanaan. 

Pengamatan 

Sesudah proses pelatihan TIK berakhir hingga dilakukan pengamatan sepanjang sepekan 

kepada guru. Observasi dicoba buat mengenali kenaikan kompetensi guru dalam penginputan 

penilaian E- Raport. 

Refleksi 

Refleksi ialah aktivitas menganalisa seluruh informasi ataupun data yang digabungkan 

dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, alhasil bisa dikenal sukses ataupun tidaknya 

tindakan yang sudah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan. 

Metode penerapan penelitian pada Siklus II meliputi : 

Perencanaan 

Pada langkah ini peneliti merumuskan serta mempersiapkan melakukan tindak lanjut 

siklus I, ialah dalam siklus II dicoba koreksi. Peneliti yang dalam perihal ini ialah kepala 

sekolah mencari kekurangan serta keunggulan pelatihan TIK. Keunggulan yang terdapat pada 

siklus I dipertahankan pada siklus II, sebaliknya kekurangannya diperbaiki. Peneliti 

menyiapkan lembar penilaian( evaluasi), lembar observasi buat mengenali peningkatan 

kompetensi guru dalam penginputan penilaian E- Raport. 

Pelaksanaan 

Penerapan Siklus II serta dilaksanakan 2 kali selama sepekan. Cara tindakan pada siklus II 

dengan melakukan pelatihan TIK bersumber pada pada pengalaman hasil dari siklus I. Dalam 

langkah ini peneliti melakukan tata cara yang diaplikasikan bersumber pada Tindakan pada 

siklus I, perbedaannya merupakan pada siklus II  dilakukan dengan memberikan materi pada 

pelatihan TIK yeng lebih rinci. 

Pengamatan 

Setelah cara pelatihan TIK berakhir hingga dicoba observasi selama sepekan terhadap 

guru. Observasi dicoba buat mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan 

penilaian E- Raport. Ada pula yang di lihat pada siklus II serupa dengan yang dicermati pada 

siklus 1. 

Refleksi 

Refleksi ialah aktivitas menganalisa seluruh informasi ataupun data yang digabungkan 

dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, alhasil bisa dikenal sukses ataupun tidaknya 

tindakan yang sudah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan. 

Metode pengumpulan informasi dalam penelitian ini memakai 3 metode yaitu : 

Wawancara 

Wawancara ialah merupakan suatu obrolan langsung antara si peneliti dengan 

responden yang diawasi yang dilakukan dengan tujuan buat mendapatkan data yang 

diperlukan. Dalam penelitian inti peneliti memakai prinsip wawancara yang sifatnya terbuka 

yang dimaksudkan supaya peneliti tidak pergi dari apa yang lagi diteliti. 



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

172 

Untuk lebih menguatkan hasil wawancara peneliti melaksanakan cross check dengan 

melakukan wawancara pada guru dengan pengalaman mengajar yang berbeda yang lebih dari 

10 tahun dan yang baru mengajar 3 tahun. 

Observasi 

Observasi merupakan pemantauan serta pencatatan yang sistematis kepada gejala- 

pertanda yang diawasi( Husaini Usman serta Purnomo Setiady Akbar, 2001: 54). Dari 

pengertian itu sudah jelas kalau pemantauan ialah pengamatan langsung kepada sesuatu 

aktivitas yang lagi dicoba. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti melaksanakan observasi 

dengan cara langsung kepada kompetensi guru dalam penginputan penilaian E- Raport. 

Metode ini dipakai buat memperoleh informasi yang teliti serta aktual. 

Obsevasi ini dilakukan secara berkelanjutan dengan mencermati suasana serta situasi yang 

terjalin di sekolah itu, maka akan didapat data yang sesuai dengan keinginan peneliti. 

Studi Dokumentasi 

Penelitian kualitatif tidak hanya menggunakan observasi serta wawancara dalam 

mencari sumber informasi, namun tengah perlu dilakukan dengan studi dokumentasi yang 

dilakukan dengan melihat, mencermati serta menganalisa dokumen- dokumen supaya bisa 

memantapkan hasil yang didapat dengan melaksanakan obsevasi serta wawancara. Peneliti 

melaksanakan penelitian pemilihan untuk digunakan sebagai bahan triangulasi buat 

pengecekan kesesuaian informasi. 

Menurut Nurul Zuriah( 2007: 168) dikatakan kalau instrumen penelitian ialah alat 

dukung untuk peneliti dalam mengakulasi informasi. Dalam melaksanakan penelitian, 

seseorang peneliti harus sanggup membuat instrumen sendiri termasuk menelaah indikator 

sejelas- jelasnya maka dapat diukur serta menghasilkan informasi yang diinginkan. Instruman 

yang dipakai peneliti dalam melaksanakan penelitian kualitatif merupakan sang peneliti itu 

sendiri karena diperlukan observasi langsung oleh peneliti untuk melihat subjek di lapangan. 

Sehingga, peneliti dapat melaksanakan observasi dengan cara mendalam. 

Dalam penelitian ini peneliti memakai instrumen penelitian dengan wawancara, 

observasi serta studi dokumentasi. 

Metode analisa informasi dalam penelitian kualitatif dicoba pada dikala pengumpulan 

informasi berjalan serta sehabis berakhir pengumpulan informasi dalam rentang waktu 

tertentu. Bagi Sugiyono( 2009: 246) kegiatan yang dicoba ialah informasi reduction, data 

display serta conclusion drawing/ verification. 

Data yang sudah didapat dari lapangan, setelah itu diolah supaya lebih simpel dengan 

cara( 1) Mereduksi informasi,( 2) Menyuguhkan informasi ataupun mendisplaykan informasi 

ataupun penyajian informasi yang dimaksudkan supaya gampang dimengerti apa yang terjalin 

sesungguhnya di lapangan, bisa merancang kegiatan berikutnya bersumber pada apa yang 

sudah dipahami( Sugiyono, 2009: 249).( 3) Penarikan kesimpulan, kesimpulan dalam 

penelitian kualitatif hendak bisa menanggapi kesimpulan permasalahan yang diformulasikan 

semenjak awal, namun mungkin juga tidak sebab kesimpulan permasalahan dalam penelitian 

kualitatif sedang bersifat sedangkan serta akan berkembang sesudah penelitian di lapangan. 

 

  



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

173 

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Penilaian Kompetensi Guru dalam Penginputan Penilaian e- raport ada 4 pandangan 

penilaian, antara lain: 

 
Tabel 1. Aspek Penilaian 

No Aspek yang dinilai 

1 

Guru mampu merencanakan penilaian 

pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual, dan 

sikap sosial 

2 
Guru mampu menginput nilai pengetahuan, 

keterampilan, sikap spiritual, dan sikap sosial 

3 Guru mampu menyimpan proses deskripsi nilai 

4 Guru dapat mengirim nilai akhir 

 

Pra Tindakan Data awal pada pra tindakan penelitian yang yang diperoleh dari hasil 

observasi sikap guru dalam praktek penginputan penilaian e-raport hasilnya masih katagori 

“Cukup” dengan rata-rata aspek 1 (merancang penilaian wawasan, keahlian, sikap spiritual, 

serta sikap sosial) ialah 2, aspek 2 (menginput nilai wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta 

tindakan sosial) yakni 2, aspek 3 (menyimpan proses deskripsi nilai) yakni 1,75, dan aspek 4 

(mengirim nilai akhir) yakni 1. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam 

penginputan penilaian e-raport masih sangat kurang yang sangat perlu peningkatan. 

 

Pelaksanaan Siklus I 

Perencanaan 

Pada perencanaan, peneliti melaksanakan program pelatihan TIK dalam meningkatkan 

kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Pada tahap perencanaan peneliti 

menyiapkan hal berikut: 

•  Rencana agenda penerapan tindakan, 

•  Rencana penerapan pelatihan TIK, 

•  Membuat lembar pengamatan, dan 

•   Mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.  

Pelaksanaan 

Adapun pelaksanaan pelatihan TIK Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu 

tanggal 15 dan 16 Maret 2019, yang bertempat di ruang Lab. Komputer. Materi yang 

diberikan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: 

Jumat, 15 Maret 2019 

1. Pembukaan  
2. Cara login ke aplikasi e-Rapor 
3. Merencanakan Penilaian Harian 
4. Penyimpulan  
5. Menginput Nilai 
6. Menginput (PTS) dan (PAS) 
7. Praktek penginputan penilaian e-raport 

  



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

174 

Pengamatan 

Setelah aktivitas pelatihan TIK berlangsung, peneliti berperan bagaikan supervisor yang 

bertugas mengamati kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport dengan memuat 

lembar supervisi yang sudah disusun saat sebelum melakukan aktivitas penelitian. Perihal ini 

dicoba untuk mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. 

Refleksi 

Informasi penelitian tindakan sekolah yang didapat dari hasil observasi sikap guru 

dalam praktek penginputan penilaian e- raport pada siklus I bisa diamati pada diagram 1 di 

bawah ini: 

 
Gambar 1. Hasil Penilaian Siklus I 

 

Berdasarkan grafik 1 diatas hasilnya termasuk katagori “Baik” dengan rata-rata aspek 1 

(merencanakan evaluasi wawasan, keterampilan, sikap spiritual, serta sikap sosial) ialah 2, 

aspek 2 (menginput angka wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) yakni 2, 

aspek 3 (menyimpan proses deskripsi nilai) yakni 1,75, dan aspek 4 (mengirim nilai akhir) 

yakni 1. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport 

sudah baik, akan tetapi perlu peningkatan. 

Dengan terdapatnya hasil pemantauan serta evaluasi pada aktivitas siklus I hingga 

peneliti melaksanakan refleksi. Dari refleksi kepada semua aktivitas pada siklus I, hingga 

ditemui sebagian halangan yang menyebabkan belum optimalnya kompetensi guru dalam 

penginputan penilaian e- raport. 

Terdapat hambatan antara lain guru belum sepenuhnya mampu dalam menyimpan 

proses deskripsi nilai maksimal dan guru belum sepenuhnya bisa dalam mengirimkan nilai 

akhir. Hal ini terlihat oleh administrator sekolah aplikasi e-raport yang nilainya masih kosong 

dan mata pelajarannya tidak lengkap dan masih berwarna merah. 

 

Pelaksanaan Siklus II  

Perencanaan 

Pada perencanaan, peneliti melaksanakan program pelatihan TIK dalam meningkatkan 

kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Pada tahap perencanaan peneliti 

menyiapkan hal berikut: 

 Rencana agenda penerapan tindakan, 

 Rencana penerapan pelatihan TIK, 

 Membuat lembar pengamatan, dan 

 Mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.  

0 

0,5 

1 

1,5 

2 

Nilai rata-
rata 

1 

2 

3 

4 



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

175 

Pelaksanaan 

Adapun dilakukan pelatihan TIK Siklus II dilakukan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 

22 dan 23 Maret 2019, yang bertempat di ruang Lab. Komputer.  

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: 

Jumat, 22 Maret 2019 

1. Pembukaan 
2. Menginput nilai wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial. 
3. Praktek Menginput nilai pengetahuan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial. 
Sabtu, 23 Maret 2019 

1. Pembukaan 
2. Praktek penginputan penilaian e-raport 
 

Pengamatan 

Sesudah aktivitas pelatihan TIK berlangsung, peneliti berperan sebagai supervisor yang 

bekerja mencermati kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport dengan memuat 

lembar pengontrolan yang sudah disusun saat sebelum melakukan aktivitas penelitian. Perihal 

ini dicoba buat mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan evaluasi e-raport. 

Refleksi 

Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II bisa dipantsu pada grafik 2 di 

bawah ini: 

 
Gambar 2. Hasil Penilaian Siklus II 

 

Berdasarkan grafik 2 di atas sesudah dianalisis terdapat peningkatan kearah perbaikan 

yakni terletak pada katagori“ sangat baik”, dengan rata- rata angka pada aspek 1 (merancang 

evaluasi wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) ialah 3, pada aspek 2 

(menginput angka wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) yakni 3, pada aspek 3 

(menyimpan proses deskripsi nilai) yakni 2,75, pada aspek 4 (mengirim nilai akhir) yakni 2. 

Sedangkan untuk kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport, masing- 

masing juga terdapat peningkatan yang ke arah yang lebih bagus ialah: penilaian praktek 

penginputan penilaian e- raport terletak pada katagori“ sangat baik”. Dengan melihat hasil 

pada siklus II, hingga refleksi kepada hasil yang didapat peneliti pada siklus II ini merupakan 

terdapatnya kenaikan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Hal ini 

dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam mengoperasikan aplikasi e-raport 

yang sudah menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian 

0 

0,5 

1 

1,5 

2 

2,5 

3 

Nilai rata-
rata 

1 

2 

3 

4 



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

176 

e-raport yang lebih baik. Sedangkan dari jumlah guru, 100% telah mencapai kriteria yang 

diresmikan. 

Bersumber pada hasil analisa serta ulasan siklus I serta siklus II itu di atas, hingga bisa 

disimpulkan jika: Ada peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. 

Informasi yang didapat dari observasi guru pada siklus II, sehabis dianalisis terdapat 

peningkatan kearah perbaikan ialah terletak pada katagori “sangat baik”, dengan rata- rata 

nilai pada aspek 1 yakni 3, pada aspek 2 yakni 3, pada aspek 3 yakni 2,75, pada aspek 4 yakni 

2. 

 

SIMPULAN 

Hasil penilaian pra tindakan tentang kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-

raport di dapatkan data bahwa guru belum mampu dalam penginputan penilaian e-raport. 

Data penelitian tindakan sekolah yang diperoleh dari hasil observasi sikap guru dalam 

praktek penginputan penilaian e-raport pada siklus I, hasilnya termasuk katagori “baik” 

dengan rata-rata aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, dan aspek 4 yakni 1. Hal 

ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport sudah baik, 

akan tetapi perlu peningkatan. 

Dengan terdapatnya hasil pemantauan serta evaluasi pada aktivitas siklus I hingga 

peneliti melakukan refleksi. Dari refleksi kepada semua aktivitas pada siklus I, hingga ditemui 

sebagian halangan yang menyebabkan belum optimalnya kompetensi guru dalam penginputan 

penilaian e-raport. 

Adapun hambatan-hambatan tersebut, antara lain : 

1. Cara pengisian nilai e- raport tidak semudah hanya semata- mata memasukan nilai pada 
suatu kolom penilaian. Sebab e- raport memakai sistem penilaian Kurikulum 2013 di 

mana tiap Kompetensi Dasar (KD) mempunyai nilai wawasan, angka keahlian serta 

angka tindakan cocok Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 pasal 3. Nilai wawasan 

serta nilai keahlian diserahkan oleh guru mata pelajaran sebaliknya nilai tindakan 

diserahkan oleh guru binaan serta pengarahan. Sistem penilaian semacam itu hendak 

menghasilkan informasi penilaian sungguh banyak alhasil guru lumayan kebingungan 

serta kualahan kala memasukan nilai ke e- raport. Ditambah lagi sebagian guru yang 

telah lanjut umur alami kesulitan tidak cuma dalam penilaian tetapi pula dalam 

pemakaian aplikasi e- raport. 

2. Pengisian e- raport juga menginginkan waktu semacam perihalnya pada pengisian rapor 
konvensional. Waktu pengisian e- raport diawali ketika Ujian Akhir Semester( UAS) 

berakhir dilaksanakan. Waktu yang diperlukan untuk memuat e- raport merupakan 10 

hari saat sebelum rapor dibagikan. Pada batasan durasi itu seharusnya guru telah 

memasukan seluruh nilai murid. Nilai murid yang belum meraih KKM wajib mengikuti 

penerimaan remedial untuk pembetulan nilai sesuai Permendikbud Nomor. 23 Tahun 

2016 artikel 9. Durasi yang diserahkan sekolah buat penataran remedial yakni 3 hari. 

Waktu durasi 3 hari buat pembelajaran remedi itu sangat singkat. Mayoritas guru 

membagikan pembelajaran remedi dengan metode murid diserahkan kewajiban buat 

menyelesaikan pertanyaan UAS yang serupa lagi. 

3. Aplikasi e- raport ini serta memerlukan komputer yang bekerja selaku server serta 
penanganan ekstra. Menginginkan penindakan ekstra sebab terkait dengan perencanaan 

saat sebelum memasukan nilai serta sinkronisasi data e- raport dengan informasi 

Dapodik sesudah selesai pengisian nilai. Perihal teknis semacam ini akan jadi kian 



Vol.1 No.2 2020 

ISSN: 2745-6056     e-ISSN: 2745-7036 

https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 

 

177 

kompleks bila dibebankan pada guru, hingga dari itu diperlukan orang yang mampu 

menyelesaikan masalah teknis terkait e-raport. 

Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II, sesudah dianalisis terdapat 

peningkatan kearah perbaikan yakni terletak pada katagori“ sangat baik”, buat kompetensi 

guru dalam penginputan penilaian e- raport, masing- masing juga terdapat peningkatan yang 

ke arah yang lebih bagus ialah: penilaian praktek penginputan penilaian e-raport berada pada 

katagori “sangat baik.  

 

DAFTAR RUJUKAN 

[1] Arikunto. 2009. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media. 
[2] Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta. 
[3] Gibson, James. L.,Jhon M., Ivancevich dan James H.,Donnelly, Jr.,2008, Organisasi 

dan Manajemen: Perilaku, Struktur, dan proses, terjemahan oleh Joerban Wahid, 

Erlangga, Jakarta 

[4] Usman, Husaini & Akbar, Purnomo Setiadi. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, 
Jakarta: Bumi Aksara. 

[5] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : 
Alfabeta. 

[6] Zuriah, Nurul. 2007. Pembelajaran Akhlak serta Budi Akhlak dalam Perspektif 
Pergantian Mengagas program Pembelajaran Budi Akhlak dengan cara Kontekstual 

serta futuristik. Jakarta: PT Dunia Aksara.