Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 167 Received : 26-08-2020 Revised : 02-09-2020 Published : 09-10-2020 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PENGINPUTAN PENILAIAN E-RAPORT MELALUI PELATIHAN TIK DI SMP NEGERI 1 KERTASARI Ruspandi SMP Negeri 1 Kertasari Bandung, Indonesia yusruspandi@gmail.com Abstrak: Penelitian ini ialah Penelitian Tindakan Sekolah yang dilaksanakan 2 siklus, topik penelitian yakni para guru SMPN 1 Kertasari sejumlah 33 guru. Diperoleh informasi awal jika guru belum sanggup dalam penginputan penilaian E- Raport. Informasi penelitian tindakan sekolah yang didapat dari hasil pemantauan tindakan guru dalam praktek penginputan penilaian e- raport pada siklus I, hasilnya tercantum katagori“ baik” dengan pada umumnya aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, 75, serta aspek 4 yakni 1. Perihal ini membuktikan kalau kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport telah bagus, akan tetapi perlu peningkatan. Dengan terdapatnya hasil pemantauan serta penilaian pada siklus I hingga peneliti melaksanakan refleksi. Dari refleksi kepada semua aktivitas pada siklus I, hingga ditemui sebagian hambatan yang menyebabkan belum optimalnya kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport. Informasi yang didapat dari pemantauan guru pada siklus II, sehabis dianalisis terdapat kenaikan kearah koreksi ialah terletak pada katagori“ amat bagus”, dengan pada umumnya angka pada pandangan 1 ialah 3, pada pandangan 2 ialah 3, pada pandangan 3 ialah 2, 75, pada pandangan 4 ialah 2. Sebaliknya kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport, masing- masing serta terdapat kenaikan yang ke arah yang lebih baik adalah: penilaian praktek penginputan penilaian e- raport terletak pada katagori“ sangat baik”. Dengan melihat hasil pada siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang didapat peneliti pada siklus II ini merupakan terdapatnya kenaikan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport. Perihal ini dibuktikan dengan nilai pada umumnya yang didapat dalam penilaian hasil praktek penginputan penilaian e- raport. Dari seluruh guru 100% telah meraih kriteria yang diresmikan. mailto:yusruspandi@gmail.com Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 168 Abstract: This research is a school action research conducted in two cycles, the research subjects are 33 teachers of SMP 1 Kertasari. Initial data were obtained that the teacher had not been able to input the e-raport assessment. School action research data obtained from observations of teacher attitudes in the practice of inputting the e-raport assessment in cycle I, the results were categorized as "good" with average value first aspect 2, second aspect 2, third aspect 1.75, and fourth aspect 1. This indicates that the teacher competences in inputting e-raport is good, but needs improvement. The results of observations and assessments in cycle I reflected by the researcher. It’s found some resistance that the resulted is not optimal in inputting e-raport assessments. The data obtained from teacher observations in cycle II, after being analyzed there was an improvement become "very good" category, with the average value in first aspect 3, second aspect 3, third aspect 3 2.75, fourth aspect 2. The teacher competences in inputting e- raport assessments, each of them also has increased to be better. The assessment of inputting practice of e-raport is in the "very good" category. Based on the results in cycle II, the researcher has congcluded that the teacher competences in inputting e-raport has been increased. It’s proven by the average value in the assessment results of the practice inputting e-raport. From all teachers 100% has reached the specified criterias. Kata Kunci: kompetensi guru, penilaian e-raport, pelatihan tik PENDAHULUAN Aplikasi e-raport yang telah diluncurkan oleh Kemendikbud baik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK telah berlangsung kurang lebih 3 tahun. Guru disibukkan dengan tugasnya sebagai pendidik, dimana guru dalam fungsi tugasnya Merencanakan, Mengajar, Mendidik dan Melakukan Evaluasi atau Penilaian terhadap peserta didik di setiap akhir semester. Kalau selama ini penilaian dilakukan secara manual yaitu guru menuliskan Raport dengan menggunakan tinta pulpen, setelah diluncurkan e-raport maka penilaian Raport di lakukan dengan digital dimana guru harus merencanakan penilaian dan melakukan penilaian secara semi online. Penilaian e-raport memiliki tingkat keribetan yang tinggi ketika sudah berhadap K13 di bandingkan KTSP. Penggunaan E-Rapor pada K13 membuat Guru harus ekstra mengisi raport dan berkutat dengan bantuan komputer atau pun laptop. Bahkan guru secara bersama mengerjakan E-Rapor di Lab Komputer Sekolah. Realita yang terjadi di SMP Negeri 1 Kertasari adalah kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa data di lapangan yaitu guru belum mampu mengubah password sendiri, guru masih kesulitan dalam merencanakan penilaian pengetahuan, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial, tidak hanya itu guru juga sedang kesulitan dalam menginput nilai wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial, menyimpan proses penjelasan nilai, mengirim nilai akhir, menginput angka US/ USBN. Oleh karenanya, peneliti di sini hendak meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport melalui pelatihan TIK. Pelatihan merupakan sesuatu cara dimana banyak orang mencapai keahlian khusus buat menolong mencapai tujuan lembaga. Oleh karena itu, metode ini terikat dengan berbagai tujuan lembaga, pelatihan dapat dipandang dengan cara kecil ataupun besar. Dengan cara terbatas, pelatihan sediakan para Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 169 karyawan dengan pemahaman yang khusus serta bisa dikenal dan juga keahlian yang dipakai dalam profesi mereka saat ini. Sering- kali terdapat batas yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih besar dalam jangkauan serta memusatkan pada individu untuk mencapai keahlian terkini yang berfungsi baik untuk kariernya saat ini atau di masa yang akan datang. Pelatihan didefinisikan oleh Ivancevich bagaikan “upaya buat tingkatkan kemampuan karyawan dalam profesinya saat ini ataupun dalam profesi lain yang hendak dijabatnya segera”. Selanjutnya, sehubungan dengan penafsiran nya itu, Ivancevich (2008) mengemukakan sebagian nilai berarti yang dipaparkan di dasar ini: Pelatihanc(training) ialah“ suatu cara analitis untuk mengganti perilaku kegiatan seseorang atau segerombol karyawan dalam upaya menaikkan kemampuan organisasi”. Pelatihan terpaut dengan keahlian dan kemahiran yang diperlukan bikin karier yang disaat ini dicoba. Pelatihan membidik ke masa sekarang serta menolong karyawan buat memahami kemampuan serta keterampilan( kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam profesinya. Sebaliknya Istilah Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK) telah kerap dipakai di dalam kehidupan sehari- hari. Apalagi terdapat beberapa orang yang kira- kira berlebihan pemahamannya, ialah yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer ataupun internet saja. Akhirnya, setiap terdapat perbincangan mengenai TIK, hingga yang terlintas di dalam pandangan yang berhubungan merupakan komputer ataupun internet. Berasal pada uraian latar belakang di atas hingga pengarang terpikat untuk membuat penelitian yang akan dituangkan dalam sesuatu wujud catatan PTS dengan judul" Kenaikan Kompetensi Guru Dalam Penginputan Penilaian e- raport Melalui Pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Aajaran 2018/ 2019”. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, sehingga bisa dikatakan kalau identifikasi masalahnya merupakan para guru sedang kesulitan dalam perihal( 1) Mengganti password sendiri,( 2) Merancang evaluasi pemahaman, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial,( 3) Menginput nilai pemahaman, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial,( 4) Menyimpan proses penjelasan nilai,( 5) Mengirim nilai akhir, serta( 6) Menginput angka US atau USBN. Penulis membatasi hanya pada kenaikan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport lewat pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Berdasarkan batasan permasalahan itu hingga bisa dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1)Bagaimana meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport lewat pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/2019?, (2) Apakah pelatihan TIK dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/2019? Tujuan Penelitian bersumber pada kesimpulan permasalahan di atas tersebut ialah untuk (1) Mengenali gimana meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport lewat pelatihan TIK di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/ 2019 dan (2) Mengetahui bagaimana apakah pelatihan TIK dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport di SMP Negeri 1 Kertasari Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian ini diharapkan hendak bisa membagikan manfaat dengan cara praktis ialah hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport melalui pelatihan TIK. Manfaat secara teoritis yaiutu memberikan kontribusi serta masukan- masukan buat pengembangan penelitian khususnya dalam aspek pembelajaran, serta bisa dijadikan bagaikan sumber data ilmiah untuk Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 170 penelitian yang berhubungan dengan meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport melalui pelatihan TIK. METODE Penelitian ini ialah penelitian kegiatan sekolah( School Action Research), sebab penelitian dicoba buat memecahkan permasalahan cara pembelajaran di sekolah. Penelitian ini menjelaskan gimana sesuatu metode penataran diaplikasikan serta gimana hasil yang diinginkan bisa diraih. Penelitian ini mengutip bentuk penelitian tindakan sekolah( PTS) yaitu peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport lewat pelatihan TIK, yang terdiri dari 2 siklus serta masing- masing siklus terdiri dari 4 langkah ialah: (1) langkah pemograman program tindakan, (2) penerapan program tindakan, (3) observasi program, (4) refleksi. Rancangan Awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan serta membuat rencana tindakan, tercantum didalamnya instrumen penelitian serta perangkat pembelajaran. Tindakan dilakukan sesudah rancangan disusun. Tindakan ialah bagian yang akan dicoba dalam Penelitian Tindakan Sekolah dalam penelitian. Pengamatan dicoba waktu guru mengajar di kelas. Informasi yang digabungkan bisa berbentuk informasi pengurusan sekolah. Instrumen yang biasa digunakan merupakan lembar observasi, serta cacatan lapangan yang digunakan buat mendapatkan informasi dengan cara objektif yang tidak bisa terekam lewat lembar observasi, misalnya kegiatan pelajar selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, ataupun pentunjuk- petunjuk lain yang bisa digunakan bagaikan bahan dalam analisa serta untuk kebutuhan refleksi. Refleksi, peneliti menelaah melihat serta memikirkan hasil ataupun akibat dari aksi yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kertasari. Pemilihan tempat ini di mana penulis bertugas sebagai kepala sekolah di sekolah tersebut. Penelitian akan dilakukan pada bulan januari sampai dengan bulan april 2019 semester genap tahun pelajaran 2018/2019 di SMP Negeri 1 Kertasari dengan subjek penelitian adalah guru yang ada di sekolah ini, dan di ambil sampel sebanyak 33 orang guru. Indikator tujuan penelitian tindakan sekolah yang dicoba pada guru di SMP Negeri 1 Kertasari merupakan dalam tingkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport lewat pelatihan TIK. Hingga yang jadi indikator kinerja dalam penelitian ini merupakan pelatihan TIK bisa menjadi pendekatan yang efisien pada guru dalam meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport. Untuk mengukur kesuksesan penelitian ini, hingga indikator kinerja selanjutnya bila hasil penelitian ini dengan valid bisa meningkatkan kompetensi guru dalam( 1) merancang penilaian pengetahuan, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial,( 2) Menginput angka pengetahuan, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial,( 3) Menaruh metode deskripsi nilai, serta( 4) Mengirim nilai akhir. Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 171 Prosedur pelaksanaan penelitian pada Siklus 1 meliputi : Perencanaan Pada tahapan ini peneliti merumuskan serta menyiapkan: konsep agenda pelaksanaan tindakan, konsep penerapan pelatihan TIK, membuat lembar observasi, serta menyiapkan kelengkapan lain yang dibutuhkan dalam bagan analisa informasi. Pelaksanaan Penerapan pelatihan TIK Siklus I dilaksanakan selama 2 x pertemuan dalam sepekan. Penerapan tindakan pada dasarnya diselaraskan dengan setting tindakan yang sudah diresmikan dalam agenda pelaksanaan. Pengamatan Sesudah proses pelatihan TIK berakhir hingga dilakukan pengamatan sepanjang sepekan kepada guru. Observasi dicoba buat mengenali kenaikan kompetensi guru dalam penginputan penilaian E- Raport. Refleksi Refleksi ialah aktivitas menganalisa seluruh informasi ataupun data yang digabungkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, alhasil bisa dikenal sukses ataupun tidaknya tindakan yang sudah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan. Metode penerapan penelitian pada Siklus II meliputi : Perencanaan Pada langkah ini peneliti merumuskan serta mempersiapkan melakukan tindak lanjut siklus I, ialah dalam siklus II dicoba koreksi. Peneliti yang dalam perihal ini ialah kepala sekolah mencari kekurangan serta keunggulan pelatihan TIK. Keunggulan yang terdapat pada siklus I dipertahankan pada siklus II, sebaliknya kekurangannya diperbaiki. Peneliti menyiapkan lembar penilaian( evaluasi), lembar observasi buat mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian E- Raport. Pelaksanaan Penerapan Siklus II serta dilaksanakan 2 kali selama sepekan. Cara tindakan pada siklus II dengan melakukan pelatihan TIK bersumber pada pada pengalaman hasil dari siklus I. Dalam langkah ini peneliti melakukan tata cara yang diaplikasikan bersumber pada Tindakan pada siklus I, perbedaannya merupakan pada siklus II dilakukan dengan memberikan materi pada pelatihan TIK yeng lebih rinci. Pengamatan Setelah cara pelatihan TIK berakhir hingga dicoba observasi selama sepekan terhadap guru. Observasi dicoba buat mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian E- Raport. Ada pula yang di lihat pada siklus II serupa dengan yang dicermati pada siklus 1. Refleksi Refleksi ialah aktivitas menganalisa seluruh informasi ataupun data yang digabungkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, alhasil bisa dikenal sukses ataupun tidaknya tindakan yang sudah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan. Metode pengumpulan informasi dalam penelitian ini memakai 3 metode yaitu : Wawancara Wawancara ialah merupakan suatu obrolan langsung antara si peneliti dengan responden yang diawasi yang dilakukan dengan tujuan buat mendapatkan data yang diperlukan. Dalam penelitian inti peneliti memakai prinsip wawancara yang sifatnya terbuka yang dimaksudkan supaya peneliti tidak pergi dari apa yang lagi diteliti. Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 172 Untuk lebih menguatkan hasil wawancara peneliti melaksanakan cross check dengan melakukan wawancara pada guru dengan pengalaman mengajar yang berbeda yang lebih dari 10 tahun dan yang baru mengajar 3 tahun. Observasi Observasi merupakan pemantauan serta pencatatan yang sistematis kepada gejala- pertanda yang diawasi( Husaini Usman serta Purnomo Setiady Akbar, 2001: 54). Dari pengertian itu sudah jelas kalau pemantauan ialah pengamatan langsung kepada sesuatu aktivitas yang lagi dicoba. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti melaksanakan observasi dengan cara langsung kepada kompetensi guru dalam penginputan penilaian E- Raport. Metode ini dipakai buat memperoleh informasi yang teliti serta aktual. Obsevasi ini dilakukan secara berkelanjutan dengan mencermati suasana serta situasi yang terjalin di sekolah itu, maka akan didapat data yang sesuai dengan keinginan peneliti. Studi Dokumentasi Penelitian kualitatif tidak hanya menggunakan observasi serta wawancara dalam mencari sumber informasi, namun tengah perlu dilakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan dengan melihat, mencermati serta menganalisa dokumen- dokumen supaya bisa memantapkan hasil yang didapat dengan melaksanakan obsevasi serta wawancara. Peneliti melaksanakan penelitian pemilihan untuk digunakan sebagai bahan triangulasi buat pengecekan kesesuaian informasi. Menurut Nurul Zuriah( 2007: 168) dikatakan kalau instrumen penelitian ialah alat dukung untuk peneliti dalam mengakulasi informasi. Dalam melaksanakan penelitian, seseorang peneliti harus sanggup membuat instrumen sendiri termasuk menelaah indikator sejelas- jelasnya maka dapat diukur serta menghasilkan informasi yang diinginkan. Instruman yang dipakai peneliti dalam melaksanakan penelitian kualitatif merupakan sang peneliti itu sendiri karena diperlukan observasi langsung oleh peneliti untuk melihat subjek di lapangan. Sehingga, peneliti dapat melaksanakan observasi dengan cara mendalam. Dalam penelitian ini peneliti memakai instrumen penelitian dengan wawancara, observasi serta studi dokumentasi. Metode analisa informasi dalam penelitian kualitatif dicoba pada dikala pengumpulan informasi berjalan serta sehabis berakhir pengumpulan informasi dalam rentang waktu tertentu. Bagi Sugiyono( 2009: 246) kegiatan yang dicoba ialah informasi reduction, data display serta conclusion drawing/ verification. Data yang sudah didapat dari lapangan, setelah itu diolah supaya lebih simpel dengan cara( 1) Mereduksi informasi,( 2) Menyuguhkan informasi ataupun mendisplaykan informasi ataupun penyajian informasi yang dimaksudkan supaya gampang dimengerti apa yang terjalin sesungguhnya di lapangan, bisa merancang kegiatan berikutnya bersumber pada apa yang sudah dipahami( Sugiyono, 2009: 249).( 3) Penarikan kesimpulan, kesimpulan dalam penelitian kualitatif hendak bisa menanggapi kesimpulan permasalahan yang diformulasikan semenjak awal, namun mungkin juga tidak sebab kesimpulan permasalahan dalam penelitian kualitatif sedang bersifat sedangkan serta akan berkembang sesudah penelitian di lapangan. Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 173 HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Kompetensi Guru dalam Penginputan Penilaian e- raport ada 4 pandangan penilaian, antara lain: Tabel 1. Aspek Penilaian No Aspek yang dinilai 1 Guru mampu merencanakan penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual, dan sikap sosial 2 Guru mampu menginput nilai pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual, dan sikap sosial 3 Guru mampu menyimpan proses deskripsi nilai 4 Guru dapat mengirim nilai akhir Pra Tindakan Data awal pada pra tindakan penelitian yang yang diperoleh dari hasil observasi sikap guru dalam praktek penginputan penilaian e-raport hasilnya masih katagori “Cukup” dengan rata-rata aspek 1 (merancang penilaian wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) ialah 2, aspek 2 (menginput nilai wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta tindakan sosial) yakni 2, aspek 3 (menyimpan proses deskripsi nilai) yakni 1,75, dan aspek 4 (mengirim nilai akhir) yakni 1. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport masih sangat kurang yang sangat perlu peningkatan. Pelaksanaan Siklus I Perencanaan Pada perencanaan, peneliti melaksanakan program pelatihan TIK dalam meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan hal berikut: • Rencana agenda penerapan tindakan, • Rencana penerapan pelatihan TIK, • Membuat lembar pengamatan, dan • Mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data. Pelaksanaan Adapun pelaksanaan pelatihan TIK Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 15 dan 16 Maret 2019, yang bertempat di ruang Lab. Komputer. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: Jumat, 15 Maret 2019 1. Pembukaan 2. Cara login ke aplikasi e-Rapor 3. Merencanakan Penilaian Harian 4. Penyimpulan 5. Menginput Nilai 6. Menginput (PTS) dan (PAS) 7. Praktek penginputan penilaian e-raport Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 174 Pengamatan Setelah aktivitas pelatihan TIK berlangsung, peneliti berperan bagaikan supervisor yang bertugas mengamati kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport dengan memuat lembar supervisi yang sudah disusun saat sebelum melakukan aktivitas penelitian. Perihal ini dicoba untuk mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Refleksi Informasi penelitian tindakan sekolah yang didapat dari hasil observasi sikap guru dalam praktek penginputan penilaian e- raport pada siklus I bisa diamati pada diagram 1 di bawah ini: Gambar 1. Hasil Penilaian Siklus I Berdasarkan grafik 1 diatas hasilnya termasuk katagori “Baik” dengan rata-rata aspek 1 (merencanakan evaluasi wawasan, keterampilan, sikap spiritual, serta sikap sosial) ialah 2, aspek 2 (menginput angka wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) yakni 2, aspek 3 (menyimpan proses deskripsi nilai) yakni 1,75, dan aspek 4 (mengirim nilai akhir) yakni 1. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport sudah baik, akan tetapi perlu peningkatan. Dengan terdapatnya hasil pemantauan serta evaluasi pada aktivitas siklus I hingga peneliti melaksanakan refleksi. Dari refleksi kepada semua aktivitas pada siklus I, hingga ditemui sebagian halangan yang menyebabkan belum optimalnya kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport. Terdapat hambatan antara lain guru belum sepenuhnya mampu dalam menyimpan proses deskripsi nilai maksimal dan guru belum sepenuhnya bisa dalam mengirimkan nilai akhir. Hal ini terlihat oleh administrator sekolah aplikasi e-raport yang nilainya masih kosong dan mata pelajarannya tidak lengkap dan masih berwarna merah. Pelaksanaan Siklus II Perencanaan Pada perencanaan, peneliti melaksanakan program pelatihan TIK dalam meningkatkan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan hal berikut: Rencana agenda penerapan tindakan, Rencana penerapan pelatihan TIK, Membuat lembar pengamatan, dan Mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data. 0 0,5 1 1,5 2 Nilai rata- rata 1 2 3 4 Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 175 Pelaksanaan Adapun dilakukan pelatihan TIK Siklus II dilakukan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 22 dan 23 Maret 2019, yang bertempat di ruang Lab. Komputer. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: Jumat, 22 Maret 2019 1. Pembukaan 2. Menginput nilai wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial. 3. Praktek Menginput nilai pengetahuan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial. Sabtu, 23 Maret 2019 1. Pembukaan 2. Praktek penginputan penilaian e-raport Pengamatan Sesudah aktivitas pelatihan TIK berlangsung, peneliti berperan sebagai supervisor yang bekerja mencermati kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport dengan memuat lembar pengontrolan yang sudah disusun saat sebelum melakukan aktivitas penelitian. Perihal ini dicoba buat mengenali peningkatan kompetensi guru dalam penginputan evaluasi e-raport. Refleksi Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II bisa dipantsu pada grafik 2 di bawah ini: Gambar 2. Hasil Penilaian Siklus II Berdasarkan grafik 2 di atas sesudah dianalisis terdapat peningkatan kearah perbaikan yakni terletak pada katagori“ sangat baik”, dengan rata- rata angka pada aspek 1 (merancang evaluasi wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) ialah 3, pada aspek 2 (menginput angka wawasan, keahlian, sikap spiritual, serta sikap sosial) yakni 3, pada aspek 3 (menyimpan proses deskripsi nilai) yakni 2,75, pada aspek 4 (mengirim nilai akhir) yakni 2. Sedangkan untuk kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport, masing- masing juga terdapat peningkatan yang ke arah yang lebih bagus ialah: penilaian praktek penginputan penilaian e- raport terletak pada katagori“ sangat baik”. Dengan melihat hasil pada siklus II, hingga refleksi kepada hasil yang didapat peneliti pada siklus II ini merupakan terdapatnya kenaikan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam mengoperasikan aplikasi e-raport yang sudah menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Nilai rata- rata 1 2 3 4 Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 176 e-raport yang lebih baik. Sedangkan dari jumlah guru, 100% telah mencapai kriteria yang diresmikan. Bersumber pada hasil analisa serta ulasan siklus I serta siklus II itu di atas, hingga bisa disimpulkan jika: Ada peningkatan kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Informasi yang didapat dari observasi guru pada siklus II, sehabis dianalisis terdapat peningkatan kearah perbaikan ialah terletak pada katagori “sangat baik”, dengan rata- rata nilai pada aspek 1 yakni 3, pada aspek 2 yakni 3, pada aspek 3 yakni 2,75, pada aspek 4 yakni 2. SIMPULAN Hasil penilaian pra tindakan tentang kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport di dapatkan data bahwa guru belum mampu dalam penginputan penilaian e-raport. Data penelitian tindakan sekolah yang diperoleh dari hasil observasi sikap guru dalam praktek penginputan penilaian e-raport pada siklus I, hasilnya termasuk katagori “baik” dengan rata-rata aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, dan aspek 4 yakni 1. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport sudah baik, akan tetapi perlu peningkatan. Dengan terdapatnya hasil pemantauan serta evaluasi pada aktivitas siklus I hingga peneliti melakukan refleksi. Dari refleksi kepada semua aktivitas pada siklus I, hingga ditemui sebagian halangan yang menyebabkan belum optimalnya kompetensi guru dalam penginputan penilaian e-raport. Adapun hambatan-hambatan tersebut, antara lain : 1. Cara pengisian nilai e- raport tidak semudah hanya semata- mata memasukan nilai pada suatu kolom penilaian. Sebab e- raport memakai sistem penilaian Kurikulum 2013 di mana tiap Kompetensi Dasar (KD) mempunyai nilai wawasan, angka keahlian serta angka tindakan cocok Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 pasal 3. Nilai wawasan serta nilai keahlian diserahkan oleh guru mata pelajaran sebaliknya nilai tindakan diserahkan oleh guru binaan serta pengarahan. Sistem penilaian semacam itu hendak menghasilkan informasi penilaian sungguh banyak alhasil guru lumayan kebingungan serta kualahan kala memasukan nilai ke e- raport. Ditambah lagi sebagian guru yang telah lanjut umur alami kesulitan tidak cuma dalam penilaian tetapi pula dalam pemakaian aplikasi e- raport. 2. Pengisian e- raport juga menginginkan waktu semacam perihalnya pada pengisian rapor konvensional. Waktu pengisian e- raport diawali ketika Ujian Akhir Semester( UAS) berakhir dilaksanakan. Waktu yang diperlukan untuk memuat e- raport merupakan 10 hari saat sebelum rapor dibagikan. Pada batasan durasi itu seharusnya guru telah memasukan seluruh nilai murid. Nilai murid yang belum meraih KKM wajib mengikuti penerimaan remedial untuk pembetulan nilai sesuai Permendikbud Nomor. 23 Tahun 2016 artikel 9. Durasi yang diserahkan sekolah buat penataran remedial yakni 3 hari. Waktu durasi 3 hari buat pembelajaran remedi itu sangat singkat. Mayoritas guru membagikan pembelajaran remedi dengan metode murid diserahkan kewajiban buat menyelesaikan pertanyaan UAS yang serupa lagi. 3. Aplikasi e- raport ini serta memerlukan komputer yang bekerja selaku server serta penanganan ekstra. Menginginkan penindakan ekstra sebab terkait dengan perencanaan saat sebelum memasukan nilai serta sinkronisasi data e- raport dengan informasi Dapodik sesudah selesai pengisian nilai. Perihal teknis semacam ini akan jadi kian Vol.1 No.2 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i2.39 177 kompleks bila dibebankan pada guru, hingga dari itu diperlukan orang yang mampu menyelesaikan masalah teknis terkait e-raport. Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II, sesudah dianalisis terdapat peningkatan kearah perbaikan yakni terletak pada katagori“ sangat baik”, buat kompetensi guru dalam penginputan penilaian e- raport, masing- masing juga terdapat peningkatan yang ke arah yang lebih bagus ialah: penilaian praktek penginputan penilaian e-raport berada pada katagori “sangat baik. DAFTAR RUJUKAN [1] Arikunto. 2009. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media. [2] Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta. [3] Gibson, James. L.,Jhon M., Ivancevich dan James H.,Donnelly, Jr.,2008, Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Struktur, dan proses, terjemahan oleh Joerban Wahid, Erlangga, Jakarta [4] Usman, Husaini & Akbar, Purnomo Setiadi. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara. [5] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. [6] Zuriah, Nurul. 2007. Pembelajaran Akhlak serta Budi Akhlak dalam Perspektif Pergantian Mengagas program Pembelajaran Budi Akhlak dengan cara Kontekstual serta futuristik. Jakarta: PT Dunia Aksara.