Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 223 Received : 23-09-2020 Revised : 12-10-2020 Published : 03-11-2020 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PPKN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD Slamet SD Negeri 02 Wonokerto Kulon Pekalongan, Indonesia rahmanrokhimin@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKN dengan menggunakan media pembelajaran audio visual. Penggunaan media audio visual dapat membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien serta meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri 02 Wonokerto Kulon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 3,20, yaitu 83,48 dari siklus I menjadi 86,68 pada siklus II, dengan kriteria tingkat keberhasilan termasuk kategori B (Baik). Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran juga terjadi peningkatan dari 82,86 di siklus I menjadi 90,71 di siklus II atau naik 7,85 %. Persentase partisipasi siswa mencapai 90,71 % artinya pembelajaran dengan menggunakan media audio visual memiliki pengaruh terhadap partisipasi belajar siswa. Abstract: The purpose of this study was to describe the increase in student learning outcomes in PPKN learning using audio-visual learning media. The use of audio-visual media can make learning more effective and efficient and increase student participation in learning. This research is a classroom action research with the research subject of fifth grade students of SD Negeri 02 Wonokerto Kulon. The results showed that there was an increase in the class average value of 3.20, namely 83.48 from the first cycle to 86.68 in the second cycle, with the criteria for the level of success including category B (Good). Student participation in learning also increased from 82.86 in the first cycle to 90.71 in the second cycle, an increase of 7.85%. The percentage of student participation reaches 90.71%, meaning that learning using audio-visual media has an influence on student participation. Kata kunci: media pembelajaran, audio visual, ppkn mailto:rahmanrokhimin@gmail.com Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 224 PENDAHULUAN Pengajaran mata pelajaran PPKN di sekolah, khususnya di tingkat sekolah dasar dianggap masih kurang memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survei penulis di salah satu sekolah dasar, khususnya materi yang berkaitan dengan Keanekaragaman Suku dan Budaya Indonesia, yang mana terbukti bahwa dari 25 siswa terdapat 14 siswa yang mendapat nilai 5. Berarti ada sekitar 56% anak yang belum menguasai materi pembelajaran tersebut. Disamping itu guru dalam menerangkan kepada murid mengenai keanekaragaman suku dan budaya Indonesia cenderung hanya dengan cerita dan cerita itu sifatnya monoton. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa banyak siswa yang belum maksimal dalam menerima pelajaran, bahkan siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas yang menyebabkan siswa cepat bosan. Anak lambat sekali dalam menerima pelajaran. Akibat lambatnya penguasaan materi tersebut menyebabkan sebagian besar siswa setiap ulangan nilainya rendah. Dengan rendahnya nilai tersebut mengakibatkan belum tercapainya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang diharapkan. Penyebab terjadinya kondisi di atas antara lain metode yang digunakan, tidak tersedianya alat peraga, perhatian orang tua yang sangat kurang, gizi anak yang tidak diperhatikan dan juga lingkungan tempat tinggal siswa yang tidak mendukung, misalnya sering terjadi rob. Penyebab-penyebab di atas paling dominan adalah tidak tersedianya alat peraga, terutama alat peraga yang berhubungan dengan media audio visual. Media audio visual sangat menarik minat belajar siswa terhadap mata pelajaran yang akan disampaikan. Dengan memahami berbagai macam penyebabnya, maka dapat ditarik kesimpulan untuk memberikan suatu tindakan. Tindakan yang diberikan adalah memperbaiki dan membuat berbagai macam alat peraga. Alat peraga yang ditampilkan adalah media audio visual yang berkaitan dengan keanekaragaman suku dan budaya Indonesia. Dengan tindakan tersebut, diharapkan mampu memperbaiki proses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi siswa meningkat serta KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) dapat tercapai. Raharjo (1991) menyatakan bahwa visualisasi mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian. Media cukup banyak macamnya, Raharjo (1991) menyatakan bahwa ada media yang hanya dapat dimanfaatkan bila ada alat untuk menampilkannya. Ada pula yang penggunaannya tergantung pada hadirnya seorang guru, tutor atau pembimbing (Teacher independent ). Dari berbagai ragam dan bentuk media pengajaran, pengelompokan atas media dan sumber belajar dapat juga ditinjau dari jenisnya, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual, media audio visual, dan media serba aneka. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara bertahap, yaitu dengan dua siklus penelitian. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada SD Negeri 02 Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto kabupaten Pekalongan pada semester I tahun pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian PTK adalah siswa kelas V SD Negeri 02 Wonokerto Kulon. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran PPKn dengan materi keanekaragaman suku dan budaya Indonesia melalui media audio visual. Penelitian ini dirancang menjadi 2 siklus utama yaitu Siklus I dan Siklus II. Masing- masing siklus terdiri dari langkah-langkah perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Model penelitian ini merupakan bentuk kajian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan melalui tindakan agar dapat memperbaiki praktik pembelajaran. Penelitian tindakan merupakan strategi pemecahan 23 Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 225 masalah dengan tindakan nyata, kemudian merefleksikan hasil dari tindakan. Hasil dari tindakan tersebut selanjutnya dijadikan pertimbangan dalam pemilihan tindakan berikutnya. Dalam siklus I perlu adanya identifikasi yang jelas terhadap konsep-konsep yang akan diajarkan. Penelitian ini telah memenuhi kriteria tersebut, yakni memuat konsep mengenai metode pembelajaran dengan audio visual terhadap prestasi belajar siswa. Dengan penelitian ini juga dapat ditemukan kendala yang dihadapi guru dalam penerapannya, serta solusi apa yang diberikan. Apabila di dalam pelaksanaan siklus I masih belum berhasil maka dilanjutkan ke siklus II. Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada siklus II ini, tindakan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I guna mencapai target. Kegiatan pada siklus II juga melalui tahapan yang sama seperti siklus I, yaitu meliputi perencanaan tindakan (Planning), pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observation), refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu siswa dan guru. Data dari siswa berupa data hasil peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran PPKN dengan materi keanekaragaman suku dan budaya Indonesia melalui media audio visual. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (a) kuantitatif yang digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan prestasi belajar siswa dengan media audio visual menggunakan persentase (%) dan (b) kualitatif yang digunakan untuk memberikan gambaran hasil penelitian secara reduksi data, sajian deskriptif, dan penarikan simpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus 1 Tindakan siklus I dilaksanakan diawali dengan presensi siswa dan dilanjutkan dengan menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan peneliti memberi motivasi berupa pertanyaan tentang suku bangsa di Indonesia dan apersepsi. Siswa diminta membuka LKS dan buku yang sudah dimiliki, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan soal yang sudah ditentukan oleh guru dengan berkelompok. Dalam Siklus I, peneliti menyampaikan materi pokok dengan menggunakan metode ceramah bervariasi dan diskusi. Pada saat proses kegiatan belajar-mengajar, peneliti menggunakan media audio visual sebagai alat bantu untuk menarik siswa dalam meningkatkan motivasinya. Untuk mengakhiri dalam kegiatan inti ini, peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban dari hasil diskusi. Sebagai akhir dari tindakan dari siklus I, kegiatan pembelajaran ditutup dengan menyampaikan kesimpulan dari siswa yang disempurnakan oleh peneliti dan siswa melaksanakan tes formatif siklus I dengan jumlah soal 10 nomor dalam bentuk uraian. Peneliti juga menyiapkan silabus, skenario pembelajaran, gambar-gambar, tape recorder, instrumen pengamatan partisipasi siswa dan kinerja guru sesuai dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya. Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan pada diawali dengan presensi siswa dengan jumlah siswa hadir lengkap sejumlah 25 siswa, dilanjutkan dengan memberi motivasi yang berupa pertanyaan tentang pelajaran lalu untuk membangkitkan ingatan siswa. Kegiatan apersepsi, Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 226 salah satu siswa diminta menyebutkan macam-macam suku bangsa dan kebudayaan Indonesia dan dilaksanakan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran siklus II. Dalam kegiatan ini, peneliti menggunakan metode ceramah bervariasi dan diskusi, dibantu dengan media visual, yaitu dengan menggunakan gambar-gambar keanekaragaman suku dan budaya Indonesia yang lebih besar dan menarik beraneka warna. Langkah pertama, peneliti membentuk kelompok yang terdiri dari lima kelompok. Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang keanekaragaman suku dan budaya Indonesia. Dari hasil diskusi, masing-masing kelompok menyampaikan hasil yang disampaikan oleh salah satu siswa yang mewakili. Melalui bermacam-macam gambar peneliti menjelaskan tentang keanekaragaman suku dan budaya Indonesia. Kemudian, kegiatan inti ini diakhiri dengan memberi pertanyaan kepada siswa tentang keanekaragaman suku dan budaya Indonesia. Beberapa siswa ada yang berani menjawab bahkan ada yang berani maju ke papan tulis. Pada kegiatan penutup, siswa menyampaikan kesimpulan yang dipandu oleh peneliti. Selain itu, untuk mengetahui daya serap dan kemampuan siswa peneliti melaksanakan penilaian yaitu tes formatif siklus II dengan jumlah 10 soal dalam bentuk uraian. Berdasarkan data penelitian tindakan siklus I, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa setelah menggunakan media audio visual yang sederhana menunjukkan hasil belajar dengan nilai rata-rata kelas 83,48 dan ketuntasan klasikal 92 % dan partisipasi belajar siswa 82,86 %. Artinya, hasil capaian terhadap prestasi belajar dan partisipasi belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II. Dalam mendapatkan rata rata tersebut, peneliti berkolaborasi dengan guru sejawat yang terdiri dari dua orang untuk melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dan partisipasi belajar siswa. Dari pengamatan tersebut, diperoleh temuan antara lain (1) Dari pengamatan terhadap kinerja guru diperoleh skor 86 atau 86 % tergolong sangat baik, namun ada temuan- temuan yang perlu diperbaiki, yaitu kegiatan apersepsi perlu ditingkatkan, materi pembelajaran kurang direlevankan dengan realita kehidupan, penguasaan materi perlu diperdalam, dalam melaksanakan pembelajaran kurang menumbuhkan kebiasaan yang positif, pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran kurang menghasilkan pesan yang menarik, penilaian akhir masih kurang dengan kompetensi (tujuan), dalam penggunaan bahasa lisan maupun tulisan masih kurang jelas sehingga kurang bias dipahami siswa, dalam membuat rangkuman kurang melibatkan siswa, dan kurang dalam melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan; dan (2) Dari partisipasi belajar siswa diperoleh skor 80 atau 82,86 % artinya minat siswa terhadap pelajaran belum maksimal hal ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam mengemukaka pendapat masih rendah, kemampuan siswa dalam bertanya masih sedikit sekali, siswa kurang membangun ide, dan kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas juga masih kurang. Setelah peneliti menggunakan media audio visual yang lebih menarik dan bervariasi, pada tindakan siklus II telah nampak adanya peningkatan pada hasil belajar dan partisipasi belajar siswa pada materi yang disampaikan. Hasil belajar menunjukkan rata-rata 86,68 dengan ketuntasan klasikal mencapai 96 %, partisipasi belajar siswa mencapai 90,71 %. Melihat proses pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra atau kolaborator terhadap kinerja guru diperoleh skor 95 atau 95 %. Artinya ada peningkatan dari siklus I. Dari pengamatan terhadap partisipasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran diperoleh temuan antara lain kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat sudah bagus, kemampuan siswa dalam bertanya sudah banyak, beberapa siswa sudah bias membangun ide, dan kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas sudah bagus. Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 227 Berdasarkan pengamatan dari siklus I dan siklus II, ditunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual terlihat adanya peningkatan hasil belajar.Hal ini dapat diketahui dari table hasil tes formatif pada siklus I nilai rata-rata 83,48 menjadi 86,68 di siklus II atau persentase ketuntasan di siklus I dari 92 naik menjadi 96. Peningkatan ini tentunya tidak hanya dipengaruhi oleh media audio visual semata, namun ada beberapa faktor lain, antara lain usaha dari guru/peneliti dalam memperbaiki kinerja sesuai apa yang disarankan oleh pengamat/kolaborator. Artinya, tindakan yang dilakukan pada siklus I segala kekurangannya harus diperbaiki atau disempurnakan di siklus II. Dari hasil temuan oleh pengamat di siklus I, peneliti kurang apersepsi dalam menyampaikan pelajaran sehingga anak-anak dalam menerima pelajaran kurang terarah, dalam menyampaikan materi peneliti masih mendominasi sehingga siswa menjadi kurang aktif. Dalam diskusi kelompok peneliti kurang mendorong para siswa untuk tukar pendapat, sehingga sebagian besar kelompok terlihat pasif, siswa kurang berani menjawab pertanyaan dari peneliti. Hal ini sebaiknya peneliti harus bisa mendorong atau memotivasi para siswa agar suasana kelas menjadi lebih hidup. Dalam hal ini, penggunaan bahas lisan dan tulisan menurut pengmat penaliti masih kurang jelas sehingga siswa masih kurang memahami apa yang disampaikan.. Akibatnya ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang dan siswa belum bias mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Dianjurkan agar peneliti dalam menyampaiakan materi jangan terlalu cepat, suara dengan intonasi yang tepat dan lebih nyaring, juga dilengkapi dengan tulisan yang dapat membantu ingatan bagi siswa sehingga siswa dapat menyerap materi dengan baik dan mampu menarik kesimpulan dengan baik. Mengenai pengamatan media audio visual yang merupakan pokok dari penelitian ini, pengamat menilai bahwa media audio visual yang digunakan dalam siklus I kuranng menarik dan kurang bervariasi. Hal itu dikarenakan media yang digunakan oleh peneliti hanyalah berupa tulisan yang dibuat dari kertas manila dan gambar-gambar yang diambil dari buku- buku referensi yang kurang bervariasi serta menggunakan tape recorder yang sangat sederhana sehingga siswa merasa bosan dan perhatian terhadap materi yang diajarkan menjadi kurang. Maka usaha yang dilakukan peneliti pada siklus II adalah mencari gambar-gambar yang menarik dan bervariasi serta bentuknya diperbesar. Selain itu juga menggunakan tape recorder yang bisa mengeluarkan suara agak bagus. Pada siklus II, setelah peneliti melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan masukan, saran, dan pendapat dari pengamat/kolaborator dan teman guru yang lain, telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil refleksi dan pengamatan di kelas yaitu dengan banyaknya siswa yang antusias dalam mengikuti pelajaran dan sebagian besar mengalami di setiap aspek. Mereka lebih antusias untuk mengikuti pelajaran karena peneliti menggunakan media audio visual yang lebih menarik. Hasil penelitian siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam tabel berikut. Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 228 Tabel 1. Hasil Tes Formatif siklus I dan siklus II Kelas V. No. Rentang Nilai Kriteria Siklus I Siklus II Jml Siswa % Jml Siswa % 1. 2. 3. 4. 86 – 100 71 – 85 56 – 70 0 - 55 Baik sekali Baik Cukup Kurang 12 10 2 1 48 40 8 4 15 6 3 1 60 24 12 4 Jumlah 25 100 25 100 Hasil tes formatif siklus II pada table tersebut menunjukkan adanya penurunan pada rentang nilai 71 ke 85 (kriteria baik) ada 6 siswa atau penurunan 16 %. Sebaliknya pada rentang nilai 56 –70 (kriteria cukup) mencapai 3 siswa (12%) atau ada kenaikan 4% serta pada rentang nilai 86 –100 (kriteria baik sekali) mencapai 15 siswa (60%) atau ada kenaikan 12%. Disamping itu pada rentang nilai 0–55 (kriteria kurang) masih tetap tidak naik dan juga tidak turun. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan media pembelajaran yang disampaikan. Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas tes formatif di siklus II yaitu 86,68 dan sikus I yaitu 83,48, maka dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan 3,20, sementara bila dikonfirmasikan dengan kriteria tingkat keberhasilan termasuk kategori B (Baik). Tabel 2. Daftar Perkembangan Nilai Tes Formatif Aspek Siklus I Siklus II Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata – rata Tuntas Belajar ( N ≥ 65 ) Belum Tuntas Belajar ( N ≤ 65 ) 54 100 83,48 23 Siswa ( 92% ) 2 Siswa ( 8% ) 50 100 86,68 24 Siswa ( 96% ) 1 Siswa ( 4% ) Pengamatan terhadap partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di siklus II terlihat adanya peningkatan dari 82,86 % di siklus I menjadi 90,71 di siklus II atau naik 7,85 %. Menurut range Arikunto bahwa persentase di atas 66,67 % masuk dalam criteria yang tinggi. Jadi persentase partisipasi siswa mencapai 90,71 % artinya pembelajaran dengan menggunakan media audio visual memiliki pengaruh yang terhadap partisipasi belajar siswa. Tabel 3. Daftar perkembangan partisipasi belajar siswa Siklus I dan Siklus II Kelas V. Kriteria Siklus I Siklus II Tinggi ( 26 – 28 ) Sedang ( 23 – 25 ) Cukup ( 15 – 22 ) Rendah ( 8 – 14 ) Kurang ( 1 – 7 ) 0 22 3 0 0 9 16 0 0 0 Jumlah 25 25 Jumlah Skor 580 ( 82,86% ) 635 ( 90,71 ) Melihat adanya peningkatan dari unsur hasil belajar dan partisipasi belajar siswa sesuai dengan rencana yang telah ditentukan berarti tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti telah berhasil. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi penggunaan media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan materi Keanekaragaman Suku dan Budaya Indonesia kelas V SD Negeri 02 Wonokerto Kulon Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat diterima. Vol.1 No.3 2020 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v1i3.45 229 SIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran dan berdasarkan seluruh pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai tes formatif yang juga meningkat. 2. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat meningkatkan pertisipasi belajar siswa. 3. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat meningkatkan performan guru dalam mengajar. DAFTAR RUJUKAN [1] Adi, Satyo. 2008. Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap. Solo: CV. Bringin 55. [2] Djauzak, Ahmad. 1995. Atlas Indonesia, Dunia dan Budayanya. Jakarta : CV. Tarity Samodra Berlian [3] Ikhwan S.D M.Pd, dkk. 2008. Fokus Pkn Kelas V Semester 2 SD/MI. Kartosuro – Solo : CV. Sindhunata. [4] Karjono D, dkk. 2003. Kita Bisa Berbudi Baik Kelas 5 SD/MI. Bandung : Multi Pritindo Persada. [5] Oemar Hamalik. 1982. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito. [6] Parkin S.Pd, dkk. 2004. Taktis PKN Kelas V Semester 2 SD/MI. Solo : PT. Tri Manunggal Kurniajaya. [7] Siagian, Sherlina. 1991. Budaya Nusantara. Jakarta : CV. Swakarya. [8] Soeprapto, dkk. 1995. PKN Kelas 5 SD/MI. Jakarta : PT. Citra Lamtoro Gung Persada. [9] Wardani, I.G.A.K, dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. [10] Wardani, I.G.A.K, dkk. 2004. Peningkatan KemampuanProfesional. Jakarta : Universitas Indonesia. [11] Thayeb H.M.S, dkk. 2006 Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 5 SD/MI. Jakarta : Erlangga