Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 117 Received : 12-12-2020 Revised : 01-01-2021 Published : 15-01-2021 PENGGUNAAN KOOPERATIF PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 SARADAN Lilin Ekowati SMA Negeri 1 Saradan, Indonesia lilinekowati72@gmail.com Abstrak: Pembelajaran biologi bagi peserta didik masih sukar dipahami sehingga menjadi kurang senang belajar biologi . Hal ini dibuktikan dengan nilai pelajaran biologi masih banyak yang belum tuntas setiap ulangan harian. Peneliti sebagai guru biologi masih menggunakan pembelajaran tradisional, sehingga menjadikan peserta didik bosan dan kurang antusias. Dalam pembelajaran biologi seharusnya p e s e r t a d i d i k m e r a s a s e n a n g , a n t u s i a s , t e r l i b a t a k t i f s e h i n g g a d a p a t mengembangkan kreatifitasnya serta lebih dapat memahami materi dan mempunyai ketrampilan dalam menyelesaikan permasalahan biologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan ketuntasan belajar belajar peserta didik, dan mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran kooperatif Problem Posing. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Hasil siklus I terdapat 7 peserta didik mendapat nilai kognitif di bawah kriteria ketuntasan minimal atau terdapat 28% yang mengikuti remidi, dan terdapat 18 atau 72% peserta didik tuntas belajar. Pada siklus 2 terdapat 92% yang tuntas belajar. Data hasil respon peserta didik 25 siswa (100%) menyatakan sangat setuju dan memiliki kemauan yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran biologi kooperatif problem posing. Hasil pembelajaran problem posing di kelas menunjukkan layak digunakan yang di tandai dengan meningkatnya prestasi belajar peserta didik. Kata kunci: kooperatif problem posing; hasil belajar; materi ekosistem https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 mailto:lilinekowati72@gmail.com Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 118 PENDAHULUAN Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Kemendikbud. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran. Pembelajaran biologi bagi peserta didik masih sukar dipahami sehingga menjadi kurang senang belajar biologi . Hal ini dibuktikan dengan nilai pelajaran biologi masih banyak yang belum tuntas setiap ulangan harian, sehingga perlu metode pembelajaran yang lebih bervariasi. Salah satu indikator dari pembelajaran yang dilakukan di kelas berkualitas adalah tingginya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tingkat pemahaman masing-masing peserta didik dapat diketahui dari hasil belajar ( berupa nilai). Oleh sebab itu guru berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbagai cara seperti menggunakan berbagai strategi, metode, media pembelajaran agar peserta didik lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Pembelajaran biologi seharusnya peserta didik merasa sen ang, antusias, terlibat aktif sehin gga d apat mengembangkan kreatifitasnya serta lebih dapat memahami materi dan mempunyai ketrampilan dalam menyelesaikan permasalahan biologi. Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan. Koperatif Problem Posing merupakan pendekatan pembelajaran yang diadaptasikan untuk membangun pengetahuan (kognitif) dengan kemampuan peserta didik. Untuk memotivasi peserta didik berfikir kritis dan kreatif maka perlu menerapkan Model Problem Posing. Proses berfikir demikian dilakukan peserta didik dengan cara mengingatkan skemata yang dimilikinya dengan mempergunakannya dalam merumuskan pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar peserta didik melalui kooperatif Problem Posing dan respon peserta didik X M IP A 1 terhadap kooperatif Problem Posing. METODE Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X M IP A 1 SMAN I Saradan semester Genap tahun pelajaran 2018 / 2019 yang berjumlah 25 anak dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah, sebagian peserta didik memiliki minat rendah untuk mengikuti pelajaran yang di tandai ketidak aktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Biologi. Dipilihnya X M IP A 1 karena peneliti sebagai guru Biologi di sekolah tersebut. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Pebruari sampai dengan bulan April 2019. Data yang ingin diperoleh adalah sejumlah fakta dan keterangan yang digunakan sebagai bahan menentukan kesimpulan. Dalam pengumpulan data penelitian ini mencakup : 1) Lembar pertanyaan anggota kelompok, 2) Jawaban pertanyaan yang sulit dijawab, 3) Hasil observasi proses pembelajaran, 4) Jawaban dalam menyelesaikan soal post tes, 5) Angket respon peserta didik terhadap penggunaan model Problem Posing, 6) Catatan lapangan, 7) Dokumentasi. https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 119 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar : (1) LKPD (2) Lembar Angket. Apakah peserta didik sangat senang dan menarik dan tidak membosankan mempelajari Biologi, Apakah peserta didik sangat mudah memahami istilah – istilah biologi, Apakah peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar Biologi, Apakah peserta didik dapat berpikir lebih kritis , Apakah peserta didik dapat memiliki keberanian untuk mengeluarkan pendapat (3) Lembar Observasi Aktifitas pengajar dan Peserta didik : Lembar pengamatan aktifitas, tanya jawab, mengamati. Sedangkan aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran meliputi aktif menjawab pertanyaan guru, aktif menjawab pertanyaan guru setelah ditunjuk, aktif menjawab pertanyaan teman, aktif membantu menjawab pertanyaaan teman setelah ditunjuk, Aktif bertanya kepada guru. Metode peneliti yang digunakan adalah (1) ulangan akhir (post test) untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dapat dicapai dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Problem Posing . (2) aktifitas peserta didik dan guru dalam Problem Posing yang dilakukan dengan menggunakan : a) Lembar Observasi Aktifitas Guru dalam pembelajaran kooperatif Problem Posing dan b) Lembar Pengamatan peserta didik. (3) Metode Angket. Angket Respon Peserta didik ini langsung diberikan pada peserta didik. Respon peserta didik ini dapat di ketahui dengan menggunakan angket berupa daftar isi cek list (✓) dalam bentuk pertanyaan pertanyaan yang diisi oleh peserta didik. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah diskriptif kualitatif, Data yang di analisis ini adalah hasil ulangan ( tes akhir ) belajar biologi materi pokok ekosistem, data pengamatan keaktifan guru dalam mengelola KBM, data pengamatan , data Respon diperoleh melalui instrument angket diolah dengan tehnik analisis data deskriptif dalam bentuk presentasi. Hasil belajar peserta didik merupakan nilai akhir dari proses pembelajaran. Tahap-Tahap Penelitian Dalam penelitian ini yang ditempuh tahap pendahuluan dan tahap tindakan. Tahap Pendahuluan (Pra Tindakan). Pada tahap ini peneliti menyampaikan kepada peserta didik bahwa Kegiatan pembelajaran tentang pokok bahasan ekosistem akan dilakukan dengan menggunakan model Problem Posing. Siklus I dilakukan pada pokok bahasan ekosistem tentang komponen ekosistem interaksi antar komponen ekosistem dan tipe-tipe ekosistem Sedangkan siklus II dilakukan pada materi jaring-jaring makanan. Rincian fase diatas pertemuan I, (a) Menyiapkan silabus, Menyusun RPP, Mengatur peserta didik sesuai kelompok, terdiri dari 5 kelompok, Menyiapkan lembar kegiatan peserta didik, Menyiapkan lembar jawaban model problem posing, Menyiapkan soal, Menyiapkan format angket, Menyiapkan lembar aktifitas guru, Menyiapkan lembar pengamatan aktifitas peserta didik. (b) Pelaksanaan tindakan ini dilakukan kegiatan dengan materi pembelajaran tentang ekosistem. Pada proses pembelajaran siklus I, menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan menyampaikan pertanyaan –pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal yang telah dimiliki peserta didik, Kemudian dilanjutkan menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan, Peserta didik bergabung dalam kelompok yang telah ditentukan oleh guru, Guru membagikan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), Masing-masing kelompok mengerjakan LKPD, dengan membuat rangkuman materi sesuai tugas yang diberikan oleh guru, Setiap anggota kelompok ditugaskan membuat pertanyaan berkaitan dengan materi yang dirangkumnya, Setiap kelompok menulis 2 (dua) pertanyaan yang sulit dijawab oleh kelompok, https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 120 kelompok lain membantu mencari jawabannya, Guru menunjuk kelompok I mempresentasikan rangkumannya, yang lain menanggapi dan menjawab pertanyaan dari kelompok I, Peserta didik melaksanakan diskusi kelas, Guru memberi penguatan dari diskusi kelas , Guru memperbaiki miskonsepsi dan bersama peserta didik membuat kesimpulan, Guru mencatat semua temuan dalam proses pembelajaran, Guru membagikan soal post tes, peserta didik mengerjakan secara individu. Pada Siklus I pertemuan ke II peneliti melaksanakan ulangan harian siklus I konsep komponen ekosistem, interaksi antar komponen ekosistem dan tipe-tipe ekosistem. Pengamatan tindakan, Refleksi, dan Revisi. Rencana pada siklus ke II peneliti sudah membagikan materi untuk pertemuan berikutnya sehingga anak sudah mempelajari dirumah. Adapun tahap-tahap dimaksud yaitu : (1) refleksi pada siklus I, (2) Pelaksanaan tindakan dilakukan kegiatan pembelajaran. Pada Siklus II pertemuan ke II peneliti melaksanakan ulangan harian siklus II konsep jaring-jaring makanan. HASIL 1. Hasil penelitian terhadap ketrampilan guru dalam mengelola KBM dengan model pembelajaran problem posing dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Aktivitas Guru dalam KBM Pada pembelajaran kooperatif problem posing No Aspek yang Dicermati Penilaian Rata- rata Siklus 1 Siklus 2 I. II III Persiapan Pelaksanaan A. Pendahuluan 1. Menyampaikanindikator pencapaian 2. Memotivasi siswa 3. Mengkaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran terdahulu. B. Kegiatan Inti 1. Menyampaikan materi pelajaran 2. Memotivasi kerjasama antar siswa 3. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan 4. Berinteraksi dengan peserta didik dalam menemukan istilah-istilah biologi 5. Membimbing peserta didik mengerjakan LKPD dengan melihat pembelajaran problem posing 6. Mendorong dan membimbing peserta didik melakukan ketrampilan • mengajukan ketrampilan • menjawab/menanggapi pertanyaan • menyampaikan ide/pendapat • mendengarkan secara aktif • berada dalam tugas 7. Umpan balik/evaluasi C. Penutup 1. Membimbing peserta didik membuat kesimpulan 2. Memberikan penghargaan 3. Memberikan tugas rumah 3 3 3 3 2,5 3,5 3 2,5 4 3 3 2,5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3,5 3,5 4 4 3 3,5 3,5 3,5 3,5 3,25 3,25 3 3,25 4 3,25 3,25 3,25 4 3 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 121 IV. Pengelolaan Waktu Suasana Kelas • Berpusat pada peserta didik • Peserta didik antusias • Guru antusias 3 3 3,5 4 3,25 3,5 Jumlah Rata-rata 49 3,06 59,5 3,72 54,2 3,9 Keterangan: 0,0 – 1,0 tidak baik 1,1 – 2,0 kurang baik 2,1 – 3,0 cukup baik 3,1 – 4,0 baik Dari tabel di atas diketahui bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran problem posing pada siklus 2 meningkat dibanding pada siklus 1. Pada siklus 1 rata-rata seluruh aspek yang diamati mendapat skor 3,06 meningkat menjadi 3,72 pada siklus 2. Dan secara umum kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif problem posing dapat dikategorikan baik. 2. Hasil penelitian terhadap aktivitas peserta didik terhadap pembelajaran kooperatif problem posing Tabel 2. Keaktifan Peserta didik dalam KBM: Siklus 1 No Pengamatan Jumlah peserta didik selama 30 menit ke-1 Jumlah peserta di selama 30 menit ke-2 Jumlah peserta didik selama 30 menit ke-3 1. 2. 3. 4. 5. Aktif menjawab pertanyaan. Aktif menjawab pertanyaan guru setelah ditunjuk. Aktif menjawab pertanyaan teman. Aktif membantu menjawab pertanyaan teman setelah ditunjuk. Aktif bertanya kepada guru. 3 4 4 3 2 4 2 6 3 1 6 2 2 3 1 Siklus 1 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan selama KBM berlangsung diperoleh observasi terhadap keaktifan peserta didik sebagai berikut: Pada 30 menit ke-1 maupun 30 menit ke-2 dan 30 menit ke-3 bahwa peserta didik sudah berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, ditunjukkan adanya jumlah peserta didik yang bertanya maupun menjawab pertanyaan guru. https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 122 Tabel 3. Keaktifan Peserta didik dalam KBM: Siklus 2 No Pengamatan Jumlah peserta didik selama 30 menit ke-1 Jumlah peserta didik selama 30 menit ke-2 Jumlah peserta didik selama 30 menit ke-3 1. 2. 3. 4. 5. Aktif menjawab pertanyaan guru. Aktif menjawab pertanyaan guru setelah ditunjuk. Aktif menjawab pertanyaan teman. Aktif membantu menjawab pertanyaan teman setelah ditunjuk. Aktif bertanya kepada guru. 4 7 10 6 3 11 6 8 5 2 6 9 4 8 5 Siklus 2 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan selama KBM berlangsung diperoleh observasi terhadap keaktifan peserta didik sebagai berikut: Pada 30 menit ke-1 maupun 30 menit ke-2 dan 30 menit ke-3: jelas terlihat perubahan sikap peserta didik yang menjadi lebih aktif, responsif, yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah peserta didik yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan guru. Hasil penelitian terhadap ulangan harian pada siklus 1 dan 2: Tabel 4. Hasil Nilai Ulangan Harian pada Siklus 1 dan 2 No Nilai Siklus 1 Siklus 2 1. 2. 75 – 100 0 – 74 18 7 22 3 Jumlah siswa 25 25 Gambar 1. Ketuntasan Hasil Belajar 0 5 10 15 20 25 30 Nilai Siklus 1 Siklus 2 Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Siswa https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 Vol.2 No.1 2021 ISSN: 2745-6056 e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78 123 Hasil tindakan yang dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar juga tercermin dari hasil analisis angket yang diberikan pada akhir siklus 2 dan diisi oleh 25 peserta didik kelas X MIPA1 angket tersebut berisi tentang penggunaan pembelajaran problem posing sebagai salah satu alat pembelajaran kooperatif problem posing. Dari hasil angket penelitian ternyata 25 peserta didik (100%) menyatakan sangat setuju memiliki kemauan yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran biologi kooperatif problem posing; 24 peserta didik (96%) sangat setuju pembelajaran biologi dengan kooperatif problem posing sangat menarik dan tidak membosankan; 23 peserta didik (92%) sangat setuju pembelajaran biologi dengan kooperatif problem posing sangat membantu mempermudah memahami istilah biologi, 2 peserta didik (8%) setuju; 22 peserta didik (88%) setuju pembelajaran biologi dengan kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar, 3 peserta didik (12%) sangat setuju; 17 peserta didik (68%) setuju pembelajaran biologi dengan kooperatif problem posing sangat menyenangkan, 7 peserta didik (28%) sangat setuju, 1 peserta didik (4%) tidak setuju; 14 peserta didik (56%) pembelajaran biologi menggunakan kooperatif problem posing dapat membantu berpikir lebih kritis, 6 peserta didik (24%) sangat setuju, 3 peserta didik (12%) tidak setuju, 2 peserta didik (8%) sangat tidak setuju; 13 peserta didik (52%) pembelajaran biologi dengan kooperatif problem posing dapat memiliki keberanian untuk mengeluarkan pendapat, 3 peserta didik (12%) sangat setuju, 7 peserta didik (28%) setuju, 2 peserta didik (8%) sangat tidak setuju. Dengan hasil seperti di atas penggunaan kooperatif problem posing sebagai model pembelajaran yang terbukti cukup efisien dan dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Penggunaan perlu diteruskan untuk mempelajari pokok bahasan berikutnya agar keadaan yang membaik ini tidak terhenti. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis data, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: bahwa hasil nilai ulangan harian dapat ditingkatkan melalui pembelajaran kooperatif problem posing sebagai model pembelajaran biologi. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan siklus pertama dan kedua, peneliti mengajukan saran sebagai berikut: (1) Sebaiknya guru tidak menganggap bahwa dirinya satu- satunya sumber pemberi dan penyaji informasi bagi siswa, (2) Pembelajaan problem posing seyogyanya tidak hanya dipakai pada pembelajaran biologi saja, tetapi juga pada pembelajaran lain. (3) Pembelajaran kooperatif problem posing seyogyanya dipakai dalam pembelajaran sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. DAFTAR RUJUKAN Azwar Saifudin (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogjakarta : Pustaka Belajar. Chotimah. 2007. Model-model Pembelajaran untuk PTK. Malang : SMA Laboratorium UM. Gregory A. Kimble. 1980. Principle of Genaral Psychology. New York. Marjohan. 1988. Panduan Mengajar Buku An Introduction to Sociolinguistics. Jakarta : Diva Press. https://doi.org/10.47387/jira.v2i1.78