Microsoft Word - 09-Aris.docx Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 467 Received : 13-03-2021 Revised : 01-04-2021 Published : 15-04-2021 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEKNOLOGI BAHAN BERBASIS PROJECT BASE LEARNING Aris Puja Widikda1, Dwi Sativa Putri2 1Prodi Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri AKSI Rembang, Indonesia 2Prodi Teknik Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Industri AKSI Rembang, Indonesia widikda@gmail.com Abstrak: Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk (1) mengembangkan modul pembelajaran teknologi bahan berbasis project based learning (2) untuk mengetahui bagaimana kevalidan, kepraktisan dan efektifitas modul pembelajaran teknologi bahan berbasis project based learning. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) modul pembelajaran yang dihasilkan telah melalui berbagai tahap validasi dengan kategori rata-rata sangat valid dengan persentase rata-rata 93%, (2) pada praktikalitas modul pembelajaran berbasis Project Based Learning secara keseluruhan sangat praktis dengan persentase rata-rata 84%, (3) modul pembelajaran yang dikembangkan efektif digunakan dengan analisis time series 24% pengaruh perlakuan terhadap nilai ketuntasan klasikal mahasiswa meningkat dan didapatkan dari uji gain score 0,48 dengan kategori uji gain sedang. Pengembangan modul pembelajaran dalam penelitian ini merupakan penyempurnaan dari penelitian- penelitian problem solving yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya lebih berorientasi pada peningkatan kemampuan kognitif peserta didik, sedangkan dalam penelitian ini juga meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam kegiatan proyek. Kata Kunci: modul pembelajaran; teknologi bahan; pembelajaran berbasis proyek Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 468 PENDAHULUANk Pendidikanimerupakan..salahksatugbentuk..dari..perwujudan.kebudayaankmanusia.yan g dinamis. Tingkat pendidikanh masyarakat juga dapat menentukan tingkat kemajuan negara. Untuk menciptakan suatu. Negarai yang. maju diperlukan. Sumber. Daya. Manusia. (SDM) yang dinamis,.gberkualitas,.lberbudi.jpekerti,. memilikikketerampilan dan. rasa. tanggungi jawab. terhadapl lingkungan, bangsai.dan.negara. Salahi satu lembaga pendidikani tinggiiyang menyelenggarakan pendidikan vokasi.adalah akademi Komunitas. Akademi Komunitas menyelenggarakan program pendidikan Diplomai.Satun(D-1) dan/atau DiplomalDua (D-2). Pendidikan Akademi Komunitas diselenggarakani merupakan satu atau ibeberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang bermuatan kebutuhan khusus/lokal konten ataui untuk memenuhi kebutuhan kompetensi khusus. Sesuai dengan potensi di daerah Kabupaten Rembang dimana di daerah ini terdapat pabrik semen, Teknik Operasi Mesin dan peralatan Industri adalahi salah satu Program Studi yangi ada di Akademi Komunitas Semen Indonesia Rembang. Mata kuliah Teknologi Bahan merupakan mata kuliah Program Studi TekniklOperasi Mesini dan.Peralatan Industri. Berdasarkan pengalaman dan observasi penulis di lapangan mahasiswa belum mampu menerapkan konsep Teknologi Bahan pada pembelajaran dan kegiatan di industri semen. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menerapkan konsep Teknologi Bahan juga terlihat dari rendahnya hasil belajar mahasiswa. Hal itu terlihat dari tingkat pencapaian nilai di atas 70 masih di bawah 50% setiap semesternya. Dari analisa yang dilakukan, ditemukan beberapa penyebab terjadinya permasalahan tersebut antara lain latar belakang pendidikan mahasiswa, kurang optimalnya perangkat pembelajaran yang tersedia dan metode pembelajaran masih didominasi metode ceramah. Berbagai keadaan tersebut memicu timbulnya kebosanan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar mereka. Pengembangan modul pembelajaran teknologi bahan berbasis Projecti Based Learning merupakani salah satul alternatif yang dirasa tepat dan bisa dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut. Pengembangan modul pembelajaran Teknologi bahan diawali dengan pengembangan Rencana Pembelajaranl.Semester.(RPS) dan Satuan.Acarai.Perkuliahan (SAP). Pengembangani.modul pembelajaran teknologi bahanmberbasis proyek merupakan alternatif yang dipilih untuk membantu dosen dalam rangka menciptakan pembelajaran yang berbasis proyek. Kegiatan pengembangan ini juga dapat memberikan sebuah gambaran referensi untuk dosen agar dapat membuat dan mengembangkan sendiri sebuah modul pembelajaran. Disamping itu penggunaan modul juga dapat membantu pengembangan kemampuan mahasiswa dalam berkarya dalam pembuatan proyek. Selain itu mahasiswa juga akan mampu menemukan serta menghubungkan sebuah konsep satu dengan sebuah konsep yang lain sehingga tercipta sebuah pembelajaran yang bermakna. Berdasarkan dari permasalahankyang telah.diuraikangdi atas, peneliti.tertarik untuk melakukanhpenelitian ini dengani judul.β€œPengembangan Modul PembelajaranyTeknologi Bahan Berbasis Project Based Learning”. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 469 METODE Penelitianminii adalahl penelitianwpengembangan (Researchl andwDevelopment). Penelitian ini. dilaksanakan guna mengembangkan.modul pembelajaran.mata kuliah Teknologi Bahan. Pengembanganimodel pembelajaran yang digunakanjdi dalam penelitian ini menggunakan Modeli ADDIE (Analysis-iDesign-iDevelop-iImplement-iEvaluate). Penggunaan model..ini didasarkan atas pertimbangan model ini dianggap cocok untuk pengembangan produk instruksionalj yang diharapkan tepatk sasaran dan diharapkan sangat membantuwdalam pengembangank pembelajaranh bagi pengajar/dosen. 1. Uji Coba Uji coba produk dilaksanakan ketika produk yang dihasilkan sudah dinyatakan valid. Tingkat validitas produk yang dihasilkan ditentukan berdasarkan hasil validasi..yang dilakukan..oleh validator yang ahli..di bidangnya. Uji validitas dilakukan dengan pengisian angket oleh pakar bidang Teknologi Bahan dan pakar bahasa. Modul pembelajaran yang sudah valid diujicobakan secara terbatas pada Akademi Komunitas Semen Indonesia Rembang. Uji coba terbatas dilakukan terhadap mahasiswa Semester I (satu) Prodi Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri. Ujicoba ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepraktisan dari perangkat yang dikembangkan sehingga dapat diketahui sejauh mana kemudahan penggunaan perangkat ini. Data dikumpulkan melalui lembar lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran berdasarkan SAP dengan PJBL dan angket. Uji coba field test dilakukan oleh dosen Teknologi Bahan di lembaga tersebut untuk melihat praktikalitas dan efektifitas produk yang telah dikembang kanterhadap..kemampuan..pemecahan masalah teknologi bahan. 2. SubjekiUjilCoba Subjekluji cobakyang terlibato pada penelitian pengembangan modul pembelajaran dengan..pendekatan Project Based..Learning ini adalah mahasiswa semester I (satu) Prodi Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri AKSI Rembang. Subjek..Uji coba dilakukan dalam satu kelas yang terdiri..dari 15 orang mahasiswa. 3. JenislData Jenishdatah yangj diambilk dari penelitianmini adalahwdatakkualitatifedan kuantitatif. Datah kualitatifi.didapatkan daril..lembar..observasi, hasil wawancarailpada saatwujii coba, yang berupai informasi tentangpmasukan, informasi tentang komentar, informasi tentang kritikidan informasi tentang isaran. Sedangkan datai..yang bersifat kuantitatif..didapatkan dari data lembar instrument validasi, data hasil instrument angket, data hasil lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran derdasarkan SAP dengan pendekatan PjBL dan tes hasil kemampuan penerapan konsep teknologi bahan dalam kegiatan di industri semen. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 470 Instrumen data yang digunakan harus valid, praktis, dan efektif. Instrumen validitas, praktikalitas dan efektifitas yang dikembangkan sebelum digunakan harus divalidasi terlebih dahulu oleh pakar pendidikan Teknologi bahan dan pakar bahasa. 4. InstrumenhPengumpulani Data Instrumenjyangi digunakanl dalamlpengumpulan data pada penelitian adalah instrumen pada tahap define, instrumen validasi, instrumen praktikalitas dan dengan instrumen efektifitas. Tabeli1. Instrumeni.PengumpuliData Kriterial Instrumeni Validu Lembarkvalidasi RPS dan SAP Lembar validasi modul pembelajaran Praktis Angket tanggapan dosen tentang praktikalitas perangkat Angket tanggapan mahasiswa tentang praktikalitas modul Efektif Lembar penilaian pengetahuan Lembar penilaian sikap Lembar penilaian keterampilan 5. TeknikwAnalisismData Teknik analisis pada..penelitian yang dilakukann.untuk..mengetahuij tingkat validitas dan..kepraktisan modul yang dikembangkan. Data dari hasil..penelitian dilanjutkan dengan analisis menggunakanuteknikLanalisis data deskriptifI untuk memperoleh nilai rata-ratanya dan persentasenya. 1) AnalisisgValiditas Analisis dilakukan dengan menggunakan metode skala Likert dengan langkag berikut: a) Menentukan skor untuk setiapijawaban; 4,.= SangatuSetuju (SS) 3,.= Setujug(S) 2,.= Tidakbsetuju (TS) 1,.= SangateTidakt Setuju (STS) b) Hasil.validasi Hasil validasi dari validatori terhadap..aspek-aspek yang dinilai disajikanl..dalam bentukntabel. Selanjutnya ditentukan rata-rata..skori dengan menggunakan rumus berikuti π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿ = π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘™π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘₯ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ (100) (Dimodifikasi dari Riduwan,2009:89) Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 471 Kriteria untuk mendapatkan tingkat validitas modul menggunakan kriteria seperti pada table berikut Tabel12. KriteriajValiditas Interval Kategori 01- 20 Sangatftidakdvalid 211- 40 Tidaklvalid 411- 60 Kurangjvalid 611- 80 Validi 811- 100 Sangativalid (Dimodifikasi darimRiduwan, 2009: 89) 2) AnalisismKepraktisan Angket respon mahasiswa disusun menurut skala likert. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arikunto (2012) setiap pernyataan mendapat nilai: a) Skori4 =.SangatfSetuju (SS) b) Skori3 =.Setuju (S) c) Skori2 =.TidakdSetuju (TS) d) Skori1 =.SangatjTidakiSetuju (STS) Nilai praktikalitas modul didapat dengan persamaan berikut: π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿ = π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘₯ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ (100) Kategori kepraktisan menggunakan klasifikasi seperti pada.berikut: Tabel 3. Tingkat..Kepraktisan Interval Kategori 01- 20 Sangathtidakkpraktis 211- 40 Tidakjpraktis 411- 60 Kuranggpraktis 611- 80 Praktisi 811- 100 Sangathpraktis (DimodifikasimdariiRiduwan, 2009: 89) 3) AnalisismEfektifitas Dalam penelitian ini menggunakan desain time series untuk melakukan analisis efektifitas modul. Kelompok yang digunakan dalam penelitian ini hanyammenggunakanmsatu kelompok saja, tidak menggunakan kelompok kontrol. Kemungkinan dari hasilmpenelitian ini disajikan pada Gambar berikut ini: Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 472 Gambarh1. BerbagaigKemungkinan dari HasilwPenelitian yang Menggunakan Design TimehSeries Peningkatan hasilcbelajar peserta didik dapat ditentukan denganfdmenggunakan rumus gaintiscore. Ujibgain dilakukan dengandmenggunakan hasil dari hasilspretest dan posttestwyang telah dilakukan. Hake (1991:1) menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik berupa dianalisis dengan menggunakanjrindeks gain ternormalisasi. π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘”π‘Žπ‘–π‘› (𝑔) = π‘π‘œπ‘ π‘‘π‘‘π‘’π‘ π‘‘ βˆ’ π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘ 100 βˆ’ π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘ interpretasi perolehan indeks gain padaktabel: Tabelh4. Kategori Efektivitas Produk Nilai G Interpretasi G >10,7 Tinggid 0,31≀ G ≀10,7 Sedangg G ,< 10,3 Rendahk (DimodifikasidHake,11999:1) HASILf Validasi Perangkat 1) Validitas RPS RPS dirancang aturan dan format penyusunan RPS yang ditetapkan oleh Kemenristek Dikti Direktorat Jenderal pembelajaran dan Kemhasiswaan. Perancangan RPS memuat komponen-komponen Projek Based Learning. RPS yang sudah dirancang kemudian divalidasi. HasilhValidasi RPS dapatkdilihatspada Tabeltberikut: Tabeld5. Validasic RPS Validator Nilai Validitas (%) Kategori 1 89 Sangat valid 2 89 Sangat valid 3 91 Sangat valid Dari Tabel 5. Terlihat bahwa validasi RPS dengan kategori sangatmvalidgidengan persentase rata-rataysebesar 90% Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 473 2) Validitas SAP SAP yang sudah selesai disusun divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam pembelajaran. SAP dapat digunakan jika sudah dinyatakan valid oleh validator. Hasi validasi SAP oleh 3 (tiga) orang validator dapattidilihat pada tabel. Tabell6. Validasi SAP Validatoru Nilai Validitas (%) Kategori 11 93 Sangat valid 21 90 Sangat valid 31 94 Sangat valid Dari Tabel 6 didapat hasil validasi SAP beradampadawkategorimsangat valid dengan persentasebrata-rataesebesar 92%. 3) Validitas Modul Pembelajaran Validasi modul pembelajaran ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek isi, konstruksi dan tata bahasa yang digunakan; Hasilevalidasi modul pembelajaran Teknologi Bahan dapatfidilihat padahtabel berikut Tabels7. HasilhValidasiyModuluPembelajaran Validatort Nilai Validitas (%) Kategori 1 93 Sangat valid 2 94 Sangat valid 3 92 Sangat valid Dari tabel 7 terlihat bahwa validasi dari modul dengan kategori sangat validmmemiliki persentaseerata-rata sebesar 93%. Praktikalitas Perangkat 1) Praktikalitas Perangkat oleh Dosen Uji praktikalitas perangkat pembelaaran dilakukan oleh dosen yang mengajar di Akademi Komunitas Semen Indonesia. Hasil uji kepraktisan perangkat dari dosen disajikan pada table berikut Tabel 8. Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran dari Dosen Praktisi Nilai Praktikalitas (%) Keterangan 1 83 Sangat praktis 2 83 Sangat praktis 3 87 Sangat praktis Dari Tabel 8. Terlihat bahwa hasil praktikalitas dari perangkat pembelajaran oleh dosen beradabpada tingkat sangat praktisfdengan nilaifrata-rata sebesar 84 %. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 474 2) Praktikalitas Perangkat oleh Mahasiswa Uji praktikalitas Modul Pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa yang menggunakan modul dalam pembelajaran. jumlah mahasiswa yang melakukan uji praktikalitas sebanyak 15 orang. Hasi uji praktikalitas oleh mahasiswa disajikan pada table berikut Tabel 9. Hasil Penilaian Praktikalitas Perangkat Pembelajaran oleh Mahasiswa Mahasiswa Nilai Praktikalitas (%) Keterangan 1 82 Sangat praktis 2 83 Sangatgpraktis 3 82 Sangatdpraktis 4 85 Sangatkpraktis 5 90 Sangatbpraktis 6 83 Sangatepraktis 7 82 Sangatxpraktis 8 85 Sangatepraktis 9 87 Sangathpraktis 10 87 Sangathpraktis 11 82 Sangatkpraktis 12 82 Sangatdpraktis 13 88 Sangatnpraktis 14 92 Sangatupraktis 15 90 Sangatdpraktis DarieTabel 9 terlihatrbahwa nilai praktikalitas dari modul pembelajaran denganpkategori sangat praktis dengan persentase rata-rata sebesar 85%. Efektifitas Peragkat Efektifitas perangkat berbasis Project Based Learning pada mata kuliah Teknologi bahan ditinjau dengan dua cara yaitu: 1) Efektifitas ditinjau dari ketuntasan klasikal menggunakan analisis time series Pada analisis ini dilakukan peninnjauan dari rata-rata nilai mahasiswa selama empat kali pertemuan sebelum menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dengan rata- rata nilai mahasiswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek. Tabel 10. Nilai Pretest dan Posttest No Tes Nilai Rata-rata Keterangan 1 O1 45,33 Tidak tuntas 2 O2 48,20 Tidak tuntas 3 O3 50,87 Tidak tuntas 4 O4 53,73 Tidak tuntas 5 O5 70,87 Tuntas 6 O6 72,53 Tuntas 7 O7 74,80 Tuntas 8 O8 76,20 Tuntas Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 475 Nilai pretest dan posttest pada Tabel 10 dapat dilihat pada Gambar berikut: Gambare2. Data NilairPretestddan Posttest Berdasarkandhasilganalisis data yang diberikan pada tabel 10, didapatkanehasil pretesthyangqbaik yaiturO11= O21= O31= O4kdankhasilsperlakuanwyang pbaik, yaitu O51=lO61=iO71=iO8. Tabel 11. Hasil Perhitungan Besar Perlakuan Mahasiswa No Pretest Rata-rataji Nilai Posttest Rata-ratai Nilai Pengaruh Perlakuan Persentase 1 O1 45,87 O5 70,20 0,24 24% 2 O2 48,33 O6 72,40 0,24 24% 3 O3 50,87 O7 74,80 0,24 24% 4 O4 53,60 O8 77,13 0,24 24% Rata-rata 0,24 24% Besarnyampengaruhgperlakuaneadalah (O5 =iO61=lO71=lO8) - (O11=iO21=iO3 =iO4) sehingga persentase kenaikan ketuntasan belajar mahasiswa sebesar 24%. 2) Efektifitas ditinjau dari perbedaan hasil uji gain score Hasil analisis data hasilmbelajar mahasiswawmenggunakan modul pembelajaran berbasis PjBL padaumata kuliaheteknologi bahan menggunakan uji gain score didapatkan nilai 0,48 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis uji gain score dapat disimpulkanmbahwa modul pembelajaranhberbasis proyek yang dikembangkanepada mata kuliah Teknologi Bahan efektif untuk digunakan. PEMBAHASAN Sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini bahwa penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimanakah tingkat validitas, praktikalitas dan efektifitas modul pembelajaran yang disusun. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan didapatkan bahwa validitas RPS, SAP dan modul pembelajaran yang disusun dikategorikan sangat valid. Hasil tersebut didapatkan berdasarkan analisis menggunakan skala Likert (Riduwan, 2009:89). Tingkat 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8 Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 476 kepraktisan modul pembelajaran juga dikategorikan sangat valid. Tingkat kepraktisan modul dini didapatkan dari praktisi yaitu dosen dan mahasiswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan skala likert. Modul pembelajaran juga dinyatakan efektif untuk digunakan dalam mengatasi permasalahan dalam pembelajaran sebelumnya. Hal ini sesuai dengan analisis data yang dilakukan menggunakan analisis time series dan uji gain score. Dari analisis time series didapatkan nilai O11=iO21=iO3 =iO4 dan O5 =iO61=lO71=lO8 dengan kenaikan ketuntasan belajar mahasiswa sebesar 24%, sedangkan dari uji gain score didapatkan indeks gain dengan kategori sedang. Penelitian ini merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari penelitian-penelitian berbasis problem solving yang telah dilakukan oleh penulis sebelumnya, antara lain: 1. Dina Amsari (2013) yang berjudul β€œPengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keyakinan (Belief) Matematika Peserta didik Kelas IX SMP Negeri 1 Bayang”. Penelitian ini memperlihatkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis lakukan adalah pada model pembelajaran yang digunakan dan output yang dihasilkan, dimana pada penelitian ini hanya meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. Sedangkan pada pembelajaran berbasis proyek yang penulis lakukan juga dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa. 2. Zulfa Yanroza (2012) melaksanakan penelitian yang berjudul β€œPengembangan Lembar Kegiatan Peserta didik Dengan Contextual Teaching and Learning pada Materi Lingkaran di SMP”. Hasil dari penelitian ini adalah LKPD yang dihasilkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada efektivitas Lembar Kerja Peserta Didik. Pada penelitian ini efektivitas LKS/LKPD dilihat berdasarkan hasil belajar peserta didik, sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan efektivitas modul pembelajaran dilihat dari peningkatan skill mahasiswa dalam memecahkan masalah. 3. Sari Wirdaningsih (2017) melaksanakan penelitian yang berjudul β€œPengembangan SAP dan LKPD Matematika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Aktivitas Peserta Didik kelas XI IPA SMA”. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa LKPD yang dihasilkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan aktivitas peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada model pembelajaran yang digunakan dan adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa berupa proyek. Dengan kata lain pembelajaran ini tidakhanya meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa tapi juga keterampilan. Penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran mata kuliah teknologi bahan yang dikembangkan ini sangat baik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan menganalisa materi pelajaran. Selain itu, perangkat pembelajaran ini juga sangat membantu mahasiswa dalam menerapkan konsep teknologi bahan dalam pemecahan masalah nyata di Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 477 dunia industri. Penggunaan perangkat pembelajaran ini dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam memahami,menerapkan konsep dan melaksanakan proyek, sehingga juga meningkatkan hasil belajar dan keterampilan mahasiswa. Penggunaan perangkat pembelajaran ini juga dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam bekerja sama, berdiskusi, menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat orang lain. Selain ini mahasiswa juga akan terlatih untuk menyajikan hasil diskusi dan proyek mereka dalam bentuk tulisan ilmiah. Penggunaan perangkat ini juga akan membantu dosen dalam menjalankan proses pembelajaran. Peranan dosen sebagai tutor dan mediator sangat terlihat dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini. Untuk lebih lanjut dosen juga dapat mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis PjBL pada topik dan mata kuliah lain. SIMPULAN Merujuk kepada hasil penelitianmdan uji coba yangwtelah dilakukan, penulisqdapat menyimpulkanubahwa pengembangan modul pembelajaran pada mata kuliah teknologi bahan diawali dengan pengembangan RPS dan SAP. Perancangan modul pembelajaran dilakukan untuk penerapan model pembelajaran berbasis proyek yang diawali dengan penyajian permasalahan nyata di industri semen. Pengembangan modul pembelajaraneini dilakukan denganxmodel ADDIEi (Analyze,iDesign,iDevelopment,iImplementation dantEvaluation). Modul Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid. Kevalidan modul ini dibuktikan dengan penilaian yang diberikan oleh dosen ahli yang menyatakan modul pembelajaran yang sangat valid. Penilaian tingkat kepraktisan yang diberikan dosen dan mahasiswa juga sudah bernilai sangat praktis. Aspek efektifitas dapat dilihat pada hasil analisis hasi belajar mahasiswa dengan menggunakan analisis time series dan uji gain score. Uji validitas menunjukan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan sangatmvalid denganwpersentase rata-rataj 93%. Hasil uji praktikalitas menunjukan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan sangat praktismdengan persentase rata-ratawkepraktisan oleh dosen adalah 84% danwpersentase rata-rata kepraktisan oleh mahasiswa adalah 85%. Berdasarkan hasil ujimefektifitas, dinyatakanq bahwa modul pembelajaranl yang dikembangkan efektif digunakan dengan analisis time series 24 % pengaruh perlakuan terhadap kenaikan nilai ketuntasan mahasiswa. Selain itu dari hasil uji gain score diperoleh hasil 0,48 dengan kategori sedang. UCAPANl TERIMAi KASIH Penulis imengucapkan terimal kasih kepada Direktur AKSI Rembang, Ketuai Prodi Teknikl Operasi Mesin dan Peralatan Industri AKSI Rembang, tim validator dari LPPM AKSI Rembang yang telah imembantu dalam lpenelitian ini, Bapak/Ibu dosen AKSI Rembang, Staf/ Tenaga Pendidikan AKSI Rembang, mahasiswa-mahasiswi AKSI Rembang beserta semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitianlini. Vol.2 No.4 2021 ISSN: 2745-6056 | e-ISSN: 2745-7036 https://doi.org/10.47387/jira.v2i4.96 478 DAFTARi RUJUKANk Annisa, Witri Nur. 2014. Peningkatan kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Mekanika tanah dan batuan Melalui Pembelajaran Pendidikan Mekanika tanah dan batuan Realistik untuk Peserta didik SMP Negeri Di Kabupaten Garut. Jurnal Pendidikan dan Kedosenan, Vol 1, No. 1, hal 8. Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar,Saifuddin. 2016.Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustakan Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2017.Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdiknas. 2008. Pedoman Memilih Menyusun bahan Ajar dan Teks Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dina Amsari. 2013. β€œPengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keyakinan (Belief) Matematika Peserta didik Kelas IX SMP Negeri 1 Bayang”. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Studi Magister Pendidikan Matematika UNP. Hake, Richard R., β€œAnalyzing Change/Gain Scores” dalam www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses tanggal 25 Februari 2021 Hake, RR. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methode: Asix Thousand- Student Survey of Mechanicsl Test Data for Intoductary PhysicsmCourses. American Journal of Physics, 66(1),pp. 64-47. Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Dosen-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Ridwan. 2015. Skala Pengukuran dan Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sani, Ridwan Abdilah. 2014. Pembelajaranl Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Sari Wirdaningsih . 2017. Pengembangan RPP dan LKPD Matematika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Aktivitas Peserta Didik kelas XI IPA SMA. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Studi Magister Pendidikan Matematika UNP. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Undang - Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.