IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus 2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

13 
 
 

 

 

Received June 1
st
,2012; Revised June 25

th
, 2012; Accepted July 10

th
, 2012 

e-ISSN: 2528-4053 

 Analisis Bukti Digital Facebook Messenger 

Menggunakan Metode Nist 
 

Anton Yudhana1, Imam Riadi2, Ikhwan Anshori3 
1Program Studi Teknik Elektro ,Universitas Ahmad Dahlan 

2Program Studi Sistem Informasi,Universitas Ahmad Dahlan 

  3Program Studi Teknik Informatika , Universitas Ahmad Dahlan 
1eyudhana@ee.uad.ac.id, 2imamriadi@is.uad.ac.id, 3ikhwananshoriuad@gmail.com 

 

 

 

Abstract 
Facebook Messenger became popular social media, both after Whatsapp in the year 2017. 

The growing number of users Facebook Messenger certainly brings positive and negative impact, 

its negative effects is the one used for the digital crimes such as drug trafficking. How to catch the 

perpetrators of the crime required digital evidence at trial. One of the science to get the digital 

evidence is doing the digital forensics. Digital forensics can be done on a smartphone used the 

perpetrators of cybercrime. This research will do the adoption of digital crime evidence as much as 

possible from the Facebook Messenger on your Android smartphone. in this research tool that we 

use is Oxygen forensic using National Institute of Standards Technology (NIST). NIST has a good 

employment policy guidelines and standards to ensure every examiner follow the same workflow so 

that their work is documented and the results can be repeated and can be maintained. The results 

of this research tool Oxygen forensic get text conversation, conversation time sent messages, audio, 

images, which is not obtained in the form of a video. 

Keywords : Digital Forensic, Facebook Messenger, Forensic Mobile, NIST 

 

Abstrak 
Facebook Messenger menjadi media sosial yang populer kedua setelah Whatsapp di tahun 

2017. Meningkatnya jumlah pengguna Facebook Messenger tentu membawa dampak positif dan 

negatif, salah satu efek negatifnya adalah digunakan untuk tindak kejahatan digital seperti 

perdagangan narkoba. Cara menangkap para pelaku kejahatan digital maka diperlukan barang 
bukti pada persidangan. Salah satu ilmu untuk medapatkan barang bukti digital adalah melakukan 

forensik digital. Forensik digital dapat dilakukan pada smartphone yang digunakan para pelaku 

kejahatan. Penelitian ini akan melakukan pengangkatan barang bukti kejahatan digital sebanyak 

mungkin dari facebook Messenger pada smartphone Android. Pada penelitian ini tool yang kami 

gunakan adalah Oxygen Forensic dengan menggunakan metode National Institute of Standards 

Technology (NIST). NIST memiliki panduan kerja baik itu kebijakan dan standar untuk menjamin 

setiap examiner mengikuti alur kerja yang sama sehingga pekerjaan mereka terdokumentasikan dan 

hasilnya dapat di ulang dan dapat dipertahankan. Hasil penelitian ini tool Oxygen forensic 

mendapatkan text percakapan, waktu percakapan dikirimkan, pesan audio, gambar, yang tidak 

didapatkan berupa video.  

Kata kunci: Digital Forensik, Facebook Messenger , Mobile Forensik, NIST. 

 

1. PENDAHULUAN 
 

Salah satu aplikasi media sosial terpopuler adalah Facebook Messenger. 

Meningkatnya jumlah pengguna Facebook Messenger tentu membawa dampak positif dan 

negatif, salah satu efek negatifnya adalah beberapa orang yang menggunakan Facebook 

Messenger melakukan kejahatan digital. Jika sebuah smartphone menjadi bukti dalam 

kasus pidana dan Facebook Messenger dipasang di smartphone itu, maka pada aplikasi ini 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus 2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

14 
 
 

 

 

IJCCS  Vol. x, No. x,  July 201x :  first_page – end_page 

e-ISSN: 2528-4053 

bukti digital dapat diidentifikasi dan dapat diharapkan menjadi pilihan untuk membantu 

penegakan hukum dalam mengungkap kejahatan digital. Pada Gambar 1 merupakan grafik 

penggunaan Facebook Messenger yang menjadi deretan kedua setelah Whatsapp pada 

tahun 2017.  

 

 
Gambar 1. Grafik Pengguna Facebook Messenger    

 

Kejahatan digital yang bisa dilakukan di Facebook Messenger sebagai media 

komunikasi untuk tujuan kriminal misalnya seperti perdagangan narkoba, kegiatan teroris, 

perencanaan pembunuhan, dan kegiatan kriminal lainnya. Kejahatan tersebut pasti akan 

meninggalkan barang bukti, barang bukti tersebut sebagai laporan tindak kejahatan di 

pengadilan.  

Metode untuk pengangkatan barang bukti dapat dilakukan dengan dua cara yaitu 

dead forensic dan live forensic. Dead forensic merupakan suatu teknik yang membutuhkan 

data yang disimpan secara permanen dalam perangkat media penyimpanan umumnya 

hardisk. Live forensic yaitu suatu teknik analisis dimana menyangkut data yang berjalan 

pada system atau data volatile yang umumnya tersimpan pada Random Access Memory 

(RAM) atau transit pada jaringan [1]. 

Mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat 

yang lain, misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah 

dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya 

komunikasi. Sistem aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun 

pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain lain tanpa terjadi 

pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat 

nirkabel seperti pager, seperti telepon seluler dan PDA [2]. Android adalah sistem operasi 

Open Source untuk smartphone berbasis Linux Google. Android telah dikembangkan oleh 

Google sebagai sistem operasi terbuka yang memberikan kebebasan untuk hardware 

produsen dan operator telepon untuk mengembangkan sistem operasi dan aplikasi[3]. 

Mobile forensik adalah cabang dari digital forensik berkaitan dengan pemulihan 

digital bukti atau data dari perangkat mobile di bawah kondisi forensik suara. Perangkat 

selular biasanya frase mengacu pada ponsel, tetapi juga dapat dikaitkan dengan perangkat 

digital yang memiliki memori internal dan kemampuan komunikasi. Penggunaan ponsel 

dalam kejahatan adalah banyak informasi yang diambil dari perangkat mobile dapat 

berguna dalam berbagai masalah hukum, administrasi dan penyelidikan seperti, Pencurian 

Kekayaan Intelektual, Perusahaan Penipuan, Penggunaan Properti, Perceraian & Hukum 

Keluarga, Lokasi geografis kontroversi, Bukti kejahatan [4][5]. 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

15 
 
 

 

 

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 

e-ISSN: 2528-4053 

 Keamanan menjadi tantangan bagi pada teknologi informasi forensik dan penegak 

hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap smartphone dari seseorang yang dijadikan 

tersangka dalam sebuah kasus kejahatan [6]. Banyak cara untuk menghilangkan kode akses 

keamanan layar pada smartphone, salah satu cara yaitu dengan melakukan factory data 

reset atau mengembalikan smartphone ke kondisi awal dari pabrik. Akan tetapi, cara yang 

dilakukan ini dapat menghapus semua data-data yang tersimpan di memori internal 

smartphone. Pada suatu penyidikan, data didalam smartphone yang dijadikan barang bukti 

digital tidak boleh hilang satu pun selama proses penyidikan dilakukan[7] .  

Konsekuensi dengan banyak kejahatan menggunakan teknologi informasi 

khususnya menggunakan Internet, beberapa kejahatan sering dilakukan dalam bentuk 

serangan yang terjadi dalam lembaga atau lembaga tertentu. Proses menemukan dan 

mengidentifikasi jenis serangan, membutuhkan proses panjang yang membutuhkan waktu, 

sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi untuk memecahkan masalah 

ini. Proses mengidentifikasi serangan yang terjadi juga membutuhkan dukungan dari 

perangkat keras dan juga perangkat lunak. Serangan yang terjadi di jaringan Internet 

umumnya dapat disimpan dalam file log yang memiliki format data tertentu. Untuk 

menyederhanakan proses menganalisis log, penggunaan metode ilmiah untuk membantu 

kelompok beragam data mentah diperlukan. Teknik klaster adalah salah satu metode yang 

dapat digunakan untuk membantu memfasilitasi proses identifikasi [8][9]. 

Analisis Forensik akan memberikan rincian yang akan membantu para penyelidik 

dan lembaga investigasi dalam memecahkan & menghubungkan kasus-kasus dengan 

kejahatan yang dilaporkan. Makalah ini bertujuan untuk fokus pada pemeriksaan forensik 

data & Informasi yang disimpan oleh aplikasi di telepon dan teknik ekstraksi data forensik. 

Dalam pemeriksaan forensik apa pun dari ponsel Android, metodologi forensik yang baik 

harus diperhatikan. Peralatan, lingkungan dan teknik yang digunakan harus sesuai dengan 

aturan kardinal forensik komputer. Metodologi forensik yang baik tidak mengubah data 

apa pun pada perangkat asli juga tidak akan menulis data apa pun di atasnya [10][11]. 

 Forensik jaringan dirasa perlu dilakukan dengan tujuan membantu administrator 

jaringan untuk mempermudah dalam menemukan serangan yang biasanya di lakukan 

secara manual. Desain dan implementasi forensik log perlu dilakukan dengan tujuan untuk 

menemukan bukti berdasarkan sumber serangan, waktu kejadian, serta dampak dari 

serangan pada perangkat jaringan [12].  

Hasil analisa struktur dan isi folder serta aplikasi menjadi jawaban untuk 

mengungkap sebuah kasus kejahatan sesuai skenario percakapan yang telah dibuat pada 

bagian perancangan dan dilaksanakan pada bagian implementasi. Analisa barang bukti 

digital meliputi pengumpulan data digital penting dan pembacaan bukti digital[13]. 

Bukti digital itu rapuh, mudah menguap dan rentan jika tidak ditangani dengan 

benar. Semua jenis perubahan yang mengandung bukti digital akan mengarah pada 

kesimpulan yang salah, atau bukti tidak akan berguna. Penentuan langkah-langkah akuisisi 

bukti digital dilakukan dengan memperhatikan, media digital sebagai bukti, tata letak fisik 

media penyimpanan digital, integritas dan keaslian dari bukti digital menggunakan Write-

Protect, hash, dan banyak lagi, Akses ke bukti digital hanya diberikan untuk siapa yang 

diberi wewenang dan tidak ada yang menggunakan perangkat elektromagnetik dekat 

dengan bukti digital, dokumentasi kondisi dan konfigurasi media penyimpanan digital, 

bukti digital duplikat / pencitraan menggunakan prosedur dan perangkat di bawah standar 

akuisisi digital forensik [14].  

Menurut sebuah studi sebelumnya yang berjudul Identification Of Digital Evidence 

On Android’s Blackberry Messenger Using NIST Mobile Forensic Method dan diskusi 

dalam studi ini, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan diantaranya: NIST Mobile 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus 2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

16 
 
 

 

 

IJCCS  Vol. x, No. x,  July 201x :  first_page – end_page 

e-ISSN: 2528-4053 

Forensik metode dapat diterapkan untuk proses mendapatkan bukti digital Blackberry 

Messenger    pada smartphone Android yang menggunakan software tool Andriller [15]. 

Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan melakukan penelitian tentang analisis 

bukti digital pada facebook Messenger    berbasis android dengan menggunakan metode 

National Institute of Standards Technology (NIST). Penelitian yang kami lakukan 

menggunakan tool forensic bernama Oxygen forensic. 

 

2.  METODE PENELITIAN 

 

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap bukti digital atau 

tahapan untuk mendapatkan informasi dari bukti digital yaitu dengan metode NIST 

(National Institute of Standards Technology). Tahapan untuk mendapatkan informasi dari 

bukti digital yaitu dengan  menggunakan metode NIST (National Institute of Standards 

Technology) [16]. Transformasi pertama terjadi saat data yang dikumpulkan diperiksa, lalu 

mengekstrak data dari Media dan mengubahnya menjadi format yang bisa diproses oleh 

alat forensik. Kedua, data ditransformasikan menjadi informasi melalui analisis. Akhirnya, 

transformasi informasi menjadi bukti analogi dengan mentransfer pengetahuan ke dalam 

tindakan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh analisis dalam satu atau beberapa 

cara selama fase pelaporan. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Tahap metode NIST 

 

Berdasarkan gambar 2 hal ini dapat dijelaskan tahap selular Forensik Analisis 

sebagai berikut: 

1. Collection adalah pelabelan, identifikasi, rekaman, dan pengambilan data dari 
sumber data yang relevan dengan prosedur berikut untuk menjaga integritas data. 

2. Examination adalah pengolahan data yang dikumpulkan dalam penggunaan 
forensik kombinasi berbagai skenario, baik otomatis atau manual, serta menilai dan 

mengeluarkan data sesuai kebutuhan Anda sambil mempertahankan integritas data. 

3. Analysis adalah analisis hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode teknis 
dibenarkan dan hukum  

4. Reporting adalah melaporkan hasil analisis yang meliputi penggambaran tindakan 
yang dilakukan,  

 

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 

 

Hasil penelitian yang kami melakukan telah mendapatkan hasil. Proses mendapatkan 

barang bukti pada smartphone android menggunakan software forensik Oxigen forensic. 

berikut adalah hasil yang telah didapatkan. Berikut adalah tabel 1 informasi tentang 

hardware dan software yang diperlukan pada penelitian ini. 

 

 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

17 
 
 

 

 

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 

e-ISSN: 2528-4053 

Tabel 1. Alat dan Bahan 

 

 

 

3.1. Collection 
Pada proses collection menggunakan android. Android digunakan untuk penelitian 

ini menggunakan versi kitkat 4.4.4. Smartphone yang digunakan adalah Samsung Galaxy 

V+ SM-G318HZ. 

 

 
 

Gambar 3. Smartphone yang digunakan 

 

Pada gambar 3 merupakan smartphone yang digunakan dalam peneltiian ini. 

Smartphone yang digunakan telah dilakukan proses Rooting. Rooting adalah proses 

membuka akses total pada smartphone Android. Pada proses collection menggunakan 

Android. Android digunakan untuk penelitian ini menggunakan versi kitkat 4.4.4. 

Smartphone yang digunakan adalah Samsung Galaxy V+ SM-G318HZ. 

 

3.2. Examination 
Pada proses examination merupakan pengujian pada aplikasi Facebook Messenger    

menggunakan tool  Oxygen forensic.  

 

 
 

Gambar 4. Kode Hexa Percakapan pada Facebook Messenger     

Nomor Nama Spesifikasi Keterangan 

1 Laptop Acer E14, 

Windows10 

 

Perangkat 

Keras 

 

2 

 

 

 

Smartphone 

 

 

Samsung 

Galaxy V+ 

SM-G318HZ 

Perangkat 

Keras 

 

 

3 Facebook 

Messenger 

Aplikasi 

Android 

Perangkat 

Lunak 

4 

 

 

Oxygen 

Forensic 

 

Aplikasi 

 

 

Perangkat 

Lunak 

 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus 2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

18 
 
 

 

 

IJCCS  Vol. x, No. x,  July 201x :  first_page – end_page 

e-ISSN: 2528-4053 

Pada Gambar 4 merupakan tampilan kode hexa dari barang bukti yang didapatkan 

menggunakan Oxygen forensic dalam percakapan pada facebook Messenger. Didalam 

kode hexa setelah diterjemahkan mendapatkan hasil text percakapan, isi text pada gambar 

di atas adalah “Test menampilkan video”. 

 

 
 

Gambar 5. Data dari Facebook Messenger    

 

Pada Gambar 5 merupakan data yang ditemukan pada facebook messanger  

menggunakan tools Oxygen forensic. Data yang ditemukan didalam databases treads_db2, 

dan di treads_db2_journal. 

Data tersebut terletak pada c:\data\data\com.facebook.orca\databases\threads_db2 

dan c:\data\data\com.\facebook.orca\databases\threads_db2_journal. 

 

 
 

Gambar 6. Hasil akun percakapan pada Facebook Messenger     

 

Pada Gambar 6 merupakan akun percakapan pada facebook messanger yang 

didapatkan menggunakan tools Oxygen forensic. Data yang didapat pada database 

treads_db2. Didalammya terdapat akun pengguna facebook messenger pada tread_user. 

Yang didapatkan bernama “Erik Erik” dan “Arwana”. 

 

 

3.3. Analysis 
Pada proses analysis ditemukan beberapa barang bukti dari tools forensic Oxygen. 

Berikut adalah barang bukti yang ditemukan.  

 

 
 

Gambar 7. Hasil percakapan dari Oxygen Forensic 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

19 
 
 

 

 

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 

e-ISSN: 2528-4053 

Pada Gambar 7 menunjukkan hasil text percakapan berupa enam kalimat dan 

didapatkan juga waktu saat percakapan itu dikirimkan. Pada proses analysis ditemukan 

beberapa barang bukti dari tools Oxygen Forensic. Pada timestamp_ms terdapat angka-

angka yang harus dikonversi dapat menggunakan website seperti freeformatter. Hasil 

konversi  menggunakan freeformatter didapatkan timestamp 1531900638372 menjadi 

7/18/2018, 12:57:18 AM. 

 

 
 

Gambar 8. Hasil Gambar dari Oxygen Forensic 

 

Pada Gambar 8 merupakan hasil Oxygen forensic berupa gambar. Pada 

c:\data\data\com.facebook.orca\cache\image ditemukan sebuah gambar dengan nama file 

pemandangan dengan tipe file jpeg. 

 

 
 

Gambar 9. Hasil Audio dari Oxygen Forensic 

 

Pada Gambar 9 Menunjukkan barang bukti data berupa audio. Pada data 

c:\data\data\com.facebook.orca\cache\audio ditemukan sebuah file audio bernama 

008E5f9A berformat mp4.. 

 

 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus 2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

20 
 
 

 

 

IJCCS  Vol. x, No. x,  July 201x :  first_page – end_page 

e-ISSN: 2528-4053 

3.4. Reporting 
Pada tahap reporting merupakan hasil analisis yang telah dilakukan, berikut hasil 

dari tool forensik yang telah ditemukan pada Tabel 2. 

 

Tabel 2. Hasil tool Oxigen Forensic 

Data Oxygen 

Forensic 

Akun Ya 

Percakapan Ya 

Gambar  Ya 

Audio  Ya 

Video  Tidak 

 

Pada tahap ini telah melakukan skenario yaitu data pesan dihapus dan tidak dihapus, 

pada saat ketika data pesan dihapus, tidak ada satupun data yang didapat dan pada waktu 

tidak dihapus, dapat menampilkan berupa text percakapan, gambar dan audio pada saat 

menggunakan tool Oxigen forensic.  

 

4. KESIMPULAN 

 

Berdasarkan hasil dari proses penelitian ini, dalam penelitian ini telah melakukan 

skenario penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Smartphone Galaxy V+ SM-

G31HZ, melakukan proses Rooting, install aplikasi Facebook Messenger   , pembuatan 

pesan, melakukan infestigasi menggunakan tool forensic yang bernama Oxigen forensic, 

kemudian melakukan analisis pada ketiga alat perangkat lunak forensik tersebut, hasil dari 

analisis akan dilaporkan sebagai barang bukti. Metode yang digunakan untuk melakukan 

analisis terhadap bukti digital atau tahapan untuk mendapatkan informasi dari bukti digital 

yaitu dengan metode NIST (National Institute of Standards Technology). Hasil yang telah 

didapatkan adalah text percakapan, gambar dan audio.  

 

5. SARAN 

 

Saran-saran untuk penelitian lebih lanjut membandingkan alat lebih banyak lagi 

dengan metode yang berbeda. 

 

DAFTAR PUSTAKA 

 

[1] R. Umar, A. Yudhana, and M. Faiz, “Analisis Kinerja Metode Live Forensics Untuk 

Investigasi Random Access Memory Pada Sistem Proprietary,” no. April, 2017. 

[2] A. Yulianti, M. Zulhelmi, D. Suryani, “Aplikasi Legalitas Surat Izin Mengemudi ( 

SIM ) Berbasis Mobile ( Studi Kasus : Polisi Resort Rengat ),” IT Journal Research 

and Development, vol. 2, no. 2, pp. 34–44, 2018. 

[3] I. Riadi and R. Umar, “Identification Of Digital Evidence On Android’s Blackberry 

Messenger    Using NIST Mobile Forensic Method” International Journal of 

Computer Science and Information Security (IJCSIS)., vol. 15, no. 5, pp. 3–8, 2017.  

[4] C. Anglano, “Forensic analysis of WhatsApp Messenger on Android smartphones,” 

Digit. Investig., vol. 11, no. 3, pp. 1–13, 2014. 

[5] I. Riadi, A. Fadlil, and A. Fauzan, “Evidence Gathering and Identification of LINE 

Messenger on Android Device,” IJCSIS, vol. 16 no. 5 May, pp. 1–6, 2018. 



IT Journal Research and Development     

Vol.3, No.1, Agustus2018 

DOI : 10.25299/itjrd.2018.vol3(1).1658 

21 
 
 

 

 

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 

e-ISSN: 2528-4053 

[6] I. R. Nuril Anwar, “Analisis Investigasi Forensik WhatsApp Messenger Smartphone 

Terhadap WhatsApp Berbasis Web,”, JITEKI, vol. 3, no. June, pp. 1–10, 2017. 

[7] R. Umar, I. Riadi, and G. maulana Zamroni, “A Comparative Study of Forensic Tools 

for WhatsApp Analysis using NIST Measurements,” Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., 

vol. 8, no. 12, pp. 69–75, 2017.  

[8] I. Riadi, J. Eko, A. Ashari, and S. Subanar, “Internet Forensics Framework Based-

on Clustering,” Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., vol. 4, no. 12, pp. 115–123, 2013. 

[9] M. A. Zulkifli and U. A. Dahlan, “Live Forensics Method for Analysis Denial of 

Service ( DOS ) Attack on Routerboard,” Int. J. Comput. Appl., vol. 180, no. 35, pp. 

23–30, 2018. 

[10] A. Mahajan, M. S. Dahiya, and H. P. Sanghvi, “Forensic Analysis of Instant 

Messenger Applications on Android Devices,” Int. J. Comput. Appl., vol. 68, no. 8, 

pp. 38–44, 2013. 

[11] M. Kukuh, I. Riadi, and Y. Prayudi, “Forensics Acquisition and Analysis Method of 

IMO Messenger,” Int. J. Comput. Appl., vol. 179, no. 47, pp. 9–14, 2018. 

[12] J. Fahana, R. Umar, and F. Ridho, “Pemanfaatan Telegram Sebagai Notifikasi 

Serangan untuk Keperluan Forensik Jaringan,” Query J. Inf. Syst., vol. 1, no. 2, pp. 

6–14, 2017. 

[13] R. A. Putra, A. Fadlil, and I. Riadi, “Forensik Mobile Pada Smartwach Berbasis 

Android,” JURTI, vol. 1, no. 1. pp. 41–47, 2017.  

[14] Faiz Albanna, Imam Riadi, “Forensic Analysis of Frozen Hard Drive Using Static 

Forensics Method”, International Journal of Computer Science and Information 

Security (IJCSIS), Vol. 15, No. 1, January 2017.  

[15] I. Riadi, R. Umar, and A. Firdonsyah, “Identification Of Digital Evidence On 

Android ’ s,” IJCSIS, vol. 15, no. 5, pp. 3–8, 2017. 

[16] R. Umar, I. Riadi, and G. M. Zamroni, “Mobile forensic tools evaluation for digital 

crime investigation,” Int. J. Adv. Sci. Eng. Inf. Technol., vol. 8, no. 3, 2018.