Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 53 THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION OF UNIVERSITY STUDENT ABOUT THE PROFESSION OF PUBLIC ACCOUNTANT AGAINST THE INTENTION TO BE PUBLIC ACCOUNTANT TO ACCOUNTING STUDENT IN BENGKULU CITY Pandu Chaniago 1), Fitrawati Ilyas 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu panducahchigo@gmail.com 1 ), fitrawatiilyas@gmail.com 2 ) ABSTRACT The aims of the study were: (1) to analyze the influence of family’s environment against the intention to be public accountant to accounting student; (2) to analyze the motivation against the intention to be public accountant to accounting student; and (3) to analyze the perception of student about public accountant against the intention to be public accountant to accounting student. In this research use Theory of Planned Behavior. The used data was primary data obtained by spreading questionnaires to accounting students of VII semester of economics faculty city of Bengkulu. The total of sample used in this study was 76 respondents. The method of analyzing the data applied was multiple linear regressions. From hypothesis testing it was gotten the result that: (1) family’s environment has a significant influence against the intention to be public accountant to accounting student; (2) Motivation has a significant influence against the intention to be public accountant to accounting student; and (3) student perception about the profession of public accountant has a significant influence toward the intention to be public accountant to the accounting student. Key words: Family’s Environment, Motivation, Perception, Intention and Public Accountant PENDAHULUAN Pada era persaingan bebas saat ini (globalisasi), situasi khususnya dunia kerja dan masyarakat yang terlibat didalamnya telah menjadi sangat kompleks untuk peningkatan berbagai disiplin ilmu termasuk bidang akuntansi. Secara umum mahasiswa S1 akuntansi setelah menyelesaikan jenjang studinya memiliki beberapa pilihan alternatif dalam memilih karir selanjutnya. Pertama, setelah mereka selesai menjalankan S1 akuntansi, seorang sarjana akuntansi bisa memilih untuk bekerja. Kedua, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi seorang akuntan. Lulusan sarjana akuntansi yang lebih berkualitas menuntut mahasiswa memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia kerja. Kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan sarjana akuntansi juga bergantung pada profesi dan karir yang diberikan. Karir dalam bidang akuntansi sangat luas antara lain akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah (Setiawan 2012). Dalam pemilihan karir, mahasiswa akuntansi memiliki banyak pertimbangan untuk memilih yang mana yang akan dijalankannya, salah satunya karir untuk menjadi akuntan publik. Profesi akuntan publik diperlukan bagi sarjana akuntansi, karena profesi akuntan publik dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Beberapa faktor yang dapat mendorong atau memberikan pengaruh untuk menambah niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik adalah pengaruh dari lingkungan keluarga, karena lingkungan keluarga merupakan bagian yang berperan penting dalam memberikan pengaruh mailto:panducahchigo@gmail.com1 mailto:fitrawatiilyas@gmail.com THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 54 mahasiswa akuntansi dalam pembentukan karir. motivasi, karena dengan dorongan yang kuat dari diri sendiri akan mampu meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri seseorang dan persepsi, karena dengan persepsi yang baik tentu akan menjadi pengaruh yang besar bagi seseorang untuk menginterpretasikan keinginan mereka, persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa tentang akuntan publik. Dari ketiga variabel diatas, ternyata sangat besar dalam menumbuhkan niat mahasiswa akuntansi untuk menjalankan profesi akuntansi. Seperti dalam Theory of Reasoned Action (TRA), faktor sentral dalam Theory of Planned Behavior (TPB) adalah niat seseorang untuk menampilkan suatu perilaku. Niat didefinisikan sebagai suatu faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku. Niat mengindikasikan seberapa keras seseorang akan mencoba untuk berperilaku, atau seberapa banyak usaha yang diupayakan oleh seseorang, agar dapat menampilkan suatu perilaku. Semakin kuat niat untuk berperilaku, maka semakin besar kemungkinan seseorang untuk menampilkan perilaku (Ajzen, 1991). Dalam penelitian ini, niat dipengaruhi oleh (1) lingkungan keluarga, (2) motivasi, dan (3) persepsi mahasiswa tentang akuntan publik. Fishbein dan Ajzen (1980) mendefinisikan sikap (attitudes) sebagai evaluasi individual dari keuntungan atau kerugian dari suatu objek sikap. Menurut mereka, sikap merupakan keyakinan seseorang tentang hasil yang akan ditimbulkan dari keterlibatan dalam perilaku tertentu. Sikap terhadap perilaku pada penelitian ini mengacu terhadap motivasi untuk melakukan perilaku. Menurut Sukmadinata (2003:61) motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu tersebut. Kekuatan tersebut menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan pencapaian sesuatu tujuan. Sikap terhadap perilaku dibentuk dari kumpulan keyakinan individu atas perilaku yaitu hal-hal yang diyakini oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif. Dengan keyakinan bahwa berprofesi sebagai akuntan publik akan memberikan hasil yang positif dan membawa keuntungan, maka hal ini akhirnya membuat mahasiswa akuntansi bermotivasi untuk memilih profesi akuntan publik dan dari sini akan menimbulkan niat untuk berprofesi sebagai akuntan publik. Dalam hal ini dorongan dalam diri mahasiswa akuntansi tersebut sangat dibutuhkan untuk membentuk sarjana akuntansi yang siap menempuh pendidikan profesi akuntan publik, sehingga mereka menjadi sarjana yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Dalam Theory of Planned Behavior (TPB), norma subjektif diartikan tentang sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku yang akan dilakukannya. Di dalam hal ini TPB memperhatikan lingkungan keluarga sebagai elemen sosial dari perilaku individu melalui norma subjektif. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama- tama mendapat didikan dan bimbingan, Juga dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Lingkungan keluarga adalah media yang sangat besar dan utama yang secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku perkembangan seseorang, karena dengan lingkungan keluarga yang baik akan mampu untuk membentuk kepribadian yang terdidik, dengan pendidikan yang diterima seseorang dalam keluarga akan menentukan pendidikan anak selanjutnya. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Dalam hal ini perilaku yang dilakukan terhadap dorongan dari lingkungan keluarga adalah menjadi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi, karena lingkungan keluarga bisa memberikan stimulus untuk pembentukan karir seseorang, karir yang dimaksud adalah karir untuk menjadi akuntan publik, sehingga dari sini pengaruh lingkungan keluarga akan menimbulkan niat seseorang untuk menjadi akuntan publik. yang terakhir adalah kontrol perilaku persepsian (Perceived behavior control). Secara spesifik, dalam TPB, kontrol perilaku yang persepsian didefinisikan sebagai persepsi individu Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 55 mengenai kemudahan atau kesulitan untuk melakukan sesuatu perilaku. Kontrol perilaku persepsian ditentukan oleh kombinasi antara belief individu mengenai faktor pendukung atau faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku (control beliefs), dengan kekuatan perasaan individu akan setiap faktor pendukung atau penghambat tersebut (perceived power control). Menurut Walgito (2004:88), persepsi merupakan pengorganisasian, penginter pretasian terhadap stimulus pada inderanya dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi seseorang akan menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan diri sendiri. Dalam hal ini individu memiliki persepsi yang akan melihat pendukung dalam melakukan suatu perilaku atau penghambat dalam melakukan suatu perilaku, perilaku yang dimaksud adalah menjadi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi sehingga dengan persepsi akan menimbulkan niat untuk menjadi akuntan publik atau tidak. Banyak Penelitian membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat mahasiswa memilih berkarir di bidang akuntansi, salah satunya penelitian dari Kuningsih (2013) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Profesional. Dalam penelitiannya, terbukti bahwa job expectation dan referents berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik dan nonakuntan publik, sedangkan persepsi, cognitive style, dan kontrol perilaku persepsian tidak mempengaruhi niat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan profesional. Santoso (2014), juga melakukan penelitian yang sama dengan menyimpulkan bahwa secara parsial ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga, motivasi dan persepsi terhadap minat menjadi akuntan publik. Dari beberapa peneliti seperti Kuningsih (2013) dan Santoso (2014) menunjukan hasil penelitian yang berbeda pada mahasiswa akuntansi untuk niat memilih berkarir di bidang akuntan publik. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS TPB (Theory of Planned Behavior) Menurut Ajzen (1991) TPB adalah sebuah teori yang dirancang untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia pada konteks yang spesifik. TPB merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) (Ajzen dan Fishbein,1980). Inti dari Theory of planned Behavior dan Theory of Reasoned Action adalah niat individu untuk melakukan perilaku tertentu. Faktor sentral dalam TPB adalah intention (niat) individu untuk melakukan suatu perilaku. Niat (intention) dalam psikologi dimaksudkan oleh Ajzen (1991) untuk menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku. Ajzen (1991) menyebutkan: “Intention are assumed to capture the motivational factors that influence behavior; they are indications of how hard people are willing to try, of how much of an effort they are planning to exert, in order to perform the behavior.” Ajzen (1991) menjelaskan ada tiga faktor penentu niat yaitu: (1) sikap terhadap perilaku, (2) norma-norma subjektif mengenai perilaku, dan (3) keyakinan tentang kontrol seseorang atas perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku menunjukkan tingkatan seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau yang kurang baik tentang perilaku tertentu. Norma subjektif adalah tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Kontrol perilaku adalah kesulitan atau kemudahan yang dirasakan dalam melakukan perilaku tertentu. Model dari Theory of Planned Behavior (teori perilaku yang direncanakan) menurut Ajzen (1991) mengandung berbagai variabel yaitu: 1. Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 56 Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) dibentuk dari kumpulan keyakinan individu atas perilaku yaitu hal-hal yang diyakini oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif, sikap terhadap perilaku atau kecenderungan untuk bereaksi secara afektif terhadap suatu perilaku, dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku tersebut. 2. Norma subjektif (subjective norm) Norma subjektif diartikan tentang sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku yang akan dilakukannya (normative belief). Kalau individu merasa itu adalah hak pribadinya untuk menentukan apa yang akan dia lakukan, bukan ditentukan oleh orang lain disekitarnya, maka dia akan mengabaikan pandangan orang tentang perilaku yang akan dilakukannya. Ajzen dan Fishbein (1975), menggunakan istilah “motivation to comply” untuk menggambarkan fenomena ini, yaitu apakah individu mematuhi pandangan orang lain yang berpengaruh dalam hidupnya atau tidak. 3. Kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioral control) kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioral control) adalah keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah melaksanakan atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan penelitian itu, kemudian individu melakukan estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku tersebut serta bagaimana individu tersebut mengatasi setiap kesulitan yang menghambat pelaksanaan perilaku. Ajzen (2005) menamakan kondisi ini dengan “kontrol perilaku yang dipersepsikan” (perceived behavioral control). 4. Niat (Intention) Niat untuk melakukan perilaku (intention) adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya serta kemudahan atau kesulitan yang dia rasakan untuk melakukan perilaku tertentu. Menurut Theory of Planned Behavior, seseorang dapat bertindak berdasarkan niatnya hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya (Ajzen,2002). Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas dan tingkah laku manusia, tetapi juga pada keyakinan bahwa target tingkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut atau suatu tingkah laku tidak hanya bergantung pada niat seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada dibawah kontrol dari individu, misalnya ketersediaan sumber dan kesempatan untuk menampilkan tingkah laku tersebut (Ajzen,2005). Dengan demikian, Theory of Planned Behavior yang dijelaskan Ajzen (1991) dapat digunakan untuk memprediksi niat, sehingga yang menjadi subjek peneliti ini adalah niat mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik. Melalui pengukuran variabel lingkungan keluarga, motivasi dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik terhadap niat menjadi akuntan publik. Lingkungan Keluarga dan Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik Analisis mengenai pengaruh lingkungan keluarga terhadap profesi akuntan publik sangat besar berperan untuk menambah niat mahasiswa dalam berkarir menjadi akuntan publik. Profesi akuntan publik sangat penting bagi mahasiswa akuntansi khususnya yang telah sarjana karena dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. pengaruh lingkungan keluarga dengan tujuan untuk menambah niat mahasiswa terhadap profesi akuntan publik berperan penting dalam niat menjadi akuntan publik. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 57 Lingkungan keluarga pada dasarnya adalah unit universal yang memiliki peranan dan aturan untuk anggota keluarga agar dapat belajar dalam membentuk kepribadian yang baik dan menjadikan anggota keluarga yang mandiri. Lingkungan keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Dalam hal ini, Santoso (2014) menemukan bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi niat mahasiswa menjadi akuntan publik adalah lingkungan keluarga, lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Dengan demikian, peneliti menemukan bahwa adanya korelasi positif antara lingkungan keluarga mempengaruhi niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H1: Lingkungan keluarga mempengaruhi secara positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Motivasi dan Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik Motivasi sangat berperan besar dalam menentukan niat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Karena bagi seseorang khususnya mahasiswa akuntansi sangat diperlukan motivasi dari dalam diri sendiri terhadap niat untuk menjadi akuntan publik, Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang, maka sangat dibutuhkan tenanga akuntan dalam dunia kerja yang profesional. Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar dapat melakukan sesuatu terhadap apa yang kita inginkan. Motivasi juga merupakan pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Widyastuti dkk (2004) motivasi diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu. Penelitian sebelumnya yang dilakukan santoso (2014) memberikan bukti bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi niat mahasiswa menjadi akuntan publik adalah motivasi, motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Dengan demikian, motivasi diharapkan dapat mendorong niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Berdasarkan uraian di atas mengenai Motivasi dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Motivasi mempengaruhi secara positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik Persepsi Mahasiswa tentang Akuntan Publik dan Niat menjadi Akuntan Publik Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Persepsi yang baik dari mahasiswa akuntansi mengenai pentingnya pendidikan profesi akuntan dapat dilihat pada berbagai fenomena ini, akuntan publik memiliki gaji yang tinggi, akuntan publik menjanjikan masa depan yang cerah, lulusan akuntansi yang profesional adalah mereka yang bekerja sebagai akuntan publik. Dengan fenomena ini tentu akan menjadi faktor pendukung niat mahasiswa akuntansi dalam menempuh pendidikan profesi akuntan publik. Jika dilihat pada fenomena sebaliknya, menjadi akuntan publik harus memiliki soft skill yang baik, menjadi akuntan publik harus memiliki kemampuan yang memadai khususnya di bidang akuntansi dan keuangan, menjadi THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 58 akuntan publik memiliki tantangan dan resiko yang berat. Dengan fenomena ini tentu akan menjadi penghambat bagi persepsi mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Lestari dan Yadnyana (2013) dengan menggunakan metode convenience sampling, hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Mahasiswa jurusan akuntansi memiliki persepsi dan minat positif terhadap profesi akuntan publik secara simultan. Hal ini menunjukkan bahwa keuda variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan pada perspektif mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik. Selain itu, persepsi dan minat mempengaruhi penilaian mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik. Hal ini merupakan sinyal yang bagus bagi perkembangan profesi akuntan di masa depan. (2) Mahasiswa jurusan akuntansi memiliki persepsi positif terhadap profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan akuntansi memandang profesi akuntan publik sebagai profesi yang dihormati dan juga termasuk profesi prestisius di Indonesia. Semakin positif persepsi mahasiswa jurusan akuntansi terhadap profesi akuntan publik, maka semakin baik pula posisi profesi akuntan publik di mata mahasiswa jurusan akuntansi. (3) Mahasiswa jurusan akuntansi memiliki minat positif terhadap profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi universitas udayana memiliki ketertarikan terhadap profesi akuntan publik, melihat profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipandang menjajikan dan memiliki jenjang karir yang lebih jelas kedepannya. Penelitian terkait selanjutnya yang dilakukan santoso (2014) memberikan bukti bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi niat mahasiswa menjadi akuntan publik adalah persepsi, persepsi secara parsial berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Dengan demikian, Peneliti menemukan bahwa adanya korelasi positif antara persepsi mempengaruhi niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H3: Persepsi mahasiswa tentang profesi akuntan publik mempengaruhi secara positif terhadap Niat mahasiswa menjadi Akuntan publik METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriftif kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Jenis penelitian ini disebut kausatif yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat yang menggambarkan fakta-fakta yang terjadi secara jelas dan melihat pengaruh dari masing-masing variabel penyebab dan variabel terikat. Adapun variabel X1 X2 dan X3 digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga, motivasi dan persepsi mahasiswa tentang akuntan publik. Variabel dependen adalah niat mahasiswa menjadi akuntan publik (Y). Skala pengukuran yang digunakan penulis untuk mengetahui masing- masing variabel X dan variabel Y adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, maka setiap pertanyaan pada kuisioner diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju yang mana skala tersebut mempunyai bobot nilai. Variabel Dependen Niat Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y) Niat mahasiswa menjadi akuntan publik adalah kecenderungan mahasiswa jurusan akuntansi di Kota Bengkulu untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Niat memilh profesi ini diidentifikasi dari sifat dan karakter yang bersifat pribadi (niat seseorang dapat berbeda dengan orang lain), niat menimbulkan efek diskriminatif, niat erat hubungannya Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 59 dengan motivasi, dan niat merupakan sesuatu yang dipelajari dan dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman dan situasi tertentu. Variabel ini menggunakan kuesioner Mbawuni dan Nimako (2015). Niat diukur dengan 4 (empat) item pertanyaan dengan menggunakan skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Poin 1 (satu) menunujukkan bahwa mahasiswa memiliki niat yang rendah berkarir di bidang akuntansi dan poin 5 (lima) menunjukan bahwa mahasiswa memiliki niat yang tinggi berkarir di bidang akuntansi. Variabel Independen Lingkungan Keluarga terhadap Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik (X1) Pengaruh lingkungan keluarga terhadap profesi akuntan publik kemungkinan sangat besar berperan untuk menambah niat mahasiswa dalam profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik sangat penting bagi mahasiswa akuntansi khususnya yang telah sarjana karena dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Pengtingnya profesi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan pengaruh lingkungan keluarga dengan tujuan untuk menambah niat mahasiswa terhadap profesi akuntan publik. Variabel ini memiliki 10 (Sepuluh) item pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Poin 1 (satu) menunujukkan bahwa mahasiswa memiliki pengaruh lingkungan keluarga yang rendah dalam memilih berkarir di bidang akuntansi dan poin 5 (lima) menunjukan bahwa mahasiswa memiliki pengaruh lingkungan keluarga yang tinggi untuk berkarir di bidang akuntansi. Motivasi terhadap Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik (X2) Motivasi sangat berperan besar dalam menentukan niat mahasiswa untuk menjadi Akuntan publik. Karena bagi seseorang khususnya mahasiswa akuntansi sangat diperlukan motivasi dari dalam diri sendiri terhadap niat untuk menjadi Akuntan publik, apalagi pada era globalisasi seperti sekarang, maka sangat dibutuhkan tenaga akuntan dalam dunia kerja yang profesional. Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar dapat melakukan sesuatu terhadap apa yang kita inginkan. Motivasi juga merupakan pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Variabel ini menggunakan kuesioner Widyastuti dkk (2004) memiliki 10 (Sepuluh) item pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Poin 1 (satu) menunujukkan bahwa mahasiswa memiliki motivasi yang rendah berkarir di bidang akuntansi dan poin 5 (lima) menunjukan bahwa mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi berkarir di bidang akuntansi. Persepsi Mahasiswa tentang Akuntan Publik terhadap Niat menjadi Akuntan Publik (X3) Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Persepsi yang baik dari mahasiswa akuntansi mengenai pentingnya pendidikan profesi akuntan tentu akan mendorong niat mahasiswa akuntansi dalam menempuh pendidikan profesi akuntan publik. Variabel ini menggunakan kuesioner Nanggolan (2013) dan memiliki 10 (Sepuluh) item pertanyaan meliputi gaji dan manfaat yang diperoleh seorang akuntan terbilang tinggi, seperti gaji yang diperoleh seorang akuntan sangat memuaskan dan juga berkarir di bidang akuntansi memiliki kesempatan kenaikan karir lebih cepat dibanding jika berkarir di bidang lainnya. dengan menggunakan skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Poin 1 (satu) menunujukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi yang rendah berkarir di bidang akuntansi THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 60 dan poin 5 (lima) menunjukan bahwa mahasiswa memiliki persepsi yang tinggi berkarir di bidang akuntansi. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji (Ghozali, 2013). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi di kota Bengkulu yang telah menempuh mata kuliah pengauditan tepatnya mahasiswa semester 7 (tujuh) kelas reguler yang berjumlah 297 orang. Tabel 3.1 Populasi Responden Responden Jumlah Mahasiswa (orang) Universitas Bengkulu 120 Universitas Prof. DR. Hazairin SH 25 Universitas Dehasen 57 Universitas Muhammadiyah Bengkulu 95 Total 297 Sumber: Administrasi Jurusan Akuntansi UNIB,UMB,UNIHAZ Alasan dipilihnya mahasiswa tersebut sebagai responden adalah : a. Mereka telah memiliki alternatife rencana yang akan ditempuh setelah selesai masa studi S1. b. Mereka telah menempuh mata kuliah pengauditan, sehingga diharapkan mempunyai gambaran mengenai pekerjaan seorang akuntan publik. Sampel dalam phenelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Indriantoro dan Supomo, 2002) yaitu: 𝑛 = Ν 1+𝑁𝑒2 Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : Persen kelonggaran ketidaktelitian Karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleror atau diinginkan, penulis menggunakan 10% sebagai kelonggaran ketidaktelitian. Jadi: N = 297 e = 10% 𝑛 = 297 1+297(0,1)2 = 74,81 dibulatkan 75 Uji Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian Hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (Multiple Linier Regresion) yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan persamaan: 𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝑒 Keterangan: Y = Niat Menjadi Akuntan Publik α = Konstanta Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 61 β1; β2; β3 = Koefisien Regresi Variabel Independent X1 = Lingkungan keluarga X2 = Motivasi X3 = Persepsi Mahasiswa tentang akuntan publik e = Standar errors HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel Penelitian Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara memberikan kuesioner secara langsung. Kuesioner disebarkan dengan cara mengantar langsung kepada responden, setelah diisi kuesioner langsung diambil kembali. Sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini dengan rumus slovin berjumlah 75 orang responden, namun untuk mengantisipasi data penelitian yang tidak bisa untuk digunakan dalam penelitian maka peneliti memiliki pertimbangan untuk melebihkan jumlah sampel menjadi 110 responden, 37 responden mahasiswa akuntansi semester VII Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan 25 responden dari mahasiswa akuntansi Prof.Dr.Hazairin SH Bengkulu, untuk Universitas Dehasen peneliti belum bisa mendapatkan responden karena ada kendala di bagian administrasi dan tidak mendapat izin untuk menyebar kuesioner, sehingga pada penelitian ini mahasiswa akuntansi semester VII Universitas Dehasen tidak dapat digunakan sebagai responden penelitian. Pada saat penyebaran kuesioner, mahasiswa akuntansi semester VII dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan mahasiswa akuntansi semester VII Universitas Prof.Dr.Hazairin SH Bengkulu akan melaksanakan ujian akhir semester, sehingga waktu yang diberikan pihak universitas kepada peneliti sangat terbatas, sedangkan saat penyebaran kuesioner pada mahasiswa akuntansi semester VII Universitas Bengkulu hanya mendapat 48 responden, karena penyebaran kuesioner mahasiswa akuntansi Universitas Bengkulu dilakukan pada saat liburan akhir semester, sehingga peneliti sulit untuk mencari responden. Dari 110 kuesioner yang disebar dan hanya sebanyak 106 kuesioner saja yang kembali. Secara jelasnya mengenai tingkat pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 1 Rincian Tingkat Penyebaran Kuesioner Rincian Jumlah (Eks) Presentase (%) Kuesioner yang disebar 110 100 Kuesioner yang tidak kembali 4 3,63 Kuesioner yang tidak diisi lengkap 30 27,27 Kuesioner yang diisi lengkap dan layak analisis 76 69,09 Sumber: Hasil penyebaran kuesioner, 2017 Dari jumlah kuesioner yang kembali tersebut, selanjutnya dilakukan pengecekan, ada sebanyak 30 eksemplar kuesioner yang diisi tidak berniat memilih profesi akuntan publik dan tidak diisi secara lengkap oleh responden, sehingga tidak layak dilakukan analisis. Sedangkan sisanya 76 eksemplar diisi lengkap dan digunakan sebagai unit analisis. Sesuai dengan rencana penelitian, penelitian hanya dilanjutkan pada mahasiswa akuntansi di Kota Bengkulu yang berniat menjadi akuntan publik. Penelitian dilaksanakan selama 8 hari mulai tanggal 4 Januari 2017 sampai 11 Januari 2017. THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 62 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner tujuannya adalah agar data yang diperoleh dikatakan relevan atau sesuai (Ghozali, 2013). Pengujian ini menggunakan metode pearson corelation dimana peneliti ingin membuktikan keberadaan hubungan antara dua variabel. Jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan tiap konstruknya akan dikatakan valid apabila signifikan total skor item pertanyaan < 0,05 (Ghozali, 2013). Adapun hasil pengujian validitas instrumen penelitian terangkum pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Uji Validitas Instrumen Penelitian No Variabel Penelitian Item Nilai Korelasi Sig Ket 1 Lingkungan keluarga (X1) LK.1 LK.2 LK.3 LK.4 LK.5 LK.6 LK.7 LK.8 LK.9 LK.10 0,581** 0,701** 0,707** 0,709** 0,540** 0,709** 0,355** 0,521** 0,295** 0,690** 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,010 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 Motivasi (X2) MV.1 MV.2 MV.3 MV.4 MV.5 MV.6 MV.7 MV.8 MV.9 MV.10 0,601** 0,581** 0,549** 0,533** 0,698** 0,442** 0,805** 0,736** 0,579** 0,572** 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Persepsi mahasiswa tentang akuntan publik (X3) PS.1 PS.2 PS.3 PS.4 PS.5 PS.6 PS.7 PS.8 PS.9 PS.10 0,639** 0,630** 0,509** 0,391** 0,499** 0,523** 0,454** 0.568** 0.643** 0,460** 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 4 Niat menjadi akuntan publik (Y) NT.1 NT.2 NT.3 NT.4 NT.5 0,684** 0,534** 0,598** 0,630** 0,502** 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid *) Nilai ρ < alpha 0,05 Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan untuk variabel penelitian adalah valid. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4 di atas pada kolom nilai korelasi terlihat bahwa nilai signifikan < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 63 seluruh instrumen penelitian adalah valid atau dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan tingkat kepercayaan minimal yang dapat diberikan terhadap kesungguhan jawaban yang diterima. Uji reliabilitas ini menggunakan tehnik cronbach’s alpha (a). kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (ri) > 0,7 (Ghozali,2011). Adapun hasil perhitungannya dituangkan dalam Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian No Variabel Jumlah Instrumen Nilai Alpha Cronbach Keterangan 1 Lingkungan keluarga (X1) 10 0,785 Reliabel 2 Motivasi (X2) 10 0,813 Reliabel 3 Persepsi mahasiswa tentang akuntan publik (X3) 10 0,716 Reliabel 4 Niat menjadi akuntan publik (Y) 5 0,711 Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah, 2017 Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan sebagaimana terangkum pada tabel 3 diperoleh hasil bahwa nilai cronbach’s alpha (a) seluruh variabel penelitian lebih besar dari nilai 0,70; dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument/variabel penelitian adalah reliabel. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas atau non parametrik. Uji non parametrik yang digunakan adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Jika probabilitas (sig.) > alpha 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil dari pengujian normalitas disajikan pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Kolomogorov- Smirnov-Test Asymp.sig.(2- tailed) Kesimpulan Lingkungan keluarga 1,285 0,074 Normal Motivasi 0,722 0,675 Normal Persepsi Mahasiswa Tentang Akuntan Publik 1,170 0,129 Normal Niat Menjadi Akuntan Publik 1,095 0,181 Normal Sumber: Data diolah, 2017 Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa seluruh nilai Asymp. Sig (2-tailedI) model lebih besar dari nilai alpha 0,05 (5%). Dengan demikian data untuk masing-masing model yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 64 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang signifikan antara variabel independen dari model yang diteliti. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya indikasi pada multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan varian inflantion (VIF). Artinya, apabila nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas antara variabel independen. Sebaliknya, jika tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak akan terjadi multikolinearitas antara variabel independen (Ghozali,2013). Hasil pengujian multikolinearitas data penelitian adalah sebagai berikut. Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Keterangan Lingkungan Keluarga 0,273 3.657 Bebas Multikolinearitas Motivasi 0,444 2.252 Bebas Multikolinearitas Persepsi Mahasiswa Tentang Akuntan Publik 0,269 3.722 Bebas Multikolinearitas Sumber: Data diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, sehingga disimpulkan bahwa model regresi yang dilakukan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen. Uji Heteroskedastistas Uji heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastitas yang digunakan adalah uji Glejser. Hasil uji Glejser model regresi berganda dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini. Tabel 6 Hasil Uji Heteroskedastitas Variabel Sig Keterangan Lingkungan Keluarga 0,648 Bebas Heteroskedastitas Motivasi 0,259 Bebas Heteroskedastitas Persepsi Mahasiswa Tentang Akuntan Publik 0,164 Bebas Heteroskedastitas Sumber: Data diolah, 2017 Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastitas di atas menunjukkan nilai signifikansi koefisien korelasi semua variabel terhadap residual > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastitas atau dengan kata lain merupakan model regresi yang baik. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 65 Hasil Analisis Regresi Hasil analisis regresi yang dilakukan terhadap pengaruh lingkungan, motivasi dan persepsi mahasiswa tentang profesi akuntan publik terhadap niat menjadi akuntan publik dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Signifikansi: 0,05 (%) Sumber: Data Primer yang diolah, 2017 Uji Kelayakan Model Dari hasil pengujian di atas, diperoleh nilai F-hitung sebesar 70,893 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Jika dibandingkan nilai probabilitas 0,000 Dengan alpha 0,05 maka nilai p < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa model persamaan regresi yang digunakan adalah fit (layak). Koefisien Determinasi Berganda (R2) Dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi berganda disesuaikan (Adjusted R2) sebesar 0,747 yang berarti bahwa variasi peningkatan atau penurunan niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, motivasi dan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai niat menjadi akuntan publik sebesar 74,7% Sedangkan sisanya 25,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Uji t Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) diketahui bahwa lingkungan Keluarga berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar 3,674 dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,000 Jika dibandingkan dengan alpha 0,05 maka nilai p < alpha 0,05. Dengan demikian, hipotesis pertama yang dirumuskan dalam penelitian ini diterima. Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diketahui bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar 2,456 dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,016 Nilai p < alpha 0,05. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang dirumuskan dalam penelitian ini juga diterima. Hasil pengujian ketiga (H3) diketahui bahwa persepsi mahasiswa akuntansi tentang akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar 2,641 dengan nilai probabilitas (p- Variabel Koef Nilai Koef t-test Sig Kesimpulan Hipotesis Lingkungan keluarga terhadap niat menjadi akuntan publik (X1) Motivasi terhadap niat menjadi akuntan publik (X2) Persepsi terhadap niat menjadi akuntan publik (X3) β1 β2 β3 0,416 0,218 0,302 3,674 2,456 2,641 0,000 0,016 0,010 Diterima Diterima Diterima Korelasi Berganda (R) 0,864 Determinasi Berganda (R2) 0,747 Adjusted R 2 0,737 F-hitung 70,893 0,000 THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 66 value) sebesar 0,010 Nilai p < alpha 0,05. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang dirumuskan dalam penelitian ini juga diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan Keluarga dan Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa variabel pengaruh lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Hasil ini bermakna jika semakin baik pengaruh lingkungan keluarga terhadap niat menjadi akuntan publik, maka niat menjadi akuntan publik semakin meningkat. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa secara umum pengaruh lingkungan keluarga terhadap niat menjadi akuntan publik berada pada kategori baik. Hasil ini bermakna bahwa analisis mengenai pengaruh lingkungan keluarga terhadap profesi akuntan publik kemungkinan sangat besar berperan untuk menambah niat mahasiswa dalam profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik diperlukan bagi mahasiswa akuntansi khususnya yang telah sarjana karena dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Diperlukannya profesi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan pengaruh lingkungan keluarga dengan tujuan untuk menambah niat mahasiswa terhadap profesi Akuntan publik. Dalam Theory of Planned Behavior (TPB), norma subjektif diartikan tentang sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku yang akan dilakukannya. Di dalam hal ini TPB memperhatikan lingkungan keluarga sebagai elemen sosial dari perilaku individu melalui norma subjektif. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang memberikan dorongan, dukungan, dan semangat kepada anggota keluarganya, dalam hal ini perilaku yang dilakukan terhadap dorongan,dukungan dari lingkungan keluarga adalah menjadi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi, karena lingkungan keluarga bisa memberikan stimulus untuk pembentukan karir seseorang, karir yang dimaksud adalah karir untuk menjadi akuntan publik, sehingga dari sini pengaruh lingkungan keluarga akan menimbulkan niat seseorang untuk menjadi akuntan publik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Santoso (2014) yang berhasil membuktikan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Santoso (2014) menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga dengan niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Karena ada regulasi yang jelas dari mahasiswa akuntansi terhadap pengaruh lingkungan keluarga. Motivasi dan Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa variabel motivasi berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Hasil ini bermakna jika semakin baik pengaruh motivasi terhadap niat menjadi akuntan publik, maka niat menjadi akuntan publik semakin meningkat. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa secara umum pengaruh motivasi terhadap niat menjadi akuntan publik berada pada kategori baik. Hasil ini bermakna bahwa Analisis mengenai pengaruh motivasi terhadap profesi akuntan publik kemungkinan sangat besar berperan untuk menambah niat mahasiswa dalam profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik diperlukan bagi mahasiswa akuntansi khususnya yang telah sarjana karena dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Diperlukannya profesi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari diri mahasiswa akuntansi dengan tujuan untuk menambah niat mahasiswa terhadap profesi akuntan publik. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 67 Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kesuma (2013) yang berhasil membuktikan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Kesuma (2013) menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara motivasi dengan niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Karena ada regulasi yang jelas dari mahasiswa akuntansi terhadap pengaruh motivasi. Motivasi sangat berperan besar dalam menentukan niat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Karena bagi seseorang khususnya mahasiswa akuntansi sangat diperlukan motivasi dari dalam diri sendiri terhadap niat untuk menjadi akuntan publik, Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang, maka sangat dibutuhkan tenaga akuntan dalam dunia kerja yang profesional. Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar dapat melakukan sesuatu terhadap apa yang kita inginkan. Motivasi juga merupakan pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Widyastuti dkk (2004) motivasi diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu. Persepsi Mahasiswa tentang Akuntan Publik dan Niat Mahasiswa menjadi Akuntan Publik Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa variabel persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Hasil ini bermakna jika semakin baik persepsi mahasiswa akuntansi tentang akuntan publik terhadap niat menjadi akuntan publik, maka niat menjadi akuntan publik semakin meningkat. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa secara umum persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik terhadap niat menjadi akuntan publik berada pada kategori baik. Hasil ini bermakna bahwa Analisis mengenai persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik terhadap profesi akuntan publik kemungkinan sangat besar berperan untuk menambah niat mahasiswa dalam profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik diperlukan bagi mahasiswa akuntansi khususnya yang telah sarjana karena dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Diperlukannya profesi akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan persepsi yang baik dari diri mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik dengan tujuan untuk menambah niat mahasiswa terhadap profesi akuntan publik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Lestari, Yadnyana (2013) yang berhasil membuktikan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Lestari, Yadnyana (2013) menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara persepsi mahasiswa akuntansi dengan niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Karena ada regulasi yang jelas dari mahasiswa akuntansi terhadap persepsi tentang profesi akuntan publik. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap niat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik, Ketika lingkungan keluarga mendukung mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik maka niat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik akan semakin tinggi. THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 68 2. Motivasi berpengaruh terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik, Ketika mahasiswa akuntansi menganggap profesi akuntan publik adalah profesi yang dapat meningkatkan rasa profesionalisme dan dapat memberikan jaminan hidup yang berkualitas di masa yang akan datang maka niat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik semakin tinggi. 3. Persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik berpengaruh terhadap niat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik, ketika mahasiswa berpersepsi menjadi seorang akuntan publik akan mendapatkan gaji yang besar dan juga berprofesi sebagai akuntan publik akan meningkatkan wawasan yang luas di bidang akuntansi maka niat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik akan semakin tinggi Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan saran yaitu penelitian ini memberikan informasi bahwa lingkungan keluarga, motivasi, dan persepsi mahasiswa tentang profesi akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa menjadi akuntan publik. Untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat mahasiswa menjadi akuntan publik seperti contoh usia pendidikan, jenis kelamin dan prestasi belajar. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, 2009. Psikologi Umum. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Ajzen, I. 1988. Attitudes, Personality, and Behavior. Milton-Keynes, England: Open University Press & Chicago, IL: Dorsey Press. _____, I.1991.The Theory of Planned Behavior.Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50 (2), 179-211. _____, I. 2002. Perceived Behavioral Control, Self-Efficacy, Locus of Control, and the Theory of Planned Behaviour. Journal of Applied Social Psychology, 32, 665-683. _____, I. 2005. Attitudes, Personality, and Behavior. Second Edition. England: Open University Press. Ajzen, I. and M. Fishbein. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behaviour: An introduction to Theory and Research. California: Addison-Wesley. Ajzen, I. and M. Fishbein. 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior. Englewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall. Aly. 2000. Pengertian Lingkungan Keluarga http://eprints.ung.ac.id/148/3/2013-2-86205- 121409024-bab2-10012014020652.pdf diakses 30 September (11:39). Baridwan, Zaki, 2002. Intermediate Accounting, Yogyakarta: BPFE Bawono, Icuk Rangga, Novelsyah Mochamad dan Lutfia Arum. 2006. Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Reguler dan Non Reguler Tentang Pendidikan ProfesiAkuntansi. Desember 2006. pp 185-193. Bimo, Walgito. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Bock, G. W., Zmud, R. W., Kim Y. G., and Lee, J. N. 2005. Behavioral Intention in Knowledge sharing: Examining the Roles of Extrinsic Motivations, Social- psychological Forces, and Organizational Climate. MIS Quarterly, 29 (1), 87-111. Chan, Andi Setiawan. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir Menjadi akuntan publik oleh mahasiswa jurusan akuntansi. Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi – vol 1. No. 1. Chapman. 2000. Pengertian Keluarga. https://www.academia.edu/16825156/Diktat-bab-1- konsep-dan-teori-keluarga. 5 Okteber 2016 (19:48). Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. http://eprints.ung.ac.id/148/3/2013-2-86205-121409024-bab2-10012014020652.pdf http://eprints.ung.ac.id/148/3/2013-2-86205-121409024-bab2-10012014020652.pdf https://www.academia.edu/16825156/Diktat-bab-1-konsep-dan-teori-keluarga https://www.academia.edu/16825156/Diktat-bab-1-konsep-dan-teori-keluarga Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.2, Februari 2017 Hal. 53-70 69 Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Inodnesia. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan Nasional, (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Elder, R. A. (2011). Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss. Semarang: Badan penerbit Universitas Dipenogoro Gunarsa, D. Dan Gunarsa, D. 2009. Psikologi Untuk Pembimbing. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Hasbullah. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keluarga. Jakarta: Rineka Karya Hasibuan, S. P. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat Indrawati, Novita. 2009. Motivasi dan Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Pekbis Jurnal, Vo.1 No.2; 124-130 Jumanik, 2007. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntansi. Skripsi. USM. Semarang. Keliat, M., Virgianita, A., Banna, S.A., & Aryanto, A. C. (2013). Pemetaan Pekerja Terampil Indonesia dan Liberalisasi Jasa ASEAN. Laporan Penelitian ASEAN Study Center III. Kesuma, M. Raffles. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Bengkulu, Bengkulu Kuningsih, R. S. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Profesional. Skripsi, Universitas Dipenogoro, Semarang. Lestari, I Gusti Agung Krisna. I Ketut Yadnyana. 2013. Persepsi Dan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Terhadap Profesi Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 ISSN: 2302-8556. Miftah Thoha, 2003. Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Cetakan Keempatbelas, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Moenaf Hamid Regar. (2003). Kilas Sorot Perkembangan Akuntansi di Indonesia, Akuntansi Indonesia di Tengah Kancah Perubahan. Jakarta: Pustaka LP3ES. Nana Syaodih, Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya Nivira. 2016. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Akuntan Publik. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Bengkulu, Bengkulu. Nurlan, Andi Basse. 2011. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan. Regar, Moenaf H. 2007. Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sadirman, 2006. Langkah-Langkah Mencapai Sukses. Jakarta: Bumi Aksara Santoso, Cahyo Budi. 2014. Pengaruh LIngkungan Keluarga, Motivasi dan Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Riau Kepulauan Batam. Jurnal Akuntansi. Universitas Riau Kepulauan. Batam. Setiadi, J. Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat. Setiawan, Zerrik, 2012. Perbedaan Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Bina Nusantara untuk Memilih Profesi Auditor Independen Sebelum dan Setelah Ditetapkannya Undang-Undang Akuntan Publik. Universitas P2 Nusantara, Jakarta THE INFLUENCE OF FAMILY’S ENVIRONMENT, MOTIVATION AND PERCEPTION ................... Pandu Chaniago dan Fitrawati Ilyas 70 Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugeng, 2010. Tugas Keluarga. https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga. 4 Okteber 2016 (09.45). Sujiman, Ahmad, 2006. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesi Akuntan. Skripsi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Depok. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5215 Tentang Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan publik Tarko Sunaryo (Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia). 2015. Majalah Akuntan Indonesia. http://iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailarsip-844. 27 September 2016 (20.48). Tirtarahardja, Umar. 2012. Pengantar Pendidikan (edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Walgito, Bimo. 2007. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Waluyo, Indriarto. 2013. Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan Uu No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Jurnal Nominal No II, Volume II. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Wheeler, K.G. 1983. Perceptions of Labour Market Variables by College Student In Business, Education, and Psychology. Journal of Vocational Behavior. Vol 22. Pp 1-11. Wina Sanjaya. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Cetakan Ke2. Jakarta: Kencana Penada Media Grup. Widyastuti, Sri Wahyuni, dkk, 2004, Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII, Denpasar Bali, 2-3 Desember. Winardi, J. 2002. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga http://iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailarsip-844