Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.2 Juni 2018 Hal 77 - 87 77 PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU, NORMA SUBJEKTIF, DAN KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN TERHADAP NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGAMBIL SERTIFIKASI CHARTERED ACCOUNTANT THE EFFECT OF BEHAVIOR, NORMA SUBJECTIVE, AND PERCEPTIVE BEHAVIOR CONTROL ON THE ACCOUNTING STUDENTS TO TAKE CHARTERED ACCOUNTANT CERTIFICATION Duwi Mihartinah 1), Isma Corynata2) Universitas Bengkulu, Jl. WR. Supratman,Kandang Limun, Muara Bangkahulu, Bengkulu duwimihar@gmail.com 1 ), ismacoryanata@yahoo.com2) ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect the intention of students to get Chartered Accountant (CA) certification. Using the Theory of Planned Behavior (TPB), the intention of accounting students to take the CA certification related to three variables are attitudes toward behavior, subjective norms, and behavioral control percepsian. Sample in this research is student of accountancy force of 2014 which is in 5 State University (PTN) of South Sumatera (Sumbagsel). Data collection methods in this study used survey methods by distributing questionnaires online through social media. Data analysis techniques using the help of SPSS 23 program. The result of the research shows that attitude factor toward behavior has no effect on accountant's intention to take CA certification, perception behavior control factor negatively affect accounting student's intention to take CA certification. And subjective norms factor positively affect the intention of accounting students to take the CA certification. Key words: TPB, intention, accountant, subjective norm, control ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi Chartered Accountant (CA). Menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB), niat mahasiswa akuntansi untuk mengambil sertifikasi CA dipengaruhi tiga variabel yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsian. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2014 yang terdapat di 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Se-Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan mendistribusikan kuisioner secara online melalu media sosial. Teknik analisis data menggunakan bantuan program SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan faktor sikap terhadap perilaku tidak berpengaruh terhadap niat mahasiswa akuntansi untuk mengambil sertifikasi CA, faktor kontrol perilaku persepsian berpengaruh negatif terhadap niat mahasiswa akuntansi untuk mengambil sertifikasi CA. Dan faktor norma subjektif berpengaruhi positif terhadap niat mahasiswa akuntansi untuk mengambil sertifikasi CA. Kata kunci: TPB, niat, akuntan, norma subjektif, kontrol PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/PMK.01/2014 tentang akuntan beregister negara, mendefinisikan chartered accountant sebagai akuntan profesional yang memiliki register akuntan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi, menaati dan melaksanakan standar profesi serta menjaga kompetensi melalui pendidikan PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU,... Duwi Mihartinah dan Isma Corynata 78 profesional berkelanjutan. Dalam era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) pengakuan pemerintah sudah tidak diakui lagi di internasional, karena pada era MEA intervensi pemerintah tidak di anjurkan lagi. Sehingga hanya organisasi profesi yang mengeluarkan sertifikat CA. Maka akuntan yang memiliki sertifikat CA akan sangat terbantu dalam proses jenjang karir di masa depan. Menurut Ajzen dan Fishbein (1975), penentu sebuah perilaku ialah niat, niat merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Tingkah laku disini merupakan sebuah perilaku yang akan dilakukan seseorang berupa tindakan langsung atau perilaku aktual (actual behavior). Theory of planned behavior (TPB) merupakan sebuah teori yang dapat menilai perilaku seseorang berdasarkan faktor dari TPB. Ketika individu memutuskan untuk mengambil sertifikasi CA hal ini merupakan sebuah perilaku, sebagaimana didalam TPB perilaku dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dimana diharapkan dengan mengambil objek penelitian yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda. Lingkup yang berbeda menghasilkan pemikiran yang berbeda, sehingga diharapkan penelitian ini akan mendapatkan hasil yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Objek penelitian ini ialah mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Dengan menggunakan Theory of planned behavior (TPB). Dengan variabel dependen niat untuk mengambil CA, dan variabel independen yang terdapat di TPB, yang terdiri dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsian. Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan peneliti tertarik mengadakan penelitian, dengan judul “Pengaruh Sikap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku Persepsian Terhadap Niat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri Se-Sumatera Bagian Selatan) KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Theory of Planned Behavior Theory of Planned Behavior (TPB) dikembangkan oleh Icek Ajzen pada tahun 1988 yang merupakan pengembangan atas Theory of Reasoned Action (TRA). TRA menjelaskan bahwa perilaku dilakukan karena individu memiliki niat atau keinginan untuk melakukannya. Di dalam TRA, belum diterapkan variabel kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control). TPB mengenal kemungkinan bahwa tidak semua perilaku dilakukan secara penuh di bawah kendali individu maupun kelompok, sehingga kontrol perilaku persepsian ditambahkan untuk mengatasi perilaku-perilaku semacam ini. Apabila semua perilaku dapat dikendalikan secara penuh oleh individu maupun kelompok, maka TPB kembali menjadi TRA (Ajzen, 2012). Intention (Niat) Intention (niat) menurut Ajzen dan Fishbein (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Niat didefinisikan sebagai dimensi probabilitas subjektif individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Menurut Theory of Planned Behavior, seseorang dapat bertindak berdasarkan niatnya hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya (Ajzen, 2002). Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.2 Juni 2018 Hal 77 - 87 79 CA (Chartered Accountant) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan sebutan Chartered Accountant (CA) sebagai kualifikasi akuntan profesional sesuai panduan standar internasional. Penetapan sebutan CA dilaksanakan dalam rangka melaksanakan tujuan pendirian pendidikan akuntan; dan mempertinggi mutu pekerjaan akuntan. Kualifikasi ini juga ditetapkan untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan; memberikan perlindungan terhadap pengguna jasa akuntan, serta mempersiapkan akuntan Indonesia menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global. Sebagai anggota International Federation of Accountant (IFAC), IAI telah meluncurkan CA untuk menaati Statement Membership Obligations (SMO) & Guidlenes IFAC. IFAC telah menetapkan International Education Standards (IES) yang memuat kerangka dasar dan persyaratan minimal untuk memperoleh kualifikasi sebagai seorang akuntan profesional. Sikap Terhadap Perilaku Menurut teori perilaku terencana Theory of Planned Behavior (TPB) sikap terhadap perilau dibentuk dari kumpulan keyakinan seseorang (beliefs) tentang suatu perilaku (Ajzen, 1991). Berdasarkan Theory of Planned Behavior, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1988). Ajzen (2005) mengemukakan bahwa sikap terhadap perilaku ini ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau disebut juga behavioral beliefs. Belief berkaitan dengan penilaian- penilaian subjektif seseorang terhadap dunia sekitarnya, pemahaman mengenai diri dan lingkungannya. Norma Subjektif Norma subjektif adalah persepsi individu terhadap tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen, 2005). Norma subjektif dipengaruhi oleh keyakinan dan motivasi yang mana orang lain tersebut ikut terlibat didalamnya. Orang lain disini ialah orang tua, pasangan, teman dekat, rekan kerja atau lainnya. Menurut Jogiyanto (2007: 42) Norma Subjektif adalah pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan memengaruhi seseorang tersebut untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan. Jika seseorang menjadi titik referensi untuk mengarahkan perilaku, maka disebut dengan referents atau pemberi acuan. Pemberi acuan ini dapat berasal dari keluarga, teman, pasangan, dosen, praktisi dan sebagainya. Kontrol Perilaku Persepsian Kontrol perilaku yang dipersepsikan mengacu pada persepsi seseorang terhadap sulit tidaknya melaksanakan perilaku yang diinginkan, terkait dengan keyakinan akan tersedia atau tidaknya sumber dan kesempatan yang diperlukan untuk mewujudkan perilaku tertentu dengan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi terhadap hambatan dan rintangan (Ajzen, 1991). Pengalaman masa lalu individu terhadap suatu perilaku bisa PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU,... Duwi Mihartinah dan Isma Corynata 80 dipengaruhi oleh informasi yang dapat dari orang lain, Ajzen menjelaskan bahwa perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol. Kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki dua aspek yaitu seberapa banyak seseorang memiliki kontrol atas perilaku dan bagaimana seseorang merasa percaya diri tentang kemampuan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Pengembangan Hipotesis Sikap Terhadap Perilaku dan Niat Mengambil Chartered Accountant Menurut Ajzen (1988), sikap terhadap perilaku merupakan seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif dan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1988). Sedangkan Intention (niat) menurut Ajzen dan Fishbein (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Niat didefinisikan sebagai dimensi probabilitas subjektif individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Sikap terhadap perilaku merupakan persepsi dari individu yang berkeyakinan bahwa ketika ia melakukan suatu perilaku akan muncul sikap perasaan positif atau negatif yang akan mempengaruhinya untuk berperilaku. Mahasiswa akan beranggapan bahwa mengambil sertifikasi CA merupakan suatu hal yang bermanfaaat karena akan mendapatkan nilai positif dari dalam diri, dari pandangan tersebutlah akan muncul sebuah perilaku yang menimbulkan niat untuk dapat mengambil sertifikasi CA. Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah : H1: Sikap Terhadap Perilaku Berpengaruh Positif Terhadap Niat Mengambil Chartered Accountant. Norma Subjektif dan Niat Mengambil Chartered Accountant Norma subjektif adalah persepsi individu terhadap tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Norma subjektif tidak hanya ditentukan oleh harapan orang-orang sekitar yang berpengaruh bagi individu, tetapi juga ditentukan oleh keinginan untuk mengikuti. Sedangkan Intention (niat) menurut Ajzen dan Fishbein (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Niat didefinisikan sebagai dimensi probabilitas subjektif individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Seorang individu akan beranggapan bahwa adanya sebuah dukungan dari orang terdekat yang dirasakan akan mempengaruhi niat untuk megambil sertifikasi CA, dari perasaan tersebutlah akan muncul sebuah perilaku positif yang akan mempengaruhi dirinya untuk mengambil sertifikasi CA. Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah : H2: Norma Subjektif Berpengaruh Positif Terhadap Niat Mengambil Chartered Accountant. Kontrol Perilaku Persepsian dan Niat Mengambil Chartered Accountant Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.2 Juni 2018 Hal 77 - 87 81 Kontrol perilaku yang dipersepsikan mengacu pada persepsi seseorang terhadap sulit tidaknya melaksanakan perilaku yang diinginkan, terkait dengan keyakinan akan tersedia atau tidaknya sumber dan kesempatan yang diperlukan untuk mewujudkan perilaku tertentu dengan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi terhadap hambatan dan rintangan (Ajzen, 1991). Intention (niat) menurut Ajzen dan Fishbein (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Niat didefinisikan sebagai dimensi probabilitas subjektif individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Seorang individu akan memiliki keyakinan atau rujukan mengenai kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang maupun kelompok yang penting bagi individu terhadap suatu perilaku, yang akan mempengaruhi niat yang menunjukkan perilaku untuk mengambil sertifikasi CA. Ketika seseorang yakin bahwa ia dapat mengambil sertifikasi CA dengan relatif mudah dan sedikit kendala, maka akan memiliki dampak positif terhadap perilakunya. Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah: H3: Kontrol Perilaku Persepsian Berpengaruh Positif Terhadap Niat Mengambil Chartered Accountant. METODE PENELITIAN Metode Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono, (2013) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) angkatan 2014. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) angkatan 2014, Pemilihan sampel tersebut karena mahasiswa akuntansi angkatan 2014 merupakan angkatan yang sudah memasuki semester akhir yang akan segera menyelesaikan masa studinya, sehingga mempunyai sikap pada pemilihan karier setelah lulus kuliah, khususnya terkait niat untuk mengambil sertifikasi chartered accountant. Pengukuran dan Definis Operasional Variabel Variabel Independen Sikap Terhadap Perilaku pada Chartered Accountant Menurut teori perilaku terencana theory of planned behavior sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward a behavior) dibentuk dari kumpulan keyakinan seseorang (beliefs) tentang suatu perilaku (Ajzen, 1991). Berdasarkan theory of planned behavior, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1988). Norma Subjektif pada Chartered Accountant Norma subjektif adalah persepsi individu terhadap tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Norma subjektif PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU,... Duwi Mihartinah dan Isma Corynata 82 ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen, 2005). Norma subjektif dipengaruhi oleh keyakinan dan motivasi yang mana orang lain tersebut ikut terlibat didalamnya. Orang lain disini ialah orang tua, sahabat, dosen, atau lainnya. Kontrol Perilaku Persepsian pada Chartered Accountant Variabel kontrol perilaku persepsian mengacu pada persepsi seseorang terhadap sulit tidaknya melaksanakan perilaku yang diinginkan, terkait dengan keyakinan akan tersedia atau tidaknya sumber dan kesempatan yang diperlukan untuk mewujudkan perilaku tertentu dengan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi terhadap hambatan dan rintangan (Ajzen, 1991). Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik deskriptif didefinisikan sebagai suatu metode dalam manganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif antara lain, nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum (Ghozali, 2013). Uji Kualitas Data Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Analisis reliabilitas adalah analisis untuk menguji sejauh mana suatu instrumen pengukuran dapat diandalkan atau sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013). Uji Asumsi Klasik Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari reseiual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan keputusan menerima atau menolak hipotesis. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.2 Juni 2018 Hal 77 - 87 83 Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varians variabel dependen. Uji Godness of Fit Model (F) Uji kelayakan model pada dasarnya menunjukkan apakah model persamaan regresi yang digunakan sudah menunjukkan model yang layak (fit) untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya akan menunujukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi dari variabel dependen. Analisis Regresi Linear Berganda Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression). HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Pengambilan Kuesioner Tabel Daftar Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah (Eks) Presentase (%) Kuesioner yang disebar 100 100 Kuesioner yang tidak kembali 6 6 Kuesioner yang kembali 94 94 Kuesioner yang tidak lengkap (5) 5 Kuesioner yang digunakan 89 89 Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner, 2018 Hasil Pengujian Hipotesis Tabel Hasil Uji Hipotesis Unstandardized Standardized Keterangan Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 8.482 1.056 8.030 .000 Sikap Hipotesis Terhadap .042 .053 .078 .782 .436 ditolak Perilaku (X1) PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU,... Duwi Mihartinah dan Isma Corynata 84 Norma Hipotesis Subjektif .081 .035 .232 2.333 .022 diterima (X2) Kontrol Hipotesis Perilaku -.152 .049 -.311 -3.139 .002 ditolak Persepsian (X3) R Square 0,166 Adjusted R Square 0,136 F 5,635 Sig. 0,001 Pembahasan Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku terhadap Niat Mengambil Sertifikasi CA Hipotesis pertama yang menyatakan sikap terhadap perilaku berpengaruh positif terhadap niat mengambil sertifikasi CA secara empiris ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi reguler di wilayah Sumatera Bagian Selatan tidak memiliki keyakinan bahwa dengan mengambil sertifikasi CA dapat memberikan hal positif bagi mereka. Data pada tabel 4.4 mengindikasikan pengaruhi yang tinggi sikap terhadap perilaku terhadap niat mengambil CA, namun dari hasil uji hipotesis sikap terhadap perilaku justru tidak memberikan pengaruh yang signifkan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil CA. Hal tersebut bisa dikarenakan ada beberapa responden yang menjawab dengan nilai rendah sikap terhadap perilaku terhadap niat mengambil sertifikasi CA yaitu rentang nilai 1 dan 2 terlihat pada tabel tabulasi jawaban responden. Pengaruh Norma Subjektif terhadap Niat Mengambil Sertifikasi CA Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap niat mengambil sertifikasi CA secara empiris diterima. Hal ini berarti norma subjektif berpengaruh terhadap niat mengambil sertifikasi CA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi reguler di wilayah Sumatera Bagian Selatan dipengaruhi oleh orang- orang disekitar mereka seperti keluarga, sahabat, teman dan dosen untuk mengambil sertifikasi CA. Hal ini sesuai dengan tabel 4.4. yang mengindikasikan pengaruh yang tinggi norma subjektif terhadap niat mengambil CA, sejalan dengan hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap niat mengambil sertifikasi CA. Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian terhadap Niat Mengambil Sertifikasi CA Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif terhadap niat mengambil sertifikasi CA secara empiris ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi reguler di wilayah Sumatera Bagian Selatan tidak memiliki persepsi kemudahan untuk dapat mengambil sertifikasi CA terkait dengan keyakinan akan adanya sumber dan kesempatan yang diperlukan untuk mengambil sertifikasi CA dengan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi terhadap hambatan dan rintangan. Data pada tabel 4.4 mengindikasikan pengaruhi yang tinggi kontrol perilaku persepsian terhadap niat mengambil CA, namun dari hasil uji hipotesis sikap terhadap perilaku justru pengaruh negatif signifkan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil CA. Hal tersebut bisa dikarenakan ada Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.2 Juni 2018 Hal 77 - 87 85 beberapa responden yang menjawab dengan nilai rendah kontrol perilaku persepsian terhadap niat mengambil sertifikasi CA yaitu rentang nilai 1 dan 2 terlihat pada tabel tabulasi jawaban responden. PENUTUP Simpulan 1) Sikap terhadap perilaku tidak berpengaruh terhadap niat mengambil sertifikasi CA. Dimana sikap terhadap perilaku diartikan ketika seseorang percaya bahwa menampilakn perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap menampilkanya perilaku. Dapat disimpulakan responden dalam penelitian ini tidak memiliki keyakinan bahwa dengan mengambil sertifikasi CA akan memberikan hal positif bagi mereka, sesuai dengan hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku tidak berpengaruh terhadap niat mengambil sertifikasi CA. 2) Norma subjektif terbukti berpengaruh positif terhadap niat mengambil sertifikasi CA. Hal ini berarti responden menilai bahwa terdapat dukungan dari keluarga, dosen, ataupun sahabat-sahabat yang mendorong untuk mengambil sertifikasi CA. Semakin tinggi dukungan orang-orang terdekat untuk melakukan suatu perilaku semakin tinggi juga perilaku yang akan ditampilkan. 3) Kontrol perilaku persepsian berpengaruh negatif terhadap terhadap niat mengambil sertifikasi CA. Dimana kontrol perilaku persepsian mengacu pada persepsi seseorang terhadap sulit tidaknya melaksanakan perilaku yang diingikan. Dari hasil uji hipotesis kontrol perilaku persepsian berpengaruh negatif terhadap niat mengambil sertifikasi CA, hal ini berarti persepsi responden dalam penelitian yang mengacu pada kemudahan mengambil sertifikasi CA menjadikan niat mereka untuk mengambil CA cenderung menurun Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas serta pertimbangan masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran: 1) Untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk memperluas responden, misalnya dari kalangan D3 atau bahkan ditingkat mahasiswa S2 dan dilakukan di lebih banyak universitas sehingga tingkat generalisasinya lebih baik. 2) Bagi penelitian mendatang dapat menambah atau mengganti media dalam membagikan kuisioner secara online yang digunakan seperti facebook, line dan media sosial lainya sehingga tidak terbatas hanya pada dua media yaitu email dan whatsapp. Implikasi Penelitian 1) Bagi mahasiswa akuntansi diwilayah Sumatera Bagian Selatan untuk dapat meningkatkan kemampuan khususnya dibidang akuntansi. Hal tersebut diharapkan agar nantinya mahasiswa akuntansi dapat menjadi akuntan profesional yang memiliki sertifikasi sehingga dapat bersaing dengan akuntan-akuntan lain diluar pulau Sumatera. 2) Bagi akedemisi, penelitian ini diharapakan dapat dijadikan bahan referensi dan literatur untuk penelitian yang membahas mengenai theory of planned behavior. PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU,... Duwi Mihartinah dan Isma Corynata 86 Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Sampel penelitian terbatas pada mahasiswa S1 reguler Akuntansi diwilayah Sumatera Bagian Selatan, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan kepada populasi yang lebih luas. 2) Media dalam membagikan kuisioner secara online yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada dua media yaitu email dan whatsapp. DAFTAR PUSTAKA Achmat, Zakarija. 2010. Theory of Planned Behavior, Masihkah Relevan?. http://zakarija.staff.ummac.id 7 Desember 2016 (19:15) Afrianto, Dedy. 2016. Jumlah Akuntan Meningkat Drastis Dalam 3 Tahun.(https://economy.okezone.com/read/2016/02/16/320/1313171/juml ah- akuntan-meningkat-drastis-dalam-3-tahun-terakhir)16 Februari 2016, 10:30 WIB. Afrianto, Dedy. 2016. Indonesia Masih Kekurangan Akuntan Profesional.(https://economy.okezone.com/read/2016/02/16/320/1313169 /indonesia-masih-kekurangan-akuntan-profesional)16 Februari 2016, 10:28 WIB. Ajzen, I. 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior. Englewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall. Ajzen, I. and M. Fishbein. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behaviour: An introduction to Theory and Research. California: Addison-Wesley. Ajzen, Icek. (2012). “The Theory of Planned Behavior. In P. A. M. Lange, A. W. Kruglanski & E. T. Higgins (Eds.)”. Handbook of Theories of Social psychology (Vol. 1, pp. 438-459). London, UK: Sage. Ayu, Guhti Sri Wardani dan Indira Januarti. 2015. “Niat Untuk Mengambil Chartered Accountant Dengan Theory Of Planned Behavior”. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol 12/No. 2 Tahun 2015: 140-159. Bagozzi, Richard P., Johann Baumgartner, dan Youjae Yi. 1989. “An investigation into the Role of Intentions as Mediators of the Attitude-Behavior Relationship”. Journal of Economic Psychology, Vol. 10, No.1, h. 35-62. Felton, Sandra, Tony Dimnik, dan Margot Northey. 1995. “A theory of Reasoned Action Model of the Chartered Accountant Career Choice”. Journal of Accounting Education, Vol. 13, No. 1, h. 1-19. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS23. Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro. Hartono, J. 2007. Sistem informasi keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset. Hidayat dan Nugroho. 2010. “Studi Empiris Theory of Planned Behavior dan Pengaruh kewajiban Moral pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi”. Universitas Airlangga Surabaya. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2018). “Menjadi CA”. http://iaiglobal.or.id/v03/CA/menjadi-CA Jogiyanto Hartono. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi. Kemenristek (Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia). (2018). https://ristekdikti.go.id/ https://economy.okezone.com/read/2016/02/16/320/1313171/jumlah-akuntan-meningkat-drastis-dalam-3-tahun-terakhir https://economy.okezone.com/read/2016/02/16/320/1313171/jumlah-akuntan-meningkat-drastis-dalam-3-tahun-terakhir https://economy.okezone.com/read/2016/02/16/320/1313171/jumlah-akuntan-meningkat-drastis-dalam-3-tahun-terakhir Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.2 Juni 2018 Hal 77 - 87 87 Law, Philip K. 2010. “A Theory of Reasoned Action Model of Accounting Students’ Career Choice in Public Accounting Practices in the Post-Enron”. Journal of Applied Accounting Research, Vol 11, No. 1, h. 58-73. Menteri Keuangan. 2014. “Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/PMK.01/2014”. Akuntan Beregister Negara. Solikhah, B. 2014. An application of theory of planned behavior towards CPA career in Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences 164(August):397–402. Sulistiani, Dewi. 2012. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi untuk berkarir sebagai Akuntan Publik: Aplikasi Theory of Planned Behavior ( Studi Empiris pada Mahasiswa Universitas Diponegoro)”. Skripsi Sarjana pada Universitas Diponegoro. Sugahara, Satoshi dan Gregory Boland. 2006. “Perceptions of the Certified Public Accountants by Accounting and Non-accounting Tertiary Students in Japan”. Asian Review of Accounting, Vol. 14, No. 1/2, h. 149-167. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumaryono. 2016. “Pengujian Pengaruh Theory Of Planned Behavior dan Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered Accountant Terhadap Niat Mahasiswa Untuk Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant”.Skripsi Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.