Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.3 Oktober 2018 Hal 135 - 144 135 PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN KOTA BENGKULU THE INFLUENCE APPLICATION OF INTERNAL CONTROL, ORGANIZATIONAL COMMITMENT, AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON TENDENCY OF FRAUD AT FINANCE’S COMPANY OF BENGKULU CITY Lidia Natalia 1) Isma Coryanata 2) Universitas Bengkulu, Jl. WR. Supratman, Kandang Limun, Muara Bangkahulu, Bengkulu 1 ) lidianatalia409@gmail.com 1 ), ismacoryanata@yahoo.com 2 ) ABSTRACT A fraud was an action to deceive other parties for personal advantages. This study aimed at investigating the influence of internal control, organizational commitment, and organizational culture on tendency of fraud. This study applied quantitative approach and data was collected by using questionnaires as instrument. This study was conducted at Finance’s Company of Bengkulu City. Samples were selected by applying purposive sampling technique. The samples of this study were the employees of finance departments of the 11 finance with respondents as many as 33 people. The technique of data analysis applied was multiple linear regression technique assisted by SPSS 23 for Windows program. The result of the analysis showed that (1) the internal control had negative and influence on fraud tendency, (2) the organizational commitment had negative and influence on fraud tendency, (3) the organizational culture had negative and influence on fraud tendency Key words: internal control, commitment, culture, fraud. ABSTRAK Kecurangan merupakan tindakan merugikan pihak lain demi keuntungan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pengendalian internal, komitmen organisasi, dan budaya organisasi terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Pembiayaan di Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian finance dengan jumlah responden sebanyak 33 orang. Teknik analisis data yang menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 23 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud), (2) komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud), dan (3) budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). Kata kunci : internal, komitmen, budaya, kecurangan. PENDHULUAN Kecurangan (fraud) merupakan suatu kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Dalam lingkup akuntansi, konsep kecurangan (fraud) merupakan penyimpangan dari prosedur akuntansi mailto:lidianatalia409@gmail.com PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL... Lidia Natalia dan Isma Coryanata 136 yang seharusnya diterapkan dalam suatu entitas (Najahningrum, 2013). Kecurangan (fraud) merupakan suatu kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Dalam lingkup akuntansi, konsep kecurangan (fraud) merupakan penyimpangan dari prosedur akuntansi yang seharusnya diterapkan dalam suatu entitas (Najahningrum, 2013). Terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pertama, didalam penelitian ini, peneliti mengganti atribut ketaatan aturan akuntansi dengan budaya organisasi. Kedua, tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan pembiayaan di Kota Bengkulu sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng. Ketiga, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian administrasi pada perusahaan pembiayaan di Kota Bengkulu sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah kepala dan pegawai bagian keuangan LPD kepala dan pegawai bagian keuangan LPD. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan pegendalian internal, komitmen organisasi,dan budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pengendalian internal, komitmen organisasi, dan budaya organisasi terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Teori Fraud Triangle Opportunity Pressure Rationalization Gambar Fraud Triangle Teori fraud triangle atau segitiga kecurangan pertama kali dikembangkan oleh Cressey (1940) sebagai suatu gagasan yang meneliti tentang penyebab terjadinya kecurangan (Husaini, 2009). Teori fraud triangle seperti pada gambar diatas menjelaskan bahwa Fraud disebakan oleh tiga faktor yaitu : kesempatan (opportunity), tekanan (pressure), pembenaran (rationalization). Penerapan Pengendalian Internal dan Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pengendalian internal yang efektif dapat melindungi dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Selain itu, pengendalian internal juga memberikan jaminan yang wajar terhadap informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, jika pengendalian internal yang telah dirancang dan dilaksanakan dengan efektif maka pengendalian internal dapat diandalkan untuk melindungi dari kecurangan termasuk apabila ada karyawan yang berniat melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi (Davia et al., 2000) dalam (Mustika et al., 2016). H1 : Penerapan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.3 Oktober 2018 Hal 135 - 144 137 Komitmen Organisasi dan Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Steers (1985:50) dalam Adinda dan Ikhsan (2015), mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap organisasinya. Menurut Najahningrum (2013), komitmen organisasi menunjukkan penerimaan seseorang terhadap nilai-nilai serta tujuan organisasi. Sikap yang diambil oleh karyawan berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan menunjukkan seberapa besar komitmen karyawan tersebut terhadap organisasi tempatnya bekerja. H2 : Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Budaya Organisasi dan Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Menurut Faisal (2013), kultur organisasi merupakan norma, nilai dan konsep dasar yang dianut oleh anggota organisasi kepada pemimpin yang dapat mempengaruhi perilaku dan cara kerja anggota organisasi. Menurut Luthans (2006:47) dalam Rachmanta dan Ikhsan (2014), budaya dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh untuk menginterpretasikan pengalaman dan menghasilkan perilaku sosial. H3 : Budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. METODE PENELITIAN Data dan Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pada penelitian ini, pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian finance yang bekerja pada perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan yang bekerja bagian administrasi pada perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu dengan kriteria yaitu, memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun. Variabel Dependen Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecenderungan kecurangan terdiri dari empat item pertanyaan yang dikembangkan oleh Weygandt et al., (2011). Pengukuran variabel menggunakan skala likert 1-5, semakin tinggi nilai yang ditunjukan maka semakin tinggi frekuensi kecurangan yang terjadi. PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL... Lidia Natalia dan Isma Coryanata 138 Variabel Independen Penerapan Pengendalian Internal Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengendalian internal terdiri dari lima dimensi pengendalian internal dan lima item pertanyaan yang dikembangkan oleh COSO. Pengukuran variabel menggunakan skala likert 1-5, semakin rendah nilai yang ditunjukkan maka pengendalian internal semakin tidak efektif. Komitmen Organisasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur komitmen organisasi terdiri dari lima item pertanyaan yang dikembangkan Mowday (1997) dalam Kartika, (2010). Pengukuran variabel menggunakan skala likert 1-5, semakin rendah nilai yang ditunjukan maka kesesuaian kompensasi semakin tidak efektif. Budaya Organisasi Instrumen yang digunakan untuk mengukur budaya organisasi terdiri dari tujuh dimensi budaya organisasi dan delapan item pertanyaan yang dikembangkan oleh Robbins (2002:525). Pengukuran variabel menggunakan skala likert 1-5, semakin rendah nilai yang ditunjukkan maka budaya organisasi semakin tidak efektif. HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian finance pada perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu. Pemilihan sampel karyawan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja dibagian administrasi pada perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu dengan kriteria yaitu, memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun. Hasil Uji Kualitas Data Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji CFA (Confirmatory Factor Analysis) dimana nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) dari analisis menunjukkan nilai > 0,50 dan nilai dari Signifikansi dari Bartlett’s Test of Sphericity yang diinginkan adalah < 0,05. Hasil pengujian validitas data dapat dilhat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas Variabel N KMO MSA Sig Keterangan KK 33 0,649 0,000 Valid PI 33 0,777 0,000 Valid KO 33 0,567 0,000 Valid BO 33 0,546 0,000 Valid Sumber: Data primer diolah, 2018 Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.3 Oktober 2018 Hal 135 - 144 139 Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukan bahwa hasil pengujian validitas semua item pernyataan/pertanyaan untuk variabel kecenderungan kecurangan, pengendalian internal, komitmen organisasi, dan budaya organisasi, lebih besar dari 0,50 dengan signifikansi masing- masing variabel 0,000 maka, dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian sudah valid dan dapat dilanjutkan untuk digunakan pada pengujian selanjutnya. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan tingkat kepercayaan minimal yang dapat diberikan terhadap kesungguhan jawaban yang diterima. Uji reliabilitas ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha (α). Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (ri) > 0,7 (Ghozali, 2013). Adapun hasil perhitungan dituangkan dalam Tabel : Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas No Variabel Jumlah Instrumen Nilai Alpha Cronbach Keterangan 1 Kecenderungan Kecurangan 3 0,849 Reliabel 2 Penerapan Pengendalian Internal 5 0,846 Reliabel 3 Komitmen Organisasi 5 0,729 Reliabel 4 Budaya Organisasi 8 0,747 Reliabel Sumber: Data Primer Diolah, 2018 Berdasarkan Tabel diatas menunjukan hasil pengujian reliabilitas variabel kecenderungan kecurangan, pengendalian internal, komitmen organisasi, dan budaya organisasi, menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha> 0,70. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen atau variabel penelitian dinyatakan reliabel. Hasil Uji Asumsi Klasik Variabel Hasil Persyaratan Keterangan Normalitas 0,085 Sig > 0,05 Distribusi Normal Multikolinearitas 0,983; 0,982; 0,993 Toleransi > 0,1 dan VIF < 10 Bebas Multikolinearitas Heteroskedastisitas 0,544; 0,215; 0,869 Sig > 0,05 Bebas Heteroskedastisitas Sumber: Data Primer Diolah, 2018 Hasil Uji Hipotesis Tabel Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien Sig. Hasil Penerapan Pengendalian Internal -0,253 0,035 Diterima Komitmen Organisasi -0,300 0,010 Diterima PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL... Lidia Natalia dan Isma Coryanata 140 Variabel Koefisien Sig. Hasil Budaya Organisasi -0,200 0,016 Diterima R square 0,436 Adjusted R2 0,378 F 7,484 Sig 0,001 Sumber: Data Primer Diolah, 2018 Hasil Uji Kelayakan Model (F test) Uji kelayakan model dilakukan dengan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan model variabel yang digunakan dalam penelitian. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan membandingkan derajat kepercayaan dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Hasil pengujian model regresi yang digunakan dianggap layak di uji apabila hasil uji F adalah Pvalue < 5% (0,05), dan sebaliknya hasil pengujian model regresi dianggap tidak layak di uji apabila hasil uji F adalah Pvalue > 5% (0,05). Hasil uji pada tabel diperoleh nilai F sebesar 7,484 dengan tingkat signifikan Pvalue sebesar 0,001. Dengan demikian nilai Pvalue yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan dianggap layak uji dan tiga variabel mampu menjelaskan fenomena kecenderungan kecurangan pada perusahaan pembiayaan di Kota Bengkulu. Hasil Uji Koefisien determinan (R 2 ) Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, terlihat nilai koefisien determinan adjusted R 2 sebesar 0,378. Hasil pengujian ini menerangkan bahwa hanya 37,8% varian variabel kecenderungan kecurangan dapat dijelaskan dengan variabel penerapan pengendalian internal, komitmen organisasi, dan budaya organisasi, sedangkan sisanya sebesar 62,2% dipengaruhi atau bisa dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak termasuk kedalam penelitian ini. Hasil Uji-t Uji t statisitik adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen juga dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya (signifikansi), dimana apabila nilai signifikan t < 0,05, maka itu artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, sebaliknya apabila nilai signifikan t > 0,05 itu berati variabel independen tidak berpengaruh tarhadap variabel dependen. Untuk melihat arah hubungan atau pengganti, maka dengan melihat koefisien negatifnya. Apabila dia negatif maka pengaruhnya adalah negatif, dan apabila positif maka pengaruh variabel independen adalah positif terhadap variabel dependen ( Ghozali, 2013 ). Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel penerapan pengendalian internal memilki nilai sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan hipotesis 1 diterima. Hasil uji t pada variabel komitmen organisasi memiliki nilai 0,010 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis 2 diterima. Dan hasil uji t pada variabel budaya organisasi memiliki nilai 0,016 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis 3 diterima. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.3 Oktober 2018 Hal 135 - 144 141 Pembahasan Penerapan Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 (H1) menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan penerapan pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan, hasil pengujian tersebut menyatakan bahwa penerapan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan secara empiris terbukti. Hal ini berarti bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika et al., (2016), Ariani et al., (2014), Prawira et al., (2014), dan Yadnya et al., (2017) yang menunjukkan bahwa semakin baik atau semakin efektif pengendalian internal, maka akan menurunkan dan meminimalisir terjadinya tingkat kecenderungan kecurangan. Komitmen Organisasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua (H2) menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan komitmen organisasi terhadap kecenderungan kecurangan, hasil pengujian tersebut menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan secara empiris terbukti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen organisasi di suatu perusahaan, maka akan semakin rendah tingkat kecenderungan kecurangan yang mungkin terjadi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiutami et al., (2017), Pristiyanti (2012), dan Virmayanti et al., (2017) yang menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi terhadap perusahaan, berarti karyawan telah memahami bahwa ketika bekerja, tujuannya adalah untuk kepentingan organisasi bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Jadi, semakin tinggi komitmen organisasi seorang karyawan, maka menurunkan tingkat kecenderungan kecurangan yang akan terjadi di perusahaan tersebut. Budaya Organisasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua (H3) menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan budaya organisasi terhadap kecenderungan kecurangan, hasil pengujian tersebut menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan secara empiris terbukti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin etis atau baik budaya organisasi suatu perusahaan maka akan menurunkan tingkat kecenderungan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rachmanta dan Ikhsan (2014), Sulistiyowati (2007) dalam Faisal (2013),dan Pristiyanti (2012) yang menunjukkan bahwa budaya organisasi akan membentuk para pelaku organisasi mempunyai sense of belonging (rasa ikut memiliki) dan Isense of identity (rasa bangga sebagai bagian dari organisasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan. PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL... Lidia Natalia dan Isma Coryanata 142 PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah penerapan pengendalian internal, komitmen organisasi, dan budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan pada perusahaan pembiayaan di Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut: 1. Semakin baik atau efektif penerapan pengendalian internal di perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu, maka akan menurunkan tingkat kecenderungan kecurangan. 2. Semakin tinggi komitmen organisasi di perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu, maka akan menurunkan tingkat kecenderungan kecurangan. 3. Semakin baik atau etis suatu budaya organisasi di perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Bengkulu, maka akan menurunkan tingkat kecenderungan kecurangan. Saran Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan peneliti dalam melakukan penelitian, saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam pengumpulan data sebaiknya selain menggunakan kuesioner, menggunakan metode wawancara agar data yang di dapat lebih relevan. 2. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam penelitian menambah variabel independen yang memungkinkan mempengaruhi kecenderungan kecurangan. Misalnya variabel kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi dan lain sebagainya. 3. Untuk peneliti selanjutnya, yaitu agar dapat mengganti objek penelitian, misalnya ke perusahaan asuransi dan memperluas cakupan objek, misalnya dengan menambah jumlah sampel dan jumlah responden penelitian. 4. Untuk peneliti selanjutnya, yaitu agar dapat mengganti pernyataan di dalam kuesioner dengan yang lebih tepat, agar bisa menggambarkan variabel kecenderungan kecurangan. 5. Untuk peneliti selanjutnya, yaitu agar dapat mengganti sampel dalam penelitian ini dengan sampel yang berkaitan dengan pengelolaan aset, misalnya seperti pengelola keuangan atau bendahara, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Adelin Vani dan Eka Fauzihardani. 2013. Pengaruh Pengendalian Internal, Ketaaatan pada Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Terhadap Perilaku Tidak Etis. Jurnal WRA, Vol. 1, No. 2. Hlm. 259-269. Oktober 2013. Adinda, Yanita Maya., dan Sukardi Ikhsan. 2015. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kecurangan Di Sektor Pemerintahan Kabupaten Klaten. Accounting Analysis Journal, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,Hlm. 2-3. Arens, Alvin A, Pandal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Edisi 9. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia. Ariani, Ketut Sulasmi., Lucy Sri Musmini., dan Nyoman Trisna Herawati. 2014. Analisis Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi Dan Keefektifan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Di Pdam Kabupaten Bangli. E- Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Akuntansi Program S1, Vol.2, No.1, Tahun 2014. Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356 Vol.8 No.3 Oktober 2018 Hal 135 - 144 143 Faisal, Muhammad. 2013. Analisis Fraud Di Sektor Pemerintahan Kabupaten Kudus. Accounting Analysis Journal. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Hlm.69-72. Fauwzi, Hari Lifandi, Mohammad. (2011). Analisis Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Persepsi Kesesuaian Kompensasi , Moralitas Manajemen Terhadap Perilaku Tidak Etis Dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan- konsumen/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/ojk-tingkat-pengaduan-konsumen-dan- tingkat-kesadaran-masyarakat-meningkat.aspx. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018. Husaini. 2009. Komite Audit & Audit Internal : Integrasi Pengawasan Korporasi. Bandung : Unpad Press. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat. Kartika, Andi. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di Kota Semarang). Jurnal Kajian Akuntansi, Vol.2, No.1, Hlm. 39-60, Februari, 2010. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi Organizational Behavior, Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat. Mustika, Dian., Sri Hastuti., dan Sucahyo Heriningsih. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan (Persepsi Pegawai Dinas Kabupaten Way Kanan Lampung). Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016. Hlm. 2-12. Najahningrum , Anik Fatun. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fraud: Persepsi Pegawai Dinas Provinsi DIY. Accounting Analysis Journal, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,Hlm. 262-266. Prawira, I Made Darma., Nyoman Trisna Herawati, dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014. Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi Dan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi (Studi Empiris Pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Akuntansi Program S1, Vol.2, No.1, Tahun 2014. Pristiyanti, Ika Ruly. 2012. Persepsi Pegawai Instansi Pemerintah Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fraud Di Sektor Pemerintahan. Accounting Analysis Journal, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,Hlm. 6. Rachmanta, Ray dan Sukardi Ikhsan. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan (Fraud) Di Sektor Pendidikan Kota Semarang. Accounting Analysis Journal. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Hlm. 390. Rbtv. http://rbtv.co.id/polisi-ciduk-mantan-karyawan-finance/. Diakses tanggal 21 Februari 2018. Robbins, Stephen P,. Judge, Timothy A. 2002. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat. Tuanakotta, Theodorus M. 2007. Audit Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-konsumen/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/ojk-tingkat-pengaduan-konsumen-dan-tingkat-kesadaran-masyarakat-meningkat.aspx http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-konsumen/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/ojk-tingkat-pengaduan-konsumen-dan-tingkat-kesadaran-masyarakat-meningkat.aspx http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-konsumen/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/ojk-tingkat-pengaduan-konsumen-dan-tingkat-kesadaran-masyarakat-meningkat.aspx http://rbtv.co.id/polisi-ciduk-mantan-karyawan-finance/ PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL... Lidia Natalia dan Isma Coryanata 144 Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Tuanakotta, Theodorus M. 2007. Audit Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Virmayani, Putu Crysma., Ni Luh Gede Erni Sulindawati., dan Anantawikrama Tungga Atmadja. 2017. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, Budaya Etis Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan (fraud) Akuntansi Pada Koperasi Simpan Pinjam Se-Kecamatan Buleleng. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Akuntansi Program S1, Vol.7, No.1, Tahun 2017. Weygandt, et al. 2011. Intermediate Accounting, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Widiutami, Ni Putu Sri., Ni Luh Gede Erni Sulindawati., dan Anantawikrama Tungga Atmadja. 2017. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Akuntansi Program S1, Vol.7, No.1, Tahun 2017. Yadnya, Made Dwi Kusuma., Ni Kadek Sinarwati., dan Gede Adi Yuniarta. 2017. Pengaruh Moralitas Individu, Efektivitas Sistem Pengendalian Internal, Dan Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Studi Kasus Pada KSP Kecamatan Buleleng). E-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Akuntansi Program S1, Vol.7, No.1, Tahun 2017