05 MONICA 29-36.cdr


1. Pendahuluan
Penyakit kanker merupakan salah satu 

penyebab utama kematian di dunia, terutama 
di negara berkembang. WHO melaporkan 
sekitar 7,6 juta (13%) orang meninggal 
akibat kanker pada tahun 2008. Apabila tidak 
dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap 
penyakit ini, WHO memperkirakan bahwa 
kematian akibat kanker akan terus meningkat 
hingga 13,1 juta orang pada tahun 2030 
(WHO, 2013). Kanker yang merupakan 
akibat dari adanya abnormalitas pembelahan 
(proliferasi) sel yang dapat menginvasi 
jaringan lain dan menyebar ke organ lainnya, 
bahkan dapat menimbulkan kematian. Pada 
sel tumor, proliferasi yang sangat cepat 
disebabkan oleh adanya ekspresi berlebih 
dari protein NF-kB (Hanahan and Weinberg, 
2011; Lee, Jeon, Kim, 2007).

Obat-obat kanker yang masih digunakan 
hingga saat ini seperti taxol (Lee, Bode, 
Dong, 2011), bersifat tidak selektif terhadap 

sel kanker sehingga perlu disintesis senyawa 
antikanker yang selektif terhadap protein 
NF-Kb.

Oleh karena itu, pada penelitian ini akan 
didesain dan disintesis senyawa analaog 
kurkumin yang dapat menghambat ekspresi 
protein NF-kB. Senyawa analog kurkumin 
yang akan disintesis merupakan senyawa 
golongan enon, dimana diketahui bahwa 
senyawa enon analog kurkumin dapat 
menghambat ekspresi protein NF-κB 
(Weber et al., 2006). Desain dilakukan 
dengan mempertahankan sisi aromatis, 
gugus enona, dan menghilangkan bagian 
metilen aktif dari kurkumin (Robinson et al., 
2003).

Sintesis senyawa ACES ini dilakukan 
berdasarkan reaksi kondensasi aldol silang 
dengan menggunakan metode solid phase 
reaction (Palleros, 2004). Metode ini 
seringkali disebut sebagai aplikasi dari 
“Green Chemistry”, dimana pengerjaan 
suatu reaksi kimia dilakukan dengan 

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, Mei 2013, hlm. 29-36 Vol. 10 No. 1

ISSN : 1693-5683

DESAIN DAN SINTESIS SENYAWA ACES (ANALOG CURCUMIN SERIES) 
DENGAN METODE SOLID PHASE REACTION SEBAGAI SENYAWA 

ANTIKANKER POTEN DENGAN MEKANISME MENGHAMBAT PROTEIN NF-kB

MONICA SABRINA WIDIAPRANOLO, EVA MAYANGSARI, VENNY VALERIA, 
JEFFRY JULIANUS

Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Abstract: Analog of curcumin in forms of enone and dienone aromatic is known for their activity 
as an NF-κB inhibitor. In this study, will be synthesize 2-(4'-N, N-dimethylamino benzilidine) 
cyclohexane-1,3-dione as an analog that predicted has an activity as an NF-κB inhibitor. This 
research was conducted based on the crossed aldol condensation reaction by reacting 3 mmole p-
N,N-dimethylamino benzaldehide and 6 mmole cyclohexane-1,3-dione with hydrochloric acid as 
the catalyst using solid phase reaction method. Based on computational analysis, 2-(4'-N,N-
dimethylamino benzilidine) cyclohexane-1,3-dione showed a better interaction with NF-κB 
protein with PLANTSPLP score was -69,7895. The outcome of the reaction was yellow colored 
powder, no odor and soluble in hydrochloric acid 3N. The yield value was 78.8%. Liquid 
chromatography showed 100% purity. The melting point range was 237.5-240.3°C. The results 
of structure elucidation by 1H-NMR, infrared and mass spectroscopy tests indicated the 
compound was 2-(4-(dimetilamino)benzilidena)-4-(3-oksosiklohex-1-enil) sikloheksana-1,3-
dion.

Key words: 2-(4'-N, N-dimethylamino benzilidine) cyclohexane-1,3-dione, crossed aldol 
condensation, solid phase reaction.



menggunakan pelarut dalam jumlah yang 
sedikit, sehingga jumlah bahan berbahaya 
atau limbah yang dihasilkan dapat 
diminimalisir. Dengan menggunakan 
metode solid phase reaction pada sintesis 
s e n y a w a  2 - ( 4 ' - N , N - d i m e t i l  a m i n o -
b e n z i l i d e n a )  s i k l o h e k s a n a - 1 , 3 - d i o n  
memberikan beberapa keuntungan yaitu: 
pengerjaan proses sintesis yang lebih mudah 
dan sederhana, rendemen yang besar, reaksi 
samping dapat diminimalisir dan ramah 
lingkungan (Palleros, 2004).

2. Metode
Bahan-bahan kimia yang digunakan 

dalam penelitian ini didapatkan dari Merck 
dan Sigma Aldrich. Semua bahan yang 
digunakan telah diketahui secara pasti 
kemurniannya. Alat uji titik lebur yang 
digunakan yaitu MP 70 Mettler Toledo. 
Kromatografi cair-spektra massa dari Hitachi 
L 6200. Spektrometer IR dari Shimadzu 
Prestige-21. 1H-NMR dari Delta 2 NMR.

2.1. Validasi dasar protokol PLANTS
Preparasi ligan 0WA dilakukan dengan 

menggunakan MarvinSketch pada pH 7,4. 
Hasil tersebut kemudian disimpan sebagai 
ligand_2D.mrv. Dari file ligand_2D.mrv, 
kemudian dilakukan pencarian berbagai 
konformasi representatif dari ligan tersebut 
menggunakan modul “Conformers search” 
(Calculation > Conformation > Conformers | 
Klik “Ok”). Hasil tersebut kemudian 
disimpan sebagai ligand dengan tipe file 
.mol2.

Preparasi protein NF-κB (4G3G.pdb) 
dilakukan dengan menggunakan YASARA. 
Pada file pdb yang diperoleh, hanya rantai A 
yang digunakan (molekul air dihilangkan). 
Dari tahap tersebut, kemudian atom hidrogen 
ditambahkan ke dalam sistem (Edit > Add > 
hydrogen to: all). Ligan asli yang terdapat di 
dalam struktur kristal dihapus sehingga 
h a n y a  d i p e r o l e h  p r o t e i n  s a j a  y a n g  
menyediakan ruang (pocket) untuk proses 
docking. Hasil tersebut kemudian disimpan 
sebagai protein dengan tipe file .mol2.

Hasil preparasi ligan dan protein 
k e m u d i a n  d i - d o c k i n g  m e n g g u n a k a n  

PLANTS dengan konfigurasi (plantsconfig) 
yang telah dimodikasi sebelumnya (default 
plantsconfig yang diperoleh dari website 
P L A N T S ,  h t t p : / / w w w . t c d . u n i -
konstanz.de/plants_download/download/si
mple_dock.zip). Dalam plantsconfig 
tersebut, parameter binding site definition 
diubah menjadi 0,1 Å dari koordinat awal 
dimana 0WA berinteraksi dengan protein 
N F -κB .  P o s e  h a s i l  d o c k i n g  y a n g  
memberikan skor tertinggi kemudian 
diperkirakan sebagai perkiraan posisi asli 
ligan pada struktur protein NF-κB. Dari pose 
tersebut, kemudian dilakukan perhitungan 
RMSD menggunakan YASARA. 

2.2. Docking senyawa uji terhadap protein 
NF-κB

Protokol yang valid tersebut digunakan 
untuk melakukan docking kurkumin dan 
t.urunannya yang terdiri dari demetoksi 
kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin, serta 
senyawa yang akan disintesis terhadap 
protein NF-κB. Dari hasil docking tersebut, 
diperoleh skor PLANTSPLP yang kemudian 
dibandingkan satu sama lainnya untuk 
mengetahui aktivitas dari masing-masing 
senyawa uji secara in silico.

2.3. Sintesis senyawa 2-(4'-N,N-dimetil 
aminobenzilidena) sikloheksana-1,3-
dion

Sintesis senyawa 2-(4'-N,N-dimetil 
aminobenzilidena) sikloheksana-1,3-dion 
menggunakan starting material (bahan baku) 
berupa p-N,N-dimetilamino benzaldehida 
dan sikloheksana-1,3-dion. Kristal p-N,N-
dimetilamino benzaldehida ditimbang 
s e b a n y a k  0 , 4 4 7  g  ( 3  m m o l )  d a n  
sikloheksana-1,3-dion sebanyak 0,672 g (6 
mmol) dengan alas kertas menggunakan 
neraca analitik. Masing-masing senyawa 
tersebut dicampur homogen menggunakan 
mortir dan stamper, kemudian ke dalam 
campuran tersebut ditambahkan HCl pekat 
sebanyak 5 tetes. Campuran tersebut 
kemudian digerus selama 5 menit.

Natrium bikarbonat 10% sebanyak 25 mL 
ditambahkan ke dalam campuran. Padatan 
yang terbentuk disaring menggunakan 

WIDIAPRANOLO dkk.30 Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas



corong Buchner dan sisa-sisa yang tertinggal 
pada dinding mortir dikerok hingga bersih.

 Mortir dan stamper kemudian dibilas lagi 
menggunakan natrium bikarbonat 10% dan 
sisa bilasan tersebut disaring. Padatan yang 
diperoleh dicuci lagi dengan natrium 
bikarbonat 10% untuk menghilangkan sisa 
katalis HCl yang digunakan.

P a d a t a n  t e r s e b u t  k e m u d i a n  
direkristalisasi menggunakan etanol 96% 
panas sebanyak 60 mL dalam gelas beker dan 
diaduk dengan magnetic stirrer hingga 
seluruh padatan larut dalam etanol. Setelah 
dingin, larutan tersebut di diamkan dalam 
kulkas selama 1 hari. Proses rekristalisasi 
dilakukan sebanyak 2 kali. Serbuk yang 
diperoleh dikeringkan dalam desikator 
selama 1 hari. Setelah kering, serbuk 
ditimbang dan dihitung rendemennya. 
Dilakukan tiga kali replikasi proses sintesis. 
Senyawa hasil sintesis kemudian dianalisis 
organoleptis, kelarutan, titik lebur, dan 
k r o m a t o g r a f i  l a p i s  t i p i s  u n t u k  u j i  
pendahuluan, kromatografi cair untuk 
mengetahui kemurnian senyawa hasil 
s i n t e s i s ,  s e r t a  s p e k t r a  m a s s a ,  
spektrofotometri infra merah, dan 1H-NMR 
untuk penegasan struktur senyawa hasil 
sintesis.

3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Desain senyawa inhibitor NF-kB

D e n g a n  m e n g g u n a k a n  p r o g r a m  
PLANTS dapat diprediksi besarnya aktivitas 
senyawa ACES sebagai inhibitor protein NF-
κB (4G3G). Besarnya aktivitas ini dapat 
dilihat dari besarnya nilai PLANTSplp, 
dimana semakin besar nilai PLANTSplp 
maka diharapkan senyawa tersebut makin 
poten sebagai inhibitor protein NF-κB. 
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan 
bahwa senyawa 2-(4'-N,N-dimetilamino 
benzilidena) sikloheksana-1,3-dion (ACES 
4) mempunyai nilai PLANTSplp sebesar -
69.7895, dimana nilai PLANTSplp senyawa 
tesebut jauh lebih besar dibanding dengan 
nilai PLANTSplp kurkumin yang telah 
diketahui mempunyai aktivitas sebagai 

inhibitor protein NF-kB yaitu sebesar -
21,455 (Robinson et al., 2003). Oleh karena 
i t u  s e n y a w a  2 - ( 4 ' - N , N - d i m e t i l  
aminobenzilidena) sikloheksana-1,3-dion 
diharapkan mempunyai aktivitas inhibitor 
protein NF-kB yang poten dan lebih baik dari 
kurkumin sehingga layak untuk disintesis.

3.2. Sintesis senyawa 2-(4'-N,N-dimetil 
aminobenzilidena) sikloheksana-1,3-
dion

Sintesis senyawa 2-(4'-N,N-dimetil 
aminobenzilidena) sikloheksana-1,3-dion 
didasarkan pada reaksi kondensasi aldol 
silang dimana adanya suatu senyawa 
karbonil yang mempunyai hidrogen alfa, 
yakni sikloheksana-1,3-dion akan bertindak 
sebagai nukleofil dan suatu senyawa karbonil 
lainnya yang tidak mempunyai hidrogen alfa, 
yakni p-N,N-dimetilamino benzaldehida 
akan bertindak sebagai elektrofil dengan 
bantuan katalis asam (HCl).

Dari hasil pengamatan organoleptis 
(Tabel 2), maka dapat disimpulkan bahwa 
senyawa hasil sintesis merupakan senyawa 
yang berbeda dari starting material yang 
digunakan. Hal ini terlihat dari adanya 
perbedaan warna dan bau yang dimiliki oleh 
ketiganya.

Dari hasil analisis kromatografi cair, 
didapatkan kromatogram (gambar 1) dengan 
satu buah peak yang menunjukan kemurnian 
senyawa hasil sintesis sebesar 100%. Hasil 
spektra massa (Gambar 2), terlihat bahwa 
senyawa yang dihasilkan memiliki berat 
molekul sebesar 337,3309 yang sesuai 
dengan berat molekul senyawa yang 
diperkirakan.

Spektra infra merah senyawa hasil 
sintesis memperlihatkan profil pita serapan 
yang berbeda dengan starting material (Tabel 
3) sehingga dapat disimpulkan bahwa 
senyawa hasil sintesis merupakan senyawa 
yang berbeda dari starting materialnya 
(Gambar 3).

S e t e l a h  d i l a k u k a n  a n a l i s i s  
m e n g g u n a k a n  s p e k t r a  m a s s a ,  
spektrofotometri infra merah, dan 1H-NMR, 
maka dapat disimpulkan senyawa hasil 

WIDIAPRANOLO dkk. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 31



WIDIAPRANOLO dkk.32 Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Tabel I. Nilai PLANTS  Hasil Perhitungan dengan Program PLANTSPLP



sintesis yang terbentuk adalah senyawa 2-(4-
( d i m e t i l a m i n o )  b e n z i l i d e n a ) - 4 - ( 3 -
oksosikloheks-1-enil) sikloheksana-1,3-
dion.

S e n y a w a  2 - ( 4 - ( d i m e t i l a m i n o )  
benzilidena)-4-(3-oksosikloheks-1-enil) 
sikloheksana-1,3-dion dapat terbentuk 
karena adanya kondensasi aldol internal dari 
sikloheksana-1,3-dion. Masih terdapatnya 
atom Hα pada sikloheksana-1,3-dion 
menyebabkan sikloheksana-1,3-dion masih 

bisa membentuk ion enolat yang bermuatan 
negatif sehingga dapat menyerang senyawa 
lain yang lebih positif. 

Berdasarkan perhitungan stoikiometri 
yang dilakukan terhadap rendemen hasil 
sintesis, diketahui bahwa jumlah senyawa 
yang dihasilkan dari tiga kali replikasi 
masing-masing sebanyak 0,590 g; 0,571 g; 
dan 0,563 g dengan rerata rendemen sebesar 
78,8%. Hasil perhitungan yang ada 
menunjukkan bahwa rendemen hasil sintesis 

WIDIAPRANOLO dkk. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 33

Pengamatan
Sikloheksana-1,3-

dion

p-N,N-
dimetilamino 
benzaldehida

Senyawa hasil 
sintesis

Bentuk

Warna Putih kekuningan Putih Kuning

Bau Khas Tidak berbau Tidak berbau

Tabel II. Hasil organoleptis senyawa hasil sintesis dan starting material

0 1.8 3.6 5.4 7.2 9.0

Retention Time (Min)

9.8E+4

20

30

40

50

60

70

80

90

100

%
In

te
n

si
ty

59.0 287.2 515.4 743.6 971.8 1200.0

Mass (m/z)

0

2164.0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

%
In

te
n

si
ty

339.3827

675.8206

676.8288

697.8351340.3988

677.8532360.3999
217.2032 678.8671361.4015

Gambar 1. Kromatogram LC senyawa hasil sintesis 

Gambar 2. Spektra massa dari senyawa hasil sintesis



Gugus Fungsi
Senyawa hasil 

sintesis

Sikloheksana-

1,3-dion

p-N,N-dimetilamino 

benzaldehida

C=O

Gugus karbonil
1666,50 cm-1 1566,20 cm-1 1666,50 cm-1

C=C

Alkena alifatis
817,82 cm-1 tidak ada tidak ada

C-H aldehid tidak ada tidak ada
2800,64 cm-1 dan 

282715,77 cm-1

-NH

Gugus amina
3448,72 cm-1 tidak ada 1165,00 cm-1

Tabel III. Perbedaan hasil interpretasi spektra inframerah senyawa hasil sintesis dengan starting material

Gambar 3. Spektrogram infra merah senyawa hasil sintesis

1
Gambar 4. Hasil H-NMR senyawa yang disintesis 

WIDIAPRANOLO dkk.34 Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas



yang diperoleh kurang dari 100%. Rendemen 
hasil sintesis yang diperoleh kurang dari 
100% disebabkan starting material yang 
ditambahkan belum habis bereaksi, saat 
proses pencucian untuk menghilangkan 
pengotor, terdapat serbuk senyawa hasil 
sintesis yang tercuci pada saat proses 
pencucian, dan pada saat rekristalisasi masih 
terdapat senyawa hasil sintesis yang terlarut 
dalam etanol.

4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah 

dilakukan, maka disimpulkan bahwa 
s e n y a w a   2 - ( 4 ' - N , N - d i m e t i l  
aminobenzilidena) sikloheksana-1,3-dion 
tidak dapat terbentuk dari hasil sintesis antara 
s i k l o h e k s a n a - 1 , 3 - d i o n  d a n  p - N , N -

dimetilamino benzaldehida dengan katalis 
basa, namun dengan menggunakan katalis 
asam dapat terbentuk senyawa 2-(4-
( d i m e t i l a m i n o ) b e n z i l i d e n a ) - 4 - ( 3 -
oksosikloheks-1-enil) sikloheksana-1,3-dion 
dengan hasil kemurnian berdasarkan LC-MS 
sebesar 100% dan rata-rata rendemen sebesar 
78,8%.

Daftar Pustaka
Anonim, 2007, Pengetahuan Umum Seputar Kanker, 

A v a i l a b l e  f r o m :  U R L :  
http://www.detik.org/articles.php?c_id=1.

Bhagat, S., Sharma, R., and Chakraborti, A.K., 2006, 
Dual-activation protocol for tandem cross-aldol 
condensation: an easy and highly efficient 
s y n t h e s i s  o f  α , ά -
bis(aryl/alkylmethylidene)ketones, J. Mol. Catal. 
A. Chem., 260: 235-240.

Cvek, E. and Dvorak, Z., 2007, Targeting of nuclear 

WIDIAPRANOLO dkk. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 35

Gambar 5. Struktur senyawa 2-(4-(dimetilamino)benzilidena)-
4-(3-oksosiklohex-1-enil) sikloheksana-1,3-dion

1
Tabel V. Hasil interpretasi spektra H-NMR senyawa hasil sintesis



factor NF-kB amd proteasome by dithiocarbamate 
complexes with metals, Curr. Pharm. Des., 13 (30): 
3155-3167.

Escárcega, R.O., Fuentes, A.S., García, C.M., Gatica, 
A. and Zamora, A., 2007, The transcription factor 
nuclear factor-kB and cancer, Clinical Oncology, 
19 (2): 154–161.

Hamdy, N.A., 2008, Denosumab: RANKL inhibition 
in the management of bone loss, Drugs Today 
(Barc), 44 (1): 7-21.

Istyastono, E.P., Yuniarti, N., dan Jumina, 2009, 
Sintesis Senyawa Berpotensi sebagai Inhibitor 
Angiogenesis: 2-benzilidenasikloheksana-1,3-
dion, Majalah Farmasi Indonesia, 20: 1-8.

Lee, C.H., Jeon, Y.T., Kim, S.H., and Song, Y.S., 2007, 
NF-kB as a potential molecular target for cancer 
therapy, BioFactors, 29: 19-35.

Lee, K.W., Bode, A.M., Dong, Z., 2011, Molecular 
Targets of Phytochemicals For Cancer Prevention, 
Nature Reviews Cancer,  11: 211-218

Palleros, D.R., 2004, Solvent-Free Synthesis of 
Chalcones, J. Chem. Educ., 81 (9): 1345-1347.

Paul, A.G., 2005, NF-kB: A Novel Therapeutic Target 
for Cancer, Eukaryon, 1: 4-5.

Robinson, T.P., Ehlers, T., Hubbard, R.B., Bai, X., 
Arbiser, J.L., Goldsmith, D.J.,  Bowen, J.P., 2003, 

Design, synthesis, and biological evaluation of 
angiogenesis inhibitors: aromatic enone and 
dienone analogues of curcumin, Bioorganic & 
Medicinal Chemistry, 13: 115-117.

Surh, Y.J., 2008, NF-kB and Nrf2 as potential 
c h e m o p r e v e n t i v e  t a rg e t s  o f  s o m e  a n t i -
inflammatory and antioxidative phytonutrients 
with anti-inflammatory and antioxidative 
activities, Asia Pac J Clin Nutr., 17 (51): 269-272.

Weber, W.M., Hunsaker, L.A., Roybal, C.N., Marjon, 
E.V.B., Abcouwer, S.F., Royer, R.E., Deck, L.M. 
and Jagt, D.L.V., 2006, Activation of NF-kB is 
inhibited by curcumin and related enones, 
Bioorganic & Medicinal Chemistry, 14: 2450-
2461.

WHO, 2013, Cancer: Fact Sheets, Available from: 
U R L :  
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs2
97/en/index.html.

WIDIAPRANOLO dkk.36 Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas


	Page 1
	Page 2
	Page 3
	Page 4
	Page 5
	Page 6
	Page 7
	Page 8