NERS Vol 10 No 2 Okt 2015.indd 360 SENAM DISMINORHEA BERBASIS AR-RAHMAN TERHADAP PENURUNAN NYERI (Ar Rahman-Based Dysmenorrhea Gymnastic to Reduce Pain) Sri Sumaryani*, Praditiana Indah Puspita Sari* *Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl Lingkar Barat Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Email: yanipsikumy@gmail.com ABSTRAK Pendahuluan: Lebih dari 50% dismenorhea disebabkan oleh jumlah prostaglandin yang meningkat pada saat mensruasi. Kombinasi senam dismenorhea dan teknik relaksasi dengan mendengarkan Al Qur’an surat Ar Rahman merupakan inovasi baru terapi non farmakologis untuk mengatasi dismenorhea. Tujuan dari penelitian adalah untuk menjelaskan perubahan tingkat nyeri pada responden yang diberikan terapi senam dismenorhea, resitasi Al Quran Surat Ar Rahman, dan kombinasi senam dismenorhea dengan resitasi Al Quran surat Ar Rahman. Metode: penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2015 dengan desain quasi eksperimental pretest posttest menggunakan kelompok kontrol. Sampel sebanyak 62 responden dibagi menjadi 3 kelompok: 18 responden dalam kelompok senam dismenorhea, 23 responden dalam kelompok resitasi Al Quran surat Ar Rahman, dan 21 responden dalam kelompok kombinasi senam dismenorhea dengan resitasi AlQuran surat Ar Rahman. Uji statistik menggunakan wilcoxon dan kruskal wallis dengan level signifi kansi α < 0,05. Hasil: Senam dismenorhea berbasis Ar Rahman secara statistik terbukti lebih efektif dalam menurunkan nyeri menstruasi dibandingkan dengan intervensi yang lain: senam dismenorhea saja dan murrotal saja, dengan p= 0,01. Rerata pre intervensi sebesar 31,31, sedangkan rerata post intervensi sebesar 19,50. Diskusi: Perawat dapat memberikan alternatif terapi non farmakologis untuk mengurangi dismenorhea dengan intervensi senam dismenorhea berbasis Ar Rahman. Kata kunci: dismenorhea, Ar Rahman, senam dismenorhea ABSTRACT Introduction: More than 50% dysmenorrhea are caused by excessive amounts of prostaglandin hormone during menstruation. The combination of dysmenorrhea gymnastics and Qur’an Surah Ar-Rahman relaxation techniques is a new innovation in non-pharmacological therapy to overcome dysmenorrhoea. The purpose of this study was to determine the level of pain differences on respondents who were given dysmenorrhea gymnastics treatment, Al Quran Surah Ar- Rahman recitation, and dysmenorrhea gymnastics combined with Al Quran Surah Ar-Rahman recitation. Methods: The research was conducted from March to May 2015 with quasi-experimental pretest-posttest control group design. The samples were 62 respondents, divided into 3 groups: 18 respondents in group of dismenorrhea gymnastic, 23 respondents in group of Al-Qur an Surah Ar-Rahman, and 21 respondents in group of dismenorrhea gymnastic combined with Al Quran Surah Ar-Rahman recitation. Statistical test used wilcoxon and kruskal wallis test with significance level α < 0.05. Results: The results showed that the Ar Rahman-based dysmenorrhea gymnastics statistically proven can reduce menstrual pain more effectively compared with other interventions: menstrual gymnastics only and murrotal only, with p = 0.001 and the mean rank pre intervention is 31,31, and mean rank post intervention is 19,50. Discussions: Nurses may give non pharmacologic alternative therapies to reduce dysmenorrhea by providing intervention Ar Rahman-based dysmenorrhea gymnastic. Keywords: dysmenorrhea, Ar Rahman, dysmenorrhea gymnastic PENDAHULUAN Disminore adalah nyeri menjelang atau selama menstruasi yang dapat bersifat primer atau sekunder akibat adanya peningkatan hormon prostaglandin yang mengakibatkan otot uterus berkontraksi. Dismenore dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer yait u nyer i pada saat menst ruasi ya ng d iju mpa i t anpa ad a nya kela ina n pada alat kelamin yang nyata, sedangkan dismenore sekunder yait u nyer i pada saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekolog i. Disminore disebabkan karena ketidakseimbangan hormone progesterone dalam darah, prostaglandin dan vasopresin (Bobak, 2010). 361 Senam Disminorhea Berbasis Ar-Rahman (Sri Sumaryani dan Praditiana Indah Puspita Sari) Prevalensi disminore primer di Indonesia cukup tinggi yaitu 60-70% dan 15% diantaranya mengalami nyeri hebat yang umumnya terjadi pada usia remaja (Calis, 2011). Remaja yang mengalami disminore sering mengalami gejala nyeri yang terasa menusuk dan hebat di daerah suprapubis dan lumbo sakralis. Nyeri tersebut berlangsung kurang lebih 12 jam pada hari pertama menstruasi. Sebagian Remaja yang mengalami disminore juga akan merasakan sensasi mulas, mual, muntah, nyeri kepala, cenderung mudah marah, sensitive bahkan pingsan (Bobak, 2010). D i sm e no re me mb e r i k a n ba nya k dampak negatif pada remaja putri. Dismenore menyebabkan 14% dari remaja put r i t idak mampu menjalani kegiatan sehari-hari dan tergangg u dalam mengik uti kegiatan di sekola h , ba h k a n tidak hadir d i sekolah. Kualit as hidup seorang siswi pu n dapat menurun karena dismenore dapat menurunkan konsent rasi dan mot ivasi u nt uk belajar (Ningsih, 2011; Saguni, 2013). P e n a n g a n a n d i s m i n o r e d a p a t dilakukan dengan terapi farmakologi dan non-farmakologi. Terapi farmakologi yang telah dilakukan sebagai upaya mengatasi disminore antara lain pemberian obat-obatan analgetik, terapi hormonal, obat nonsteroid prostaglandin, dan dilatasi kanalis sevikalis, sedangkan terapi non farmakologi yang biasa dilakukan adalah kompres hangat, terapi relaksasi dengan mendengarkan musik, akupuntur, akupresure, olah raga, dan terapi spiritual (Anurogo, 2011). Olahraga atau senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, hal ini disebabkan saat melakukan olahraga atau senam tubuh akan menghasilkan endorfin yang dihasilkan diot a k d an su m-su m t ulang bela kang. Hormon endorfin berfungsi sebagai obat penenang alami sehingga menimbulkan rasa nyaman.(Anurogo, 2011). Selain olahraga, terdapat pula terapi nonfarmakologi yang dijadikan sebagai upaya untuk mengurangi nyeri yaitu dengan terapi spiritual. Salah satu terapi spiritual yang biasa dilakukan adalah dengan berdzikir maupun mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Quran atau disebut dengan istilah murrotal. Lantunan ayat suci Al Quran mampu memberikan efek relaksasi karena dapat mengaktifkan hormon endorfin, meningkatkan perasaan rileks, mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah, dan memperlambat pernapasan. Surah Ar Rahman merupakan salah satu surah yang berulangkali menjelaskan tentang nikmat Allah. Pengaruh Al Quran Surah Ar-Rahman terhadap tubuh adalah dapat memberikan relaksasi dan ketenangan jiwa. Hal ini juga tersirat dalam Al Quran (QS) Az-Zumar (39): 23 yang berbunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran Surah Ar-Rahman yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan-Nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, dengan kitab itu Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tiada seorang pun yang memberi petunjuk”. BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan desain Quasy-experiment dengan rancangan “pre- post test with control group”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan UMY yang mengalami d ism i nore denga n k r iter ia d ism i norea primer, skala nyeri ringan, sedang, atau berat, usia 18–25 tahun, beragama Islam, mampu mengungkapkan perasaan, dan siklus menstruasinya teratur. Adapun mahasiswi yang memiliki gangguan ginekologis, sudah menikah, tidak menandatangani inform consent, dan menggunakan terapi penanganan lain, dikeluarkan dari sampel penelitian. Jumlah sampel di awal penelitian adalah 69 responden yang terbagi dalam tiga kelompok, namun selama proses penelitian terdapat 7 sampel yang mengalami drop out, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang yang terbagi dalam 18 responden kelompok senam, 23 responden kelompok Mur rotal Ar-Rahman, dan 21 responden 362 Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015: 360–365 kelompok senam disminorea berbasis Ar Rahman. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan dalam tiga kelompok adalah simple random sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah MP3 player, video senam disminore yang diambil dari website: http://duniaf itnes.com, dan senam relaksasi dengan mendengarkan ayat Al Quran Surat Ar Rahman yang dilantunkan oleh Mohammed Taha Al-Junaid. Penelitian dilakukan di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Maret-Mei 2015. Prosedur penelitian meliputi pre test sebelum intervensi, pemberian intervensi pada ketiga kelompok dengan metode intervensi yang berbeda di mana masing-masing metode dilakukan selama 30 menit, dan setelah itu dilakukan post test untuk mengukur tingkat nyeri dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh pre dan post intervensi masing-masing kelompok, dilanjutkan dengan uji statistik Kruskal Wallis untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara kelompok senam, Murrotal Ar Rahman, dan senam berbasis Murrotal Ar Rahman. HASIL Berdasarkan pengolahan data pada ketiga kelompok diperoleh hasil bahwa pre test kelompok senam sebagian besar atau 61,1% dalam kategori nyeri sedang, dan pada saat post test 50,0% dalam kategori nyeri ringan. Untuk kelompok Murrotal Ar Rahman diperoleh hasil pre test sebagian besar atau 56,5% dalam kategori sedang, dan pada saat post test sebagian besar atau 52,2% dalam kategori ringan, sedangkan untuk kelompok senam berbasis Ar Rahman, tingkat nyeri pre test sebagian besar atau 47,6% dalam kategori ringan, dan pada saat post test sebagian besar atau 81,1% dalam kategori ringan. Hasil Uji Wilcoxon diperoleh data bahwa terdapat pengaruh antara tindakan pemberian senam disminore, Murattal Ar Rahman, dan Tabel 1. Hasil Uji Wilcoxon Pre-Post Test pada Kelompok Senam Disminore, Murrotal Ar Rahman, dan Senam Berbasis Ar Rahman Kelompok Tingkat Nyeri Pre-test Post -test n % n % p-Value Senam Ringan Sedang Berat 5 11 2 27.1 61.1 11.1 9 8 1 50.0 44.4 5.6 0.001 Ar-Rahman Ringan Sedang Berat 6 13 4 26.1 56.5 17.4 12 10 1 52.2 43.5 4.3 0.000 Senam Berbasis Ar- Rahman Ringan Sedang Berat 10 4 7 47.6 19.0 33.3 17 4 0 81.0 19.0 0 0.000 Tabel 2. Hasil Uji Kruskal Wallis pada Kelompok Senam Disminore, Murrotal Ar Rahman, dan Senam Berbasis Ar Rahman Kelompok Pre-Test Post-Test Mean Rank X2 p-Value Mean Rank X2 p-value Senam Ar Rahman Senam berbasis Ar-Rahman 31,06 32,06 31,31 0,034 0,983 35,15 39,15 19,50 14,862 0,001 363 Senam Disminorhea Berbasis Ar-Rahman (Sri Sumaryani dan Praditiana Indah Puspita Sari) senam disminore berbasis Ar Rahman dengan nilai signifikansi < 0,005 untuk masing-masing kelompok. Hal tersebut menunjukkan bahwa senam disminore, Murrotal Ar Rahman, maupun senam disminore berbasis Ar Rahman mampu menurunkan tingkat disminore. Ad apu n hasil uji Kr usk al Wallis diperoleh data bahwa senam disminore berbasis Ar-Rahman lebih efektif menurunkan nyeri dibandingkan dengan intervensi yang hanya senam disminore saja dan Murrotal Al Quran Surah Ar Rahman saja, dengan nilai p = 0,001 dan mean rank pre test 31,31 dan mean rank post test 19,50, sehingga terdapat selisih mean rank sebesar 11,81 antara pre dan post intervensi sebagaimana tertera pada tabel 1 dan 2. PEMBAHASAN Hasil Uji Wilcoxon pada pre test dan post test tingkat nyeri pada kelompok Senam, menunjukkan nilai p = 0,001 atau < 0,005 yang artinya ada pengaruh pemberian senam dengan tingkat disminore. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Suparto (2011), tentang efektivitas senam disminore dalam mengurangi disminore pada remaja putri diperoleh hasil bahwa senam dismenore efektif untuk mengurangi disminore pada remaja. Penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Nurjanah (2014) yang berjudul Pengaruh Sena m Aerobic Low Impact terha d ap Penu r u nan Dysmenor rhea Pr imer pada mahasiswa Diploma III Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Semarang diperoleh hasil bahwa responden mengalami penurunan nyeri yang signifikan dengan nilai p = 0,004 dan nilai mean sebesar 19,00, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai p = 0,317 dengan mean penurunan tingkat nyeri sebesar 8,00. Hasil penelitin ini juga sesuai dengan penelitian Dehghanzadeh (2014) di Iran yang menemukan bahwa latihan aerobik selama delapan minggu terbukti mampu menurunkan kejadian disminore primer. Nyeri pada saat menstr uasi terjadi k a r e n a a d a n y a p e n a m b a h a n j u m l a h prostaglandin di dalam darah. Peningkatan atau penambahan jumlah prostaglandin menga k ibatkan ter jadi nya peni ng kat a n aktivitas kontraksi miometrium. Kontraksi miometrium yang meningkat menyebabkan aliran darah terganggu sehingga dinding uterus mengalami iskemia. Kondisi iskemia akan merangsang serabut saraf nyeri pada uterus (Bobak, 2010). Olahraga atau senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri tersebut. Senam yang dilakukan secara teratur dengan durasi 30-45 menit akan menyebabkan otot- otot pangg ul dan otot- otot uter us mengalami relaksasi, menstabilkan mood, meningkatkan aliran darah ke panggul, dan memperlancar pasokan oksigen ke pembuluh d a ra h ya ng mengala m i vasokonst r i k si sehingga disminore dapat berkurang. Senam juga mampu meningkatkan kadar β endorfin empat sampai lima kali lipat di dalam darah. β endorfin terbukti mampu menurunkan rasa nyeri, meningkatkan daya ingat, memperbaiki nafsu makan, dan kemampuan seksual. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan nyeri pada kelompok yang diberi perlakuan dengan mendengarkan murrotal Al Quran Surah Ar Rahman yang dibuktikan dengan hasil uji statistik p = 0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Anwar (2010) yang menyatakan bahwa mendengarkan bacaan Al Quran dapat memberikan efek ketenangan dalam tubuh disebabkan adanya unsur meditasi, autosugesti, dan relaksasi yang terkandung di dalamnya. Rasa tenang atau rileks akan memberikan respons emosi yang positif dan sangat berpengaruh dalam mendatangkan persepsi yang positif. Menurut Mustamir (2009) menyatakan bahwa persepsi positif yang didapat dari Ar Rahman akan merangsang hipotalamus mengeluarkan hormon endorfin. Berdasarkan teori menyebutkan bahwa mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran dengan tartil akan menyebabkan ketenangan jiwa. Efek suara termasuk lantunan ayat-ayat Al Quran dalam hal ini Murrotal Al Quran Surah Ar Rahman dapat mempengar uhi keseluruhan fisiologi tubuh manusia dengan cara mengaktivasi neokorteks dan beruntun ke dalam sistem limbik, hipotalamus, dan 364 Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015: 360–365 sistem saraf otonom. Perangsangan auditori mempunyai efek distraksi yang mampu meningkatkan pembentukan endorfin dan merelaksasikan otot. Murrotal Al Quran Surah Ar-Rahman yang diperdengarkan dengan menggunakan speaker box music atau earphone akan mengeluarkan vibrasi sehingga menghasilkan gelombang suara yang dapat didengar oleh telinga dan diter uskan ke ner v us VIII, kemudian akan diubah menjadi impuls listrik. Impuls tersebut dilanjutkan ke korteks serebri yang berhubungan dengan perasaan untuk dipersepsikan. Jika suara atau bunyi tersebut dapat dipersepsikan dengan baik maka akan menimbulkan efek relaksasi. Hasil Uji Wilcoxon juga menunjukkan bahwa senam disminore berbasis Ar Rahman mampu menurunkan dismenore, dibuktikan dengan nilai p = 0,000. Hasil Uji Kruskal Wallis juga menunjukkan bahwa senam disminore berbasis Ar Rahman terbukti secara statistik lebih efektif dalam menurunkan disminore dibandingkan intervensi senam disminore saja dan mendengarkan Murrotal Al Quran Surah Ar Rahman saja yang dibuktikan dengan nilai p = 0,001, dengan nilai mean rank pre 31,31 dan mean rank post sebesar 19,50. Senam disminore berbasis Ar Rahman dapat mengurangi tingkat nyeri disminore. Surah Ar Rahman menceritakan tentang luasnya rahmat Allah. Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. A r Rah man juga menceritakan tentang keseimbangan dan memuat unsur pendidikan. Surah Ar Rahman dimaknai sebagai surah yang menjelaskan pentingnya bersyukur karena kar unia Allah yang sangat luas tersebut, termasuk mensyukuri semua kondisi. Sakit ataupun dismenore juga dimaknai sebagai karunia Allah, sehingga orang yang memahami makna Surah Ar Rahman akan mampu mencapai kesehatan jasmani, rohani, dan akal (Zahro, 2011). Terapi kombinasi antara senam dan mendengarkan murrotal Al Quran Surah Ar Rahman mempunyai beberapa keunggulan dan mampu memberikan efek ganda dalam menurunkan nyeri. Senam dapat memberikan efek relaksasi karena gerakan-gerakan senam dapat membantu melancarkan peredaran darah yang berada di sekitar rahim, mengurangi produksi prostaglandin dan mengurangi vasokontriksi pembuluh darah sehingga dapat meminimalkan kontraksi uterus, sedangkan terapi murrotal mempunyai efek yang sangat diperlukan dalam mengatasi kecemasan dan membentuk gaya koping yang positif karena murrotal Al Quran Surah Ar Rahman mampu memberikan stimulan untuk memunculkan gelombang delta yang berfungsi membuat pikiran menjadi tenang dan nyaman sehingga menurunkan tingkat nyeri disminore. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Senam Dismenore berbasis Ar Rahman lebih efektif menurunkan nyeri dibandingkan dengan intervensi yang hanya senam saja maupun Murrotal saja. Saran Perawat dapat membuat alternatif terapi nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri disminore dengan memberikan intervensi senam disminore berbasis Ar Rahman. KEPUSTAKAAN Anurogo, D., dan Wulandari, A., 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Offset. Anwar, Y.P., 2010. Sembuh dengan Al Quran. Jakarta: Sabil Bobak, Lowdermilk, Perry, Cashion, 2010. Maternity Nursing. 8th. Ed. St Louis: Mosby, Inc. Calis, Karim, Anton, 2011. Dysmenorrhea. ( O n l i n e ) , ( h t t p : e m e d i c i n e . medscape,com, diakses tanggal 28 September 2015, Jam 13.10 WIB) Dehghanzadeh, N., Khoshnan, E., Nikseresht, A., 2014. The Effect of 8 Weeks of Aerobic Training on Primary Dysmenorrhea. European Jour nal of Experimental Biology, 4(1), 380–382. Mustamir, P., 2009. Metode Super untuk Menakhlukkan Stres. Jakarta: Hikmah 365 Senam Disminorhea Berbasis Ar-Rahman (Sri Sumaryani dan Praditiana Indah Puspita Sari) Ningsih, R., Setyowati, S., Rahmah, H, 2011. Efektivitas Paket Pereda pada Remaja dengan Disminore di SMAN Kecamatan Curup. (Online), (http://www.jki.ui.ac. id, diakses tanggal 30 September 2015, jam 01.16 WIB). Nurjanah, A.A.A., 2014. Pengaruh Senam Ae r o b i c L o w I m p a c t t e r h a d a p Penurunan Dysmenorrhea Primer pada Mahasiswa Diploma III Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta, (Online), (http://www.eprints.ums.ac.id., diakses tanggal 29 September 2015, jam 21.15 WIB). Saguni, F., Madianung, A., Masi, G., 2013. Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar Remaja Putri SMA Kristen I Tomohon Manado, (Online), (http://e- journal unsrat.ac.id, diakses tanggal 30 September 2015, jam 01.08 WIB). Suparto, A., 2011. Efektivitas Senam Dismenore dalam Mengurangi Dismenore pada Remaja Putri. Phederal, 4(1), 7. Zahro, F., 2011. Aspek-aspek Pendidikan dalam Ar Rahman 1-30, (Online), (http://www. digilib.uin-suka.ac.id., diakses tanggal 28 September 2015, jam 13.30 WIB).