E:\Tita\D\Tita\April 16\Jurnal 63Wibisino, Kurnia, Hamidah dan Muchlisin, Penggunaan Gambar Berseri ... 63 PENGGUNAAN GAMBAR BERSERI SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR PADA SISWA S1 KEPERAWATAN STIKES PATRIA HUSADA BLITAR (Using Picture Series as Media to Improve Writing Skill of Procedure Text to the Nursing Students of STIKes Patria Husada Blitar) Wahyu Wibisono1, Lely Indah Kurnia2, Fitria Nur Hamidah3, Muhammad Muchlisin4 1STIKes Patria Husada Blitar Malang 2STAIN Kediri 4SMKN 4 Malang email: wahyu_kuromon@yahoo.com Abstract: English become the most important things in facing the issue of Asean Economic Community (AEC) especially in the health sector since English is one of the international language use in asean. So, preparing medical employees with English become a great issue to be solved. This study was in- tended to apply picture Series as the media to improve students writing skill. The research design used was collaborative Classroom Action Research. The collaboration was done with three English teachers in STIKes Patria Husada Blitar. This Classroom Action Research was implemented in one cycle only which involved four stages namely planning, implementation, observation, and reflection. The researcher gained the data in the form of students’ involvement during teaching learning activity and the writing product. To get those data, the researcher used several instruments; those were students writing product and field notes. The finding of this study showed that by using picture series as the media, the students could write procedure text much better than they were taught using traditional grammar translation method. In terms of the students’ individual writing product, in preliminary study, the number of students who passed the minimum passing grade (64) was only 2 students (9.1%). On the other hand, in Cycle 1, all of the 22 students (100%) could pass the minimum passing grade (64). The improvement of students’ writing skill was due to the use of picture series as the media in teaching writing which consisted of several activities for the students so that they were enthusiastic in joining the class. In addition, it was suggested for the lecturers and/ or teacher to apply and modify this technique in their classes. Keywords: picture series, writing skill Abstrak: Bahasa Inggris menjadi hal yang paling penting dalam menghadapi isu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) khususnya di sektor kesehatan karena bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional di asean. Jadi, mempersiapkan tenaga medis dengan kemampuan bahasa Inggris merupakan masalah besar yang harus diselesaikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggunakan gambar berseri sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas secara kolaborasi. Kolaborasi dilakukan oleh tiga guru bahasa Inggris di STIKes Patria Husada Blitar. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang melibatkan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Peneliti memperoleh data dalam bentuk keterlibatan siswa selama mengajar kegiatan pembelajaran dan produk menulis. Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti menggunakan beberapa instrumen; produk tulisan siswa,dan catatan lapangan.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan gambar berseri sebagai media siswa dapat menulis teks prosedur jauh lebih baik dari ketika menggunakan metode terjemahan tata bahasa tradisional. Dalam hal produk tulisan individu siswa, pada studi pendahuluan, jumlah siswa yang lulus standard minimal kelulusan 3Politeknik Kediri ACER Typewritten text Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, No. 1, April 2016 DOI: 10.26699/jnk.v3i1.ART.p063-069 IT Typewritten text © 2016 Jurnal Ners dan Kebidanan IT Typewritten text This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 64 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 1, April 2016, hlm. 63–69 (64) hanya 2 siswa (9,1%). Setelah itu, dalam Siklus 1, semua 22 siswa (100%) bisa lulus standard minimal kelulusan (64). Peningkatan kemampuan menulis siswa disebabkan oleh penggunaan gambar seri sebagai media dalam pengajaran menulis yang terdiri dari beberapa kegiatan untuk siswa sehingga meningkatkan antusiasme siswa dalam berpartisipasi di kelas. Disarankan untuk dosen dan/atau guru untuk menerapkan dan memodifikasi teknik ini di kelas mereka. Kata Kunci: gambar berseri, keterampilan menulis Bahasa Inggris menjadi hal yang penting dalam menghadapi tantangan global Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) khususnya di sektor kesehatan karena bahasa Inggris adalah salah satu dari bahasa internasional yang dipakai di asean. Untuk itu, membekali tenaga medis dengan bahasa Inggris sedini mungkin akan menjadi cara terbaik untuk menghadapi tantangan tersebut. STIKes Patria Husa da Blitar adala h sebua h sekolah tinggi kesehatan yang terletak di Jalan. Sudanco Supriyadi 168 Blitar. Terdapat dua jurusan di perguruan tinggi ini, yaitu jurusan S1 keperawatan dan d3 kebidanan. Menurut buku kurikulum STIKes Patria Husada Blitar, bahasa Inggris adalah mata pelajaran wajib yang harus diambil oleh siswa. Mata kuliah ini ber tujua n untuk membeka li siswa denga n kemampua bahasa inggris, yang difokuskan pada Bahasa Inggris untuk Keperluan Akademik (EAP), dalam hal ini adalah bahasa inggris kesehatan. (PANDUAN Pendidikan Ners Dan Bidan STIKes Patria Husada Blitar, 2011). Mata kuliah ini berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan dalam konteks akademik berbahasa Inggris. Dalam mata kuliah EAP ini, para siswa akan diajarkan tentang kosakata, tata bahasa, dan juga empat keterampilan berbahasa Inggr is (memba ca , menulis, ber bicar a , da n menyimak), tapi bahasa Inggris akan disesuaikan dalam memenuhi kebutuhan spesifik dari siswa, dalam hal ini adalah bahasa Inggris dalam konteks kesehatan. Terdapat enam mata kuliah bahasa Inggris di jurusan Keperawatan dan satu mata kuliah bahasa Inggris di jurusan Kebidanan (PANDUAN Pendidikan Ners Dan Bidan STIKes Patria Husada Blitar, 2011). Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam menangani siswa di STIKes Patria Husada Blitar, ditemukan fakta bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam bahasa Inggris. Diantaranya mereka mengalami kesulitan dalam ketrampilan menulis. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti sebagai guru mata kuliah bahasa Inggris, siswa memiliki motivasi rendah dalam bahasa Inggris. Mereka merasa bahwa menulis dalam bahasa inggris adalah aktivitas yang sulit. Mereka menga- lami kesulitan dalam menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan topik. Selain itu, siswa juga mengalami masalah dalam memilih kosakata, kurang tepat dalam penggunaan grammar dan struktur kalimat. Data dari studi pendahuluan menunjukkan bahwa dari 22 siswa, nilai rata-rata dalam menulis teks prosedur keperawatan masih di bawah tingkat kelulusan minimum, yakni 64. Hal ini menandakan bahwa ketuntasan pembelajaran teks prosedur, khususnya, menulis teks prosedur keperawatan, masih belum tercapai. Dari 22 orang siswa kepera- watan semester 4, hanya 2 orang saja yang menda- pat nilai di atas tingkat kelulusan minimum, sedang- kan sisanya masih belum mencapai nilai minimum tersebut. Hal pertama yang perlu diperbaiki adalah teknik dalam mengajar ketrampilan menulis karena guru memiliki peran penting dalam mengelola kelas sehingga siswa tidak akan bosan serta memiliki semangat didalam kelas menulis. Selain itu , proses belajar mengajar di kelas harus diubah menjadi suasana yang lebih kooperatif antara guru dan siswa, serta antar siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti yang tertarik menggunakan gambar berseri sebagai media dalam guruan ketrampilan menulis karena gambar berseri dianggap akan lebih efektif dibandingkan teknik lain sebelumnya yang telah digunakan dalam kelas me- nulis. Penggunaan gambar berseri dianggap efektif dalam mengajar ketrampilan menulis siswa kepera- watan karena siswa keperawatan sering bersen- tuhan langsung dengan peralatan medis sehingga pengguna an gambar ber ser i pera latan medis diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa di kelas bahasa Inggris. Menulis merupaka suatu proses yang kompleks dimana penulis dapat menggali ide dan pikiran untuk dijadikan lebih nyata dan terlihat (Ghaitz:2002). Oleh karena itu, dapat dipahami jika menulis merupakan sa la h sa tu ketr ampilan ya ng sulit di dala m berbahasa. 65Wibisino, Kurnia, Hamidah dan Muchlisin, Penggunaan Gambar Berseri ... Gambar dapat menjadi salah satu stimulus yang dapat digunakan oleh guru. Gambar merupakan bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua orang sekaligus menyenangkan untuk dipelajari. Menurut Harmer (2001), gambar merupakan alat bantu yang sangat berguna untuk berbagai macam kegiatan dalam berkomunikasi, khususnya jika ke- giatan tersebut berisi karakteristik seperti permainan contohnya dalam menggambarkan atau menggam- bar sesuatu. Menurut Raimes (1983:20), gambar- gambar seperti lukisan, foto, poster, slide, kartun, iklan, diagram, grafik, tabel, dan peta merupakan sumber yang sangat berguna dalam mengajar ketrampilan menulis. Karena semua orang menyukai gambar-gambar, penggunaan gambar di dalam kelas dapat menstimulasi fokus perhatian siswa. Selain itu, gambar dapat membawa dunia luar ke dalam kelas dengan jelas seusai aslinya. Selain itu, Latuheru (1988:41) juga menyatakan bahwa salah satu cara efektif dalam mengajar ketrampilan menulis adala h denga n menggunaka n media instruksional. Guru dapat menggunakan gambar- gambar sebagai bantuan dalam guruan ketrampilan menulis. Hal ini dikarenakan gambar-gambar dapat menterjemahkan sebuah ide abstrak menjadi realis- tik. Sedangkan menurut Wright (1989:17) gambar sangat tepat digunakan untuk siswa usia muda karena menarik, mudah disiapkan, dan mudah untuk disusun. Oleh karena itu, gambar sering digunakan untuk meningkatkan ketrampilan menulis. Gambar berseri adalah sebuah rangkaian gambar yang tersusun secara berurutan. Menurut Sadiman, gambar berseri adalah gambar yang memadukan beberapa gambar yang berbeda tetapi saling terkait sehingga membentuk suatu tema atau rangkaian cerita tertentu. Gambar-gambar tersebut menggambarkan sebuah rangkaian kejadian atau suatu peristiwa dari awal kejadian sampai dengan akhir kejadian. Gambar berseri ini digunakan untuk merangsang daya pikir siswa dalam menemukan suatu ide pokok sehingga dapat menuliskannya ke dalam sebuah tulisan teks prosedur kompleks (Sadiman, 2003). BAHAN DAN METODE Desain penelitian menggunakan pendekatan tindakan kelas yang dimaksudkan untuk memecah- kan suatu masalah tertentu yang dihadapi oleh se- orang guru dalam proses belajar mengajar. Menurut Harmer (2001), penelitian tindakan adalah nama yang diberikan untuk serangkaian prosedur yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan aspek guruan mereka, dan untuk mengevaluasi keber- hasilan dan kesesuaian kegiatan dan prosedur tertentu. Burns (1999) juga menyatakan bahwa fokus utama dari penelitian tindakan kelas adalah pada permasalahan praktis sebenarnya terhadap kelompok-kelompok sosial tertentu atau masyarakat. Berdasarkan pernyataan di atas, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang diadakan oleh guru di kelas dan sekolah di mana dia mengajar dengan meningkatkan proses dan praktek dalam mengajar. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa s1 Keperawatan semester 4 STIKes Patria Husada Blitar. Objek penelitian ini adalah proses pem- belajaran, peningkatan kemampuan menulis teks prosedur melalui media gambar berseri. Desain penelitian tindakan kelas ini cocok sebagai desain penelitian dalam penelitian ini karena peneliti adalah seorang guru bahasa Inggris yang sering menemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajar mengajar., dalam hal ini, para siswa memiliki kesulitan dalam menulis teks prosedur berbahasa Inggris dan rendahnya motivasi di dalam kelas. Hal ini sejalan dengan titik dasar dari penelitian tindakan kelas yang mengusul- kan strategi, teknik, atau media dalam proses belajar mengajar untuk mengatasi masalah siswa dalam menguasai mata pelajaran tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan gambar berseri sebagai media dalam guruan menulis teks prosedur. Gambar berseri dianggap cocok dalam penelitian ini karena belum pernah diimplementasikan sebagai media dalam guruan berbicara di perguruan tinggi ini. Dalam melakukan penelitian, peneliti bekerja secara kolaboratif dengan tiga kolaborator yang terlibat dari awal hingga akhir proses kegiatan pene- litian dalam menyusun rencana pelajaran, materi pembelajaran, mengajar kegiatan belajar, tindakan, dan evaluasi. Sebelum memulai kegiatan penelitian, peneliti dan kolaborator membahas semua hal yang berkaitan dengan proses dalam rangka memenuhi persepsi yang sama tentang strategi yang diterapkan, prosedur mengajar dan proses belajar yang dilaku- kan, bagaimana mengumpulkan data menggunakan instrumen, dan bagaimana untuk mencetak tes siswa menggunakan rubrik penilaian. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai praktisi yang mengajarkan menulis teks prosedur dengan menggunakan media gambar berseri, sedangkan kolaborator bertindak sebagai pengamat yang mengamati pelaksanaan tin- dakan di kelas. Selama proses pelaksanaan strategi, 66 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 1, April 2016, hlm. 63–69 kolaborator mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan checklist observasi dan catatan lapangan. Setelah menerapkan strategi, guru dan kola- borator melakukan refleksi atau diskusi. Dalam sesi ini, peneliti dan kolaborator yang menganalisis data dari daftar pengamatan, catatan lapangan, dan hasil tes, untuk mengetahui apakah kriteria keberhasilan dalam penggunaan dicapai atau tidak. Di tahap akhir, peneliti dan kolaborator menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan hasil dari kesimpulan tersebut, peneliti dan kolaborator mem- bahas dan memecahkan masalah secara terus menerus sampai mencapai standar yang direncana- kan. Apabila belum memenuhi kriteria yang ditentu- kan, rencana yang telah disusun akan direvisi dan akan dirubah menjadi siklus baru sampai kriteria keberhasilan dapat dicapai. Sampel dalam penelitian ini adalah 22 siswa jurusan s1 Keperawatan STIKes Patria Husada tahun akademik 2013/2014. Penelitian ini dilaksana- kan pada 6 Juni 2013–05 Juli 2013. HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian ini berisi temuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang meliputi keterlibatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar yang meliputi hasil checklist observasi, dan catatan lapangan. Untuk mengetahui permasalahan siswa dalam menulis teks prosedur, data dari studi pendahuluan akan disajikan sebelum menyajikan temuan pada siklus 1. Hasil Menulis Siswa pada Studi Pendahuluan Selain itu, setelah dianalisis, berdasarkan Tabel 3 peneliti menemukan bahwa hanya ada 2 siswa yang memenuhi kriteria minimum kelulusan BC (64); dan sisanya, yaitu siswa (20 siswa) tidak dapat memenuhi kriteria minimum kelulusan. Hasil Menulis Siswa pada siklus 1 Nilai semua siswa untuk setiap aspek dalam menulis dapat dilihat pada Tabel 3.14. Dalam tabel ini, siswa mengalami kemajuan dibandingkan dengan skor dalam penelitian pendahuluan. Tidak ada siswa yang berada pada kategori nilai poor atau kurang. Sebagian besar produk tulisan siswa untuk teks prosedur berada di tingkat yang sangat baik. Table 1. The Level of Students ’ Writing Score in all Aspects in Preliminary Study Level Content Organi zation Vocabu lary Gramm ar Mecha nics Excellent Very good Good Fair Poor 0 1 3 2 6 0 1 6 12 3 0 1 3 17 1 0 1 4 16 1 0 1 4 15 2 Tota l 22 22 22 22 22 Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa berada dalam kategori nilai fair atau cukup untuk semua aspek dalam menulis teks prosedur. Sedangkan pada tabel 2 menjabarkan bahwa 11 siswa mendapatkan nilai E, 9 siswa mendapatkan nilai D dan hanya 2 anak yang mendapatkan nilai BC. Table 2. Students’ Final Score of Procedure Text in Preliminary Study Grade Score Number of studens A AB B BC C D E 84-1 00 77-8 3 71-7 6 64-7 0 56-6 3 41-5 5 0-40 0 0 0 2 0 9 11 Total 22 Table 3. Students’ Final Score of Procedure Text in Cor- relation with the Minimum Passing Grade in Preliminary Study Score Number of Students Category >64 <64 2 20 Pa ssed did not pass Total 22 Table 4. The Level of Students ’ Writing Score in all Aspects in Cycle 1 Level Con tent Orga nizat io n Vocab ulary Gramm ar Mech anics Excellent Very good Good Fair Poor 3 1 4 4 1 0 2 16 4 0 0 2 17 3 0 0 0 10 12 0 0 0 3 19 0 0 Total 22 22 22 22 22 Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa berada dalam kategori nilai very good atau sangat bagus untuk semua aspek dalam menulis teks prosedur. Sedangkan tabel 5 menjabarkan bahwa 13 siswa mendapatkan nilai B, 3 siswa mendapatkan 67Wibisino, Kurnia, Hamidah dan Muchlisin, Penggunaan Gambar Berseri ... nilai A, 3 siswa mendapatkan nilai AB, dan 3 siswa mendapatkan nilai BC. PEMBAHASAN Gambar berseri dirancang untuk mencapai tujuan dari guruan menulis teks prosedur. Tujuannya adalah siswa mampu menulis sebuah teks prosedur sederhana berdasarkan gambar berseri yang diguna- kan. Dalam hal ini, gambar berseri sangat berguna karena membantu siswa untuk mengatur urutan langkah-langkah tentang cara menggunakan/meng- operasikan sesuatu ke dalam urutan yang benar. Hal itu dikonfirmasi oleh banyak ahli, seperti Raimes (1983) yang menyatakan bahwa Guru dapat meng- gunakan teknik yang menyenangkan seperti peme- taan pikiran serta menyediakan gambar-gambar agar siswa lebih tertarik untuk membuat tulisan. Raimes juga menyatakan bahwa gambar memiliki banyak manfaat ketika digunakan di dalam kelas. Gambar memberikan pengalaman untuk berbagi siswa di dalam kelas, yaitu sebuah kegiatan yang merupakan variasi dari kegiatan dalam berbahasa. Hal ini didukung oleh Wright (1989:17) yang menya- takan bahwa gambar sangat tepat digunakan untuk siswa usia muda karena menarik, mudah disiapkan, dan mudah untuk disusun. Oleh karena itu, gambar sering digunakan untuk meningkatkan ketrampilan menulis. Wright juga mengatakan bahwa gambar memiliki peran penting dalam pembelajaran speaking dan writing. Yang pertama, gambar dapat memoti- vasi siswa dan menjadikan mereka lebih mem- perhatikan serta ikut serta dalam pembelajaran. Yang kedua, gambar memiliki kontribusi terhadap bahasa yang digunakan. Ketiga, gambar dapat dideskripsikan secara objective atau direspon secara subjektif. Keempat, gambar dapat memicu respon untuk bertanya atau substitusi melalui latihan yang terkontrol. Yang terakhir, gambar dapat menstimulasi dan memberikan informasi yang dapat menjadi acuan dalam percakapan, diskusi dan bercerita. Proses guruan menulis disini terdiri dari kegiatan pra-penulisan, menulis, dan kegiatan pascapenulisan. Pada tahap prapenulisan, peneliti akan menggali tentang pengetahuan siswa dengan melakukan brainstorming. Brainstorming adalah kegiatan yang dapat membantu para siswa untuk mengum- pulkan sudut pandang, atau ide-ide yang berhu- bungan dengan topik yang sedang dibahas. Hal ini sejalan dengan Raimes (1983) yang menyatakan bahwa brainstorming adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan kata-kata, frasa, ide secepat mungkin tanpa memperhatikan untuk kesesuaian, perintah atau akurasi. Pada bagian ini, guru meminta siswa untuk menyebutkan alat-alat medis yang biasa Table 5. Students’ Final Score of Procedure Text in Cycle 1 Grade Score Number of Students A AB B BC C D E 84-100 77-83 71-76 64-70 56-63 41-55 0-40 3 3 13 3 0 0 0 Total 22 Table 6. Students’ Final Score of Procedure Text in Cor- relation with the Minimum Passing Grade in Cycle 1 Score Number of Students Category >64 <64 22 0 Passed did not pass Secara singkat, dapat dilihat pada tabel 6 me- nunjukkan bahwa skor akhir siswa dalam Siklus 1 bahwa semua siswa atau 100% telah memenuhi kriteria standard kelulusan minimal dari skor 64 (BC). Hasil produk menulis siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan skor rata-rata menulis siswa pada saat studi pendahuluan. Rata-rata nilai pada studi pendahuluan adalah 44,3 dan skor rata- rata menulis siswa pada siklus pertama adalah 76,3. Ini berarti bahwa ada perbaikan nilai 32 dari nilai rata-rata. Dalam penelitian pendahuluan, hanya ada 2 siswa yang memenuhi standar d kelulusa n minimum. Sementara itu, di Siklus 1, seluruh siswa telah memenuhi standard nilai kelulusan minimum yaitu 64 atau BC. Untuk detai peningkatan nilai siswa pada saat studi pendahuluan dan siklus 1 dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. The Students’ Improvement in each Aspect of Writing Aspect of Writing Stage P reliminary Study Cycle 2 Me an Min Score Max Score Me an Min Scor e Max Score Content 2,11 1,5 4 3,8 9 2,5 5 Organizatio n 2,34 1,5 3 4 3,5 5 Vocabulary 2.20 1,5 4 4 3,5 5 Grammar 2.25 1,5 4 3,6 8 3,5 4,5 Mechanics 2.23 1,5 4 3,1 4 3 4 68 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 1, April 2016, hlm. 63–69 mereka gunakan dalam standar operasi prosedur keperawatan. Kegiatan ini sangat penting untuk me- ningkatkan kreativitas serta dapat digunakan untuk mengumpulkan banyak kemungkinan jawaban. Setelah siswa mulai terbiasa dengan beberapa per- alatan medis, guru memutuskan untuk melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait dengan bagian dari peralatan medis yang digunakan dalam standar standard operasi pro- sedur keperawatan. Hal ini digunakan untuk mem- buat siswa terbiasa dengan kosakata dan memberi- kan kesempatan bagi siswa yang telah mengenal istilah-istilah medis sebelumnya untuk dapat berbagi informasi dengan teman-teman lain. Setelah itu, guru mempresentasikan model dari teks prosedur tentang prosedur “bagaimana untuk memeriksa tekanan darah” (lihat Lampiran 6). Guru menjelaskan model teks prosedur sehingga siswa memahami teks terse- but. Dengan menghadirkan teks model, siswa dapat memahami bentuk tulisan sebagai acuan untuk menulis. Brown (2001) menyatakan bahwa dengan membaca dan mempelajari berbagai jenis teks yang relevan, siswa dapat memperoleh wawasan infor- masi baik tentang bagaimana mereka harus menulis dan materi pelajaran yang mereka menjadi topik dalam tulisan mereka. Hal ini didukung oleh ide yang dinyatakan oleh Eanes (1997) bahwa kegiatan atau strategi dalam tahap prapenulisan harus membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan latar belakang mereka dan menata pola piker mereka. Guru dan siswa mendiskusikan teks model secara bersama-sama. Melalui diskusi, siswa dapat memahami bentuk tulisan dan menata ide mereka menjadi sebuah tulisan. Namun, guru harus mem- berikan bimbingan dengan mengajukan beberapa pertanyaan sehingga siswa dapat memiliki pema- haman yang baik tentang teks model. Oleh karena itu, penyajian teks model menjadi cara yang efektif untuk memfasilitasi siswa untuk mentransfer ide- ide mereka ke dalam bentuk tulisan dan konten atau isi dari yang akan mereka tulis. Kegiatan selanjutnya adalah tugas kelompok. Dalam kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat empat kelompok. Tugas mereka adalah; pertama, mengamati gambar berseri yang diberikan. Kedua, membuat rancangan teks prosedur tentang cara mengoperasikan peralatan yang ditunjukkan dalam gambar berseri tersebut. Kemudian, siswa saling bertukar tulisan mereka dari kelompok 1 ke kelompok lain. Setelah itu, mereka harus melakukan revisi. Para siswa harus memberikan komentar atau saran untuk menulis teman-teman mereka. Hal ini dimaksudkan untuk melatih siswa dalam memberi- kan umpan balik kepada rancangan tulisan teman mereka dalam hal isi, susunan kalimat, dan tata bahasa. Brown (2001) menyatakan “pengeditan oleh teman adalah proses berbagi yang benar”. Melalui strategi ini, siswa belajar untuk menjadi penulis yang lebih baik sekaligus menjadi pembaca yang lebih baik. Selain itu, hal ini menjadikan siswa untuk me- miliki hubungan yang dekat satu sama lain, namun, guru tetap harus memberikan bimbingan intensif. Fakta menunjukkan bahwa beberapa siswa enggan untuk meminta bantuan guru meskipun mereka menemukan kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Jadi, guru harus proaktif dalam membantu siswa tanpa menunggu siswa mengajukan pertanyaan. Setelah mendapatkan umpan balik dari teman-teman mereka dan guru, tahap berikutnya adalah menulis ulang. Pada tahap ini, siswa merevisi rancangan tulisan mereka berdasarkan masukan dari teman- teman mereka dan umpan balik guru. Tahap terakhir adalah aktivitas pasca-menulis. Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk menunjukkan komposisi akhir dari tulisan mereka. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan meminta siswa untuk membaca tulisan mereka di depan kelas atau dengan meminta siswa untuk membaca tulisan akhir teman-teman mereka. Kegiatan ini sejalan dengan Kirby dan Liner (1981) di Vacca & Vacca (1998) bahwa menunjukkan hasil kerja adalah suatu bentuk kegiatan yang sangat penting bagi siswa karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi produk tulisan mereka dengan orang lain, teman sekelas mereka dan siswa lain.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan gambar peralatan medis yang digunakan dalam keperawatan Prosedur Operasio- na l Sta nda r seper ti ter mometer, stetoskop, sphygmomanometer, dll. Untuk mengetahui apakah proses belajar me- ngajar telah mencapai tujuan atau tidak, perlu untuk dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi harus mengarah pada peningkatan kemampuan menulis siswa. Dalam studi ini, ada peningkatan yang signifikan pada kemampuan menulis siswa dibandingkan dengan proses belajar mengajar menulis sebelum menerapkan gambar berseri sebagai media. Hasil analisis produk akhir tulisan siswa pada penulisan teks prosedur menunjukkan bahwa kete- rampilan siswa dalam menulis telah meningkat secara signifikan dari awal pada siklus 1. Sebelum 69Wibisino, Kurnia, Hamidah dan Muchlisin, Penggunaan Gambar Berseri ... aksi dilaksanakan, nilai rata-rata siswa menulis adalah D atau 44,3. Setelah strategi penggunaan gambar berseri telah dilaksanakan, nilai rata-rata siswa pada Siklus pertama 1 menjadi B atau 76,3. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Mengacu pada temuan dalam penelitian ini, gambar berseri merupakan sebuah media yang efektif dalam pembelajaran menulis teks prosedur. Gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur serta dapat lebih memotivasi siswa untuk terlibat dalam proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini, nilai menulis siswa meningkat secara signifikan pada Siklus 1 dibandingkan dengan nilai pada studi pendahuluan. Jumlah siswa yang mendapat skor di atas 64 (BC) sebagai standard minimum kelulusan yang ditetapkan oleh peneliti juga meningkat dari studi pendahuluan pada Siklus 1. Data menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam Siklus 1 dikategorikan sangat baik karena sebagian besar siswa yang terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar siswa berpartisi- pasi secara aktif dalam proses belajar mengajar, seperti: memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, membuat grup, membuat draft, memberikan komentar draft teman-teman mereka‘, merevisi rancangan, menulis teks prosedur, dan mengumpulkan tulisan mereka. Saran Hasil penelitian ini akan menguntungkan bagi STIKes Patria Husada Blitar. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penelitian ini memberikan pendekatan alternatif dalam proses belajar mengajar menulis yang dapat digunakan untuk guru dalam memecahkan masalah siswa mereka dalam menulis, khususnya dalam teks prosedur. Namun, para guru harus lebih sadar dalam manajemen waktu, terutama dalam menangani konferensi siswa-guru kalau tidak akan menghabiskan banyak waktu. Untuk membuat waktu yang efektif, akan jauh lebih baik jika guru bisa mengelola pertemuan kurang dari lima perte- muan. Selain itu, karena siswa tidak terbiasa untuk menjadi aktif terlibat dalam kegiatan kelas, guru harus memberikan kegiatan yang dapat merangsang kegotong-royongan dan aktivitas siswa. Disarankan bahwa guru bahasa Inggris mene- rapkan strategi ini sebagai strategi alternatif dalam pengajaran bahasa Inggris dan membuat instruksi yang berpusat pada siswa. Selain itu, dalam mene- rapkan strategi ini, guru harus aktif dalam memantau siswa dan secara proaktif memberikan bimbingan yang efektif untuk siswa. Selanjutnya, guru harus kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak akan pernah merasa bosan. Selanjutnya, dalam melaksanakan strategi, para guru harus me- nyadari pertimbangan berikut. Pertama, guru harus memberikan petunjuk dan penjelasan lebih karena masih sulit bagi siswa yang bukan berasal dai jurusan bahasa Inggris untuk memahami instruksi dalam bahasa Inggris. Selama proses penulisan, akan lebih baik bagi guru untuk menggunakan pemodelan untuk memberikan contoh bagaimana siswa harus menulis, merevisi, dan mengedit. Selain itut guru harus mem- berikan bimbingan intensif kepada siswa dalam setiap tahap dari proses penulisan. Yang terakhir, harus ada jumlah kamus yang cukup di dalam kelas untuk membantu siswa menemukan kata-kata yang tepat yang dapat mereka gunakan dalam tulisan mereka. Ini adalah suatu keharusan karena ketidak- mampuan siswa untuk mengatur ide-ide tersebut terutama disebabkan oleh kurangnya kosakata yang mereka kuasai. Akhirnya, untuk peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang yang sama, disarankan agar mereka menerapkan strategi ini dengan genre lain dari teks, seperti teks deskriptif, ekspositoris, dll Mereka dapat memakai gambar berseri sebagai media untuk membantu proses belajar mengajar. DAFTAR RUJUKAN Brown, H.D. 2001. Teaching by Principles: An Interac- tive Approach to Language Pedagogy. New York: Addison Wesley Longman Celce-Murcia, M., & Hilles, S. 1998. Techniques and Re- sources in Teaching Grammar. Hongkong: Ox- ford University Press. Harmer, J. 2001. The Practice of English Language Teaching. Edinburgh, UK: Longman. Raimes, A. 1983. Techniques in Teaching Writing. New York: Oxford University Press. Rivers, W. 1981. Teaching Foreign Language Skills. Chicago: The University of Chicago Press. Tim Penyusun Kurikulum STIKes Patria Husada. 2011. Panduan Pendidikan Ners dan Bidan STIKes Patria Husada Blitar. Blitar: STIKes Patria Husada. Wright, A. 1989. Pictures for Language Learning. New York: Cambridge University Press.