E:\Tita\D\Tita\Feb 17\Jurnal Bl 247Setiyorini, Faktor-Faktor yang Berhubungan ... 247 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKes PATRIA HUSADA BLITAR (Factors Relating Concentration Level of the First Semester Nursing Students of STIKes Patria Husada Blitar) Erni Setiyorini Program Studi Pendidikan Ners, STIKes Patria Husada Blitar email: nerserni@gmail.com Abstract: Students are individuals who take college-level education and have a basic need to learn. The learning process is successful if the learning objectives is achieved. One cause of low quality and learning achievement of individuals largely due to the weaknesses in learning to concentrate. The purpose of this study was: 1) to identify factors that affect the level of concentration of learning, 2) to identify the concentration levels of student learning 3) to analyze the factors relating the concentrations level of the first semester nursing students of STIKes Patria Husada Blitar. The research design used cross sectional design. The variables in this study were the factors that relate student learning concentration (environ- ment, learning modalities, social and psychological) and the concentration level of learning. The population in this study was the first semester nursing students of STIKes Patria Husada Blitar. The whole population was used as the sample that was 23 people. The research was conducted on November 22nd, 2016. The data collected by a questionnaire. Data analysis used Chi -Square. The results showed that the factors relating the level of concentration of the first semester nursing students of STIKes Patria Husada Blitar was environmental factors (p = 0.001) and psychological factors (p = 0.008). The results of this research could be a baseline for future studies. For educational institutions, the results of this research could be used as an input to develop learning strategies to improve students’ concentration. Keywords: students, concentration level, factors affecting concentration level Abstrak: Mahasiswa merupakan individu yang menempuh jenjang pendidikan tingkat perguruan tinggi dan memiliki kebutuhan pokok untuk belajar. Proses pembelajaran berhasil apabila tujuan belajar tercapai. Salah satu penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar individu sebagian besar disebabkan karena lemahnya kemampuan dalam berkonsentrasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar, 2) mengidentifikasi tingkat konsentrasi belajar mahasiswa 3) menganalisis faktor yang berhubungan dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar. Desain penelitian dengan rancangan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan konsentrasi belajar mahasiswa (lingkungan, modalitas belajar, pergaulan dan psikologis) dan tingkat konsentrasi belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar. Seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 23 orang. Penelitian dilaksanakan tanggal 22 Nopember 2016. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi -Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar adalah faktor lingkungan (p=0,001) dan faktor psikologis (p=0,008). Hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya. Bagi Institusi pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk menyusun strategi pembelajaran untuk meningkatkan konsetrasi belajar mahasiswa. Kata Kunci: mahasiswa, tingkat konsentrasi, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsentrasi ACER Typewritten text Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, No. 3, Desember 2016 DOI: 10.26699/jnk.v3i3.ART.p247-252 IT Typewritten text © 2016 Jurnal Ners dan Kebidanan IT Typewritten text This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 248 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 3, Desember 2016, hlm. 247–252 Mahasiswa merupakan individu yang menempuh jenjang pendidikan tingkat perguruan tinggi. Salah satu kebutuhan pokok dalam menempuh pendidikan adalah belajar. Hasil yang diharapkan dalam pem- belajaran menurut teori behaviorisme adalah peru- bahan tingkah laku individu, sedangkan pada teori kognitifisme lebih mementingkan proses belajar. Proses belajar membutuhkan konsentrasi belajar. Konsentrasi belajar merupakan salah satu faktor yang penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Proses pembelajaran berhasil apabila tujuan belajar tercapai. Salah satu faktor yang mempenga- ruhi adalah tingkat konsentrasi, jika konsentrasi belajar rendah maka akan menimbulkan aktifitas yang berkualitas rendah dan berdampak pada ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman terhadap materi yang dipelajari berkurang (Aviana dan Hidayah, 2015). Beberapa ahli berpendapat bahwa penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar individu sebagian besar disebabkan karena lemahnya kemampuan dalam berkonsentrasi belajar. Hasil belajar sangat tergantung pada intensitas kemampuan konsentrasi belajarnya. Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran, baik di dalam kelas maupun belajar mandiri di rumah adalah kurangnya konsentrasi mahasiswa terhadap topik yang dipelajari. Menurut Dja ma r a h (2002) da la m bela ja r diper luka n konsentrasi dalam perwujudan perhatian terpusat. Fenomena yang sering ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang merupakan indikator rendahnya konsentrasi mahasiswa adalah perhatian yang mudah teralihkan, menguap dan tertidur dalam kelas dan hasil evaluasi harian terhadap topik pembelajaran yang rendah. Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk menge- tahui ciri-ciri siswa yang berkonsentrasi, yaitu peri- laku kognitif, perilaku afektif dan perilaku psiko- motor. Perilaku kognitif dapat dilihat melalui kesiapan pengetahuan, komprehensif dalam penafsiran infor- masi, mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dan mampu mengadakan analisis dan sintesis penge- tahuan yang diperoleh. Perilaku afektif dapat diketa- hui dengan adanya penerimaan, terdapat respon,, mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari keyakinan, ide dan sikap. Sedangkan perilaku psikomotor dapat diketahui dengan adanya gerakan anggota badan yang tepat sesuai instruksi, terdapat komunikasi non verbal, perilaku berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar. Tonie nase (2007) berpendapat bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar, yaitu lingkungan, modalitas belajar, pergaulan dan psikologis. Sedangkan Nugroho (2007) meng- ungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan gangguan konsentrasi dalam belajar, yaitu: motivasi diri, suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif, kondisi kesehatan mahasiswa dan rasa jenuh. Slameto (2010) menyatakan bahwa kesulitan berkonsentrasi dapat disebabkan oleh kurangnya minat terhadap pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising), pikiran kacau/ masalah kese- hatan yang terganggu, bosan terhadap pelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat konsentrasi mahasiswa semester 1 STIKes Patri Husada Blitar tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk meng- identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ting- kat konsentrasi belajar, 2) mengidentifikasi tingkat konsentrasi belajar mahasiswa 3) menganalisis pengaruh faktor yang berhubungan dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan konsentrasi belajar mahasiswa (lingkungan, mo- dalitas belajar, pergaulan dan psikologis) dan tingkat konsentrasi belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 STIKes Patria Husada Blitar. Seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 23 orang. Penelitian dilaksanakan tanggal 22 Nopember 2016. Pengumpulan data menggunakan kuesioner penelitian. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis data menggunakan Chi -Square. HASIL PENELITIAN Data Umum Data umum responden ini menguraikan tentang distribusi frekuensi responden yang meliputi: 249Setiyorini, Faktor-Faktor yang Berhubungan ... Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data Khusus Distribusi responden berdasarkan lingkungan belajarTabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin f % 1 Laki-laki 3 13 2 Perempuan 20 87 Total 23 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa karakteristik responden terbanyak adalah perempuan yaitu 20 orang (87%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan usia Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan usia No Usia f % 1 18 th 5 21,7 2 19 th 12 52,2 3 20 th 6 26,1% Total 23 100% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa usia lansia terbanyak 19 tahun sebanyak 17 orang (52,2%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tempat tinggal Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tempat tinggal No Tempat tinggal f % 1 Dengan orangtua 19 82,6 2 Dengan saudara 2 8,7 3 Kos 2 8,7 Total 28 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bah- wa terbanyak mahasiswa tinggal dengan orang tua yaitu 19 orang (82,6%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan lingkungan belajar No Ting kat depresi f % 1 Kondusif 15 65,2 2 Cu kup kondusif 6 26 3 Kurang kondusif 2 8,7 Total 23 1 00 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ling- kungan belajar mahasiswa terbanyak adalah kondu- sif yaitu sebanyak 15 orang (65,2%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan modalitas belajar Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Modalitas Belajar No Moda litas belajar f % 1 Mendengarkan 4 17,4 2 membaca 12 52,2 3 Melihat simulasi 2 8,7 4 Video pembelajaran 5 21,7 Total 23 1 00 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa modalitas yang paling banyak adalah dengan membaca yaitu 12 orang (52,2%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pergaulan Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pergaulan No Penggunaan w aktu luang f % 1 Berkumpul dengan teman 13 56,5 2 Bermain smartphone 9 39,1 3 Game/nonton film 1 4,3 Total 23 100 250 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 3, Desember 2016, hlm. 247–252 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa waktu luang terbanyak digunakan untuk berkumpul dengan teman yaitu 13 orang (56,5%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan psikologis (masalah dalam 1 bulan terakhir) Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa faktor lingkungan dan faktor psikologis dapat mem- pengaruhi tingkat konsentrasi belajar mahasiswa. PEMBAHASAN Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kon- sentrasi Belajar Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar Pada hasil uji statistik Hubungan faktor ling- kungan dengan konsentrasi belajar mahasiswa dengan p=0,001, menunjukkan bahwa ada pengaruh faktor lingkungan terhadap konsentrasi belajar. Hasil crostabulasi data menunjukkan bahwa lingkungan yang kondusif dengan tingkat konsentrasi yang baik yaitu 13 orang (81,3%). Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal yang berhubungan erat dengan kemampuan berkonsentrasi dalam belajar. Menurut Tonie nase (2007) lingkungan dapat mem- pengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi, maha- siswa akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi. Apabila mahasiswa dapat mengidentifi- kasi faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar, maka mahasiswa dapat memak- simalkan konsentrasi belajar pada situasi dan waktu yang tepat. Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar. Berda- sarkan hasil penelitian, 18 orang (78,3%) dapat berkonsentrasi pada suasana sepi (tenang tanpa suara), namun terdapat 5 orang (21,7%) yang dapat belajar sambil mendengarkan musik, ditempat ramai dan bersama teman. Pencahayaan dapat mendukung konsentrasi belajar, 23 orang (100%) dapat berkon- sentrasi pada tempat yang terang. Secara teori, ke- nyamanan visual juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan di tempat belajar. Temperatur nyaman untuk belajar sebagian besar pada kondisi dingin/hangat sebanyak 15 orang (65,2%), temperatur yang nyaman untuk belajar Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan psikologis (masalah dalam 1 bulan terakhir) No Masalah 1 bulan terakhir f % 1 Dengan orang tua 5 21,7 2 Dengan teman 8 34,8 3 Tidak ada masalah 10 43,5 Total 23 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa tidak memiliki masalah dalam 1 bulan terakhir terbanyak yaitu 10 orang (43,5%). Distribusi responden berdasarkan tingkat konsentrasi belajar Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tingkat konsentrasi belajar No Ting kat konsentra si belajar f % 1 Baik 13 56,5 2 Kurang 10 43,5 Total 23 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tingkat konsentrasi belajar mahasiswa terbanyak adalah baik yaitu sebanyak 13 orang (56,5%). Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat Konsentrasi mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar tahun 2017 Tabel 9. Hasil uji Statistik Chi- Square faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar tahun 2017 Variabel Lin gkungan Modalitas belajar Pergau lan Psikologis Konsentrasi belajar p=0,001 p=0,239 p=0,168 p=0,008 251Setiyorini, Faktor-Faktor yang Berhubungan ... pada setiap individu berbeda-beda. Desain belajar merupakan media atau sarana dalam belajar, salah satunya adalah posisi belajar, sebagian besar mudah berkonsentrasi pada posisi belajar duduk sebanyak 10 orang (43,5%). Rusdianto (2010) dalam penelitiannya menya- takan bahwa kebersihan kelas berpengaruh terha- dap konsentrasi belajar siswa dengan persentase 26%. Sejalan dengan pernyataan Mulyadi (2009) bahwa didalam proses belajar mengajar terdapat dua masalah yang turut menentukan berhasil tidak- nya suatu proses belajar mengajar, yaitu masalah pengajaran dan manajemen kelas. Lingkungan belajar dapat berupa lingkungan belajar di kelas maupun di rumah. Jumali, dkk. (2008) mengklasifika- sikan lingkungan pendidikan menjadi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masya- rakat. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar mahasiswa tinggal bersama orangtua yaitu 19 orang (82,6%) dan berdasarkan wawancara mayoritas orangtua selalu mengingatkan untuk membersihkan tempat belajar. Lingkungan belajar yang bersih dapat mendukung konsentrasi belajar. Hubungan Faktor Modalitas Belajar dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar. Hasil uji statistik dengan Chi Square faktor modalitas terhadap tingkat konsentrasi dengan p=0,239, yang berarti bahwa tidak ada hubungan. Modalitas belajar dapat menentukan siswa dalam memproses setiap informasi yang diterima dalam proses pembelajaran. Susanto (2006) menyatakan bahwa salah satu cara dalam meningkatkan kon- sentrasi belajar adalah dengan menyesuaikan karak- teristik siswa. Mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda dalam penerimaan terhadap materi belajar. Beberapa yang dapat diidentifikasi adalah mahasiswa lebih mudah menerima pelajaran dengan mendengarkan, membaca, melihat simulasi dan dengan melihat video pembelajaran. Sebagian besar 12 orang (52,2%) lebih mudah menerima pelajaran dengan membaca. Berdasarkan hasil penelitian, modalitas belajar tidak berpengaruh terhadap konsentrasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat terjadi karena pada materi-materi perkuliahan, mahasiswa tidak dapat hanya dengan mengandalkan salah satu dari modalitas yang dimiliki. Proses belajar dapat maksimal dengan melibatkan semua indera. Me- nurut Vernon A.M dikutip dari Quantum teaching, model pembelajaran memiliki tingkat memorisasi yang berbeda-beda dari pembelajaran pasif sampai dengan aktif. Tingkatan memorisasi dari tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi yaitu dari penerimaan verbal, visual, partisipasi dan melakukan (P3AI-ITS, 2007). Selain itu, lamanya waktu belajar dapat mempengaruhi daya konsentrasi mahasiswa dalam belajar. Grafik konsentrasi semakin menurun seiring dengan lamanya belajar, sehingga diperlukan beberapa upaya untuk mempertahankan konsentrasi belajar. Hubungan Faktor Pergaulan dengan Konsen- trasi Belajar Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar Hasil penelitian menunjukkan p=0,168, yang berarti tidak ada hubungan faktor pergaulan dengan konsentrasi. Faktor pergaulan dapat mempengaruhi siswadalam menerima pelajaran, perilaku dan per- gaulan mereka dapat mempengaruhi konsentrasi belajar. Sebagian besar 13 orang (56,5%) mahasiswa sering berkumpul dengan teman apabila terdapat waktu luang. Berdasarkan hasil observasi terhadap mahasiswa semester 1, di lingkungan kampus STIKes Patria Husada Blitar, sebagian besar mahasiswa menggunakan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas kelompok. Hampir di setiap mata kuliah terdapat tugas kelompok yang dipresentasikan, sehingga mahasiswa lebih banyak menggunakan waktu luang untuk berdiskusi kelompok. Pada pene- litian ini 9 orang (39,1%) menggunakan waktu luang untuk bermain smartphone dan memiliki tingkat konsentrasi yang kurang. Hal ini sejalan dengan pen- dapat Mustafid (2015) menyatakan bahwa perkem- bangan teknologi sangat pesat pada era globalisasi, salah satu perkembangan teknologi ini dengan hadir- nya smartphone. Smartphone dapat berpengaruh negatif terhadap pelajar, salah satunya adalah mengganggu konsentrasi belajar. Berdasarkan data demografi 19 orang (82,6%), mahasiswa tinggal bersama orangtua, sehingga pergaulan masih dapat dipantau dan diingatkan waktu belajar. Hubungan Faktor Psikologis dengan Konsen- trasi Belajar Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar Hasil penelitian menunjukkan p=0,008, yang berarti ada hubungan psikologis dengan tingkat konsentrasi mahasiswa. Faktor psikologis dapat 252 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 3, Desember 2016, hlm. 247–252 mempengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa dalam berkonsentrasi, contoh karena adanya masalah dalam lingkungan sekitar dan keluarga. Adanya masalah yang dihadapi oleh mahasiswa dapat berakibat mahasiswa kehilangan semangat dan motivasi belajar, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa yang menurun. Hasil crostabulasi psikologis dengan tingkat konsentrasi menunjukkan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki masalah dengan konsentrasi baik sebanyak 8 orang (34,8%). Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto (2010) yang menyatakan bahwa seseorang yang sering mengalami kesulitan berkon- sentrasi dapat disebabkan oleh salah satu faktor, yaitu pikiran yang kacau. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat menyebabkan pikiran kacau yang akan berakibat terhadap kon- sentrasi belajar mahasiswa. Fenomena yang ditemu- kan dalam institusi pendidikan, permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat disampaikan kepada dosen pembimbing akademik, sehingga masalah yang muncul yang dapat mengganggu konsentrasi belajar dapat teratasi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa se- mester 1 Program Studi Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar tahun 2017 adalah faktor lingkungan (p=0,001) dan faktor psikologis (p=0,008). Saran Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya. Bagi Institusi pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadi- kan sebagai masukan untuk menyusun strategi pem- belajaran untuk meningkatkan konsetrasi belajar mahasiswa. DAFTAR RUJUKAN Aviana, R., dan Hidayah, F. 2015. Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Terhadap Daya Pemahaman Materi Pada Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Batang. http://www.e-jurnal. com/2016/06/pengaruh-tingkat-konsentrasi- belajar.html. dibuka tanggal 10 Nopember 2016. Djamarah, S.B. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Engkoswara. 2012.Ciri-ciri Siswa yang Dapat Berkon- sentrasi Belajar.http://id.shvoong.com. dibuka tanggal 10 Nopember 2016. Izzati, R.R. 2014. Pengaruh Waktu Perkuliahan Dan Lingk ungan Ke las Te rhadap Ti ngk at Konsentrasi Belajar Akuntansi Biaya 2 pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univer- sitas Muhammadiyah Surakarta. Jumali, M., dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Mulyadi. 2009. Classroom Management. Malang: UIN- Malang Press. Mustafid. 2015. Pengaruh smartphone dikalangan pelajar. http://mustafidalianz.blogspot.co.id/ 2015/01/pengaruh-smartphone-dikalangan- pelajar.html dibuka tanggal 10 Nopember 2016. Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka. P3AI-ITS.2007. Pembelajaran Orang Dewasa Kreatif dan Inovatif. Materi Pelatihan PEKERTI. Rusdianto. 2010. Pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa. http://rusdhy14. blogspot.co.id/2012/08/pengaruh-kebersihan- kelas-terhadap.html dibuka tanggal 10 Nopember 2016. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Mempenga- ruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Susanto, H. 2006. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa. http://www.bpkpenabur-bdg.sch.id/files/Hal.46- 51%20Meningkatkan%20Konsentrasi.pdf dibuka tanggal 10 Oktober 2016. Tonie Nase, 2007 dalam Primadiana. 2016. Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi lingkaran. http://annekeprimadiana. blogspot.co.id/ dibuka tanggal 10 Nopember 2016.