E:\Tita\D\Tita\Feb 17\Jurnal Bl 310 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 3, Desember 2016, hlm. 310–315 310 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN IBU MENGHADAPI PERSALINANSECTIO CAESAREA (SC) DI RSUD R.A. BASOENI KAB. MOJOKERTO (Factors Affecting Mothers’ Anxiety in Facing Labour Sectio Caesarea (SC) di Hospital R.A. Basoeni Kab. Mojokerto) Dian Irawati Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto email: dian.irawati80@gmail.com Abstract: Normal childbirth or caesarean section will cause psychological effects for the mother and the family. Maternal anxiety that undergoes caesarean section normally associated with all procedures that must be followed and life safety threat due to all kinds of surgical procedures and anesthesia action (Carpenito, 2001). This study aimed to determine the factors that effects maternal anxiety that undergo caesarean section. The research was a qualitative research with cross sectional. The population was maternal undergo caesarean section at R.A. Basoeni Hospital as many as 37 peoples and 27 samples were taken by simple random sampling. The data collected by questionnaires. The data were analyzed using logistic regression. Results: There was no significant effect of age on maternal anxiety in undergo caesarean section, there was no significant effect of parity on maternal anxiety in undergo caesarean section, There was a significant effect of birth complications on maternal anxiety that undergo caesar- ean section, there was no significant effect of the type of caesarean on maternal anxiety that undergo caesarean section, there was a significant effect of husband accompanying on maternal anxiety that undergo caesarean section, and together these factors 62.5% affect on maternal anxiety undergo cae- sarean section.Midwives should give a chance to her husband and family to accompany the mother during the preparation of the casarean section in order to reduce anxiety. Keywords: factors, maternal anxiety, caesarean section Abstrak: Melahirkan normal atau operasi caesar akan menimbulkan efek psikologis bagi ibu dan keluarganya. kecemasan ibu menjalani operasi caesar biasanya terkait dengan semua prosedur yang harus diikuti dan ancaman kehidupan savety karena semua jenis prosedur bedah dan tindakan anestesi (Carpenito, 2001. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh kecemasan ibu menjalani operasi caesar. Penelitian. itu penelitian kualitatif dengan Populasi lintas cectional adalah ibu menjalani operasi caesar di Rumah Sakit RA Basoeni sebanyak 37 orang dan 27 sampel diambil secara simple random sampling data yang dikumpulkan dengan kuesioner data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik Hasil: Tidak ada yang signifikan pengaruh usia pada kecemasan ibu menjalani operasi caesar, tidak ada pengaruh yang signifikan dari paritas pada kecemasan ibu menjalani operasi caesar, ada pengaruh yang signifikan dari komplikasi kelahiran pada kecemasan ibu menjalani operasi caesar, tidak ada pengaruh yang signifikan dari jenis di caesar kecemasan ibu menjalani operasi caesar, ada pengaruh yang signifikan dari suami yang menyertai kecemasan ibu menjalani operasi caesar, dan bersama-sama faktor-faktor ini 62,5% mempengaruhi kecemasan ibu menjalani operasi caesar. Bidan harus memberikan kesempatan kepada suaminya dan keluarga untuk menemani ibu selama persiapan bagian casarean untuk mengurangi kecemasan. Kata Kunci: faktor, kecemasan ibu, operasi caesar ACER Typewritten text Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, No. 3, Desember 2016 DOI: 10.26699/jnk.v3i3.ART.p310-315 IT Typewritten text © 2016 Jurnal Ners dan Kebidanan IT Typewritten text This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 311Irawati, Faktor-Faktor ... Persalinan merupakan peristiwa alami yang akan dialami oleh setiap perempuan. Tetapi tidak semua persalinan akan berjalan secara normal. Beberapa keadaan tertentu akan mengharuskan seorang ibu untuk melahirkan secara operatif melalui operasi section caesarea (SC). Sectio caesarea merupakan metode operatif untuk mengeluarkan buah keha- milan dengan melakukan sayatan pada dinding abdomen dan dinding uterus. (Fraser dan Cooper, 2009). Persalinan secara SC umumnya disarankan pada ibu yang memiliki keadaan medis yang tidak memungkinan untuk melahirkan spontan melalui vagina dan bertujuan untuk meminimalkan kompli- kasi yang akan dialami ibu maupun bayinya. Meski- pun demikian, persalinan SC akan menimbulkan risiko kematian lebih tinggi diabndingkan dengan persalinan normal. Lebih dari 85% indikasi section caesarea tersebutdilakukan karena riwayat section caesarea, distosia persalinan, gawat janin dan letak sungsang (Cunningham,2006). Angka Kematian Ibu di Indonesia saat ini me- ngalami penurunan. Data SDKI tahun 2012 menun- jukkan AKI sebesar359/100.000 kelahiran hidup dan data SUPAS tahun 2015 AKI menjadi 305/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016). Sedangkan angka persalinan secara SC di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2010 adalah 15,3% dan Riskesdas 2013 sebanyak 9.8%. Sedangkan data di Jawa Timur menunjukkan bahwa persalinan SC terjadi pada 12% persalinan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, 2013). Sedangkan WHO menetapkan indikator persalinan SC sebesar 5– 15% untuk setiap negara. Persalinan normal maupun secara SC akan memberikan dampak psikologis bagi ibu dan keluar- ganya. Perasaan khawatir menanti kelahiran bayi akan dialami oleh setiap pasangan. Rasa khawatir dan cemas tersebut akan semakin bertambah jika ibu harus melahirkan bayinya melalui tindakan operasi. Kecemasan yang dialami ibu dan keluarga biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa akibat segala macam prosedur pembedahan dan tindakan pembiusan (Carpenito, 2001). Kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan secara SC disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dukungan social, potensi stressor, keadaan fisik, pendidikan dan status ekonomi, social budaya, maturitas, dan umur (Hawari, 2001). Strategi yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan ibu dalam menghadapi SC diantaranya adalah dengan memberikan informasi dan penge- tahuan kepada ibu dan keluarganya tentang persa- linan SC sehingga keluarga mampu memberikan dukungan secara psikis kepada ibu untuk mengu- rangi kecemasan. Dukungan suami dan keluarga memberikan kekuatan dan ketenangan kepada ibu sebelum memasuki ruang operasi. Beberapa peneli- tian yang telah dilakukan sebelumnya (Hodnett, 1994; Simpkin 1992; Hofmeyr,Nikodem dan Wolman 1991; Hemminki,Virta dan Koponen 1990) mem- buktikan bahwa kehadiran orang kedua mampu memberikan kenyamanan kepada ibu (Depkes RI, 2001). Berdasarkan permasalah tersebut di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu mengha- dapi persalinan sectio caesarea (SC) di RSUD R.A. Basoeni Kab. Mojokerto. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas pada penelitian ini adalah usia, komplikasi persalinan, jenis SC, dan dukungan suami. Sedangkan variabel terikat adalah kecemasan ibu menghadapi operasi sectio caesarea. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin pre operasi SC di RSUD R.A. Basoeni Kab. Mojokerto sebanyak 37 orang dan sampel diambil secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 27 orang. Instrument penelitian ini menggunakan kuesio- ner dengan penrtanyaan tertutup. Variabel kece- masan diukur dengan menggunakan skala HARS. Pengambilan data dilakukan selama bulan September 2016. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. 312 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 3, Desember 2016, hlm. 310–315 HASIL PENELITIAN Analisis Pengaruh Faktor Usia terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Analisis Pengaruh Faktor Paritas terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Tabel 1. Tabulasi silang usia terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan section caesarea Usia Ibu Kecemasan Total RP 95% CI p-- value Tidak Cemas Cemas < 20 tahun 20 – 35 tahun >35 tahun Total 1 (3.7%) 4 (14.8%) 5 (18.5%) 10 (37.0%) 5 (18.5%) 9 (33.3%) 3 (11.1%) 17 (63.0%) 6 (22.2%) 13 (48.1%) 8 (29.6%) 27 (100%) 0.450 0.120 0.039 - 5.209 0.009 - 1.584 0 .523 0 .107 R2 = 0.168 Tabel 2. Tabulasi silang Paritas terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan section caesarea Paritas Kecemasan Total RP 95 % CI p-- value Tidak Cemas Cemas Primi Multi Total 3 (11.1%) 7 (25.9%) 10 (37.0 %) 11 (40.7%) 6 (22.2%) 17 (63.0%) 14 (51.9%) 13 (48.1%) 27 (100%) 0.214 0.044-1.254 0 .090 R2 = 0.148 Analisis Pengaruh Faktor Komplikasi Persalinan terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persa- linan Sectio Caesarea Analisis Pengaruh Faktor Jenis SC terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Tabel 4. Tabulasi silang jenis SC terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan section caesarea Jenis SC Kecemasan Total RP 95% CI p--value Tidak Cemas Cemas Elektif Cito Total 6 (22.2%) 4 (14.8%) 10 (37%) 5 (18.5%) 1 2 (54.4%) 1 7 (63%) 11 (40.7%) 16 (59.3%) 27 (100%) 0.278 0.054 - 1.432 0.126 R2 = 0.118 Analisis Pengaruh Faktor Dukungan Suami terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Tabel 5. Tabulasi silang dukungan suami terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan section caesarea Dukungan Suami Kecemasan Total RP 95% CI p-- value Tidak Cemas Cemas Tidak mendukung Mendukung Total 1 (3.7%) 9 (33.3%) 10 (37%) 1 1 (40.7%) 6 (22.3%) 1 7 (63%) 11 (40.7%) 16 (55.6%) 27 (100%) 16.500 1.666 - 163.423 0.0 17 R2 = 0.369 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Tabel 6. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu menghadapi persalinan SC Varia bel Beba s Sig RP 95%CI Usia Paritas Komplikasi Persalinan Jenis SC Dukungan Suami 0.528 0.217 0.031 0.040 0.448 0.256 0.107 42.862 12.241 3.796 0.026-2 0.681 0.003-3.711 2.631-290.425 0.121-118.781 1.675-222.031 Tabel 3. Tabulasi silang komplikasi persalinan terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan section caesarea Komplikasi Persalinan Kecemasan Total RP 95% CI p-- value Tidak Cemas Cemas 1 komplikasi = 2 komplikasi Total 8 (29.6%) 2 (7.4%) 10 (37.0%) 5 (18.5%) 12 (44.4%) 17 (63.0%) 13 (48.1%) 14 (51.9%) 27 (100%) 9.600 1.483 - 61.162 0 .018 R2 = 0.304 313Irawati, Faktor-Faktor ... PEMBAHASAN Analisis Pengaruh Faktor Usia terhadap Kece- masan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa 17 (63.0%) responden mengalami kece- masan menhgadapi persalinan SC dan 9 (33.3%) berusia 20–35 tahun. Uji statistic regresi logistik menunjukkan p-value 0.523 dan 0.107 (p-value > 0.05) denga n R2 sebesar 0.168 sehingga H0 diterima. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa usia tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan SC. Berda- sarkan nilai R2 dapat diketahui bahwa usia mempe- ngaruhi kecemasan sebesar 16.8%. Kondisi terse- but berlawanan dengan Hawari (2001) bahwa usia merupakan faktor predisposisi timbulnya kece- masan, ibu yang berusia muda akan mudah menga- lami kecemasan dibandingkan dengan ibu yang telah matang dari segi usia. Kecemasan merupakan res- pon yang paling umum yang akan dialami oleh ibu menghadapi persalinan SC. Usia ibu yang matang akan mempengaruhi kecemasan, namun hal tersebut tidak terbukti dalam penelitian ini. Kecemasan belum tentu dialami oleh ibu yang berusia muda saja. Hal ini disebabkan ada faktor lain berpengaruh seperti komplikasi persalinan dan dukungan suami. Tin- dakan pembedahan merupakan ancaman terhadap inegritas seseorang. Rasa takut terhadap pembiusan, prosedur SC dan komplikasi yang akan ditimbulkan akan menam- bah kecemasan ibu menjelang operasi SC. Ketakutan- ketakutan tersebut akan semakin meningkat apabila selama persalinan ibu mengalami komplikasi- komplikasi lain seperti partus lama, ketuban pecahpremature, preeclampsia, gawat janin, dan kehamilan lebih bulan. Sesuai dengan yang dikemu- kakan oleh Capernito (2006) bahwa munculnya kecemasan seseorang berhubungan dengan kondisi patologis dan integritas biologis yang mengganggu kebutuhan dasar, keamanan, dan kenyamanan seseorang. Analisis Pengaruh Faktor Paritas terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 17 (63.0%) responden yang mengalami kecemasan, 11 diantaranya merupakan ibu primi. Hasil uji regresi logistik menunjukkan p- value 0.090 (p-value > 0.05) sehingga H0 diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa paritas tidak mempe- ngaruhi kecemasan ibu menghadapi persalinan SC. Hal ini bertentangan dengan yang dikemukakan oleh Hawari (2006) yang menyatakan bahwa faktor pre- disposisi kecemasan adalah maturitas dan pendi- dikan. Perempuan dengan kematangan secara psikis cenderung akan mampu mengendalikan dirinya, demikian juga perempuan dengan pendidikan tentang SC akan meminimalkan tingkat kecemasan ibu. Ibu multigravida diharapkan memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang persalinan dibandingkan dengan ibu primigravida sehingga mampu mengendalikan kecemasan menghadapi SC. Tetapi hal tersebut tidak terbukti dalam penelitian ini. Ada beberapa faktor yang lebih berpengaruh terhadap kecemasan, misal- nya komplikasi persalinan dan dukungan suami. Analisis Pengaruh Faktor Komplikasi Per- salinan terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 17 (63.0%) responden yang mengalami kecemasan, 12 diantaranya memiliki 2 komplikasi persalinan atau lebih. Hasil uji regresi logistik me- nunjukkan p-value 0.018 (p-value < 0.05) sehingga H0 ditolak. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada pengaruh komplikasi persalinan terhadap kece- masan ibu menghadapi persalinan SC Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Capernito (2009) bahwa kecemasan seseorang berhubungan dengan integritas biologis seperti penyakit, terkena penyakit mendadak, sekarat, dan penanganan medis terhadap sakit. Kecemasan ibu bersalin yang memiliki lebih dari satu komplikasi lebih berat dibandingkan ibu dengan satu komplikasi Keadaan komplikasi yang dialami akan menyebabkan ibu merasakan ketakutan terhadap keselamatan diri dan janinya, serta trauma terhadap tindakan medis yang telah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut akan semakin diperberat dengan tindakan SC yang akan dilakukan. Suatu penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa kece- masan sebelum tindakan operasi berhubungan dengan pendampingan keluarga, ketakutan akan komplikasi, hasil operasi, dan nyeri pascaoperasi (Jawaid, et al., 2007). Analisis Pengaruh Faktor Jenis SC terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 17 (63.0%) responden yang mengalami 314 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 3, Nomor 3, Desember 2016, hlm. 310–315 kecemasan, 12 diantaranya merupakan responden dengan jenis SC cito. Hasil uji regresi logistik menun- jukkan p-value 0.126 (p-value > 0.05) sehingga H0 diterima. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa tidak ada pengaruh jenis SC terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan SC. Persalinan SC jenis cito adalah tindakan SC yang dilakukan secara mendadak tanpa perencanaan sebelumnya. Sedangkan per- salinan SC jenis elektif adalah SC yang dilakukan dengan perencanaan sebelumnya sehingga ibu akan lebih tenang menghadapi SC. Ibu hamil dengan perencanaan SC (SC elektif) akan mendapatkan pendidikan dan informasi lebih banyak dibandingkan dengan ibu dengan SC cito. Hal ini bertentangan dengan yang dikemukakan oleh Hawari (2006) bahwa pendidikan dan status social akan berpenagaruh terhadap kecemasan ibu. Analisis Pengaruh Faktor Dukungan Suami ter- hadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 17 (63.0%) responden yang mengalami kecemasan, 11 diantaranya tidak mendapatkan dukungan dari suami dan dari 10 (37%) yang tidak mengalami kecemasan, 9 diantaranya mendapatkan dukungan dari suami. Hasil uji regresi logistik menunjukkan nilai p-value 0.017 (p-value < 0.05) sehingga H0 ditolak. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dukungan suami berpengaruh terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan SC. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hawari (2006) ba hwa dukungan social berpengar uh terhadap kecemasan. Ibu bersalin yang didampingi dan didukung oleh suami merasa lebih tenang secara psikologis. Penanganan kecemasan ibu sebelum operasi SC dapat dilakukan melalui terapi farma- kologis dan non farmakologis. Dukungan suami merupakan salah satu metode non farmakologis untuk mengurangi kecemasan ibu. Dukungan suami akan memberikan ketenangan kepada ibu yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan penelitian Moadab, el al. (2015) yang me- nyatakan bahwa pendidikan metode teach back dan pendampingan ibu efektif untuk mengurangi kece- masan ibu menghadapi operasi SC. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan hasil uji statistic regresi logistic dapat diketahui bahwa dari 5 variabel bebas, yang berpengaruh terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan SC adalah variabel komplikasi persalinan (Sig. 0.031) dan dukungan suami (Sig. 0.040). Sedangkan variabel usia, paritas, dan jenis SC tidak ber penga ruh ter hadap kecemasan ibu. Nila i Negelkerke R2 adalah 0.625 yang artinya 62.5 % kecemasan ibu dipengaruhi oleh varibel bebas tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moadab, et al. (2015) bahwa kecemasan ibu dapat diminimalkan dengan melalukan pendampingan dan dukungan terhadap ibu bersalin pre SC, dalam hal ini pendampingan dan dukungan dilakukan oleh suami. Sedangkan komplikasi persalinan merupakan faktor predisposisi meningkatnya kecemasan yang dialami oleh ibu sesuai dengan yang dikemukakan oleh Capernito (2009). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama: variabel usia, paritas, dan jenis SC tidak berpengaruh terhadap kecemasan ibu meng- hadapi persalinan SC. Kedua, variabel komplikasi persalinan dan dukungan suami berpengaruh terha- dap kecemasan ibu menghadapi persalinan SC. Ketiga, secara bersama-sama variabel bebas terse- but berpengaruh terhadap kecemasan ibu mengha- dapi persalinan SC. Saran Tenaga kesehatan di rumah sakit hendaknya member ika n kesempa ta n kepa da sua mi da n keluarga untuk mendampingi ibu selama persiapan SC sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu. Deteksi komplikasi persalinan dilakukan lebih dini sehingga ibu dan keluarga lebih siap menghadapi persalinan SC. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang kefektifan terapi non farmakologis untuk mengurangi kecemasan ibu menghadapi persalinan SC. 315Irawati, Faktor-Faktor ... DAFTAR RUJUKAN Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, 2013. Riskesdas 2013. Jakarta: Kemenkes RI. Fraser dan Coper. 2009. Myles Buku Ajar Bidan Edisi 14. Jakarta: EGC. Hawari. 2001. Stess Depresi Kecemasan. Jakarta: EGC. Jawaid, dkk. 2007. Preoperative Anxiety before Elective Surgery. Neurociences 12 (2): 145-148. Kemenkes RI. 2016. Profil Kese hatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI. Moadab, Nasim, dkk. 2015. The comparasion between Effectiveness of Teach-back Method and Accom- pany Person on Anxiety in Women Undergo Caesarean Section. Research Journal of Medi- cal Science 9(3): 43-48.