104 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2017, hlm. 104–107 104 PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU POSTPARTUM (The Effectiveness of Early Ambulation to Constipation On Postpartum Mother) Lailatul Khusnul Rizki Program Studi DIII Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya email: lailarizki91@gmail.com Abstract: Constipation is one of the problems during the initial parturition which relates to the early ambulation. In Tanah Kalikedinding village, there are many postpartum mothers who still cannot do defecation more than three days. The purpose of this research was to know the effectiveness of early ambulation with the incidence of constipation of postpartum mother in Tanah Kalikedinding village Surabaya. This research used analytical research with cross sectional approach. The population was the entire postpartum mother > 3 days in Tanah Kalikedinding village as much as 28 people. The sample was 26 respondents taken by “simple random sampling”. The random sampling source obtained from the questionnaire. The independent variable was the early ambulation while the dependent vari- able was the incidence of constipation. The analysis used Fisher Test with á = 0,05. The results showed that 26 respondents obtained most of the 15 (57,7%) of respondents experiencing constipation. The statistic chi-square test obtained with 2 cells (50%) EF < 5. Therefore, exact test values obtained by exact fisher and P = 1 and a = 0,05 it meant P > a the table then H0 was accepted means there was no effect of early ambulation with the incidence of constipation in the postpartum mother. The summary of the research was there were no effect of early ambulation with the incidence of constipation on postpar- tum mothers. We recommend that health workers should provide counseling to prevent constipation. Keywords: Early Ambulation, Constipation, Mother Childbirth Abstrak: Konstipasi merupakan salah satu masalah pada masa nifas awal yang erat kaitannya dengan ambulasi dini. Di kelurahan Tanah Kalikedinding ternyata masih banyak ibu postpartum yang belum bisa BAB lebih dari tiga hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ambulasi dini terhadap kejadian konstipasi pada ibu post partum di kelurahan Tanah Kalikedinding. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh ibu nifas >3 hari di Kelurahan Tanah Kalikedinding sebanyak 28 orang. Besar sample 26 responden yang diambil secara “simple random sampling” .sumber penelitian ini didapatkan dari kuisioner. Variabel independen adalah ambulasi dini sedangkan variable dependen adalah kejadian konstipasi. Analisis menggunakan Uji Fisher dengan á = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 responden didapatkan sebagian besar 15 (57,7%) responden mengalami konstipasi. Uji statistic dengan chi-square didapatkan 2 sel (50%) mempunyai EF < 5. Oleh karena itu dilakukan uji exact fisher dan didapatkan nilai p = 1 dan a = 0,05, berarti p > a tabel maka H0 diterima berarti tidak ada pengaruh artinya tidak ada pengaruh ambulasi dini terhadap kejadian konstipasi pada ibu post partum. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh ambulasi dini terhadap kejadian konstipasi pada ibu postpartum. Sebaiknya petugas kesehatan memberikan konseling untuk mencegah terjadinya konstipasi. Kata kunci: Ambulasi Dini, Konstipasi, Ibu Nifas ACER Typewritten text Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 4, No. 2, Agustus 2017 DOI: 10.26699/jnk.v4i2.ART.p104-107 IT Typewritten text © 2017 Jurnal Ners dan Kebidanan IT Typewritten text This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 105Rizki, Pengaruh Ambulasi Dini terhadap Kejadian Konstipasi pada Ibu Postpartum Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Prawiro- hardjo, 2005). Masa nifas berlangsung selama kira- kira 6–8 minggu, untuk itu sangat diperlukan latihan- latihan ringan guna memfasilitasi penyembuhan otot- otot, terutama otot rahim yang telah meregang sela- ma kehamilan. Dengan latihan fisik sederhana se- cara bertahap dan terus-menerus akan mengantar- kan ibu dalam proses pemulihan yang membantu memperoleh kembali kebugaran ibu secara sem- purna Setelah persalinan ibu postpartum harus meng- hadapi berbagai masalah. Salah satunya masalah pencernaan yang harus dihadapi adalah kesulitan buang air besar. (Saleha, 2009). Untuk membantu pengeluaran BAB dapat dilakukan dengan Ambulasi dini. Karena kurangnya Ambulasi dini atau akibat terbaring yang terlalu lama mengakibatkan konsti- pasi (pola eliminasi), dan otot sangat lemah sehingga proses penyembuhan terganggu. Namun pada ke- nyataannya, sekarang dimasyarakat masih banyak ibu postpartum yang belum melakukan Ambulasi dini, hal ini dikarenakan ibu masih mengalami nyeri pada luka jahitan sehingga dapat mengakibatkan ibu me- rasa takut dalam melakukan Ambulasi dini. (Ma- nuaba, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan maret 2015 di Kelurahan Tanah Kalikedinding Surabaya melalui wawancara kepada 12 ibu nifas didapatkan bahwa, 8 (66,7%) ibu nifas belum BAB lebih dari 3 hari. Dan 4 (33,3%) ibu nifas sudah bisa BAB kurang dari 3 hari setelah melahirkan. Dari 8 ibu nifas yang belum BAB, 3 diantaranya merasakan belum ingin BAB. Aktivitas yang dilakukan, duduk dan berbaring ditempat tidur. Dan 5 lainnya masih takut untuk BAB karena mera- sakan sakit dibagian luka jahitan. Aktivitas yang dila- kukan, berjalan disekitar tempat tidur. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ambulasi dini terhadap keja- dian konstipasi pada ibu post partum. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan referensi bahwa ambulasi dini berpengaruh terhadap kejadian konstipasi pada ibu post partum. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan design One Group Pre-test and Post-test untuk mempelajari pengaruh pem- berian pendidikan kesehatan tentang kehamilan Umur f % 20 – 25 23 63,88 26 – 30 12 33,33 31 – 35 1 2,79 Jumlah 36 100 Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Bidan Praktek Mandiri Atik Kategori f % SD 1 2,77 SMP 7 19,44 SMA 24 66,68 PT 4 11,11 Total 36 100 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Bidan Praktek Mandiri Atik Pekerjaan f % IRT 20 55,57 SWASTA 11 30,55 PNS 3 8,33 GURU 2 5.55 Total 36 100 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Bidan Praktek Mandiri Atik Tabel 4 Hasil Skor Rata-rata (Mean) Pre Test dan Post Test Pengetahuan tentang Kehamilan pada Primigravida dalam Menghadapi Persalinan Penyuluhan Mean T P Sebelum 73,52 -8,501 0,000 Sesudah 83,60 terhadap tingkat pengetahuan primigravida dalam menghadapi persalinan. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu post partum fisiologis > 3 hari yang berada di Ke- lurahan Tanah Kalikedinding dari bulan Februari – Maret 2016 sebanyak 28 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu post partum fi- siologis > 3 hari yang berada di BPS Istiqomah, Ke- lurahan Tanah Kalikedinding kecamatan Surabaya. Teknik sampling yang digunakan dalam pene- litian ini adalah simple random sampling yang merupakan jenis probabilitas yang paling sederhana. HASIL PENELITIAN 106 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2017, hlm. 104–107 Hasil penelitian di Kelurahan Tanah Kalikedin- ding Surabaya didapatkan hampir seluruhnya 23 responden (88,5%) ibu nifas aktif dalam Ambulasi dini. Aktifitas Ambulasi dini yang terjadi pada ibu nifas di Kelurahan Tanah Kalikedinding Surabaya sudah baik, karena dari 26 responden didapatkan 21 (80,8%) responden berusia reproduktif. Diusia yang reproduktif aktivitas yang dilakukan ibu nifas lebih aktif, dan lebih sedikit faktor-faktor resiko yang terjadi pada ibu nifas diusia reproduktif. Antara usia 20 sampai dengan 35 tahun, adalah kurun waktu yang sehat bagi seorang ibu untuk hamil dan mela- hirkan. Sedangkan dari 26 responden didapatkan seba- gai kecil dari 3 (11,5%) ibu nifas pasif dalam Am- bulasi dini. Ibu nifas yang masih pasif dalam Ambu- lasi dini kebanyakan disebabkan karena rasa nyeri dan kekhawatiran pada luka jahitan sehingga mem- buat ibu nifas tidak melakukan Ambulasi dini setelah melahirkan. Proses adapatasi psikologi sudah terjadi selama kehamilan,menjelang proses kehamilan maupun setelah persalinan. Pada periode tersebut kecemasan seorang wanita dapat bertambah. Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 26 responden setengah dari responden 13 (50%) responden belum bisa BAB lebih dari tiga hari sete- lah melahirkan. Pada ibu nifas yang takut akan luka jahitannya sehingga menyebabkan rasa malas untuk bergerak dan mencoba untuk menahan agar tidak BAB serta nafsu makan yang menurun menyebab- kan proses pencernaan terganggu. Kurangnya gerak (Ambulasi dini) dan asupan nutrisi menyebabkan fases keras dan proses pen- cernaan BAB terganggu. Secara khas, penurunan tonus dan motilitas ke keadaan normal, BAB secara spontan bisa tertunda selama tiga hari sampai empat hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa dise- babkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum, enema sebelum melahirkan, kurang makan atau dehidrasi (Bahiyatun, 2009). Sebagian besar 15 (57,7%) responden menga- lami konstipasi. Didapatkan bahwa hampir setengah 11 (42,3%) responden mengejan dengan keras saat BAB. Terlalu sering menahan BAB juga dapat me- nyebabkan fases keras sehingga saat BAB mem- butuhkan mengejan lebih kuat lagi. Kelainan pada system pencernaan dimana seseorang manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami penge- rasan fases atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menye- babkan kesakitan yang hebat pada penderitanya disebut konstipasi atau sembelit. Dan hampir setengah dari 11 (42,3%) responden merasakan tidak tuntas saat BAB dikarenakan mengejan yang terlalu keras pada saat BAB sehingga menyebab- kan terasa seperti ada sensasi mengganjal dan keadaan ini biasanya akan menimbulkan suatu kesan bahwa belum selesai saat BAB. Konstipasi adalah penurunan frekuensi defekasi, yang diikuti oleh pengeluaran fases yang lama atau keras dan kering. PEMBAHASAN Ambulasi dini Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Tanah Kalikedinding Surabaya didapatkan hampir seluruhnya 23 responden (88,5%) ibu nifas aktif dalam Ambulasi dini. Aktifitas Ambulasi dini yang terjadi pada ibu nifas di Kelurahan Tanah Kalikedin- ding Wrimgin Anom gresik sudah baik, karena dari 26 responden didapatkan 21 (80,8%) responden berusia reproduktif. Diusia yang reproduktif akti- vitas yang dilakukan ibu nifas lebih aktif , dan lebih sedikit faktor-faktor resiko yang terjadi pada ibu nifas diusia reproduktif. Antara usia 20 sampai dengan 35 tahun, adalah kurun waktu yang sehat bagi seorang ibu untuk hamil dan melahirkan (BKKBN, 2008). Menurut Diana (2009) ibu nifas diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan dalam waktu 0–24 jam (puerperium dini), dan kepulihan alat-alat genetalia yang lamanya 6–8 minggu (puerperium Interme- diate). Ambulasi dini dilakukan secara bertahap, pada 6 jam pertama ibu nifas harus tirah baring dulu. Am- bulasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan meng- geser kaki. Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan untuk mencegah trombosis dan trombo emboli, setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk duduk dan berjalan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ibu nifas di Kelurahan Tanah Kalikedinding Surabaya hampir seluruhnya Ambulasi dininya aktif, Ibu nifas di Kelurahan Tanah Kalikedinding Sura- baya sebagian besar mengalami konstipasi, Tidak ada Pengaruh Ambulasi dini terhadap kejadian 107Rizki, Pengaruh Ambulasi Dini terhadap Kejadian Konstipasi pada Ibu Postpartum konstipasi pada ibu post partum di Kelurahan Tanah Kalikedinding Surabaya. Saran Tenaga kesehatan hendaknya berupaya mem- berikan penyuluhan dan konseling tentang penting- nya mobilisasi dini serta mengajarkan mobilisasi dini sesuai kebutuha n ibu nifas untuk mencegah konstipasi. Memberikan HE tentang pencegahan terjadi- nya konstipasi dan menjelaskan tanda-tanda konsti- pasi serta apa saja yang harus dilakukan bila me- ngalami konstipasi. Bagi ibu, hendaknya setiap ibu mencari infor- masi pada petugas kesehatan atau orang yang lebih berpengalaman dan membaca buku kesehatan untuk mengatasi atau mencegah konstipasi pada ibu nifas. Bagi institusi pendidikan, diharapkan memberi- kan penyuluhan kepada masyarakat tentang mobili- sasi dini dan mengadakan senam nifas untuk mence- gah konstipasi pada ibu nifas. DAFTAR RUJUKAN Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC. Ida Diana, (2009), Mobilisasi Dini pada Ibu Post Partum www.digilib.unimus.ac.id, 15 Januari 2015. Jakarta: Media Assculapius. Manuaba, Ida Ayu C. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC. Manuaba, Ida Bagus G. 2001. Kapita Selekta Penatalak- sanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. YBP- SP. Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.