101Syah, Iskandar,Video Hand Hygiene Kids meningkatkan... 101 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Video Hand Hygiene Kids meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Santri Cilik TPQ Masjid Awalulmu’minin Gamping Sleman Yogyakarta Deby Zulkarnain Rahdian Syah1, Rahayu Iskandar2 1,2Program Studi S-1 Keperawatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 31/10/2019 Disetujui, 02/04/2019 Dipublikasi, 02/04/2019 Kata Kunci: PModul, Sikap, Skin Personal Hy- giene Abstrak Derajat kesehatan anak saat ini belum dapat dikatakan baik, karena masih ada permasalahan kesehatan khususnya pada anak usia sekolah. Hasil identifikasi didapatkan 35% santri yang pernah mendapatkan sosialisasi cuci tangan di sekolahnya. Tiga santri mengatakan sebelum makan jarang melakukan cuci tangan, dan sehabis buang air besar juga tidak menggunakan sabun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media edukasi cuci tangan dengan video yang menyenangkan dan mudah terhadap kebiasaan perilaku cuci tangan Santri. Penelitian ini merupakan penelitian yang meng- ujicobakan intervensi pada subjek tanpa kelompok pembanding dengan desain pre and post without control. Populasi dalam penelitian ini adalah santri TPQ Awalulmu’minin Sembung. Sampel diambil dengan teknik total sampling dengan jumlah 28 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan ceklist observasi perilaku cuci tangan. Didapatkan nilai rata-rata sebelum perlakuan adalah 7,57 dan setelah perlakuan meningkat menjadi 15,36. Seluruh responden mengalami peningkatan perilaku rata-rata sebesar 14,5 dan tidak ada satupun yang perilakuknya menurun setelah dilakukan intervensi. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan Rachmawati yaitu ada pengaruh penyuluhan cuci tangan dengan media video terhadap penerapan cuci tangan siswa SD Nogotirto. Hal ini membuktikan media edu- kasi video cuci tangan efektif meningkatkan perilaku cuci tangan mengunakan sabun dengan benar. Kesimpulannya ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan metode pemutaran video terhadap peningkatan perilaku cuci tangan. Saran bagi pengurus TPQ untuk mempertahankan perilaku cuci tangan Santri dengan memutar video cuci tangan. © 2019 Jurnal Ners dan Kebidanan Correspondence Address: Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta -Yogyakarta, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email: deby.ayani14@gmail.com E-ISSN : 2548-3811 DOI:10.26699/jnk.v6i1.ART.p101–106 This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 102 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 101–106 Abstract The current level of health of children cannot be said to be good, because there are still health problems especially in school-age children. The re- sults of the identification found 35% of students who had received hand washing information at their school. Three santri said that they rarely washed their hands, and after defecating they did not use soap. The pur- pose of this study was to determine the effect of hand washing education media with a fun and easy video on the behavior of Santri hand washing behavior. This study is a study that tested interventions on subjects without comparison groups with pre and post design without control. The popula- tion in this study were the students of TPQ Awalulmu’minin Sembung. Samples were taken by total sampling technique with 28 respondents. Data retrieval was carried out in July-August 2018. The instrument in this study was a questionnaire and a checklist of observations of hand washing behavior. Obtained the average value before treatment was 7.57 and after treatment increased to 15.36. All respondents experienced an increase in behavior by an average of 14.5 and none of their behavior decreased after intervention. The statistical test using the Wilcoxon test obtained a p value of 0,000 less than 0,05. The results are the same as the research conducted by Rachmawati, namely the influence of hand washing with video media on the application of hand washing from Nogotirto elementary school students. This proves that the hand washing video education media effec- tively improves the behavior of hand washing using soap properly. In con- clusion, there is the influence of providing health education with the method of video screening on improving handwashing behavior. Suggestions for TPQ administrators to maintain Santri hand washing behavior by playing hand washing videos. Video Hand Hygiene Kids Improves the Behavior of Little Santri Hand washing at the Awalulmu’minin Gamping Mosque Sleman Yogyakarta Article Information History Article: Received, 01/10/2019 Accepted, 02/04/2019 Published, 02/04/2019 Keywords: Attitude, Skin Personal Hygiene Module 103Syah, Iskandar,Video Hand Hygiene Kids meningkatkan... PENDAHULUAN Salah satu tujuan pendidikan agama yang dike- mukakan oleh Departemen Agama yaitu membe- rikan bekal kepada warga untuk belajar mengem- bangkan kehidupan sebagai pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa, percaya diri, dan berakhlaq mulia. Pendidikan agama juga sebagai sarana pela- tihan dan pendalaman agama bagi siswa agar dapat mendialogkan materi pelajaran Agama Islam, yang pernah mereka peroleh dengan situasi diri dan ling- kunga nnya, sehingga agama kemudian dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan pendidikan agama siswa juga mampu me- nentukan sikap dan arah yang harus diambil dalam kehidupan sehari-hari (Departemen Agama: Pendi- dikan Agama Islam, 2004). Agama Islam adalah agama yang cinta akan kebersihan. Nabi Muhammad SAW selalu meng- ajarkan kepada umatnya untuk selalu menjaga kebersihan. Kebersihan akan dapat menjadikan tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Menjaga kebe- rsihan menjadi suatu perilaku yang wajib dilakukan oleh umat Islam, sebagai contohnya setiap akan melaksanakan ibadah Sholat, maka diwajibkan untuk bersih dan suci dari aspek pakaian yang digunakan maupun tempatnya. Hadist riwayat (HR. Ad-Dailamy (Abd. Wadud, 2011: 60) , n. d. ) menyebutkan Islam itu bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih, karena sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih. Hadist Riwayat (HR. Tirmidzi. (Abd. Wadud, 2011: 62), n.d.) menyebutkan bahwa kebersihan merupakan sebagain dari iman. Kebersihan juga dapat menjaga tubuh agar tetap sehat. Hasil studi lapangan di wilayah Kecamatan Gamping terdapat beberapa TPQ salah satunya Awalulmu’minin Dusun Sembung Desa Balecatur. Santri TPQ Awalulmu’minin sebanyak 28 anak, yang terjadwal setiap minggunya melaksanakan kegiatan 4 kali yaitu hari Minggu, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Santri yang rata-rata berusia sekolah dasar, hanya 35% santri yang pernah mendapatkan sosialisasi cuci tangan di sekolahnya, namun 65% belum belum pernah terpapar media cuci tangan baik video maupun leaflet cuci tangan. Tiga santri mengatakan sebelum makan jarang melakukan cuci tangan, dan sehabis buang air besar juga dikatakan tidak menggunakan sabun. Derajat kesehatan anak pada saat ini belum dapat dikatakan baik, karena masih ada permasa- lahan kesehatan khususnya pada anak usia sekolah (Gobel, 2008). Peningkatan kualitas hidup anak salah satunya ditentukan oleh penanaman perilaku kesehatan sejak dini (Hendra, 2007). Perilaku sese- orang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap, motivasi, dan lingkungan (Noto- atmodjo, 2010). Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekum- pulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesa- daran atas hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Depar- temen Kesehatan RI: Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat di Wilayah Kecamatan, 2008). Salah satu bentuk perilaku hidup sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri. Penelitian yang dilakukan Ashar, Utoyo, dan Agina W.S. tahun (2017) dengan judul Hubungan Pengetahuan Ten- tang Cuci Tangan dengan Sikap Cuci Tangan Pada Anak di SDN 2 Rogodono Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen menunjukkan ada hubungan yang signifikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pauzan dan Hudzaifah pada tahun (2017) dengan judul Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Cuci Tangan Siswa di Sekolah Dasar Negeri Cicadas 2 Kota Bandung menunjukkan hasil ada hubungan. Didukung hasil penelitian Septiananingrum, Mulyani, dan Achmadi tahun (2015) yang melakukan pene- litian pengaruh video dan leaflet cuci tangan terhadap pengetahuan cuci tangan anak SD di Kota Yogya- karta yaitu ada pengaruh paska intervensi diberikan. Menurut Rachmawati (2016)video dapat meng- gambarkan objek yang bergerak bersama-sama dengan suara, sehingga diharapkan pesan yang disampaikan diterima dengan maksimal. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Video Hand Hygien Kids Meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Santri Cilik Masjid Awalulmu’minin Gamping Sleman Yogyakarta. BAHAN DAN METODE Penelitian ini adalah penelitian quasi expe- rimental dengan pendekatan pretest dan posttest without control design. Populasi dalam penelitian ini adalah santri TPQ Awalulmu’minin. Sampel yang dipilih dengan metode total sampling. Penelitian dilakukan pada 28 santri di TPQ Awalulmu’minin Sembung Balecatur Gamping Sleman Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner perilaku cuci tangan yang dilakukan dengan penilaian sebelum dan sesudah perlakuan. 104 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 101–106 Pemutaran video dilakukan selama 10 kali dalam waktu 3 minggu. Video tersebut berdurasi 3 menit 46 detik dan di dalamnya peneliti memaparkan langkah-langkah cuci tangan dengan panduan WHO. Pemeragaan cuci tangan oleh pemeran santri kecil dan dikemas dengan cerita pendek. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018. Uji statistik yang digunakan menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan media pendidikan kesehatan audio visual yaitu video cuci tangan menggunakan sabun yang dikemas dengan menarik dan mudah. Video berdurasi 3 menit 46 detik yang didalamnya disampaikan urutan cuci tangan dengan benar menggunakan sabun sesuai pedoman WHO dan diperankan oleh Santri cilik. Sebelum dilakukan intervensi, santri dinilai perilaku cuci tangannya dengan menggunakan kuesioner untuk mengiden- tifikasi cara cuci tangan sehari-hari. Setelah selesai kegiatan mengaji Santri mendapatkan snack ringan dan diminta melakukan cuci tangan untuk diobser- vasi. Peneliti dibantu 2 guru putra dan 3 pengurus TPQ putri sebagai asisten peneliti. Selanjutnya Karakteristik Kategori f % Umur (th) Kelas A 5-6 11 39,2 Kelas B 7-9 13 46,4 Kelas C 10-12 4 14,2 Total 28 100 Jenis Kelamin Laki-Laki 13 46,4 Perempuan 15 53,6 Total 28 100 Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin (n=28) selama tiga minggu dan setelah pemutaran ke 10, peneliti melakukan penilaian kembali. HASIL PENELITIAN Statistic Std. Error Pretest Mean 7,57 0,221 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 7,12 Upper Bound 8,02 5% Trimmed Mean 7,48 Median 7,00 Variance 1,365 Std. Deviation 1,168 Minimum 6 Maximum 11 Range 5 Interquartile Range 1 Skewness 1,090 0,441 Kurtosis 1,779 0,858 Postest Mean 15,36 0,138 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 15,07 Upper Bound 15,64 5% Trimmed Mean 15,34 Median 15,00 Variance 0,534 Std. Deviation 0,731 Minimum 14 Maximum 17 Range 3 Interquartile Range 1 Skewness 0,538 0,441 Kurtosis 0,359 0,858 Sumber: Data Primer 2018 Tabel 2 Skor perilaku cuci tangan rensponden (n=28) Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur paling banyak usia 7 sampai 9 tahun yaitu 46,4%. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin terbanyak responden perempuan 53,6%. 105Syah, Iskandar,Video Hand Hygiene Kids meningkatkan... Tabel 2 menunjukkan nilai pretest rata-rata 7,57 dengan standar deviasi 1,168 dan nilai posttest 15,36 dengan standar deviasi 0,731. Pada tabel 3 hasil uji Wilcoxon diketahui nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dinyatakan ada perbedaan antara hasil sebelum dan sesudah intervensi pemutaran video cuci tangan pakai sabun. Dari 28 responden dida- patkan seluruh responden mengalami peningkatan perilaku dengan rata-rata sebesar 14,5 dan tidak ada satupun yang perilakuknya menurun setelah dilakukan intervensi. PEMBAHASAN Karakteristik responden berdasarkan umur rentang antara 5 sampai 12 tahun yang terbagi dalam tiga kelas TPQ A, B, dan C. Santri Kelas A usia PAUD dan TK yaitu 5-6 tahun, Kelas B usia SD 7-9 tahun, dan Kelas C SD 10-12 tahun. Berda- sarkan jenis kelamin responden lebih banyak dengan jenis kelamin perempuan. Umur dan jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan individu (Notoatmodjo, 2005). Hasil uji Wilcoxon diketahui ada perbedaan antara hasil sebelum dan sesudah intervensi pemutaran video cuci tangan pakai sabun pada santri cilik di TPA Awalulmu’minin Sembung. Dari hasil penilaian sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pemutaran video cuci tangan didapatkan nilai rata-rata 7,57 dengan nilai maksimum 11 dan minimum 6. Setelah dilakukan pemutaran video secara berkala selama 3 minggu dengan intensitas 10 kali didapatkan nilai rata-rata 15,36 dengan nilai maksimum 17 dan minimum 14. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aeni, Beniarti dan Warsito (2015) dengan judul pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode pemutaran video tentang PHBS cuci tangan, terhadap sikap dengan p value 0,025. Hasil penelitian tersebut menunjukkan sikap anak SD sebelum diberikan pendidikan kesehatan didapatkan tingkat sikap dalam tingkat kurang. Aspek yang menyebabkan hal tersebut yaitu kurang memper- hatikan cuci tangan yang sudah ada dan kurang memperhatikan kesehatan tubuhnya. Hal ini didu- kung oleh teori yang mengatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh faktor individu/internal dan faktor eksternal (Dayakisni & Hudaniah, 2006). Dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan faktor yang sa ngat berhubungan dan berpenga ruh dalam mendukung perilaku cuci tangan di kehidupan kese- harianya. Media yang dipakai sebagai pembelajaran dapat membentuk pengalaman yang nyata pada sasaran pembelajaran. Sebagai contoh media yang mempe- ngaruhi pembelajaran adalah media cetak, audio visual, dan praktik langsung (Nurseto, 2011). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Rachma- wati dan Putri (2016) dengan judul pengaruh penyuluhan tentang cuci tangan dengan media video terhadap penerapan praktik cuci tangan di SD Negeri Nogotirto dengan hasil uji t berpasangan ada pe- ngaruh yaitu 0,02 lebih kecil dari 0,05. Cuci tangan merupakan upaya awal untuk mencegah terjang- kitnya suatu penyakit seperti diare, tipus, cacingan , dan penyakit kulit (Proverawati, 2012). Pembel- ajaran cuci tangan dengan mengunakan video akan memberikan kemudahan karena dapat menggam- barkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dalam menyampaikan pesan. Video dapat mem- berikan stimulus terhadap pandangan dan pende- ngaran dengan memegang prinsip psikomotor, behavior, dan kognitif. Dengan demikian seseorang dapat menerima informasi melalui penglihatan, dan pendengaran, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan maksimal, dan akhirnya dapat N Mean Rank Sum of Ranks Posttest-Pretest Postest - Pretest Negative Ranks 0a 0,00 0,00 Positive Ranks 28b 14,50 406,00 Ties 0c Z -4,655b Total 28 Asymp. Sig 0,000 a. Postest < Pretest b. Postest > Pretest c. Postest = Pretest Sumber: Data Primer 2018 Tabel 3 Uji Wilcoxon 106 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 101–106 mengaplikasikan perilaku cuci tangan dengan baik dan benar (Sadiman, 2012). Pada usia anak-anak dalam menyampaikan pesan membutuhkan media yang tepat. Anak usia sekolah suka berimajinasi, maka salah satu media yang tepat yaitu media audio visual. Media audio visual merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara salah satunya yaitu video. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menje- laskan konsep konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap. Media video ini selain untuk media hiburan dan media komunikasi juga dapat digunakan sebagai media edukasi yang mudah dipahami masyarakat dari anak-anak hingga orang tua (Prastowo, 2012). KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan media pendidikan kese- hatan menggunakan video meningkatkan perilaku cuci tangan pada Santri TPA Masjid Awalul- mu’minin Sembung. SARAN Perlu dilakukan tindak lanjut dari hasil penelitian ini untuk diikuti secara prospektif terkait upaya pengenalan sejak dini perilaku cuci tangan terhadap kebiasaan individu dalam melakukan cuci tangan dengan baik dan benar. DAFTAR PUSTAKA Aeni, Q., Beniarti, F., & Warsito, B. E. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Pemutaran Video Tentang PHBS Cuci Tangan Terhadap Pengetahuan dan Sikap. Jurnal Keperawatan, 7(2), 1–5.https://doi.org/10.32583/keperawatan.7.2. 2015.1-5 Ashar, A. H., Utoyo, B., & Agina, P. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Cuci Tangan dengan Sikap Cuci Tangan pada Anak di SDN 2 Rogodono Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Stikes Muhammadiyah Gombong. Retrieved from http:// elib.stikesmuhgombong.ac.id/62/ Dayakisni, T., & Hudaniah. (2006). Psikologi Sosial. Departemen Agama: Pendidikan Agama Islam (2004). Jakarta: Proyek EMIS. Departemen Kesehatan RI: Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat di Wilayah Kecamatan (2008). Jakarta. Gobel, F. A. (2008). Masalah Kesehatan Anak Usia Sekol a h. Ret r ieved from h tt p: / /yan ti gobel . wordpress.com/2009/03/16/masalah-kesehatan- Hendra. (2007). Permasalahan umum kesehatan anak usia sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. HR. Ad-Dailamy (Abd. Wadud, 2011: 60). (n.d.). HR. Tirmidzi. (Abd. Wadud, 2011: 62). (n.d.). Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 8(1). Pauzan, & Al Fatih. (2017). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Cuci Tangan Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Cicadas 2 Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 5(1). Retrieved from https:// ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/ 1458 Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta: Diva Press. Proverawati, R. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. Rachmawati, F., & Putri, H. (2016). Pengaruh Penyuluhan Te ntang Cuci Tangan de ngan Me dia Video terhadap Penerapan Praktik Cuci Tangan di SD Negeri Nogotirto Yogyakarta. Universitas Aisyiah Yogyakarta. Sadiman, A. S. (2012). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Septiananingrum, Mulyani, & Achmadi. (2015). Pengaruh Video dan leaflet cuci tangan terhadap pengetahuan cuci tangan anak SD di Kota Yogyakarta 2015.