JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Pengaruh Caregiving pada Pasien Kanker terhadap tingkat Caregiver Burden Yesiana Dwi Wahyu Werdani Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Info Artikel Abstrak Sejarah Artikel: Diterima, 03/12/2018 Disetujui, 31/12/2018 Di Publikasi, 31/12/2018 Kata kunci: Caregiving, caregiver burden, kanker Kompleksitas perawatan pasien kanker menyebabkan tingginya tingkat ketergantungan pasien kepada caregiver baik ketergantungan fisik maupun psikologis, yang berdampak terhadap timbulnya caregiver burden. Tujuan penelitian membuktikan adanya pengaruh caregiving pada pasien kanker terhadap tingkat caregiver burden. Desain yang digunakan cross sectional. Populasinya adalah caregiver pasien kanker di wilayah kerja puskesmas Kedungdoro dan Pacarkeling Surabaya yang jumlah 60 orang, yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner caregiving dan caregiver burden scale yang telah diuji validitas dan reliabi-litasnya. Uji statistik dengan regresi ordinal didapatkan p = 0.000, dengan nilai R = 0.699 yang berarti ada pengaruh caregiving terhadap terhadap tingkat caregiver burden dengan besarnya pengaruh adalah 69.9%. Semakin kompleks keluhan pasien kanker, menyebabkan semakin lamanya durasi perawatan yang diberikan caregiver kepada pasien, hal ini berdampak terhadap ketidaseimbangan waktu kerja pribadi dengan waktu luang yang dimiliki caregiver untuk berelaksasi, hal ini menjadi stresor yang memicu stres, dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan caregiver burden.  Correspondence Address: DOI:10.26699/jnk.v5i3.ART.p249–256 249 Fakultas Keperawatan UKWMS - East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email: ywerdani@yahoo.com E-ISSN : 2548-3811 This is an Open is an Open Access article under The CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) ywerdani@yahoo.com http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/361 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 250 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 3, Desember 2018, hlm. 249–256 Abstract The complexity caring of cancer patients causes the high levels of patient dependences physic and psychology on caregivers, it impact on the the caregiver burden. The purpose was determine the effect of caregiving in cancer patients on the caregiver burden level. The design used cross sec- tional. The population were caregivers of cancer patients in the working area of Kedungdoro Health Center Surabaya and Pacarkeling Health Center Surabaya amounted 60 people, the total sampling method is taken. The instruments used were caregiving and caregiver burden scale ques- tionnaires that have been tested for validity and reliability. Statistical test with ordinal regression p = 0.000, R = 0.699, it means that there was effect of caregiving in cancer patients on the caregiver burden level with the influence was 69.9%. The more complex complaints of cancer patients cause the longer caring duration provided by the caregiver to the patient, it impact on the imbalance of personal work time and free time of caregiver to relax, it becomes a stressor that triggers stress, and in the long term can cause the caregiver burden. © 2018 Journal of Ners and Midwifery Article Information History Article: Received, 03/12/2018 Accepted, 31/12/2018 Published, 31/12/2018 Keywords: Caregiving, caregiver burden, can- cer Effect of Caregiving in Cancer Patients on the Caregiver Burden Levels 251Yesiana, Pengaruh Caregiving pada Pasien Kanker... PENDAHULUAN Pasien kanker memiliki berbagai keluhan fisik dan mental yang timbul akibat penyakit itu sendiri maupun akibat pengobatan yang dijalani. Berbagai keluhan yang dihadapi oleh pasien kanker menye- babkan tingginya tingkat ketergantungan pasien kepada orang lain, dalam hal ini adalah caregiver. Sejumlah 86.6% pasien kanker memiliki ketergan- tungan pada caregiver dengan tingkatan yang ber- variasi, dan jumlah yang terbesar berada pada tingkat ketergantungan berat yaitu 36.7% (Werdani, 2018). Minimnya tingkat kemandirian pasien inilah yang menyebabkan perlu dilakukan caregiving secara totalitas. Prevalensi kanker di Indonesia mencapai 4.9 per mil, dengan jumlah terbesar adalah perempuan yaitu 2.9 permil dan mayoritas terjadi di wilayah perkotaan yaitu 2.06 permil. Adapun penatalaksana- an kanker yang terbanyak adalah operasi mencapai 61.8% diikuti kemoterapi 24.9%, radiasi 17.3% dan terapi lain-lain 24.1% (Badan Penelitian dan Pe- ngembangan Kesehatan, 2018). Pasien pasca terdiagnosa kanker maupun yang sedang dalam pengobatan seperti operasi/ kemote- rapi/ radiasi/ kemoradiasi, memiliki berbagai gejala fisik yang menyebabkan menurunnya kemampuan fisik dalam melakukan aktivitas. Penurunan aktivitas ini tampak nyata pada kebutuhan sehari-hari seperti mandi, makan, berpakaian, toileting dan ambulasi. Pasien kanker yang menjalani kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan otot, sehingga menimbulkan kelemahan fisik dan berdampak terhadap ketergantungan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien (Mohile et al., 2009). Tugas dan peran caregiver meliputi peran advokasi, melayani kebutuhan fisik dan psikologis pasien, membantu dukungan keuangan, mendam- pingi pasien pada saat sakratul maut, membantu administrasi pengobatan, melakukan manajemen nyeri kepada pasien, membantu memenuhi kebutuh- an dasar sehari-hari, memberikan dukungan emo- sional dan spiritual, menjadi pendengar yang aktif dan memberikan dukungan sosial. Rangkaian tugas dan peran inilah yang menyebabkan tingginya tekan- an yang dirasakan oleh caregiver, yang selanjutnya dapat menimbulkan caregiver burden (National Hospice and Palliative Care Organization, 2015). Caregiver burden adalah reaksi multidimensi sebagai hasil dari ketidakseimbangan perawatan terhadap waktu pribadi dan peran sosial, keadaan fisik dan emosional, sumber daya keuangan, dan sumber daya sosial yang akan mempengaruhi kese- jahteraan caregiver secara keseluruhan. Timbulnya caregiver burden ini memicu stres bagi caregiver (Bainbridge, Krueger, Lohfeld, & Brazil, 2009). Tujuan penelitian membuktikan adanya penga- ruh caregiving pada pasien kanker terhadap tingkat caregiver burden. BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan rancangan pene- litian cross sectional. Sampel sejumlah 60 care- giver yang merawat pasien kanker, yang diambil dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksana- kan di wilayah kerja Puskesmas Kedungdoro dan Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner caregiving yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan koefi- sien korelasi nilai r pada rentang 0.85–0.9 dan Cronbach alpha adalah 0.867 yang artinya bahwa alat ukur tersebut valid untuk mengukur aktivitas caregiving pada pasien kanker. Instrumen kedua adalah Caregiver Burden Scale yang telah dilakukan uji validitas dan reliabi- litas dengan hasil koefisien korelasi nilai r 0.92–0.97, dan Cronbach alpha adalah 0.898 yang artinya bahwa alat ukur tersebut valid untuk mengukur mengukur caregiver burden. Penelitian ini telah dilakukan uji etik dan dinya- takan laik etik. Sebelum pengambilan data peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat, resiko dan prosedur penelitian. Caregiver pasien kanker yang menyetujui menjadi responden menan- datangani informed consent. Seluruh responden diberikan kuesioner caregiving dan caregiver burden scale. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan koding, skoring, tabulasi, dan uji statistik regresi ordinal dengan p < 0.05.    HASIL PENELITIAN Tabel 1 Data Umum Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungdoro dan Puskesmas Pacarkeling Surabaya, Maret – April 2018 Variabel Kategori f % Usia 17 – 25 tahun 6 10 26 – 35 tahun 7 11.6 36 – 45 tahun 13 21.7 46 – 55 tahun 16 26.7 56 – 65 tahun 10 16.7 >65 tahun 8 13.3 252 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 3, Desember 2018, hlm. 249–256 Pada Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa mayo- ritas responden berusia 46–55 tahun (26.7%), didominasi oleh perempuan (66.7%), responden sebagian besar masih bekerja (51.7%) dan telah mendampingi pasien kanker selama 1–5 tahun (70%). Mayoritas responden adalah pasangan pa- sien (33.3%), melakukan perawatan 3–4 jam perhari (46.7%). Responden sebagian besar merawat pasien Variabel Kategori f % Jenis kelamin Perempuan 40 66.7 Laki-laki 20 33.3 Status bekerja Masih bekerja 31 51.7 Resign kerja 11 18.3 Tidak bekerja 18 30 Lama mendam- < 1 tahun 4 6.7 pingi pasien 1 – 5 tahun 42 70 6 – 10 tahun 14 23.3 Hubungan Orangtua 7 11.7 dengan pasien Pasangan 20 33.3 Anak 27 45 Saudara 6 10 Durasi merawat 1– 2 jam/hari 3 5 pasien/ hari 3 – 4 jam/hari 28 46.7 5 – 6 jam/ hari 7 11.6 >6 jam/hari 22 36.7 Stadium kanker I 8 13.3 pasien yang II 15 25 dirawat III 30 50 IV 7 11.7 Jenis pengobat- Kemoterapi 27 45 an yang diterima Kemoradiasi 14 23.3 pasien kanker Operasi dan 19 31.7 Kemoterapi Caregiving F % Complex caregiving 16 26.7 Moderate caregiving 29 48.3 Mild caregiving 11 18.3 Non complex caregiving 4 6.7 Tabel 2 Caregiving pada pasien, di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungdoro dan Puskesmas Pacarkeling Surabaya, Maret – April 2018 Pada Tabel 2 dapat dipaparkan bahwa mayo- ritas responden melakukan perawatan pada pasien ka nker denga n tingka t moderate caregiving (48.3%). Tingkat caregiver burden F % Severe burden 11 18.3 Moderate burden 31 51.7 Mild burden 9 15 No burden 9 15 Tabel 3 Tingkat caregiver burden responden, di Wila- yah Kerja Puskesmas Kedungdoro dan Pus- kesmas Pacarkeling Surabaya, Maret – April 2018 Pada Tabel 3 dapat digambarkan bahwa mayo- ritas responden memiliki caregiver burden pada tingkatan moderate (51.7%). Model Fitting Information Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig. Intercept Only 76.148 Final 15.180 60.968 3 .000 Link function: Logit. Tabel 4 Uji Regresi Ordinal kanker stadium III (50%) dengan jenis pengobatan yang diterima pasien mayoritas adalah kemoterapi. Hasil Uji Statistik Regresi Ordinal 253Yesiana, Pengaruh Caregiving pada Pasien Kanker... Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggu- nakan regresi ordinal diatas didapatkan signifikansi p = 0.000 yang berarti ada pengaruh yang bermakna dari caregiving pada pasien kanker terhadap tingkat caregiver burden. Hasil pseudo R square na- gelkerke adalah 0.699 yang berarti bahwa sebesar 69.9% caregiving pada pasien kanker mempenga- ruhi tingkat caregiver burden. PEMBAHASAN Caregiving Pada Pasien Kanker Berdasarkan hasil penelitian mayoritas respon- den memberikan caregiving pada pasien kanker dengan kategori moderate caregiving yaitu sebesar 48.3%. Pada moderate caregiving ini hal yang selalu dilakukan oleh responden meliputi pemberian perawatan sehari-hari berupa membantu pasien menyiapkan peralatan mandi, menyiapkan pakaian, membantu pasien untuk berpakaian, menyiapkan makan, membantu menyiapkan obat untuk pasien, mengambil obat dan mengantarkan pasien berobat ke pusat pelayanan kesehatan, berkonsultasi dengan petugas kesehatan, mendengarkan keluhan pasien dan berdiskusi tentang penyakitnya, memotivasi pasien untuk sembuh, mendampingi pasien untuk melakukan kegiatan keagamaan, serta ikut meman- tau gejala yang timbul akibat penyakit kanker atau akibat pengobatan. (Lund, Ross, Petersen, & Groen- vold, 2014) menyebutkan bahwa 20% caregivers membantu memenuhi kebutuhan pribadi pasien, 74% memberikan dukungan psikologis pada pasien, 17% bertanggungjawab terhadap pemeriksaan dan perawatan pasien dan 48% bertanggungjawab da- lam transportasi pasien ke pelayanan kesehatan. Moderate caregiving yang terjadi pada pene- litian ini dapat dihubungkan dengan stadium kanker pada pasien yang dirawat oleh caregiver yaitu mayoritas pasien berada pada stadium III (50%). Sel kanker stadium III telah mengalami penyebaran ke jaringan di sekitar sel kanker tersebut berada (National Cancer Institute, 2017). Hal ini menunjuk- kan bahwa metastase sel kanker mulai terjadi. Pen- cegahan metastasis sel kanker dapat dilakukan melalui tindakan kemoterapi/radiasi/operasi maupun gabungan dari terapi tersebut. Pada penelitian ini 45% pasien yang dirawat oleh caregiver menjalani kemoterapi, 31.7% menjalani kemoterapi dan ope- rasi serta 23.3% menjalani kemoradiasi. Modalitas pengobatan tersebut memiliki efek samping terhadap berbagai sistem tubuh yang seringkali mengganggu pola hidup sehari-hari pasien. Kelelahan/ cancer related fatigue (CRF) menjadi aspek utama yang selalu terjadi pada pasien pasca kemoterapi maupun radiasi. 50% pasien kanker mengalami CRF pada tingkat kelelahan berat (Werdani, 2018). Tingginya tingkat kelelahan pasien kanker mengakibatkan pasien menjadi terhambat dalam memenuhi aktivitas sehari-harinya, sehingga membutuhkan peran caregiver dalam membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini mengakibatkan tingkat ketergan- tungan pasien terhadap caregiver menjadi tinggi. (Werdani, 2018) juga menjelaskan bahwa 86.6% pasien kanker memiliki ketergantungan pada care- giver. Hal ini tertuang dalam hasil penelitian bahwa caregiving yang diberikan oleh caregiver mayoritas berada pada tingkat moderate. Pada hasil penelitian ini juga didapatkan 26.7% caregiving berada pada tingkat complex care- giving. Hal ini kemungkinan dikarenakan komplek- sitas terapi yang diterima oleh pasien yaitu berupa rangkaian kemoradiasi 23.3%. Efek samping yang lebih berat timbul dengan adanya rangkaian terapi kombinasi tersebut. Penelitian terhadap 15 pasien pasca radiasi dan kemoterapi mengeluhkan sangat lelah, nyeri seperti terbakar dan gatal-gatal pada seluruh tubuh (Schnur, Ouellette, Bovbjerg, & Montgomery, 2009). Paparan stres oksidatif pada kemoradiasi yang terjadi di otot dapat menyebabkan kelemahan yang progresif (Gilliam & St. Clair, 2011). Berbagai gejala yang timbul akibat terapi kom- binasi ini menyebabkan semakin menurunnya ke- mampuan pasien dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga caregiver dalam penelitian ini tidak hanya Tabel 5 Goodness-of-Fit Goodness-of-Fit Chi-Square df Sig. Pearson .745 6 .993 Deviance 1.231 6 .975 Link function: Logit. Tabel 6 Pseudo R-Square Pseudo R-Square Cox and Snell .638 Nagelkerke .699 McFadden .416 Link function: Logit. 254 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 3, Desember 2018, hlm. 249–256 menyiapkan peralatan yang digunakan untuk me- menuhi kebutuhan dasar, tetapi juga terlibat langsung dalam pemenuhan kebutuhan dasar tersebut yaitu harus memandikan, menyuap, membantu pasien berjalan, bahkan ada juga yang harus membantu mengganti posisi pasien saat tidur setiap 2 jam sekali. Sebagian kecil dari penelitian ini didapatkan pula data bahwa 18.3% caregiver menjalani mild care- giving dan 6.7% menjalani non complex care- giving. Hal ini disebabkan karena minoritas pasien yang dirawat oleh caregiver berada pada stadium I (13.3%) dan stadium II (25%). Menurut (National Cancer Institute, 2017) kanker stadium I dan II sel kanker belum menyebar. Kanker dengan stadium yang rendah memiliki keluhan fisik yang relatif rendah pula, sehingga pasien masih mampu meme- nuhi segala kebutuhannya secara mandiri dan hanya membutuhkan bantuan dari caregiver secara mini- mal. Tingkat Caregiver Burden Berdasarkan hasil penelitian ini mayoritas responden memiliki beban pada tingkat moderate burden (51.7%). Moderate burden yang ditemu- kan dalam penelitian ini terjadi akibat adanya kesulit- an r esponden dalam menga tur waktu anta ra tanggungjawab untuk merawat pasien dan tanggung- jawab dalam pekerjaan pribadi, hal ini dikarenakan 51.7% responden masih aktif bekerja, sehingga harus bangun lebih pagi untuk melakukan perawatan pasien terlebih dahulu dan selalu mengajukan ijin atau cuti pada saat harus mengantar pasien kontrol/ berobat ke pusat pelayanan kesehatan. Selain itu responden juga menyatakan sangat lelah dalam merawat pasien, sehingga sangat sedikit waktu yang dipakai responden untuk menikmati kebutuhannya sendiri dan berkurangnya waktu untuk bersosialisasi dengan teman/ orang lain baik secara langsung ataupun melalui media sosial. Penelitian lain menye- butkan bahwa family caregiver yang merawat lansia mayoritas mengalami keletihan dan beban pada tingkat moderate (Choi & Sok, 2012). Sedikitnya waktu relaks yang dirasakan respon- den dapat menjadi stresor yang memicu timbulnya stres. Caregiver pasien kanker mengalami stres pada tingkat sedang sampai tinggi dan banyak waktu yang mereka pakai untuk melakukan perawatan pasien (van Ryn et al., 2011). Penelitian terhadap 96 anggota keluarga yang menjadi caregiver me- nyatakan bahwa 57.3% responden mengalami stres pada tingkat moderate dan 20.8% mengalami stres pada tingkat severe (Ghahfarkhi & Molahosseini, 2015). Caregiver yang memberikan perawatan pada pasien penyakit kronis stadium lanjut mayoritas melaporkan adanya tekanan emosional yang tinggi (Kim, Kashy, Spillers, & Evans, 2010). Penelitian terhadap 130 family caregiver pada pasien kanker, 24.6% mengalami stres dan depresi (Mahadevan et al., 2013). Penelitian terhadap 104 caregivers pada pasien kanker sebagian besar mengalami peningkatan stres emosional (Longacre, Ross, & Fang, 2014). Tingkat moderate burden yang terjadi pada penelitian ini dapat dihubungkan dengan faktor lain yaitu durasi mendampingi pasien. Mayoritas responden telah mendampingi pasien selama 1-5 tahun yaitu sebesar 70%, dengan lama perawatan per hari mayoritas 3-4 jam/ hari yaitu sejumlah 46.7%. Melakukan pekerjaan yang monoton setiap hari dapat menyebabkan terjadinya burnout. Salah satu tipe burnout adalah under-challenged, hal ini dikarenakan seseorang terjebak dalam keadaan pekerjaan yang monoton dan tidak stabil, sehingga gagal dalam memberikan kepuasan kerja (Marín & Campayo, 2010). Hal yang paling dikuatirkan dengan munculnya caregiver burden adalah penur unan kualitas perawatan. Stres yang terjadi pada caregiver dapat mempengaruhi kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Hal ini dikarenakan informal caregiver tidak memiliki dasar keilmuan yang cukup untuk memberikan perawatan ditambah pula dengan munculnya beban yang lain seperti keuangan, tekanan fisik dan emosional (Kulkarni et al., 2014). Pada penelitian ini 18.3% caregiver mengalami severe burden, hal ini kemungkinan dikarenakan tingginya tingkat ketergantungan pasien kepada caregiver yang menimbulkan complex caregiving, selain itu mayoritas responden pada penelitian ini adalah perempuan (66.7%), dan ada sejumlah 21.6% responden berada dalam rentang usia yang relatif muda yaitu pada tingkat dewasa awal dan dewasa akhir, serta memiliki status pekerjaan tidak bekerja. Perempuan muda dan tidak bekerja memiliki kecenderungan emosional dan mudah merasa tertekan dengan keadaan yang kurang kondusif. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh (D. Kim, 2017) terhadap 108 caregiver pada penyan- dang cacat, dimana caregiver perempuan yang masih berusia muda dewasa, tidak memiliki peker- jaan dan memberikan waktu perawatan kepada 255Yesiana, Pengaruh Caregiving pada Pasien Kanker... pasien serta memiliki pendapatan yang rendah, maka indeks depresi yang terjadi lebih tinggi. Hasil penelitian ini didapatkan pula sebagian kecil responden berada pada tingkat mild burden dan no burden yang masing-masing memiliki besar- an prosentase 15%. Hal ini dikarenakan adanya sebagian kecil dari pasien yang dirawat oleh caregiver berada pada tingkatan mild caregiving dan non complex caregiving. Keadaan ini menye- babkan caregiver masih memiliki cukup waktu untuk dirinya sendiri dan kelelahan caregiver dapat diatasi dengan cukupnya waktu tidur caregiver yang masih dalam batas normal antara 7–8 jam/ hari. Pengaruh Caregiving Pada Pasien Kanker terhadap Tingkat Caregiver Burden Pada hasil penelitian ini didapatkan data bahwa ada pengaruh positif yang bermakna dari caregiving pada pasien kanker terhadap tingkat caregiver burden, dengan nilai signifikansi pada uji statistik regresi ordinal p = 0.000, dan besarnya pengaruh adalah 69.9%. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat caregiving yang diberikan kepada pasien kanker memberikan pengaruh yang tinggi pula terhadap tingkat caregiver burden yang dirasakan oleh caregiver. Caregiver memiliki peran yang pen- ting tidak hanya membantu secara fisik, namun juga secara psikologis bahkan juga secara sosial. Care- giver pasien kanker, harus siap memberikan pera- watan secara totalitas dalam memenuhi kebutuhan fisik, dukungan psikologis dan selalu memberikan pengharapan yang positif kepada pasien (Kent et al., 2016). Berkurangnya kesempatan untuk menikmati waktu luangnya akibat perawatan yang lama dan terus menerus menyebabkan caregiver berada pada situasi yang tertekan dan hal ini menjadi stresor yang akhirnya memicu timbulnya stres. Stres yang muncul secara terus menerus tanpa diimbangi oleh relaksasi menyebabkan seseorang menjadi jenuh dan beban hidup terasa lebih berat, sehingga care- giver burden juga meningkat. Penelitian terhadap 210 caregiver menyatakan bahwa tingkat beban yang dialami caregiver masuk dalam kriteria berbeban berat (46,2%), beban sedang (36,2%) dan tanpa beban (17,6%). Bentuk-bentuk beban yang dialami caregiver adalah beban fisik (43,4%), psikologis (43,3%), keuangan (41,1%) dan sosial (46,7%) (Idiok, Ackley, & Anarado, 2014). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpul- kan tingginya tingkat ketergantungan menyebabkan caregiver harus memberikan perawatan dalam rentang non complex sampai dengan complex caregiving. Proses caregiving yang diberikan pada pasien kanker memberikan dampak multifaktorial kepada caregiver berupa caregiver burden mulai dari tingkat no burden sampai dengan severe burden. Caregiving memberikan pengaruh sebesar 69.9% terhadap timbulnya caregiver burden. Semakin tinggi tingkat caregiving pada pasien kanker semakin tinggi pula caregiver burden yang dialami caregiver. Saran Hasil penelitian ini dapat sebagai data awal bagi perawat komunitas dan perawat paliatif untuk menyusun program baru terkait dengan pendam- pingan caregiver untuk membantu menurunkan caregiver burden. DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta. Bainbridge, D., Krueger, P., Lohfeld, L., & Brazil, K. (2009). Stress processes in caring for an end-of-life family member: Application of a theoretical model. Aging & Mental Health, 13(4), 537–545. https://doi.org/ 10.1080/13607860802607322 Choi, J. Y., & Sok, S. R. (2012). Relationships Among Family Support, Health Status, Burnout, and the Burden of the Family Caregiver Caring for Korean Older Adults. Journal of Hospice & Palliative Nursing, 14(8), E1–E8. https://doi.org/10.1097/ NJH.0b013e31826bfb4c Ghahfarkhi, S. R., & Molahosseini, S. M. (2015). Stress and its related factors in families of patients with cancer, 3(2), 45–54. https://doi.org/10.22122/cdj.v Gilliam, L. A. A., & St. Clair, D. K. (2011). Chemotherapy- Induced Weakness and Fatigue in Skeletal Muscle: The Role of Oxidative Stress. Antioxidants & Redox Signaling, 15(9), 2543–2563. https://doi.org/ 10.1089/ars.2011.3965 Idiok, A., Ackley, P., & Anarado, A. N. (2014). Perceptions of burden of caregiving by informal caregivers of cancer patients attending University of Calabar Teaching Hospital, Calabar, Nigeria. The Pan African Medical Journal, 18, 159. https://doi.org/ 10.11604/pamj.2014.18.159.2995 256 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 3, Desember 2018, hlm. 249–256 Kent, E. E., Rowland, J. H., Northouse, L., Litzelman, K., Chou, W.-Y. S., Shelburne, N., … Huss, K. (2016). Caring for caregivers and patients: Research and clinical priorities for informal cancer caregiving. Cancer, 122(13), 1987–1995. https://doi.org/ 10.1002/cncr.29939 Kim, D. (2017). Relationships between Caregiving Stress, Depression, and Self-Esteem in Family Caregivers of Adults with a Disability. Occupational Therapy International, 2017, 1–9. https://doi.org/10.1155/ 2017/1686143 Kim, Y., Kashy, D. A., Spillers, R. L., & Evans, T. V. (2010). Needs assessment of family caregivers of cancer survivors: Three cohorts comparison. Psycho- Oncology, 19(6), 573–582. https://doi.org/10.1002/ pon.1597 Kulkarni, P., Kulkarni, P., Ghooi, R., Bhatwadekar, M., Thatte, N., & Anavkar, V. (2014). Stress among care givers: The impact of nursing a relative with cancer. Indian Journal of Palliative Care, 20(1), 31. https:/ /doi.org/10.4103/0973-1075.125554 Longacre, M. L., Ross, E. A., & Fang, C. Y. (2014). Caregiving Choice and Emotional Stress Among Cancer Caregivers. Western Journal of Nursing Research, 36(6), 806–24. https://doi.org/10.1177/ 0193945913510211 Lund, L., Ross, L., Petersen, M. A., & Groenvold, M. (2014). Cancer caregiving tasks and consequences and their associations with caregiver status and the caregiver’s relationship to the patient: a survey. BMC Cancer, 14(1), 541. https://doi.org/10.1186/1471- 2407-14-541 Mahadevan, R., Jaafaraafar, N. R. N., Din, S. H. S., Ahmad, S. N. A., Baharuddin, A., & Razali, R. (2013). The stress of caregiving: A study of family caregivers of breast cancer patients receiving oncologic treatment at a Malaysian general hospital. Sains Malaysiana, 42(7), 1019–1026. Retrieved from https://ukm.pure. elsevier.com/en/publications/the-stress-of-care giving-a-study-of-family-caregivers-of-breast-c Marín, M. J., & Campayo, G. J. (2010). A newer and broader definition of burnout: Validation of the " Burnout Clinical Subtype Questionnaire (BCSQ- 36)" BMC Public Health, 10(1), 302. https:// doi.org/10.1186/1471-2458-10-302. Mohile, S. G., Xian, Y., Dale, W., Fisher, S. G., Rodin, M., Morrow, G. R., … Hall, W. (2009). Association of a Cancer Diagnosis With Vulnerability and Frailty in Older Medicare Beneficiaries. JNCI Journal of the National Cancer Institute, 101(17), 1206–1215. https://doi.org/10.1093/jnci/djp239 National Cancer Institute. (2017). Cancer Staging. Retrieved November 27, 2018, from https:// www.cancer.gov/about-cancer/diagnosis-staging/ staging. National Hospice and Palliative Care Organization. (2015). Caregiving. Retrieved June 2, 2018, from https:// www.nhpco.org/caregiving Schnur, J. B., Ouellette, S. C., Bovbjerg, D. H., & Montgomery, G. H. (2009). Breast Cancer Patients’ Experience of External-Beam Radiotherapy. Qualitative Health Research, 19(5), 668–676. https:/ /doi.org/10.1177/1049732309334097 van Ryn, M., Sanders, S., Kahn, K., van Houtven, C., Griffin, J. M., Martin, M., … Rowland, J. (2011). Objective burden, resources, and other stressors among informal cancer caregivers: a hidden quality issue? Psycho-Oncology, 20(1), 44–52. https:// doi.org/10.1002/pon.1703 Werdani, Y. D. W. (2018). Effect of Cancer Related Fatigue to the Level of Independence of Cancer Patients a nd Car egiver St ress Level . Fol i a Me dic a Indonesiana, 54(2), 108. https://doi.org/10.20473/ fmi.v54i2.8859.