56 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 056–062 56 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Pengaruh Pemberian Paket “Affection” terhadap Aktivitas Seksual pada Pasangan Menopause Maria Magdalena Setyaningsih1, Emy Sutiyarsih2, Eli Lea Widhia Purwandhani3 Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 30/01/2019 Disetujui, 20/03/2019 Dipublikasi, 01/04/2019 Kata Kunci: Paket”Affection”, Seksual, Menopause Abstrak Menopause merupakan masa kritis kehidupan wanita, pada periode ini terjadi perubahan fisik maupun psikis. Pada periode inilah seorang wanita merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, dengan bertambahnya usia masalah ini tidak harus terjadi. Tujuan penelitian adalah menganalisis Pengaruh Pemberian Paket “Affection” Terhadap Aktifitas Seksual Pada Pasangan Menopause. Metode yang digunakan adalah Quasy eksperiment dengan desain penelitian Pretest Post test One Group Design. Populasi dan sampelnya adalah wanita menopause yang memiliki suami dan tidak menderita penyakit yang dapat mempengaruhi aktifitas seksual, sebanyak 20 wanita di dusun Wonosari sebagai kelompok perlakuan dan 20 wanita di dusun Sukosari sebagai kelompok kontrol dengan tehnik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil uji paired sample t test pada kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.514 > alpha 0.05 (p > 0.05), bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas seksual pada wanita menopause pada pre dan post intervensi. Pada kelompok perlakuan hasil uji t independent nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap peningkatan aktifitas seksual pasangan menopause. Aktifitas seksual wanita menopause pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan intervensi. Oleh karena itu dianjurkan bagi petugas puskesmas untuk menindaklanjuti dengan mengem- bangkan program promosi kesehatan melalui penyebarluasan pemanfaatan paket “Affection” bagi pasangan menapouse. © 2019 Jurnal Ners dan Kebidanan Correspondence Address: STIKes Panti Waluya Malang, East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Marta Indah Tri Rahayu4 1,2,3,4 Fakultas Keperawatan, STIKes Panti Waluya Malang, Indonesia Email: emymlg23@yahoo.com E-ISSN : 2548-3811 DOI:10.26699/jnk.v6i1.ART.p056–062 This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 57Setyaningsih, Sutiyarsih, Purwandhani, Rahayu, Pengaruh Pemberian Paket... Abstract Menopause is a critical period of a woman’s life, during this period physi- cal and psychological changes might occur. During this period, a woman felt herself getting old and afraid if she cannot fulfill her husband sexual needs. This case suppose not happend eventhough the age of a woman increasing. The purpose of the research is to analyze Effects of Giving Affection Packages on Sexual Activities in Menopause Couples. That method used is Quasi experiment with Pretest Post test One Group Design research design. The population and the sample is menopausal women who have husbands and do not suffer from a disease that can affecting sexual activity, there were 20 women in Wonosari district as a treatment group and 20 women in Sukosari district as a control group with the Simple Random Sampling technique. Based on the results of study on paired sample t test in the control group with a significance value of 0.514 & gt; alpha 0.05 (p & gt; 0.05), there was no significant difference in sexual activity in postmenopausal women in the pre and post intervention. On the treatment group the results of the independent t test significant value of 0.023 (p & lt; 0.05), there was an influence on giving “Affection” package to menopausal couples in the case of sexual activity. Women’s sexual activ- ity on menopausal age in the treatment group was higher than before given intervention. Therefore It is recommended for puskesmas officers to follow up by developing health promotion programs through disseminat- ing the application of the “Affection” package for menapouse couples. The Effect of giving “Affection” Package on Sexual Activities in Menopause Couple Article Information History Article: Received, 30/01/2018 Accepted, 20/03/2019 Published, 01/04/2019 Keywords: Affection Package, Sexual, Meno- pause 58 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 056–062 PENDAHULUAN Keberhasilan pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatnya umur harapan hidup. Pening- katan umur harapan hidup menimbulkan masalah yang berkaitan dengan lanjut usia yang salah satunya adalah memasuki masa menopause. Menopause merupakan masa yang kritis dalam kehidupan wa- nita yang umumnya dimulai pada usia antara 45-55 tahun pada tahun-tahun itu banyak terjadi perubahan fisik maupun psikis pada diri seorang perempuan. Salah satu masalah yang sering dialami oleh para menopouse adalah masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi salah satunya adalah disaktifitas seksual. Disaktifitas seksual disebabkan karena faktor fisik dan psikis. Faktor fisik berupa kemunduran fisik karena usia yang terjadi pada semua bagian tubuh yang berkaitan dengan fungsi hormon seks, pembuluh darah dan saraf. Masalah seksual sering terjadi wanita menopause yang ber- hubungan dengan penurunan hormon estrogen dan progesteron (Priyoto, 2015). Masalah psikis pada wanita menopause terjadi karena seorang wanita telah merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami. Masa- lah-masalah tersebut dapat berupa penurunan hasrat untuk berhubungan seksual, masalah lubrikasi va- gina, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menca- pai orgasme bahkan terjadi anorgasme, dispareunia, dan berbagai keluhan lainnya (Astrand et al, 2007). Masalah seksual sering terjadi akibat penurun- an estrogen dan progesteron. Masalah seksual bukan merupakan konsekuensi normal dari bertam- bahnya usia, usia yang lanjut tidak harus mengalami masalah seksual. Tindakan keperawatan untuk mencegah atau meminimalkan keluhan pada masa menopause yang salah satunya adalah masalah seksual dapat dilakukan dengan berbagai intervensi salah satunya dengan pemberian paket “Affection” pada usia menopause. Wanita menopause sedini mungkin dianjurkan untuk mempertimbangkan memulai perubahan kehidupan seperti melakukan latihan ringan hingga intens, makan sehat dan mengonsumsi suplemen seperti vitamin D, magne- sium, dan kalsium (Astrand et al, 2007). Paket “Affection” pada usia menopause meru- pakan paket yang berisi tentang makanan sehat bagi wanita usia menopause, olah raga yang cocok untuk wanita menopause, pengaturan emosi, merajut me- mori indah. Isi paket ini perlu diberikan kepada para wanita menopause karena berbagai penelitian mela- porkan bahwa terjadi peningkatan masalah seksual pada perempuan padahal menopause yang merupa- kan suatu keadaan fisiologis yang akan dialami oleh setiap perempuan. Menurut Endriyani (2012) dalam hasil penelitiannya bahwa pengalaman aktivitas seksual pada ibu menopause tetap dilakukan seba- tas memenuhi kewajiban sebagai istri, tanpa mem- perhatikan kepuasan seksual. Sedangkan hasil pene- litian Rostiana (2010) menunjukkan bahwa wanita menopause merasa capek dan sakit saat berhu- bungan dengan suaminya. Hasil penelitian menunjuk- kan bahwa aktivitas seksual yang dilakukan oleh responden semasa menopause pada umumnya masih aktif seperti memegang tangan dan membelai sedangkan 61% responden frekwensi dalam berhu- bungan seksual dengan pasangannya dilakukan seminggu lebih dari 1 X. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap aktifitas seksual pada pasangan menopause. BAHAN DAN METODE Jenis Penelitian yang digunakan dalam peneli- tian ini adalah penelitian Quasy eksperiment dengan menggunakan pendekatan desain penelitian Pretest Posttest One Group Design. Pada penelitian ini responden sebagai kelompok kontrol dan kelompok perlakuan akan dilakukan pretest pada waktu yang sama. Setelah itu kelompok perlakuan akan dilaku- kan intervensi pemberian paket “Affection” se- dangkan kelompok kontrol diberi leaflet tentang paket “Affection”. Setelah 4 minggu (1 bulan) kedua kelompok dilakukan posttest. Penelitian dilakukan di dusun Wonosari dan Sukosari, Ds. Pandansari, Kecamatan Poncoku- sumo, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Maret s/d 16 Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia menopause yang tinggal di dusun Wonosari dan Sukosari, Ds. Pandansari, Kecamatan Poncoku- sumo, Kabupaten Malang. Sampel pada penelitian ini adalah Wanita usia menopause yang memiliki pasangan dan tidak sedang menderita sakit atau memiliki penyakit yang dapat mengganggu aktifitas seksual serta saat ini tinggal di dusun Wonosari dan Sukosari, Ds. Pandansari, Kecamatan Poncoku- sumo, Kabupaten Malang. Penelitian ini mengguna- kan 20 responden untuk masing-masing kelompok, untuk penentuan kelompok perlakuan atau kontrol dengan menggunakan tehnik Simple Random Sampling. Jumlah sample ini ditetapkan berdasar- 59Setyaningsih, Sutiyarsih, Purwandhani, Rahayu, Pengaruh Pemberian Paket... kan hasil penelitian Setyaningsih, Setyowati, Kuntarti (2012) yang berjudul Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi Dalam Menghadapi Persalinan Melalui Paket “Harmoni” besar sampel 40 respon- den, masing-masing 20 responden untuk kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel bebas: Pemberian paket “Affection” dan Variabel terikat: Aktifitas seksual pada usia menopause. Data ini dikumpulkan langsung dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner. Yang mengisi lembar kuesioner adalah responden dan apabila tidak mampu membaca dibantu oleh peneliti. Setelah data terkumpul dilakukan Analisis data melalui dua tahap, tahap pertama adalah analisis univariabel. Pada analisis ini, variabel penelitian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gam- baran distribusi frekuensi responden. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis adakah Pengaruh pem- berian paket “Affection” terhadap aktifitas seksual pada pasangan menopause menurut Santoso,S. (2010) dengan menggunakan Paired T- Test dan Independent T- Test dengan software SPSS dengan taraf signifikan = 0,05. Karakteristik Demografi Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan p-value f % f % Umur isteri 42.85 ±SD 3.80 45.65 ±SD 5.19 0.059 Umur suami 46.75 ±SD 5.29 49.8 ±SD 7.06 0.130 Jenis pekerjaan isteri IRT 2 10.0 10 50.0 0.004 Dagang 1 5.0 1 5.0 Swasta 0 0.0 3 15.0 Tani 17 85.0 6 30.0 Pendidikan terakhir isteri Tidak diketahui 0 0.0 1 5.0 0.794 SD 18 90.0 17 85.0 SMP 1 5.0 1 5.0 SMA 1 5.0 1 5.0 Status Menikah 20 100.0 20 100.0 - Tidak menikah 0 0.0 0 0.0 Lama menikah 1- 10 th 2 10.0 1 5.0 0.694 11-19 th 6 30.0 4 20.0 20-29 th 10 50.0 11 55.0 30-39 th 2 10.0 4 20.0 Jenis pekerjaan suami Dagang 0 0.0 1 5.0 0.694 Swasta 1 5.0 2 10.0 Tani 18 90.0 16 80.0 lainnya 1 5.0 1 5.0 Pendidikan terakhir suami Tidak diketahui 0 0.0 1 5.0 0.343 SD 17 85.0 17 85.0 SMP 2 10.0 0 0.0 SMA 1 5.0 2 10.0 p-value < 0,05 bermakna secara statistik Keterangan: diuji dengan Uji chi square Tabel 1 Karakteristik Demografi Sampel pada Kelompok kontrol dan kelompok Perlakuan HASIL PENELITIAN Data Umum Demografi Responden 60 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 056–062 Hasil uji paired sample t test untuk perban- dingan antara total skor hasil jawaban kuisioner tentang aktifitas seksual pada pasangan menopause pada saat sebelum (pre test) dan setelah diberikan intervensi (post test) pada kelompok yang menda- patkan leaflet (kontrol) menunjukkan nilai signifi- kansi sebesar 0.514 yang lebih besar dari alpha 0.05 (p>0.05, terima Ho), sehingga dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Data Khusus Hasil Analisis Data Uji t berpasangan (paired sample t test) Kelompok Kontrol Tabel 2`Hasil perbandingan aktifitas seksual pada pasangan menopause pada saat pre test dan post test pada kelompok Kontrol Pemberian Leaflet (Kontrol) Nilai p dari Pre test Post test paired sample t test Rata-rata Standar deviasi Rata-rata Standar deviasi Aktifitas seksual 33.70 6.87 34.20 7.62 0.514 Kelompok Perlakuan Tabel 3 Hasil perbandingan aktifitas seksual pada pasangan menopause pada saat pre test dan post test pada kelompok Perlakuan Pemberian KIE paket “Affection” Nilai p dari Pre test Post test paired sample t test Rata-rata Standar deviasi Rata-rata Standar deviasi Aktifitas seksual 34.30 4.17 39.50 6.48 0.010 Sumber: Hasil penelitian 2018 Berdasarkan tabel di atas hasil uji paired sample t test untuk perbandingan antara total skor hasil jawaban kuisioner tentang aktifitas seksual pada pasangan menopause pada saat sebelum (pre test) dan setelah diberikan intervensi (post test) pada kelompok yang mendapatkan paket “Affection” (perlakuan) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.010 yang lebih kecil dari alpha 0.05 (p<0.05, tolak Ho), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Analisis Data Uji independent sample t test Tabel 4 Hasil perbandingan total skor tentang aktifitas seksual pada pasangan menopause antara kelompok kontrol maupun kelompok Perlakuan. Kelompok Nilai p dari Kontrol Perlakuan paired sample t test Rata-rata Standar deviasi Rata-rata Standar deviasi Mean ± SD Mean ± SD Aktifitas seksual pada saat Pre test 33.70 6.87 34.30 4.17 0.740 Aktifitas seksual pada saat Post test 34.20 7.62 39.50 6.48 0.023 Sumber: Hasil penelitian 2018 61Setyaningsih, Sutiyarsih, Purwandhani, Rahayu, Pengaruh Pemberian Paket... Berdasarkan hasil uji t independent untuk total skor hasil jawaban kuisioner tentang saat pre test antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.740 (p>0.05, terima Ho), yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada total skor hasil jawaban kuisioner tentang aktifitas seksual pada pasangan menopause saat pre test antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. PEMBAHASAN Aktifitas seksual sebelum dan sesudah diberi- kan leaflet tentang paket “affection” pada pasangan menopause kelompok kontrol Berdasarkan hasil uji paired sample t test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.514 yang lebih besar dari alpha 0.05 (p>0.05, terima Ho), sehingga dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas seksual sebelum dan sesu- dah diberikan leaflet tentang paket “affection” pada pasangan menopause kelompok kontrol. Menopause merupakan masa yang kritis dalam kehidupan wanita karena mengalami banyak peru- bahan fisik maupun psikis pada diri seorang wanita yang salah satunya adalah pada sistem reproduksi yang berpengaruh pada aktifitas seksual karena adanya pengaruh system hormonal. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Astrand et al (2007) bahwa pada periode menopause seringkali seorang wanita merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami. Masa- lah-masalah tersebut dapat berupa penurunan hasrat untuk berhubungan seksual, masalah lubrikasi va- gina, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk men- ca pa i or ga sme ba hka n ter ja di a nor ga sme, dispareunia, dan berbagai keluhan lainnya. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Endriyani (2012) bahwa Pengalaman aktivitas seksual ibu menopause adalah ibu tetap melakukan hubungan seksual seba- tas memenuhi kewajiban sebagai istri, tertutup da- lam hal kepuasan seksual. Aktifitas seksual sebelum dan sesudah diberi- kan paket “Affection” pada pasangan meno- pause kelompok perlakuan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.010 yang lebih kecil dari alpha 0.05 (p<0.05, tolak Ho), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signi- fikan aktifitas seksual pada kelompok yang menda- patkan paket “Affection” (perlakuan) saat sebelum (pre test) dan setelah diberikan intervensi (post test) yaitu aktifitas seksual pada pasangan menopause pada kelompok perlakuan pada saat setelah diberi- kan intervensi (post test) lebih tinggi daripada sebe- lum diberikan intervensi (pre test). Paket “Affection” merupakan kunci keberha- silan dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul pada pasangan menapouse, karena dalam paket “Affection” Adalah paket intervensi keperawatan untuk para wanita di usia menopause guna meminimalkan permasalahan dalam memenuhi kebutuhan seksual berikut dampak yang ditimbul- kannya. Isi paket ini meliputi: Diet Kasih di Masa Menopause, Olah Gerak Menopause, Kontrol Emo- si, Menjalin memori Indah. Hal ini sesuai dengan ungkapan Yuningwati (2010) pada hasil penelitiannya bahwa Massa me- nopause merupakan massa dimana seorang wanita mengalami penurunan keinginan untuk melakukan hubungan seksual sehingga terjadi penurunan akti- vitas seksual. Guna memenuhi kebutuhan seksual- nya maka diperlukan upaya komunikasi yang baik antar pasangan usia menopause. Pemenuhan kebu- tuhan seksual tidak hanya dengan melakukan hubungan, tetapi dapat dilakukan dengan perilaku non seksual diantaranya dengan berpelukan, ber- ciuman, masturbasi, pijit bergantian, menonton film (film erotik), membayangkan coitus, ke tempat ro- mantik, duduk berduaan, nonton televisi berdua, berkebun berdua, rekreasi berdua dll (Yuningwati, 2010). Pengaruh pemberian paket “Affection” terha- dap aktifitas seksual pada pasangan meno- pause Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), yang berarti bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” (perlakuan) terhadap aktifitas seksual pada pasangan menopause yaitu aktifitas seksual pada pasangan menopause kelompok perlakuan lebih tinggi daripada pasangan menopause kelompok kontrol. Intervensi berupa pemberian paket “Affection” pada responden berpengaruh terhadap aktifitas seksual pada pasangan menopause karena pada paket “Affection” berisi antara lain tentang Kontrol emosi yaitu segala upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol emosi kita, sehingga kita menjadi lebih bahagia dan energi positif mengalir di dalam tubuh 62 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 056–062 kita. Selain itu juga cara menjalin memori indah yaitu Sega la upa ya ya ng kita la kuka n untuk mempertahankan kasih sayang yang kita bina dari dulu hingga sekarang di usia senja. Oleh karena itu diperlukan komitmen dan luangan waktu untuk berdua dengan pasangan. Cara yang paling mudah untuk menimbulkan energi positif mengalir dalam tubuh kita sehingga emosi kita dapat terkontrol dan untuk mempertahankan kasih sayang pasangan. Hal ini sesuai dengan Penelitian terbaru menun- jukkan bahwa pasangan mendapat manfaat dari fleksibilitas dalam cara mereka menanggapi konflik ketika pasangan memiliki konflik yang serius, yang mengancam hubungan mereka, dapat diatasi dengan cara pendekatan yang lebih kooperatif dan penuh kasih sayang merupakan strategi terbaik (Marigold et al, 2007). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Gupta et al (2015) bahwa pasangan lanjut usia masih membutuhkan hubungan yang romantis namun hubungan romantis yang dibutuhkan seperti saling mengasihi, mampu melakukan kegiatan secara bersama-sama, saling menghormati, saling peduli satu sama lain dan persahabatan. Oleh karena itu Paket “Affection” sangat bermanfaat untuk diberikan kepada pasangan menopause. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), yang berarti bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap peningkatan aktifitas seksual pada pasangan menopause. Aktifitas seksual wanita menopause pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan intervensi. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, kami anjurkan untuk ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di Puskesmas bersama Kader kesehatan dengan me- manfaatkan paket “affection” untuk pengem- bangan program promosi kesehatan khususnya mengenai kesehatan seksualitas pada pasangan menapouse. DAFTAR PUSTAKA Endriyani.(2012). Pengalaman Aktivitas Seksual Ibu Menopouse Pada Masa Menopouse. Skripsi. Mahasiswa Program Studi DIV Bidan Pendidik Stikes Aisyiyah.Yogyakarta Gupta, R., Pillai, V., Punetha, D., & Monah, A. (2015). Love experiences of older african americans: a qualitative study. Journal of International Women’s Studies, 16 (3). Lindh-Åstrand, L., Hoffmann, M., Hammar M., & Kjellgren, I. K., (2007). Women’s Conception of the menopausal transition – a qualitative study, Journal of Cl i ni cal Nursi ng, h t t ps: / / www.diva portal.org/smash/get/diva2:18122/ FULLTEXT01.pdf Assessed: 23.08.2017 Marigold, D. C., Holmes, J. G., & Ross, M. (2007). More than words: reframing compliments from romantic partners fosters security in low self-esteem individuals. Journal of Personality and Social Psychology, 92, 232-248. Priyoto. (2015). Nursing Intervention Classification Dalam Keperawatan Gerontik .Jakarta: Salemba Medika. Rostiana,T. & Kurniati,T.,Ni Made. (2009). Kecemasan pada Wanita Yang Menghadapi Menopouse. Jurnal Psikologi. Volume 3, No.1.Depok: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Setyaningsih, Setyowati, Kuntarti. (2013). Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi Dalam Menghadapi Persalinan Melalui Paket “Harmoni”. Jurnal Keperawatan Indonesia. Jilid 16. Terbitan 3. Hal 176-182 Santoso,S. (2010). Buku Statistik Parametrik. Cetakan keem pa t. Jaka r ta : Pen er bit PT E l ex Medi a Komputindo Yuningwati. (2010). Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Seksual pada Usia Menopause. Prodi DIII Kepe- rawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.