189Sri, Vinsur, Sutiyarsih, Analisis faktor yang mempengaruhi Lansia... 189 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Analisis faktor yang mempengaruhi Lansia datang ke Pelayanan Kesehatan Felisitas A. Sri S.1, Elizabeth Y. Y. Vinsur2, Emy Sutiyarsih3 1,2,3Panti Waluya Malang, School of Health Science, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 01/02/2019 Disetujui, 28/03/2019 Dipublikasi, 01/08/2019 Kata Kunci: Lansia, Pengaruh, Pemanfaatan, Pelayanan Kesehatan Abstrak Sarana dan fasilitas dalam pelayanan kesehatan bagi lansia telah disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui satuan terkecil di masyarakat yaitu puskesmas & posyandu lansia, akan tetapi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia baik untuk upaya promotif, preventif, dan kuratif masih belum optimal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lansia datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh faktor pengambilan keputusan, sumber pembiayaan, kualitas pelayanan, akses jarak, akses transportasi, persepsi terkait gejala yang mempengaruhi lansia datang ke pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling. Populasinya lansia yang terdaftar di Posyandu lansia Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Ponco- kusumo Kabupaten Malang. Partisipan penelitian ini adalah para lansia yang bertemu dengan peneliti saat pengambilan data didapatkan sampel sebanyak 50 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah disiapkan. Hasil analisis data menggunakan chi-square didapatkan ada pengaruh antara pengambilan keputusan (p=0.031), sumber pembiayaan (p=0,021), kualitas pelayanan (p=0.021), akses jarak (p=0.006), akses transportasi (p=0.043) masing-masing terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Hasil uji multivariat menggunakan regresi logistik didapatkan hasil tidak ada faktor yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia (p>0.05). Berdasarkan hasil penelitian, perlu adanya perhatian terhadap pelayanan kesehatan primer khususnya posyandu lansia agar lebih optimal pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia khususnya dalam upaya preventif dan promotif dengan memberdayakan masyarakat setempat melalui kader kesehatan posyandu lansia bekerjasama dengan tim kelompok kerja (pokja) lansia dari Puskesmas dan juga tenaga kesehatan yang bertugas di desa. © 2019 Jurnal Ners dan Kebidanan Correspondence Address: STIKes Panti Waluyo Malang - East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email: lizavinsur.LV@gmail.com E-ISSN : 2548-3811 DOI: 10.26699/jnk.v6i2.ART.p189–196 This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) 190 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2019, hlm. 189–196 Abstract Facilities and infrastructure offer health services through the smallest unit in the community, Primary Health Services (PUSKESMAS) and Integrated Health Services for the Elderly (POSYANDU LANSIA). However, this utili- zation of promotive, preventive and curative efforts is still not optimal. There are several factors that influence the utilization of health services. The objectives of this study were which factors that affect the elderly, come to health services in such as: decision-making factors, funding sources, service quality, distance access, transportation access, and perceptions related to the reasons for visits to health services. Descriptive research with cross sectional approach was used as a method with non-probability sampling using accidental sampling technique. The population of this study was the elderly community in Wonosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo District, Malang Regency. A total of 50 research partici- pants joined, and data collection was conducted using a questionnaire prepared as an instrument to collect data. The results of data analysis using chi-square revealed that there was influence in decision making (p = 0.031), funding sources (p = 0.021), service quality (p = 0.021), access distance (p = 0.006), and access transportation (p = 0.043) for the utiliza- tion of health services by the elderly. Multivariate test results using logis- tic regression showed that there was no effect on utilization factors (p> 0.05). Based on the results of the study, it is necessary to pay attention to Primary Health Services (PUSKESMAS), especially for Integrated Health Services for the Elderly (POSYANDU LANSIA). Therefore, the utilization of health services by the elderly can be optimized, especially in preventive and promotive efforts by empowering local communities through those responsible for integrated health services for the elderly in collaboration with senior working groups from primary health services and health staff on duty in the village. Analysis of factors Affecting Elderly Visiting Centers of Health Services Article Information History Article: Received, 01/02/2019 Accepted, 28/03/2019 Published, 01/08/2019 Keywords: Elderly, Influence, Utilization, Health Services 191Sri, Vinsur, Sutiyarsih, Analisis faktor yang mempengaruhi Lansia... PENDAHULUAN Populasi usia lanjut saat ini mengalami pertum- buhan yang pesat. Menurut International Popula- tion Reports oleh Wan He, et al. (2016), penduduk berusia lebih dari 65 tahun berjumlah 617 juta (8.5%) dari populasi dunia. Prosentase ini diproyeksikan meningkat ke hampir 1.6 milyar (17%) pada tahun 2050. Indonesia sendiri adalah Negara dengan kate- gori jumlah lansia terbanyak, mencapai 18.1 juta jiwa atau 9.6% (Balitbang Kemenkes RI, 2013). Jumlah lansia di Indonesia semakin meningkat setiap tahun- nya. Pada tahun 1980, lansia berjumlah 5.45% dari total populasi; tahun 2006 menjadi 8.90%; tahun 2010 menjadi 9.77%; tahun 2014 menjadi 10.60% dan diperkirakan pada tahun 2020 menjadi 11.34% dari total populasi (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan Republik Indonesia, 2015). Meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia, merupakan tanda bahwa pemerintah harus lebih serius dalam meningkatkan program yang berhu- bungan dengan lansia, terutama kesehatan lansia secara komprehensif agar kesejahteraan lansia semakin baik dan dapat hidup dengan layak (Komisi Nasional Lansia, 2010). Peningkatan populasi lansia memberikan ba- nyak tantangan dalam bidang pelayanan kesehatan. Populasi lansia mempengaruhi begitu banyak aspek kehidupan masyarakat salah satunya adanya kebu- tuhan perawatan kesehatan jangka akut dan pan- jang. Masalah kesehatan utama yang dialami popu- lasi lansia di seluruh dunia adalah penyakit tidak menular. Hasil laporan menunjukkan salah satu tren utama epidemiologi saat ini adalah munculnya penyakit degeneratif dan kronis di seluruh dunia (Suzman and Beard, 2011). Pelayanan kesehatan bagi para Lansia yang telah memasuki masa pensiun dalam bekerja wajib diperlukan dan dengan tujuan agar para lansia sehat dan dapat menjalani aktivitas fisik secara normal. Tujuan tersebut dimaksudkan agar tidak menjadi beban tanggungan keluarga serta menekan nilai perekonomian suatu negara yang hilang karena populasi lansia yang tidak terjaga kesehatannya (WHO, 2017). Sarana dan fasilitas dalam pelayanan kesehatan bagi lansia yang telah disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui satuan terkecil di masyarakat yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) & Pos Pelayanan Terpadu (Posyan- du) lansia. Salah satu fasilitas dan bentuk peningkat- an taraf kesehatan lansia oleh pemerintah adalah menggiatkan kembali program Posyandu lansia, dimana dalam program ini fokusnya adalah pelayan- an promotif dan preventif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif (Notoatmodjo, 2010). Keberhasilan pelayanan kesehatan terhadap lansia baik berupa upaya promotif, preventif dan kuratif melalui sarana dan fasilitas seperti Posyandu Lansia dan Puskesmas ditentukan sebagian besar oleh perilaku dan perspektif lansia itu sendiri yang membentuk sikap dan tindakannya dalam pemilihan pelayanan kesehatan di lingkungannya. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan fasilitas kesehatan sering disebabkan oleh: proses pengambilan keputusan (Marnah dkk., 2016); kualitas pelayanan, fasilitas, dan biaya pengobatan (Aggraheni, dkk., 2012; Setyarini, dkk., 2016; Pur- wadi, dkk., 2013); jarak tempuh, (Tamimi, 2016; Rus- min dkk., 2017; Nugraha dkk., 2016); akses layanan (Rumengan dkk., 2015); persepsi sehat sakit, (Pur- wadi, dkk., 2013); dan penggunaan asuransi (Ta- mimi, 2016); Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi lansia dalam memanfaatkan pela- yanan kesehatan di Dusun Wonosari Desa Pandan- sari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. BAHAN DAN METODE Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Nonprability sampling dengan teknik accidental sampling didapatkan sampel sebanyak 50 responden. Parti- sipan penelitian ini adalah para lansia yang terdaftar di Posyandu lansia Dusun Wonosari Desa Pandan- sari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, pada bulan Agustus tahun 2018. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel pemanfaatan pelayanan kesehatan sebagai variabel dependen dan variabel indepen- dennya meliputi: pengambilan keputusan, persepsi terhadap gejala (kerentanan terhadap suatu penya- kit), kualitas pelayanan, akses (jarak dan transpor- tasi), sumber pembiayaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat data primer yang diperoleh dari lansia. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian adalah lembar kuisioner (checklist) yang sebelum- nya telah disiapkan. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data kemudian dianalisis. Jenis uji bivariat yang digunakan 192 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2019, hlm. 189–196 Berdasarkan Tabel 1 diatas didapatkan bahwa hasil uji chi-square menunjukkan ada pengaruh faktor pengambil keputusan (p=0.031), kualitas pelayanan (p=0.021), akses jarak (p=0.006), akses transportasi (p=0.043), dan sumber pembiayaan (p=0. 021) da la m mema nfa a tka n pela ya na n kesehatan oleh lansia. Tidak terdapat pengaruh faktor persepsi gejala (p=0.088) terhadap peman- faatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Uji regresi logistik dilakukan dengan metode backward LR. Berdasarkan Tabel 2 diatas, bahwa uji variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia tidak ada yang paling berpe- ngaruh di Dusun Wonosari Desa Pandansari Keca- matan Poncokusumo Kabupaten Malang. PEMBAHASAN Pengaruh Pengambil Keputusan dalam Peman- faatan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh untuk variabel pengambil keputusan adalah 0.031 dengan nilai yaitu Uji Chi-square. Kemudian dilanjutkan analisis regresi logistik. Regresi logistik dipilih karena skala pengukuran variabel dependennya berupa variabel kategorik. HASIL PENELITIAN Variabel independen B p value OR (95% CI) Persepsi - Ya - Tidak 36.844 0.996 0.000 Sumber pembiayaan - BPJS/Asuransi - Mandiri 36.355 0.998 0.000 Tabel 2 Hasil Uji Multivariat Variabel Independen dengan Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada Pemodelan Akhir Multivariat n (%) n (%) Pengambil keputusan - Ya - Tidak 418 83.7%16.3% 01 0%100% 0.031 Kualitas pelayanan (sarana, sikap, dan tenaga tenakes) - Ya - Tidak 427 85.7%14.3% 01 0%100% 0.021 Akses (jarak) - Ya - Tidak 445 89.8%10.2% 01 0%100% 0.006 Akses (transportasi) - Ya - Tidak 409 81.6%18.4% 01 0%2% 0.043 Persepsi gejala - Ya - Tidak 3712 75.5%24.5% 01 0%100% 0.088 Sumber pembiayaan - BPJS/Asuransi - Mandiri 742 14.3%85.7% 10 100%0% 0.021 Tabel 1 Hasil Analisis Bivariat Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Variabel independen Memanfaatkan pelayanan kesehatan Tidak Memanfaatkan pelayanan kesehatan p value 193Sri, Vinsur, Sutiyarsih, Analisis faktor yang mempengaruhi Lansia... signifikansi <0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh pengambil keputusa n terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan 41 (83.7%) lansia sebagai pengambil keputusan dalam mencari bantuan kesehatan, dengan kata lain lansia pergi ke pelayanan kese- hatan atas inisiatifnya sendiri. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan Skinner dalam Notoatmodjo (2010), dimana dikata- kan perilaku (pengambilan keputusan) merupakan respon atau reaksi seseorang (lansia) terhadap stimulus/rangsangan dari luar, dalam hal ini termasuk perilaku memanfaatkan pelayanan kesehatan. Robert C. Peck (1955) dalam Merriam (1978) menguraikan tugas perkembangan lansia, dimana terjadi pergeseran nilai diri dari peran yang diambil yaitu pertentangan antara peran sebelum memasuki masa lansia dengan saat aktif sebagai lansia sehing- ga dia memerlukan aktifitas yang setara nilainya. Pertentangan yang kedua adalah perbedaan kesa- daran akan kondisi tubuh dengan upaya dia untuk mengatasi masalah kondisi tubuhnya. Dari 2 hal ini akhirnya mendorong lansia untuk lebih mengambil per an dalam penga mbila n keputusa n terkait kesehatannya dalam hal ini keputusan datang ke pelayanan kesehatan. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marnah dkk. (2016) dimana dida- patkan bahwa proses pengambilan keputusan dalam pemanfaatan pelayanan sebagai pendorong perilaku masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kese- hatan. Hal ini dapat dikarenakan pengalaman sebelum- nya yang dimiliki oleh lansia dalam menggunakan pelayanan kesehatan. Hal ini terlihat dari keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia. Selain itu juga dapat dikarenakan peran serta aktif dari kader posyandu lansia di dusun yang rajin mendatangi lansia dan mengikutsertakan lansia dalam kegiatan posyandu lansia sebulan sekali. Pengaruh Kualitas Pelayanan (sarana, sikap, dan tenaga tenakes) terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Ponco- kusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa nilai signifikansi yang didapat untuk variabel kualitas pelayanan adalah p=0.021, dimana nilai signifikansi <0.05. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010) menjelaskan terdapat faktor-faktor seseorang ber- perilaku, salah satunya adalah faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2010) dan Wahyuni (2012) yang menyatakan ada hubungan bermakna antara kualitas pelayanan dan keberadaan tenaga kesehatan. Kualitas pelayanan disini meliputi keter- sediaan fasilitas dan tenaga kesehatan. Hal ini juga terjadi pada lansia di Dusun Wono- sari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, dimana kenyamanan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang dirasa- kan lansia membuat lansia memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal ini terlihat dari hasil penelitian menunjukkan 42 (85,7%) lansia memperhatikan kualitas pelayanan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pengaruh Akses (jarak) terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Ponco- kusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh untuk variabel akses (jarak) adalah p=0.006 dengan nilai p<0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh akses (jarak) terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Penelitian oleh Ashraf et al. (2015) menyebut- ka n makin dekat ja rak ke tempat pelayanan kesehatan maka klien lebih cepat datang untuk mendapatkan pertolongan atau tindakan. Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan Departemen Kesehatan RI (2008), bahwa pemilihan pelayanan kesehatan dipengaruhi salah satunya oleh jarak yang jauh (faktor geografis). Hal ini dipertegas pula dengan hasil studi yang dilakukan oleh Nugraha dkk. (2016), dimana jarak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan koefisien korelasi (0,517). Jarak dusun Wonosari menuju ke Puskesmas Poncokusumo adalah + 15 km. Jarak tempuh ini relatif jauh, apalagi bila ditempuh dalam kondisi sakit. Lokasi dusun wonosari di daerah lereng Gunung 194 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2019, hlm. 189–196 Semeru yang selain jaraknya yang jauh juga kontur tanah cenderung berbukit dengan komposisi tanah berpasir sehingga sejumlah 44 (89.8%) lansia mem- pertimbangkan jarak yang harus ditempuh dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pengaruh Akses (transportasi) terhadap Pemi- lihan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 1 dapat diinterpretasikan nilai signifikansi yang diperoleh untuk variabel akses (transportasi) adalah 0.043, oleh karena nilai signifikansi <0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara akses (transportasi) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryanto, et al. (2017) dimana dida- patkan sistem EMS sendiri di Malang belum berjalan, sehingga tidak tersedia sarana ambulance untuk transportasi membawa (lansia) yang sakit. Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang berlokasi di lereng gunung Semeru, sehingga akses transportasi umum tidak tersedia. Warga hanya mengandalkan berjalan kaki atau kendaraan pribadi, dimana tidak semua warga memiliki kendaraan pribadi. Apalagi bila transportasi yang diperlukan untuk membawa lansia yang sakit adalah mobil atau kendaraan beroda empat. Lebih sedikit lagi yang memilikinya. Hal ini menjadikan pertimbangan bagi lansia dan keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dusun Wonosari sendiri berada dalam wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo yang wilayah cakupan- nya se-Kecamatan Poncokusumo, dimana dalam 1 kecamatan hanya memiliki 1 ambulance. Pengaruh Persepsi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Ponco- kusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh untuk variabel persepsi lansia akan kerentanan penyakit terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah 0.088, oleh karena nilai signifikansi >0.05, maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh persepsi lansia terhadap kerentanan penyakit dengan peman- faatan pelayanan kesehatan. Menurut Jones, et al. (2010) faktor yang ikut berkontribusi dala m pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah kesadaran (awareness). Kesa- daran dimaknai yaitu kesadaran seseorang (lansia) terhadap situasi tertentu dan pemahaman tentang “apa yang harus dilakukan. “ Kesadaran merupakan komponen dari proses pemberian informasi melalui persepsi yang berakhir pada pengambilan keputusan dan eksekusi aksi (Endsley, 1995). Hal ini diperkuat pula dari hasil studi yang dilakukan Marnah dkk. (2016) dimana proses pengambilan keputusan dalam pemanfaatan pela- yanan mendorong perilaku masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan peserta Pro- gram Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Paminggir. Hasil penelitian menunjukkan yang memiliki beberapa faktor resiko penyakit didapatkan seba- nyak 40 (80%) lansia. Meskipun mayoritas dari lansia tersebut memiliki faktor resiko 1-3 penyakit tetapi mereka tidak berpersepsi bahwa mereka rentan mengalami penyakit dan saat timbul gejala/ keluhan, lansia masih menggunakan cara-cara tradisional seperti minum teh panas, diolesi minyak, minum jamu dan kerokan. Pengaruh Sumber Pembiayaan (BPJS/Asuransi- Mandiri) dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh untuk variabel sumber pembiayaan tethadappemanfaatan pela- yanan kesehatan lansia adalah p=0.021, oleh karena nilai signifikansi <0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh sumber pembiayaan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai menurut Departemen Kesehatan RI (2008), pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh salah satunya biaya atau faktor ekonomi. Hal ini diperkuat pula dari hasil studi Tamimi (2016) dan Napirah (2017), dimana peng- gunaan asuransi atau pendapatan berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sumber pembiayaan kesehatan sejumlah 42 (85.7%) lansia berasal dari mandiri atau tidak mengikuti asuransi pemerintah (BPJS)/swasta. Hal ini menjadikan pertimbangan masyarakat dan lansia khususnya ketika memutuskan datang ke pelayanan kesehatan. 195Sri, Vinsur, Sutiyarsih, Analisis faktor yang mempengaruhi Lansia... Faktor yang Paling Berpengaruh dalam Pe- manfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamat- an Poncokusumo Kabupaten Malang Berdasarkan Tabel 2 dapat diinterpretasikan bahwa koefisien korelasi sebesar 0.000. sehingga disimpulkan bahwa tidak ada faktor yang paling ber penga r uh da la m pema nfa a ta n pelaya na n kesehatan oleh lansia di Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Setyarini dkk. (2016), mengatakan ada hubung- an kualitas pelayanan dengan pemanfaatan ulang Puskesmas santun lansia. Hal ini dikarenakan dari 50 responden dalam penelitian, sebanyak 49 (98%) memanfaatkan pela- yanan kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kese- hatan oleh 98% lansia tersebut dapat terjadi karena pengalaman mereka dalam menggunakan pelayanan kesehatan sebelumnya. Pengalaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lebih kepada pengalaman terhadap kualitas pelayanan yang pernah dirasakan oleh lansia. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan menjadi pertimbangan 84% lansia. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil analisis uji bivariat didapatkan ada pengaruh antara pengambilan keputusan (p=0.031), sumber pembiayaan (p=0,021), kualitas pelayanan (p=0.021), akses jarak (p=0.006), akses transportasi (p=0.043) masing-masing terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Hasil uji multivariat menggunakan regresi logistik didapatkan hasil tidak ada faktor yang paling berpengaruh terhadap pe- manfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia (p>0.05) di Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tidak ada pengaruh persepsi terhadap pemilihan pelayanan kesehatan oleh lansia di Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tidak ada faktor yang paling dominan berpengaruh terhadappemilihan pelayanan kesehat- an oleh lansia di Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. SARAN Perlu adanya perhatian terhadap pelayanan kesehatan primer khususnya posyandu lansia agar lebih optimal pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia khususnya dalam upaya preventif dan pro- motif dengan memberdayakan masyarakat setem- pat melalui kader kesehatan posyandu lansia beker- jasama dengan tim kelompok kerja (pokja) lansia dari Puskesmas dan juga tenaga kesehatan yang bertugas di desa. DAFTAR PUSTAKA Aggraheni, N. V; Muhlisin, H. Abi; Ambarwati. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Masyarakat untuk Memilih Jasa Pela- yanan Kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Simo Kabupaten Boyolali. http://eprints.ums.ac.id/24124/ 10/02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf Ashraf, Maneesh, Praveenkumar, Saifudheen, & Girij. (2015). Factors delaying hospital arrival of patients with Acute Stroke. Ann Indian Acad Neurology. 2015 Apr-Jun; Vol. 18 (2), Pages: 162-166. Doi: 10.4103/0972-2327.150627 Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI Departemen Kesehatan RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Endsley, M. R. (1995). Toward a Theory of Situation Awareness in Dynamic Systems. Human Factors: The Journal of the Human Factors and Ergonomics Society, 37(1), 32–64.https://doi.org/10.1518/ 001872095779049543 Handayani, D.E. (2012). Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu oleh Lanjut Usia di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Tahun 2012 dan Faktor yang Berhubungan. FKM UI. http://lontar.ui.ac.id/ f i l e ? f i l e = d i g i t a l / 2 0 3 0 0 6 0 0 - S 4 2 0 0 8 - Dewi%20Eka%20Handayani.pdf Jones S, Jenkinson A J, Leathley M J, and Watkins C L. (2010). Stroke Knowledge and Awareness: An Integrative Review of the Evidence. Age and Ageing. Vol. 39; Pages: 11-22. Doi: 10.1093/ageing/ afp196 Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2015). Ana- lisis Kebijakan Pemberdayaan & Perlindungan Sosial Lanjut Usia. Jakarta https://media.neliti.com/ media/publications/830-ID-analisis-kebijakan- pemberdayaan-dan-perlindungan-sosial-lanjut- usia.pdf Komisi Nasional Lansia. (2010). Profil Penduduk Usia Lanjut 2009. Jakarta Marnah; Husaini; Ilmi, Bahrul. (2016). Analisis Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kese- hatan Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Paminggir. Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 1, No. 2, Mei 2016: 130-138. https://media.neliti. com/media/publications/255963-analisis-perilaku- masyarakat-dalam-peman-b956058c.pdf. 196 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2019, hlm. 189–196 Merriam, S. (1978). Middle Age: a Review of the Literature and Its Implications for Educational Intervention. Adult Education, 29(1), 39–54. https://doi.org/ 10.1177/074171367802900103 Napirah, Muh. Ryman; Rahman, Abd.; Tony, Agustina. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Jurnal Pengembangan Kota Vo. 4, No. 1 (2016). https://ejournal2.undip.ac.id/ index.php/jpk/article/view/585/html. Doi: http:// dx.doi.org/10.14710/jpk.4.1.29-39 Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Nugraha, N.A; Wulandari, I.S; Adi, G.S. (2016). Kualitas Pelayanan Kesehatan Lansia di Kota Yogyakarta (Studi kasus pelayanan kesehatan pada Puskesmas Mantrijeron). http://digilib.stikeskusumahusada. ac.id/files/disk1/35/01-gdl-novaagungn-1743-1- artikel-a.pdf Purwadi, H; Hadi, H; Hasan, M.Nur. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia di Imogiri Kabupaten Bantul. Journal Ners and Midwifery Indonesia. JNKI, Vol. 1, No. 3, Tahun 2013, 76-81. ISSN 23547642. ht tps://www. researchgate.net/publication/307445752_Faktor_ Yang_Mempengaruhi_Pemanfaatan_Posyandu_ Lansia_di_Imogiri_Ka bupaten_Bantul. Doi: 10.21927/jnki.2013.1(3).76-81 Rumengan, D. S. S., Umboh, J. M. L., & Kandou, G. D. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. JIKMU, 5(1), 88-100. Retrieved from http://ejournal.unsrat.ac.id/ index.php/jikmu/article/view/7180 Rusmin, M; Bujawati, E; Baso, N.H. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 2015. Al-Sihah: Public health Science Journal. Vo. 9, No. 1, Hal. 9-18, Tahun 2017. DOI: https://doi.org/10.24252/as.v9i1.2978 Tamimi, N. (2016). Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi Kelompok Lanjut Usia (LANSIA) (Analisis Data IFLS4/SAKERTI 2007). UGM Repositotory. http:// etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian _detail&sub=Penelitian Detail&act=view&typ= html&buku_id=94960&obyek_id=4 Setyarini, R; Arso, S.P; Suparwati, A. (2016). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Ulang Puskesmas Santun Lansia Karangdoro Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masya- rakat (e-Journal) Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346). http://ejournal-s1.undip.ac.id/ index.php/jkm Suryanto; Boyle, M; Plummer, V. (2017). The pre-hospital and healthcare system in Malang, Indonesia. Australasian Journal of Paramedicine, [S.l.], v. 14, n. 2, apr. ISSN 2202-7270. Available at: . Suzman, Richard PhD and Beard, John MBBS, PhD. (2011). Global Health and Aging. National Institute on Aging. National Institutes of Health. NIH Publication no. 11-7737. October 2011. World Health Organization. Wan He, Daniel Goodkind, and Paul Kowal. (2016). U.S. Census Bureau, International Population Reports, P95/16-1, An Aging World: 2015, U.S. Government Publishing Office, Washington, DC. World Health Organization. (2017). Global Strategy and Action Plan on Ageing and Health 2016-2020. Switzerland. ISBN 978-92-4-151300-0. https:// www.who.int/ageing/GSAP-Summary-EN.p