70 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 070–076 70 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 21-03-2019 Disetujui, 01-04-2019 Dipublikasi, 08-04-2019 Kata Kunci: Pisang Ambon, Hipertensi Lansia, Penurunan Tekanan Darah Abstrak Hipertensi merupakan suatu penyakit yang sering menyerang pada lansia disebabkan karena pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) didalam tubuh terganggu, sehingga terjadi arteriosclerosis. Penderita hipertensi perlu mendapatkan terapi obat hipertensi untuk mencegah arteriosclerosis. Namun kenyataannya penderita bosan minum obat hipertensi dikarenakan menim- bulkan ketergantungan dan harga obat yang mahal sehingga perlu diberikan pengobatan lain yang lebih ekonomis dan minim efek samping salah satunya dengan menggunakan pisang ambon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pisang ambon terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan Pra Experiment dengan pendekatan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Dusun Mojogeneng- Mojokarang, Dlanggu-Mojokerto sejumlah 31 lansia besar sampel 31 lansia. Tehnik Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel independen pemberian pisang ambon dan variable dependen tekanan darah. Instrumen yang digunakan lembar observasi pre-post pemberian pisang ambon. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 responden sebelum diberikan pisang ambon tidak ada yang mempunyai tekanan darah normal akan tetapi setelah dilakukan pemberian pisang ambon terdapat 11 responden yang mempunyai tekanan darah normal, sedangkan pada penderita hipertensi sedang sebelum pemberian pisang ambon terdapat 23 responden dan setelah pemberian pisang ambon terdapat 4 penderita hipertensi sedang. Hasil uji Wilcoxon diketahui bahwa nilai  (0.000) <  (0,05) maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh konsumsi pisang ambon terhadap tekanan darah lansia. Simpulan penelitian ini adalah Pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, sehingga diharapkan petugas kesehat- an dapat mensosialisasikan penggunaan pisang ambon pada lansia penderita hipertensi. © 2018 Journal of Ners and Midwifery Correspondence Address: Indra Yulianti, Veryudha Eka Prameswari, Tria Wahyuningrum STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto, Indonesia STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto - East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email: indray86@gmail.com E-ISSN : 2548-3811 DOI:10.26699/jnk.v6i1.ART.p070–076 This is an Open Access article under The CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 71Yulianti, Prameswari, Wahyuningrum, Jannah, Pengaruh Pemberian... Abstract Hypertension is a disease that often attacks the elderly due to the regula- tion of lime metabolism (calcium) in the body is disturbed, resulting in arteriosclerosis. Hypertension sufferers need to get hypertension drug therapy to prevent arteriosclerosis. But the fact is that people who are bored take medication for hypertension due to the high dependency and price of drugs, so change determiner more economical and have minimal side effects, one of which is using Ambon banana. The purpose of this study was to determine the effect of giving Ambon banana to blood pressure in elderly people with hypertension. The design of this study used Pre-Experi- ment with a one group pre test -post test design approach. The population in this study were all patients with hypertension in Mojogeneng- Mojokarang Hamlet, Dlanggu-Mojokerto, 31 of whom were a large sample of 31 elderly. The sampling technique used purposive sampling. Indepen- dent variable giving Ambon banana and blood pressure dependent vari- able. The instrument used was the pre-post observation sheet given Ambon banana. From the results of the study showed that 31 respondents before given Ambon bananas did not have normal blood pressure but after giving Ambon banana there were 11 respondents who had normal blood pres- sure, whereas in patients with moderate hypertension before giving Am- bon banana there were 23 respondents and after administration of banana ambon there are 4 patients with moderate hypertension. The Wilcoxon test results show that the value of  (0.000) <(0.05) then H0 is rejected, meaning that there is an effect of consumption of Ambon banana on elderly blood pressure. The conclusion of this study is Banana Ambon can reduce blood pressure in elderly people with hypertension, so it is expected that health workers can socialize the use of Ambon banana in elderly people with hypertension. The Effect of Ambon Banana to the Blood Pressure of Elderly People with Hypertension Article Information History Article: Received, 21-03-2019 Accepted, 01-04-2019 Published, 08-04-2019 Keywords: Ambon Banana, Elderly Hyperten- sion, Decreased Blood Pressure 72 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 070–076 PENDAHULUAN Hipertensi merupakan suatu penyakit yang bisa menyerang siapa saja dari yang paling muda sampai yang paling tua dan tidak memandang orang kaya maupun miskin. Dari sekitar 90% penderita hiper- tensi, penyebabnya tidak diketahui secara pasti (Uta- miningsih, 2015).Hipertensi sering disebut “Silent Killer” (Pembunuh Siluman), karena pada penderita seringkali merasakan suatu gangguan/gejala tanpa diketahui penyebabnya (Triyanto, 2014). Semakin tua seseorang pengaturan metabo- lisme zat kapur (kalsium) didalam tubuh terganggu, sehingga banyak zat kapur yang mengalir bersama darah. Banyaknya kalsium dalam darah menyebab- kan darah menjadi lebih padat dan kental, sehingga aliran darah tidak lancar menyababkan tekanan da- rah menjadi meningkat. Endapan kalsium di dinding pembuluh darah (arteriosclerosis) menyebabkan ter- jadinya penyempitan didalam pembuluh darah. Aki- batnya, aliran darah menjadi terganggu.Hal ini dapat menimbulkan tekanan darah meningkat. Bertam- bahnya usia juga menyebabkan elastisitas arteri ber- kurang. Arteri tidak dapat lentur dan cenderung kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar (Dewi, 2014). Global status report On NCD World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012 ada 839 juta kasus hipertensi, data tersebut menjadi 1,15 mil pada tahun 2025 sekitar 29% dari semua pendu- duk didunia, hipertensi lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria. Sekitar 80% kasus hiper- tensi melonjak terutama di negara-negara berkem- bang (Triyanto, 2014). Dari berbagai penelitian telah ditemukan bahwa orang dewasa yang berumur di atas 50 tahun memiliki risiko untuk berkembangnya hipertensi mencapai 90% (Hardinsyah, 2017). Kondisi pada lansia penderita hipertensi mem- butuhkan penanganan/terapi.Salah satu terapi non farmakologisnya dengan BBT (Biological Base Therapies). BBT adalah salah satu jenis terapi komplementer yang menggunakan bahan-bahan alami seperti tanaman herbal. Pisang ambon meru- pakan salah satu tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah. Pada lansia penderita hipertensi kan- dungan kalium dalam pisang ambon dapat melancar- kan pengiriman O2 ke otak (Smart, 2015). Menurut penelitian yang dilakukan Dini Tryastuti (2012) tentang pengaruh konsumsi tambahan dua buah pisang ambon (±140 g/buah) perharipada menu makan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sedangdi Panti Sosial Tresna Werdha Sabai, Padang–Sumatra Barat, menunjukkan bahwa Sebelum konsumsi 2 buah pisang ambon (±140g/buah) perhari selama 1 ming- gu rata-rata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik lansia hipertensisedang adalah 170,65 mmHg dan 98,75 mmHg. Setelah konsumsi 2 buah pisang ambon (±140g/buah) perhari selama 1 minggu rata-rata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik lansia hipertensisedang adalah 159,16 mmHg dan 94,80 mmHg. Konsumsi 2 buah pisang ambon (140g/buah) perhari selama 1 minggu dapat menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sedang. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 8 Desember 2017 pada kegiatan Posyandu Lansia Di Desa Mojokarang, didapatkan penderita hiper- tensi sejumlah 40 pasien. Berdasarkan hasil wawan- cara dengan lansia penderita hipertensi, 3 pasien mengatakan bahwa mereka hanya melakukan tera- pi pengobatan hipertensi dengan obat medis dan belum pernah mendengar pengobatan alternative hipertensi menggunakan pisang ambon, 3 pasien mengatakan bahwa tidak pernah berobat dan belum pernah mendengar manfaat dari buah pisang ambon, bagian dari terapi pengobatan hipertensi. Tidak sedikit masyarakat yang beranggapan, jika hipertensi pada kelompok lanjut usia (lansia) adalah hal biasa. Penyakit ini seakan tidak perlu diobati karena dianggap tidak membawa pengaruh bagi kehidupan. Asumsi itu tidak benar.Sebab, te- kanan darah yang selalu tinggi bisa menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung atau stroke. Bahkan, kalau sudah berat dan menahun (kronis), penderita hipertensi lansia bisa mengalami penurun- an kesadaran/koma (Dewi, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin meneliti tentang “pengaruh pisang ambonterhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi. METODE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini desain yang diguna- kan Pra-Experimen dengan pendekatan one group pre test and post test design. Pra-Experimental bertujuan membandingkan atau membedakan suatu tindakan tanpa ada kelompok kontrol (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018 di Dusun Mojogeneng Desa Mojokarang Keca- matan Dlanggu Kabupaten Mojokerto dengan jumlah sampel 31 orang. Pengambilan sampel mengguna- kan nonprobability sampling teknik purposive. Variabel dalam penelitian ini adalah pisang ambon 73Yulianti, Prameswari, Wahyuningrum, Jannah, Pengaruh Pemberian... Batasan usia lansia menurut Depkes adalah 60 tahun atau lebih. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketa- hui bahwa dari 30 responden terdapat lebih dari setengah (74,2%) berusia 60-65 tahun. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia Penderita Hipertensi Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa te- kanan darah pada lansia penderita hipertensi sebe- lum dilakukan intervensi, tekanan darah sedang (Sistole: 160-179 mmHg dan Diastole : 100-109 mmHg) sebanyak 23 responden (74,2%) dan setelah diberikan intervensi hanya 4 responden (12,9%) yang masih memiliki tekanan darah sedang. Data tersebut menunjukkan intervensi pemberian pisang ambon terjadi penurunan tekanan darah sebanyak 61,3% Hasil uji Wilcoxon menunjukkan data bahwa  = 0,000 dan  = 0,05 sehingga  <  maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada pengaruh pem- berian pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Mo- jogeneng Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. PEMBAHASAN Tekanan Darah (Pre) Pemberian Pisang Am- bon Berdasarkan Tabel 3 diketahui dari 31 respon- den didapatkan lebih dari sebagian besar (74,2 %) menunjukkan tekanan darah dalam kategori hiper- tensi sedang dan sebagian kecil (25,5%) menunjuk- kan tekanan darah dalam kategori hipertensi ringan. Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan meningkatnya kontraksi pembuluh darah arteri sehingga terjadi resistensi aliran darah yang meningkatkan tekanan darah ter- (variable independen) dan tekanan darah (variable dependen). Untuk mengukur efektifitas pisang ambon, pemberian pisang ambon diberikan selama 7 hari sebanyak 2 buah pisang ambon (140g/buah) perhari dan untuk tekanan darah menggunakan alat sphigmomanometer dan dicatat di lembar observasi. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. H1 diterima, jika  value <  (0,05) untuk menentukan pengaruh pisang ambon terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi. HASIL PENELITIAN Data Umum Ka r a kter istik Ber da sa r ka n Usia La nsia Penderita Hipertensi No Usia f % Total 31 100 Sumber: Data Primer, April 2018 Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Mojogeneng Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto April 2018 No Jenis Kelamin f % 1. Perempuan 23 74.2 2. Laki-Laki 8 25.8 Total 31 100 Sumber: Data Primer, April 2018 Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Mojogeneng Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto April 2018 Data Khusus No Tekanan Sebelum Sesudah Darah f % f % 1. Normal 0 0 11 35,5 2. Ringan 8 25,8 16 51,6 3. Sedang 23 74,2 4 12,9 4. Berat 0 0 0 0 Total 31 100 31 100 Uji Statistik Wilcoxon Sign Rank Test Asymp Sig = 0,000 Sumber : Data Primer, April 2018 Tabel 3 Tabulasi Silang Tekanan Darah Lansia Sebe- lum dan Sesudah Pemberian Pisang Ambon Di Dusun Mojogeneng Desa Mojokarang Keca- matan Dlanggu Kabupaten Mojokerto April 2018 1. 60-65 Tahun 18 74.2 2. 65-70 Tahun 13 25.8 74 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 070–076 hadap dinding pembuluh darah. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh arteri yang sempit. Jika kondisi ini berlang- sung terus pembuluh darah dan jantung akan rusak (Handoko, 2010). Tekanan darah responden pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan pisang ambon responden memiliki hipertensi kategori sedang. Hal ini terjadi karena responden kurang menjaga kesehatan mereka diantaranya pola hidup yang dilakukan tidak sehat seperti merokok, meng- konsumsi makanan yang berlemak dan tinggi garam. Tekanan Darah (Post) Pemberian Pisang Am- bon Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kriteria hipertensi ringan sebanyak 16 (51,6%) hipertensi sedang sebanyak 4 (12,9%) responden dan normal sebanyak 11 (35,5%) responden setelah diberi pisang ambon. Pisang ambon dikonsumsi selama 7 hari sehari 2 kali dimakan sebelum sarapan pagi dan sebelum makan malam. Terjadi perubahan tekanan darah pada responden sebanyak 61,3 %. Hal ini terjadi karena kandungan kalium yang terdapat pada pisang ambon yakni sekitar 487 mg kalium/ menyediakan 14% kebutuhan tubuh sehari. Kalium berfungsi mengurangi volume darah yang berada didalam pembuluh darah/ melebarkan pembuluh darah akhirnya tekanan darah menurun. Menurut badan kesehatan sedunia (WHO) dan badan pangan sedunia (FTO), konsumsi pisang ambon yang ideal perhari adalah 2-3 buah, pilih buah pisang ambon yang memiliki kulit buah berwarna hijau walau sudah matang. Makan buah pisang ambon setiap hari 1 jam sebelum makan/saat perut kosong agar lebih bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, berbeda jika makan setelah makan utama dalam kondisi perut sudah kenyang dan akhirnya hanya akan terisi pisang ambon sedikit. Menurut penelitian yang dilakukan Dini tyastuti (2012) tentang pengaruh konsumsi tambahan dua buah pisang ambon (±140 g/buah) perharipada menu makan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sedangdi Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih, Sicincin menunjuk- kan bahwa Sebelum konsumsi 2 buah pisang ambon (±140g/buah) perhari selama 1 minggurata-rata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik lansia hipertensisedang adalah 170,65 mmHg dan 98,75 mmHg. Setelah konsumsi 2 buah pisang ambon (±140g/buah) perhari selama 1 minggurata- rata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik lansia hipertensisedang adalah 159,16 mmHg dan 94,80 mmHg. Konsumsi 2 buah pisang ambon (140g/buah) perhari selama 1 minggu dapatmenurunkan tekanan da rah pada lansia penderita hipertensi sedang. Pisang ambon ini mengandung manfaat yang luar biasa dalam menjaga kesehatan tubuh dan dapat melancarkan aliran darah karena seluruh pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi. Dengan makan pisang ambon secara teratur dengan jumlah yang ditentukan dengan prosedur yang tepat yaitu sebe- lum sarapan pagi dan sebelum makan malam selama 7 hari tanpa jeda dan harus dihabiskan, maka akan lebih mempengaruhi penurunan tekanan darah. Hal ini bisa menjadi pengganti alternatif obat-obatan. Tidak hanya kualitas dan kuantitas dalam pemberian pisang ambon perlu pola hidup sehat agar bisa mengontrol tekanan darah. Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah tekanan darah pada penderita hipertensi sedang, tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sebelum dilakukan intervensi, tekanan darah sedang (Sistole :160-179 mmHg dan Diastole : 100-109 mmHg) sebanyak 23 responden (74,2%) dan setelah diberikan intervensi hanya 4 responden (12,9%) yang masih memiliki tekanan darah sedang. Data tersebut menunjukkan intervensi pemberian pisang ambon terjadi penurunan tekanan darah sebanyak 61,3%. Data tersebut menjelaskan bahwa terdapat penurun- an jumlah penderita hipertensi sebelum diberikan pisang ambon dan sesudah diberikan pisang ambon. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan data bahwa  = 0,000 dan  = 0,05 sehingga  <  maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Da- rah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Dusun Mojogeneng Desa Mojokarang Kecamatan Dlang- gu Ka bupaten Mojokerto. Berdasa rkan hasil penelitian hal ini dapat dipengaruhi oleh usia respon- den dan jenis kelamin yang sebagian besar adalah perempuan. Hasil Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 60-65 tahun sebanyak 18 responden (74,2%) dan sebagian kecil 13 responden 75Yulianti, Prameswari, Wahyuningrum, Jannah, Pengaruh Pemberian... (25,8%) berusia > 65-70 tahun. Tekanan darah pada orang dewasa akan meningkat sesuai usia. Hal tersebut terjadi karena pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) di dalam tubuh terganggu sehingga banyak zat kapur yang mengalir bersama darah. Arteri tidak dapat lentur dan kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar (Dewi, 2014). Sebenarnya wajar bila tekanan darah sedikit meningkat karena bertambahnya umur. Hal ini disebabkan oleh perubahan alami pada jantung dan pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hasil Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar 23 responden (74.2 %) berjenis kelamin perempuan dan sebagian kecil 8 responden (25,8%) berjenis kelamin laki-laki. Jenis kelamin juga sangat erat kaitannya terha- dap terjadinya hipertensi dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit hipertensi pada laki-laki dan pada wanita lebih tinggi setelah umur 55 tahun, ketika seorang wanita mengalami meno- pause. Pada premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun (Triyanto, 2014). Pada wanita yang belum mengalami menopause dilindungioleh hormoneestrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipo- protein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi mer upakan factor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran di dalam pembuluh nadi (arteri). Ketika jantung kita berdetak, umumnya 60-70 kali dalam satu menit pada kondisi istirahat (saat duduk atau berbaring), darah dipompa menuju dan melalui pembuluh nadi. Pada pemeriksaan tekanan darah akan diperoleh dua angka, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik untuk mengukur tekanan darah sebagai hasil kontraksi jantung untuk memompa darah keluar dari jantung. Biasanya angka yang dihasilkan lebih besar semen- tara itu tekanan diastolik untuk mengukur tekanan darah ketika jantung berelaksasi dan membiarkan darah mengalir ke dalam jantung. Biasanya angka yang dihasilkan lebih kecil. Nilai tekanan darah biasanya dituliskan sebagai tekanan sistolik perte- kanan diastolik. Contohnya 120/80 mmHg (Handoko, 2010). Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi; dan diantara nilai tersebut disebut sebagai normal-tinggi (batasan ter- sebut diperuntukan bagi individu dewasa diatas 18 tahun). Batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg.Buah Pisang Ambon memiliki banyak kelebihan yang menguntungkan bagi manusia. Buah yang paling populer diseluruh dunia setelah apel dan jeruk dan banyak ditemukan di kawasan Asia, Termasuk indonesia (Yuliarti, 2011). Pisang Ambon yang memiliki kandungan gizi yang baik, menyediakan energi yang cukup tinggi dari pada buah-buahan lainnya. Buah pisang ambon juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan stroke. Hal ini tidak lain karena kandungan kalium yang terdapat didalamnya cukup tinggi. Sebuah pisang ambon mengandung sekitar 487mg kalium atau menyediakan 14% kebutuhan sehari. Kalium adalah senyawa kimia yang berperan dalam memelihara fungsi normal otot, jantung, dan sistem saraf, kalium merupakan regulator utama tekanan darah.Terlalu banyak natrium dalam tubuh merupa- kan sinyal bagi ginjal untuk meningkatkan tekanan darah.Terlalu sedikit kalium memberikan efek serupa. Ini merupakan keseimbangan yin dan yang dalam tubuh (Kowalski, 2010). Volume dan tekanan osmosis darah dan cairan sangat berkaitan dengan konsentrasi ion natrium dan kalium, yang sangat dikendalikan oleh mekanisme pengaturan tubuh yang mengatur jumlah dikeluarkan melalui urin dan keringat, khususnya oleh hormon aldosterone. Mekanisme bagaimana kalium dapat menurunkan tekanan darah adalah sebagai berikut. Kalium dapat mengatur saraf perifer dan sentral yang memengaruhi tekanan darah. Berbeda dengan natrium, kalium merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Konsumsi banyak kalium akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah (Hardinsyah, 2017). Penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi setelah diberikan pisang ambon dikarena- kan kandungan kalium yang terdapat pada pisang ambon yang fungsinya menarik cairan dari bagian ektraseluler sehingga dapat menurunkan tekanan darah yang dapat meringankan kerja jantung dalam memompa darah. Selain itu penurunan tekanan da- rah disebabkan kepatuhan responden saat meng- 76 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 070–076 konsumsi pisang ambon yang disarankan peneliti dan mengurangi pola hidup yang tidak sehat seperti se- ring mengkonsumsi garam, merokok serta stres. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Pada penelitian ini didapatkan terdapat penga- ruh yang signifikan pada pemberian pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Mojogeneng Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojo- kerto. SARAN Penelitian ini dapat digunakan sebagai refernsi dan tambahan wawasan tentang metode alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dan peneliti selanjutnya hendaknya meneliti berapa lama keefektifan pisang ambon mulai terdeteksi untuk menur unka n teka na n da r a h pa da pender ita hipertensi. DAFTAR PUSTAKA Dewi, Sofia (2014) Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish. Dini, Tryastuti (2012) Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita Hiper- tensi Sedang. Fakultas Keperawatan Unand. Handoko, Haryo (2011) Makanan Awet Muda & Panjang Umur. Jakarta: Gramedia. Hardinsyah, et al (2017) Ilmu Gizi Teori & Aplikasi. Jakarta: EGC. Kowalski, Robert (2010) Terapi Hipertensi program 8 minggu menurunkan tekanan darah tinggi dan mngurangi risiko serangan jantung dan stroke secara alami. Bandung: Qanita. Smart, Aqila (2015) Sehat & Awet Muda dengan Metode Tradisional. Yogyakarta : Kata Hati. Triyanto, Endang .(2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.Dewi, Sofia R. 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish. Utaminingsih, Wahyu. (2015) Mengenal & Mencegah Penyakit Diabetes, Hipertensi, Jantung dan Stroke Untuk Hidup Lebih Berkualitas. Yogyakarta: Media Ilmu. Yuliarti, Nurheti. (2011). 1001 Khasiat Buah-buahan. Yogyakarta: Andi.