364 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 364–370 364 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Hubungan Sumber Informasi Dengan Keputusan Ibu Menyusui Memilih Kontrasepsi Mal Di Desa Aek Nabara Kabupaten Padang Lawas Tahun 2018 Dalimawaty Kadir Prodi Kebidanan, Akademi Kebidanan Helvetia Medan, Indonesia Info Artikel Kata Kunci: Sumber Informa si dan Metode Amenorhea Laktasi (MAL) Abstrak Pengetahuan yang rendah tentang kontrasepsi menyebabkan PUStakut menggunakan alat kontrasepsi atau menunjukkan sikap yang negatif terhadap kontrasepsi. Salah satunya adalah tentang MAL.Alat kontrasepsi alami Metode Amenorhea Laktasi (MAL) sangat berpengaruh dengan minat ibu nifas untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun, serta diberikan secara berkala pada bayinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan keputusan ibu menyusui memilih kontrasepsi MAL di Desa Aek Nabara Kabupaten Padang Lawas.Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi berjumlah 38 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total population sehingga sampel dalam penilitian ini sebanyak 38 orang. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,008 (< 0,05).dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan sumber informasi dengan keputusan ibu menyusui memilih kontrasepsi MAL di Desa Aek Nabara Kabupaten Padang Lawas tahun 2018. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi ibu menyusui yang menggunakan MAL dan menyadari betapa pentingnya menggunakan alat kontrasepsi dan keputusan memilih metode amenorhea lsktasi (MAL), supaya minat ibu-ibu lain menggunakan metode amenorhea laktasi (MAL) aksemakin meningkat. Article Information Abstract Low knowledge about contraception makes childbearing age couples afraid to use contraception or show a negative attitude toward contracep- tion. One of them is about Lactation Amenorrhea Method (LAM). Natural contraceptives regarding the Lactation Amenorrhea Method is very influ- ential with the interest of the postpartum to breastfeed her baby for 6 months without any additional food, and is given regularly to her baby. Sources of Information By Mothers Breastfeeding Decision Choosing Contraceptive Mal In Aek Nabara Village Padang Lawas Year 2018 Sejarah Artikel: Diterima, 19/06/2019 Disetujui, 23/09/2019 Dipublikasi, 05/12/2019 History Article: Received, 19/06/2019 Accepted, 23/09/2019 Published, 05/12/2019 http://crossmark.crossref.org/dialog/?doi=10.26699/jnk.v6i3.ART.p364-370&domain=pdf&date_stamp=2019-12-05 365Kadir, Hubungan Sumber Informasi Dengan Keputusan Ibu Menyusui Memilih... PENDAHULUAN Masalah utama yang seringkali dihadapi negara- negara yang sedang berkembang termasuk Indone- sia adalah masih tingginya laju pertumbuhan pendu- duk, kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemera- taan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertum- buhan penduduk maka semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu dari kesejahteraan rakyat (Fitriansyah, 2017). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai programuntuk menangani masalah kepen- dudukan yang ada. Salah satunyayaitu upaya penu- runan jumlah penduduk melalui upaya penekanan angka fertilitas yang instrument utamanya adalah Pr ogr am Kelua rga Berenca na (KB) (Kepen- dudukan & Nasional, 2016). Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi menyusui mempunyai peran penting yang fun- damental pada kelangsungan hidup bayi, kolostrum yang kaya dengan zat antibodi, pertumbuhan yang baik, kesehatan, dan gizi bayi. Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas bayi dan balita.Inisiasi menyusui dini mempunyai peran penting bagi ibu dalam merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca melahirkan (Hervilia & Munifa, 2016). Ibu yang menyusui bayinya juga mendukung kemampuan seorang anak untuk belajar dan mem- bantu mencegah obesitas dan penyakit kronis di kemudian hari. Penelitian terbaru di Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan penghematan besar dalam layanan kesehatan, karena anak yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) jatuh sakit jauh lebih jarang daripada anak yang tidak disusui (Harnani, Marlina, & Kursani, 2015). Menyusui merupakan suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Selain itu, mempunyai pengaruh biologis serta keji- waan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Zat- zat anti infeksi yang terkandung didalam Air Susu Ibu (ASI) membantu melindungi bayi terhadap penyakit. Akan tetapi, menyusui tidak selamanya dapat berjalan dengan normal. Tidak sedikit ibu akan mengeluh seperti adanya pembengkakan payudara akibat penumpukan Air Susu Ibu (ASI) karena pengeluaran yang tidak lancer atau pengisapan ada bayi (Nani, 2017). World Health Organization(WHO) da n United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomenda si kepada para ibu, bila memungkinkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif diberikan sampai 6 bulan. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi, Air Susu Ibu (ASI) eksklusif diberikan pada bayi Keywords: Source of Information and Method of Amenorhea Lactation (MAL) The purpose of this study was to determine the relationship of information sources with breastfeeding mothers decision to choose MAL contraceptive in Aek Nabara Village, Padang Lawas Regency. This research uses ana- lytical survey with Cross Sectional approach. The population is 38 people, with sampling technique using total population so that the sample in this research is 38 people. Statistic test results obtained p value = 0.008 (<0.05). of this study indicates that there is a correlation between information sources with the decision of breastfeeding mother to choose MAL contra- ception in Aek Nabara Village Padang Lawas Regency 2018 Expected to be a source of information for breastfeeding mother using MAL how impor- tant to use contraception and decision to choose amenorhea method (MAL) as one of the contraceptives, so that the mother’s interest to use lactation amenorrhea method (MAL) will increase. © 2019 Jurnal Ners dan Kebidanan Email: d5waty@gmail.com E-ISSN : 2548-3811 DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p364-370 This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) Correspondence Address: Universitas Muhammadiyah Ponorogo, East Java - Indonesia P-ISSN : 2355-052X https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://doi.org/10.26699/jnk.v6i3.ART.p364-370 366 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 364–370 hanya Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa makanan tam- bahan atau minuman, Air Susu Ibu (ASI) diberikan secara on-deman atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam, Air Susu Ibu (ASI) diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot (Putri & Lisnawaty, 2018). Kontrasepsi Keluarga Berencana pada haki- katnya merupakan program yang turut berperan penting dalam menciptakan generasi masa depan bangsa Indonesia yang berkualitas serta mampu ber- saing dengan bangsa lain. World Health Organiza- tion (WHO) sudah menyatakan bahwa keefektifan kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah 98% bagi ibu yang menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pasca persalinan Utara, 2015). Hasil SDKI 2017 menunjukkan bahwa Total Fertility Rate (TFR) Provinsi Sumatera Utara bera- da pada angka 2,9 dimana terjadi penurunan sebe- sar 0,1, jika dibandingkan angka TFR pada survei SDKI tahun 2012, yaitu sebesar 3,0 per wanita usia subur, untuk itu pentingnya menjaga kesinambungan dan kelangsungan peserta KB aktif yang ada. ken- dala masih lambatnya capaian persen cakupan pe- serta Keluarga Berencana (KB) CPR. Meskipun pertambahan jumlah peserta KB baru sangat besar rata-rata 6,8 juta/ tahun, tetapi tidak mampu mening- katkan jumlah CPR ( Contraceptive Prevalence Rate, atau Angka Prevalensi Pemakaian Kontra- sepsi) secara signifikan. Hal ini disebabkan tingginya ketidak berlangungan peserta ber KB yang men- capai 27-1% dan masih dominannya peserta KB non MKJP (Metode KB Jangka Panjang) terutama suntik yang mencapai 53,8% dan pil 22%. Sampai saat ini penggunaan MKPJ masih rendah yang ha- nya mencapai 18,5% dari target 27,5% (Pempropsu, 2017). Program Keluarga Berencana (KB) yang diga- lakkan oleh pemerintah menjadi sangat penting se- bagai pengendalian peledakan penduduk. Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2013 mendapatkan 8.500.247 PUS (Pasangan Usia Subur) yang meru- pakan peserta KB baru, dengan rincian pengguna kontrasepsi suntik 4.128.115 peserta (48,56%), pil 2.261.480 peserta (26,60%), implan 784.215 peserta (9,23 %), kondom 517.638 peserta(6,09% ), alat kontrasepsi dalam rahim 658.632 peserta (7,75%), MOW (metode operasi wanita) 128.793 peserta (1,52%), MOP (metode operasi pria) 21.374 peserta (0,25%), dari data diatas dapat kita lihat metode kontrasepsi suntik adalah metode yang terbanyak yang digunakan (Susanti, 2015). Menurut dokter Wendy Hartanto, Deputi Pela- tihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN da- lam Saleh pengguna alat kontrasepsi jangka pendek berupa suntik di Indonesia meningkat cukup berarti, berkisar pada 32% pengguna. Sementara itu pen- capaian Metode Amenore Laktasi (MAL) di Indo- nesia masih rendah. Hal tersebut diukur dari tinggi- nya tingkat pencapaian peserta KB baru pasca persalinan/pasca keguguran pada tahun 2014 yang mencapai 530.818 ibu (Yustina dwi Agustin, 2015). Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lacta- tional Amenorrhea Method (LAM) merupakansalah satu kontrasepsi alamiatau biasa disebut sebagai metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) yang menggunakan prinsip menyusui secara eksklusif selama 6 bulan penuhtanpa tambahan makanan dan minuman apapundengan syarat bayi menyusu secara penuh sebanyak  8 kali sehari, bayi ber- umur kurang dari enam bulan dan ibu belum menga- lami haid. Selama inibanyak informasi yang mema- parkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis kontrasepsi, akan tetapiibu masih begitu asing dengan MAL (Yanti & Handayani, 2014). Beberapa pasangan suami-istri mengalami kesulitan dalam memilih metode KB. Ada ibu yang kegemukan mengikuti suatu metode KB, ada juga yang alergi dan sebagainya. Tentu itu bukan tujuan dari program KB, hanya efek samping tapi kadang- kadang turut mengusik kebahagiaan rumah tangga. Beberapa di antara mereka memperhitungkan masa subur, dimana masa subur sangat besar artinya bagi mereka yang menginginkan hamil dan bagi yang ingin menunda kehamilan (Indiarti, 2017). Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat mem- buat perencanaan keluarga sebagai alat penyejah- tera para ibu dan anak serta mewujudkan masyara- kat yang sehat. Beberapa alat kontrasepsi yang ditawarkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode Amenorea Laktasi merupakan salah satu metode dalam mengatur pertumbuhan dan kesejah- teraan penduduk. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau mi- numan apapun lainnya (Rofiani & Ratnawati, 2016). Sumber informasi yang akurat mengenai alat kontrasepsi alami mengenai, metode Amenorea Laktasi ini sangat berpengaruh dengan minat dari ibu nifas untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun, serta diberikan secara berkala pada bayinya. Dari sumber informasi yang baik pula dapat memberikan informasi pada 367Kadir, Hubungan Sumber Informasi Dengan Keputusan Ibu Menyusui Memilih... ibu manfaat dari menggunakan metode amenorea laktasi ini(Lumbanraja, 2015). BAHAN DAN METODE Desain penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan crosssectional yaitu metode pengum- pulan data sumber informasi PUS tentang MAL yang dilakukan dalam kurun waktu yang bersamaan Penelitian ini dilaksanakan didesa Aek Nabara Kabupaten Padang Lawas. Alasan dilakukan pene- litian di tempat tersebut karena belum pernah dilaku- kan penelitian tentangkegunaan KB alami yaitu Metode Amenorhoe Laktasi (MAL).Waktu peneli- tian ini dimulai pada bulan Juni tahun 2018 sebagai survei awal dan dilanjutkan pada bulan Agustus 2018 sebagai lanjutan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui ekskusif yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di desa Aek Nabara tahun 2018 pada bulan Agustus yaitu berjumlah 38 orang.Sampel yang di ambil adalah semua polulasi ibu menyusui yang menyusui bayinya sebanyak 38 orang. Analisis Bivariat Analisis dilakukan untuk me- lihat hubungan masing-masing variabel bebas yaitu motivasi kerja perawat dengan variabel terikat yaitu kualitas pelayanan keperawatan. Untuk membuk- tikan adanya hubungan yang signifikan antara va- riabel bebas dengan variabel terikat di gunakan analisis Chi-square, pada batas kemaknaan perhi- tungan statistik p value (0,05). HASIL PENELITIAN Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 38 responden ibu menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0–6 bulan dengan rentang umur 23–33 tahun sebanyak 25 orang (65,8%) dan ibu menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0–6 bulandengan rentang umur 34–43 tahun sebanyak 13 orang (34,2%). Hasil penelitian dari 38 responden ibu menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0–6 bulan dengan pendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 9 orang (23,7%), ibu dengan pendidikan menengah (SMA) sebanyak 25 orang (65,8%) dan ibu dengan pendidikan tinggi sebanyak 4 orang (10,5%). Hasil penelitian dari 38 responden, ibu menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20 orang (52,6%), ibu yang bekerja seba- gai petani sebanyak 5 orang (13,2%), bekerja seba- gai wiraswasta sebanyak 10 orang (26,3%) danibu yang bekerja sebagai guru sebanyak 3 orang (7,9%). No Responden Jumlah F % Umur 1. 23-33 Tahun 25 65,8 2. 34-43 Tahun 13 34,2 Total 38 100 Pendidikan 1 Dasar 9 23,7 2 Menengah 25 65,8 3 Tinggi 4 10,5 Total 38 100 Pekerjaan 1 Ibu RumahTangga 20 52,6 2 Petani 5 13,2 3 Wiraswasta 10 26,3 4 Guru 3 7,9 Total 38 100 Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan Responden di Desa Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2018 No Sumber Informasi Jumlah F % 1 Keluarga 16 42,1 2 TenagaKesehatan 19 50,0 3 Media Elektronik 2 5,3 4 Media Cetak 1 2,6 Total 38 100 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi di Desa Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2018 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa dari 38 responden ibu menyusui aktif yang memiliki bayi usia 0-6 bulanmendapatkan infromasi dari keluarga sebanyak 16 orang (42,1%), sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 19 orang (50,0%), sum- ber informasi dari media elektronik sebanyak 2 orang (5,3%) dan sumber informasi dari media cetak sebanyak 1 orang (2,6%). Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 38 responden terdapat ibu yang memilih metode amenorhea lantasi (MAL) sebanyak 16 orang (42,1%) dan ibu yang tidak memilih metode ame- norhea lantasi (MAL) sebanyak 22 orang (57,9%). 368 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 364–370 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa dari 38 responden terdapat sebanyak 16 responden yang mendapatkan informasi dari keluarga sebagian besar tidak memilih metode amenorhea lantasi (MAL) yaitu sebanyak 14 orang (36,8%), sebanyak 19 responden yang mendapatkan informasi dari tenaga keseha ta n seba gia n besa r memilih metode amenorhea lantasi (MAL) yaitu sebanyak 13 orang (34,2%), sebanyak 2 responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik masing-masing No Jumlah F % 1 Memilih 16 42,1 2 TidakMemilih 22 57,9 Total 38 100 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keputusan Ibu Memilih MALdi Desa Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2018 Keputusan Ibu Memilih MAL Tabel 4 Tabulasi Silang Sumber Informasi dengan Keputusan Ibu Memilih MALdi Desa Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2018 No Sumber Informasi Keputusan Ibu Memilih MAL Jumlah PMemilih Tidak Memilih f % f % F % 1 Keluarga 2 5,3 14 36,8 16 42,1 0,008 2 Tenaga Kesehatan 13 34,2 6 15,8 19 50,0 3 Media Elektronik 1 2,6 1 2,6 2 5,3 4 Media Cetak 0 0,0 1 2,6 1 2,6 Total 16 42,1 22 57,9 38 100 keputusan ibu sebanyak 1 orang (2,6%), dan hanya 1 ibu yang mendapatkan informasi dari media cetak dengan keputusan tidak memilih metode amenorhea lantasi (MAL) (2,6%). PEMBAHASAN Sumber Informasi dengan Keputusan Ibu Menyusui Dari hasil penelitian didapatkan hasil penelitian sumber informasi berhubungan dengan keputusan memilih MAL diperoleh nilai p-value 0,008 < 0,05 Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yunita Marliana (2013) dengan judul “Hubungan Pendidikan, Sumber Informasi Metode Kontra sepsi dan dukungan Keluar ga dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Pasangan Usia Subur Berusia < 20 Tahun”. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini bahwa ibu yang mendapatkan informasi tentang kontrasepsi dari keluarga seba- nyak 29 orang, ibu yang mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan (Bidan/Dokter) sebanyak 31 orang dan ibu yang mendapatkan informasi dari media cetak/elektronik sebanyak 3 orang. Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat. Menurut Depkes informasi adalah pesan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat. Menurut Notoatmodjo, sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi peran- tara dalam menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan, serta menambah pengeta- huan. Sumber informasi dapat di peroleh dari media cetak (surat kabar,majalah, buku), media elektronik (tv, radio, internet) dan melalui tenagakesehatan seperti pelatihan dan penyuluhan yang diadakan oleh (dokter, bidan, dan perawat)(Akbar, 2014). Menurut asumsi peneliti, salah satu cara penyampaian informasi dalam program KB melalui komunikasi antarpribadi yang dilakukan antara petugas kesehatan dan klien dapat mengubah seseorang yang tidak hanya sampai pengetahuan dan kesadaran, akan tetapi sampai pada perubahan perilaku yang semula ragu atau menolak berubah menjadi menerima keluarga berencana. Wanita yang lebih sering terpapar informasi cenderung akan memilih menggunakan metode kontrasepsi MAL. Hasil penelitian hanya 2 orang yang menda- patkan informasi dari media elektronik dan 1 orang 369Kadir, Hubungan Sumber Informasi Dengan Keputusan Ibu Menyusui Memilih... dari media cetak. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pesan yang disampaikan melalui media cetak/ elektronik tidak dipahami dan tidak dimengerti oleh wanita. Petugas kesehatan yang ada di Desa Aek Nabara belum memaksimalkan penggunaan alat bantu pengambilan keputusan (ABPK) dalam kon- seling keluarga berencana sehingga pasangan usia subur yang datang untuk menggunakan salah satu metode kontrasepsi langsung diberikan sesuai dengan permintaan klien. Hasil penelitian dari 38 responden terdapat ibu yang memilih metode amenorhea lantasi (MAL) sebanyak 16 orang (42,1%) dan ibu yang tidak memi- lih metode amenorhea lantasi (MAL) sebanyak 22 orang (57,9%). Menurut Subiyatun mengatakan bahwa, infor- masi mengenai alat kontrasepsi dapat diperoleh dari mana saja. Mulai dari mulut ke mulut, media cetek, media elektronik, petugas-petugas yang ada di desa seperti Kader Posyandu, Bidan, Mantri, Dokter ataupun Petugas Keluarga Berencana. Informasi yang lengkap sangat diperlukan agar akseptor mengetahui berbagai jenis kontrasepsi begitu pula efek samping yang ditimbulkannya. Sehingga semua akseptor dapat mempertimbangkan pemilihan terhadap salah satu jenis alat kontrasepsi. Hal ini didukung dengan sumber informasi tempat ibu pertama kali mendengar istilah KB yaitu sekitar 80,0% dari bidan sedangkan dari petugas KB sendiri hanya 9,0% adapaun yang lainnya adalah dari dokter, buku, sekolah, televisi maupun teman (Subiyatun, Dasuki, & Wahyuni, 2011) Sumber informasi merupakan kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat memengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Menurut asumsi peneliti, perilaku adalah semua kegiatan manusia atau aktifitas ma- nusia baik yang dapat diamati langsungmaupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku merupakan hasildari stimulus yang diberikan. Adanya stimulus (rangsangan) yang baik maka akan meningkatkan perilaku ke arah yang lebih baik pula. Sebaliknya kurangnya stimulus tersebut makapelaksanaan me- tode amenorea laktasi (MAL)juga akan cenderung kurang sehingga ibu tidak memilih metode amenorea laktasi (MAL) sebagai alat kontrasepsi dan lebih memilih alat kontrasepsi lain. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa p = 0,008< 0,05, artinya terdapat hubungan sumber informasi dengan keputusan ibu memilih MALdi Desa Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2018. Hasil penelitian ini sejalan dengan ha sil penelitian yang telah dilakukan oleh Devi Heriati (2013) dengan judul “Faktor-Faktor yang Meme- ngaruhi Pengetahuan Ibu tentang Penggunaan IUD Post Plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin’. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-squar dengan tingkat kemaknaan (á) = 0,05 dan p value= 0,012. Sehingga didapat kesimpulan bahwa p < 0,05 ada pengaruh informasi dari tenaga kesehatan terha dap pengetahuan ibu tentang penggunaan IUD Post Plasenta (Heriati, D 2013.) Berdasarkan penelitian Darwani (2012) yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim oleh akseptor keluarga berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Saree Kabupaten Aceh Besar menunjukkan bahwa ada hubungan informasi dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim oleh akseptor keluarga berencana. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anita yang berjudul faktor-faktor yang memengaruhi PUS tentang pemilihan metode kontrasepsi di Pe- mukiman Ta ngan-Tangan Rayek Keca ma ta n Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya juga menunjukkan bahwa ada pengaruh informasi ten- tang pemilihan metode. Menurut asumsi peneliti, informasi adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu, karena semakin banyak informasi yang diperoleh seseorang maka akan semakin luas dan banyak pengetahuan seseorang sehingga usaha sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan akan semakin tinggi. Banyaknya informasi dari tenaga kesehatan yang diperoleh seorang ibu tentang pentingnya menggunakan alat kontrasepsi dan keputusan memilih metode ame- norhea laktasi (MAL) sebagai salah satu alat kontrasepsi, maka minat ibu untuk menggunakan metode amenorhea laktasi (MAL) akan semakin meningkat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data dan pemba- hasan tentang Hubungan Sumber Informasi dengan Keputusan Ibu Memilih MAL di Desa Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas dapat diambil kesimpulan yaitu adahubungan sumber informasi dengan keputusan ibu memilih MALdi Desa Aek Na ba ra Ba rumun Kabupa ten Padang Lawas dengan nilai p = 0,008 (< 0,05). 370 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 364–370 SARAN Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan terhadap pelayanan alat kontrasepsi, khu- susnya alat kontrasepsi alami KB Metode Ameno- rea Laktasi, agar ibu mau menggunakan alat kon- trasepsi alami KB Metode Amenorea Laktasi. Diha- rapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi ibu menyusui betapa pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI) tanpa makanan tambahan apapun, serta untuk percepatan pemulihan rahimnya, dan mendekatkan kontak ibu dan bayi. DAFTAR PUSTAKA Akbar, A. (2014). Pengaruh Metode Penyuluhan (Kie) Terhadap Pengambilan Keputusan Ber-Kb Di- tinjau Dari Tingkat Pendidikan (Studi Eksperimen Pada Pus Non Ak sept or Kb Di Kec amat an Gondang Kabupaten Mojokerto). UNS (Sebelas Maret University). FITRIANSYAH, R. (2017). Analisis Pengaruh Pertum- buhan Penduduk Dan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kota Bandar Lampung Dalam Perspektif Ekonomi Islam Tahun 2008-2015. UIN Raden Intan Lampung. Harnani, Y., Marlina, H., & Kursani, E. (2015). Teori Kesehatan Reproduksi. Deepublish. HERIATI, D. (n.d.). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Penggunaan Iud Post plasenta di rumah sakit umum daerah dr. Zainoel abidin tahun 2013. Hervilia, d., & munifa, d. (2016). PANDANGAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PANARUNG PALANGKARAYA (SOCIAL AND CULTURAL ASPECT TOWARD EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN PANARUNG PALANGKARAYA). INDONESIAN JOURNAL OF HUMAN NUTRITION, 3(1), 63–70. Indiarti, m. T. (2017). Meraih kehamilan: teknik me- nunda, menghindari dan mendapatkan kehamilan dengan metode sehat alami: elmatera. Diandra kreatif. Kependudukan, b., & nasional, k. B. (2016). Laporan kinerja instansi pemerintah 2015. Jakarta: bkkbn. Lumbanraja, s. N. (2015). Asi dan aspek klinisnya. Nani, s. A. (2017). Hubungan pengetahuan ibu bekerja yang menyusui tentang asi eksklusif dengan pem- berian pengganti asi (pasi) pada bayi umur 0-6 bulan di puskesmas pageruyung kabupaten kendal. Ilmu kesehatan, 8(1), 5–15. Pempropsu. (2017). Profil kesehatan sumatera utara. Putri, v. Y., & lisnawaty, l. (2018). Studi psikografis dalam pemilihan dan penggunaan alat konntrasepsi pada masyarakat suku bajo di desa bajo indah kecamatan soropia kabupaten konawe TAHUN 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3(1). Rofiani, R., & Ratnawati, R. (2016). HUBUNGAN SIKAP, MOTIVASI, DAN PERILAKU IBU DALAM MENG- KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN. Subiyatun, S., Dasuki, D., & Wahyuni, B. (2011). Hu- bungan antara Pemberian Informasi dengan Pemi- lihan Metode atau Alat Kontrasepsi Rasional (Kajian Data Proyek SM-PFA di Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2002). Berita Kedokteran Masyarakat, 27(2), 101. Susanti, H. A. (2015). Strategi Komunikasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Jurnal ASPIKOM, 2(4), 243–254. Utara, D. K. P. S. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010. Medan: Dinkes Sumatera Utara. Yanti, G., & Handayani, S. (2014). Hubungan Penge- tahuan Dan Sikap Dengan Pelaksanaan Metode Amenorea Laktasi (MAL) Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo Lampung. YUSTINA DWI AGUSTIN, N. (2015). PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENORE LAKTASI (MAL) Di BPS Bidan Saudah Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.