107Ulum, Pengembangan Media Edukasi Permainan TAHeS ... 107 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Mohamad Miftachul Ulum Prodi Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Malang Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 11/07/2019 Disetujui, 17/03/2020 Dipublikasi, 05/04/2020 Kata Kunci: Anak Remaja; Kesehatan Repro- duksi; Media Edukasi TAHeS Abstrak Promosi kesehatan pada sasaran remaja melalui tatanan institusi sekolah sangat efektif untuk pengembangan perilaku hidup sehat. Remaja usia sekolah berada dalam komunitas yang terorganisir yang melaksanakan proses terintegrasi dari pengembangan kemampuan intelektual, sosial dan personal. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, tahap pertama metode research dan pengembangan media. Pada tahap kedua pre-eksperimen: The One Group Pretest-Posttest Design. Kenaikan rata-rata jawaban benar dari 25,07 menjadi 29,02 sehingga terdapat selisih jawaban 3,95. Berdasarkan uji statistic paired sample t-test didapatkan hasil p = 0,000 (p < 0,005). Dengan demikian terdapat perbedaan sikap sehat reproduksi sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan menggunakan media edukasi simulasi TAHes. Pembelajaran dengan metode diskusi yang tidak didominasi oleh guru, siswa dapat mengingat 50%, bila belajar disertai dengan melakukan sesuatu kegiatan, dapat mengingat 75%. Praktik belajar dengan cara mengajar, mampu mengingat 90%, oleh karena itu permainan TAHeS diharapkan mampu mengingat 90% karena melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Model of Education Media called TAHeS Game (Great and Healthy Child Stairs) to Improve Knowledge and Healthy Attitude of Reproduction for Pre-Adolescent History Article: Received, 11/07/2019 Accepted, 17/03/2020 Published, 05/04/2020 Keywords: Adolescent; Reproductive Health, TAHeS Educational Media. Article Information Abstract Health promotion on adolescent targets through the order of school insti- tutions is very effective for the development of healthy living behaviours. School teenagers are in an organized community that carries out an inte- grated process of developing intellectual, social and personal abilities. This research was conducted in 2 stages, the first stage was research method and media development. In the second stage was pre-experiment: The One Group Pretest-Posttest Design. The average increased in correct answers from 25.07 to 29.02 so that there was a difference of 3.95 answers. Based on Pengembangan Media Edukasi Permainan TAHeS (Tangga Anak Hebat dan Sehat) untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Sehat Reproduksi Anak Usia Pra Remaja di SD Negeri Kepanjen Kidul 2 Kota Blitar http://crossmark.crossref.org/dialog/?doi=10.26699/jnk.v7i1.ART.p107-115&domain=pdf&date_stamp=2020-4-05 108 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 1, April 2020, hlm. 107–115 Correspondence Address: Poltekkes Kemenkes Malang - East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email:miftachululumpromkes@gmail.com E-ISSN : 2548-3811 DOI:10.26699/v7i1.ART.p107–115 This is an Open is Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) PENDAHULUAN Promosi perilaku sehat reproduksi pada anak usia pra remaja merupakan salah satu bentuk pence- gahan terhadap pengetahuan dan sikap dan pola hi- dup yang menyimpang. WHO menekankan penting- ya pendidikan reproduksi pada r emaja muda (younger adolescents), yaitu kelompok usia 10- 14 tahun. Usia ini merupakan masa emas terbentuk- nya landasan yang kuat tentang kesehatan repro- duksi. Usia Sekolah Dasar bisa juga dikatakan seba- gai usia pra baligh, dimana anak memasuki tahapan usia kritis dalam menghadapi datangnya masa baligh. Anak akan segera memasuki masa pubertas. Anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-laki mengalami perubahan tubuh pada usia 10-11 tahun dan akan mengalami mimpi basah pertama. Penyebab terjadi makin awalnya tanda- tanda pertumbuhan seperti dialami banyak anak saat ini, diperkirakan karena faktor gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, dan faktor sosial- ekonomi. Oleh karena itu masa yang paling tepat membe- rikan pendidikan reproduksi adalah pada tingkat akhir sekolah dasar. Kadang-kadang tidak dapat kita pungkiri bahwa ternyata anak-anak tahu lebih banyak dari pada yang dipikirkan orangtua tentang anaknya Perkembang- an teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat anak-anak kita berhadapan dengan infor- masi-informasi yang seringkali terlalu dini untuk usia mereka. Anak menerima “banjir informasi”, yang mereka terima, serap, dan berusaha dipahami, Ba- nyak informasi tentang seks yang bisa didapat anak dengan mudah melalui media cetak dan media elektronik, maupun melalui teman sebayanya. Sesuai dengan perkembangan sosialnya; yaitu suka meniru pengetahuan dan sikap dan perilaku orang lain yang disukainya; ditambah lagi hampir setiap hari anak mungkin memperoleh stimulus tersebut; apa yang dilihat anak menjadi hal-hal yang biasa baginya, dan anak akan cenderung untuk meniru dan mencoba. Pengembangan media edukasi permainan simulasi TAHeS merupakan sarana permainan dengan menggunakan permainan ular tangga sebagai media permainan didasarkan pada buku Raporku Kesehatanku, buku informasi kesehatan peserta didik SD/MI Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, Sembilan kompetensi (9) Kompetensi Sehat repro- duksi Remaja Dinas Kesehatan Kotra Blitar 2018. Beberapa anak menjadi pemain atau sebagai pion, dan sebagian lagi berperan sebagai fasilitator. Keunggulan media edukasi ini bahwa pesan kese- hatan disajikan dalam bentuk permainan ular tangga a paired sample t-test statistical test results obtained p = 0,000 (p <0.005). Thus there were behavioural differences regarding reproductive health behaviour before and after the intervention in the form of health education using TAHes education media. The development of snake ladder game me- dia TAHeS (Great and Healthy Child Stairs), was worthy of being a health promotion media to improve reproductive knowledge and healthy attitude of teenagers. Learning with discussion methods that were not dominated by the teacher, students could remember 50%, if learning was accompa- nied by doing an activity, could remember 75%. The practice of learning by teaching was able to remember 90%. Therefore the game TAHeS is ex- pected to be able to remember 90% because it involves cognitive, affective and psychomotor aspects. © 2020 Jurnal Ners dan Kebidanan yang relatif mudah dan di kenal oleh sebagian besar anak SD, sehingga terjadi interaksi yang produktif diantara peserta permainan ular tangga. https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 109Ulum, Pengembangan Media Edukasi Permainan TAHeS ... Pembelajaran dengan metode diskusi yang tidak didominasi oleh guru, siswa dapat mengingat 50%, bila belajar disertai dengan melakukan sesuatu kegiatan, dapat mengingat 75%. Praktik belajar dengan cara mengajar, mampu mengingat 90%. (Warsono, 2013).Hal tersebut dapat meningkatkan elaborasi kognitif dengan baik yang dapat mening- katkan daya nalar dan berdampak pada peningkatan kemampuan kognitif maupun afektif dan psikomotor. Jumlah Sekolah dasar negeri Kota Blitar adalah 72 Unit, rata rata siswa masing masing SDN bervariasi antara 30 – 60 orang siswa, tergantung tingkat ke faforitan dan demografi SDN. Bila dijum- lahkan jumlah siswa antara 2160 – 4320 orang siswa. Mereka masing-masing sudah mendapatkan edukasi tentang reproduksi remaja dari Dinas kesehatan Kota Blitar. Hasil evaluasi program edukasi reproduksi remaja yang telah dilakukan Dinas kesehatan dari 100 responden dalam penelitian M.Miftachul Ulum tahun 2018 menunjukkan bahwa anak kelas 6 SDN Kota Blitar 50% sudah mengalami menstruasi, hampir 10% pernah menonton video porno, lebih dari 20% mempunyai kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan reproduksinya, dan lebih dari 20% mem- punyai pengetahuan kurang terhadap kesehatan reproduksi, sedangkan perilakunya diketahui hampir 20% kurang baik. Pengembangan Media Permainan simulasi TAHeS (Tangga Anak Hebat dan Sehat) untuk me- ningkatkan pengetahuan dan sikap ehat reproduksi usia pra remaja awal di SD Negeri Kepanjenkidul 2 Kota Blitar. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan 2 tahap, tahap pertama metode Research and Development yaitu metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektifitas produk. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu produk media edukasi (permainan simulasi Permainan TAHeS (Tangga Anak Hebat dan Sehat), meliputi: pengembanganproduk media edukasi dan menguji efektifitas produk tersebut untuk mencapai pening- katan pengetahuan dan pengetahuan dan sikap sehat reproduksi pada remaja, dengan 2 kali uji coba. Pada tahap kedua pre-eksperimen: The One Group Pretest-Posttest Design mengungkapkan hubungan sebab akibat dalam eksperimen yaitu peneliti memberikan perlakuan, kemudian observasi dilakukan sebanyak dua kali sebelum dan sesudah eksperimen. Subjek penelitian dilakukan secara nonrandom dan tidak menggunakan variabel kontrol. Untuk mengetahui efektifitas model media edukasi pada penelitian ini, dilakukan analisis uji beda dengan menganalisis efektivitas pengembangan media edukasi TAHeS dalam meningkatkan penge- tahuan dan pengetahuan dan sikap sehat reproduksi pada pra remaja dengan memberikan kuesioner yang dibuat berdasarkan buku sumber rapor kesehatanku buku catatan kesehatan peserta didik tingkat SD/ MI Kementerian Kesehatan tahun 2015 kepada responden sebelum dan sesudah di berikan perla- kuan dan selanjutanya diuji dengan menggunakan uji paired sample t-test. Hipotesis yaitu: (1) Hipo- tesis alternatif (Ha): Terdapat perbedaan peningkat- an penegetahuan dan pengetahuan dan sikap sehat reproduksi pada anak usia pra remaja sebelum dan sesudah intervensi dan hipotesis nol (H0): Tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahauan dan pengetahuan dan sikap sehat reproduksi pada anak usia remajasebelum dan sesudah intervensi”. Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan uji pairedsample t-test dengan program komputer. HASIL PENELITIAN Penelitian pengembangan media Edukasi permainan simulasi TAHeS : Data Umum No Usia Responden f % 1 10 Tahun 7 17 2 11 Tahun 18 45 3. 12 Tahun 15 38 Jumlah 40 100 Tabel 1 Usia responden Dari Tabel 1 diketahui bahwa lebih dari 45% berusia 11 Tahun Tabel 2 Sudah pernah/belum menstruasi/mimpi basah No Menstruasi/ mimpi basah f % 1 Sudah 21 53 2 Belum 19 47 Jumlah 40 100 Dari Tabel 2 diketahui bahwa lebih dari 53% Sudah menstruasi/mimpi basah. 110 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 1, April 2020, hlm. 107–115 Dari Tabel 9 diketahui bahwa 100% meny- atakan sikap tidak berduaan dengan selain jenis. Data Khusus Subyek penelitian untuk treatmentmedia edukasi TAHeS menggunakan 40 siswa sebagai responden dilakukan (pre test) dan selanjutnya akan diberika n soal ya ng sama setelah dilakukan treatment (post test) terhadap responden yang sama. Hasil Uji pairedsample t-test dengan program komputer. Tabel 3 Usia pertama kali Menarche bagi wanita dan mimpi basah bagi pria No Usia Menstruasi/ mimpi basah f % 1 9 tahun 1 2 2 10 tahun 8 20 3 11 tahun 13 33 4 lainnya 18 45 Total 40 100 Dari Tabel 3 diketahui bahwa usia pertama kali menstruasi bagi wanita dan mimpi basah bagi pria lebih dari 45% diusia kurang dari 9 tahun atau lebih dari 11 tahun. Tabel 4 dilakukan saat menstruai/ mimpi basah No Yang dilakukan f % 1 Memberitahu 24 60 2 Takut 3 7,5 3 Tidak tahu 3 7,5 4 Diam saja 5 12.5 5 lainnya 5 12,5 Total 40 100 Dari Tabel 4 diketahui bahwa 60% membe- ritahu ke orang tua. Tabel 5 Sikap pra remaja tidak merokok/Vapor No Pernyataan Responden f % 1 Tidak merokok 39 98 2 Merokok 1 2 Total 40 100 Dari Tabel 5 diketahui bahwa 90% menyatakan sikap tidak merokok/Vapor Tabel 6 Sikap pra remaja menggunakan IT kurang 2 jam No Pernyataan Responden f % 1 IT < 2Jam 33 83 2 IT > 2 jam 7 17 Total 40 100 Dari Tabel 6 diketahui bahwa 83% menyatakan sikap menggunakan IT kurang 2 Jam Tabel 7 Sikap pra remaja membersihkan/menjaga alat kelamin No Pernyataan Responden f % 1 Membersihkan alat kelamin 40 100 2 Tidak Membersihkan 0 0 Total 40 100 Dari Tabel 7 diketahui bahwa 100% menya- takan sikap membersihkan dan menjaga alat kelamin Tabel 8 Sikap pra remaja perempuan selalu mengganti pakaian dalam ketika basah No Pernyataan Responden f % 1 Mengganti pakaian dalam 40 100 2 Tidak mengganti 0 0 Total 40 100 Dari Tabel 8 diketahui bahwa 100% menya- takan sikap mengganti pakaian dalam ketika basah Tabel 9 Sikap pra remaja tidak berduaan dengan lain jenis No Pernyataan Responden f % 1 Tidak berduaan 40 100 2 Berduaan 0 0 Total 40 100 111Ulum, Pengembangan Media Edukasi Permainan TAHeS ... Dari hasil uji pairedsamples t-test diketahui bahwa p=0,000 (karena p < ) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara perilak pengetahuan dan sikap sehat reproduksi pada anak usia pra remaja sudahdiberikan inter vensi berupa permainan simulasi dengan media edukasi TAHeS. Penilaian Produk Media TAHeS Penilaian dilakuan oleh Lembaga psikologi Lazuardi adalah lembaga Swadaya masyarakat, bersifat independen, non politis dan tidak bernaung dibawah lembaga pemerintah dan lembaga apapun lainnya. Penilaian dilakukan 2 kali pada setiap uji coba, dengan pengkatagorian skore 3 Layak, 2 Cukup Layak, dan 1 kurang layak, diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil Uji Coba 1 Berdasarkan Tabel 11 Penilaian aspek isi pesan dan pembelajaran pada uji coba 1 (satu) masih ada 15% yang dinyatakan layak digunakan dengan perbaikan. Berdasarkan Tabel 12 Penilaian aspek aspek rekayasa grafika pada uji coba 1 (satu) masih ada 11% yang dinyatakan layak digunakan dengan perbaikan Tabel 10 Hasil uji uji pairedsamples t-test Tabel 11 Penilaian aspek isi pesan dan pembelajaran Tabel 12 Penilaian aspek aspek rekayasa grafika 112 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 1, April 2020, hlm. 107–115 Berdasarkan Tabel 13 Penilaian aspek isi pesan dan pembelajaran pada uji coba 2 (dua) 95 % dinyatakan layak . Berdasarkan Tabel 14 Penilaian aspek aspek rekayasa grafika pada uji coba 2 (dua) 92% dinya- takan layak. Produk alat pengembangan media edukasi permainan TAHeS berupa kotak bergambar per- maian ular tangga yang diberi nama TAHeSterdiri dari beberan ular tangga berisi 36 kotak dan berukuran 40 Cm x 40 Cm dan buku TAHeS yang telah disesuaikan dengan isi materi/pesan berda- sarkan buku Raporku Kesehatanku Buku informasi kesehatan Peserta didik tingkat SD/MI Kemen- terian Kesehatan RI tahun 2015, sembilan usulan kompetensi reproduksi remaja Dinas kesehatan Kota Blitar tahun 2018 dan berbagai buku sumber yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi re- maja, psikologi remaja dan resiko kekerasan seksual. Hasil Uji Coba 2 Tabel 13 Penilaian aspek isi pesan dan pembelajaran Tabel 14 Penilaian aspek aspek rekayasa grafika Gambar 1 Beberan Ular tangga TAHeS Gambar 2 Buku TAHeS PEMBAHASAN Evaluasi program Dinas Kesehatan Berdasar- kan hasil penelitian Mohamad Miftachul Ulum, Model Media Edukasi Permainan Ular Tangga di 113Ulum, Pengembangan Media Edukasi Permainan TAHeS ... Kota Blitar, 2018 (Tidak di publikasikan) diperoleh data bahwa 100 siswa anak kelas 6 SDN Kota Blitar menunjukkan bahwa 50% sudah mengalami menstruasi, hampir 10% pernah menonton video porno, lebih dari 20% mempunyai kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan reproduksinya, dan lebih dari 20% mempeunyai pengetahuan kurang terhadap kesehatan reproduksi, sedangkan perilakunya diketahui hampir 20% kurang baik. Anak-anak remaja yang sudah mengalami menstruasi berarti mempunyai tanggungjawab terhadap kesehatan reproduksinya, karena mereka harus sudah bisa menjaga seperti halnya reproduksi orang dewasa.Remaja yang sudah menstruasi bisa terjadi kehamilan, meskipun hanya satu kali melaku- kan hubungan seksual. Dinas Kesehatan Kota Blitar dan seluruh UPTD Puskesmas Kota Blitar, telah malaksanakan penyuluhan/edukasi kesehatan reproduksi di semua sekolah dasar Kota Blitar secara berkesinambungan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pengeta hua n siswa ter ha da p keseha ta n reproduksi remaja relatif baik di tunjukkan dengan ha sil l pre-test sebelum diberika n treatment pengembangan model media edukasi TAHeS dan post-test setelah diberikan treatment pengembang- an model media edukasi TAHeS yaituterdapat kenaikan rata rata jawaban benar dari 25,07 menjadi 29,02 sehingga terdapat selisih jawaban 3,95 poin. Berdasarkan uji statistic paired sample t-test didapatkan hasil p=0,000 (p < 0,005). Dengan demikian terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap tentang pengetahuan dan sikap sehat reproduksi pra remaja sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa pendidikan kesehat dengan menggunakan media edukasi TAHes. Pembelajaran dengan metode diskusi yang tidak didominasi oleh guru, siswa dapat mengingat 50%, bila belajar disertai dengan melakukan sesuatu kegiatan, dapat mengingat 75%. Praktik belajar dengan cara mengajar, mampu mengingat 90%. (Warsono, 2012).Hal tersebut dapat meningkatkan elaborasi kognitif dengan baik yang dapat mening- katkan daya nalar dan berdampak pada peningkatan kemampuan kognitif maupun afektif. (Majid A, 2014). Rapor kesehatanku buku informasi kesehatan peserta didik tingkat SD/MI Kementerian Kese- hatan RI 2015 dan Usulan Kompetensi Reproduksi remaja Dinas Kesehatan Kota Blitar merupakan literatur rujukan sebagai pegangan para siswa dan guru, akan sangat membantu dalam rangka mening- katkan pengetahuan dan pengetahuan dan sikap Prinsip model media edukasi TAHes yang menekankan pada metode diskusi sambil melakukan permainan dan menimbulkan kesan bagi siswa men- didik, menyenangkan, seru, melatih kekompakan, meningkatkat persaudaraan, lebih rame dan menim- bulkan kreatifitas dan mengembangkan pendapat para peserta TAHeS Sehingga dengan Media edu- kasi TAHeS ini siswa usia remaja dapat mening- katkan pengetahuan dengan sangat baik dan dapat merubah perilaku siswa pra remaja menjadi lebih baik lagi. Peserta TAHeS memahami adanya masa per- alihan dari anak-anak menuju dewasa/pubertas dan mampu menyakatan pengetahuan dan sikap atau menjaga perilaku sehat reproduksinya dengan cara tidak boleh tidur dengan ayah atauibu, tidak boleh tidur dengan kakak atau adik yang berlainan jenis, tidak boleh meminta gendong pada ayah/paman/ kakaklaki-laki, tidak boleh dicium /mencium bibir oleh orang lain, karena tidak sopan dan bisa terjadi penularan penyakit. Diusinya saat ini tidak boleh mandi bersama sama dengan orang lain, selalu mengunci kamar mandi ketika mandi. Mempunyai keberanian untuk menolak jika diajak/ dijemput, diberi makan minum seseorang yang tidakdikenal untuk Menghindari kejahatan dan menghindari makanan/minuman di campur racun/Narkoba. Berdasarkan Tabel 8 Peserta TAHeS 100% menyatakan sikap untuk selalu mengganti pakaian dalam kamu basah karena keringat/menarche, Supaya pakaian dalam tetap kering dan bersih. Bagi anak perempuan, bila menstruasi harus selalu meng- ganti pembalut setiap basah, untuk menjaga kese- hatan reproduksi. Bagi remaja putri yang sudah menstruasi dapat membiasakan diri minum tablet tambah darah 1 (satu) kali dalam seminggu, supaya tubuh menjadi sehat, bugar zat besinya terpenuhi untuk mengasilkan darah baru (Departemen Kese- hatan RI 2015. buku Raporku Kesehatanku Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SD/MI, Kementerian Kesehatan RI Berdasarkan Tabel 5 Peserta TAHeS 98%, menyatakan sikap untuk tidak merokok/vapor karena dapat merusak paru-paru dan kesehatan reproduksi. Dan Tabel 6 Peserta TAHeS 83% akan menggunakan menggunakan IT/HP kurang dari 2 jam sehari dan digunakan untuk hal baik saja. 114 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 1, April 2020, hlm. 107–115 Berdasarkan Tabel 7 peserta TAHeS 100% menyatakan sikap untuk selalu membersihkan alat kelamin setelahbuang air kecil yaitu diuyur/cebok dengan air mengalir, dari depan kebelakang untuk membuang kuman kuman yang menempel pada alat kelamin. Seorang remaja wanita membersihkan atau mebuang Pembalut wanita dengan cara dibuka, dilipat, dibungkus, dan dibuang ditempat sampah untuk menghindari penularan penyakit Peserta TAHeS dapat mengekspresikan pada waktu melaksanakan permainan simulasi TAHeS bagaimana mencegah terjadinya pelecehan/ keke- rasan seksual, dengan prinsip tubuhku adalah sepe- nuhnya milikku, tidak satu orangpun yang boleh melihat atau menyentuh anggota tubuhnya yang bersifat pribadi seperti bibir dan area tertutup oleh pakaian dalam seperti payudara, alat kelamin (vagina/penis dan bokong) dengan cara menolak, berteriak, lari minta tolong,melaporkan/ membe- ritahuan ke orang tua atau orang dewasa yang dipercayai akan menolongnya. Peserta TAHeS akan lebih berhati hati, me- nyimpan nomor telepon dan menghubungi/menyam- paikan keberaniannya menolak hadiah, atau atau ajakan orang yang tidak dikenal, dengan cara melaporkan ke orang tua atau orang dewasa karena yakin akan mengambil tindakan untuk membantunya ketika dibutuhkkan. Berdasarkan Tabel 9 Peserta TAHeS 100% menyatakan sikap untuk tidak melakukan tindakan berduaan dengan lawan jenis/sesama jenis atau dipegang pegang atau diajak berduaan sesama jenis, dan menjaga tidak mempermainkan alat Penelitian pengembangan media permainan ular tangga TAHeS (Tangga Anak Hebat dan Sehat), Berdasarkan hasil penilaian lembaga Psikologi Lazuardi KotaBlitar sebagai konsultan Ahli terhadap media TAHeS dari hasil (Tabel 13 dan Tabel 14.) bahwa setelah dilakukan treatment, (1) aspek Kualitas rekayasa grafika (Komunikatif, Kreatif, Sederhana kesatuan /unity, penggambaran obyek, tipografi/font dan susunan huruf, tata letak/layou, serta navigasi),95% dinyatakan layak. (2) Aspek Media (Kualitas isi pesan, kualitas pembelajaran dan sasaran edukasi) 92% dinyatakan layak, sehingga diperoleh kesimpulan dan rekomendasi media Permaian edukasi TAHeS dinyatakan layak menjadi media promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap sehat reproduksi anak usia pra remaja, dan hasil penilaian dari orang tua wali . Media ini selanjutnya telah di gunakan sebagai proyek percontohan oleh Dinas Kesehatan Kota Blitar terhadap 8 SD/MI se Kota Blitar dan Dinas Pendidikan Kota Blitar di rencanakan sebagai media edukasi yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai media edukasi reproduksi pra remaja melalui permainan TAHeS di Kota Blitar. KESIMPULAN Pengetahuan dan sikap siswa terhadap kese- hatan reproduksi remaja relatif baik yaitu terdapat kenaikan rata rata jawaban benar dari 25,07poin menjadi 29,02 poin sehingga terdapat selisih jawaban 3,95 poin. Berdasarkan uji statistic paired sample t-test didapatkan hasil p=0,000 (p< 0,005). Dengan demikian terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap tentang sehat reproduksi sebelum dan sesudah dibe- rikan intervensi berupa pendidikan kesehat dengan Pengembangan media permainan ular tangga TAHeS (Tangga Anak Hebat dan Sehat), dinyatakan layak menjadi media promosi kesehatan untuk meningkatka n pengetahuan da n sika p sehat reproduksianak usia pra remaja. SARAN Media TAHeS dapat digunakan sebagai se- bagai media alternatif dalam promosi kesehatan di sekolah, dan dapat digunakan sebagai rujukan melalui Dinas Kesehatan atau Pendidikan untuk digunakanpada setiap Sekolah dasar se Kota Blitar . DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Ansori, M. (2008). Perkembangan Peserta Didik. PT Bumi Aksara: Jakarta Ali, Mudlofir. 2011. Aplikasi KTSP dan bahan Ajar dalam Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Wali Pers. Al-Mighwar. (2010). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi Guru danOrangtua. Bandung: Pustaka Setia Anonym, Ular Tangga, (edisi 5 April 2013); tersedia dari URL: http: //id.wikipedia. org/ wiki/ Ular_tangga. Amy G. Miron dan Charles D. Miron.(2006). Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks pada Remaja. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhari. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azwar S. (2005). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Pedoman Me- milih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Depdik- nas. 115Ulum, Pengembangan Media Edukasi Permainan TAHeS ... Departemen Kesehatan. (1995). Pengetahuan, Pengeta- huan dan sikap, dan Perilaku Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Diakses melalui http:// ejournal. litbang.depkes.go.id/ index.php/ MPK/ article/view/878/833 Departemen Kesehatan RI. (2015). buku Raporku Kese- hatanku Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SD/MI, Kementerian Kesehatan RI . Fatimah, Enung. (2010). Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia. Glanz, Karen, et al. (2008). Health Behavior and Health Education Theory and Research and Practice 4Th Edition. Canada: John Wiley & Sons inc. Hurlock E. (2005). Psikologi Perkembangan: Suatu Pen- dekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Madjid A. (2014). Strategi pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Warsono, H. (2012). Pembelajaran aktif Teori dan assesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/ajarkan-anak- menolak-pemberian-dan-ajakan-orang-tak-dikenal.