320 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 320–325 320 JNK JURNAL NERS DAN KEBIDANAN http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk Efektifitas Metode Double D terhadap Depressi Post Partum Pada Ibu Nifas Fase Letting Go di Kelurahan Wonokromo Surabaya Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 23/08/2019 Disetujui, 08/11/2019 Dipublikasi, 02/12/2019 Kata Kunci: Metode Double D ( Doa dan Dzikir ), Abstrak Setiap ibu melahirkan beresiko terjadinya depresi post partum. Depresi post partum didefinisikan sebagai depressi non psikotik yang berupa gangguan mood pada pasca persalinan yang berlangsung hingga satu tahun lamanya (Almond, 2009; Apter, Devouche, Gratier, Valente, & Nestour, 2012). Di negara Amerika depresi post partum mencapai 10-20 % sedangkan di negara berkembang mencapai > 20 %. Depressi post partum berdampak pada status sosial ibu, gangguan kepercayaan diri bahkan berkeinginan untuk bunuh diri serta terganggunya perkembangan anak (Hansotte, Payne, & Babich, 2017). Studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2018 di kelurahan Wonokoromo Surabaya didapatkan 45 % ibu pasca melahirkan mengalami depresi post partum pada level ringan dan sedang. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas metode double D ( Dzikir dan doa ) terhadap penurunan tingkat depresi post partum fase letting go pada ibu post partum hari ke 7. Desain Penelitian ini menggunakan analitik kuantitaif quasi ekspe- rimen dengan instrument kuesioner EDPS ( Edinburgh Depresi Post partum Scale). Sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan mene- tapkan kriteria inklusi yang berjumlah 84 responden dengan pembagian 42 responden sebagai kelompok kontrol dan 42 responden sebagai kelompok perlakuan. Uji analitik yang digunakan adalah mann whitney dengan nilai p< 0.005. Hasil uji analisis didapatkan p = 0.001 yang berarti efektif metode double D (Doa dan Dzikir) terhadap penurunan tingkat depressi post partum pada ibu nifas fase letting go (hari ke 7). Kesimpulan : Metode double D efektif menurunkan depressi post partum pad ibu post partum fase letting go Effectiveness of the Double D Method on Post Partum Depression in Postpartum Letting Go Phases in Wonokromo Village, Surabaya Article Information History Article: Accepted, 23/08/2019 Approved, 08/11/2019 Publication, 02/12/2019 Abstract Every mother giving birth is at risk of post partum depression. Post partum depression is defined as non psychotic depression in the form of mood disorders in postpartum that lasts up to one year (Almond, 2009; Apter, Devouche, Gratier, Valente, & Nestour, 2012). In America, post partum Siti Maimunah, Elly Dwi Masita Prodi Keperawatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia http://crossmark.crossref.org/dialog/?doi=10.26699/jnk.v6i3.ART.p320-325&domain=pdf&date_stamp=2019-12-05 321Maimunah, Efektifitas Metode Double D terhadap Depresi... PENDAHULUAN Wanita pasca persalinan sangat rentan terha- dap depresi post partum. Angka kejadian post partum di negara maju mencapai 10- 20 % sedang- kan dinegara berkembang memilik angak kejadian yang lebih tinggi yaitu sebesar > 20 %, sedangkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan maret 2018 di kelurahan wonokromo ditemukan 45 % ibu pasca melahirkan mengalami depressi dari tingkat rendah sampai sedang. Walaupun tingkatan depressi post partum ini masih rendah, namun apabila tidak mendapat penanganan yang tepat maka akan menjadi depresi tingkat tinggi. Kejadian depresi post partum dipengaruhi oleh multi faktor antara lain kehamilan yang tidak diinginkan, stress pada keha- milan, sosial ekonomi, jenis kelamin bayi (Taherifard, Delpisheh, Shirali, Afkhamzadeh, & Veisani, 2013; Tarrant, Younger, Sheridan-pereira, White, & Kearney, 2009; VanderKruik et al., 2017). Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa faktor predisposi terbesar yang mengakibatkan depresi post partum adalah kondisi stress pada saat kehamilan kemudian kehamilan tidak diinginkan, sosial ekonomi dan jenis depression reaches 10-20%, while in developing coun- tries it reaches> 20%. Post partum depression affects the mother’s social status, self-esteem, and even suicidal ideation and disruption of child development (Hansotte, Payne, & Babich, 2017). A preliminary study conducted in March 2018 in the Wonokoromo Surabaya village found that 45% of post-partum mothers experience post partum depression at mild and moderate levels. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the double D method (dhikr and prayer) to reduce levels of depression post partum letting go phase in post partum mothers day 7. Design This study used a quasi-quantitative analytic analytic questionnaire with the EDPS questionnaire instrument (Edinburgh Depres- sion Post Partum Scale ). The sampling used was pur- posive sampling by establishing inclusion criteria to- taling 84 respondents with the division of 42 respon- dents as the control group and 42 respondents as the treatment group. The analytical test used was Mann Whitney with a p value <0.005. The analysis test re- sults obtained p = 0.001 which means effective double Keywords: Double D Method (Prayer and Dhikr), Post Partum Depression kelamin bayi yang tidak sesuai (Pooler, Perry, & Ghandour, 2013). Depresi post partum memiliki definisi sebagai gangguan non psikomatik pada area mood, merasa kesepian dan merasakan kondisi ketidakberdayaan pada ibu nifas yang berlangsung hingga seta hun la ma nya (Almond, 2009; VanderKruik et al., 2017). Diagnosa post partum ditegakkan melalui tanda dan gejala yang timbul antara lain ganggaun suasana hati, tidak percaya diri, insomnia, merasa dirinya tidak mampu merawat bayinya, ganguan nafsu makan, penurunan berat badan atau kenaikan berat badan secara drastis, bahkan ada kecenderungan melukai diri dan bayinya apabila depresi mencapai tingkat berat (Almond, 2009). Sampai saat ini penanganan depresi post partum meliputi upaya dalam bentuk biologi, psikologi dan sosial. Treatment dalam bentuk biologi dilakukan dengan cara memberikan obat kimiawi, namun cara ini berdampak pada proses laktasi. Penatalaksanaan secara psikologi dilakukan melalui konseling dengan penderita dan keluarga melalui metode CBT (Cognitive Bahavior Theraphy ). Metode CBT memiliki tingkat kefektifan lebih tinggi daripada Correspondence Address: Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya - East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email: maimunah@unusa.ac.id E-ISSN : 2548-3811 DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p320-325 This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) https://doi.org/10.26699/jnk.v6i3.ART.p320-325 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 322 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 320–325 dengan metode kimia. Metode Sosial dilakukan dengan membentuk lingkungan keluarga, masyrakat sekitar untuk memberikan dukungan terhadap ibu pasca melahirkan, terutama bagi ibu yang pernah menderita depresi sebelumnya. Ketiga aspek ini masih belum menyentuh domain keyakinan dan keagamaan, sehingga nilai- nilai kepasrahan pada sang pencipta ( Allah SWT) belum terbentuk pada individu (Bonelli & Koenig, 2013; Sulthan, Saifuddin, Duren, & Jambi, 2018). Adapun dampak dari post partum adalah ketidak harmonisan ibu dengan bayi yang dilahirkan, gangguan emosional dan social pada anak. Oleh sebab itu perlu adanya tatalaksana depresi post partum melalui pendekatan keyakinan dan kegamaan melalui dzikir dan doa yang meru- pakan kombinasi pendekatan cognitive, behavior, social and religousity. BAHAN DAN METODE Desain Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan quasy eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah metode double D ( Dzikir dan Doa ) dan variabel tergantung penelitian ini adalah adalah deppresi post partum. Subject pada penelitian ini adalah ibu nifas pada hari ke 7 yang mengalami depresi pasca natal baik tingkat rendah, sedang maupun tinggi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah ibu nifas hari ke 7, mengalami depresi post partum tingkat rendah, bisa diajak komunikasi, primipara dan multipara, persalinan norma dan SC, usia 25 tahun – 35 tahun, jenis kelamin anak yang dilahirkan laki- laki atau perempuan, beragama islam. Sampel total berjumlah 84 ibu nifas dengan depresi post partum tingkat r enda h, Sa mpling mengguna ka n purposive sampling totality dengan rincian 42 sebagai kelom- pok kontrol dan 44 sebagai kelompok perlakuan. Instrument yang digunakan adalah kuesioner EDPS ( Edinburgh Postnatal Scale ). Uji analisis yang digunakan adalah uji man whitney dengan p< 0.05 HASIL PENELITIAN Karakteristik subjek penelitian N Persen Mean Median Kehamilan 2.13 2.00 1. Primipara 24 28.6 2. Multipara 31 36.9 3. Grande multipara 23 25 Jenis Persalinan 1.54 2.00 1. Normal per vagina 40 47.6 2. Operasi SC 42 50.0 Tingkat pendidikan 2.32 2.00 1. SD 15 17.9 2. SMP 33 39.3 3. SMA 30 35.7 4. Sarjana 6 6.5 Status Bekerja 1.52 2.00 1. Tidak bekerja 40 47.6 2. Bekerja 44 52.4 Tabel 1 Karakteristik subjek penelitian Tebel 1 menjelaskan bahwa sebagian besar subjek penelitian merupakan kehamilan multipara yaitu sebesar 36.9% dengan nilai mean sebesar 2.13 , mengalami persalinan dengan operasi sebesar 50% dengan nilai mean 1.54 , tingkat pendidikan SMP sebesar 39.3% dengan nilai mean 2.00 dan bekerja sebesar 52.4% dengan nilai mean 1.52. Hal ini berarti bahwa subjek penelitian memiliki kualifikasi yang telah ditentukan oleh peneliti Variabel N Percent Mean Kelompok kontrol 42 50 21.50 Kelompok perlakuan 42 50 63.50 Tabel 2 Distribusi variabel Tabel 2 menjelaskan bahwa subjek penelitian pada kelompok kontrol berjumlah 42 demikian pada kelompok perlakukan, namun nilai mean memiliki 323Maimunah, Efektifitas Metode Double D terhadap Depresi... perbedaan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sebesar 42% yang berarti setelah mendapatkan meode double d subjek penelitian mengalami penurunan depresi sebesar 42%. Hasil uji normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorv Smirnof didapatkan p= 0.001 yang berarti data tidak berdistribusi normal, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji mann whitney Hasil uji mann whitney Berdasarkan hasil uji analisis mann whitney didapatkan p= 0.001 dimana p< 0.05. Hali ini menjelaskan bahwa ada perbedaan tingkat depresi post partum fase leetting go secara signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Uji mann whitney yang telah dilakukan didapat- kan hasil p= 0.001 yang menerangkan bahwa ada perbedaan antara kelompok perlakuan dengan ke- lompok kontrol setelah mendapatkan metode double D. Metode duble D ( Dzikir dan Doa ) dalam Islam merupakan bentuk penyembuhan dengan menggu- nakan tubuh sendiri yang mampu meningkatkan dukungan social, kenyamanan dan keamanan serta pencapain solusi masalah (Sternthal, Williams, Musick, & Buck, 2010; Sulthan et al., 2018). PEMBAHASAN Metode double D ini meliputi membaca dzikir dan doa setelah sholat wajib, membaca istighfar pada saat merasakan kesedihan, membaca laa khaula wala kuwwata illah billah yang memilki arti tidak ada kekuatan selain kekuautan Allah SWT pada saat mengalami ketidak berdayaan, dan membaca laa illaha illah anta inni kuntu minal dzalimin (Tidak ada kekuatan selain Engkau, sesungguhnya diri ini mengalami keteraniaya- an) sebanyak 3x selama 2 minggu. Dzikir merupakan kondisi dimana hati, pikiran dan tindakan mengingat Allah sebagai dzat yang menguasai kesekuruhan hidup sedangkan doa merupakan kalimat yang diucapkan yang berdasar- kan hadist dan kitab suci Alquraan dengan keyakinan penuh, kepasrahan penuh dan terimplikasi pada perilaku yang dilakukan secara konsisten(Ed, 2009). Dzikir merupakan frase kata yang fokus seba- gai upaya untuk terus mengingat Allah dimanapun dan kapan pun. Dzikir merupakan beta blocker (penghambat respon beta) yang mengakibatkan kondisi gelombang otak menjadi alfa yang berarti tubuh memiliki energi kuat, menstabilkan hormone terutama hormon kortisol yang berperan penting dalam respon stress. Jalur dzikir menurunkan de- presi adalah sebagai berikut dzikir yang dibaca sesuai anjuran kemudian membentuk spiritual value, stress value menciptakan karakteristik internal yang berupa persepsi strees yang akan menstimulasi HPA axis dan mestabilkan kortisol (Sternthal et al., 2010; Utami, 2017), serta menyeimbangkan meta- bolisme tubuh menjadi fisiologi Pelaksanaan dzikir ini memerlukan ketenangan sehingga tubuh menjadi relaksasi dan fokus Doa merupakan serangkaian kalimat yang diucapkan, diyakini akan keberadaanya yang berdasar pada hadist dan alquran. Sama halnya dengan jalur dzikir bahwa doa yang disertai kekhu- syukan dan keyakinan akan mengaktifkan HPA axis yang mampu merubah gelombang otak beta menjadi alfa. Dengan demikian keseluruhan metabolisme menjadi stabil termasuk hormon kortisol. Berdasar penjelasan diatas bahwa terapi dzikir dan doa sebaiknya dilakukan secara bersama, khusunya pada ibu nifas pada fase letting go (Dunford & Granger, 2017; Muresan-Madar & Baban, 2015; Weisman de Mamani, Tuchman, & Duarte, 2010) KESIMPULAN Hasil dari penelitian ini bahwa Metode Double D efektif bisa menurunkan depresi ibu nifas post partum fase letting go di RW 02 Karangrejo Wono- kromo Surabaya. SARAN Metode Double D dapat dijadikan sebagai upaya alternatif penurunan depressi post partum pada ibu nifas dengan pendekatan sosial, behaviour dan religious. Bahwa metode Double D dzikir dan doa dapat menurunkan depresi bagi orang yang mnederita berbagai macam penyakit. DAFTAR PUSTAKA Almond, P. (2009). Postnatal depression: A global public health perspective. Perspectives in Public Health, 129(5), 221–227. ht t ps: / / doi . or g/ 10. 1177/ 1757913909343882 Apter, G., Devouche, E., Gratier, M., Valente, M., & Nestour, A. Le. (2012). What Lies Behind Postnatal Depression: Is It Only a Mood Disorder? Journal 324 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 320–325 of Personality Disorders, 26(3), 357–367. https:// doi.org/10.1521/pedi.2012.26.3.357 Bonelli, R. M., & Koenig, H. G. (2013). Mental Disorders, Religion and Spirituality 1990 to 2010: A Systematic Evidence-Based Review. Journal of Religion and Health, 52(2), 657–673. https://doi.org/10.1007/ s10943-013-9691-4 Dunford, E., & Granger, C. (2017). Maternal Guilt and Shame: Relationship to Postnatal Depression and Attitudes towards Help-Seeking. Journal of Child and Family Studies, 26(6), 1692–1701. https:// doi.org/10.1007/s10826-017-0690-z Ed, A. A. D. (2009). HEALING IN ISLAM/ : A PSYCHOLOGICAL PE RSPE CTIVE Ife PsychologIA/ : Psychotherapy – Unity in Diversity. Lfe PsichologIA, 21, No .3(Religion, islam, mental h eal t h ), 47–54. Retr i eved from ht t ps: / / www.questia.com/library/journal/1P3-3091432601/ healing-in-islam-a-psychological-perspective Hansotte, E., Payne, S. I., & Babich, S. M. (2017). Positive postpartum depression screening practices and subsequent mental health treatment for low-income women in Western countries: A systematic literature review. Public Health Reviews, 38(1). https:// doi.org/10.1186/s40985-017-0050-y Mur esan -Madar, A., & Ba ban, A. (2015). THE DEVELOPMENT AND PILOTING OF A CBT GROUP PROGRAM FOR POSTPARTUM DEPRESSI...: Engine Orange, SHSU’s library search engine! Journal of Evidence-Based Psycho- therapies, 15(1), 51–64. Retrieved from http:// eds.b. ebscohost . com .ez pr oxy.sh su. edu/ eds/ pdfviewer/pdfviewer?vid=1&sid=b086bc66-396a- 447c-9f93-f845a5d7d08e%40sessionmgr120 Pooler, J., Perry, D. F., & Ghandour, R. M. (2013). Prevalence and risk factors for postpartum de- pressive symptoms among women enrolled in WIC. Maternal and Child Health Journal, 17(10), 1969– 1980. https://doi.org/10.1007/s10995-013-1224-y Sternthal, M. J., Williams, D. R., Musick, M. A., & Buck, A. C. (2010). Religious Life/ : A Search for Mediators. Journal of Health and Social Behavior, 3, 343– 359. https://doi.org/10.1177/0022146510378237 Sulthan, U. I. N., Saifuddin, T., Duren, S., & Jambi, M. (2018). Journal of Islamic Guidance and Counseling Terapi Religi Melalui Dzikir Pada Penderita Gangguan Jiwa. Journal of Islamic Guidance and Counseling, 2, 201–214. Taherifard, P., Delpisheh, A., Shirali, R., Afkhamzadeh, A., & Veisani, Y. (2013). Socioeconomic , Psychiatric a nd Ma teri al i ty Determ i na nt s a nd Ri sk of Postpartum Depression in Border City of Ilam , Western Iran. Hindawi Publishing Corporation Depression Research and Treatment Volume 2013, Article ID 653471, 7 Pages Http://Dx.Doi.Org/ 10.1155/2013/653471 Research, 2013. Tarrant, R. C., Younger, K. M., Sheridan-pereira, M., White, M. J., & Kearney, J. M. (2009). The prevalence and determinants of breast-feeding initiation and duration in a sample of women in Ireland. Public Health Nutrition: 13(6), 760–770, 13(6), 760–770. https://doi.org/10.1017/S1368980009991522 Utami, T. N. (2017). Tinjauan Literatur Mekanisme Zikir Terhadap Kesehatan: Respons Imunitas. Jurnal JUMANTIK, 2(1), 100–110. VanderKruik, R., Barreix, M., Chou, D., Allen, T., Say, L., Cohen, L. S., … von Dadelszen, P. (2017). The global prevalence of postpartum psychosis: A systematic review. BMC Psychiatry, 17(1), 1–9. https://doi.org/ 10.1186/s12888-017-1427-7 Weisman de Mamani, A. G., Tuchman, N., & Duarte, E. A. (2010). Incorporating religion/Spirituality into treatment for serious mental illness. Cognitive and Behavioral Practice, 17(4), 348–357. https://doi.org/ 10.1016/j.cbpra.2009.05.003 325Maimunah, Efektifitas Metode Double D terhadap Depresi...