264 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 2, Agustus 2020, hlm. 264–269 History Article: Received, 31/10/2019 Accepted, 10/02/2020 Published, 05/08/2020 Article Information Abstract Dysmenorrhea or menstrual pain is discomfort that is often experienced by adolescents, especially women. Dysmenorrhea in adolescents occurs 60% - 90% and interferes with daily activities. (Lestari H. Metusala, J. & Suryanto, 2010). From the results of the study, in Indonesia the incidence of dysmenorrhea was 64.25%, including 54.89% of primary dysmenorrhea The Effectiveness of Spiritual Hypnotherapy to the Decrease of Dysmenorrheal Pain of Midwifery Students 264 Efektifitas Spiritual Hipnoterapi terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Kebidanan Iva Gamar Dian Pratiwi1, Laylatul Hasanah2 1,2Prodi Kebidanan, Universitas Wiraraja Sumenep, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima, 31/10/2019 Disetujui, 10/02/2020 Dipublikasi, 05/08/2020 Kata Kunci: Spritual, Hipnoterapi, Nyeri, Dismenore Abstrak Dismenore atau nyeri haid yaitu ketidaknyamanan yang sering dialami remaja khususnya perempuan. Dismenore pada remaja terjadi 60%–90% dan mengganggu aktivitas sehari hari. (Lestari H. Metusala, J.& Suryanto, 2010). Dari hasil penelitian, di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25%, diantaranya 54,89% dismenore primer, 9,36% dismenore sekunder (Ningsih 2011). Wanita membutuhkan obat untuk mengurangi rasa nyeri baik dengan farmakologi maupun non farmakologi. Pengobatan yang di butuhkan wanita yaitu pengobatan yang tidak bersifat invasive dan yang cocok dengan pasien nyeri yang memerlukan penanganan holistik untuk mengintervensi psikis serta mencegah terjadinya konsumsi obat-obatan analgetik yang tidak rasional, pengobatan tersebut yaitu hipnoterapi. (Lucas N.N&Sugianto, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas spiritual hipno- terapi terhadap penurunan disminore. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pra experimental dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest, jumlah sampel 30 responden. Tekhnik sampling yang digunakan purposive sampling yang sesuai kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan bulan April sampai Oktober 2019. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner penilaian nyeri Visual Ana- log Scale (VAS) dengan skala Numeric Rating Scale (NRS). Hasil analisa data dengan Wilcoxon signed rank test didapatkan hasil p = 0,000<0,005 maka dapat disimpulkan bahwa spiritual hipnoterapi efektif dalam menurunkan nyeri dismenore pada mahasiswi Kebidanan. JURNAL NERS DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF NERS AND MIDWIFERY) http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk JNK https://crossmark.crossref.org/dialog/?doi=10.26699/jnk.v7i2.ART.p264-269&domain=pdf&date_stamp=05-08-2020 265Pratiwi, Hasanah, Efektifitas Spiritual Hipnoterapi terhadap ... Correspondence Address: Universitas Wiraraja Sumenep – East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X Email: kura_15587@yahoo.com E-ISSN : 2548-3811 DOI: 10.26699/jnk.v7i2.ART.p264–269 This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) PENDAHULUAN Masa remaja merupakan suatu masa peralihan antara usia 12-21 tahun yaitu dari masa anak- anak menuju dewasa, tandanya yaitu adanya perubahan psikososial, psikis dan fisik (Dewi,2012). Pada masa ini akan muncul suatu tanda keremajaan yaitu terja- dinya menstruasi (Laila,2011) Pada masa menstruasi banyak terjadi suatu gangguan yang terkadang menyebabkan ketidaknya- manan fisik bagi perempuan sehingga mengganggu aktifitas, ketidaknyamanan fisik tersebut dismenore (Laila,2011) Dismenore sering dialami remaja putri tepatnya di perut bagian bawah. Kebanyakan remaja me- ngalami dismenore primer yaitu nyeri saat haid yang tidak disertai kelainan alat reproduksi. (Hani Triana, 2014). Dismenore adalah nyeri haid yang biasanya bersifat kram dan pusatnya diperut bagian bawah, hal tersebut dirasakan terkadang sebelum atau selama haid berlangsung, dismenore ini terkadang sampai mengganggu aktifitas. Dimenore pada re- maja terjadi 60%–90% dan penyebab paling sering ketidakhadiran disekolah, sehingga mengganggu aktivitas sehari hari. (Lestari H. Metusala, J. & Suryanto, 2010). Dari hasil penelitian, di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25%, dianta- ra nya 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Ningsih 2011). Rasa nyeri adalah sebuah alasan yang memungkinkan untuk mencari pengobatan medis ataupun nonmedis, nyeri yang dirasakan setiap orang tidak sama dan bersifat subyektif sehingga mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis (Goldberg D.S & Mc.Gee S. J, 2011). Rasa nyeri dapat mengganggu kualitas hidup sese- orang baik psikis maupun fisik, tidak jarang beberapa pasien nyeri menjadi depresi sehingga berpeluang menurunkan ketaatan dalam penyembuhan nyeri. Wanita membutuhkan obat untuk mengurangi rasa nyeri tersebut baik dengan farmakologi maupun non farmakologi. Terapi farmakologis dapat dilaku- kan dengan pemberian obat analgesik untuk mem- blok transmisi stimulus untuk mengubah persepsi yaitu dengan mengurangi kortikal terhadap nyeri itu sendiri. Terapi non farmakologis yaitu dengan me- ngurangi faktor penyebab nyeri, misalnya kesalah- pahaman, ketidakpercayaan, kelelahan, ketakutan, dan kebosanan dengan menggunakan beberapa tekhnik yaitu latihan penglihatan (menonton televisi, mendengarkan musik), tekhnik relaksasi, stimulasi kulit (menggosok punggung, menggosok pada bagian nyeri, memijat dan bahkan menggunakan air hangat dan dingin). (Hidayat, 2013). Tindakan non farmako- logi ini diantaranya yaitu hipnoterapi Hipnoterapi merupakan salah satu tekhnik yang efektif digunakan dalam menurunkan nyeri (Helmi, F& Jenita,2016)). Hipnoterapi merupakan pengo- Keywords: Spiritual, Hypnotherapy, Pain, Dysmenorrhea and 9.36% of secondary dysmenorrhea (Ningsih 2011). Women need drugs to reduce the pain, both with pharmacology and non-pharmacology, one of which is hypnotherapy. This study aimed to analyze the effectiveness of spiritual hypnotherapy to the decrease of dysmenorreal pain. The type of the study was a pre-quantitative study with cross sectional approach. The design used one group pretest posttest, with the sample of 30 respondents. The sampling technique used purposive sampling that matched the inclu- sion criteria. This study was conducted on April to October 2019. The instrument used Visual Analog Scale (VAS) pain assessment questionnaire with the Numeric Rating Scale (NRS). The results of the data analysis with the Wilcoxon signed rank test showed p = 0,000 <0.005, so it could be concluded that there was a meaningful effect of spiritual hypnotherapy to reduce of dysmenorrheal pain of midwifery students. © 2020 Jurnal Ners dan Kebidanan https://doi.org/10.26699/jnk.v7i2.ART.p264-269 266 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 2, Agustus 2020, hlm. 264–269 batan non medis yang mampu mengubah persepsi pasien dalam menghadapi nyeri menjadi lebih dapat beradaptasi dengan rasa nyeri dan dapat dialihkan terhadap hal yang lebih bisa memberdayakan pasien. Hipnoterapi tidak bersifat invasive sehingga sangat cocok dengan pasien nyeri yang memerlukan pena- nganan holistik yang mengintervensi psikis serta mencegah terjadinya konsumsi obat-obatan analgetik yang tidak rasional. (Lucas N.N & Sugianto, 2017) Setelah dilakukan studi pendahuluan pada mahasiswa Kebidanan didapatkan hasil yaitu 14 dari 17 mahasiswi pernah mengalami dismenore dan sebelumnya mahasiswi belum pernah dilakukan hipnoterapi untuk mengurangi nyeri tersebut, dis- minore penyebab salah satu penyebab ketidakha- diran mahasiswi saat kegiatan perkuliahan, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mensgukur efektifitas hipnoterapi dalam menurunkan nyeri disminore pada mahasiswi Kebi- danan Universitas Wiraraja. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pra experimental yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang di timbulkan dari adanya perlakuan, dan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu data yang diambil dari kedua variable dikumpulkan dalam satu waktu bersamaan. Penelitian ini bertempat di Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja. .Populasi dalam penelitian ini berjumlah 70 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 mahasiswi Kebidanan. Tekhnik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi memiliki riwayat disminore dengan skala ringan sampai berat. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Oktober 2019. Rancangan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest. Rancangan yang digunakan ini tidak memiliki kelompok pem- banding (kontrol) dan setidaknya telah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan untuk menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen. Terapi spiritual hipno- terapi diberikan saat responden dalam keadaan menstruasi. Terapi ini diberikan sebanyak dua kali siklus menstruasi yaitu satu kali pada siklus haid yang pertama dan juga satu kali pada siklus menstruasi yang kedua, menstruasi hari ke satu atau ke dua selama 40 menit. Tekhnik pengumpulan dengan menggunakan kuesioner penilaian nyeri Visual Analog Scale Sebelum diberikan spiritual hipnoterapi seba- gian besar mahasiswi mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 16 orang (53,3%). (VAS) dengan skala Numeric Rating Scale (NRS), observasi langsung dan wawancara. Analisis data penelitian ini menggunakan Wilcoxon signed rank test untuk mengidentifikasi pengaruh hipnoterapi. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Usia Responden f % 18 tahun 5 16,70 19 tahun 15 50,00 20 tahun 10 33,30 Total 30 100 Sumber : Data Primer 2019 Tabel 1 Distribusi frekuensi usia responden Sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia 19 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%). Skala nyeri f % Nyeri Ringan 2 6,70 Nyeri sedang 16 53,30 Nyeri Berat Terkontrol 12 40 Total 30 100 Sumber: Data Primer 2019 Tabel 2 Distribusi frekuensi Tingkat nyeri dismi- norhoe pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja sebelum di berikan spiri- tual hipnoterapi Tabel 3 Distribusi frekuensi Tingkat nyeri dismi- norhoe pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja setelah di berikan spiri- tual Hipnoterapi Skala nyeri f % Nyeri Ringan 14 46,70 Nyeri sedang 15 50,00 Nyeri Berat Terkontrol 1 3,30 Total 30 100 Sumber: Data Primer 2019 267Pratiwi, Hasanah, Efektifitas Spiritual Hipnoterapi terhadap ... Tahapan masa remaja dapat dibagi menjadi empat tahapan diantaranya1) Masa Pra-Pubertas (12-13 tahun)yang disebut masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanan ke remaja. 2) Masa Pubertas (14-16 tahun) disebut juga masa remaja awal, pada masa ini pertumbuhan fisik sudah terlihat. 3) Masa Akhir Pubertas (17-18 tahun) 4) Periode Remaja Adolesensi (19-21 tahun). Kematangan remaja akan terlihat pada masa ini baik emosi,fisik dan psikis, sehingga responden dalam penelitian ini sebagian besar masuk dalam remaja adolesensi. Remaja putri pada masa ini akan sesekali akan mengalami disminore pada saat siklus mentruasi mereka, akan tetapi disminore yang dirasakan responden masuk kedalam kategori nyeri haid (dis- menore) primer yaitu bukan karena penyakit penyerta. (Nadi Aprilyadi, et al ,2018). Hal ini serupa dengan yang dikemukan oleh Prawihardjo (2011) yang menyatakan bahwa nyeri haid yang tanpa diikuti oleh keadaan patologis pada panggul masuk dalam kategori nyeri haid primer, berbeda dengan nyeri haid sekunder yang diikuti oleh ciri atau hasil pemeriksaan yang patologis. Dismenore dapat di artikan sebagai nyeri dibagian bawah perut dan terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman seperti kram, selama menstruasi dan termasuk penyebab nyeri pinggang dan penye- bab gangguan menstruasi. Ketidakseimbangan hormone progesterone merupakan salah satu pe- nyebab dari kram ini (Nurwana, Sabilu, & Andi Faizal Fachlevy, 2017) bahkan bisa menyebar sampai ke pinggang, hal ini berawal dari kontraksi uterus yang sangat intens saat endometrium luruh di fase menstruasi. Hal ini biasa terjadi dikalangan remaja perempuan dengan tingkat nyeri yang berbeda beda. Sebelum dilakukan hypnosis terlebih dahulu peneliti melakukan pretest yaitu dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat nyeri dengan skala Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analog Scale (VAS). Didapatkan hasil responden yang mengalami nyeri ringan sebanyak 6,7%, nyeri sedang sebanyak 53,3% dan nyeri berat sebanyak 40%. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Annisa Fitri Aun yang berjudul “Pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri disminore di SMPN 16 Pontianak” yaitu sebagian besar respon- den mengalami/sedang sebanyak 62,5%. Dari hasil penelitian di atas peneliti menyimpulkan bahwa tingkat nyeri disminore yang di alami oleh responden bervariasi mulai dari nyeri sedang sampai berat. Hipnoterapi dilakukan selama 2 kali, setelah dilakukan spiritual hipnoterapi responden diminta untuk mengisi kuesioner tingkat nyeri dengan menggunakan skala Numeric Rating Scale (NRS) dan VAS didapatkan hasil nyeri ringan sebanyak 46,7%, nyeri sedang sebanyak 50% dan nyeri berat sebanyak 3,%. Hypnosis adalah pengendalian fungsi otak secara ilmiah. Hypnosis adalah aktivitas yang memerlukan kerja sama dan persetujuan antara dua pihak yang berhubungan. Setela h dila kuka n a na lisis da ta denga n Wilcoxon signed rank test didapatkan hasil dida- patkan nilai p = 0,000<0,005 maka dapat disimpul- kan bahwa terdapat efektifas yang bermakna spiritual hipnoterapi terhadap penurunan nyeri disminore pada mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja, dan Setelah diberikan spiritual hipnoterapi sebagian besar mahasiswi mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 15 orang (50%). Analisis Bivariat   N Mean Rank Sum of Ranks Uji Z P value Negative 23a 12.00 276.00 -4.420a .000 Positive 0b .00 .00 Ties 7c Total 30     Sumber : Data Primer 2019 Tabel 4 Analisis efektifitas spiritual hipnoterapi terhadap penurunan nyeri disminore pada mahasiswi program Studi Kebidanan Universitas Wiraraja. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa usia responden yaitu 18 tahun sebanyak 16,7%, usia 19 tahun sebanyak 50% dan usia 20 tahun sebanyak 33,3%. 268 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 7, Nomor 2, Agustus 2020, hlm. 264–269 didapatkan hasil negative rank atau selisih (negative) antara hasil sebelum dan sesudah terapi spiritual hypnosis adalah 23, nilai 23 ini menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri dismenore sebelum dan sesudah terapi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani Triana tahun 2014 yaitu adanya perbedaan yang significant penurunan tingkat nyeri antara kelompok yang mendapatkan hipnoterapi (intervensi) dengan kelompok yang tidak menda- patkan hipnoterapi (control) di Prodi DIII Kebidanan STIKES Immanuel Bandung. Sesuai dengan penelitian Nadi Aprilyadi et al pada tahun 2018 pada remaja putri di SMA Lubuk Linggau sebelum dilakukan hipnoterapi didapatkan data siswi putri nyeri sedang saat menstruasi (76,5%), nyeri berat sebanyak 2 orang, nyeri sedang 13 orang dan nyeri ringan sebanyak 2 orang. Setelah dilakukan hipnoterapi pada 17 orang tersebut, terda- pat penurunan tingkat nyeri, yaitu responden yang mengalami nyeri berat sebanyak 0 orang, nyeri se- dang 0 orang, nyeri ringan sebanyak (94,1%), sehingga penelitian pada siswi putri di SMU Lubuk Linggau terdapat hasil yang signifikan dan bermak- na. Dengan adanya nilai yang significan tersebut maka dapat disimpulkan terdapat tekhnik hipnoterapi efektif terhadap penurunan nyeri. Rasa nyeri saat disminore tidak hanya disebab- kan hormone prostaglandin tetapi sebagian juga disebabkan menarche di usia kurang dari 11 tahun, lama dan siklus haid lebih dari 7 hari, jarang ber- olahraga, stress, riwayat keluarga, sering mengkon- sumsi makanan cepat saji, mengkonsumsi alcohol dan merokok. (Joshi et al.,2015) Kejadian Dismenore pada remaja harus segera ditangani baik dengan pengobatan farmakologi ataupun non farmakologi, dengan pengobatan non farmakologi dapat dilakukan tekhnik relaksasi untuk pengalihan nyeri seperti menarik nafas panjang, membaca buku, mendengarkan music. Teknik relaksasi olah nafas dapat merangsang tubuh untuk membuat system penurunan nyeri. Salah satu tekhnik relaksasi ini adalah hipnoterapi, dengan tekhnik hipnoterapi akan menimbulkan rasa nyaman sehingga merangsang hormone endorphin untuk menekan rasa nyeri. Dalam keadaan hypnosis tubuh seseorang menstimulasi otak untuk melepaskan neurotransmitter, encephalin dan endhorpin yang berfungsi meningkatkan perasan nyaman sehingga mengubah penerimaan individu terhadap sakit yang disebabkan oleh peningkatan hormone prostaglandin. (Nadi Aprilyadi, et al ,2018) Keadaan trance adalah suatu efek langsung dari hipnoterapi, biasanya responden akan terlihat lebih rileks, santai dan tenang bahkan ada yang tertidur dalam sesi ini. Saat berada dalam keadaan inilah perhatian responden akan nyeri menjadi teralihkan, sehingga nyeri menjadi berkurang. Tidak ada efek apapun yang ditimbulkan dalam sesi ini. Bahkan tidak jarang responden akan merasakan nyaman, suasana hati senang dan rileks setelah dilakukan hipnoterapi. (Nadi Aprilyadi, et al ,2018) Penelitian yang dilakukan Ginandes juga membuktikan bahwa terapi hypnosis tidak hanya untuk meredakan nyeri tetapi juga melancarkan pernapasan, gangguan pencernaan. Hipnoterapi dapat meningkatkan hormone endorphin didalam tubuh manusia, dimana endorphin ini adalah hormone yang dihasilkan secara natural oleh tubuh manusia saat tenang dan rileks. (Saryono, W, A.Tri, 2011) Pada saat ini hypnosis juga efektif dipergunakan dalam menangani masalah-masalah yang lain misalnya masalah gangguan psikologis, dimana mengubah mekanisme pikiran seseorang sehingga menghasilkan perubahan pada persepsi dan tingkah laku seseorang. Beberapa penelitian menarik yang menyatakan bahwa sekitar 75% semua penyakit fisik yang diderita manusia berasal dari mental dan emosi.(Hani.T, 2014) KESIMPULAN Hasil dari penelitian ini yaitu spiritual hipnoterapi efektif dalam menurunkan nyeri dismenore pada mahasiswi Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kese- hatan Universitas Wiraraja. SARAN Mahasiswi Kebidanan bisa menerapkan spiri- tual hipnoterapi untuk mengurangi nyeri disminore sebagai pengganti pengobatan medical. Spiritual hipnoterapi bisa di terapkan setiap hari selama menstruasi untuk mengurangi nyeri disminore, spiritual hipnoterapi juga bisa di lakukan di rumah setelah mendapatkan tutorial spiritual hypnosis dari trainer. DAFTAR PUSTAKA Annisa, Fitri. A. (2015). Pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat nyeri disminore di SMPN 16 Pontianak. Pontianak: Uni versitas Tanjung Pinang. Dewi, H.E. (2012). Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 269Pratiwi, Hasanah, Efektifitas Spiritual Hipnoterapi terhadap ... Goldberg,D,S & Mc.Gee, S.J. (2011) Pain as Global Public Health Priority. BMC Public Health,11:70. http// www.biomedcentral.com/1471-2458/11/770.2011 Hani, T (2014). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penu- runan Nyeri pada Remaja yang Mengalami Dismi- nore di Prodi DIII Kebidanan Stikes Immanuel Bandung. JIK. 2014; 8(2) Helmi, F. & Jenita. (2016). Pengaruh Hipnoterapi terhadap Disminore primer pada siswi sekolah Menengah Pertama. JKA.2016; 3(1). Hal 69-75. Hidayat, A. Alimul (2013). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia-Aplikasi Konsep dan Proses Kepera- watan. Jakarta: Salemba Medika. Joshi, T., Patil, A., Kural, M., Noor, N., & Pandit, D. (2015) Menstr ual char act eristic and prevalence of dysmenorrhea in college going girls. Journal of Family Medicine and Primary Care, 4 (3), 426. http:/ /doi.org/10.4103/2249-483.161345 Laila, N.N. (2011). Buku Pintar Menstruasi, Yogyakarta: Buku Biru. Lestari, H & Suryanto D. (2010). Gambaran Disminore pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Manado. http://www.idai.or.id/ diakses pada tanggal 20 Februari 2019 Lucas, N.N &Sugianto. (2017). Hipnoterapi pada pasien nyeri kronik. Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana. Vol 02 Nomer 2 April 2017. Nadi, Aprilyadi, H, Jhon Feri & Indah, D.R (2018). Efektifitas hipnoterapi terhadap penurunan nyeri disminore pada siswi SMA.JPI. vol 2 no 1 hal 10-19. Ningsih .(2011). Efektifitas paket Pereda intensitas nyeri pada remaja dengan disminore di SMUN Keca- matan Curup. http://lontar.vi.ac.id diakses pada tanggal 20 Februari 2019 Nurwana, S. Y., & Andi, F. F. (2017). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Disminorea Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 8 Kendari Tahun 2016. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universi- tas Halu Oleo, 2(6), 1–14. Prawihardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Saryono.,Widianti, A.Tri. (2011). Catatan kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Jogjakarta: Nuha Medika.